sehingga dikenal juga sebagai ikan kerapu bebek. Adapun mulut atau moncongnya
meruncing menyerupai moncong tikus, sehingga ikan ini disebut juga ikan kerapu tikus.
Sirip-sirip ikan kerapu tikus membulat. Sirip punggung tersusun dari 10 jari-jari
keras dan 17-19 jari-jari lemah. Ikan kerapu tikus bisa mencapai panjang 70 cm bahkan
lebih. Namun, ikan kerapu tikus untuk konsumsi biasanya berukuran 30-50 cm (Kordi
Tubuh ikan beronang lebar dan pipih, ditutupi oleh sisik-sisik halus dengan warna
tubuh yang bervariasi. Warna umumnya kecoklatan sampai hitam kehijau-hijauan. Pada
bagian punggung terdapat bintik putih, cokelat, kelabu atau emas, sedangkan di bagian
perut kadang - kadang titik tersebut kabur dan kelihatan seperti garis - garis. Di bagian
belakang tutup insang sebelah atas titik ini berwarna hitam atau hilang sama sekali. Ikan
beronang mempunyai duri - duri yang berbisa yang terdapat pada 13 duri keras sirip
punggung, 4 duri keras sirip perut, dan 7 duri keras sirip dubur. Warna ikan beronang
dapat berubah - ubah dengan cepat sesuai dengan kondisi lingkungan dan untuk
menghindarkan diri dari bahaya. Ikan beronang yang hidup di alam bebas mempunyai
warna tubuh yang terang/cerah, sedangkan beronang yang hidup ditambak mempunyai
warna tubuh yang suram (Danun, 2013).
2. JELASKAN SIKLUS HIDUP, HABITAT, DAN KEBIASAAN MAKAN
IKAN KERAPU DAN IKAN BARONANG!
A. Ikan Kerapu tikus (Cromileptes altivelis)
a. Siklus Hidup
Dalam siklus hidup, kerapu bebek muda hidup diperairan karang pantai dengan
kedalaman 3-5 m dan kerapu dewasa hidup pada kedalaman 40–60m. Parameter
ekologis yang cocok untuk pertumbuhan ikan kerapu yaitu pada kisaran suhu 24 –
31°C, salinitas antara 30 – 33 ppt, kandungan oksigen terlarut lebih besar dari 3,5 ppm
dan pH antara 7,8 – 8,0. musim-musim pemijahan ikan kerapu tikus terjadi pada bulan
b. Habitat
Paimin (2000) mengemukakan bahwa ikan kerapu tikus hidup di kawasan terumbu
karang di perairan dangkal hingga 100 meter di bawah permukaan laut. Selain perairan
karang, lokasi kapal tenggelam juga merupakan rumpun yang nyaman dan mereka
Menurut Murtidjo (2002), dasar laut yang disukai oleh kerapu bebek (Cromileptes
altivelis) adalah perairan yang terdiri atas pasir karang yang terdapat di perairan dangkal
Kerapu tikus muda hidup di perairan karang pantai dengan kedalaman 0,5-3 meter.
Habitat favoritnya adalah perairan dengan dasar pasir berkarang yang tumbuh padang
lamun (seagras). Selanjutnya menginjak dewasa akan bergerak ke perairan yang lebih
dalam antara 7-40 meter. Perpindahan berlangsung pada siang dan sore hari (Paimin,
2000).
c. Kebiasaan Makan
dalam piramida rantai makanan salah satu sifat buruk dari ikan kerapu adalah sifat
kanibal tapi pada kerapu bebek sifat kanibalis tidak seburuk pada kerapu macan dan
Ikan beronang memijah berbeda-beda sesuai dengan jenis dan keadaan lingkungan,
tetapi pada umumnya beronang bergerombol di daerah pantai pada saat air pasang dan
mulai memijah setelah tengah malam disaat air surut. Pembuahan terjadi di luar tubuh
dan telur yang dibuahi berdiameter antara 0,42 – 0,70 mm dan menetas sekitar 25 – 62
jam setelah pembuahan. Larva yang baru menetas berukuran antara 0,76 – 2,00 mm.
Larva beronang masih menyerap kuning telur pada tubuhnya hingga hari ke-3 (58 jam
setelah menetas), sedangkan butiran minyak pada tubuhnya habis pada hari ke-4 (86
jam setelah menetas) dengan lebar mulut 94,5 mm. Benih beronang menjadikan daerah
padang lamun (sea grass) sebagai daerah asuhan (nursery ground). Benih beronang
bergerombol di daerah-daerah yang banyak tumbuhan lautnya dan airnya dangkal antara
(2011), musim pemijahan ikan baronang yang pertama berlangsung sekitar Januari-
(2006) dalam Latuconsina (2011), menemukan pemijahan ikan beronang terjadi antara
April dan Juli dimana ukuran pertama kali matang gonand bagi ikan jantan adalah 21,5
cm dan bagi ikan betina 25,7 cm. Haque et al (1999) dalam Latuconsina (2011),
menemukan ikan baronang memijah sekitar fase bulan baru dari April-Juni,
dimana fase bulan memicu aktivitas reproduksinya untuk memijah.
b. Habitat
Habitat ikan baronang yang luas ini disebabkan dalam mencari makan dan
berkembang biak, beronang berpindah dari satu habitat kehabitat lain. Ikan ini dapat
beradaptasi dari habitat satu ke habitat lain yang kondisi lingkungannya berbeda, seperti
dari laut yang bersalinitas tinggi (lebih dari 30 ppt) keperairan payau (10 – 20 ppt)
hingga ke air tawar (0 ppt). Walaupun beronang dapat mentolelir perubahan salinitas
yang cukup luas, tetapi sangan sensitif terhadap perubahan yang drastis. Beronang dapat
mentolelir dan beradaptasi dengan baik bila perubahan terjadi secara perlahan-lahan.
