Kesehatan merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan manusia sehingga senantiasa menjadi prioritas dalam pembangunan nasional suatu bangsa. Salah satu komponen kesehatan yang penting adalah tersedianya obat (Undang- undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009). Obat adalah bahan atau paduan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia (Undang-undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009). Obat berbeda dengan komoditas perdagangan lainnya, karena selain merupakan komoditas perdagangan, obat juga memiliki fungsi sosial. Obat yang layak digunakan oleh masyarakat adalah obat yang memenuhi persyaratan keamanan (safety), persyaratan khasiat (efficacy), dan persyaratan kualitas produk (quality). Untuk itu, industri farmasi selaku produsen obat diharapkan dapat memberikan jaminan mutu terhadap obat yang diproduksinya. Salah satu langkah utama yang dilakukan industri farmasi dalam upaya menghasilkan obat jadi yang senantiasa memenuhi standar adalah dengan menerapkan pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). CPOB merupakan suatu petunjuk (guidance) yang bersifat dinamis, artinya mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dengan kriteria kualifikasi yang terus berubah. Tujuan CPOB adalah untuk menjamin bahwa setiap produk obat dibuat sesuai dengan persyaratan mutu yang telah ditentukan yang menyangkut seluruh proses produksi dan pengendalian mutu obat. Penjaminan mutu inilah yang menjadi suatu bagian penting dalam suatu industri farmasi dalam menerapkan CPOB. Departemen penjaminan mutu inilah yang disebut Quality Assurance (QA) Department yang berperan menjamin mutu dalam suatu industri farmasi sesuai dengan ketentuan yang terdapat di dalam CPOB (BPOM RI, 2012).
1 2
Dalam rangka menghasilkan apoteker yang berkualitas, maka Program
Studi Profesi Apoteker Universitas Hasanuddin mengadakan kerja sama dengan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Jakarta dan Plant Bandung untuk menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dalam bentuk tour industri untuk melihat gambaran umum tentang industri farmasi dan penerapan aspek-aspek CPOB dalam industri farmasi tersebut.
1.2 Tujuan PKPA
Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin menyelenggarakan program PKPA bagi calon apoteker dengan tujuan sebagai berikut: 1. Mengamati penerapan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) di industri farmasi. 2. Mengetahui proses produksi tablet captopril di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Jakarta.