DISUSUN OLEH :
Kelompok : 2 ( DUA )
MIXING TANK
DISUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
Keterangan:
3. Pengaduk Turbin
Pengaduk turbin adalah pengaduk dayung yang memiliki banyak
daun pengaduk dan berukuran lebih pendak, digunakan pada kecepatan
tinggi untuk cairan dengan rentang kekentalan yang sangat luas.
Diameter dari sebuah turbin biasanya antara 30 – 50% dari diameter
tangki. Turbin biasanya memiliki empat atau enam daun pengaduk.
Turbin dengan daun yang datar memberikan aliran yang radial. Jenis
ini juga berguna untuk dispersi gas yang baik, gas akan dialirkan dari
bagian bawah pengaduk dan akan menuju ke bagian daun pengaduk
lalu terpotong – potong menjadi gelembung gas.
Keterangan :
(a) Flat – blade turbine
(b) Marine plopeller
(c) Helical screw
Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menentukan waktu dan laju
pencampuran antara lain :
Keterangan :
D = Diameter pengaduk (m)
N = Kecepatan putaran pengaduk (rps)
𝝆 = Densitas fluida (kg/m3)
𝞵 = Viskositas fluida (kg/ms)
Sedangkan Power Number (Np) atau angka daya dirumuskan sebagai
berikut :
Np.𝑁 3 .𝐷5 . ρ
P= ........................................................................ ( Persamaan 2 )
𝑔𝑐
Keterangan :
Np = power number (kg m2 / s2)
P = power (watt)
gc = Konstanta grafitasi ( kg m/ N s2)
N = kecepatan pengadukan (rps)
𝝆 = Densitas fluida (kg / m3)
D = Dimeter pengaduk (m)
Sehingga dari rumus angka daya tersebut dapat diperoleh nilai power yang
dibutuhkan untuk mendorong pengaduk. Persamaan-persamaan diatas berlaku
bagi tangki bersekat maupun tidak bersekat.
BAB II
METODOLOGI
Tabel 3.1.1 Data Waktu Homogenitas dan Pola Aliran Pada Masing-
Masing Pengaduk
50 50
Paddle 100 29
150 14
50 63
Propeller 100 38
150 28
Jenis Kecepatan Waktu Pola Aliran Pola Aliran
Pengaduk Putaran Homogenitas Dengan Buffle Tanpa Buffle
(rpm) (detik)
50 41
100 17
Turbin
150 10
Kecepatan Waktu
Jenis P (Watt)
putaran Homogenitas NRe Np
Pengaduk
(detik)
rpm rps
50 22,687.5 1.4 0.099
50 0.833
70
60
waktu homogenitas (sekon)
50
40
paddle
30
propeller
20 turbin
10
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
kecepatan putaran (rps)
Pada grafik 2 dapat dilihat hasil percobaan daya terhadap kecepatan putaran
dari setiap jenis pengaduk.
2.5
1.5
Daya (Watt)
paddle
1 propeler
turbin
0.5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
kecepatan putaran (rps)
80000
70000
60000
50000
NRe
40000 paddle
propeler
30000
turbin
20000
10000
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
kecepatan putaran (rps)
Dari pengamatan yang dilakukan pada ketiga jenis pola aliran dengan tiga
jenis pengaduk tersebut, untuk jenis pengaduk paddle diketahui lebih efisien atau
cepat dan memiliki kemampuan lebih baik dibandingkan oleh pengaduk jenis
turbin dan propeller, dalam variasi kecepatan dari 0.833 rps hingga 2.500 rps,
pengaduk jenis paddle mampu menurunkan nilai NRe larutan dari nilai NRe
68,062.5 ke 22,687.5. Sehingga pengaduk jenis paddle memiliki kemampuan
menurunkan nilai NRe air jauh lebih baik dari pengaduk jenis turbin dan
propeller, seperti yang terlihat pada gambar grafik di atas.
Untuk nilai Bilangan Reynold ( NRe ) pada jenis pengaduk Paddle, pada kecepatan
putaran 50 rpm di dapat Bilangan Reynold larutan sebesar 22,687.5, pada kecepatan
putaran 100 rpm di dapat nilai NRe yaitu 45,375, dan pada kecepatan putaran 150 rpm di
dapat nilai NRe yaitu 68,062.5. Hal ini menjelaskan bahwa semakin besar kecepatan akan
mengakibatkan nilai Bilangan Reynold ( NRe ) yang semakin besar pula.
Hal ini senada dengan nilai P ( Daya ) yang dari kecepatan 50 rpm, 100 rpm,
hingga 150 rpm secara berurutan menunjukkan nilai yang searah, bahwa semakin besar
kecepatan putaran pengaduk, maka akan semakin besar pula daya yang dibutuhkan untuk
menggerakkan pengaduk.
Kemudian untuk nilai Bilangan Reynold ( NRe ) pada jenis pengaduk Propeller,
pada kecepatan putaran 50 rpm di dapat Bilangan Reynold larutan sebesar 18,750, pada
kecepatan putaran 100 rpm di dapat nilai NRe yaitu 37,500, dan pada kecepatan putaran
150 rpm di dapat nilai NRe yaitu 56,250. Hal ini menjelaskan bahwa semakin besar
kecepatan akan mengakibatkan nilai Bilangan Reynold ( NRe ) yang semakin besar pula.
Hal ini senada dengan nilai P ( Daya ) yang dari kecepatan 50 rpm, 100 rpm, hingga 150
rpm secara berurutan menunjukkan nilai yang searah, bahwa semakin besar kecepatan
putaran pengaduk, maka akan semakin besar pula daya yang dibutuhkan untuk
menggerakkan pengaduk.
