Anda di halaman 1dari 11

ISLAM DAN TAMADDUN MELAYU:

MENATAP MASA DEPAN

Budi Sulistiono
UIN Syarif Hidayatullah

Abstrak:
Sumbangan Islam dalam budaya Melayu amat besar. Ia merupakan dasar dari cara hidup dan
pandangan dunia (wolrdview) masyarakat Melayu. Bahkan Islam dijadikan sebagai jati diri atau
identitas orang Melayu. Di samping merubah kehidupan dan pandangan hidup orang Melayu,
Islam membentuk dan mempersiapkan menghadapi era modernisasi dan globalisasi tanpa
merubah pendirian pada agama. Sifal keanjalan dalam agama Islam memudahkannya menyerap
ke dalam budaya Melayu. Maka dapat dikatakan Islam dan budaya Melayu tidak dapat dipisahkan
dan senantiasa mempengaruhi kehidupan masyarakat Melayu dalam semua aspek kehidupan.
Kata kunci: Islam, tamaddun Melayu, dan masa depan

Pendahuluan kemudian melintasi daratan dan laut ke


Islam dibawa oleh Muhammad Afrika Utara, melalui Selat Gibraltar ke
Rasulullah saw kepada seluruh manusia Eropa dan terus berkembang ke wilayah
dalam segala aspek kehidupan, termasuk Timur, Asia Tengah, daratan Cina, anak
dalam bidang sosial politik. Beliau benua India, dan terus bergerak ke wilayah
membebaskan manusia dari kegelapan Timur hingga ke Asia Tenggara. Berikut di
peradaban menuju cahaya keimanan. bawah ini ada peta. Konon peta ini ingin
Karenanya, Islam adalah agama yang memberikan informasi Jalur Perdagangan,
universal, sempurna, lentur, elastis, dan baik melalui darat maupun laut pada abad
selalu dapat menyesuaikan dengan situasi ke-13 Masehi. Semoga saja melalui peta ini
dan kondisi (Said Agil Husin al-Munawar, dapat juga dilacak data jejak Islam pasca
2003: 287-288). Setidaknya pernyataan ini Rasulullah saw. Selain itu, seringkali ada
menarik untuk ditelusuri dalam konteks informasi “hubungan kegiatan perdagangan
estafeta jejak sejarah dakwah Islam. Islam di Benua Asia, khususnya hubungan antara
berkembang melintasi dimensi suku/etnis, Arab, Persia, Cina, dan India telah tumbuh
geografis, dan terus berkembang hingga ke sejak awal tarikh Masehi”.
berbagai wilayah di dunia. Hanya dalam
waktu kurang dari 100 tahun Islam dapat
berkembang ke seluruh jazirah Arab dan

