“BANK SULTENG”
DI SUSUN OLEH:
UNIVERSITAS TADULAKO
PRODI S1 MANAJEMEN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Bank sulteng” ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
bapak selaku dosen Manajemen Bank Dan Lembaga Keuangan Universitas Tadulako yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Makalah ini dapat terselesaikan karena adanya dukungan dari berbagai pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi internal maupun teknik
penulisan. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya.
Untuk itu penulis terbuka dalam hal kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu yang terkait dan pembaca. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun dari Ibu demi perbaikan makalah ini.
KELOMPOK 8
BAB I
PENDAHULUAN
Bank Sulteng merupakan bank pembangunan daera Sulawesi Tengah yang terletak di
kota Palu, Bank sulteng merupakan bank yang berguna untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat Sulawesi Tengah. Pendirian Bank Sulteng di pelopor oleh
Pemerintah Daerah beserta tokoh masyarakat dan tokoh pengawas swasta di sulawesi
tengah atas dasar pemikiran perlunya suatu lembaga keuangan yang berbentuk Bank,
yang secara khusu membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di daerah.
Bank Sulteng sendiri mempunyai visi dan misi, adapun visi dan misi Bank sulteng
adalah. Visi Bank Sulteng adalah menjadi Bank yang berdaya saing tinggi kuat dan
berkontribusi pada pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah, serta dapat
mewujudkan terpenuhinya kebutuhan masyarakat di bidang jasa perbankan. Dan adapun
misi Bank sulteng adalah Menjalankan usaha sebagai bank umum secara konvensional,
penggerak laju perekonomian dan pembangunan daerah, pemegang kas daerah dan
melaksanakan pengelolaan kas pemda,sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah.
3. Bagaimana penilaian Bank Sulteng dengan metode CAMEL data keuangan 2 tahun
3. Untuk mengetahui penilaian Bank Sulteng dengan metode CAMEL data keuangan 2
tahun
4. Untuk mengetahui struktur kepemilikan saham Bank Sulteng
BAB II
PEMBAHASAN
Perubahan Anggaran Dasar untuk pertama kalinya berubah pada tanggal 7 APril 2005
berdasarkan Akta Notaris Adnan Umar Adnan, SH No. 21 yang telah mendapat
pengesahan oleh Menteri Hukum dan HAM pada tanggal 7 April 2005. Dan diubah
Berdasarkan Akta Notaris Adnan Umar Adnan No. 36 Tanggal 11 Juni 2009, dengan
berita acara RUPS-LB pada tahun 2009. Yang pada akhirnya dilakukan perubahan
Anggaran Dasar sesuai berita acara RUPS pada tanggal 21 Mei 2010 yang dibuat dalam
Akta Notaris Idayanti Pandan,SH., M.Kn Nomor 14 tanggal 31 Januari 2011 yang
mendapat persetujuan Menteri Hukum dan HAM tanggal 21 Juni 2011
Bank Sulteng memiliki beberapa produk dan pinjaman yang disediakan bagi Nasabahnya.
Dari awal dibentuk hingga tahun 2020, tersedia Produk pendanaan/Simpanan Bank
Sulteng, Pinjaman Bank Sulteng, dan Jasa Layanan Perbankan dari Bank Sulteng yang
disediakan. Berikut ini adalah tabel-tabel pemaparan tiap unit produk dan pinjaman yang
tersedia di Bank Sulteng.
Produk Pendanaan/Simpanan
1 Giro Pemerintah Rekening simpanan dalam mata uang Rupiah yang khusus
diperuntukkan bagi pemerintah/pemerintah daerah yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan Cek, Bilyet Giro, sarana perintah pembayaran
lainnya atau dengan pemindahbukuan.
2 Giro Swasta Rekening simpanan dalam mata uang Rupiah yang khusus
diperuntukkan bagi badan hukum swasta yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet
Giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan
pemindahbukuan.
3 Giro Perorangan Rekening simpanan dalam mata uang Rupiah yang khusus
diperuntukkan bagi perorangan yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro,
sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan
pemindahbukuan.
12 Tabungan Siswa PLUS Simpanan berjangka dengan jangka waktu minimal 2 tahun
dan maksimal 8 tahun dan dicover asuransi.
13 Tabungan Simpel Tabungan siswa yang diterbitkan secara nasional oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) kepada bank bank di Indonesia dengan
persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik,
dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong
budaya menabung sejak dini.
