2019
PETUNJUK PELAKSANAAN
PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) & KARTU INDONESIA PINTAR (KIP)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN
TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
TAHUN 2019
A. LATAR BELAKANG
Sesuai Instruksi Presiden RI No.7 tahun 2014 yaitu dalam rangka pelaksanaan Program Indonesia
Pintar (PIP) untuk membangun keluarga produktif, maka dilakukan pembayaran manfaat PIP
beserta manfaat lainnya kepada siswa penerima PIP yang berada di sekolah yang dikelola
Kemdikbud bekerjasama dengan BNI.
Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi solusi bisnis bagi BNI dalam menunjukkan komitmen
untuk memberikan layanan kepada nasabah. Lokasi sekolah siswa penerima dana bantuan PIP
yang tersebar di seluruh pelosok negeri menjadikan mekanisme pembukaan rekening dilakukan
hanya di satu Cabang namun pengelolaannya disebar ke cabang/outlet terpilih untuk
memudahkan Nasabah.
B. DEFINISI
1. Program Penyaluran Dana Bantuan Siswa Miskin/Program Indonesia Pintar (selanjutnya
disebut “Program PIP”) 2019 yang dilaksanakan melalui Bank BNI merupakan dukungan BNI
atas program pemerintah dengan menyalurkan dana beasiswa kepada siswa SMA/SMK/SMK di
seluruh Indonesia dengan menggunakan produk tabungan Simpanan Pelajar BNI (SimPel BNI).
2. Tabungan SimPel PIP BNI adalah rekening berbentuk Simpanan Pelajar yang diterbitkan oleh
BNI dalam rangka penyaluran Dana Program Indonesia Pintar dengan syarat dan ketentuan
sebagai berikut :
a. Setoran awal Rp.0,-.
b. Saldo minimal Rp.0,-
c. Biaya administrasi Rp.0,-
d. Bunga Rp.0,-
e. Biaya Transfer ke Rekening Penerima Rp.0,-
3. Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah salah satu fasilitas layanan bagi Nasabah BNI penerima
dana bantuan PIP yang memiliki rekening tabungan dengan fitur fasilitas Kartu Debit. Dengan
menggunakan Kartu Indonesia Pintar, Nasabah dapat bertransaksi di Agen 46 BNI, ATM BNI,
jaringan ATM LINK, jaringan ATM Bersama dan jaringan ATM Prima, maupun berbelanja
dengan menggunakan otorisasi PIN pada jaringan toko/merchant yang telah bekerjasama
dengan BNI. Selain itu, KIP berfungsi sebagai penanda/identitas penerima Program PIP dan
salah satu bukti kepemilikan rekening Simpanan Pelajar PIP BNI.
a. Nomor BIN : 36
b. Card BIN : 194684
c. BIN Name : BNI Debit Card Simpel
d. Card Type : 002 Kartu Debit Simpel PIP - KIP
e. Kode Plastik : SMP2
f. PIN : Mailer
4. Aktivasi rekening adalah proses dan/atau tindakan Siswa penerima PIP baik secara langsung
secara individual atau secara kolektif melalui Kepala Sekolah untuk
1
mengkonfirmasi/mengaktivasi rekening agar rekening/tabungan di Kantor Cabang BNI atau
unit operasional di bawahnya dapat digunakan untuk penarikan/pengambilan dana dengan
cara melengkapi dokumen persyaratan aktivasi rekening sebagaimana yang ditentukan di
dalam Petunjuk Pelaksanan ini sebelum dilakukan pencairan bantuan.
5. Cabang Penyalur Dana adalah Cabang BNI yang menjalin kerjasama dengan KEMDIKBUD (dhi
KCU Senayan) untuk menyalurkan dana Program Indonesia Pintar.
6. Cabang Pembuka Rekening adalah Cabang BNI yang menjalin kerjasama dengan KEMDIKBUD
(dhi KCU Senayan) dan melakukan proses Pembukaan Rekening siswa penerima dana bantuan.
7. Cabang Padanan adalah Cabang BNI yang ditunjuk oleh Divisi Pengelolaan Jaringan Kantor
Pusat BNI melalui proses distribusi data nomor rekening secara manual.
8. Cabang Penerima Nasabah adalah Cabang BNI yang menerima nasabah untuk melakukan
prosedur lanjutan dalam hal aktivasi rekening atau melakukan pencairan dana PIP.
9. Status rekening cair adalah rekening SimPel PIP yang telah diaktivasi oleh siswa penerima
bantuan secara langsung atau secara kolektif (dokumen persyaratan pencairan telah lengkap),
mencetak buku tabungan, dan atau melakukan penarikan sebagian atau seluruh dana PIP dan
melakukan aktivasi KIPnya. Nasabah yang telah menerima Kartu Debit dan PIN wajib
melakukan aktivasi Kartu Debit. Setiap rekening yang termasuk kategori ini maka bantuan
dianggap telah diterima seluruhnya/status sudah dicairkan oleh siswa penerima bantuan.
10. Penerima Bantuan selanjutnya disebut Nasabah adalah pemegang Kartu Indonesia Pintar pada
usia sekolah yang terdaftar sebagai penerima bantuan Program PIP sebagaimana ditentukan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
11. Agen46 adalah pihak ketiga yang telah bekerjasama dengan BNI untuk menjadi kepanjangan
tangan BNI dalam menyediakan layanan perbankan kepada masyarakat dalam rangka
keuangan inklusif yang dapat berupa layanan Laku Pandai, Layanan Keuangan Digital, dan e-
Payment.
12. BNI ATM (Automatic Teller Machine/Anjungan Tunai Mandiri) adalah fasilitas layanan
perbankan BNI yang dapat diakses oleh Nasabah selama 24 jam, guna melakukan transaksi
perbankan meliputi penarikan tunai, inquiry saldo rekening tabungan, transfer
dana/pemindahbukuan, setoran tunai (melalui mesin Cash Deposit Machine) dan melakukan
berbagai jenis pembelian dan pembayaran tagihan tanpa harus datang langsung ke Kantor
Cabang BNI dan tanpa terikat waktu.
13. PIN atau Personal Identification Number adalah seperangkat nomor yang terdiri dari 6 angka
yang diberikan kepada Nasabah pemegang Kartu Indonesia Pintar sebagai password untuk
memfungsikan Kartu Debit BNI di mesin ATM dan EDC/POS. PIN bersifat pribadi dan rahasia,
sehingga hanya Nasabah pemilik kartu saja yang berhak untuk mengetahuinya.
14. BNI Call Officer (BCO) adalah staf layanan BNI Call atau Petugas BNI Call yang bertugas
melayani Nasabah dan Non Nasabah melalui telepon 24 jam selama 7 hari dalam seminggu.
15. Buku Tabungan Simpel adalah salah satu bukti kepemilikan rekening Simpanan Pelajar untuk
siswa penerima bantuan PIP selain Kartu Indonesia Pintar dan berfungsi sebagai sarana mutasi
transaksi yang diberikan kepada nasabah untuk mengetahui mutasi transaksi rekening
Tabungan Simpel.
16. Pre Printed Paper adalah Catatan transaksi sementara pada selembar kertas berlogo BNI dan
Simpanan Pelajar yang berfungsi sebagai catatan transaksi sementara apabila pada Kantor
Cabang tidak terdapat buku Tabungan Simpel. Catatan transaksi sementara ini dapat diganti
dengan buku tabungan sebagaimana disebutkan dalam butir 15.
2
17. Burekol adalah proses pembukaan rekening secara kolektif yang di upload menggunakan
menu/layar bancslink yang dilakukan oleh cabang pembuka rekening.
5. NISN adalah kode pengenal identitas siswa yang bersifat unik, standar dan berlaku sepanjang
masa yang dapat membedakan satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia
dan Sekolah Indonesia di Luar Negeri, yang tedirid ari 10 digit numerik dan tercantum dalam
fisik Kartu Indonesia Pintar yang diterbitkan untuk SMA/SMK oleh Bank BNI, dikecualikan untuk
siswa yang memang tidak/belum terdapat informasi NISN-nya.
