Anda di halaman 1dari 10

ADAM

http://www.bupc.org/genealogy/genealogy-of-christ.html

http://www.bupc.org/genealogy/genealogy-of-bahaullah.pdf

https://www.scribd.com/document/383482307/Silsilah-Kekerabatan

https://www.scribd.com/document/398864838/sejarah-nasional-II-pdf

Alter Terahsia Bangsa Melayu - Bahagian I


https://www.scribd.com/document/46507499/Alter-Terahsia-Bangsa-Melayu-Bahagian-I

Jejak Nabi Nuh, dalam Gen Leluhur Nusantara (Haplogroup O1aM119)


https://kanzunqalam.com/2011/04/05/jejak-nabi-nuh-dalam-gen-leluhur-nusantara-
haplogroup-o1am119/
Jika mencermati Evolutionary tree of Human Y-chromosome DNA (Y-DNA) haplogroups,
diperkirakan Keluarga Nuh berasal dari Haplogroup GHIJK, yang merupakan pangkal
percabangan keturunan Ham bin Nuh (Haplogroup GH), Sem bin Nuh (Haplogroup IJ) dan
Yafet bin Nuh (Haplogroup K). Dengan demikian keturunan Nabi Adam yang selamat dari
Banjir Nuh, berasal dari 7 komunitas, yakni Haplogroup A, B, C, D, E, F dan GHIJK.

Setelah terjadinya Peristiwa Bencana Nuh, setidaknya muncul 3 kelompok pengikut


Nabi Nuh, yaitu :

� Kelompok Timur, dipimpin Yafet bin Nuh, diperkirakan mendiami Asia Selatan dan
Sundaland (Paparan Sunda). Mereka kebanyakan berasal dari Haplogroup GHIJK, C dan
F, dan dari kelompok ini muncul ras baru, yang di-identifikasikan sebagai
Haplogroup K, kemudian berkembang menjadi Haplogroup L, M, NO, P, Q, R, S dan T.

� Kelompok Tengah, dipimpin Sem bin Nuh, diperkirakan mendiami Asia Tengah. Mereka
berasal dari Haplogroup GHIJK, dari kelompok ini muncul ras baru, yang di-
identifikasikan sebagai Haplogroup IJ, kemudian berkembang menjadi Haplogroup I dan
Haplogroup J.

� Kelompok Barat, dipimpin Ham bin Nuh, diperkirakan mendiami daratan Afrika.
Mereka berasal dari Haplogroup GHIJK, A, B, D, dan E.

Yafet dan Leluhur Nusantara

Untuk dipahami, selepas banjir Nabi Nuh di Nusantara atau lebih tepatnya di
Sundaland, muncul satu komunitas Bani Adam (Kelompok Timur), yang di-
identifikasikan sebagai Haplogroup K atau dalam istilah Plato dikenal dengan
�Peradaban Atlantis�.

Komunitas ini, pernah mencapai peradaban yang tinggi selama ratusan tahun, akan
tetapi kemudian hancur diterjang banjir pada sekitar tahun 9.600 SM. Komunitas ini
akhirnya berpencar ke segala penjuru bumi. Mereka kemudian menjadi leluhur bangsa-
bangsa di Asia Timur, seperti ras Mongoloid dan Altai (Sumber : Menyoal Asal-usul
Identitas Bangsa Melayu).

Setelah situasi di Nusantara dirasakan cukup tenang, sekelompok kecil dari bangsa
Sundaland mulai �pulang kampung�. Dan pada puncaknya, mereka datang dalam jumlah
besar, pada sekitar tahun 2.500 SM � 1.500 SM. Mereka ini kemudian dikenal sebagai
bangsa Proto Melayu (Sumber : Sejarah Melayu, Teori Sundaland dan Naskah
Wangsakerta).https://kanzunqalam.com/2011/03/09/sejarah-melayu-teori-sundaland-dan-
naskah-wangsakerta/

Pada sekitar tahun 300 SM, datang dalam jumlah yang besar kelompok bangsa dari Asia
Selatan (India) dan Asia Tengah, yang dikenali sebagai Deutero Melayu dan membawa
pengaruh budaya Hindustan di Nusantara.

Bangsa-Bangsa di Nusantara, sebagian besar merupakan hasil pembauran dari 2


komunitas ini, yaitu Proto Melayu dan Deutero Melayu. Mereka merupakan zuriat
(keturunan) dari Yafet bin Nuh (Haplogroup GHIJK), yang berkembang menjadi
Haplogroup K, kemudian memunculkan ras baru Haplogroup NO. Dari Haplogroup NO
inilah, kemudian muncul bangsa Nusantara (bangsa Austronesia), yang di dalam Human
Y-chromosome DNA (Y-DNA) haplogroups, dikenali sebagai Haplogroup O1a-M119
(Sumber : Haplogroup O (Y-DNA)).