Pinjaman/Kredit
1 Kredit Modal Kerja R/C Fasilitas kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
modal kerja yang habis dalam satu siklus usaha dan atau
kebutuhan modal kerja yang bersifat khusus seperti untuk
membiayai inventory/piutang/proyek atau kebutuhan khusus
lainnya.
3 Kredit Usaha Rakyat / KI KUR Kredit untuk pembiayaan usaha produktif segmen mikro, kecil,
menengah, dan koperasi yang layak/feasible namun belum
bankable untuk modal kerja dan/atau kredit investasi melalui
pola pembiayaan secara langsung maupun tidak langsung
(linkage) yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Kredit.
5 Kredit Kepemilikan Rumah / Kredit konsumtif yang diberikan oleh Bank kepada
KPR perseorangan untuk membiayai pembelian rumah baru maupun
rumah lama, berupa rumah tinggal/rumah toko (ruko)/rumah
kantor (rukan), rumah susun hunian (apartemen).
3 Layanan Kas Mobil Fasilitas layanan transaksi kas menggunakan mobil kas
keliling untuk memberikan kemudahan layanan perbankan
kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang jauh dari
jangkauan kantor cabang/kas.
6 Kliring SKNBI Jasa Bank Sulteng menyelesaikan piutang dalam bentuk surat–surat dagang
dan surat–surat berharga dari suatu bank terhadap bank lainnya, dengan
maksud agar penyelesaian dapat terselenggara dengan mudah dan aman, serta
untuk memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
8 Layanan Bank Persepsi Bank Sulteng sebagai Bank persepsi yang ditunjuk oleh Kantor
Pelayanan Pajak Negara sebagai Bank yang diizinkan untuk
melakukan penerimaan penyetoran pajak ke Kas Negara secara
On Line.
10 Layanan Cash Deposit Mesin ATM yang berfungsi untuk menerima setoran tunai yang
Machine dapat diakses 24 jam.
Pemegang Saham merupakan seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu
atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan
tersebut. Saham Perseroan adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas pemiliknya yang
terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang terdiri dari:
1. Saham Seri A (saham preferen) yang hanya khusus dimiliki Pemerintah Daerah
Provinsi, Kabupaten dan Kota.
2. Saham Seri B (saham biasa) yang dimiliki Pihak Ketiga.
2.4.1 Hak Pemegang Saham
Pemegang saham Seri A (saham preferen) mempunyai hak-hak istimewa yang tidak
dimiliki oleh pemegang saham lainnya, diantaranya :
1. Hak untuk menyetujui dalam RUPS mengenai hal sebagai berikut:
a. Persetujuan perubahan Anggaran Dasar.
b. Persetujuan perubahan permodalan.
c. Persetujuan pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan
Komisaris.
d. Persetujuan terkait penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan dan
pembubaran Perseroan.
e. Persetujuan remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
f. Persetujuan pemindahtanganan dan penjamin aset yang berdasarkan Anggaran
Dasar perlu persetujuan RUPS.
g. Persetujuan mengenai penyertaan dan pengurangan persentase penyertaan
modal pada perusahaan lain yang berdasarkan Anggaran Dasar perlu
persetujuan RUPS.
h. Persetujuan penggunaan laba bersih.
i. Persetujuan mengenai investasi dan pembiayaan jangka panjang yang tidak
bersifat operasional yang berdasarkan Anggaran Dasar perlu persetujuan
RUPS.
2. Hak untuk mengusulkan agenda RUPS.
3. Hak untuk meminta dan mengakses data dan dokumen perusahaan.
4. Hak untuk mengajukan pencalonan yang mengikat atas calon anggota Direksi dan
calon anggota Dewan Komisaris.
Pemegang saham Seri B (saham biasa) mempunyai hak-hak, diantaranya :
1. Hak untuk menghadiri, menyampaikan pendapat, dan memberikan suara dalam
RUPS berdasarkan satu saham.
2. Setiap Pemegang Saham memiliki hak 1 (satu) suara/saham.
3. Mendapatkan penjelasan prosedur voting sebelum RUPS dimulai.
4. Mekanisme voting dilakukan dengan metode pooling.
5. Kesempatan untuk mengajukan agenda pada RUPS.
6. Kesempatan untuk memberikan kuasa kepada pihak lain apabila pemegang saham
berhalangan hadir dalam RUPS.
7. Mengungkapkan praktik-praktik untuk mendorong keterlibatan Pemegang Saham
di luar RUPS.