6. No.KIP adalah Nomor Kartu Indonesia Pintar yang diterbitkan oleh kementerian Pendidikan
Kebudayaan, yang terdiri dari 6 digit yang merupakan kombinasi dari alpha numerik dan
tercantum dalam fisik Kartu Indonesia Pintar yang diterbitkan untuk SMA/SMK oleh Bank BNI.
C. REKENING BANTUAN
1. Jenis Rekening
a. Jenis rekening : 2001 Taplus Anak Sub Kategori :
SIMPEL PIP SMA 2001 – 3001
SIMPEL PIP SMK 2001 – 4001
b. Bukti kepemilikan rekening yang diberikan adalah buku tabungan Simpel dan/atau Kartu
Indonesia Pintar yang diterbitkan oleh BNI.
c. Setoran awal rekening nasabah berasal dari dana bantuan PIP dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan yang secara otomatis dikreditkan ke rekening Nasabah pada saat
penyaluran dana bantuan.
2. Pembukaan Rekening
a. Seluruh CIF dan Rekening BNI Simpanan Pelajar – PIP SMA/SMK dibukakan terlebih dahulu
oleh KCU Senayan sebagai cabang pembuka rekening melalui mekanisme Buka Rekening
Kolektif (Burekol) sekaligus melakukan order Kartu Indonesia Pintar (KIP).
b. Untuk siswa penerima PIP SMA/SMK Tahun sebelumnya dapat menggunakan rekening
yang sama untuk penerimaan bantuan PIP SMA/SMK Tahun 2019.
c.Sebelum dilakukan pembukaan rekening secara kolektif, terlebih dahulu Rekening BNI SimPel
PIP SMA/SMK akan diberikan kode sesuai ke Cabang padanan yang disesuaikan dengan
lokasi sekolah siswa penerima bantuan.
d. CIF dan Nomor rekening hasil dari proses burekol ini otomatis mengikuti kode Cabang
Padanan yang ditentukan oleh Kantor Pusat Divisi Pengelolaan Jaringan.
e. KIP dan PIN akan dikirimkan langsung oleh Divisi Operasional Kantor Pusat BNI langsung ke
Cabang Padanan.
f. Hasil pembukaan rekening berikut dengan informasi siswa (nama siswa, nama sekolah,
alamat sekolah, cabang padanan dan nomor SK) akan diinformasikan dalam media BNI
Forum yang dapat diakses oleh seluruh kantor cabang BNI.
g. Hasil pembukaan rekening yang dilakukan oleh cabang pembuka rekening yang mencakup
nama siswa penerima dan nomor rekening akan diinformasikan kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk dicantumkan di dalam SK Penerima Bantuan yang
akan diberikan kepada masing-masing siswa penerima bantuan melalui Dinas Pendidikan
/Kepala Sekolah yang memiliki siswa penerima dan bantuan PIP SMA/SMK.
3. Order Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan PIN
Dalam rangka pelaksanaan pemberian fasilitas KIP kepada siswa penerima PIP, maka order KIP
dilakukan sebagai berikut :
3
a. Jenis Kartu
Nama Kartu : Kartu Debit Simpel PIP-KIP
No BIN : 36
Card BIN : 194684
Kode Plastik : SMP2
PIN : Mailer
Nomor Kartu
Debit/ATM)
Nomor Kartu
Indonesia Pintar
4
Nomor Induk
Siswa Nasional
5
Kartu ATM Diberikan kartu debit KIP
Aktivasi kolektif Masih berlaku (mekanisme cfm. butir G.)
Pencairan kolektif Masih berlaku (mekanisme cfm. butir G.)
Dapat digunakan selanjutnya oleh siswa utk aktivitas menabung dan
Penggunaan rekening
untuk penerimaan bantuan PIP yang selanjutnya
Konversi otomatis ke rekening TabunganKu BNI
Apabila konversi dilakukan atas dasar permintaan nasabah, maka
Konversi / upselling
nasabah bebas memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya
rekening
Cabang BNI dapat melakukan penawaran produk/kerjasama lainnya
utk mengelola potensi sumber dana sekolah.
Kepada Koperasi Sekolah diharapkan dapat diakuisisi sebagai Agen46
sebagai langkah persiapan implementasi Kartu Indonesia Pintar yang
Agen 46
akan berguna sebagai kartu ATM juga, sekaligus untuk mempermudah
aktivitas menabung.
Kepada setiap sekolah penerima PIP diharapkan juga dapat diakuisisi
Akuisisi Simpel
siswa lainnya yang bukan penerima PIP dengan menggunakan produk
Reguler
Simpel Reguler.
8
d. Apabila terjadi kesalahan pengiriman KIP akibat proses mapping yang kurang tepat,
maka Cabang BNI agar berkoordinasi dengan Cabang BNI Penerima KIP agar
mendistribusikan KIP tersebut kepada Cabang BNI Penerima Nasabah.
9
Wilayah BNI untuk kemudian selanjutnya akan diberikan persetujuan oleh Head Consumer
Retail (HCR) atau Head of Network of Services (HNS).
4. Layanan aktivasi secara kolektif hanya dapat dilakukan pada Cabang Padanan BNI yang sudah
ditentukan sesuai hasil mapping oleh Divisi Pengelolaan Jaringan Kantor Pusat BNI atau hasil
usulan re-mapping yang telah diajukan ke Divisi Pengelolaan Jaringan (JAL) Kantor Pusat BNI
dengan mempertimbangkan jarak sekolah dengan outlet BNI terdekat.
5. Dokumen pendukung yang wajib dibawa untuk melakukan aktivasi rekening secara kolektif
antara lain :
a. Asli Surat Kuasa dari siswa penerima PIP yang bersangkutan kepada Kepala Sekolah (untuk
SMA/SMK) / Ketua Lembaga (untuk PKBM) (Lampiran 3 atau 4);
b. Asli Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) dari Kepala Sekolah (untuk SMA/SMK) /
Ketua Lembaga (untuk PKBM) (Lampiran 5).
c. Asli Surat Keterangan Kepala Sekolah (untuk SMA/SMK) /Ketua Lembaga (untuk PKBM)
(Lampiran 2);
d. Fotokopi KTP/Bukti identitas diri (untuk siswa SMA/SMK)/PKBM).
e. Asli KTP/Bukti identitas diri penerima kuasa (untuk Kepala Sekolah SMA/SMK) / Ketua
Lembaga (untuk PKBM).
f. Fotokopi SK Pengangkatan (untuk SMA/SMK) / Ketua Lembaga (untuk PKBM) definitif yang
masih berlaku;
6. Penyerahan Buku Tabungan dan KIP
a. Pengemasan KIP dan PIN
1) KIP dan PIN yang diterima dari Divisi Operasional Kantor Pusat BNI oleh PBN (Pemimpin
Bidang Layanan) Kantor Cabang Padanan BNI dan diserahkan ke unit CS Kantor cabang
BNI untuk disimpan.
2) KIP dan PIN dikelompokkan berdasarkan asal Sekolah Penerima Bantuan (acuan data
yang dikirim oleh Divisi Operasional Kantor Pusat BNI) dan dibuatkan Berita Acara
Serah Terima dengan lampiran Report CMOD untuk masing-masing sekolah.
3) Penyimpanan KIP dan PIN yang telah dikelompokkan tersebut dilakukan secara
terpisah dan dilaksanakan oleh petugas yang berbeda, dimana masing-masing petugas
bertanggung jawab atas warkat simpanannya. Penyimpanan dilakukan bedasarkan
ketentuan dan prosedur yang berlaku di kantor cabang BNI.
b. Penyerahan KIP, Buku Tabungan dan PIN
1) Penyerahan Kartu Debit, Buku dan PIN dapat dilakukan secara langsung kepada siswa
pada saat event atau melalui Kepala Sekolah secara kolektif dengan memenuhi
persyaratan dokumen sesuai ketentuan di dalam petunjuk pelaksanaan ini.
