Budi Sulistiono
UIN Syarif Hidayatullah
Abstrak:
Sumbangan Islam dalam budaya Melayu amat besar. Ia merupakan dasar dari cara hidup dan
pandangan dunia (wolrdview) masyarakat Melayu. Bahkan Islam dijadikan sebagai jati diri atau
identitas orang Melayu. Di samping merubah kehidupan dan pandangan hidup orang Melayu,
Islam membentuk dan mempersiapkan menghadapi era modernisasi dan globalisasi tanpa
merubah pendirian pada agama. Sifal keanjalan dalam agama Islam memudahkannya menyerap
ke dalam budaya Melayu. Maka dapat dikatakan Islam dan budaya Melayu tidak dapat dipisahkan
dan senantiasa mempengaruhi kehidupan masyarakat Melayu dalam semua aspek kehidupan.
Kata kunci: Islam, tamaddun Melayu, dan masa depan
104
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.1 Januari-Juni 2014
105
Budi Sulistiono : Islam Dan Tamaddun Melayu
darat atau jalan laut. Dengan kata lain, kegiatan yang tidak terpisahkan dalam
keterhubungan satu tempat ke tempat lain, hubungan antarpusat perekonomian dan
dan atau satu Negara ke Negara lain secara perdagangan antarpulau dan antarnegara di
nyata adalah suasana dinamika antar jalur masa kuno. Kegiatan perdagangan dan
maritim, dan jalan darat paling banyak pelayaran tersebut telah membuka jaringan
digunakan sebagai jalur perdagangan. hubungan antar Nusantara dan Dunia
Keterhubungan ini tidak akan pernah Internasional. Keadaan itu juga sangat
lahir jika tidak ada daya pikat yang mendukung kreativitas masyarakatnya
dimiliki oleh satu sama lain. Ambil contoh, untuk terjun langsung ke bidang
kehidupan ekonomi Kesultanan Jeumpa2 perdagangan. Melalui kekuatan politik
(Aceh, 776 M-880 M), Kesultanan ekonomi ummat, telah mengantarkan
Peureulak3, Aceh Timur (840-1108 M), terwujudnya pemerintahan Kesultanan-
Kesultanan Samudera Pasai (di Pasai, kesultanan itu berkembang sedemikian
Aceh, 1267 M) menitikberatkan pada rupa menjadi Kesultanan yang makmur dan
sektor perdagangan. Kenyataan ini karena memiliki pertahanan yang sangat kuat.
Kesultanan-Kesultanan tersebut secara Rentetan era ini, khusus di sebagian
geografis terletak di jalur Pelayaran dan wilayah Nusantara adalah seiring zaman
Perdagangan Dunia, yaitu Selat Malaka. telah hadirnya Buddha dan Hindu. Bukti
Perdagangan merupakan sebuah proses kehadiran Buddha dan Hindu, antara lain
kegiatan yang berhubungan dengan berdirinya kerajaan, misalnya: Raja
menjual dan membeli barang untuk Sanjaya memerintah di Kerajaan Mataram
memperoleh sebuah keuntungan. Kegiatan Kuno pada tahun 732 M. Wilayahnya
perjalanan mengarungi lautan dari satu sekarang ini adalah daerah Yogyakarta.
tempat ke tempat lain disebut pelayaran. Abad ke-7 M atau diperkirakan 671 M
Perdagangan dan pelayaran menjadi Kerajaan Sriwijaya berdiri yang tumbuh
dan berkembang sampai abad dua belas,
2
Lokasi Istana Jeumpa di Desa Blang atau hingga tahun 1409 M.
Seupeueng sekarang disebut Cot Cibrek Pinto
Ubeut. Masa itu Desa Blang Seupeueng merupakan Kemunduran politik dan ekonomi
permukiman yang padat penduduknya dan juga
Sriwijaya dipercepat oleh ekspansi
merupakan kota bandar pelabuhan besar, yang
terletak di Kuala Jeumpa. Ibukota Kesultanan berbagai kerajaan di Jawa, pertama oleh
pernah pindah ke Birueun,Aceh Utara.