8. Bertanya untuk setiap pembahasan agenda dan setiap putusan agenda RUPS.
9. Kesempatan untuk memberikan suara setuju, tidak setuju, atau abstain pada setiap
usulan putusan agenda RUPS.
10. Hak untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan secara tepat waktu,
benar, dan teratur, kecuali hal-hal yang bersifat rahasia.
11. Hak untuk menerima bagian dari keuntungan Perusahaan yang diperuntukan bagi
Pemegang Saham dalam bentuk dividen dan pembagian keuntungan lainnya,
sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki.
12. Hak untuk memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang akurat mengenai
prosedur yang harus dipenuhi berkenaan dengan penyelenggaraan RUPS.
2.4.2 Tanggung Jawab Pemegang Saham
Selain memiliki hak dan kewenangan, Pemegang Saham Bank Sulteng sebagai
pemilik modal juga memiliki tanggung jawab terhadap Perseroan yang harus
dilaksanakan. Adapun tanggung jawab Seluruh Pemegang Saham antara lain
sebagai berikut:
1. Melakukan pemisahan antara kepemilikan harta perusahaan terbuka dengan
kepemilikan harta pribadi.
2. Melakukan pemisahan fungsi sebagai pemegang saham dan sebagai anggota
Dewan Komisaris atau Direksi apabila pemegang saham menjabat pada salah
satu dari kedua organ tersebut.
3. Pemegang Saham yang memiliki kepentingan tidak diperbolehkan memberikan
suara.
2.4.3 Kebijakan Hubungan dengan Pemegang Saham
Bank Sulteng senantiasa berupaya untuk menyediakan informasi yang akurat,
teratur dan terkini kepada Pemegang Saham. Selama ini, kegiatan komunikasi
terhadap Pemegang Saham di Bank Sulteng dikelola oleh Sekretaris Perusahaan.
Mendasarkan pada Pasal 5 Peraturan OJK nomor 35/POJK.04/2014 tentang
Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, salah satu fungsi Sekretaris
Perusahaan adalah sebagai penghubung antara Emiten dengan pemegang saham,
OJK dan pemangku kepentingan lainnya. Adapun kebijakan internal yang mengatur
tentang hubungan antara Bank Sulteng dengan Pemegang Saham adalah Kebijakan
Standar Operasional dan Prosedur Corporate Secretary yang salah satunya
mengatur tentang Aktivitas Komunikasi Korporasi.
Annual report (Laporan Tahunan) adalah dokumen yang harus dimiliki oleh setiap
perusahaan dan wajib diterbitkan perusahaan setiap tahun. Dalam perusahaan
terdapat dua jenis annual report yaitu laporan keuangan dan non keuangan, dari dua
jenis laporan tersebut sangatlah penting karena didalamnya mengandung
informasi-informasi yang berguna untuk para stakeholder. Untuk menyampaikan
informasi tidak cukup hanya laporan keuangan untuk itu perlu tambahan informasi
berupa laporan non keuangan yang dapat menjelaskan informasi perusahaan lebih
terperinci
Perlakuan Yang Adil Terhadap Seluruh Pemegang Saham Dengan mengacu pada
ketentuan peraturan perundangan antara lain peraturan di bidang Pasar Modal, Bank
Sulteng senantiasa mengedepankan asas kesetaraan bagi seluruh pemegang saham
(mayoritas dan minoritas). Komitmen tersebut tercermin antara lain dalam peraturan
internal yang dituangkan dalam Kebijakan Operasional Bank Sulteng yang secara
berkala dilakukan review, yang mengatur bahwa setiap pemegang saham
mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan keterbukaan informasi dari Bank
Sulteng, antara lain informasi tentang kinerja Perseroan, informasi keuangan dan
informasi lainnya yang dibutuhkan oleh seluruh pemegang saham. Selain itu
perlakuan yang sama terhadap pemegang saham juga tercermin dalam pelaksanaan
RUPS Perseroan. Setiap pemegang saham mempunyai hak untuk mengajukan
usulan mata acara RUPS kepada Perseroan.
2.4.4 Rapat Umum Pemegang Saham
Sebagai sebuah perusahaan dengan bentuk Perseroan Terbatas, Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perseroan tertinggi yang mempunyai
hak dan kewenangan yang tidak dimiliki Direksi dan Dewan Komisaris dalam
batasan yang ditentukan dalam ketentuan peraturan perundangan dan Anggaran
Dasar Perseroan. Selain itu, RUPS dapat menjadi media komunikasi antara Direksi
dan Dewan Komisaris dengan para pemegang saham Perseroan melalui kesempatan
tanya jawab yang diberikan kepada seluruh pemegang saham yang hadir pada setiap
mata acara RUPS. Penyelenggaraan RUPS Bank Sulteng, baik RUPS Tahunan
maupun RUPS Luar Biasa, dilakukan dengan mengacu pada Undang Undang No.
