Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan manusia
sehingga senantiasa menjadi prioritas dalam pembangunan nasional suatu bangsa.
Salah satu komponen kesehatan yang penting adalah tersedianya obat (Undang-
undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009).
Obat adalah bahan atau paduan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia (Undang-undang
Kesehatan No. 36 Tahun 2009). Obat berbeda dengan komoditas perdagangan
lainnya, karena selain merupakan komoditas perdagangan, obat juga memiliki
fungsi sosial. Obat yang layak digunakan oleh masyarakat adalah obat yang
memenuhi persyaratan keamanan (safety), persyaratan khasiat (efficacy), dan
persyaratan kualitas produk (quality). Untuk itu, industri farmasi selaku produsen
obat diharapkan dapat memberikan jaminan mutu terhadap obat yang
diproduksinya. Salah satu langkah utama yang dilakukan industri farmasi dalam
upaya menghasilkan obat jadi yang senantiasa memenuhi standar adalah dengan
menerapkan pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
CPOB merupakan suatu petunjuk (guidance) yang bersifat dinamis,
artinya mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dengan kriteria
kualifikasi yang terus berubah. Tujuan CPOB adalah untuk menjamin bahwa
setiap produk obat dibuat sesuai dengan persyaratan mutu yang telah ditentukan
yang menyangkut seluruh proses produksi dan pengendalian mutu obat.
Penjaminan mutu inilah yang menjadi suatu bagian penting dalam suatu industri
farmasi dalam menerapkan CPOB. Departemen penjaminan mutu inilah yang
disebut Quality Assurance (QA) Department yang berperan menjamin mutu
dalam suatu industri farmasi sesuai dengan ketentuan yang terdapat di dalam
CPOB (BPOM RI, 2012).

1
2

Dalam rangka menghasilkan apoteker yang berkualitas, maka Program


Studi Profesi Apoteker Universitas Hasanuddin mengadakan kerja sama dengan
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Jakarta dan Plant Bandung untuk
menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dalam bentuk tour
industri untuk melihat gambaran umum tentang industri farmasi dan penerapan
aspek-aspek CPOB dalam industri farmasi tersebut.

1.2 Tujuan PKPA


Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin
menyelenggarakan program PKPA bagi calon apoteker dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Mengamati penerapan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) di industri
farmasi.
2. Mengetahui proses produksi tablet captopril di PT. Kimia Farma (Persero)
Tbk. Plant Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai