Anda di halaman 1dari 15

Kerangka Acuan Kerja

(Terms of Reference)

TRANPLANTASI TERUMBU KARANG KEBUDAYAAN


DI PERAIRAN PANTAI DATO KABUPATEN MAJENE
PROPINSI SULAWESI BARAT

LOGO SDC

SANDEQ DIVING CLUB

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2020

1
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dan secara georafis
terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, dengan
keanekaragaman hayati laut yang tak terhitung jumlahnya. Terumbu karang
Indonesia sangat beraneka ragam dan memegang peran penting dalam menjaga
keseimbangan lingkungan dan menyumbangkan stabilitas fisik pada garis pantai.
Oleh sebab itu harus dilindungi dan dimanfaatkan secara berkelanjutan, baik untuk
kepentingan generasi saat ini maupun generasi yang akan datang.
Terumbu karang adalah suatu ekosistem laut tropik yang dibangun
terutama oleh biota laut penghasil kapur khususnya jenis-jenis karang batu dan
alga berkapur (Sukarno,1993), dan merupakan suatu ekosistem perairan dangkal
Indonesia yang paling produktif dan menjadi gudang keanekaragaman hayati biota
laut, serta memiliki arti penting bagi pesisir dan alam (Suharsono, 1997).
Keberadaan ekosistem terumbu karang Indonesia yang luasnya
mencapai 60.000 km2 telah mengalami degradasi yang mengkhawatirkan.
Secara terperinci dipaparkan oleh Dawes (1981) dalam Supriharyono (2000)
bahwa persentase tutupan karang yang sudah mengalami kerusakan cukup
berat mencapai 71%, relatif baik sekitar 22,55%, sedangkan kondisi yang sangat
baik hanya sekitar 6,5%. Kerusakan terumbu karang diakibatkan oleh kegiatan
penangkapan yang tidak ramah lingkungan dengan menggunakan bahan
peledak, racun sianida, bubu, dan muroami.
Majene adalah salah satu wilayah pesisir di Indonesia yang memiliki
potensi sumberdaya alam yang tinggi, namun keberadaan terumbu karang di
sepanjang wilayah tersebut semakin mengalami degradasi yang diakibatkan oleh
perlakuan manusia yang melakukan penangkapan dengan tidak ramah
lingkungan seperti menggunakan bom dan racun sianida.
Kabupaten majene adalah kebupaten yang terletak di pesisir yang
terumbu karangnya masih dalam ketegori baik. Hal ini dituangkan dalam
penelitian oleh Rahmadi 2013, yang menyebutkan bahwa kondisi terumbu
karang di sekitar pantai dato masih dalam ketegori baik. Namun seiring dengan
waktu terumbu karang tersebut mengalami degradasi oleh karena aktifitas kapal
dan penagkapan ikan yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu dibutuhkan
menanganan yang efektif untuk mengembalikan ekosistem tersebut.

B. Maksud, Tujuan dan Sasaran


Maksud
Kegiatan Transplantasi terumbu karang kebudayaan dapat
mengembalikan fungsi dari terumbu karang yang telah rusak.

2
Tujuan
 Memperbaiki kembali ekosistem terumbu karang yang telah mengalami
kerusakan.
 Menyediakan habitat baru bagi organisme laut yang berinteraksi erat
dengan ekosistem terumbu karang.
 Memperkaya keanekaragaman hayati ekosistem terumbu karang.
 Menjadi obyek penelitian
 Menjadi obyek pariwisata laut (snorkling, Wisata penyelaman).
Sasaran
 Kembalinya fungsi perairan sebagai salah satu obyek penelitian dan
wisata laut.
 Tercapainya upaya pengembalian habitat biota laut komersial di
perairan sekitar daerah tranplantasi.
 Terkendalinya kerusakan ekosistem terumbu karang melalui
penempatan konstruksi transplantasi karang.
 Bergejolaknya wisata bawah laut di Sulawesi Barat khususnya di
Kabupaten Majene yang memegang teguh kebudayaan rakyat mandar.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan ini meliputi pembuatan transplantasi karang
dengan metode transplantasi karang menggunakan kontruksi rangka yang
berbentuk perahu sandeq.

D. Manfaat (Income)
Manfaat pelaksanaan kegiatan rehabilitasi terumbu karang ini adalah
dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan rehabilitasi terumbu karang di
seluruh pesisir Sulawesi Barat dan sebagai lokasi penelitian terumbu karang di
Sulawesi Barat yang mengandung unsur kebudayaan.