3
Nama Peureulak, saat ini menjadi sebuah kerajaan Singosari (Singasari). Tahun 1275
kota Kecamatan dalam wilayah administratif Aceh
Timur. Singasari penerus kerajaan Kediri di Jawa
106
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.1 Januari-Juni 2014
melakukan suatu ekspedisi militer, dalam impor, antara lain: kain sutra, payung sutra,
Pararaton selanjutnya disebut semacam pedang, nila, lilin, belanga besi, piring,
ekspansi dan menaklukkan Bhumi Malayu mangkuk, keramik cina, warangan, tikar
yang dikenal dengan nama Ekspedisi pandan, merica, pala, kapur barus, gading,
Pamalayu. emas, perak dan tembaga (Wheatley,
Penaklukan berikutnya dilakukan 1959). Pusat-pusat perdagangan yang
oleh Kerajaan Majapahit, tahun 1339. Dan dihubungkan oleh Jalan Sutera di antaranya
sejak itu Srwijaya sudah tidak disebut- Kanton, Nanking, Kaifeng, Kasygar,
sebut lagi dalam pentas politik. Pada tahun Tashken, Samarkhand, dan Bukhara.
1019 Airlangga mendirikan Kerajaan Istilah Jalur REMPAH-REMPAH,
Kahuripan, dengan pusatnya di Kahuripan kini saat yang tepat untuk selalu
Sidoarjo, wilayahnya membentang dari dipromosikan karena dalam catatan sejarah
Pasuruan (di timur) hingga Madiun (di Nusantara para pedagang Asing hampir
barat), Jawa Timur. Sebelum turun takhta pasti memborong barang-barang dagangan
tahun 1042, Airlangga dihadapkan pada antara lain: garam, merica, pala, adas,
masalah persaingan antara kedua putranya. cengkeh, kayu gaharu, kayu cendana,
Maka, ia pun membelah wilayah damar, kapur barus, gula tebu, pisang,
kerajaannya menjadi dua, yaitu Kadiri dan pinang, kapuk, kelapa, gading gajah, kulit
Janggala. Peristiwa ini diberitakan dalam penyu yang terdapat di wilayah Nusantara
Kitab Nagarakretagama dan Serat Calon menjadi komoditas primadona eksport
Arang, serta diperkuat oleh prasasti Turun dalam jaringan perdagangan Internasional.
Hyang (1044). Melalui kekuatan politik ekonomi,
Dengan mencermati lokasi Kerajaan- ummat Islam telah memberikan sumbangan
Kerajaan Hindu-Buddha yang berada di pengalaman yang tidak kecil antara lain
daerah pedalaman, dan sebagian besar dalam pentas-pentas dakwah Islamiyah
Kesultanan Islam berada di daerah pantai, yang tak kenal henti, dan hasilnya dapat
kondisi ini memperkuat dugaan ada dibuktikan dengan munculnya sejumlah
suasana sinergis untuk sama-sama khilafah/Kesultanan di berbagai tempat
memberdayakan JALUR SUTERA dan yang lain, antara lain Khilafah Ghuriyyah
atau JALUR REMPAH-REMPAH. (Herat, Afghan, 680-1342 H/1282-1924
Hampir pasti melalui Jalur Sutera, para M), Utsmaniyah (Istanbul, Turki, 680-1342
pedagang asing memasarkan komoditas H/1282-1924 M), Timuriyah (Samarkand,
107
Budi Sulistiono : Islam Dan Tamaddun Melayu
108
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.1 Januari-Juni 2014
Dakwah Islam sudah merambah di hampir unit geopolitik atau negara selain
pelosok Nusantara. Ingat, di Gresik, Jawa Indonesia-Malaysia-Singapore, Filipina
Timur telah ditemukan makam Fatimah Selatan – dikenal Moro, Thailand Selatan
binti Maemun bin Hibatallah (wafat, 1086 dikenal Patani, kian melempangkan
M). Karenanya, taklah berlebihan untuk luasnya “wilayah Kepulauan Nusantara”
dikatakan bahwa keberadaan Majapahit dalam rumpun Budaya Melayu.
