Anda di halaman 1dari 8

Kode Dok.

FORMULIR No. Revisi


Modul 04 Pemilihan Halaman
Hantaran Tanggal Berlaku

PEMILIHAN DAN PEMASANGAN PENGHANTAR

I. Pemilihan Hantaran
A. Bahan dan Jenis Penghantar Saluran Udara

Syarat-syarat bahan penghantar saluran udara yang baik adalah daya hantarnya
cukup baik, daya tariknya cukup tinggi, koefisien muai panjang cukup kecil dan
modulus kekenyalan (elastisitas) cukup besar.
Bahan-bahan yang memenuhi syarat tersebut di atas antara lain adalah logam biasa
(seperti besi, tembaga, aluminium dsb), kawat logam campuran (alloy) yaitu
tembaga atau aluminium yang diberi campuran logam jenis lain dalam jumlah
tertentu guna menaikkan kekuatan
mekaniknya, dan logam paduan (composite) yaitu jenis dua logam atau lebih yang
dipadukan dengan cara kompresi atau peleburan (smelting) ataupun pengelasan
(welding).
Kabel penghantar saluran udara menurut bahan pembuatannya dapat
diklasifikasikan menjadi :
1) Kabel logam biasa, seperti AAC (all aluminium conductor) dan BCC
(bare copper conductor).
2) Kabel logam campuran (alloy), seperti AAAC (all aluminium alloy conductor)
3) Kabel logam paduan (composite), seperti Copper Clad Steel (kabel baja berlapis
tembaga) dan Aluminium Clad Steel (kabel baja berlapis aluminium).
4) Kabel lilit campuran, yaitu kabel yang terdiri dari dua atau lebih jenis
logam, seperti ACSR (aluminium cable steel reinforced).
5) Kabel twisted (kabel lilit aluminium berisolasi)
Kode Dok.
FORMULIR No. Revisi
Modul 04 Pemilihan Halaman
Hantaran Tanggal Berlaku

Sedangkan menurut konstruksinya kabel penghantar saluran udara


dapat diklasifikasikan menjadi :
1) Kabel pejal (solid wire) berpenampang bulat
2) Kabel serabut (stranded wire) terdiri dari 9 s/d 61 jenis kabel pejal yang dililit
menjadi satu, biasanya berisolasi dan konsentris.
3) Kabel berongga (hollow conductor), yaitu kabel penghantar yang
dibuat berongga untuk mendapatkan deameter yang cukup besar.
Kode Dok.
FORMULIR No. Revisi
Modul 04 Pemilihan Halaman
Hantaran Tanggal Berlaku

B. Bahan dan Jenis Penghantar Saluran Bawah Tanah


Syarat-syarat bahan penghantar saluran bawah tanah yang baik adalah daya hantar
listriknya, daya mekanisnya, daya tahan panas dan daya tahan terhadap reaksi
kimia harus cukup baik.
Kabel penghantar saluran bawah tanah menurut bahan pembuatannya dapat
diklasifikasikan menjadi :
1) Kabel tegangan 0,6/1 KV dan 3,5/30 KV, seperti kabel NYFGbY
dengan ukuran (3 – 4) x (1,5 – 240) mm²
2) Kabel tegangan 0,6/1 KV dan 3,5/6 KV, seperti kabel NYRGbY dan
NAYGbY dengan ukuran (3 – 4) x (1,5 – 240) mm².

Sedangkan menurut konstruksinya kabel penghantar saluran bawah


tanah dapat diklasifikasikan menjadi :
1) Kabel tanah dengan susunan inti berurat pejal (solid) dan serabut (stranded).
2) Kabel tanah dengan jumlah inti 1 x 50 mm², 2 x 50 mm², 3 x 50 mm²
dan 4 x 50 mm².