Petugas CS BNI menyiapkan Buku Tabungan dan perangkat KIP & PIN (amplop tertutup)
yang diterima dari Divisi Divisi Operasional Kantor Pusat BNI.
10
(2) Memberitahukan amplop PIN untuk dibuka secara rahasia
(3) Menginformasikan kegunaan KIP dan PIN
(4) Menginformasikan bahwa nomor PIN dapat diganti pada ATM BNI
(5) Harus menjaga kerahasiaan nomor PIN
3) Buku tabungan yang diambil secara kolektif wajib ditandatangani oleh masing-masing
siswa pemilik rekening. Petugas CS BNI wajib menjelaskan kepada penerima kuasa (dhi.
Kepala/Bendahara Sekolah) tentang tata cara menandatangi buku tabungan pada
kolom/panel tanda tangan di buku tabungan. Setelah ditandatangani oleh siswa
pemilik rekening, buku tabungan dibawa kembali ke Cabang BNI untuk diberikan
spectrum shield. Siswa dapat datang secara perseorangan ke kantor cabang BNI
terdekat atau secara kolektif ke Cabang Padanan BNI tempat melakukan aktivasi
rekening.
4) Pemilik KIP wajib mencantumkan tanda tangan di kolom/panel tanda tangan (signature
panel) di bagian belakang kartu dengan ballpoint/pena yang tidak mudah dihapus.
5) Aktivasi Kartu dilakukan secara massal/kolektif dengan berpedoman pada AM Aplikasi
iCONS Kartu Debit Versi 2.0 berdasarkan tanda terima.
6) Aktivasi dilakukan setelah Kepala Sekolah menyerahkan tanda terima Buku, Kartu dan
PIN serta SPTJM kepada kantor cabang BNI.
7. Syarat dan ketentuan pencairan secara kolektif untuk peserta dari Kursus atau Kejar Paket:
a. Fotokopi Akta Pendirian PKBM
b. Fotokopi Surat Izin Operasional PKBM yang dikeluarkan oleh Disdik setempat
c. Fotokopi Susunan Organisasi/Surat Penunjukkan Ketua PKBM
d. Fotokopi SK Ketua PKBM selaku penerima kuasa
e. Fotokopi bukti identitas siswa PKBM
f. Asli Surat Keterangan PKBM untuk siswa PKBM penerima PIP
H. Untuk proses aktivasi secara kolektif (yang dilakukan melalui kuasa), petugas Kantor Cabang BNI
diharuskan melakukan verifikasi kepada dinas pendidikan setempat untuk mengetahui informasi
mengenai Kepala Sekolah/Ketua PKBM penerima kuasa kolektif tersebut, yang dicocokkan dengan
dokumen yang dilampirkan dan hasil verifikasi dituangkan dalam format call memo yang diketahui
oleh pemimpin outlet.
I. Jika dalam proses verifikasi terdapat keragu-raguan terhadap data nasabah, maka petugas CS BNI
dimungkinkan untuk meminta data/dokumen pendukung lainnya atau jika diperlukan melakukan
verifikasi kepada pihak lain (sekolah/dinas setempat). Petugas CS BNI dapat menunda/tidak
melaksanakan proses selanjutnya jika tambahan data/dokmen pendukung belum diperoleh.
J. Proses verifikasi dilakukan sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku di kantor cabang BNI.
11
Sekolah), dengan mengacu pada ketentuan umum Tabungan. Pemindahbukuan dapat
dilakukan sebagai berikut :
a. Pemindahbukuan ke rekening Sekolah/Kepala Sekolah/Ketua Lembaga/Lembaga dilakukan
dengan terlebih dahulu dilakukan proses penarikan dana bantuan secara tunai, dan
penerima kuasa kemudian mengisi dan mendantangani formulir pemindahbukuan/transfer
ke rekening yang ditunjuk.
b. Pemindahbukuan ke rekening Sekolah/Kepala Sekolah/Ketua Lembaga/Lembaga dilakukan
langung oleh petugas Kantor cabang BNI dengan catatan bahwa hal tersebut tercantum di
dalam surat kuasa dari siswa penerima dana bantuan kepada penerima kuasa.
3. Pencairan dana bantuan dapat dilakukan dengan buku tabungan dan/atau kartu KIP yang
berfungsi sebagai kartu ATM. Jika KIP belum tersedia di kantor cabang, maka pencairan dana
bantuan tetap dapat dilayani dengan menggunakan buku tabungan.
4. Siswa penerima bantuan wajib mengisi dan menandatangani formulir penarikan atau formulir
pemindahbukuan untuk pencairan bantuan di bagian depan dan belakang jika siswa melakukan
penarikan secara langsung. Sedangkan jika penarikan dilakukan secara kolektif, maka iswa
hanya menandatangani di bagian depan formulir, sementara di bagian belakang
ditandatangani oleh penerima kuasa.
5. Penerimaan uang dengan Surat Kuasa dapat dilakukan secara kolektif dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Hanya dapat dilakukan pada Cabang BNI yang melakukan aktivasi rekening;
b. Memenuhi kriteria sebagaimana disebutkan dalam butir G.
c. Hanya dapat dilakukan pada Cabang Padanan BNI yang sudah ditentukan sesuai hasil
mapping oleh Divisi Pengelolaan Jaringan Kantor Pusat BNI atau hasil usulan re-mapping yang
telah diajukan ke Divisi Pengelolaan Jaringan Kantor Pusat BNI dengan mempertimbangkan
jarak sekolah dengan outlet BNI terdekat.
d. Telah memenuhi ketentuan dan prosedur sebagaimana tercantum dalam Butir G. di atas.
e. Wajib membawa dokumen pendukung antara lain :
1) Asli Surat Kuasa dari siswa penerima PIP yang bersangkutan kepada Kepala Sekolah
(untuk SMA/SMK) dan Ketua Lembaga (untuk PKBM) (Lampiran 3 atau 4);
2) Asli Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) dari Kepala Sekolah (untuk SMA/SMK)
dan Ketua Lembaga (untuk PKBM) (Lampiran 5).
3) Asli Surat Keterangan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga (Lampiran 2);
4) Asli dan Fotokopi KTP Kepala Sekolah/Ketua Lembaga dan menunjukkan aslinya;
5) Fotokopi bukti identitas siswa penerima bantuan
6) Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga definitif yang masih berlaku
6. Pengambilan Dana Bantuan secara kolektif dapat dilakukan secara tunai ataupun ditransfer ke
rekening Kepala Sekolah/Sekolah/Ketua Lembaga/Lembaga pada Bank yang terdapat di lokasi
Sekolah untuk kemudian diserahkan kepada siswa penerima bantuan. Pemindahbukuan dapat
dilakukan sebagai berikut :
a. Pemindahbukuan ke rekening Sekolah/Kepala Sekolah/Ketua Lembaga/Lembaga dilakukan
dengan terlebih dahulu dilakukan proses penarikan dana bantuan secara tunai, dan
penerima kuasa kemudian mengisi dan mendantangani formulir pemindahbukuan/transfer
ke rekening yang ditunjuk.
12
b. Pemindahbukuan ke rekening Sekolah/Kepala Sekolah/Ketua Lembaga/Lembaga dilakukan
langsung oleh petugas Kantor cabang BNI dengan catatan bahwa hal tersebut tercantum di
dalam surat kuasa dari siswa penerima dana bantuan kepada penerima kuasa.
7. Saat Pengambilan Dana Bantuan secara kolektif yan diterima oleh penerima kuasa adalah :
a. Buku Tabungan, KIP, PIN dan uang tunai
b. Buku Tabungan, KIP, PIN tanpa uang tunai.
