1. Pengertian (Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan kejang demam
sederhana 2. Asesmen 1.Tanda-tanda vital Keperawatan 2.Tanda kejang: durasi, frekwensi, tipe 3. Demam 4. Aktivitas 5. ADL 6. Pengkajian bio, psikososial, spiritual dan budaya 3. Diagnosis 1. Hipertermia (00007) Keperawatan 2. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan (00201) 3. Risiko kekurangan volume cairan (00028) 4. Risiko Cedera (00035) 5. Risiko aspirasi (00039) 4. Kriteria Evaluasi / 1. Suhu tubuh dalam batas normal 36,5oC - 37,5oC Nursing Outcome 2. Tidak ada kejang 3. Intake cairan adekuat 4. Tidak terjadi penurunan kesadaran 5. Kemampuan dalam mencegah kejang berulang dan penangan risiko cidera 5. Intervensi 1. Manajemen demam Keperawatan a. Gunakan pakaian yang tipis dan yang menyerap keringat, anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian yang tebal b. Lakukan kompres hangat pada lipatan tubuh (aksila, lipatan paha, leher), lakukan water tapid sponge c. Anjurkan untuk meningkatkan intake cairan peroral 2. Monitor cairan a. Monitoring status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, turgor elastis, tekanan darah) b. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium darah lengkap dan urin lengkap. c. Monitor pemberian cairan intravena 3. Manajemen cairan a. Berikan cairan peroral agar cairan seimbang, dan mencegah terjadinya komplikasi kekurangan cairan. b. Kolaborasi pemberian cairan intravena 4. Mengamankan kepatenan jalan nafas a. Buka jalan nafas PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
KEJANG DEMAM SEDERHANA
b. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
c . Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat bantu nafas d. Pasang OPA bila perlu e. Patenkan jalan nafas
5. Mencegah risiko jatuh
a. Identifikasi resiko cidera b. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien (gunakan skala humty dumty), gunakan gelang resiko jatuh berwarna kuning, pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat tidur c . Identifikasi keamanan lingkungan (fisik, biologis dan kimia) d. Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan resiko jatuh e. Pembatasan gerak saat kejang f. Baringkan pasien di tempat yang rata, kepala dimiringkan dan dipasang tongue spatel yang telah dibungkus kasa g. Singkirkan benda-benda yang ada disekitar pasien h. Lepaskan pakaian yang mengganggu pernafasan 6. Bantu pemenuhan kebutuhan ADL 7. Kolaborasi pemberian oksigen, cairan infus, antipiretik, dan antikonvulsi 8. Monitoring dan observasi a. Observasi suhu tubuh b. Observasi kejang, frekuensi dan durasi c. Observasi status neurologi:tingkat kesadaran, perilaku 6. Informasi dan edukasi 1. Kompres hangat (tapid water sponge) 2. Cara pemberian antipiretik 3. Pengaturan posisi saat terjadi kejang 4. Mengamankan airway/patensi jalan nafas 5. Mencegah cidera 6. Minum obat teratur 7. Hand hygiene 8. Menjaga kebersihan makanan dan lingkungan rumah 9. Mengenali tanda bahaya umum: kejang berulang dan penurunan kesadaran 7. Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
KEJANG DEMAM SEDERHANA
dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan KH serta
analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan 8. Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan 9. Kepustakaan 1. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., Wagner, C.M. (Eds). (2013). Nursing intervention classification (NIC) (6th ed). St. Louis : Mosby Elsevier. 2. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014). NANDA international Nursing Diagnoses: Definitions & classification, 2015-2017. Oxford: Wiley Blackwell. 3. Lewis, SL., Dirksen, SR., Heitkemper, MM, and Bucher, L.(2014).Medical surgical Nursing. Mosby: Elsivier 4. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., Swanson, E. (Eds). (2013). Nursing outcome classifications (NOC) (5th ed). St. Louis: Mosby Elsevier. 5. Wilkinson, J.M., & Ahern, N.R. (2011). Diagnosis Keperawatan Diagnosis NANDA, NIC Intervensi, NOC Outcome (Edisi 9). Jakarta: EGC