E. Keluaran (Outcome)
Keluaran dari kegiatan rehabilitasi terumbu karang adalah laporan hasil
pelaksanaan kegiatan berupa laporan tertulis.

3
BAB II. TINJAUAN ILMIAH

A. Ekosistem Terumbu Karang


Ekosistem terumbu karang memberi manfaat langsung kepada manusia
dengan menyediakan makanan, obat-obatan, bahan bangunan dan bahan lain.
Lebih penting lagi, terumbu karang menopang kelangsungan hidup ekosistem-
ekosistem lain disekitarnya yang juga menjadi tumpuan hidup manusia. Terumbu
ini dibangun seluruhnya oleh kegiatan biologik. Ia merupakan timbunan masif
dari kapur CaCO3 yang terutama telah dihasilkan oleh hewan karang dengan
tambahan penting dari alga berkapur dan organisme-organisme lain penghasil
kapur (Romihmotarto,. dan Juwana, 2001).
Terumbu karang merupakan ekosistem lengkap dengan struktur tropik,
yang tersebar luas di perairan dangkal. Pada terumbu karang terdapat produsen
pertama yang sangat banyak yaitu berupa ganggang. Ganggang ini melakukan
proses fotosintetis dengan cepat, di mana hasil fotosintentis tersebut sebagai
sumber energi bagi binatang karang. Sebaliknya ganggang memperoleh nutrien
dari binatang karang misalnya dalam bentuk kotoran. Begitulah seterusnya
terjadi daur ulang mineral pada ekosistem terumbu karang (Irwan, 1992).
Menurut (Dahuri. dkk, 2001) bahwa ekosistem terumbu karang terdapat di
lingkungan perairan yang agak dangkal, seperti paparan benua dan gugusan
pulau-pulau di perairan tropis untuk mencapai pertumbuhan maksimum, terumbu
karang memerlukan perairan yang jernih dengan suhu perairan yang hangat,
gerakan gelombang yang besar, dan sirkulasi-sirkulasi air yang lancar serta
terhindar dari proses sedimentasi.
Dalam ekosistem terumbu karang, hewan karang sama pentingnya sebagai
bagian dari lingkungan seperti halnya air, substrat dan lain-lain, sehingga dalam
pengkajian ekosistem ini selalu terikut hewan karang ini. Keadaan terumbu
karang didominasi oleh sifat-sifat hewan karang dan alga berkapur yang
merupakan biota pembentuk terumbu yang utama. Ekosistem ini sesuai dengan
sifat hidup karang, yakni mempunyai sebaran terbatas. Faktor-faktor lingkungan
yang membatasi pertumbuhan terumbu karang terletak pada hewan karangnya
sendiri yang membentuk kerangka dan fondasi terumbunya (Romihmotarto,. dan
Juwana, 2001).

B. Transplantasi Karang

Transplantasi karang adalah pencangkokan atau pemotongan karang


hidup untuk ditanam di tempat atau di tempat karang yang telah mengalami
kerusakan, dengan tujuan untuk pemulihan atau pembentukan terumbu karang
alami. Transplantasi karang berperan dalam mempercepat regenerasi terumbu
karang yang telah rusak, dan dapat pula dipakai untuk membangun daerah
terumbu karang baru yang sebelumnya tidak ada (Harriott dan Fisk, 1988).
Transplantasi karang merupakan suatu upaya memperbanyak koloni
karang dengan metode fragmentasi dimana koloni tersebut diambil dari suatu

4
induk koloni tertentu. Kegiatan transplantasi karang merupakan salah satu usaha
pengembangan populasi berbasis alam di habitat alam atau habitat buatan untuk
mendapatkan produksi anakan yang dapat dipenen secara berkelanjutan
(PerDirJen PHKA, 2008).
Salah satu kegunaan transplantasi karang yang cukup penting adalah
dapat menambah karang dewasa ke dalam suatu populasi sehingga dapat
meningkatkan produksi larva di ekosistem terumbu yang rusak tersebut (Kojis
dan Quinn, 1981).