8. Untuk pencairan dana bantuan baik secara kolektif/individual, dihimbau kepada penerima
dana agar dapat dilakukan sesuai kebutuhan tanpa harus dilakukan sampai saldo nihil. Namun
jika sekiranya ada permintaan penarikan saldo sampai dengan nihil dengan petimbangan
tertentu, maka hal demikian tetap diperkenankan.
9. Untuk siswa yang telah lulus/pindah domisili, pengambilan dana PIP tetap dapat dilakukan
sepanjang persyaratan dokumen telah dilengkapi sesuai ketentuan yang berlaku dan jika
pengambilan dilakukan melalui mekanisme kuasa maka berlaku ketentuan persyaratan dan
ketentuan untuk pengambilan dengan kuasa.
10.Untuk siswa penerima yang meninggal dunia, jika aktivasi rekening belum dilakukan
sebelumnya, maka tidak berlaku ketentuan ahli waris. Sedangkan jika sudah dilakukan aktivasi,
maka berlaku ketentuan ahli waris sesuai ketentuan yang berlaku umum.
11.Untuk siswa yang telah melakukan aktivasi rekening, memiliki dan menandatangani buku
tabungan serta memiliki KIP yang juga berfungsi sebagai kartu ATM, maka untuk pencairan
dana bantuan selanjutnya secara individual tidak perlu lagi dimintakan dokumen persyaratan
pencairan.
12.Jika siswa penerima dana bantuan sudah memiliki kartu ATM yang juga berfungsi sebagai Kartu
ATM maka pencairan diarahkan langsung menggunakan ATM BNI terdekat atau ATM yang
memiliki kerjasama dengan BNI.
13.Khusus untuk aktivasi/pencairan secara kolektif dibuatkan rekapitulasi/laporan tersendiri dari
masing-masing outlet dan dilaporkan ke Divisi Pengelolaan Jaringan Kantor Pusat BNI melalui
email ke nawang.mustika@bni.co.id
14.Proses pencairan dana bantuan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan kewenangan yang
berlaku di Kantor Cabang BNI atau unit operasonal dibawahnya.
13
M. UPSELL & CROSS SELL
1. Program Cross Sell dan Up Sell Program Indonesia Pintar adalah upaya Cabang BNI untuk
melakukan retensi terhadap penarikan dana bantuan dari siswa dan dalam rangka
mendapatkan potensi bisnis dari pihak-pihak yang berafiliasi dengan Program Indonesia Pintar.
Value chain penyaluran PIP yang dapat menjadi target market adalah seluruh penerima dana
bantuan PIP beserta Sekolah dan pihak-pihak terkait (guru, orang tua murid, dll). Program ini
berupa inisiatif cabang dalam rangka optimalisasi potensi bisnis dari penyaluran bantuan
pemerintah. Untuk menangkap potensi bisnis yang ada, cabang dapat melakukan up sell atau
cross sell dengan kondisi sebagai berikut :
a. Siswa ingin menyimpan sebagian dari dana bantuan yang diterima (penarikan di lakukan
sebagian); dalam kondisi seperti ini, Petugas Cabang BNI dapat melakukan upselling dengan
menawarkan produk dengan fitur yang lebih lengkap daripada Simpel PIP. Pilihan produk
yang dapat ditawarkan antara lain TabunganKu BNI. Upselling dilakukan dengan melakukan
konversi rekening yang dipilih oleh Nasabah. Petugas BNI wajib menjelaskan fitur dan
manfaat serta biaya yang timbul pada produk pilihan Nasabah. Nasabah wajib mengisi
formulir konversi seperti yang tercantum pada Lampiran 8.
b. Siswa belum mencairkan bantuan namun lokasi sekolah dekat dengan kantor cabang BNI;
Cabang BNI dapat bersikap pro aktif dan mendatangi sekolah dimaksud dan memfasilitasi
pencairan bantuan di lokasi sekolah. Dalam kegiatan pencairan, Cabang BNI sekaligus
memprospek potensi bisnis lainnya yang dapat diambil dari sekolah tersebut.
2. Mekanisme Program
a. Khusus untuk up sell rekening BNI Simpel PIP ke rekening TabunganKu BNI, nasabah dapat
diberikan Kartu Debit.
b. Insersi program yang sedang berjalan dapat dilakukan sebagai sweetener dalam proses
up/cross sell, contoh : Pelaksanaan BNI Fleksi Days di sekolah penerima bantuan.
c. Matriks penawaran yang dapat dilaksanakan antara lain :
Target Aktivitas Kunci/Key Driver Potensi Sumber Dana Offering
Siswa Administrasi Pendidikan SPP Simpel Combo SIP Tapcash
Taplus Bisnis NP + BNI
Sekolah Operasional Sekolah Dana BOS
Direct
Koperasi
Bisnis komunitas siswa Transaksi Harian Agen BNI 46
Sekolah
Bantuan Sertifikasi,
Guru Keperluan Konsumtif BNI Fleksi, BNI Instan
Tunjangan Profesi
Yayasan Manajemen SDM Payroll KMF
d. Cabang dapat memilih sekolah yang dapat diprospek berdasarkan kategori sebagai berikut :
1) Status Akreditasi Sekolah
Sekolah yang memiliki potensi untuk dilakukan cross sell adalah sekolah dengan
akreditasi A & B dikarenakan secara kualifikasi sekolah tersebut sudah memiliki
infrastruktur yang baik serta kualitas guru yang baik (informasi dapat dilihat melalui
http://sekolah.data.kemdikbud.go.id).
2) Jumlah Siswa
Site visit dilakukan untuk sekolah dengan jumlah siswa yang cukup banyak.
e. Apabila dalam satu kabupaten/kota terdapat beberapa sekolah potensial dengan jumlah
penerima bantuan yang cukup banyak maka Cabang BNI dapat berkoordinasi dengan Dinas
14
Pendidikan setempat untuk menggabungkan kegiatan pencairan bantuan di satu lokasi yang
disepakati bersama.
f. Untuk program yang dapat memberikan dampak bersifat massive maka Cabang BNI dapat
bekerjasama dengan Kantor Pusat (dhi. Divisi Manajemen Produk Konsumer, Divisi
Hubungan kelembagaan dan Divisi Pengelolaan Jaringan).
3. Target Program
a. Meningkatkan customer base yang profitable dengan potensi pengendapan dana.
b. Menciptakan nasabah yang loyal, dikarenakan kepemilikan atas produk-produk BNI
bertambah, sehingga akan meningkatkan average balance dan sales volume dari masing-
masing nasabah tersebut.
c.Menjadikan BNI sebagai bank pilihan bertransaksi untuk nasabah institusi pendidikan dhi.
Sekolah Menengah Atas/Kejuruan.