Selepas tenggelamnya Sundaland, daerah Jawa, Sumatera dan Indonesia Timur didiami
oleh Haplogroup C, Haplogroup S dan Haplogroup M, hal ini bisa dibuktikan dengan
ditemukannya kerangka manusia Ras Australomelanesid ( Haplogroup M) di Goa Harimau
Sumatera Selatan, dari masa 4.840 tahun yang lalu (lihat : Gua Hunian Leluhur
Nusantara, dari era Zaman Es, sekitar 14.825 tahun yang lalu?).

Salah satu pusat peradaban Nusantara Purba ketika itu, berada di Swana Bhumi bagian
Selatan, yang dikenali sebagai Peradaban Bangsa Punt (lihat : [Misteri] Kuil
Hatshesut (dari masa 1.470 SM), berkisah tentang Peradaban Purba Nusantara?).

Pada sekitar 3.500 tahun yang lalu (1.500 SM), Nusantara kedatangan Haplogroup O
(Ras Mongoloid), dari kepulauan Formosa. Di masa itu, antara Bangsa Punt dan Ras
Mongoloid terjadi persaingan, namun dibeberapa daerah juga ditemukan kedua kelompok
ini saling berinteraksi.

Berdasarkan teori Migrasi Manusia, sesungguhnya Ras Mongoloid berasal dari


Nusantara. Perpindahan Ras Mongoloid dari Sundaland (Nusantara) ke wilayah utara,
diperkirakan terjadi sekitar 11.600 tahun yang lalu (lihat : Teori Migrasi Manusia,
untuk menjawab Asal Usul Bangsa Melayu ? dan Tanah Punt, Sundaland dalam Legenda
Leluhur Bangsa Nusantara?).

Di Sumatera, juga kedatangan Haplogroup F dari India Selatan dan Haplogroup J dari
Timur Tengah (lihat : Legenda Raja Mus, Pembawa Ajaran Nabi Ibrahim di
Nusantara ?), yang membawa keyakinan monotheisme di Nusantara.

WaLlahu a�lamu bishshawab

Catatan Penambahan:

1. Pada sekitar masa 47,000-55,000 tahun yang lalu, Haplogroup K-M9 (menetap di
India) membentuk genetik marker baru yaitu Haplo K2 (K-M526).

Haplo K2 (K-M526) bermigrasi menuju Sundaland, menurunkan Haplo NO yang kemudian


menjadi 2 Haplo utama N-M231 dan O-M175. Haplo O-M175 untuk kemudian mendominasi
wilayah tersebut.

Haplo K (K-M9) -> Haplo K2 (K-M526) -> Haplo NO -> Haplo O-M175

Pada masa 10.000-12.000 tahun lalu ketika Sundaland tenggelam, keturunan Haplo O-
M175 bermigrasi ke utara :

(O3-M122)-> menyusuri Sungai Mekong -> Yellow River Basin -> sebagian ke Timur
(North China � Yellow River) dan sebagian ke Barat (Tibet Highland)

-> Haplogroup O3-M122 dikenal sebagai genetik marker Sino-Tibetan speakers (Tibet,
Chinese, Japanese, Korean, Burma dan lainnya).

(O2a-M95) kemudian dikenal sebagai genetik marker dari rumpun Austro-asiatic


speakers (Munda di India dan Mon-Khmer).
(O1-M119)-> South China (Yangtze River)-> Formosa -> kembali ke Nusantara

-> Haplogroup O1a-M119, dikenal sebagai genetik marker dari Austronesian dan Tai-
Kadai speakers (Formosan, Melayu, Jawa, Polynesian, Thai dan lainnya).

(sumber : unri.ac.id, Haplogroup K-M9, Haplo K-M526 originated in Indonesia, K-M526


in Southeast Asia).

2. Jika kita mencermati Evolutionary tree of Human Y-chromosome DNA (Y-DNA)


haplogroups, diperkirakan Keluarga Nuh berasal dari Haplogroup IJK, yang merupakan
pangkal percabangan keturunan Sem bin Nuh (Haplogroup IJ) dan Yafet bin Nuh
(Haplogroup K).

Dari Y-DNA bisa kita peroleh informasi, keturunan Nabi Adam yang selamat dari
Banjir Nuh, berasal dari 8 komunitas, yakni Haplogroup A, B, CF, D, E, G, H dan
IJK.

Setelah peristiwa Bencana Nuh, setidaknya muncul 3 kelompok pengikut Nabi Nuh,
yaitu :

� Kelompok Timur, yang dipimpin Yafet bin Nuh, diperkirakan mendiami Asia Selatan
dan Sundaland (Paparan Sunda). Mereka kebanyakan berasal dari Haplogroup IJK dan
CF, dan dari kelompok ini muncul ras baru, yang di-identifikasikan sebagai
Haplogroup K, kemudian berkembang menjadi Haplogroup L, M, NO, P, Q, R, S dan T.

� Kelompok Tengah, yang dipimpin Sem bin Nuh, diperkirakan mendiami daerah Asia
Tengah. Mereka berasal dari Haplogroup IJK, G dan H, dari kelompok ini muncul ras
baru, yang di-identifikasikan sebagai Haplogroup IJ, kemudian berkembang menjadi
Haplogroup I dan Haplogroup J.