Selain salinitas beronang juga sangan sensitif terhadap perubahan suhu dan oksigen
yang drastis. Oksigen dibawah 2,0 ppm membuat baronang stress (Ghufran, 2005).
Kisaran suhu 28 – 32oC adalah suhu ideal untuk hidup beronang (Siganus guttatus)
(Kusumah, 1985).
c. Kebiasaan Makan
Ikan beronang ( Siganus guttatus ) adalah jenis ikan pemakan berbagai macam
segala ), namun sebagian besar makanan yang di makan adalah rumput laut dan
ganggan lumut, dan tumbuhan lainnya, sehingga di golongkan ikan herbivora atau
vegetaris. Karena itulah ikan beronang di kenal sebagai ikan kelinci ( Rabbit fish ).
Dalam mencari makan atau berenang, beronang selalu bergerombol dalam populasi
yang cukup banyak hingga ratusan ekor tetapi apila kondisi lingkungan memburuk,
a. Kriteria Bibit
Kondisi benih penting sekali dalam budidaya agar hasil produksi memuaskan.
Benih harus bermutu baik, sehat, dan seragam ukurannya. Benih yang sehat biasanya
berwarna cerah, geraknya lincah, aktif, nafsu makan tinggi, dan tidak ada cacat pada
dilakukan. Bila ingin memulai dari tahap pendederan, benih sebaiknya berukuran
Benih yang digunakan bisa diperoleh dengan beberapa cara. Yakni menangkap
Benih terbaik adalah benih hasil pembenihan (hatcheri). Baik dibeli maupun melakukan
pembenihan sendiri. Benih hasil pembenihan berjumlah banyak, ukuran lebih seragam,
b. Padat Tebaran
Padat penebaran yang dianjurkan BBL Lampung 40—50 ekor/m3. Namun paling
penebaran dalam tahap ini sebaiknya 70—80 ekor per m3 yang menggunakan jaring PE
0,5—1 inci.
B. Ikan Baronang (Siganus guttatus)
a. Kriteria Bibit
Benih yang digunakan untuk budidaya perlu diperhatikan dan diseleksi benih
yangyang betul-betul sehat. Benih yang sakit akan terhambat pertumbuhannya dan
lebih berbahaya lagi adalah penularannya ke ikan di Benih yang digunakan untuk
Berdasarkan pengamatan visual secara umum benih yang sehat antara lain adalah :
b. Padat Tebaran
kepadatan 250 ekor/m2 (Abdillah, 2012).
a. Jenis Pakan
Pakan yang diberikan berupa ikan rucah jenis ikan kuniran, cumi-cumi dan kerang-
kerangan Pakan disimpan dalam lemari pendingin guna mempertahankan kualitas agar
tetap baik. Sebelum diberikan, terlebih dahulu pakan ini di rendam kedalam air guna
Selain pakan ikan rucah dan cumi, induk juga diberikan vitamin C dan E berbentuk
kapsul dan spirulina berbentuk tablet. Menurut Wardoyo dan Muchsin (1990), vitamin
E dapat memperlancar kerja fungsi sel-sel kelamin dengan bertambahnya fungsi hormon
gonadotropin serta menguatkan jaringan indung telur dan vitamin C berperan dalam
spirulina diberikan setiap hari. Vitamin dan spirulina diberikan dengan cara
b. Dosis Pakan
a. Jenis Pakan
Salah satu faktor yang sangat penting menentukan pertumbuhan ikan yang
dipelihara adalah faktor ketersediaan pakan yang cukup baik kualitas maupun kuantitas
jumlah nutrient/zat makanan yang dibutuhkan ikan untuk pertumbuhan. Pakan yang
diberikan sebaiknya yang masih baru (pellet) dan segar (ikan rucah).
b. Dosis Pakan
Jenis pakan yang digunakan pada budidaya ikan beronang adalah pellet kering
dengan jumlah sebanyak 2% dari berat badan ikan setiap hari. Frekuensi pemberian
pakan sebanyak 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari.
BARONANG!
Masa panen ikan Kerapu Bebek disesuaikan dengan ukuran ikan yang diminati
pasar, yakni dengan berat antara 500 –- 800 gram. Waktu pemeliharaan yang
dibutuhkan untuk mencapai ukuran tersebut adalah sekitar 4-7 bulan tergantung pada
ukuran bibit. Proses panen harus dilakukan secara teliti karena luka pada ikan dapat
menurunkan harga. Agar ikan tidak mengalami stres, sebaiknya lakukan pemanenan
bulan (Desa Umera), dan dari ukuran 5 cm menjadi 1015 cm/ekor selama 10 bulan
(Desa Umiyal). Ikan tersebut tumbuh mencapai ukuran 300 g/ekor (pada Desember
2013), 500 g/ekor (Juli 2014), dan 600 g/ekor (Oktober 2014).
B. Ikan Baronang (Siganus guttatus)
Benin berukuran 1-3 g/ekor dapat didederkan dalam karamba bermata jaring 22
diperlukan waktu pendederan 2 bulan (Abdillah, 2012).
Baronang dapat dipanen setelah mencapai ukuran konsumsi, yaitu 300-400 g/ekor
(Abdillah, 2012).