15
Graha BNI
Jl. Jend. Sudirman Kav. 1 Lantai 4
Jakarta -10220
2 Divisi Pengelolaan Jaringan (JAL) email :
decky.indrasetiadi@bni.co.id atau
nawang.mustika@bni.co.id
Graha BNI
Jl. Jend. Sudirman Kav. 1 Lantai 18
Divisi Hubungan Kelembagaan (HLB) Jakarta -10220
3
email :
surya.rezeki@bni.co.id
No.Telp. 081908767861
O. LAIN-LAIN
1. Event Seremoni Penyerahan KIP oleh Presiden, Menteri Kabinet RI/Pejabat Negara RI.
a. Buku tabungan yang wajib digunakan adalah buku tabungan Simpel Reguler, masing–
masing Kantor Cabang Padanan BNI harus memonitor ketersediaan buku sebelum acara
berlangsung. Jika dalam keadaan memaksa, maka pre-printed book/buku lipat desain
khusus dapat digunakan dengan terlebih dahulu melakukan komunikasi dan memberikan
penjelasan baik kepada Dinas Pendidikan setempat maupun Kepala Sekolah bahwa pre
printed book/buku lipat desain khusus tersebut adalah catatan transaksi sementara yang
akan dan dapat diganti dengan buku tabungan desain reguler.
b. Buku Tabungan Simpel Reguler sudah dalam keadaan tercetak nama, nomor rekening dan
saldo/mutasi rekening siswa penerima KIP
c.Buku Tabungan, KIP dan PIN sudah terdistribusi ke siswa penerima KIP melalui Kepala
Sekolah/Ketua Lembaga masing-masing yang akan hadir di event seremoni
d. KIP sudah harus diaktifkan H-1 sebelum acara berlangsung, dengan catatan tanda terima
KIP sudah diterima dari masing-masing Kepala Sekolah.
e. Khusus untuk penerima simbolis KIP saat event, Buku Tabungan/KIP/PIN tetap berada
dalam pengelolaan Kantor Cabang BNI sampai dengan sebelum acara berlangsung.
f. Materi promosi (marketing collateral) yang harus disiapkan adalah mock up, banner dan
umbul-umbul sesuai kebutuhan dan kesepakatan.
g. Saat event dipersiapkan BNI Unit BNI Layanan Gerak (BLG) dan Agen46 untuk simulasi
transaksi inquiry dan penarikan tunai oleh perwakilan siswa penerima KIP yang ditunjuk.
h. Pencantuman aktivitas percepatan pencairan di dalam media lokal dan nasional (jika
diperlukan).
2. Kegiatan Percepatan Pencairan PIP SMA/SMK
a. Adalah kegiatan percepatan pencairan yang langsung disupervisi oleh tim Kementerian
Pendidikan Kebudayaan Pusat.
b. Yang perlu dipersiapkan oleh Kantor Cabang BNI adalah :
Data terkini status pencairan siswa penerima PIP sampa dengan nama sekolah dan
nama siswa dengan berkoordinasi dengan Divisi PDM/Divisi JAL.
Formulir pembukaan rekening Simpel, Buku Tabungan Simpel dan KIP (khusus KIP jika
sudah tersedia di Kantor Cabang). Dan melakukan oder KIP jika KIP belum tersedia.
16
Koordinasi dengan Kepala Sekolah dan Dinas Pendidikan setempat dari siswa penerima
PIP untuk mekanisme pencairan apakah BNI yang mendatangi sekolah atau siswa
mendatangi Kantor Cabang Padanan BNI dengan menentukan penjadwalan terlebih
dahulu.
Jika BNI yang mendatangi Siswa dari beberapa Sekolah, dapat disepakati melalui Dinas
Pendidikan mengenai titik lokasi pencairan yang disepakati.
Cabang BNI agar membuat berita acara dan dokumentasi dalam setiap aktivitas
pencairan dana bantuan PIP dan menginformasikan melalui email ke
manajemenproses@bni.co.id. (Divisi PDM)
Mengadministrasikan dokumentasi akivitas percepatan pencairan.
Pencetakan materi promosi (marketing collateral) KIP di lokasi Kantor Cabang BNI atau
lokasi aktivitas percepatan pencairan yang disepakati berupa banner dan spanduk
sesuai kebutuhan.
Penempatan 1 unit BLG dan atau Agen46 untuk melayani percepatan pencairan untuk
lokasi yang disepakati di luar Kantor Cabang BNI sesuai kebutuhan.
Pencantuman aktivitas percepatan pencairan di dalam media lokal (jika diperlukan).
c.Apabila pada saat percepatan pencairan ini Cabang BNI menerima informasi bahwa siswa
penerima bantuan tidak mau mencairkan bantuan dengan alasan :
Sudah menerima bantuan dari institusi/pihak lain
Tidak mau menerima bantuan karena alasan mampu secara ekonomi
Alasan lainnya yang membuat siswa tidak mau mencairkan bantuan
Maka Cabang BNI membuat Berita Acara terhadap situasi tersebut dan melaporkan kepada
Kantor Pusat BNI melalui email untuk kemudian disampaikan ke Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
3. KIP dan PIN
a. Penerimaan KIP dan PIN
Diterima dari Divisi Operasional Kantor Pusat oleh PBN (Pemimpin Bidang Layanan) Kantor
Cabang BNI dan diserahkan ke unit CS BNI untuk disimpan. Penyimpanan Kartu dan PIN
dilakukan secara terpisah dan dilaksanakan oleh petugas yang berbeda, dimana masing-
masing petugas bertanggung jawab atas warkat simpanannya. Penyimpanan KIP dan PIN
dilakukan berdasarkan ketentuan dan kewenangan yang berlaku di Kantor cabang BNI.
b. Aktivasi KIP
PNC melakukan aktivasi KIP setelah nasabah menandatangani tanda terima KIP dan
PIN. KIP yang masih disimpan di Cabang tidak diperkenankan dilakukan aktivasi.
Aktivasi dilakukan setelah butir a terpenuhi dan dapat dilakukan secara kolektif.
Petugas yang melakukan aktivasi dan hapus kartu adalah petugas PNC dan diotorisasi
oleh Penyelia PNC untuk Kantor Cabang/KCU atau Pemimpin Capem/KLN untuk kantor
Capem/KLN.
Aktivasi KIP dilakukan berdasarkan ketentuan dan kewenangan yang berlaku di Kantor
cabang BNI.
c.Penggantian KIP
Penggantian KIP dapat dilakukan karena :
1) Waktu berlaku (5 tahun) telah habis.
2) Kartu tidak dapat diakses oleh mesin
3) Kartu cacat/rusak.
17
4) Atas permintaan Nasabah/Konversi rekening
Pengantian PIN tanpa penggantian KIP dapat disebabkan karena :
1) PIN tidak diingat Nasabah.
2) PIN tidak diakses oleh mesin.
Penggantian KIP dan PIN dapat disebabkan karena :
1) KIP hilang/tercuri
2) PIN hilang/tercuri sebelum diserahkan ke Nasabah.
3) Indikasi Skimming
Penggantian KIP dilakukan berdasarkan ketentuan dan kewenangan yang berlaku di
Kantor cabang BNI.
d. Pemusnahan (destroy) KIP dan PIN
Apabila setelah melewati jangka waktu 2 bulan KIP dan PIN belum diserahkan kepada
nasabah atau tidak diambil oleh nasabah maka petugas cabang :
Menggunting atau melubangi magnetic stripe KIP (dengan menggunakan perforator).
Memusnahkan PIN KIP.
Melakukan proses tutup kartu di menu ICONS.
Membuat Berita Acara Pemusnahan yang ditandatangani oleh PNC dan Pemimpin
Cabang BNI dan dilakukan proses monitoring oleh Compliance Officer (CO)
Selain kondisi diatas, Kriteria kartu yang harus dimusnahkan adalah :
KIP terindikasi sebagai Kartu ganda dengan penerima yang sama.
Kartu berstatus aktif tapi cacat atau rusak sehingga nasabah harus mengajukan
permohonan ulang KIP.
KIP yang pada akhir masa penyaluran bantuan diperintahkan untuk dilakukan
pengembalian dana kepada kas negara.
Pemusnahan KIP dilakukan berdasarkan ketentuan dan kewenangan yang berlaku di Kantor
cabang BNI.
