PENDAHULUAN
warna juga dapat diartikan sebagai suatu kelainan penglihatan yang disebabkan
ketidakmampuan sel-sel kerucut (cone cell) pada retina mata untuk menangkap
suatu spektrum warna tertentu sehingga objek yang terlihat bukan warna yang
sesungguhnya.(1,2)
banyak pada laki-laki, yang mana hampir 5% laki-laki di negara barat menderita
0,7%.(1,3)
Faktor utama yang sampai saat ini dipercaya sebagai penyebab utama buta
warna adalah faktor genetik yang sex-linked recessive, artinya kelainan ini dibawa
oleh kromosom X resesif. Hal inilah yang menyebabkan buta warna lebih banyak
Buta warna sering menjadi masalah saat seseorang harus memilih jurusan
Oleh karena itu melalui referat ini, akan dibahas secara lengkap mengenai
buta warna dan pemeriksaannya yang sering dilakukan di Poli Mata RSUD W. Z.
Johannes, Kupang.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
sehingga pasien tidak atau kurang dapat membedakan warna. Buta warna juga
ketidakmampuan sel-sel kerucut (cone cell) pada retina mata untuk menangkap
suatu spektrum warna tertentu sehingga objek yang terlihat bukan warna yang
penyakit tertentu.1,2
Persepsi visual sangat dipengaruhi oleh struktur anatomi mata. Kornea dan
sehingga dapat ditangkap oleh retina yang terletak di belakang mata, yang
merupakan lapisan setipis lembaran jaringan yang terletak di bagian belakang bola
mata berisi sel-sel fotoreseptor seperti sel batang dan kerucut yang akan
Bagian fovea terdiri dari sel kerucut namun bentuknya menyerupai batang.
Perbedaan penting antara sel batang dan kerucut adalah fungsinya. Fungsi sel
batang adalah untuk melihat dalam kondisi kurang cahaya sedangkan sel kerucut
cone, M cone dan L cone sedangkan sel batang hanya terdiri dari satu tipe sel.
cahaya short wavelength, middle wavelength, dan long wavelength. Ada juga yang
menamakan panjang gelombang ini sebagai RGB (Red, Green, Blue), namun
penamaan SML dirasa lebih tepat. Pada sel kerucut, terdapat 3 tipe yang
bahwa sel batang tidak mampu mengidentifikasi warna. Sel S cone (blue) tersebar
merata pada seluruh retina, namun tidak terdapat di daerah fovea. Perbandingan
Retina
2.3 Epidemiologi
banyak pada laki-laki, yang mana hampir 5% laki-laki di negara barat menderita
Sekitar 95% gangguan buta warna terjadi pada reseptor warna merah dan hijau
pada mata laki-laki sementara buta warna total merupakan keadaan yang jarang
terjadi. Menurut Howard Hughes Medical Institute, pada tahun 2006 di Amerika
Serikat terdapat 7% laki-laki atau sekitar 10,5 juta laki-laki, dan 0,4% wanita
tidak dapat membedakan warna merah merah dari hijau, atau mereka melihat
2.4 Klasifikasi
(kedua), dan tritos (ketiga) yang pada warna 1). Merah, 2). Hijau, 3). Biru. Yang
dimaksud dengan anopia berarti cacat, sedangkan anomali berarti cacat parsial.
Adapun defek penglihatan warna atau buta warna dapat dikenal dalam bentuk:1,2
oleh faktor keturunan atau kerusakan pada mata setelah dewasa. Penderita
trikromat memiliki tiga sel kerucut yang lengkap, namun terjadi kerusakan
mekanisme sensitivitas terhadap salah satu dari tiga sel reseptor warna
normal.
hanya pada satu atau lebih pigmen kerucut. Pada anomali ini
atau buta warna total, di mana seseorang hanya dapat membedakan warna
2. Dikromat, yaitu jenis buta warna di mana salah satu dari tiga sel kerucut
tidak ada atau tidak berfungsi. Akibat dari disfungsi salah satu sel pigmen
Dikromat tipe ini terjadi pada 1 % dari seluruh pria. Keadaan yang
jarang dijumpai.
berkurang.
nistagmus.