(1293 M-1478 M) di Trowulan, Mojokerto, Selain menjadi bahasa penghubung
Jawa Timur, adalah nyata-nyata didukung multietnis Nusantara, bahasa Melayu juga
oleh peran aktif masyarakat Muslim yang menjadi bahasa transaksi perdagangan
telah memberikan keteladanan dalam Internasional di kawasan kepulauan
menciptakan kekuatan politik-ekonomi Nusantara yang digunakan oleh berbagai
Maritim yang bersinergis dengan realitas suku bangsa Indonesia dengan para
Agraris. Selain itu, proses akulturasi antara pedagang Asing. Kondisi nyata ini
Islam dan budaya lokal dijadikan dalam berkoinsidensi dengan suasana gerakan
salah satu strategi dakwah Islamiyah kemasjidan dan semisalnya (mushalla,
hingga kemudian melahirkan apa yang meunasah), juga gerakan kepesantrenan
dikenal dengan local genius. Data ini dan yang semisalnya (pondok, dayah di
semakin memperkokoh anggapan bahwa Aceh, Surau dan Minangkabau, Madrasah
Usaha Dakwah Islam tidak menghilangkan di Tanah Papua, semarak di hampir segala
kebudayaan lokal dan tidak menggunakan penjuru Nusantara. Hasil konkrit dari
kekuatan militer. gerakan ini “sekat-sekat antar etnis” kian
Bentangan Usaha dakwah Islamiyah melebur, lahir di sana sini cendekiawan-
dari Sabang hingga Merauke, lebih lanjut ulama yang tidak sedikit, khusus di
menarik untuk dicermati. Misalnya, Indonesia hingga lahirnya bahasa kesatuan,
dengan bahasa apa mereka berkomunikasi? yaitu bahasa Indonesia.
Dalam jejak sejarah kebahasaan Nusantara Kehadiran dayah, surau, pesantren
seiring usaha dakwah Islamiyah, bahasa yang didukung oleh para tokoh kharismatis
Melayu merupakan bahasa penghubung ajeungan, kyai, tuan guru, teungku, juga
antar etnis yang mendiami kepulauan telah berhasil memperkenalkan bahkan
Nusantara. Semarak persebaran menciptakan kondisi berlasungnya tulisan
penggunaan bahasa Melayu terutama di Arab sebagai tradisi komunikasi di
kawasan kepulauan yang kini menjadi unit- berbagai wilayah multi-etnis. Secara
109
Budi Sulistiono : Islam Dan Tamaddun Melayu
historis, tidak diketahui secara persis kapan menjadi salah satu akar budaya dalam
aksara (huruf) Arab kian gencar dipakai di kahidupan masyarakat multietnis
berbagai bahasa daerah di seantero Nusantara.
Nusantara. Sejumlah ahli mengatakan Nilai strategis dari dakwah Islamiyah,
bahwa hal itu terjadi seiring dengan secara estafet adalah "keteladanan" hingga
sosialisasi Islam di wilayah Nusantara. mendorong terjadinya konvensi massal
Hasil konkrit yang dapat kita tatap di kepada Islam, muncul kemudian aktivitas
seantero Nusantara hingga saat ini adalah bukan hanya di sektor perdagangan,
corak dan istilah penamaan tulisan Arab melainkan juga dalam bidang politik, dan
yang telah beradaptasi dengan variasi diplomatik. Langkah-langkah ini kemudian
bahasa dan kegunaannya di daerah-daerah, melahirkan asumsi bahwa keterlibatan
maka lahirlah aksara Arab dalam wilayah mereka dalam varian bidang strategis itu
budaya Melayu, misalnya, dikenal dengan telah berhasil memperteguh kekuatan
aksara Jawi, di kalangan masyarakat Jawa politik dalam bentuk kesultanan/kerajaan,
dan Sunda lahir istilah aksara Pegon, di antara lain di berbagai wilayah pesisir,
kalangan masyarakat Aceh dikenal dengan sejak Jeumpa, Peureulak, Samudra Pasai,
istilah Jawoe; dan sebagainya. Keberadaan Malaka, Aceh, Demak, Johor, Ternate-
aksara Jawi (bahasa Melayu dengan aksara Tidore, Goa, Banten, Bima, Banjar,
Arab) dan Pegon (bahasa Jawa dan Sunda Selaparang dan seterusnya. Kebangkitan
dengan aksara Arab) kian intens dalam kerajaan-kerajaan ini, yang jelas didukung
wilayah Nusantara sebagaimana dibuktikan oleh faktor "rapid commercialization",
melalui khazanah tradisi penulisan pada gilirannya membantu menciptakan
berbagai dokumen dan informasi dalam citra bahwa Islam itu kuat (powerful), baik
bentuk manuskrip, jumlahnya melimpah secara spiritual, ekonomi, politik, maupun
yang ditulis dalam bahasa multietnis militer (Azyumardi Azra, 1999).