C. Fungsi Terumbu karang Buatan

Yang dimaksud dengan Terumbu Karang Buatan adalah benda-benda


keras seperti kapal bekas, mobil bekas, ban mobil bekas dan bahan-bahan beton
lainnya yang diletakkan di dasar laut yang mendatar, berdasar pasir halus atau
lumpur, dengan tujuan untuk merubah habitat dasar laut yang berpasir halus dan
miskin ikan itu menjadi habitat yang keras dan kaya akan ikan-ikan komersial
serta biota lainnya. Terumbu Karang Buatan semacam ini mula-mula digunakan
orang untuk meningkatkan hasil ikan pada tempat-tempat yang kurang produktif
seperti pantai berpasir/berlumpur, dan untuk meningkatkan penghasilan nelayan-
nelayan kecil yang tidak mampu menangkap ikan di lautan terbuka. Terumbu
buatan merupakan suatu struktur yang dengan sengaja ditempatkan didasar
perairan dan meniru beberapa karakteristik terumbu karang alami. Sifat dari
material terumbu buatan yang digunakan adalah memenuhi syarat-syarat
khusus, seperti mampu tahan lama di dalam air, aman dan tidak bersifat racun,
bersifat dengan baik dan ekonomis (Pustlibang Perikanan, 1994 dalam Reppie,
2006).
Terumbu buatan setelah beberapa waktu ditempatkan di dasar perairan akan
ditumbuhi oleh berbagai jenis biota penempel seperti algae, terumbu karang dan
biota lainya yang diantaranya merupakan sumber makan ikan, sehingga dengan
demikian ikan akan datang ke terumbu selain untuk mencari makan juga dapat
dijadikan sebagai tempat untuk berlindung, dan akhirnya akan berkembang biak
di terumbu buatan tersebut (Walsium dan Murniyati, 1997).
Seamen dan Jensen (2000), mencatat bahwa minimal terdapat 11 jenis
tujuan penggunaan terumbu buatan yaitu untuk :
1. Meningkatkan produksi perikanan rakyat
2. Meningkatkan produksi perikanan komersial
3. Lokasi budidaya laut
4. Lokasi rekreasi skin diving
5. Lokasi pariwisata bawah laut
6. Mengendalikan mortalitas penangkapan ikan
7. Mengendalikan siklus hidup organisme laut
8. Melindungi habitat laut
9. Daerah konservasi keanekaragaman hayati laut

5
10. Mengurangi degradasi dan kehilangan habitat laut
11. Penelitian dan pendidikan

6
BAB III. METODOLOGI KEGIATAN

A. Waktu dan Lokasi Kegiatan


Kegiatan rehabilitasi terumbu karang dilakukan dalam jangka waktu 1
(satu) bulan, mulai dari tahap persiapan sampai pada pelaporan.
Lokasi Kegiatan rehabilitasi terumbu karang dan pemasangan terumbu
buatan (artificial reef) ini dilaksanakan di perairan Pesisir Dato Kabupaten
Majene.

B. Alat dan Bahan


Peralatan dan bahan-bahan yang digunakan pada kegiatan rehabilitasi
terumbu karang adalah :
 Media transplantasi karang
 Fragmen karang
 Cable ties
 Pelampung penanda
 Global Positioning System (GPS) untuk menentukan derajat posisi
penempatan transplantasi Karang.
 Kamera fotografi bawah air untuk dokumentasi kegiatan bawah air.
 Scuba set

C. Metode Pelaksanaan
Kegiatan rehabilitasi terumbu karang di lokasi tersebut dilakukan dalam
beberapa tahap yaitu:
1. Tahap persiapan
Proses persiapan ini meliputi pemaparan proposal, penyiapan alat dan
bahan yang akan digunakan pada saat kegiatan dan melakukan
koordinasi tim agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
2. Survey Awal
Survei awal bertujuan untuk mengetahui tempat yang tepat untuk
penempatan transplantasi yang dangan memperhatikan kondisi perairan
dan kemiringan lokasi di dasar perairan
3. Pemasangan Transplantasi Karang
Penurunan transplantasi ke dasar perairan dipandu oleh penyelam
kemudian disusun di dasar perairan sejajar dengan garis pantai.
4. Pelaporan
Laporan hasil pelaksanaan kegiatan.

7
D. Pelaksana Kegiatan

Kegiatan rehabilitasi terumbu karang ini dilaksanakan oleh Project


Implementor yang diwakili oleh 1 orang team leader/ahli ekologi terumbu karang,
5 orang penyelam bersertifikat, dan 1 orang pembuat laporan serta perwakilan
masyarakat setempat sebagai pelibatan dalam proses rehabilitasi.