2.5 Etiologi
Buta warna dapat terjadi secara kongenital atau didapat akibat penyakit
tertentu. Buta warna yang diturunkan tidak bersifat progresif dan tidak dapat
diobati. Pada kelainan makula (retinitis sentral dan degenerasi makula sentral),
sering terdapat kelainan pada penglihatan warna biru dan kuning sedang pada
kelainan saraf optik akan terlihat gangguan penglihatan warna merah dan hijau.
genetik sex linked recessive pada kromosom X ayah dan ibu. Anak perempuan
menerima satu kromosom X dari ibu dan satu dari ayah. Dibutuhkan hanya satu
gen untuk penglihatan warna normal. Anak laki-laki menerima kromosom X dari
ibu dan Y dari ayah, jika gen X tunggal tidak mempunyai gen fotopigmen maka
Dikenal Hukum Kollner yang menyatakan defek penglihatan warna merah hijau
merupakan lesi saraf optik ataupun jalur penglihatan, sedangkan defek penglihatan
biru kuning akibat kelainan pada epitel sensori retina atau lapis kerucut dan batang
retina.
Pada neuropati optik iskemik, atrofi optik pada glaukoma, atrofi optik
diturunkan secara dominan, atrofi saraf optik tertentu memberikan cacat biru
kuning.
Pada degenerasi makula juvenil terdapat buta biru kuning,, merah hijau ataupun
Defek penglihatan warna biru dapat pula terjadi pada peningkatan tekanan
intraokular.
degenerasi pigmen retina, degenerasi makula senilis dini, myopia, korioretinitis, oklusi
pembuluh darah retina, retinopati diabetik dan hipertensi, papil edema, dan keracunan
metil alkohol serta pada penambahan usia. Ganguan penglihatan merah hijau terdapat
pada kelainan saraf optik, keracunan tembakau dan racun, neuritis retrobulbar, atrofi optik, dan
2.6 Diagnosis
Munsell 100 hue, uji Anomaloskop dan Uji Holmgren. Uji Ishihara dan Uji
tes Anomaloskop.4
a. Uji Ishihara
yang didasarkan pada penentuan angka atau pola yang ada pada kartu
yaitu metode yang dapat dipakai untuk menentukan dengan cepat suatu
macam warna.
Uji Ishihara dilakukan dengan memakai satu seri titik bola kecil dengan
dalam menyusun chips pada lokasi di sekitar hue circle. Uji Farnsworth ini
c. Uji Anomaloskop
Uji Anomaloskop terdiri dari test plate yang bagian bawahnya berwarna
bagian atas sampai berwarna kuning dengan mencampur warna merah dan
15
hijau. Orang dengan buta warna hijau akan menggunakan banyak warna
hijau dan begitu juga pada orang dengan buta warna merah.4
d. Uji Holmgren
Pada tahun 1837, August Seebeck menggunakan lebih dari 300 kertas
sesuai dengan contoh warna yang diberikan dan pada tahun 1877,
2.7 Penatalaksanaan
mengobati masalah gangguan persepsi warna. Namun penderita buta warna ringan
gejala dapat digunakan kacamata berlensa dengan filter warna khusus yang
penglihatan warna yang diturunkan tidak dapat diobati atau dikoreksi. Beberapa
2.8 Pencegahan
Tidak ada cara untuk mencegah buta warna genetik maupun buta warna didapat
tinggi, dan beberapa pengobatan yang digunakan untuk penyakit saraf dan
membatasi buta warna didapat. Pencegahan peningkatan kasus buta warna dapat
juga meningkat pada pool genetic dengan perkawinan di antara satu komunitas
terisolir.5
18
BAB 3
KESIMPULAN
disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut (cone cell) pada retina mata untuk
menangkap suatu spektrum warna tertentu sehingga objek yang terlihat bukan
Buta warna sering menjadi masalah saat seseorang harus memilih jurusan
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. 5th ed. Badan Penerbit FKUI;
2014. 84–90 p.
2013.