104 
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.1 Januari-Juni 2014  

Peta Jalur Sutera Buwaihiyyah (Syiraz, Iran 945 M-1055 M),


Jejak usaha dakwah Ghaznawiyyah (Ghazni, Afghanistan, 962-
Khulafaurrasyidin (632-661 M) berlanjut 1186 M), al-Murabitun (Marokko, 448
ke sejumlah Khilafah membentang antara H/1056 M-541 H/1147 M), al-
lain dari Asia Barat, Afrika, Spanyol, Asia Muwahhidun (Sevilla, Spanyol, 1128-
Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara. 1269 M), al- Khawarizmi, (Khwarizmia,
Khilafah yang dimaksud, antara lain: Uzbekistan 1121-1219 M), Ayyubiyyah
Umayyah (Damaskus, Syria, 41-132 (Mesir, 564-866 H/ 1169-1462 M),
H/661-750 M), Abbasiyyah (Baghdad, Mariniyyah (Maroko, 592-956 H/1196-
Iraq,132-656 H/750-1258 M), Jeumpa 1549 M), Mughal/ Moghul
(Aceh, 776 M-880 M), Rustamiyyah (Agra,India,1206-1526 M), Hafshiyyah
(Tahart, Aljazair Barat, 160-296 H/777- (Tunisia dan Aljazair Timur, 625-982
909 M), Idrisiyyah (Maroko, 172-314 H/1228-1547 M), Mamalik (Mamluk)
H/789-926 M), Aghlabiyyah (Qairawan, (Mesir dan Suriah, 648-922 H/1250-1517
Tunis, 800-909 M), Samaniyyah M), Ilkhaniyyah (Tabriz, Iran, 1258 M –
(Khurasan dan Transoxania, 204-395 1343 M), Samudera Pasai (di Pasai,
H/819-1005 M), Thahiriyyah (Khurasan, Aceh, 1267 M).
205-259 H/821-873 M), Peureulak, Aceh Kehadiran sejumlah Khilafah
Timur (840-1108 M), Shafariyyah tersebut bukti estafeta sejarah jejak
(Sistan1, Iran 253-855 H / 867-1480 M), dakwah Islamiyah pasca wafatnya
Thuluniyyah (Mesir dan Suriah, 254-292 Rasulullah saw, tidak kenal berhenti. Andai
H/868-905 M), Zaidiyyah (Yaman, 246- saja rentetan data ini dapat diaplikasikan
680 H/860-1281 M), Qaramithah (Arabia dalam peta, kian memperkuat dugaan,
Timur dan Tengah, 281-366 H/894-977 bahwa bentangan laut yang lekat dengan
M), Hamdaniyyah (Syria, 293-394 H/ 905- sebutan “Jalur Sutera”, pentas dakwah
1004 M), Fathimiyyah (Mahdia, Tunis, Islamiyah dari al-Haramain (Makkah-
Afrika Utara), Kairo (Mesir), 297-567 Madinah, di Saudi Arabia), Damaskus
H/909-1171 M), Ikhsyidiyyah (Mesir dan (Syria), Baghdad (Iraq) telah
Suriah, 323-358 H/935-969 M), melempangkan dinamika ekonomi, budaya,
                                                             agama, dan politik. Banyak sumber
1
Sistan saat ini adalah Kota Provinsi.
Provinsi Sistan merupakan satu dari 31 provinsi di menyebutkan bahwa jalan yang ditempuh
Iran. Provinsi ini terletak di bagian tenggara Iran,
berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan.   agar sampai ke tempat tujuan ialah jalan

105 
Budi Sulistiono : Islam Dan Tamaddun Melayu 

darat atau jalan laut. Dengan kata lain, kegiatan yang tidak terpisahkan dalam
keterhubungan satu tempat ke tempat lain, hubungan antarpusat perekonomian dan
dan atau satu Negara ke Negara lain secara perdagangan antarpulau dan antarnegara di
nyata adalah suasana dinamika antar jalur masa kuno. Kegiatan perdagangan dan
maritim, dan jalan darat paling banyak pelayaran tersebut telah membuka jaringan
digunakan sebagai jalur perdagangan. hubungan antar Nusantara dan Dunia
Keterhubungan ini tidak akan pernah Internasional. Keadaan itu juga sangat
lahir jika tidak ada daya pikat yang mendukung kreativitas masyarakatnya
dimiliki oleh satu sama lain. Ambil contoh, untuk terjun langsung ke bidang
kehidupan ekonomi Kesultanan Jeumpa2 perdagangan. Melalui kekuatan politik
(Aceh, 776 M-880 M), Kesultanan ekonomi ummat, telah mengantarkan
Peureulak3, Aceh Timur (840-1108 M), terwujudnya pemerintahan Kesultanan-
Kesultanan Samudera Pasai (di Pasai, kesultanan itu berkembang sedemikian
Aceh, 1267 M) menitikberatkan pada rupa menjadi Kesultanan yang makmur dan
sektor perdagangan. Kenyataan ini karena memiliki pertahanan yang sangat kuat.
Kesultanan-Kesultanan tersebut secara Rentetan era ini, khusus di sebagian
geografis terletak di jalur Pelayaran dan wilayah Nusantara adalah seiring zaman
Perdagangan Dunia, yaitu Selat Malaka. telah hadirnya Buddha dan Hindu. Bukti
Perdagangan merupakan sebuah proses kehadiran Buddha dan Hindu, antara lain
kegiatan yang berhubungan dengan berdirinya kerajaan, misalnya: Raja
menjual dan membeli barang untuk Sanjaya memerintah di Kerajaan Mataram
memperoleh sebuah keuntungan. Kegiatan Kuno pada tahun 732 M. Wilayahnya
perjalanan mengarungi lautan dari satu sekarang ini adalah daerah Yogyakarta.
tempat ke tempat lain disebut pelayaran. Abad ke-7 M atau diperkirakan 671 M
Perdagangan dan pelayaran menjadi Kerajaan Sriwijaya berdiri yang tumbuh
dan berkembang sampai abad dua belas,
                                                            