E. ANGGARAN
Rencana anggaran yang dibutuhkan pada kegiatan rehabilitasi terumbu
karang dan pemasangan terumbu buatan (artificial reef) ini sebesar Rp
41.536.000,- (Empat puluh satu juta limaratus tiga puluh enam ribuh rupiah)
dengan rekapitulasi biaya sebagai berikut:

Tabel 1. Rekapitulasi Anggaran


No Uraian Kegiatan Jumlah Biaya (Rp)
1 Honorarium 11.500.000
2 Sewa Peralatan 9.500.000
3 Belanja Bahan 11.960.000
4 Transportasi dan Akomodasi 4.800.000
Total 37.760.000
PPN 10% 3.776.000
Total Anggaran 41.536.000

8
PENUTUP
Demikian kerangka acuan kerja ini dan mudah-mudahan sesuai dengan
target pencapaian yang telah direncanakan serta memberikan dukungan dalam
upaya merehabilitasi terumbu karang di Pesisir pantai Dato Kabupaten Majene
dalam kerangka kebudayaan.

9
LAMPIRAN

Lampiran 1. RAB

: Transplantasi karang
Nama Kegiatan kebudayaan
: Kabupaten
Lokasi Kegiatan Majene
:
Tahun Anggran 2020

SATUA HARGA TOTAL


URAIAN KEGIATAN VOL N SATUAN m(Rp)
BIAYA LANGSUNG PERSONIL
Honorarium
Honor Tim leader (Ahli ekologi 3.000.00
1 1 Paket
terumbu karang) 3.000.000 0
7.000.00
4 5 OH
Honor Penyelam bersertifikasi 350.000 0
1.500.00
1 5 OH
Honor Operator selam 300.000 0
11.500.0
Subtotal 00
BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL
Sewa Peralatan
3.750.00
5 5 UH
Scuba Set (BCD+Regulator) 150.000 0
3.000.00
6 5 UH
Scuba Tank 100.000 0
1.000.00
1 5 UH
Kompressor selam 200.000 0
1.250.00
5 5 UH
Alat Selam Dasar (Fin+Maskel+Snorkel) 50.000 0
Kamera bawa laut 1 5 UH 100.000 500.000
9.500.00
Subtotal 0
Belanja Bahan
Media Tumbuh (sistem Rangka perahu 10.000.0
1 1 Unit
Sandeq) 10.000.000 00
Bungk 1.000.00
20 1
Kabel ties (setara merk hazeli) us 50.000 0
Tali rope (setara merk walrus) 40 1 Meter 14.000 560.000
Pelampung penanda (Pelampung tuna) 4 1 Buah 100.000 400.000
Subtotal 11.960.0

10
00
Transportasi dan Akomodasi
1.500.00
1 2 UH
Sewa Kapal motor 750.000 0
Sewa mobil open cup angkut material 1 2 Hari 100.000 200.000
Rental mobil tim selama di lokasi 1 2 UH 300.000 600.000
2.500.00
1 5 Hari
Konsumsi tim 500.000 0
4.800.00
Subtotal 0
37.760.0
Total Biaya 00
3.776.00
PPN 10% 0
41.536.0
Total Biaya Anggaran 00

11
Lampiran 2. Profil SDC- Unsulbar

12
Lampiran 3. SK. Pendirian SDC- Unsulbar

BERITA ACARA
NOMOR :01/SDC-FAPETKAN-USB/VI/2019 M

TENTANG PENDIRIAN
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
UNIT KHUSUS SANDEQ DIVING CLUB
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
Pada hari ini Jum’at bertepatan pada Tanggal 27 Bulan Juni Tahun 2019 M di
Gedung Perkuliahan Fapetkan.Telah didirikan sebuah Unit Kegiatan
Kemahasiswaan yang ada di FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT, Nama UNIT KHUSUS SANDEQ
DIVING CLUB Yang disingkat SDC.

Adapun Pelopor PendiriUNIT KHUSUS Sandeq Diving Club Diantaranya :

1. :MUH ILMAN
: Go216520
: Akuakultur
: Peternakan dan Perikanan

2. : SYAHRIL SYARIF

: G0216312

: Akuakultur

: Peternakan dan Perikanan

3. : ANDI RIQIQ RIDWAN S

: G0215002

: Akuakultur

13
: Peternakan dan Perikanan

4. : ARFANDI S

: G0217517

: Akuakultur

: Peternakan dan Perikanan

14
MASING -MASING BERTANDA TANGAN :

MUH.ILMAN ARFANDI.S RIQIQ RIDWAN S SYAHRIL


SYARIF
G0216520 G0217517 G0215002
G02316312

MENGETAHUI :
GUBERNUR FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

MASDAUD
G0216321

15

Anda mungkin juga menyukai