� Kelompok Barat, yang dipimpin Ham bin Nuh, diperkirakan mendiami daratan Afrika.
Mereka berasal dari Haplogroup IJK, A, B, D, dan E.

(sumber : Jejak Nabi Nuh, dalam Gen Leluhur Nusantara).

Dan dengan mengacu timeline terbentuknya Haplogroup IJK, maka diperoleh informasi
masa kehidupan Nabi Nuh serta Peristiwa Bencana Nuh, kemungkinan terjadi pada
sekitar 47.000-60.000 tahun yang lalu.

3. Nabi Idris, yang merupakan leluhur Nabi Nuh dan diyakini sebagai sosok Oziris
(leluhur Mesir Kuno [Haplogroup E] dan Bangsa Punt [Haplogroup C]), diperkirakan
berasal dari keluarga Haplogroup CT, sekitar 70.000-75.000 tahun yang lalu.

Diperkirakan masa kehidupan Nabi Idris setelah Bencana Letusan Gunung Toba (74.000
tahun yang lalu, sumber : wikipedia.org), yang menyebabkan manusia hampir punah
hanya tersisa sekitar 3.000 sampai 10.000 jiwa (sumber : Letusan Gunung Toba).

Data ini juga didukung perhitungan sejarawan Abu Said El Balchi, yang menyatakan
Piramid di Mesir mulai dibangun sekitar 72.000 tahun sebelum Hijrah Nabi. Dimana
Piramid itu sendiri, dibuat sebagai penghormatan kepada Oziris.

(sumber : Misteri HURUF HIEROGLYPH, mengungkap Kisah NABI IDRIS, dalam Peradaban
MESIR PURBA? dan Nabi Idris (Oziris), Tokoh Pembaharu MESIR PURBA ?).

4. Berdasar penyelusuran Y-chromosomal Adam (Y-MRCA), diperkirakan Adam �Manusia


Modern�, hidup di bumi pada sekitar 237.000 � 581.000 tahun yang lalu.

Fakta ilmiah ini didukung, atas penemuan fosil manusia modern, di Sungai Omo
Ethiopia yang berusia sekitar 195.000 tahun. Serta hasil penyelusuran Mitochondrial
Eve, yang masa kehidupannya di bumi sekitar 200.000 tahun yang lalu.

Namun masa kehidupan Nabi Adam mungkin bisa lebih lampau lagi, mengingat data
genetika yang dipakai berdasarkan sampel manusia modern yang hidup saat ini,
sementara sangat banyak bangsa-bangsa yang pernah hidup di bumi, telah mengalami
kepunahan.

(sumber : Menyelusuri masa kehidupan NABI ADAM, berdasarkan Genetika, Arkeologi,


Astronomi dan Geologi).
-----------------------------------------------------------------------------------
-----
Dinasti Pallawa :

Berdasarkan tulisan yang berjudul �Origins of the Pallava Dynasty�, Dinasti


Pallawa, memiliki keterikatan historis dengan Bangsa Persia dan Dinasti Maurya�

The word Pallava meaning branch or twig in Sanskrit is delivered as Tondaiyar in


Tamil language�

But scholars rebuff this view since it is a later usage of the term and
consequently cannot be confirmed to have given rise to the family name Pallava.
Some feel that the Pallavas are connected with primordial Pulindas, who were the
same as the Kurumbas of Tondamandlam. Tondamandlam was a province under Maurya
Emperor Ashoka in third century BCE and was later detained by the Satavahanas and
thus Tondamandlam became a feudatory to the Satavahanas After collapse of
Satavahanas in about 225 AD, the Pallavas of Tondamandlam became autonomous and
prolonged to the Krishna River.

There have been several conjectures concerning the origin of the Pallavas. There
are certain claims based on historical, anthropological, and linguistic proof
signifying that the Pallavas were related to the Pahlavas of Iran. It is probable
that a wave of Pahlava/Kambhoja tribes of Indo-Iranian descent migrated Southward
and first settled in Krishna river valley of present day coastal Andhra Pradesh�

Some scholars think that the Pahlavas migrated from Persia to India and established
the Pallava dynasty of Kanchi, whereas, some say that they were immigrants from
north, or from Konkan, Tenugu and Anarta into Deccan. They came into south India
through Kuntala or Vanvasa�.
Source : http://www.indianetzone.com/19/origi�va_dynasty.htm

Dinasti Maurya dan Cyrus II �The Great� :

Salah seorang anggota keluarga Dinasti Maurya yang populer adalah Sundari Maurya of
Magadha. Beliau terhitung sebagai salah seorang leluhur dari King George I of
England�

Silsilah Sundari Maurya sampai kepada Cyrus II �The Great� adalah�

Sundari Maurya of Magadha binti (Princess of Avanti) binti Abhisara IV of Avanti


bin Abhisara III of Pancanada bin Abhisara II of Taxila bin Abhisara I of Taxila
bin Rodogune Achaemenid of Persia binti Artaxerxes II of Persia bin Darius II of
Persia bin Artaxerxes I of Persia bin Xerxes I �The Great� of Persia bin Atossa of
Persia binti Cyrus II �The Great� of Persia�
.
Silsilah Sundari Maurya (Magadha) sampai kepada Abhisara II (Taxila)
http://fabpedigree.com/s039/f742968.htm