2
Lokasi Istana Jeumpa di Desa Blang atau hingga tahun 1409 M.
Seupeueng sekarang disebut Cot Cibrek Pinto
Ubeut. Masa itu Desa Blang Seupeueng merupakan Kemunduran politik dan ekonomi
permukiman yang padat penduduknya dan juga
Sriwijaya dipercepat oleh ekspansi
merupakan kota bandar pelabuhan besar, yang
terletak di Kuala Jeumpa. Ibukota Kesultanan berbagai kerajaan di Jawa, pertama oleh
pernah pindah ke Birueun,Aceh Utara. 
3
Nama Peureulak, saat ini menjadi sebuah kerajaan Singosari (Singasari). Tahun 1275
kota Kecamatan dalam wilayah administratif Aceh
Timur.  Singasari penerus kerajaan Kediri di Jawa

106 
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.1 Januari-Juni 2014  

melakukan suatu ekspedisi militer, dalam impor, antara lain: kain sutra, payung sutra,
Pararaton selanjutnya disebut semacam pedang, nila, lilin, belanga besi, piring,
ekspansi dan menaklukkan Bhumi Malayu mangkuk, keramik cina, warangan, tikar
yang dikenal dengan nama Ekspedisi pandan, merica, pala, kapur barus, gading,
Pamalayu. emas, perak dan tembaga (Wheatley,
Penaklukan berikutnya dilakukan 1959). Pusat-pusat perdagangan yang
oleh Kerajaan Majapahit, tahun 1339. Dan dihubungkan oleh Jalan Sutera di antaranya
sejak itu Srwijaya sudah tidak disebut- Kanton, Nanking, Kaifeng, Kasygar,
sebut lagi dalam pentas politik. Pada tahun Tashken, Samarkhand, dan Bukhara. 
1019 Airlangga mendirikan Kerajaan Istilah Jalur REMPAH-REMPAH,
Kahuripan, dengan pusatnya di Kahuripan kini saat yang tepat untuk selalu
Sidoarjo, wilayahnya membentang dari dipromosikan karena dalam catatan sejarah
Pasuruan (di timur) hingga Madiun (di Nusantara para pedagang Asing hampir
barat), Jawa Timur. Sebelum turun takhta pasti memborong barang-barang dagangan
tahun 1042, Airlangga dihadapkan pada antara lain: garam, merica, pala, adas,
masalah persaingan antara kedua putranya. cengkeh, kayu gaharu, kayu cendana,
Maka, ia pun membelah wilayah damar, kapur barus, gula tebu, pisang,
kerajaannya menjadi dua, yaitu Kadiri dan pinang, kapuk, kelapa, gading gajah, kulit
Janggala. Peristiwa ini diberitakan dalam penyu yang terdapat di wilayah Nusantara
Kitab Nagarakretagama dan Serat Calon menjadi komoditas primadona eksport
Arang, serta diperkuat oleh prasasti Turun dalam jaringan perdagangan Internasional.
Hyang (1044).   Melalui kekuatan politik ekonomi,
Dengan mencermati lokasi Kerajaan- ummat Islam telah memberikan sumbangan
Kerajaan Hindu-Buddha yang berada di pengalaman yang tidak kecil antara lain
daerah pedalaman, dan sebagian besar dalam pentas-pentas dakwah Islamiyah
Kesultanan Islam berada di daerah pantai, yang tak kenal henti, dan hasilnya dapat
kondisi ini memperkuat dugaan ada dibuktikan dengan munculnya sejumlah
suasana sinergis untuk sama-sama khilafah/Kesultanan di berbagai tempat
memberdayakan JALUR SUTERA dan yang lain, antara lain Khilafah Ghuriyyah
atau JALUR REMPAH-REMPAH. (Herat, Afghan, 680-1342 H/1282-1924
Hampir pasti melalui Jalur Sutera, para M), Utsmaniyah (Istanbul, Turki, 680-1342
pedagang asing memasarkan komoditas H/1282-1924 M), Timuriyah (Samarkand,