4. Informasi Biaya dan Fitur Produk
Petugas Bank BNI harus menjelaskan dan menginformasikan hal-hal sebagai berikut kepada
Kepala Sekolah :
a. Menjelaskan karakteristik produk menyangkut fitur, manfaat, biaya-biaya termasuk risiko-
risiko penggunaan produk SimPel PIP SMA dan SMK secara transparan dan sederhana.
b. Menginformasikan kepada Kepala Sekolah bahwa transaksi penarikan tunai dapat dilakukan
dengan ketentuan transaksi sebagai berikut :
1) Jumlah maksimal penarikan tunai per hari Rp1.000.000 (satu juta rupiah)
2) KIP akan aktif setelah Kepala Sekolah menyerahkan Berita Acara Serah Terima Kartu dan
PIN kepada petugas cabang BNI
5. Informasi hasil pembukaan rekening/Burekol
a. KCU Senayan melalui Divisi Manajemen Produk Konsumer Kantor Pusat BNI akan
menginformasikan kepada segenap wilayah dan Cabang Padanan BNI apabila proses
burekol setiap tahapan penyaluran telah selesai. Informasi dan penegasan buka blokir
remove stop akan disampaikan melalui e-mail kepada PIC Wilayah dan Kantor Cabang
Penanggung Jawab.
b. Kantor Wilayah dan Kantor Cabang Padanan BNI wajib memeriksa melalui aplikasi CMOD
mengenai hasil burekol SimPel PIP. Apabila ditemukan rekening hasil burekol dengan
status “remove stop” maka Kantor Cabang Padanan BNI melakukan proses buka blokir
18
remove stop dengan mengacu kepada tata cara yang dipublish di BNI Forum pada tanggal
10 September 2015 dengan judul “Penyampaian Tata Cara Pembukaan Blokir Rekening
Remove Stop Untuk Rekening TabunganKu Program Indonesia Pintar”.
c.Apabila Cabang Padanan BNI tidak melakukan maintenance terhadap rekening dengan status
“remove stop” maka penyaluran bantuan akan mengalami keterlambatan.
d. Khusus untuk rekening yang gagal di-create dalam proses burekol akan menjadi tanggung
jawab KCU Senayan untuk melakukan upload ulang.
6. Pengembalian Dana Rekening PIP
a. KEMDIKBUD dan KCU Senayan akan melakukan rekonsialisasi pada periode tertentu
terhadap rekening-rekening bantuan dan tunjangan dimaksud sehingga apabila terdapat
rekening-rekening yang tidak diambil dananya yang disebabkan karena alasan apapun
maka dananya akan dikembalikan kepada negara berdasarkan instruksi dari KEMDIKBUD
kepada BNI melalui KCU Senayan.
b. Penentuan batas waktu pengembalian ke kas negara ditentukan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang akan diinformasikan secera tertulis ke Kantor Pusat BNI,
yang kemudian akan diinformasikan ke segenap Kantor Cabang/Wilayah BNI oleh Divisi
Pengelolaan Jaringan Kantor Pusat BNI.
c.Pengembalian dana PIP ke Kas Negara akan dilakukan oleh KCU Senayan-KCP Kemdikbud
berdasarkan data posisi yang telah disepakati berdasarkan hasil rekonsiliasi dan dilaporkan
ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
7. Penerima PIP Pindah/Lulus
Jika siswa penerima PIP sudah pindah/lulus tetap dapat melalukan pencairan dana PIP nya
dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :
a. Siswa masih dapat dihubungi oleh sekolahnya
b. Persyaratan dokumen pencairan PIP sebagaimana ketentuan berlaku harus tetap dipenuhi
dengan lengkap.
c.Jika pencairan dilakukan dengan kuasa, mengacu persyaratan dan prosedur yang berlaku
untuk pencairan dengan surat kuasa.
d. Kepala Sekolah masih berkenan mengeluarkan surat keterangan atau bertindak sebagai
penerima kuasa.
e. Jika pencairan dilakukan secara langsung oleh siswa, maka pencairan dapat dilakukan di
kantor cabang BNI terdekat.
Sedangkan jika siswa penerima PIP sudah lulus/pindah dan tidak dapat duhubungi/tidak ingin
mencairan PIP, maka oleh kepala sekolah dibuatkan berita acara sebagai dasar untuk tidak
dilakukannya pencairan dan pengembalian ke kas negara.
8. Konversi rekening
a. Konversi otomatis rekening Simpel PIP SMA/SMK akan dikonversi otomatis apabila umur
Nasabah ≥ 19 Tahun menjadi rekening TabunganKu.
b. Konvesi Konversi otomatis akan dilakukan terhadap rekening dengan kriteria sebagai
berikut :
Status rekening aktif;
Rekening bersaldo ≥ Rp0
c.Apabila konversi dilakukan atas dasar permintaan nasabah, maka nasabah bebas memilih
produk yang sesuai dengan kebutuhannya
19
9. Hal-hal lain yang tidak diatur didalam Juklak ini mengacu kepada Juklak Simpanan Pelajar,
Ketentuan Umum Tabungan dan Pedoman Perusahaan kartu Debit.
LAMPIRAN :
Lampiran 1 – Petunjuk Pengisian Formulir Pembukaan Rekening
Lampiran 2 – Format Surat Keterangan Kepala Sekolah
Lampiran 3 - Format Surat Kuasa Perorangan / per Siswa
Lampiran 4 – Format Surat Kuasa Kolektif
Lampiran 5 – Format Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM)
Lampiran 6 – Format Surat Keterangan Kehilangan Buku Tabungan SimPel PIP dan/atau Kartu Debit KIP
Lampiran 7 – Format Surat Pemberitahuan
Lampiran 8 – Formulir Konversi Rekening
Lampiran 9 – Format Burekol Rekening PIP oleh Kantor Cabang Pembuka Rekening
Lampiran 10 – Desain Buku Tabungan Simpel Reguler
Lampiran 11 – Formulr Penarikan Dana Bantuan
Lampiran 12 – 13 Desain Materi Promosi (Marketing Collateral) KIP (Banner, Spanduk, Umbul-umbul, Mock Up dan
Merchant Signage KIP)
Lampiran 14 - Surat dan tabel pengajuan permohonan kolektif dari Sekolah/Dinas Penddikan/Kanwil Kemendikbud ke BNI
Kantor Cabang/Wilayah
Lampiran 15 - Format pengajuan permohonan kolektif dari Kantor Cabang ke Kantor Wilayah
20
Lampiran 1. Petunjuk Pengisian Formulir Pembukaan Rekening
Keterangan :
1. Diisi lengkap data nasabah/siswa penerima bantuan
2. Diisi data orang tua/wali di sekolah/PKBM
3. Diisi data sekolah/PKBM
4. Diisi pihak sekolah untuk proses pencairan secara kolektif
5. Tidak perlu diisi
6. Tanda tangan siswa
21
Lampiran 2. Format Surat Keterangan Kepala Sekolah
dengan ini menerangkan bahwa nama-nama tersebut di bawah ini, adalah benar peserta didik
……………..................... 3) dan yang bersangkutan sebagai penerima dana PIP tahun 2018:
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
dst
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk
mencairkan dana PIP di bank penyalur.
…………………….,………..,……. 2019
tanda tangan/stempel
…………………….………................…2)
NIP. ...........................................4)
Keterangan pengisian:
1) : Diisi dengan nomor surat sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal lainnya
2) : Diisi dengan nama Kepala Sekolah/ketua Lembaga SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal
lainnya)
3) : Diisi dengan nama sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal lainnya
4) : Diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP) Kepala Sekolah/Ketua Lembaga SKB/PKBM/LKP atau satuan
pendidikan nonformal lainnya, bila ada.
22
Lampiran 3. Format Surat Kuasa Perorangan / Per Siswa
SURAT KUASA PENERIMAAN DANA BANTUAN
Dengan surat ini, saya sebagai Pemberi Kuasa, memberikan Kuasa kepada Penerima Kuasa untuk
melakukan penandatanganan slip pengambilan uang secara tunai / menerima dana tunai /
memindahbukukan dana tunai tersebut ke rekening atas nama ........................... / menerima buku
tabungan / KIP / PIN milik saya, dengan data-data sebagai berikut:
No. Rekening : ........................................... 3)
Atas Nama : ........................................... 4)
Nama Bank : ........................................... 5)
Segala akibat yang timbul atas pemberian kuasa ini menjadi tanggung jawab Pemberi Kuasa
sepenuhnya dengan membebaskan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dari segala akibat
tuntutan atau gugatan yang timbul dari penarikan dana bantuan dari rekening tersebut diatas.
