Anda di halaman 1dari 8

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN

PROVINSI JAWA TIMUR


NOMOR /MENKES/SK//2017

TENTANG

KLASTER KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA


DI PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

Menimbang : a. bahwa dalam rangka percepatan penanggulangan krisis


kesehatan yang di akibatkan bencana diperlukan
sistem koordinasi, kerja sama, integrasi, dan sinergi
yang efektif dan efisien;

b. bahwa Klaster Kesehatan merupakan bagian dari


Klaster-Klaster dalam penanggulangan bencana di
republik Indonesia;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka di pandang
perlu menetapkan keputusan kepala Dinas Kesehatan
(Provinsi/Kabupaten/Kota) unutuk membentuk Klaster
Kesehatan dalam penanggulangan bencana

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun


2007 tentang Penanggulangan Bencana

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21


Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22


Tahun 2008 tentang Pendanaan Penanggulangan
Bencana
2
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 66 Tahun


2014 tentang Kesehatan Lingkungan

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17


Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi

8. Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penanggulangan Krisis

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Survailens Kesehatan

10. Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 36 Tahun 2014 tentang Penilaian Kerusakan
dan Kerugian Bidang Kesehatan

11. Keputusan Bersama Menkes RI dan Kapolri No.


1087/menkes/SKB/IX/2004 No.pol. Kep./40/IX/2004
tentang Pedoman Penatalaksanaan Identifikasi Korban
Mati pada Bencana Massal

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA


TIMUR TENTANG KLASTER KESEHATAN DALAM
PENANGGULANGAN BENCANA DI PROVINSI JAWA TIMUR

KESATU : Susunan Klaster Kesehatan di Dinas kesehatan Provinsi


Jawa Timur mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi para pelaku penanggulangan krisis


kesehatan;

b. Memetakan sumber daya serta wilayah kerjanya;

c. Menyusun perencanaan upaya penanggulangan krisis


kesehatan;

d. Melaporkan hasil kajian, pelaksanaan, pemantauan,


evaluasi dan pembelajaran penanggulangan bencana
bidang kesehatan kepada Koordinator Klaster Nasional;
3
e. Menjadi penghubung antara subklaster kesehatan
dengan Koordinator Klaster Nasional/Provinsi/Daerah;

f. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan klaster


lain yang berkaitan dengan upaya penanggulangan
krisis kesehatan;

g. Memastikan upaya penanggulangan bencana yang


dilakukan oleh anggota klaster kesehatan sesuai dengan
standar yang berlaku dalam pemantauan, evaluasi dan
pembelajaran.

KEDUA : Dalam menjalankan fungsinya, Klaster Kesehatan terdiri


dari Sub sub klaster yang memiliki tugas saat terjadi
bencana dan atau krisis kesehatan sebagai berikut:

1. Sub Klaster Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas


Penyediaan pelayanan kesehatan pada penduduk
terdampak, baik di Pos Kesehatan, Puskesmas maupun
Rumah Sakit.

2. Sub Klaster Pengendalian Penyakit, Penyehatan


Lingkungan mempunyai tugas Pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular, seperti
vaksinasi,manajemen kasus, dan surveilans dan
Kualitas air, pembuangan kotoran manusia, pengelolaan
limbah padat, limbah cair, promosi kesehatan dan
pemberantasan vector penyakit..

3. Sub Klaster Gizi mempunyai tugas Penanggulangan


masalah gizi di pengungsian, surveilans gizi, kualitas
dan keamanan bahan makanan.

4. Sub Klaster Kesehatan Reproduksi mempunyai tugas


Pelayanan kesehatan reproduksi di pengungsian.

5. Sub Klaster Kesehatan Jiwa mempunyai tugas


mengelola dan malakukan pendampingan pada korban
terdampak bencana yang mengalami masalah kejiwaan.

6. Tim Logistik mempunyai tugas Ketersediaan obat dan


bahan medis habis pakai serta alat kesehatan, kondisi
gudang penyimpanan, manajemen logistik.
4
7. Tim Data dan Informasi mempunyai tugas mengelola
dan menginfomasikan data – data terkait
penanggulangan krisis kesehatan.

KETIGA : Untuk mendukung pelaksanaan tugas Klaster Kesehatan


Dinas Kesehatan Prov Jawa Timur di bentuk Sekretariat
Klaster Kesehatan dengan susunan personielnya
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisah dari keputusan Kepala Dinas
Kesehatan ini.

KEEMPAT : Demikian Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi


Jawa Timur unutk dilaksanakan sebaik baiknya.

KELIMA : Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur


ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surabaya
Pada tanggal

KEPALA DINAS KESEHATAN


PROVINSI JAWA TIMUR

(………………………………………)
5
Lampiran
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Nomor:…………………………..
Tentang Klaster Kesehatan Penanggulangan Bencana

Struktur Klaster Kesehatan penanggulangan bencana

di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

a. Ketua Klaster,
dr. Dian Islami MKes (Kabid Yankes)

b. Koordinator Tim Data dan Informasi.


(Kasi PKR)Pejabat esselon III/IV yang bertanggung jawab di Program ini
Anggota :
1. Staf PPK Regional Jatim
2. Staf TU
3. Staf P2
4. Staf KESMAS
5. Staf YANKES

c. Koordinator Tim Logistik.