107 
Budi Sulistiono : Islam Dan Tamaddun Melayu 

Uzbekistan, 1370-1506), Malaka (1402 – maka Malaka berkembang pesat menjadi


1511 M), Sulu (1450 M-sekarang.). Data- bandar Internasional yang besar dan
data keberadaan sejumlah Khilafah makmur serta menjadi pusat pertemuan
Islamiyah ini ketika dapat diaplikasikan segala bangsa dan kebudayaan. Malaka
dalam peta di atas, kian membangun juga menjadi pusat bermukimnya para
sejumlah asumsi yang diperkokoh saudagar Islam yang ikut berperan dalam
sejumlah bukti, antara lain sebelum Islam penyiaran Islam di Nusantara.
datang dan berkembang di wilayah Asia Dari pesisir Aceh-Malaka-Sumatera,
Tenggara, Malaysia berada di jalur Islam kemudian menyebar ke berbagai arah
perdagangan dunia yang menghubungkan Selatan ke daerah-daerah di pantai Utara
kawasan-kawasan di Arab dan India Jawa seperti Surabaya, Gresik, Tuban,
dengan wilayah China, dan dijadikan kemudian terus ke arah Timur hingga ke
tempat persinggahan sekaligus pusat sejumlah kepulauan berikutnya, yakni
perdagangan yang amat penting (Abdul Kalimantan, Sulawesi, Ternate dan Tidore
Rahman Haji Abdullah, 1990: 24-30). di kepulauan Maluku, Nusa Tenggara, Bali,
Bahkan D.G.E. Hall (1988: 187) pernah dan Papua. Islam datang di Papua tahun
mencatat bahwa Malaka dapat menguasai 1360 M yang disebarkan oleh muballigh
jalur trayek perdagangan yang paling asal Aceh, Abdul Ghaffar. Pendapat ini
menentukan dalam sistem perdagangan juga berasal dari sumber lisan yang
internasional yang membentang dari Cina disampaikan oleh putra bungsu Raja
dan Maluku di Timur sampai Afrika dan Rumbati ke-16 (Muhamad Sidik Bauw)
laut tengah di Barat. dan Raja Rumbati ke-17 (H. Ismail Samali
Karena letaknya yang strategis di Bauw). Abdul Ghafar berdakwah selama
jalur lalu lintas perdagangan Internasional 14 tahun (1360-1374 M) di Rumbati dan
yang menghubungkan Laut Tengah4, sekitarnya. Ia kemudian wafat dan
Afrika, Asia Barat, Asia Selatan, dan Cina, dimakamkan di belakang masjid kampung
                                                             Rumbati tahun 1374 (Bambang Budi
4
Laut Tengah, kadangkala disebut Laut
Mediterania ('Mediterrania' berarti 'daratan/negeri Utomo, 2011).
tengah') adalah laut antarbenua terletak antara
Mendasarkan data berupa angka-
Eropa di utara, Afrika di selatan dan Asia di timur,
mencakup wilayah seluas 2,5 juta km². Pada masa angka tahun, hingga tahun 1360 M Islam
lalu, laut ini merupakan jalur lalu lintas yang sibuk,
memungkinkan perdagangan dan pertukaran telah datang di Tanah Papua. Data ini
budaya antara orang Mesir, Yunani Kuno, Romawi
Kuno, dan timur Tengah. semakin memperkuat dugaan bahwa Usaha

