Kelainan testis yang cukup sering salah satunya adalah torsio testis. Di mana torsio testis, epididimitis dan torsi dari appendix testis merupakan 3 penyebab tersering nyeri skrotum akut. Torsio testis merupakan keadaan patologis dimana terjadi putaran abnormal dari testis dan funikulus spermatikus yang dapat mengakibatkan nyeri akut skrotum yang hebat. Perputaran funikulus spermatikus dapat menyebabkan penirunan aliran darah yang dapat berakibat pada testis dan jaringannya. 1 Torsio testis mulai ditemukan pada tahun 1840, namun membutuhkan waktu yang lama untuk dikatogorikan sebagai salah satu kegawatdarutan vaskular yang membutuhkan tindakan dan penanganan cepat. Hingga akhirnya pada tahun 1907 seorang ilmuan bernama Righby dan Howard menulisnya dalam sebuah jurnal. 2 Torsi testis terjadi jika insersi tunika vaginalis terletak tinggi pada duktus spermatikus. Fiksasi testis terhadap skrotum buruk sehingga testis mudah berputar mengelilingi duktus spermatikus. Pada keadaan torsi akut dan testis mengalami iskemia maka detorsi testis dalam 6 jam akan menyelamatkan testis tersebut. Pada keadaaan akut umumnya pasien akan merasakan nyeri pada skrotum dan abdomen bagian bawah. Gejala lain seperti mual, muntah, tidak nafsu makan dan demam tidak tinggi sering dikeluhkan. Skrotum akan tampak merah, bengkak dan keras. Pada pemeriksaan fisis posisi testis didapatkan tranversal dan terletak tinggi dalam skrotum jika dibandingkan dengan testis yang sehat.3 Insidensi torsio testis/ testicular torsion adalah 1 diantara 4000 orang dibawah usia 25 tahun. Torsio testis dapat terjadi pada semua umur namun rata –rata terjadi pada usia 12-18 tahun. Peningkatan insidensi torsio testis kedua adalah selama masa bayi/infant. Janin yang masih berada di dalam uterus atau bayi baru lahir tidak jarang menderita torsio testis yang tidak terdiagnosis sehingga mengakibatkan kehilangan testis baik unilateral ataupun bilateral. 2 Torsio testis harus selalu dipertimbangkan pada pasien-pasien dengan nyeri akut pada skrotum dan kondisi tersebut juga harus dibedakan dari keluhan-keluhan nyeri pada testis lainnya agar tidak terjadi kesalahan diagnosis yang dapat berujung pada kesalahan terapi. 2 Penatalaksanaan torsio testis menjadi tindakan darurat yang harus segera dilakukan karena angka keberhasilan serta kemungkinan testis tertolong akan menurun seiring dengan bertambahnya lama waktu terjadinya torsio. Kondisi ini, jika tidak segera ditangani dengan cepat dalam 4 hingga 6 jam setelah onset nyeri maka dapat menyebabkan infark dari testis yang selanjutnya akan diikuti oleh atrofi testis. Adapun penyebab tersering hilangnya testis setelah mengalami torsio adalah keterlambatan dalam mencari pengobatan (58%), kesalahan dalam diagnosis awal (29%), dan keterlambatan terapi (13%).1,2