Silsilah Abhisara II (Taxila) sampai kepada Darius II


http://fabpedigree.com/s080/f943746.htm

Silsilah Darius II sampai kepada Atossa of Persia binti Cyrus II �The Great�
http://fabpedigree.com/s012/f559022.htm

Dinasti Maurya sangat indentik dengan keturunan Cyrus II �The Great� di India.
Pertemuan kedua keluarga ini, dimulai jauh sebelum masanya Sundari Maurya (sekitar
200 SM). Interaksi antara kedua keluarga ini, diawali oleh pernikahan antara cucu
Cyrus II �The Great� yang bernama Candravarnna of Persia binti Atossa of Persia bin
Cyrus II �The Great�, dengan Maurya I of Taxila, pada sekitar tahun 500 SM�
http://fabpedigree.com/s076/f199897.htm

Cyrus II �The Great� dan Nabi Ibrahim

Cyrus II �The Great� (590 SM-529 SM), adalah pendiri dinasti Achaemenid. Beliau
berhasil mempersatukan dua suku besar bangsa Iran : Media dan Persia. Beberapa ahli
sejarah berpendapat, bahwa Cyrus II �The Great� indentik dengan Zulqarnain (QS. Al
Kahfi ayat 83-98)�
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Cyrus_the_Great_in_the_Qur�an

Melalui penyelusuran genealogy, diperoleh informasi, bahwa Cyrus II �The Great�


memiliki hubungan keluarga dengan Nabi Ibrahim�
.
Nabi Ibrahim, berdasarkan catatan ahli genealogy, menurunkan bangsa Media (Madyan),
melalui anaknya Midian (Madian) bin Nabi Ibrahim. Bangsa Media (Madyan) merupakan
bangsanya Nabi Syu�aib, yang menjadi mertua Nabi Musa�
.
Beberapa catatan Genealogy, yang menghubungkan, Cyrus II �The Great� dengan Nabi
Ibrahim�.

Melalui Jalur Pouru Chishti

Silsilah Atossa of Pesia binti Cyrus II �The Great� sampai kepada Kuras
http://fabpedigree.com/s097/f472176.htm
Silsilah Kuras sampai kepada Pouru Chishti
http://fabpedigree.com/s026/f207564.htm
Silsilah Pouru Chishti sampai kepada Vaedesht
http://fabpedigree.com/s065/f284112.htm
Silsilah Vaedesht sampai kepada Midian bin Nabi Ibrahim
http://fabpedigree.com/s020/f862707.htm

Melalui Jalur Vishtaspa I (suami Pouru Chishti, di dalam catatan genealogy lainnya,
suaminya bernama Jamaspa, yang merupakan adik dari Vishtaspa I)

Silsilah Atossa of Pesia binti Cyrus II �The Great� sampai kepada Kuras
http://fabpedigree.com/s097/f472176.htm
Silsilah Kuras sampai kepada Vishtaspa I (adiknya yang bernama Jamaspa)
http://fabpedigree.com/s026/f207564.htm
Silsilah Vishtaspa I (adiknya yang bernama Jamaspa) sampai kepada Kay Apiveh
http://fabpedigree.com/s064/f284112.htm
Silsilah Kay Apiveh sampai kepada Dora Sharoob bin Midian bin Nabi Ibrahim
http://fabpedigree.com/s036/f931343.htm

Nabi Ibrahm sebagai Leluhur Bangsa Persia, di dukung beberapa fakta sebagai berikut
:

1. Nama Nabi Ibrahim (Abraham) di dalam naskah Persia Kuno

�When the Persians will do such deeds, a man from among the Arabs will be born
whose followers shall overthrow and dissolve the kingdom and religion of the
Persians.

And the arrogant people (Persians) will be subjugated. Instead of the temple of
fire and the house of idols they will see the House of Abraham without any idols as
their Qibla� �

Source : http://www.cyberistan.org/islamic/parsi1.html

2. Pendapat Cendikiawan mengenai asal usul Bangsa Persia

Rasulullah Saw bersabda, �Apakah kalian pernah mendengar suatu kota yang terletak
sebagiannya di darat dan sebagiannya di laut? Mereka (para sahabat) menjawab:
Pernah wahai Rasulullah. Beliau Saw bersabda: Tidak terjadi hari kiamat, sehingga
ia diserang oleh 70.000 orang dari Bani Ishaq��
[HR. Muslim, Kitabul Fitan wa Asyratus Sa�ah]

Siapakah yang dimaksud dengan Bani Ishaq pada riwayat di atas?

Bani Ishaq adalah keturunan Al Aish bin Ishaq bin Ibrahim as. Pendapat ini dipilih
oleh Al Hafidz Ibnu Katsir [An Nihayah fil Fitan Wal Malahim]

Keturunan Aish ini, menyebar di wilayah Khurasan (Afghanistan, Pakistan, Kashmir,


Iraq dan Iran).