(Kasi Farmasi)Pejabat esselon III/IV yang bertanggung jawab di Program ini
Anggota :
1. Staf KGM
2. Staf Farmasi
3. Staf PPK Regional Jatim
4. Staf Kesling
5. Staf P2PM
6. Staf TU
7. Staf promkes
d. Kordinator Sub Klaster Pelayanan Kesehatan
(Kasi PKP)Pejabat esselon III/IV yang bertanggung jawab di Program ini
Anggota :
1. Staf PKR
2. Staf PKP
3. Staf Kestrad
4. Staf PTM
5. RS Paru Kabupaten Jember
6. RS Umum Mohammad Noer Kabupaten
Pamekasan
7. Balai Pengobatan Penyakit Paru Paru (BP4)
Karang Tembok Surabaya / RS Paru Kota
Surabaya
8. RS Mata Masyarakat (RSMM) Kota Surabaya
9. RS Kusta Sumber Glagah Kabupaten Mojokerto
10. RS Umum Karsa Husada Kota Batu
11. RS Paru Magunharjo Kota Madiun
12. RS Paru Dungus Kabupaten Madiun
6
13. RS Kusta Kota Kediri
14. RSUD dr. Soetomo Kota Surabaya
15. RS Haji Kota Surabaya
16. RS Jiwa Menur Kota Surabaya
17. RS Syaiful Anwar Kota Malang
18. RS Soedono Kota Madiun

e. Koordinator Sub Klaster Pengendalian Penyakit dan


Penyehatan Lingkungan.
(Kasi Survim)Pejabat esselon III/IV yang bertanggung jawab di Program ini
Anggota :
1. Staf Survim
2. Staf P2PM
3. Staf Kesling
4. Staf PKR
5. Staf P2PTM
6. Staf Promkes
f. Koordinator Sub Klaster Kesehatan Jiwa
(Kasi P2PTM)Pejabat esselon III/IV yang bertanggung jawab di Program ini
Anggota :
1. Staf PTM
2. Staf KGM
3. Staf PKR
4. Staf PKP
5. Staf Kestrad
6. RS Jiwa Menur Kota Surabaya

g. Koordinator Sub klaster Kesehatan Reproduksi


(Kasi Promkes)Pejabat esselon III/IV yang bertanggung jawab di Program ini
Anggota :
1. Staf KGM
2. Staf Promkes
3. Staf PKP
4. Staf PKR

h. Koordinastor Sub Klaster Gizi


(Kasi KGM)Pejabat esselon III/IV yang bertanggung jawab di Program ini
Anggota :
1. Staf KGM
2. Staf PKR
3. Staf Promkes

Ditetapkan di Surabaya
Pada tanggal

KEPALA DINAS KESEHATAN


PROVINSI PROVINSI JAWA TIMUR
7

(………………………………………

TUGAS KLASTER KESEHATAN

1. Data dan Informasi


 Melakukan RHA ke lokasi krisis kesehatan
 Mengolah dan mengalisa data
 Mengdokumentasikan kejadian di lokasi krisis kesehatan
 Melaporkan hasil analisa krisis kesehatan ke pimpinan
 Menginvertarisir data kegiatan dari masing-masing sub klaster kesehatan
 Melakukan pemantauan perkembangan krisis kesehatan
 Membuat pemetaan lokasi terdampak

2. Logistik
 Menyiapkan kebutuhan logistik dan perbekalan kesehatan yang diperlukan
di lokasi krisis kesehatan
 Mendistribusikan logistik dan perbekalan kesehatan ke lokasi krisis
kesehatan
 Menginventarisir kebutuhan dan perbekalan kesehatan yang telah di
berikan
 Melaporkan kegiatan yang di lakukan

3. Pelayanan Kesehatan
 Memberikan pelayanan kesehatan di pos kesehatan di lokasi krisis
kesehatan
 Memobilisasi tim tenaga kesehatan
 Mengkoordinasikan sistem rujukan
 Menyiapkan fasilitas kesehatan
 Memobilisasi ambulance
 Memfasilitasi pembayaran klaim rumah sakit untuk pembiayaan pasien
korban
 Menginventarisir jumlah pengunjung, penyakit yang memeriksa di pos
kesehatan
8
 Melaporkan kegiatan yang di lakukan

4. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan


 Melakukan pengendalian penyakit menular dan tidak menular di lokasi
terdampak
 Melakukan penilaian lingkungan di lokasi krisis kesehatan (sanitasi, air
bersih, sampah medis dan non medis) baik di lokasi pengungsian maupun
di dapur umum
 Mendata kebutuhan yang di perlukan
 Melaporkan kegiatan yang di lakukan

5. Kesehatan Jiwa
 Melakukan trauma hiling ke masyarakat terdampak
 Memberikan motivasi ke masyarakat terdampak
 Memberikan hiburan ke pada anak-anak di loksai terdampak
 Melaporkan kegiatan yang di lakukan

6. Kesehatan Reproduksi
 Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi ke masyarakat terdampak
 Melakukan pendataan penduduk rentan di lokasi terdampak
 Mendata kebutuhan yang diperlukan
 Melaporkan kegiatan yang di lakukan

7. Klaster Gizi
 Memastikan asupan gizi yang diterima masyarakat terdampak
 Memberikan masukan asupan gizi yang akan diberikan ke masyarakat
pada petugas di dapur umum
 Melakukan pendataan kasus gizi buruk di lokasi terdampak
 Mendata keperluan yang dibutuhkan
 Melaporkan kegiatan yang di lakukan

Anda mungkin juga menyukai