Nusantara. Di Dayah Tanoh Abee, Dalam periodesasi sejarah Indonesia,
Seulimeum, Aceh misalnya, terdapat abad ke-16 sampai abad ke-18 dikenal
ribuan naskah dalam bahasa Arab, Melayu, sebagai masa pertumbuhan dan
dan Aceh – ini belum termasuk naskah – perkembangan Kesultanan Islam di bawah
naskah lainnya yang masih berada di pemerintahan Kesultanan yang tersebar di
tangan masyarakat. Data ini semakin Kepulauan Nusantara. Periode ini juga
memperkokoh anggapan bahwa Islam kian dikenal sebagai masa awal kelahiran
110
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.1 Januari-Juni 2014
111
Budi Sulistiono : Islam Dan Tamaddun Melayu
melimpah yang ditulis dalam bahasa terdiri empat baris. Misalnya Syair
multietnis Nusantara. Menarik dicatat Peratun, Syair Burung Pingai, dan Syair
bahwa wilayah Nusantara yang Burung Pungguk. c). Suluk, yaitu kitab-
sebagian besar masyarakatnya masih kitab yang berisi ajaran-ajaran tasawuf.
menyimpan naskah-naskah tersebut Misalnya, Suluk Suka Rasa, Suluk
ternyata berada di wilayah Timur, Wujil, serta beberapa syair dan prosa
antara lain di NTB, Buton, Ternate, dan tulisan Hamzah Fansuri. d). Babad,
lain-lain; yaitu cerita yang lebih menekankan
3. Seni musik dan tari, masih bertahan pada sejarah atau latar belakang
warna nilai-nilai Islam di dalamnya. kejadiannya. Misalnya, Babad Tanah
Contoh Saman, Seudati, Zapin, dan Jawi atau riwayat para nabi, Kitab
Rudat; Manik Mayu, dan Kitab Ambiya’ yang
4. Seni ukir, yaitu lukisan, gambar, atau berisi cerita dari Nabi Adam a.s.
hiasan yang ditorehkan/ dipahatkan sampai Nabi Muhammad saw. e). Kitab
pada kayu, batu, logam, dan lain yang berisi ajaran moral dan tuntunan
sebagainya. Contoh seni ukir terdapat hidup sesuai dengan syariat dan adat.
pada masjid Mantingan (Jepara, Jawa Contoh kitab di antaranya Tajus-Salatin
Tengah), ukiran kayu dari Cirebon, (Mahkota Segala Raja) karya Bukhari
ukiran pada makam (Gunongan) di al-Jauhari, serta Bustanus-Salatin dan
Madura, ukiran pada gapura makam Siratul Mustaqin karya Nurudin ar
Sunan Pandanaran/Jatinom (Klaten, Raniri atas perintah Sultan Iskandar
Jawa Tengah), dan gapura makam Muda II.
Sendang Dhuwur (Lamongan, Jawa
Tragis, masing-masing Kesultanan
Timur);
Islam Nusantara dalam rentang
5. Kesusastraan, di antaranya: a) Hikayat,
perjalanannya harus berhadapan dengan
yaitu karya sastra lama bercorak Islam
bangsa Asing (Portugis, Belanda, Inggris),
yang berisi cerita pelipur lara atau
yang silih berganti datang untuk melakukan
pembangkit semangat. Misalnya,
monopoli perdagangan hingga penjajahan.
Hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat Hang
Dalam upaya menghadapi tindakan
Tuah, dan Hikayat Jauhar Manikam. b)
monopoli saja kehidupan sosio ekonomi,
Syair, yaitu sajak yang terdiri atas
politik, dan budaya masyarakat di seluruh
empat bait di mana setiap baitnya
112
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.11, No.1 Januari-Juni 2014
113
Budi Sulistiono : Islam Dan Tamaddun Melayu
114