Sementara itu, untuk nilai Bilangan Reynold ( NRe ) pada jenis pengaduk Turbin,
pada kecepatan putaran 50 rpm di dapat Bilangan Reynold larutan sebesar 19,253.3, pada
kecepatan putaran 100 rpm di dapat nilai NRe yaitu 38,506.6, dan pada kecepatan putaran
150 rpm di dapat nilai NRe yaitu 57,760. Hal ini menjelaskan bahwa semakin besar
kecepatan akan mengakibatkan nilai Bilangan Reynold ( NRe ) yang semakin besar pula,
hal ini senada dengan nilai P ( Daya ) yang dari kecepatan 50 rpm, 100 rpm, hingga 150
rpm secara berurutan menunjukkan nilai yang searah, bahwa semakin besar kecepatan
putaran pengaduk, maka akan semakin besar pula daya yang dibutuhkan untuk
menggerakkan pengaduk.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil data dan pengamatan percobaan di atas, maka dapat disimpulkan
beberapa hasil berikut diantaranya :
1.) Waktu Homogenitas terbesar atau terlama adalah pada jenis pengaduk Propeller
dengan kecepatan putaran pengaduk 50 rpm yaitu selama 62 Detik.
2.) Waktu Homogenitas terkecil atau tersingkat adalah pada jenis pengaduk Turbin
dengan kecepatan putaran pengaduk 150 rpm yaitu selama 9 Detik.
1.) Daya penggerak pengaduk yang terbesar adalah pada jenis pengaduk Paddle
dengan kecepatan putaran pengaduk 150 rpm yaitu sebesar 2.101 Watt.
2.) Daya penggerak pengaduk yang terkecil adalah pada jenis pengaduk Propeller
dengan kecepatan putaran pengaduk 50 rpm yaitu sebesar 0.010 Watt.
1.) Nilai NRe yang terbesar adalah pada jenis pengaduk Paddle dengan kecepatan
putaran pengaduk 150 rpm yaitu sebesar 68,062.5.
2.) Nilai NRe yang terkecil adalah pada jenis pengaduk Propeller dengan kecepatan
putaran pengaduk 50 rpm yaitu sebesar 18,750.
Perhitungan
Paddle
Diketahui :
Dt = 24 cm = 0.24 m H = 30.5 cm = 0.305 m
Da = 16.5 cm = 0.165 m 𝜇 = 0.001 kg/m s
E = 10 cm = 0.1 m 𝜌 = 1000 kg/m3
W = 7 cm = 0,07 m L = 8.25 cm = 0,0825 m
1. Untuk Kecepatan Putaran 0,8333 rps
𝑘𝑔
𝜌 .𝑁 .𝐷2 1000 3 . 0,8333 𝑟𝑝𝑠 . ( 0,165 𝑚 )2
𝑚
NRe = = = 22687.5
𝜇 0.001 𝑘𝑔/𝑚 𝑠
= 0.099 𝑘𝑔. 𝑚2 /𝑠 3
Propeler
Diketahui :
Dt = 24 cm = 0.24 m H = 30.5 cm = 0.305 m
Da = 15 cm = 0.15 m 𝜇 = 0.001 kg/m s
E = 10 cm = 0.1 m 𝜌 = 1000 kg/m3
W = 4 cm = 0,04 m L = 7.5 cm = 0,075 m
2. Untuk Kecepatan Putaran 0,8333 rps
𝑘𝑔
𝜌 .𝑁 .𝐷2 1000 . 0,8333 𝑟𝑝𝑠 . (0,15 𝑚)2
𝑚3
NRe = = = 18750
𝜇 0.001 𝑘𝑔/𝑚 𝑠
= 0.0114 𝑘𝑔. 𝑚2 /𝑠 3
Turbin
Diketahui :
Dt = 24 cm = 0.24 m H = 30.5 cm = 0.305 m
Da = 15.2 cm = 0.152 m 𝜇 = 0.001 kg/m s
E = 10 cm = 0.1 m 𝜌 = 1000 kg/m3
W = 4 cm = 0,04 m L = 7.5 cm = 0,075 m
3. Untuk Kecepatan Putaran 0,8333 rps
𝑘𝑔
𝜌 .𝑁 .𝐷2 1000 . 0,8333 𝑟𝑝𝑠 . ( 0,152 𝑚 )2
𝑚3
NRe = = = 19252.5632
𝜇 0.001 𝑘𝑔/𝑚 𝑠
= 0.061 𝑘𝑔. 𝑚2 /𝑠 3
Mencari S1,S2,S3,S4,S5,S6 untuk pengaduk jenis Propeler
𝐷 0.15
S1 = 𝐷𝑡𝑎 = 0.24= 0.625
𝐸 0.1
S2 = 𝐷 = = 0.67
𝑎 0.15
𝐿 0.075
S3 = 𝐷𝑡 = = 0.50
0.15
𝑊 0.04
S4 = 𝐷 = = 0.27
𝑎 0.15
𝐽 0.04
S5 = 𝐷𝑡 = = 0.083
0.24
𝐻 0.305
S6 = 𝐷𝑡 = = 1.27
0.24
𝐷 0.165
S1 = 𝐷𝑡𝑎 = = 0.6875
0.24
𝐸 0.1
S2 = 𝐷 = = 0.6
𝑎 0.165
𝐿 0.0825
S3 = 𝐷𝑡 = = 0.50
0.165
𝑊 0.07
S4 = 𝐷 = = 0.4
𝑎 0.165
𝐽 0.02
S5 = 𝐷𝑡 = = 0.083
0.24
𝐻 0.305
S6 = 𝐷𝑡 = = 1.27
0.24
DAFTAR PUSTAKA