Demikian Surat Kuasa ini saya buat dengan kesadaran penuh dan tanpa ada paksaan dari pihak
manapun dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
........................................ 8) ................................................ 6)
NIP. ................................ 9) NIS. ................................. 7)
Keterangan pengisian:
1) : Diisi dengan data Siswa (Pemberi Kuasa)
2) : Diisi dengan data Kepala Sekolah/Ketua Lembaga (Penerima Kuasa)
3) : Diisi dengan No. Rekening Tabungan PIP
4) : Diisi dengan Nama Siswa Pemilik Tabungan PIP
5) : Diisi dengan Nama Kantor Cabang Bank BNI
6) : Diisi dengan Nama Siswa
7) : Diisi dengan Nomor Induk Siswa, bila ada
8) : Diisi dengan Nama Kepala Sekolah/Ketua Lembaga
9) : Diisi dengan Nomor Induk Pegawai, bila ada
23
Lampiran 4. Format Surat Kuasa Kolektif
Dengan surat ini, saya sebagai pihak Pemberi Kuasa, memberikan Kuasa kepada Penerima Kuasa
untuk melakukan (aktivasi rekening / menerima buku tabungan dan/atau starter kit KIP (Kartu ATM
dan PIN) / melakukan penandatangaan slip pengambilan uang secara tunai dan pengambilan dana
bantuan secara tunai pada rekening tabungan PIP) 3) atas nama Pemberi Kuasa diatas dan/atau
memindahbukukan dana tunai tersebut ke rekening atas nama ...........................
Segala akibat yang timbul atas pemberian kuasa ini menjadi tanggung jawab Pemberi Kuasa
sepenuhnya dengan membebaskan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dari segala akibat
tuntutan atau gugatan yang timbul dari penarikan dana bantuan dari rekening tersebut diatas.
Demikian Surat Kuasa ini saya buat dengan kesadaran penuh dan tanpa ada paksaan dari pihak
manapun dan digunakan sebagaimana mestinya.
.................... , ........................... 2019
Penerima Kuasa,
.............................................. 4)
NIP. ...................................... 5)
Keterangan pengisian:
1) : Diisi dengan data Siswa (Pemberi Kuasa)
2) : Diisi dengan data Kepala Sekolah/Ketua Lembaga (Penerima Kuasa)
3) : Pilih salah satu yang diperlukan
4) : Diisi dengan Nama Kepala Sekolah/Ketua Lembaga
5) : Diisi dengan NIP Kepala Sekolah/Ketua Lembaga, bila ada
24
Lampiran 5. Format Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM)
KOP SEKOLAH/LEMBAGA
Demikian surat pernyataan pertanggungjawaban mutlak ini saya buat dengan kesadaran dan penuh tanggung
jawab.
............, ...…….........................2019
……………………. ……………………...
Keterangan Pengisian:
1) : Diisi dengan data Kepala/Bendahara sekolah/Ketua Lembaga SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan
nonformal lainnya yang diberi kuasa untuk mencairkan dana PIP secara kolektif;
2) : Diisi dengan nama Kepala/Bendahara Sekolah/Ketuia Lembaga SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan
non formal lainnya)
3) : Diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP), bila ada.
25
Lampiran 6. Format Surat Keterangan Kehilangan Buku Tabungan Simpanan Pelajar PIP dan/atau Kartu Debit
KIP
KOP SEKOLAH
Dengan ini menerangkan bahwa nama-nama tersebut di bawah ini adalah siswa yang kehilangan
buku tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) PIP dan/atau kartu debit KIP, yang bersangkutan adalah
benar sebagai siswa di sekolah/lembaga dan sebagai siswa penerima dana PIP SMA/SMK Tahun
2018, dengan data sebagai berikut :
Nomor
Tanggal Jenis Tanda Tangan
No. Nama Siswa Kelas Rekening PIP
Lahir Kelamin Siswa
Siswa
1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
dst
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dalam pencairan dana
PIP. Selanjutnya kami minta bank penyalur untuk memberikan buku tabungan Simpel PIP dan/atau
kartu debit KIP baru atas nama siswa yang bersangkutan dengan tidak dikenakan biaya apapun. Surat
Keterangan ini merupakan pengganti Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian dan dinyatakan
tidak berlaku setelah buku tabungan Simpel PIP dan/atau kartu debit KIP dimaksud diterbitkan
kembali oleh Bank.
........................, ...................... 2019
..................................................
NIP. ...........................................
Keterangan :
Surat Keterangan yang dibawa adalah asli (tandatangan oleh Kepala Sekolah/Ketua Lembaga dan stempel
basah, bukan fotocopy);
Surat keterangan dapat dibuat/berlaku untuk per siswa atau beberapa siswa sekaligus;
Kolom 6 diisi dengan nomor rekening siswa penerima PIP sesuai yang tertera pada SK Penetapan Penerima
PIP SMA/SMK 2019.
Atas KIP yang dilaporkan hilang ini, pengambilan dapat dilakukan oleh masing-masing siswa langsung ke
Kantor Cabang BNI atau secara kolektif melalui Kepala Sekolah dengan melengkapi Surat Kuasa dan SPTJM
26
Lampiran 7. Surat Pemberitahuan
..............,...........................
No. :
Lamp. : 1 (set)
Kepada
Sekolah Menengah Atas /Kejuruan/Lembaga ...........
Jl. .........................................
Hal : Penyaluran Dana Bantuan Program Indonesia Pintar SMA/SMK Tahun 2019
Menindaklanjuti surat dari Kementarian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas dengan ini kami
sampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Penyaluran Dana Bantuan Program Indonesia Pintar tahun 2019 telah dilaksanakan.
2. Sehubungan dengan hal tersebut, Siswa penerima bantuan di sekolah/lembaga Saudara untuk
dapat dapat melakukan pencairan pada Kantor Cabang kami pada setiap hari kerja di jam layanan
perbankan ( Jam 08.00 – 16.00 waktu setempat).
3. Untuk dapat mencairkan dana bantuan Program Indonesia Pintar tersebut, dokumen yang
dipersyaratkan adalah :
a. Asli Surat Keterangan dari Kepala Sekolah/Ketua Lembaga (sesuai format yang disepakati
oleh Kemdikbud)
b. Salah satu dari copy Identitas diri Siswa yang dimiliki (KIP/Kartu Pelajar/KTP/Kartu
Keluarga/Surat Keterangan dari Kepala Desa)
4. Untuk informasi terkait SK Pencairan dan data nomor rekening siswa penerima, Saudara dapat
melakukan koordinasi langsung dengan pihak Kemdikbud dengan PIC Ibu Tini pada nomor telepon
081285380515.
5. Sebelum datang ke Kantor Cabang kami untuk melakukan aktivitasi/pencairan dana bantuan PIP
untuk, Bpk/Ibu Kepala Sekolah/ketua Lembaga kiranya dapat berkoordinasi langsung terlebih
dahulu dengan staf kami ....................... di nomor telepon .............................. .
Demikian kami sampaikan atas bantuan dan kerjasama Saudara kami ucapkan terimakasih.
27
Lampiran 8. Formulir Konversi Rekening
Nama : ......................................................................................
Dengan ini mengajukan permohonan agar rekening yang saya miliki sebagaimana tersebut di atas
dapat dikonversi menjadi rekening (BNI Taplus/ BNI Taplus Bisnis/BNI Emerald Saving/BNI Tappa/BNI
Taplus Muda/BNI Taplus Anak/BNI TKI/TabunganKu) ***)
1. Saya menyetujui rekening saya di atas dikonversi menjadi rekening (BNI Taplus/ BNI Taplus
Bisnis/BNI Emerald Saving/BNI Tappa/BNI Taplus Muda/BNI Taplus Anak/BNI
TKI/TabunganKu) ***) dengan segala konsekuensi syarat dan ketentuan yang melekat pada
produk hasil konversi pilihan saya tersebut.