Imam Nawawi dalam syarahnya tentang 70 ribu Bani Ishaq berpendapat bahwa, �Penduduk
(Farisi) Persia adalah orang-orang yang dimaksud dengan keturunan Ishaq�.

Al-Mas�udi dalam kitabnya yang berjudul Muruj adz-Dzahab berpendapat, �Orang-orang


yang mengerti tentang jalur-jalur nasab orang Arab dan para hukama menetapkan bahwa
asal-usul orang Persia adalah dan keturunan Ishaq putra Nabi Ibrahim�

WaLlahu a�lamu bishshawab


===================================================================================
============

Dalam Kanzul Ummal 6: 300, kitab Fadhail, hadis ke 35512 disebutkan :


Ibnu Abbas berkata, aku mendengar Nabi saw bersabda: �Aku adalah Muhammad (Tahun
571 Masehi) bin Abdillah bin Abdil Muththalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qushay
bin Kilab bin Murrah bin Ka�b bin Luay bin Ghalib bin Fahr bin Malik bin Nadhar bin
Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazzar bin Ma�da bin
�Adnan bin Adda bin Udada bin Hamyasa� bin Yasyhab bin Nabat bin Jamil bin Qaidar
bin Ismail bin Ibrahim bin Tarikh bin Nahur bin Asyu� bin Ar�us bin Faligh bin
�Abar (Hud) bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh bin Lumka bin
Mutawasysyalikh bin Akhnukh (Idris) bin Azda bin Qinan bin Anwasy bin Syayts bin
Adam (as)�.
\\---------------------------------------------------------------------------------
---------//
(CS1). Nomor Urut Rundayan Nasab Katerangan Ibnu Abbas di luhur :
1.ADAM, 2.SYAYTS, 3.ANWASY, 4.QINAN, 5.AZDA, 6.AKHNUKH (IDRIS), 7.MUTAWASYSYALIKH,
8.LUMKA, 9.NUH, 10.SAM, 11.ARFAKHSYAD, 12.SYALIKH, 13.�ABAR (HUD), 14.FALIGH,
15.AR�US, 16.ASYU�, 17.NAHUR, 18.TARIKH, 19.IBRAHIM, 20.ISMAIL, 21.QAIDAR,
22.JAMIL, 23.NABAT, 24.YASYHAB, 25.HAMYASA�, 26.UDADA, 27.ADDA, 28.�ADNAN,
29.MA�DA, 30.NAZZAR, 31.MUDHAR, 32.ILYAS, 33.MUDRIKAH, 34.KHUZAIMAH, 35.KINANAH,
36.NADHAR, 37.MALIK, 38.FAHR, 39.GHALIB, 40.LUAY, 41.KA�B, 42.MURRAH, 43.KILAB,
44.QUSHAY, 45.ABDIL MANAF, 46.HASYIM, 47.ABDIL MUTHTHALIB, 48.ABDILLAH,
49.MUHAMMAD.
Upami ti Kanjeng Nabi IBRAHIM, Kanjeng Nabi Muhammad ka (31.)
(CS2). Nomor Urut Rundayan Nasab Katerangan ti Dulur Kuring :
1.ADAM, 2.SHETH, 3.ANWAS, 4.QINAN, 5.MAHLA'E, 6.YARID, 7.AKHNUKH (IDRIS),
8.MATULSALKH, 9.LAMIK, 10.NUH, 11.SAM, 12.ARFAKHSHAD, 13.SHALIKH, 14.ABIR,
15.FALIKH, 16.RA'U, 17.SARU', 18.NAHUR, 19.TARIKH, 20.IBRAHIM, 21.ISMAIL,
22.HAIDIR, 23.ARAM, 24.'ADWA, 25.WAZZI, 26.SAMI, 27.ZARIH, 28.NAHITH, 29.MUKSAR,
30.AIHAM, 31.AFNAD, 32.AISAR, 33.DESHAN, 34.AID, 35.AR'AWI, 36.YALHAN, 37.YAHZIN,
38.YATHRABI, 39.SANBIR, 40.HAMDAN, 41.AD-DA'A, 42.'UBAID, 43.'ABQAR, 44.AID,
45.MALKHI, 46.NAHISH, 47.JAHIM, 48.TABILKH, 49.YADLAF, 50.BILDAS, 51.HAZA,
52.NASHID, 53.'AWWAM, 54.OBAI, 55.QAMWAL, 56.BUZ, 57.AWS, 58.SALAMAN, 59.HUMAISI',
60.ADD, 61.ADNAN, 62.MA'AD, 63.NIZAR, 64.MUDAR, 65.ELIAS, 66.MUDRIKAH,
67.KHUZAIMAN, 68.KINANA, 69.AN-NADR, 70.MALIK, 71.FAHR, 72.GHALIB, 73.LO'I,
74.KA'B, 75.MURRA, 76.KILAB, 77.QUSAI, 78.'ABD MANAF, 79.HASIM, 80.ABDUL MUTHALIB,
81.ABDULLAH, 82.MUHAMMAD.
Upami ti Kanjeng Nabi IBRAHIM, Kanjeng Nabi Muhammad ka (63.)