108 
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.1 Januari-Juni 2014  

Dakwah Islam sudah merambah di hampir unit geopolitik atau negara selain
pelosok Nusantara. Ingat, di Gresik, Jawa Indonesia-Malaysia-Singapore, Filipina
Timur telah ditemukan makam Fatimah Selatan – dikenal Moro, Thailand Selatan
binti Maemun bin Hibatallah (wafat, 1086 dikenal Patani, kian melempangkan
M). Karenanya, taklah berlebihan untuk luasnya “wilayah Kepulauan Nusantara”
dikatakan bahwa keberadaan Majapahit dalam rumpun Budaya Melayu.
(1293 M-1478 M) di Trowulan, Mojokerto, Selain menjadi bahasa penghubung
Jawa Timur, adalah nyata-nyata didukung multietnis Nusantara, bahasa Melayu juga
oleh peran aktif masyarakat Muslim yang menjadi bahasa transaksi perdagangan
telah memberikan keteladanan dalam Internasional di kawasan kepulauan
menciptakan kekuatan politik-ekonomi Nusantara yang digunakan oleh berbagai
Maritim yang bersinergis dengan realitas suku bangsa Indonesia dengan para
Agraris. Selain itu, proses akulturasi antara pedagang Asing. Kondisi nyata ini
Islam dan budaya lokal dijadikan dalam berkoinsidensi dengan suasana gerakan
salah satu strategi dakwah Islamiyah kemasjidan dan semisalnya (mushalla,
hingga kemudian melahirkan apa yang meunasah), juga gerakan kepesantrenan
dikenal dengan local genius. Data ini dan yang semisalnya (pondok, dayah di
semakin memperkokoh anggapan bahwa Aceh, Surau dan Minangkabau, Madrasah
Usaha Dakwah Islam tidak menghilangkan di Tanah Papua, semarak di hampir segala
kebudayaan lokal dan tidak menggunakan penjuru Nusantara. Hasil konkrit dari
kekuatan militer. gerakan ini “sekat-sekat antar etnis” kian
Bentangan Usaha dakwah Islamiyah melebur, lahir di sana sini cendekiawan-
dari Sabang hingga Merauke, lebih lanjut ulama yang tidak sedikit, khusus di
menarik untuk dicermati. Misalnya, Indonesia hingga lahirnya bahasa kesatuan,
dengan bahasa apa mereka berkomunikasi? yaitu bahasa Indonesia.
Dalam jejak sejarah kebahasaan Nusantara Kehadiran dayah, surau, pesantren
seiring usaha dakwah Islamiyah, bahasa yang didukung oleh para tokoh kharismatis
Melayu merupakan bahasa penghubung ajeungan, kyai, tuan guru, teungku, juga
antar etnis yang mendiami kepulauan telah berhasil memperkenalkan bahkan
Nusantara. Semarak persebaran menciptakan kondisi berlasungnya tulisan
penggunaan bahasa Melayu terutama di Arab sebagai tradisi komunikasi di
kawasan kepulauan yang kini menjadi unit- berbagai wilayah multi-etnis. Secara

