BUKU SAKU
AKREDITASI RSUD SUKAMARA
"KITA,,PASTI,,BISA"
1
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
“Senyum Permataku”
2
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
3
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
4
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
Insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah
pada pasien. Insiden terjadi akibat melaksanakan suatu tindakan (commision)
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (ommision).
JENIS IKP
1. KPC : Kejadian Potensi Cedera adalah insiden yang belum terjadi karena
korban belum sempat terpapar, tapi telah terdapat potensi cedera. Contoh
mesin Defibrillator yang belum discharge adalah KPC.
2. KNC: Kejadian Nyaris Cedera adalah suatu insiden yang tidak menyebabkan
cedera pada pasien: korban sudah terpapar namun tidak terjadi cedera
karena faktor “keberuntungan; Contoh pasien diresepkan Midazolam,
ternyata obat yang diberian apotek adalah Bupivacaine, pada saat akan
diberikan petugas segera mengetahui dan tidak jadi memberikannya.
3. KTC: Kejadian Tidak Cedera adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien
tetapi tidak menimbulkan cedera. Contoh pasien alergi ceftriaxone, tanpa
diketahui ternyata mendapatkan injeksi ceftriaxone tapi tidak mengalami
gejala apapun.
4. KTD: Kejadian tidak diharapkan adalah suatu insiden yang mengakibatkan
harm/cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit
dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan
medis atau bukan kesalahan medis yang tidak dapat dicegah. Pasien
mendapatkan transfuse darah dan mengalami alergi hebat.
5. Sentinel: Kejadian tidak diharapkan (KTD) yang mengakibatkan kematian
atau cedera yang serius/kehilangan fungsi utama fisik secara permanen yang
tidak terkait dengan proses alami penyakit pasien atau kondisi yang
mendasari. Contoh pasien yang mengalami cacat kematian akibat pemberian
obat tertentu.
5
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
6
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
7
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
MANAJEMEN RISIKO
8
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
NB: Untuk Risiko Jatuh pasien rawat jalan mengggunakan pita kuning
9
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
1. Obat risiko tinggi, yaitu obat yang bila terjadi kesalahan (error)
dapat menimbulkan kematian atau kecacatan seperti, insulin,
heparin, atau kemoterapeutik;
2. Obat yang nama, kemasan, label, penggunaan klinis
tampak/kelihatan sama (look alike), bunyi ucapan sama (sound
alike), seperti Xanax dan Zantac atau hydralazine dan hydroxyzine
atau disebut juga nama obat rupa ucapan mirip (NORUM);
3. Elektrolit konsentrat: Potasium Fosfat dengan konsentrasi sama
atau lebih besar dari 3 mmol/ml dan Natrium Klorida dengan
konsentrasi lebih dari 0,9 gr/100 cc dan Magnesium Sulfat
(MgSO4) dengan konsentrasi 50% atau lebih
4. Elektrolit dengan konsentrasi tertentu: Potasium Klorida (KCl)
dengan konsentrasi 1 mEq/ml atau lebih dan Magnesium Sulfat
dengan konsentrasi 20%, 40%, atau lebih.
ELEKTROLIT PEKAT
HARUS DIENCERKAN !!
10
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
1. Nilai pasien
2. Tinjau daftar untuk menghubungi dokter yang sesuai
3. Mengetahui diagnosis yang sesuai
4. Baca catatan perkembangan terkini pasien dan terapi sebelumnya.
5. Hal yang harus dikomunikasikan dengan dokter via telepon:
SITUATION (Situasi)
S “ Selamat malam, Dokter AA. Nama saya BB, perawat ruang CC. Saya
menelepon mengenai pasien DD, umur 99, kamar 00. Masalah yang
ingin saya laporkan adalah:
BACKGROUND (Latar Belakang)
B Sebutkan diagnosis masuk dan tanggal masuk pasien
Sebutkan riwayat pengobatan yang pasien dapatkan
ASSESSMENT (Penilaian)
A TAnda vital terakhir
TD:_____ Nadi:____ Laju Nafas:_____ Suhu:_____
Pasien sedangmendapatkan atautidak mendapatkan terapi
oksigen
Perubahan dari penilaian sebelumnya, misalnya
Penurunan kesadaran, nadinya di atas 120x, laju nafas di atas 30x,
demam, urin tidak keluar, nyeri, muntah-muntah dan lain-lain
RECOMMENDATION (Rekomendasi)
R Menurut Saya apakah sebaiknya...:
Dokter datang untuk melihat keadaan pasien saat ini?
Kami menghubungi HCU?
Dokter meminta Dokter lain untuk memeriksa pasien saat ini?
