Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelainan testis yang cukup sering salah satunya adalah torsio testis. Di mana
torsio testis, epididimitis dan torsi dari appendix testis merupakan 3 penyebab
tersering nyeri skrotum akut. Torsio testis merupakan keadaan patologis dimana
terjadi putaran abnormal dari testis dan funikulus spermatikus yang dapat
mengakibatkan nyeri akut skrotum yang hebat. Perputaran funikulus spermatikus
dapat menyebabkan penirunan aliran darah yang dapat berakibat pada testis dan
jaringannya. 1
Torsio testis mulai ditemukan pada tahun 1840, namun membutuhkan waktu
yang lama untuk dikatogorikan sebagai salah satu kegawatdarutan vaskular yang
membutuhkan tindakan dan penanganan cepat. Hingga akhirnya pada tahun 1907
seorang ilmuan bernama Righby dan Howard menulisnya dalam sebuah jurnal. 2
Torsi testis terjadi jika insersi tunika vaginalis terletak tinggi pada duktus
spermatikus. Fiksasi testis terhadap skrotum buruk sehingga testis mudah berputar
mengelilingi duktus spermatikus. Pada keadaan torsi akut dan testis mengalami
iskemia maka detorsi testis dalam 6 jam akan menyelamatkan testis tersebut. Pada
keadaaan akut umumnya pasien akan merasakan nyeri pada skrotum dan abdomen
bagian bawah. Gejala lain seperti mual, muntah, tidak nafsu makan dan demam
tidak tinggi sering dikeluhkan. Skrotum akan tampak merah, bengkak dan keras.
Pada pemeriksaan fisis posisi testis didapatkan tranversal dan terletak tinggi dalam
skrotum jika dibandingkan dengan testis yang sehat.3
Insidensi torsio testis/ testicular torsion adalah 1 diantara 4000 orang dibawah
usia 25 tahun. Torsio testis dapat terjadi pada semua umur namun rata –rata terjadi
pada usia 12-18 tahun. Peningkatan insidensi torsio testis kedua adalah selama masa
bayi/infant. Janin yang masih berada di dalam uterus atau bayi baru lahir tidak
jarang menderita torsio testis yang tidak terdiagnosis sehingga mengakibatkan
kehilangan testis baik unilateral ataupun bilateral. 2
Torsio testis harus selalu dipertimbangkan pada pasien-pasien dengan nyeri
akut pada skrotum dan kondisi tersebut juga harus dibedakan dari keluhan-keluhan
nyeri pada testis lainnya agar tidak terjadi kesalahan diagnosis yang dapat berujung
pada kesalahan terapi. 2
Penatalaksanaan torsio testis menjadi tindakan darurat yang harus segera
dilakukan karena angka keberhasilan serta kemungkinan testis tertolong akan
menurun seiring dengan bertambahnya lama waktu terjadinya torsio. Kondisi ini,
jika tidak segera ditangani dengan cepat dalam 4 hingga 6 jam setelah onset nyeri
maka dapat menyebabkan infark dari testis yang selanjutnya akan diikuti oleh atrofi
testis. Adapun penyebab tersering hilangnya testis setelah mengalami torsio adalah
keterlambatan dalam mencari pengobatan (58%), kesalahan dalam diagnosis awal
(29%), dan keterlambatan terapi (13%).1,2

Anda mungkin juga menyukai