109 
Budi Sulistiono : Islam Dan Tamaddun Melayu 

historis, tidak diketahui secara persis kapan menjadi salah satu akar budaya dalam
aksara (huruf) Arab kian gencar dipakai di kahidupan masyarakat multietnis
berbagai bahasa daerah di seantero Nusantara.
Nusantara. Sejumlah ahli mengatakan Nilai strategis dari dakwah Islamiyah,
bahwa hal itu terjadi seiring dengan secara estafet adalah "keteladanan" hingga
sosialisasi Islam di wilayah Nusantara. mendorong terjadinya konvensi massal
Hasil konkrit yang dapat kita tatap di kepada Islam, muncul kemudian aktivitas
seantero Nusantara hingga saat ini adalah bukan hanya di sektor perdagangan,
corak dan istilah penamaan tulisan Arab melainkan juga dalam bidang politik, dan
yang telah beradaptasi dengan variasi diplomatik. Langkah-langkah ini kemudian
bahasa dan kegunaannya di daerah-daerah, melahirkan asumsi bahwa keterlibatan
maka lahirlah aksara Arab dalam wilayah mereka dalam varian bidang strategis itu
budaya Melayu, misalnya, dikenal dengan telah berhasil memperteguh kekuatan
aksara Jawi, di kalangan masyarakat Jawa politik dalam bentuk kesultanan/kerajaan,
dan Sunda lahir istilah aksara Pegon, di antara lain di berbagai wilayah pesisir,
kalangan masyarakat Aceh dikenal dengan sejak Jeumpa, Peureulak, Samudra Pasai,
istilah Jawoe; dan sebagainya. Keberadaan Malaka, Aceh, Demak, Johor, Ternate-
aksara Jawi (bahasa Melayu dengan aksara Tidore, Goa, Banten, Bima, Banjar,
Arab) dan Pegon (bahasa Jawa dan Sunda Selaparang dan seterusnya. Kebangkitan
dengan aksara Arab) kian intens dalam kerajaan-kerajaan ini, yang jelas didukung
wilayah Nusantara sebagaimana dibuktikan oleh faktor "rapid commercialization",
melalui khazanah tradisi penulisan pada gilirannya membantu menciptakan
berbagai dokumen dan informasi dalam citra bahwa Islam itu kuat (powerful), baik
bentuk manuskrip, jumlahnya melimpah secara spiritual, ekonomi, politik, maupun
yang ditulis dalam bahasa multietnis militer (Azyumardi Azra, 1999).
Nusantara. Di Dayah Tanoh Abee, Dalam periodesasi sejarah Indonesia,
Seulimeum, Aceh misalnya, terdapat abad ke-16 sampai abad ke-18 dikenal
ribuan naskah dalam bahasa Arab, Melayu, sebagai masa pertumbuhan dan
dan Aceh – ini belum termasuk naskah – perkembangan Kesultanan Islam di bawah
naskah lainnya yang masih berada di pemerintahan Kesultanan yang tersebar di
tangan masyarakat. Data ini semakin Kepulauan Nusantara. Periode ini juga
memperkokoh anggapan bahwa Islam kian dikenal sebagai masa awal kelahiran

110 
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.1 Januari-Juni 2014  

Zaman Baru karena memiliki ciri Kesultanan Melayu-Bima (di Nusatenggara


perkembangan yang berbeda dengan Barat), di Ternate sebagai Kesultanan
sebelumnya. Keruntuhan Kerajaan Hindu- Melayu-Ternate (Maluku), di Tidore
Buddha Majapahit pada sekitar peralihan sebagai Kesultanan Melayu-Tidore
abad ke-15 dan ke-16 serta peningkatan (Maluku), dan sebagainya.
aktivitas lalu lintas perdagangan Islam di Mungkin saja pernyataan di atas ada
jalur Samudra Hindia dan Asia Tenggara yang dianggap kontroversial. Tapi bolehlah
merupakan faktor terpenting yang kita telusuri sejenak. Misalnya, Wujud
mendukungnya. Kecenderungan baru ini Kesultanan adalah hasil dari bentangan
mendorong meningkatnya arus kegiatan waktu melalui proses panjang. Melalui
ekonomi maritim di Nusantara yang proses panjang itulah sebagai warga
ditandai dengan tumbuhnya kota emporium rumpun Melayu yang telah memeluk
(pusat dagang) dan enterpot (tempat agama Islam setidaknya sebutan Melayu
menimbun barang di bawah pengawasan identik sebagai pemeluk agama Islam.
duane) yang diikuti kelahiran Kesultanan Kenyataan ini diperkuat oleh kondisi riel
Islam di sepanjang pantai kepulauan antara lain:
(Djoko Suryo, t.th: 271). 1. Upacara tradisional Melayu, meliputi
Setelah diketahui di sana-sini banyak keseluruhan siklus kehidupan manusia
berdiri Kesultanan Islam Nusantara, sejak dalam kandungan, kelahiran,
setidaknya di lokasi berdirinya Kesultanan masa kanak-kanak, remaja, dewasa,
selalu bangga menyebut dirinya, misalnya berumah tangga, hingga meninggal
di Pontianak sebagai Kesultanan Melayu- dunia. Semua itu diatur sedemikian
Pontianak (Kalimantan Barat), di Buton rupa oleh adat yang telah disepakati
sebagai Kesultanan Melayu-Buton sejak zaman nenek moyang orang
(Sulawesi Tenggara), di Kutai sebagai Melayu dan diwariskan secara turun
Kesultanan Melayu-Kutai Kertanegara temurun hingga sekarang;
(Kalimantan Timur), di Banjar sebagai 2. Tradisi penulisan memanfaatkan
Kesultanan Melayu-Banjar (Kalimantan aksara Jawi (bahasa Melayu dengan
Selatan), di Sumenep sebagai Kesultanan aksara Arab) dan Pegon (bahasa Jawa
Melayu-Sumenep, Madura (Jawa Timur), dan Sunda dengan aksara Arab)
di Banten sebagai Kesultanan Melayu- berbagai dokumen dan informasi dalam
Banten (Provinsi Banten), di Bima sebagai bentuk manuskrip, jumlahnya sangat