---Huruf Kecil
1.Adam, 2.Sheth, 3.Anwas, 4.Qinan, 5.Mahla'e, 6.Yarid, 7.Akhnukh (Idris),
8.Matulsalkh, 9.Lamik, 10.Nuh, 11.Sam, 12.Arfakhshad, 13.Shalikh, 14.Abir,
15.Falikh, 16.Ra'u, 17.Saru', 18.Nahur, 19.Tarikh, 20.Ibrahim, 21.Ismail,
22.Haidir, 23.Aram, 24.'Adwa, 25.Wazzi, 26.Sami, 27.Zarih, 28.Nahith, 29.Muksar,
30.Aiham, 31.Afnad, 32.Aisar, 33.Deshan, 34.Aid, 35.Ar'awi, 36.Yalhan, 37.Yahzin,
38.Yathrabi, 39.Sanbir, 40.Hamdan, 41.Ad-Da'a, 42.'Ubaid, 43.'Abqar, 44.Aid,
45.Malkhi, 46.Nahish, 47.Jahim, 48.Tabilkh, 49.Yadlaf, 50.Bildas, 51.Haza,
52.Nashid, 53.'Awwam, 54.Obai, 55.Qamwal, 56.Buz, 57.Aws, 58.Salaman, 59.Humaisi',
60.Add, 61.Adnan, 62.Ma'ad, 63.Nizar, 64.Mudar, 65.Elias, 66.Mudrikah,
67.Khuzaiman, 68.Kinana, 69.An-Nadr, 70.Malik, 71.Fahr, 72.Ghalib, 73.Lo'i,
74.Ka'b, 75.Murra, 76.Kilab, 77.Qusai, 78.'Abd Manaf, 79.Hasim, 80.Abdul Muthalib,
81.Abdullah, 82.Muhammad.

Ensiklopedia Shirah Nabawi, http://nabimuhammad.info/silsilah-dan-keturunan-nabi-


muhammad/ Diunduh 11 Oktober 2015

------------------------------------
1.NABI IBRAHIM+SITI SARAH, 2.NABI ISHAK, 3.NABI YA'QUB, 4.LEVI (Kakak YUSUF),
5.KOHATH, 6.IMRAN, 7.NABI MUSA (TAURAT)-NABI HARUN(Kakak-Adik).

1.NABI IBRAHIM+SITI SARAH, 2.NABI ISHAK, 3.NABI YA'QUB, 4.YAHUDZA (Kakak YUSUF,
Asal Kaum YAHUDI), 5.BARES, 6.HASRUN, 7.RAUM, 8.UMMANIZAB, 9.YAUKSAUN, 10.SALMUN,
11.YUAR, 12.UFIZ, 13.ISYA, 14.'UWAID, 15.NABI DAUD (ZABUR), 16.NABI SULAIMAN,
17.|???--?--???|, 18.HEZEKIAH, 19.|???--?--???|, 20.HELI, 21.MARYAM, 22.ISA (INJIL)

REF :
THE
TABLE OF NATIONS
(GENEALOGY OF MANKIND)
AND THE
ORIGIN OF RACES
(HISTORY OF MAN)
http://www.soundchristian.com/man/

http://www.sarapanpagi.org/bagaimana-bangsa-bangsa-yang-berbeda-muncul-
vt1661.html#p6568
AKIBAT DARI KEPERCAYAAN YANG SALAH BERKAITAN DENGAN ASAL USUL RAS/BANGSA
� Penolakan terhadap lnjil

Karena kebenaran dari perincian Kitab Kejadian yang bersejarah adalah kritis bagi
kebenaran Alkitab dan seluruh pesan Injil yang sepenuhnya dapat dipercaya [2],
kepercayaan populer yang mengatakan bahwa bangsa-bangsa telah mengembangkan ciri
mereka yang berbeda-beda, dan semuanya tidak berasal dari keluarga Nuh, telah
merusak kepercayaan akan Injil di dalam Yesus Kristus.

� Rasisme

Salah satu pembenaran yang terbesar dari diskriminasi ras pada masa modern adalah
suatu kepercayaan yang menyatakan bahwa menurut dugaan orang bangsa-bangsa telah
berkembang secara terpisah, mereka berada pada tahap evolusi yang berbeda, dan
beberapa ras jauh terbelakang. Dengan dernikian ras lain mungkin tidak sepenuhnya
manusia seperti Anda.

� Pengaruh Penjangkauan Misionari

Menurut sejarah, penyebaran kepercayaan evolusi dikaitkan dengan kurangnya semangat


meraih yang terhilang di negeri-negeri yang jauh. Ide keselamatan, setengah
berkembang di kalangan orang yang rendah diri tidak memberikan kebangkitan terhadap
mendesaknya pelayanan yang sama karena adanya dugaan bahwa sepupu kita, terkait
sangat dekat dengan kita dalam waktu dan keturunan, harus mendengar Injil. Bahkan
banyak organisasi pelayanan yang paling baik saat ini telah dipengaruhi, seringkali
tidak disadari, oleh kepercayaan yang benar-benar sudah mendarah-daging ini dalam
pandangan evolusi tentang bagai-mana orang lain dan agamanya itu berasal.