Saran lain? ...
Apakah ada pemeriksaan yang dibutuhkan?
EKG? Laboratorium?
Jika perubahan terapi telah diinstruksikan, selanjutnya tanyakan:
Seberapa sering Dokter menginginkan untuk dilakukan pemeriksaan
tanda vital?
11
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
Komunikasi dianggap efektif bila tepat waktu, akurat, lengkap, tidak mendua
(ambiguous), dan diterima oleh penerima informasi yang bertujuan mengurangi
kesalahan-kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.
12
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
13
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
14
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
15
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
16
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
1. kebersihan tangan,
2. Alat Pelindung Diri (APD),
3. dekontaminasi peralatan perawatan pasien,
4. kesehatan lingkungan,
5. pengelolaan limbah,
6. penatalaksanaan linen,
7. perlindungan kesehatan petugas,
8. penempatan pasien,
9. hygiene respirasi/etika batuk dan bersin,
10. praktik menyuntik yang aman dan
11. praktik lumbal pungsi yang aman.
17
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
HAIs merupakan merupakan suatu infeksi yang dialami oleh pasien selama
dirawat di pelayanan kesehatan dan menunjukkan gejala infeksi baru dan bukan
dalam masa inkubasi termasuk penyakit yang diderita karena pekerjaan. Kejadian
HAIs banyak dihubungkan dengan pemasangan alat, seperti:
Pencatatan dan pelaporan kejadian HAIS dilakukan setiap hari, kemudian data
diakumulasikan menjadi data bulanan dan dianalisis setiap 3 bulan sekali, serta
dibuat laporan Triwulan.
18
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
19
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
HANDWASH
Dilakukan bila:
1. Tangan terkena cairan infeksius, biomaterial infeksius atau terlihat
pencemar di tangan secara kasat mata
2. Sudah melakukan 3 x handrub
20
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
21
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
HANDRUB
Langkah-langkah Pembersihan Tangan Dengan Cairan Antiseptik:
22
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
23
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
24
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
25
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
26
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
0 = tidak nyeri
1 – 3 = nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas sehari-hari)
4 – 6 = nyeri sedang (gangguan nyata terhadap aktivitas sehari-hari)
7 – 10 = nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari)
27
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
MANAJEMEN NYERI
Penilaian nyeri menggunakan NRS (Numeric Rating Scale) pada dewasa dan
Wong Baker Faces pada anak/pasien dewasa yang sulit berkomunikasi.
Pasien dewasa yang mengalami nyeri derajat ringan (skala 1-3) dilakukan
edukasi untuk relaksasi dan edukasi. RICE= Rest, Ice, Comfort & Educate
Apabila dengan teknik relaksasi dan distraksi keluhan nyeri tidak berkurang
dilakukan kolarabasi dengan dokter untuk pemberian farmakoterapi jenis
OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid)
Pasien yang mengalami nyeri derajat sedang (skala 4-6) dilakukan kolarabasi
dengan dokter untuk pemberian farmakoterapi jenis OAINS (Obat Anti
Inflamasi Non Steroid) atau opioid dosis ringan
Pasien yang mengalami nyeri derajat berat (skala 7-10) dilakukan kolarabasi
dengan dokter Anestesi untuk pemberian opioat
28
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
1. Lebih dini mengenali Cardiac Arrest dan memanggil Tim Code Blue
111
2. Lebih dini melakukan pijat jantung
3. Lebih dini mendapatkan AED
4. Lebih dini ditransfer ke unit intensif
5. Lebih mendapatkan terapi lanjut di HCU
29
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
5-6 cm
30
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
31
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
ASUHAN PASIEN
32
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
Untuk pasien gawat darurat, asesmen gawat darurat diisi oleh dokter
jaga dan oleh perawat di IGD.
Untuk pasien rawat inap, asesmen awal medis dilakukan oleh DPJP di
ruangan rawat inap dan harus sudah selesai dalam 1x24 jam.
Asesmen awal rawat inap keperawatan harus selesai dalam 1x shift
jaga.
Isi minimal Asesmen Awal (AP 1 sd AP 1.3) adalah:
1. status fisik
2. psiko-sosio-spiritual
3. ekonomi
4. riwayat kesehatan pasien
5. riwayat alergi
6. asesmen nyeri
7. risiko jatuh
8. asesmen fungsional
9. risiko nutrisional
10. kebutuhan edukasi
11. perencanaan pemulangan pasien (Discharge Planning)
33
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
1. Apa yang Anda ketahui tentang Hak Pasien dan Keluarga (HPK)?
Jelaskan sesuai daftar hak pasien dan keluarga yang sudah dicetak pada
leaflet, banner dsb
2. Bila ada pasien yang minta pelayanan kerohanian, apa yg Anda lakukan?
Ambil dan isi formulir Permintaan Pelayanan Kerohanian. Kemudian
hubungi personil yang bertugas, sesuai dengan kerjasama dengan
Departemen Agama perwakilan Kabupaten Sukamara.