111 
Budi Sulistiono : Islam Dan Tamaddun Melayu 

melimpah yang ditulis dalam bahasa terdiri empat baris. Misalnya Syair
multietnis Nusantara. Menarik dicatat Peratun, Syair Burung Pingai, dan Syair
bahwa wilayah Nusantara yang Burung Pungguk. c). Suluk, yaitu kitab-
sebagian besar masyarakatnya masih kitab yang berisi ajaran-ajaran tasawuf.
menyimpan naskah-naskah tersebut Misalnya, Suluk Suka Rasa, Suluk
ternyata berada di wilayah Timur, Wujil, serta beberapa syair dan prosa
antara lain di NTB, Buton, Ternate, dan tulisan Hamzah Fansuri. d). Babad,
lain-lain; yaitu cerita yang lebih menekankan
3. Seni musik dan tari, masih bertahan pada sejarah atau latar belakang
warna nilai-nilai Islam di dalamnya. kejadiannya. Misalnya, Babad Tanah
Contoh Saman, Seudati, Zapin, dan Jawi atau riwayat para nabi, Kitab
Rudat; Manik Mayu, dan Kitab Ambiya’ yang
4. Seni ukir, yaitu lukisan, gambar, atau berisi cerita dari Nabi Adam a.s.
hiasan yang ditorehkan/ dipahatkan sampai Nabi Muhammad saw. e). Kitab
pada kayu, batu, logam, dan lain yang berisi ajaran moral dan tuntunan
sebagainya. Contoh seni ukir terdapat hidup sesuai dengan syariat dan adat.
pada masjid Mantingan (Jepara, Jawa Contoh kitab di antaranya Tajus-Salatin
Tengah), ukiran kayu dari Cirebon, (Mahkota Segala Raja) karya Bukhari
ukiran pada makam (Gunongan) di al-Jauhari, serta Bustanus-Salatin dan
Madura, ukiran pada gapura makam Siratul Mustaqin karya Nurudin ar
Sunan Pandanaran/Jatinom (Klaten, Raniri atas perintah Sultan Iskandar
Jawa Tengah), dan gapura makam Muda II.
Sendang Dhuwur (Lamongan, Jawa
Tragis, masing-masing Kesultanan
Timur);
Islam Nusantara dalam rentang
5. Kesusastraan, di antaranya: a) Hikayat,
perjalanannya harus berhadapan dengan
yaitu karya sastra lama bercorak Islam
bangsa Asing (Portugis, Belanda, Inggris),
yang berisi cerita pelipur lara atau
yang silih berganti datang untuk melakukan
pembangkit semangat. Misalnya,
monopoli perdagangan hingga penjajahan.
Hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat Hang
Dalam upaya menghadapi tindakan
Tuah, dan Hikayat Jauhar Manikam. b)
monopoli saja kehidupan sosio ekonomi,
Syair, yaitu sajak yang terdiri atas
politik, dan budaya masyarakat di seluruh
empat bait di mana setiap baitnya