SEMUA BANGSA/ RAS DITURUNKAN DARI KELUARGA NUH!

Image
Sesudah bencana Air Bah : Nuh dan keluarga keluar dari bahtera

Image

Alkitab memperjelas hal ini bahwa suku bangsa baru yang "diketemukan" bukanlah
sekelompok orang yang tidak pernah memiliki teknologi unggul atau pengetahuan dari
Allah dalam budaya mereka. Justru, kebudayaan mereka mulai dengan (a) pengetahuan
tentang Allah, dan (b) setidaknya teknologi yang cukup untuk membangun sebuah
perahu dengan ukuran kapal samudera. Untuk mencari alasan akan hilangnya beberapa
teknologi ini dan kemerosotan kultural (lihat lampiran II), Roma 1 berpendapat
bahwa hal ini berkaitan dengan penolakan yang dengan sengaja dilakukan oleh salah
satu dari nenek moyang mereka untuk menyembah Allah yang hidup. Sesuatu yang sangat
berharga dari pendapat ini memiliki arti bahwa kita tidak melihat kebutuhan untuk
mendidik beberapa generasi dan memberikan mereka bantuan teknis sebagai prioritas
utama, tetapi lebih melihat kebutuhan mereka yang sebenarnya dan mendesak akan
Injil sebagai yang pertama dan terutama.

Kenyataannya, sebagian besar suku "primitif" masih memiliki kenangan-pada cerita


rakyat dan aqarna mereka-tentang suatu kenyataan bahwa nenek moyang mereka menolak
Allah yang hidup, Sang Pencipta. Don Richardson, misionari dari Peace Child yang
terkenal, telah menunjukkan bahwa pendekatan misionari tidak dibutakan oleh
prasangka evolusi. Dengan demikian mencari mata rantai ini, dan mernanfaatkannya,
telah melahirkan berkat tuaian yang melimpah pada banyak kesempatan [3].

Yesus Kristus, pendamaian Allah dalam menghadapi penolakan manusia terhadap


Penciptanya, adalah kebenaran yang dapat mernbebaskan pria dan wan ita dari setiap
budaya, teknologi, ras atau warna kulit, benar-benar bebas,

[2] Ken Ham, 1987, The Lie: Evolution. Creation-Ufe Publishers, San Diego,
California, USA.

[3] Donald Richardson, 1986, Eternity in Their Heart. Regals Book, Division of
Gospel Lights, Ventura, California, USA.

--------------------------------------------------------------------------
https://id.wikipedia.org/wiki/Yafet
Yafet adalah salah seorang putra Nuh yang turut masuk ke dalam bahtera sehingga
selamat dari bencana air bah, menurut catatan Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di
Alkitab Kristen. Ada yang menganggapnya anak bungsu, meskipun sebagian tradisi
menganggapnya sebagai anak sulung. Wikipedia
Lahir: 2205 SM
Anak: Magog, Gomer, Mesekh, Yawan, Tubal, Madai, Tiras bin Yafet, Turk
Orang Tua: Nuh, Emzara
Saudara kandung: Sem, Ham
Cucu: Togarma, Kitim, Askenas, Rifat, Dodanim, Elisa, Eteva, Phanatonova, Melka
Keponakan: Kanaan bin Ham, Arpakhsad, Kush, Phut, Biblical Elam, Asyur bin Sem,
Misraim, Aram bin Sem, Lud, Ziezi

https://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/1200002323
YAFET
[Kiranya Ia Mengaruniakan Tempat yang Luas].

Putra Nuh; saudara Sem dan Ham. Walaupun biasanya disebutkan terakhir, Yafet
tampaknya adalah yang sulung di antara ketiga putra itu, sebab teks Ibrani Kejadian
10:21 menyebutkan, �Yafet, putra sulung� (�yang tua�, TL; �lebih tua�, KJ; Da; Yg;
Le; AS, ctk.). Akan tetapi, beberapa penerjemah berpendapat bahwa teks Ibrani di
sini menunjukkan bahwa Sem adalah �abang Yafet�. (TB, BIS, RS; juga AT, JB, NE)
Jika Yafet dianggap sebagai putra sulung Nuh, ia lahir pada tahun 2470 SM.�Kej
5:32.