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Bank Sulteng.
2.4.5 Proses Penyelenggaraan RUPS
Pengumuman RUPS dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
pemanggilan RUPS dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan
tanggal pemanggilan. Perseroan wajib melakukan pemanggilan RUPS kepada
Pemegang Saham paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum RUPS, dengan
tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. RUPS dipimpin
oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau kosong, maka
RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat
Dewan Komisaris. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau
kosong, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk
oleh Direksi. Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau kosong, maka
RUPS dipimpin oleh Pemegang Saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari
dan oleh peserta. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan
Komisaris yang mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan
dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang
tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka
RUPS dipimpin oleh salah satu Direktur yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal
salah satu Direktur yang ditunjuk oleh Direksi mempunyai benturan kepentingan
atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota
Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Apabila semua anggota
Direksi mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang
Pemegang Saham bukan pengendali yang dipilih oleh mayoritas Pemegang Saham
yang hadir dalam RUPS.
Proses Pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 Tanggal 23 April 2020
Bahwa pada tanggal 23 April 2020 berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas
nomor 40 Tahun 2007 Pasal 91 para Pemegang Saham Bank Sulteng telah
melaksanakan pengambilan keputusan diluar Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) dan dengan secara sirkuler atau Keputusan yang diedarkan (Circulation
Resolution), terhadap hal-hal yang diusulkan oleh Direksi Bank Sulteng dalam
rangka pelaksanaan pertanggungjawaban berjalannya perseroan untuk tahun buku
2019, dengan pertimbangan :
1. Keputusan Gubernur nomor 360/134/BPBD-G.ST/2020 tanggal 30 Maret 2020
tentang Penetapan Status Keadaan Tertentu Darurat bencana Wabah Penyakit
Akibat Virus Corona di Sulawesi Tengah.
2. Pernyataan Masing-masing Para Pemegang Saham setuju pengambilan
Keputusan diluar RUPS dengan cara Sirkuler. Bahwa dari hasil keputusan
sirkuler para Pemegang Saham perseroan tersebut telah dibuat Pernyataan
Keputusan Sirkuler (Circulation Resolution) Para Pemegang Saham Perseroan
Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Tahun 2020 yang dibuat
dibawah tangan tertanggal 23 April 2020, yang ditandatangani oleh seluruh
Pemegang Saham atau wakil Pemegang Saham.Keputusan ini kemudian
dituangkan ke dalam Akta nomor 39 tentang Pernyataan Keputusan Sirkuler Para
Pemegang Saham PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Tahun 2020
tanggal 13 Mei 2020, yang dibuat oleh Notaris Baso Mappatoba, SH, M.Kn, di
Kota Palu.
Berikut ini adalah tabel Pemegang saham Bank Sulteng :
Max Kembuan, SE, MM, Ak Pemegang saham Kuasa Direksi PT. Mega
Corpora
KESIMPULAN
Bank Sulteng (dahulu bernama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah/BPD Sulteng)
adalah satu-satunya bank daerah yang berguna untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat khususnya di Sulawesi Tengah. Bank Sulteng berpusat di kota Palu. Bank Sulteng
didirikan pada tahun 1969 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah
(PT BPD Sulteng). Bank Sulteng memiliki 15 Produk pendanaan/Simpanan Bank Sulteng, 5
Pinjaman Bank Sulteng, dan 10 Jasa Layanan Perbankan dari Bank Sulteng yang disediakan.
Dalam kurun waktu 2 tahun kesehatan Bank Sulteng mengalami kenaikan dan penurunan
namun dapat dikatakan cukup sehat. Pemegang saham tertinggi di Bank Sulteng dimiliki oleh
Pemerintah Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Gubernur Sulawesi Tengah Bapak. Drs. H.
Longki Djanggola, MS. Saham terendah diwakili oleh pemerintah daerah Banggai. Namun
disamping dimiliki oleh daerah, PT. Mega Corpora juga disebut sebagai pemegang saham
Bank Sulteng yang mana memiliki saham tertinggi kedua setelah pemerintah Sulawesi
Tengah.
DAFTAR PUSTAKA