112 
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.1 Januari-Juni 2014  

wilayah kekuasaan Kesultanan-kesultanan masing-masing agar dapat dinikmati


mengalami kemunduran. Bisa oleh anak cucu sebagai generasi
dibayangkan, bagaimana dan apa yang nantinya.
terjadi ketika tindakan ”penjajahan” itu
Hasil tindakan nyata tersebut perlu
diberlakukan. Karenanya, segala daya dan
dibuatkan beberapa strategi, antara lain:
upaya Kesultanan dan seluruh warganya
a. Menyusun kurikulum Tamaddun
dalam kondisi habis-habisan diutamakan
Melayu, yang akan diberlakukan
untuk menentang, hingga berperang,
sebagai kurikulum penyelenggaraan
hingga akhirnya posisi Kesultanan harus
kependidikan dari paling rendah
kalah dan dilenyapkan. Tapi, realitas
hingga tertinggi.
kehidupan masyarakat rumpun Melayu
b. Memasukkan kurikulum Tamaddun
yang kini sebagian besar masuk dalam
Melayu, yang akan diberlakukan
wilayah Negara Republik Indonesia
sebagai kurikulum penyelenggaraan
(NKRI) berbicara lain, hingga sekarang:
Kependidikan dari paling rendah
jumlah ummat Islam tidak pernah
hingga tertinggi.
berkurang, Jumlah masjid-musholla kian
c. Pemerintah dan masyarakat bersinergis
bertambah, lembaga pendidikan Islam
membangun pemahaman secara positif
(madrasah, pesantren, pondok, meunasah,
jejak tamaddun Melayu sebagai asset
surau, tidak pernah menyusut bahkan
budaya Nusantara dalam rangka
meningkat; upacara-upacara tradisional
memberdayakan pariwisata.
yang dibangun oleh Masyarakat Melayu
masih banyak sekali yang dipertahankan, 2. Fakta sejarah membuktikan bahwa jejak
dan lain-lain. ummat Islam itu kuat (powerful), baik
secara spiritual, ekonomi, politik,
maupun militer harus segera
Kesimpulan dibangkitkan lagi dengan daya dukung
1. Masalah Tamaddun Melayu sebagai oleh semua pihak terkait.
identitas Nusantara memerlukan
langkah dan tindakan nyata untuk lebih
dikenali, dicatat, dipahami, sehingga
ditemukan strategi nyata dalam upaya
mengembangkan budaya di daerah

113 
Budi Sulistiono : Islam Dan Tamaddun Melayu 

Daftar Kepustakaan Djoko Suryo. (t.th). "Ekonomi Masa


Kesultanan". Dalam Ensiklopedi
Tematis Dunia Islam Asia Tenggara.
Abdul Rahman Haji Abdullah. (1990). Jilid 5. Jakarta: PT. Ichtiar Baru van
Pemikiran Umat Islam di Nusantara: Hoeve.
Sejarah dan Perkembangannya Hall, D.G.E. (1988). Sejarah Asia
Hingga Abad Ke-19. Kuala Lumpur: Tenggara. Surabaya: Usaha Nasional.
Dewan Bahasa dan Pustaka.
Said Agil Husin al-Munawar. (2003). Al-
Azyumardi Azra. (1999). Renaissans Islam Qur’an Membangun Tradisi
Asia Tenggara. Bandung: Kesalehan Hakiki. Cet. III. Jakarta:
Rosydakarya. Ciputat Press.
Bambang Budi Utomo. (2011). Atlas Wheatley, Paul. (1959). "Geographical
Sejarah Indonesia Masa Islam. Notes on some Commodities
Jakarta: Kementerian Kebudayaan involved in Sung Maritime Trade"
dan Pariwisata. dalam JMBRAS. Vol. 32. Singapore.

114 

Anda mungkin juga menyukai