Yafet dan istrinya termasuk di antara kedelapan orang yang berada dalam bahtera,
sehingga selamat dari Air Bah. (Kej 7:13; 1Ptr 3:20) Mereka tidak mempunyai anak
sampai Air Bah berlalu, dan setelah itu mereka menurunkan tujuh putra: Gomer,
Magog, Madai, Yawan, Tubal, Mesyekh, dan Tiras. (Kej 10:1, 2; 1Taw 1:5) Putra-putra
ini dan juga beberapa cucu adalah leluhur �penduduk pulau-pulau kecil dari bangsa-
bangsa [�bangsa-bangsa daerah pesisir�, TB; �bangsa-bangsa yang tinggal di
sepanjang pantai�, BIS] yang tersebar di negeri-negeri mereka, masing-masing
menurut bahasanya, menurut keluarga mereka, sesuai dengan bangsa mereka�. (Kej
10:3-5; 1Taw 1:6, 7) Menurut sejarah, Yafet adalah leluhur keluarga umat manusia
cabang Aria atau Indo-Eropa (Indo-Jerman). Nama putra-putra dan cucu-cucunya
terdapat dalam teks-teks sejarah yang kuno, yang berkaitan dengan bangsa-bangsa dan
suku-suku yang terutama berdiam di sebelah utara dan barat daerah Bulan Sabit
Subur. Tampaknya, mereka menyebar dari daerah Kaukasus ke timur, ke Asia Tengah,
dan ke barat melalui Asia Kecil, ke pulau-pulau dan daerah-daerah pesisir Eropa dan
mungkin sampai ke Spanyol. Menurut kisah turun-temurun orang Arab, salah seorang
putra Yafet adalah leluhur bangsa-bangsa Cina juga.�Lihat TABEL dan PETA, Jil. 1,
hlm. 329.

Karena Yafet, bersama saudaranya, Sem, bertindak dengan penuh respek pada waktu
ayah mereka dalam keadaan mabuk, Yafet memperoleh berkat dari ayahnya. (Kej 9:20-
27) Dalam berkat itu, Nuh memohon agar Allah �mengaruniakan tempat yang luas [Ibr.,
yaft]� kepada Yafet. Kata Ibrani ini jelas berasal dari kata dasar yang sama dengan
nama Yafet (Ibr., Ye?feth atau Ya?feth) dan tampaknya menunjukkan bahwa arti nama
Yafet akan digenapi secara harfiah dan bahwa keturunannya akan menyebar ke daerah
yang luas. Menurut beberapa orang, kata-kata �ia berdiam dalam kemah-kemah Sem�
menunjukkan adanya hubungan damai antara keturunan Yafet dan keturunan Sem. Akan
tetapi, sejarah tidak secara khusus menyebutkan adanya hubungan damai di antara
mereka. Mungkin lebih tepat jika itu dikaitkan dengan nubuat berupa janji yang
belakangan Allah ucapkan kepada keturunan Sem, yaitu Abraham, Ishak dan Yakub,
bahwa melalui �benih� mereka semua keluarga di bumi (termasuk keturunan Yafet) akan
diberkati. (Kej 22:15-18; 26:3, 4; 28:10, 13, 14; bdk. Kis 10:34-36; Gal 3:28, 29.)
Kata-kata bahwa Kanaan akan �menjadi budak� keturunan Yafet digenapi pada waktu
tanah Kanaan didominasi oleh Imperium Media-Persia (kuasa Yafetik) dan di kemudian
hari oleh orang Yunani dan orang Romawi, termasuk ditaklukkannya benteng-benteng
Kanaan, Tirus dan Sidon.

https://ahmadsamantho.wordpress.com/2012/04/25/melacak-jejak-leluhur-nusantara-2/

https://www.bible.com/ms/bible/402/GEN.10.1-14.BM
KEJADIAN 10:1-14 BM

Inilah keturunan Sem, Yafet, dan Ham, anak-anak Nuh. Selepas banjir itu, ketiga-
tiga mereka mendapat anak lelaki. Inilah anak-anak Yafet: Gomer, Magog, Madai,
Yawan, Tubal, Mesekh, dan Tiras. Keturunan Gomer ialah penduduk Askenas, Rifat, dan
Togarma. Keturunan Yawan ialah penduduk Elisa, Sepanyol, Siprus, dan Rodes. Mereka
nenek moyang orang yang tinggal di sepanjang pantai dan di pulau-pulau. Mereka
semua keturunan Yafet. Setiap suku tinggal di negeri masing-masing, dan mempunyai
bahasa sendiri. Inilah keturunan Ham: Kus, Mesir, Libia, dan Kanaan. Keturunan Kus
ialah penduduk Seba, Hawila, Sabta, Raema, dan Sabtekha. Keturunan Raema ialah
penduduk Syeba dan Dedan. Kus mempunyai seorang anak lelaki yang bernama Nimrod.
Nimrod menjadi seorang penakluk agung yang pertama sekali di dunia. Dengan
pertolongan TUHAN, Nimrod menjadi seorang pemburu yang ulung. Oleh itu orang
berkata, �Semoga TUHAN menjadikan kamu pemburu yang ulung seperti Nimrod.� Mula-
mula kerajaan Nimrod meliputi Babel, Erekh, dan Akad, yang semuanya di Babilonia.
Dari sana, Nimrod pergi ke Asyur lalu membina kota Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah, dan
Resen, yang terletak di antara Niniwe dan Kalah, sebuah kota yang besar. Keturunan
Mesir ialah penduduk Lidia, Anamim, Lehabim, Naftuhim, Patrusim, Kasluhim, dan
Kaftorim, nenek moyang bangsa Filistin.

Banjir : https://www.youtube.com/watch?v=x3Q5lwZFwf8

Anda mungkin juga menyukai