2. Bank telah memberikan penjelasan yang cukup mengenai karakteristik yang melekat pada
produk (BNI Taplus/ BNI Taplus Bisnis/BNI Emerald Saving/BNI Tappa/BNI Taplus Muda/BNI
Taplus Anak/BNI TKI/TabunganKu) ***) yang akan saya manfaatkan dan memahami segala
konsekuensi pemanfaatan produk tersebut, termasuk manfaat, risiko dan biaya-biaya yang
melekat pada produk tersebut.
Tgl/jam
Nama
Tanda (..................................................)
Tangan
Tanda tangan & nama jelas
Keterangan :
*) diisi nomor rekening tabungan yang akan dikonversi
**) diisi jenis rekening tabungan yang akan dikonversi
***) coret yang tidak perlu
Catatan : formulir ini dipergunakan jika santri penerima sudah tidak menjadi penerima dana bantuan PIP dan
menginginkan produk tabungannya diganti dan akan digunakan untuk aktivitas menabung lanjutan secara
pribadi
28
Lampiran 9. Format Burekol Rekening PIP oleh Kantor Cabang Pembuka Rekening
Pembuatan data burekol mengacu pada ketentuan Application Manual Burekol Deposit versi 9.2
Divisi Teknologi Informasi. Data Burekol juga dapat dibuat langsung melalui aplikasi Ms.Excel sesuai
dengan standar format pada AM tersebut.
Berikut ini contoh hasil data excel (pada tampilan hasil sebenarnya dalam format satu baris) :
29
Lampiran 10. Buku Tabungan Simpel Reguler
30
Lampiran 11. Formulir Panarikan dana Bantuan
Diisi angka
penarikan
Diisi jumlah
penarikan dalam
kata
31
Lampiran 12 – Desain Materi Promosi (Marketing Collateral) KIP (Banner, Spanduk, Umbul-umbul,
Mock Up dan Merchant Signage KIP)
Desain Marcoll Kartu Indonesia Pintar dapat diunduh melalui link berikut : http://bit.ly/BNI-KIP-2017
32
Lampiran 13 – Desain Materi Aktivitas Percepatan Pencairan PIP
33
Lampiran 14 – Surat dan Tabel Pengajuan Permohonan Kolektif Pencairan PIP
Kepada
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Kantor Cabang/Wilayah .......................
Up.: Pimpinan
Menunjuk perihal pada pokok surat etrsebut di atas, bersama ini terlampir kami sampaikan
pemohonan pengajuan aktivasi/pencairan rekening/dana bantuan Program Indonesia Pintar Tingkat
SMA/SMK/PKBM tahun 2019 sebagaimana daftar dan pertimbangan terlampir.
Untuk konfirmasi dan koordinasi terkait dengan permohonan ini dapat menghubungi Sdr..........,
nomor telepon ..........., alamat email .......................................... di
SMA/SMK/PKBM................../Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ......./Kanwil Kementerian Pendidikan
& Kebudayaan Provinsi ...............
Demikian kami sampaikan atas bantuan dan kerjasama Saudara kami ucapkan terimakasih.
Nama : _______________
NIP : _______________
Jabatan : _______________
34
DAFTAR MAPPING USULAN PENCAIRAN KOLEKTIF/ TIDAK KOLEKTIF
PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) SMA/SMK TAHUN 2019
35
Lampiran 15 –Tabel Pengajuan Permohonan Kolektif dari Kantor cabang ke Kantor Wilayah
a. Per Siswa
1 GEDE DEDY PRATAMA SMAN 1 BANJAR DESA BANYUATIS BULELENG Banjar BALI 8071010251000021 SERANG 046 5979xxxxxx Jarak & Waktu tempu relatih jauh
2 GUSTI KADEK MERTAYASA SMAN 5 BALI DESA BANYUATIS BULELENG Banjar BALI 8071010251000031 SERANG 046 5979xxxxxx Biaya transportasi besar
3 I GEDE PANJI ANGGARA MAHOTAMA SMAN 1 KEBUMEN DESA BANYUATIS KOTA DALAM Banjar BALI 8071010251000041 SERANG 046 5979xxxxxx Tidak ada outlet BNI terdekat
dst... dst... dst... dst... dst... dst... dst... dst... dst... dst... dst... dst...
Pengesahan/Persetujuan :
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Kantor Cabang ........................... Kantor Wilayah ...........................
Catatan :
Untuk mempercepat proses penyaluran PIP maka Surat ke Divisi JAL hanya bersifat sebagai Pelaporan. Persetujuan/ Pengesahan dari Kantor Wilayah sudah dapat dijadikan sebagai dasar Aktivasi
dan Pencairan kondisi khusus (secara Kolektif) rekening PIP.
Aktivasi rekening dapat dilakukan secara kolektif melalui Kepala Sekolah (untuk SMA) / Ketua Lembaga (untuk PKBM) yang telah mendapatkan untuk kondisi khusus yaitu :
a.Penerima PIP bertempat tinggal di daerah yang kondisinya sulit untuk mengakses ke bank, seperti:
1)tidak ada outlet bank disekitar tempat tinggal siswa;
2)kondisi geografis yang menyulitkan seperti daerah kepulauan, pegunungan, atau pedalaman;
3)Jarak dan waktu tempuh relatif jauh.
b.Penerima PIP bertempat tinggal di daerah yang kondisi transportasinya sulit, seperti:
1)biaya transportasi relatif besar;
2)armada transportasi terbatas.
c.Penerima PIP tidak memungkinkan untuk mengambil dana secara langsung karena:
1)sedang sakit (yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter);
2)sedang praktik kerja lapangan (yang dibuktikan dengan surat keterangan Kepsek);
3)sedang mengalami bencana alam/cuaca buruk;
36
b. Per Sekolah
1 SMAN 1 BANJAR DESA BANYUATIS BULELENG Banjar BALI 120 SERANG 046 5979xxxxxx Jarak & Waktu tempu relatih jauh
2 SMAN 5 BALI DESA BANYUATIS BULELENG Banjar BALI 300 SERANG 046 5979xxxxxx Biaya transportasi besar
3 SMAN 1 KEBUMEN DESA BANYUATIS KOTA DALAM Banjar BALI 500 SERANG 046 5979xxxxxx Tidak ada outlet BNI terdekat
dst... dst... dst... dst... dst... dst... dst... dst... dst... dst... dst...
Pengesahan/Persetujuan :
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Kantor Cabang ........................... Kantor Wilayah ...........................
Catatan :
Untuk mempercepat proses penyaluran PIP maka Surat ke Divisi JAL hanya bersifat sebagai Pelaporan. Persetujuan/ Pengesahan dari Kantor Wilayah sudah dapat dijadikan sebagai dasar Aktivasi
dan Pencairan kondisi khusus (secara Kolektif) rekening PIP.
Aktivasi rekening dapat dilakukan secara kolektif melalui Kepala Sekolah (untuk SMA) / Ketua Lembaga (untuk PKBM) yang telah mendapatkan untuk kondisi khusus yaitu :
a.Penerima PIP bertempat tinggal di daerah yang kondisinya sulit untuk mengakses ke bank, seperti:
1)tidak ada outlet bank disekitar tempat tinggal siswa;
2)kondisi geografis yang menyulitkan seperti daerah kepulauan, pegunungan, atau pedalaman;
3)Jarak dan waktu tempuh relatif jauh.
b.Penerima PIP bertempat tinggal di daerah yang kondisi transportasinya sulit, seperti:
1)biaya transportasi relatif besar;
2)armada transportasi terbatas.
c.Penerima PIP tidak memungkinkan untuk mengambil dana secara langsung karena:
1)sedang sakit (yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter);
2)sedang praktik kerja lapangan (yang dibuktikan dengan surat keterangan Kepsek);
3)sedang mengalami bencana alam/cuaca buruk;
37