“Sistem Integumen”
Muhammad Walid
Nabila Alfath
Nabila Nur Jihan
Safira Septiyanti
Salsabila Nurul Andya
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Di akhir kami berharap tugas sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang
membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami terdapat
perkataan yang tidak berkenan di hati.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Integumen membentuk lapisan terluar pada tubuh. Integumen terdiri dari kulit dan
beberapa derivatif kulit terspesialisasi tertentu, antara lain rambut, kuku, dan beberapa jenis
kelenjar.
a. Komponen integumen
1. Kulit
Kulit adalah organ terbesar tubuh. Beratnya kurang lebih 4,5 kg dan menutupi area
seluas 18 kaki persegi (1,67m²) pada laki-laki dengan berat badan 75 kg.
Epidermis adalah lapisan teratas, atau terluar yang tersusun dari jaringan epitel.
Dermis adalah jaringan ikat bagian bawah. Lapisan ini mengikat epidermis
dengan struktus yang ada di bawahnya.
2. Kuku jari tangan dan kuku jari kaki
Salah satu bentuk spesialisasi kulit yang hanya ditemukan pada manusia dan primata
lainnya.
3. Rambut adalah spesialisasi kulit yang menajdi karakteristik pada mamalia saja.
4. Kelenjar kulit pada manusia meliputi kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan kelenjar
mammae, yang merupakan bentuk modifikasi dari kelenjar keringat.
b. Fungsi Integumen
1. Perlindungan. Kulit melindugi tubuh dari mikroorganisme, penarikan atau kehilangan
cairan, dan dari zat iritan kimia maupun mekanik. Pigmen melanin yang terdapat pada
kulit memberikan perlindungan selanjutnya terhadap sinar ultraviolet matahari.
2. Pengaturan suhu tubuh. Pembuluh darah dan kelenjar keringat dalam kulit berfungsi
untuk mempertahankan dan mengatur suhu tubuh.
3. Ekskresi. Zat berlemak, air dan ion-ion seperti Na+ diekskresi melalui kelenjar-kelenjar
pada kulit.
4. Metabolisme. Dengan bantun radiasi sinar matahari atau sinar ultraviolet, proses
sintesis vitamin D yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang, dimulai
dari sebuah molekul prekursor yang ditemukan di kulit.
5. Komunikasi.
Semua stimulus dari lingkungan diterima oleh kulit melalui sejumlah reseptor
khusus yang mendeteksi sensasi yang berkaitan dengan suhu, sentuhan, tekanan
dan nyeri.
Kulit merupakan media ekspresi wajah dan refleks vaskular yang penting
dalam komunikasi.
Kulit
a. Lapisan
1. Epidermis adalah bagian terluar kulit. Bagian ini tersusun dari jaringan epitel skuamosa
bertingkat yang mengalami keratinisasi, jaringan ini tidak memiliki pembuluh darah,
dan sel-selnya sangat rapat. Bagian epidermis yang paling tebal dapat ditemukan pada
telapak tangan dan telapak kaki yang mengalami stratifikasi menajdi lima lapisan
berikut:
Stratum basalis (germinativum) adalah lapisan tunggal sel-sel yang melekat
pada jaringan ikat dai lapisan kulit di bawahnya, dermis, pembelahan sel, yang
cepat berlangsung pada lapisan ini, dans el baru didorong masuk ke lapisan
berikutnya.
Stratum spinosum adalah lapisan sel spina atau tanduk, disebut demikian karena
sel-sel tersebut disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina adalah
bagian penghubung intraselular yang disebut desmosom.
Stratum granulosum terdiri dari 3 atau 5 lapisan atau barisan sel dengan
granula-granula keratohialin yang merupakan prekursor pembentuk keratin.
Stratum lusidum adalah lapisan jernih dan tembus cahaya dari sel-sel gepeng
tidak bernukleus yang hampir mati dengan ketebalan 4 sampai 7 lapisan sel.
Stratum korneum adalah lapisan epidermis teratas, terdiri dari 25 sampai 30
lapisan sisik tidak hidup yang sangat terkeratinisasi dan semakin gepeng saat
mendekati permukaan kulit.
6.
Menghasilkan keringat terutama terdiri dari air, garam-garam urea, sedikit asam amino,
asam lemak, dan amoniak. Keringat berfungsi dalam ekresi dan keseimbangan suhu tubuh.
Berdasarkan struktur dan lokasinya kelenjar keringat dibagi menjadi 2 jenis yaitu [3]:
a. Kelenjar keringat ekrin adalah kelenjar tubuler simpel dan berpilin serta tidak berhubungan
dengan folikel rambut. Kelenjar ini penyebarannya meluas keseluruh tubuh, terutama pada
telapak tangan, telapak kaki, dan dahi. Sekresi dari kelenjar ini (keringat) mengandung air dan
membantu pendinginan evaporatif tubuh.
b. Kelenjar keringat apokrin adalah kelenjar keringat terspesialisasi yang besar dan bercabang
dengan penyebaran yang terbatas. Kelenjar ini ditemukan pada aksila, areola payudara dan regia
anogenital
1) Kelenjar apokrin yang ditemukan di lipatan ketiak dan area anogenital memiliki duktus yang
membuka ke bagian atas folikel rambut. Kelenjar ini mulai berfungsi pada masa pubertas untuk
merespon stres atau kegembiraan dan mengeluarkan semacam sekresi tidak berbau yang
kemudian akan berbau jika bereaksi dengan bakteri
2) Kelenjar seruminosa pada saluran pada telinga menghasilkan serumen atau getah telinga. Hasil
kelenjar ceruminose dengan kelenjar sebasea ialah cerumen (kotoran telinga)
3) Kelenjar mamae adalah kelenjar apokrin termodifikasi yang mengalami spesialisasi untuk
memproduksi susu
2. Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum yang baisanya dialirkan ke folikel rambut. Kelenjar
sebasea, rambut, dan kelenjar keringat apokrin membentuk unit pilosebasea, tetapi hanya
terbentuk pada rambut di area genitalia, bibir, puting susu, dan areola payudara.
B. Retensi panas adalah salah satu fungsi dari kulit dan jaringan adiposa lapisan sub kutan. Lemak
merupakan insulator panas untuk tubuh dan derajat insulasi bergantung pada jumlah jaringan
adipose
C. Pembuluh darah dalam papila dermal juga dikendalikan oleh sistem saraf
1. Jika pembuluh darah berdilatasi, aliran darah ke permukaan kulit meningkat, sehingga konduksi
panas pada bagian eksterior dapat terjadi
2. Pembuluh darah berkontriksi untuk menurunkan aliran darah kepermukaan kulit dalam upaya
mempertahankan panas tubuh sentral.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kulit adalah suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks dan memiliki berbagai kategori
yang vital. Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki luas paling besar, yaitu 1,9 m2 pada orang
dewasa. Struktur kulit terdiri dari dua lapis, yaitu epidermis dan dermis yang melekat satu sama
lain. Epidermis merupakan epitel berlapis gepeng yang terdiri dari lima lapisan, dari dalam ke luar
terdiri dari Stratum basalis, Stratum spinosum, Startum granulosum, Stratum
lucidum dan Stratum korneum