3. Bagamana Anda (perawat) memfasilitasi hak privasi pasien saat dokter
memeriksa? menutup tirai
2. Apa yang anda siapkan saat Anda membawa pasien dengan brankar?
pasang selimut, pagar pengaman terpasang
3. Bagaimana memfasilitasi bila di IGD ada pasien datang dalam keadaan
tidak sadar tetapi membawa perhiasan berharga (satpam/perawat)?
Ambil dan isi Formulir Penyimpanan Harta Benda Milik Pasien, setelah
itu barang disimpan di lemari penyimpanan barang pasien
4. Apa yg Anda lakukan bila ada pengunjung diluar jam kunjungan
(satpam)? Jadwal Jam Besuk RSUD Sukamara
a. Pagi : Pukul 10.00 – 12.00 WIB
b. Sore : Pukul 16.00 – 20.00 WIB.
34
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
35
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
18 HAK PASIEN
36
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
15. mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap
dirinya;
16. menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya;
17. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata ataupun pidana; dan
18. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
8 KEWAJIBAN PASIEN
37
Buku Saku Akreditasi RSUD Sukamara
APAR
(ALAT PEMADAM API RINGAN)
38
Akses Rumah sakit dan kontinuitas pelayanan (ARK)
1 Apakah skrining itu? Skrining adalah penilaian awal kebutuhan pelayanan setiap pasien yang datang ke rumah sakit.
4 Bagaimana prosedur skrining di luar rumah IGD SPO skrining di luar rumah sakit.
sakit? 1. Petugas IGD menerima telpon dari pasien/keluarga/perujuk pasien.
2. Tanyakan kondisi dan identiikasi kebutuhan pasien, konsultasi ke Dokter IGD.
3. Terima bila fasilitas dan SDM tersedia, arahkan ke Rumah Sakit lain jika tidak tersedia.
4. Dokumentasikan di buku laporan dengan teknik SBAR.
5 Bagaimana prosedur skrining rawat jalan? Instalasi Rawat SPO skrining rawat jalan
Jalan, Petugas 1. Dilakukan oleh satpam.
Skrining 2. Evaluasi kondisi pasien.
3. Arahkan pasien sesuai hasil skrining :
§ Poliklinik sesuai antrian
§ Poliklinik disegerakan
§ Tindakan di IGD
4. Dokumentasikan di lembar skrining rawat jalan untuk pasien poliklinik disegerakan dan IGD
6 Apakah yang di maksud triase ? Triase adalah proses pemilihan pasien berdasarkan kegawat daruratan untuk menentukan prioritas perawatan.
7 Apa konsep triase yang digunakan RSUD Konsep triase yang digunakan adala ESI Level ( Emergency Severity Index ). ESI adalah konsep baru triase
Sukamara ? IGD yang menggunakan 5 level dalam mengklasifikasikan pasien di IGD.
8 Apa saja kriteria ESI Level ? § ESI Level 1 : Mengancam Jiwa
§ ESI Level 2 : Gawat Darurat
§ ESI Level 3 : Darurat Tidak Gawat
§ ESI Level 4 : Darurat ringan tidak gawat
§ ESI Level 5 : Tidak Gawat Darurat
9 Apakah tujuan utama dari triase? Tujuan : Mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa.
Dan kapan dilakukannya? Dlaksanakan saat pasien datang di IGD.
14 Bagaimana prosedur skrining kebutuhan Poliklinik, IGD SPO skrining kebutuhan pelayanan pasien rawat inap.
pelayanan pasien rawat inap? 1. Dilakukan oleh dokter umum atau DPJP setelah proses triase dan anamnesa.
2. Tentukan diagnosa serta kebutuhan pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif atau paliatif.
3. Berikan advis, pemeriksaan penunjang, terapi dan tentukan perawatan lanjutan.
4. Dokumentasikan di rekam medis.
15 Bagaimana prosedur penerimaan pasien Petugas Admisi, § SPO Penerimaan Pasien Rawat Jalan
rawat inap dan rawat jalan? DPJP § SPO Penerimaan pasien secara online
§ SPO Penerimaan Pasien Rawat Inap
§ Saat diputuskan rawat inap, dokter yang memutuskan rawat inap memberi informasi tentang rencana asuhan
yang diberikan, hasil asuhan yang diharapakan, termasuk penjelasan petugas admisi tentang perkiraan biaya
yang harus dibayar pasien/keluaraga.
§ Informasi di dokumentasikan
17 Bagaimana mengatur alur pasien jika IGD, MPP § Penumpukan pasien adalah adalah suatu keadaan dimana jumlah pasien melebihi kapasitas tampung
terjadi penumpukan pasien ? § SPO penanganan penumpukan pasien di IGD
§ Pemanfaatan ruang transit jika ruang rawat inap penuh
§ MPP berperan dalam mengatur kesinambungan pelayanan pasien di rs
18 Bagaimana proses penerimaan pasien di IGD, HCU, § Pasien yang masuk dan keluar HCU sesuai dengan kriteria dan diketahui oleh dokter penanggung jawab HCU
unit intensif (HCU) dan unit spesialistik Perinatologi, § Mengisi form kriteria masuk dan keluar
(Perinatologi) DPJP
19 Apa yang dimaksud dengan Manager MPP adalah profesional di rumah sakit yang melaksanakan manajemen pelayanan pasien
Pelayanan Pasien (MPP)?
DPJP
Ka Instalasi
Ranap
Kepala Ruang
Pasien
23 Apa saja kriteria pasien rujukan? § Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi
§ Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak mampu diatasi
§ Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi pemeriksaan harus disertai pasien
yang bersangkutan
§ Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di sarana
kesehatan yang lebih mampu.
§ Kamar penuh
24 Bagaimana prosedur rujukan pasien? DPJP 1. Berikan informasi kepada pasien dan atau keluarga bahwa pasien perlu di rujuk
Ka Instalasi 2. Mengisi surat persetujuan rujukan
Ranap 3. Usahakan agar pasien dalam kondisi stabil
Kepala Ruang 4. Dokter menulis surat rujukan
Pasien 5. Siapkan ambulance
6. Dokter menetapkan petugas rumah sakit yang akan mendampingi rujukan
7. Pindahkan pasien ke ambulance
8. Berangkatkan Pasien
9. Mengisi form monitoring pasien di ambulance
10. Mengisi form serah terima pasien rujukan saat tiba di RS Tujuan
30 Apa saja dokumen yang harus disiapkan Seluruh Staf Petugas harus mengisi form permintaan dan asesment kebutuhan transportasi pasien
dalam pelayanan ambulans? RSUD
31 Apa yang harus dilakukan apabila alat Staf terkait dan Melakukan proses pembersihan dan dekontaminasi dengan cara:
transportasi (Ambulans) yang digunakan supir ambulans
terkontaminasi dengan cairan tubuh pasien 1. Pakailah alat pengaman diri (masker, kacamata, celemek),kemudian memakai sarung tangan;
atau pasien dengan penyakit menular 2. Siapkan plastik kuning untuk limbah medis;
3. Gunakan kain bekas/koran/tissue untuk menyerap tumpahan cairan tubuh (darah) hingga bersih, jika
tumpahan sudah mengering maka disemprot dulu menggunakan cairan enzimatic/detergen, kemudian
diserap dengan kain bekas/kertas koran/tissue;
4. MasukkanKertas koran/tissue ke dalam plastik kuning yang telah disiapkan;
5. Semprotlah bekas tumpahan cairan dengan menggunakan larutan chlorine 0,5% dan didiamkan selama
10 menit, kemudian angkat larutan chlorine dengan menggunakan kain bekas/koran/tisue;
6. Masukkan lap basah ke dalam larutan air dan desinfektan(chlorine 0,5%);
7. Ikat plastik kuning yang berisi kain bekas/kertas koran/tissue yang telah terkontaminasi, masukkan ke
dalam tempat sampah infeksius;
8. Buka sarung tangan dan buang ke tempat sampah infeksius;
9. Buka alat pengaman diri kemudian mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
32 Bagaimana mekanisme untuk menangani Staf terkait dan 1. Bila terterjadi keluhan bisa disampaikan secara langsung kepada sopir ambulans atau sms ke nomer
keluhan proses transportasi pada rujukan. supir ambulans 0821-5060-9950 atau Mintalah keluarga pasien untuk mengisi Kuesioner Kepuasan Pelayanan Ambulans
setelah sampai di tempat tujuan penggunaan ambulans.
2. Supir menyelesaikan pengaduan pasien, apabila tidak ada penyelesaian,maka dapat berkoordinasi
dengan penanggung jawab unit atau case manager untuk menyelesaikannya.
3. Serahkan Kuesioner Kepuasan Pelayanan Ambulans kepada coordinator Ambulans untuk perbaikan, baik
dari sisi SDM maupun sistem.