C. Kapasitas Arus
Jenis penghantar untuk SUTM dipakai AAAC (All Aluminium AlloyConductor), suatu
campuran aluminium dengan silicium (0,4 - 0,7%), magnesium (0,3 - 0,35%) dan
ferum (0,2 - 0,3%), mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada aluminium
murni, tetapi kapasitas arusnya lebih rendah.
Untuk SUTR dipakai kabel pilin udara (twisted cable) suatu kabel dengan inti AAC
berisolasi XLPE (Cross Linked polythylene), dilengkapi kawat netral AAAC sebagai
penggantung, dan dipilin.
Kode Dok.
FORMULIR No. Revisi
Modul 04 Pemilihan Halaman
Hantaran Tanggal Berlaku

Gambar Twisted Cable

Kapasitas arus adalah kemampuan daya hantar arus pada ambient temperatur
35°C, kecepatan angin 0,5 m/dt, serta daya tahan termal XLPE pada suhu 450°C.
Sebagai contoh kapasitas arus tersebut dapat dilihat pada tabel

Tabel Daya hantar arus AAAC & XLPE cable TR

Pemilihan Ukuran
Penghantar AAAC ukuran yang tersedia yaitu; 16, 25, 35, 50, 70,110, 150 dan 240
mm², sedangkan untuk Twisted Cable tersedia ukuran; 3x25, 1x25; 3x35 + 1x25;
3x50 +1x35; dan 3x70 + 1x50; 2x25 + 1x25; 2x35 + 1x25; 2x50 + 1x35; mm².

II. Pemasangan Saluran Udara


A. Penarikan Hantaran

Pengahantar harus ditarik tidak terlalu kencang dan juga tidak boleh terlalu kendor,
agar konduktor tidak menderita kerusakan mekanis maupun kelelahan akibat
tarikan dan ayunan, dilain pihak dicapai penghematan pemakaian konduktor.
Kode Dok.
FORMULIR No. Revisi
Modul 04 Pemilihan Halaman
Hantaran Tanggal Berlaku

Sebagaimana diketahui bahwa harga penghantar berkisar 40% dari harga


perkilometer jaringan. Batasan-batasannya sebagai berikut :
- Tarikan AAAC yang diijinkan maksimum 30% dari tegangan putus
(Ultimate tensile strength).
- Tarikan Twisted cable (TC) yang diijinkan maksimum 35% dari tegangan
putus dari kawat penggantung.
- Andongan yang terjadi pada SUTM dengan jarak gawang 60 - 80 meter,
dan pada SUTR dengan jarak gawang 35 – 50 meter, tidak boleh lebih dari
1 meter.

b. Andongan
Jika kawat penghantar direntangkan pada dua tiang (span), maka akan
membentuk lengkungan kawat yang berbentuk disebutkan berat kawat
penghantar. Lengkungan ini yang disebut sebagai andongan.

Andongan (sag) merupakan jarak lenturan dari suatu bentangan kawat penghantar
antara dua tiang penyangga jaringan atau lebih, yang diperhitungkan berdasarkan
garis lurus (horizontal) kedua tiang tersebut.
Besarnya lenturan kawat penghantar tersebut tergantung pada berat dan panjang
kawat penghantar atau panjang gawang (span). Berat kawat akan menimbulkan
tegangan terik pada kawat penghantar, yang akan mempengaruhi besarnya
andongan tersebut.

1. Perhitungan Andongan Simetris


Bentuk andongan simetris dapat dilihat pada gamber
Kode Dok.
FORMULIR No. Revisi
Modul 04 Pemilihan Halaman
Hantaran Tanggal Berlaku

Bentuk andongan simetris

Besarnya andongan pada tiang simetris :

2.To

Dimana :
S = besarnya andongan (sag), dalam satuan meter
Wc = berat beban kawat penghantar (weight of conductor), dalam satuan kg
(kilogram)
L = panjang ½ gawang (span), dalam satuan meter
To = tegangan tarik maksimum kawat penghantar yang diperkenan kan
(allowable maximum
tension), dalam satuan kg (kilogram)

2. Perhitungan Andongan Tak Simetris


Andongan tak simetris ini terjadi karena posisi tiang penyangga jaringan distribusi
terletak tidak di daerah mandatar, dalam arti jaringan distribusi melintasi beberapa
wilayah, seperti melintasi daerah rawa, melintasi perbukitan, melintasi sungai, dan
melintasi lembah yang bersungai.
Kode Dok.
FORMULIR No. Revisi
Modul 04 Pemilihan Halaman
Hantaran Tanggal Berlaku

Bentuk andongan Tak simetris

Dimana :
S = besarnya andongan (sag), dalam satuan meter
Wc = berat beban kawat penghantar (weight of conductor), dalam satuan kg
(kilogram)
L = panjang gawang (span), dalam satuan meter
To = tegangan tarik maksimum kawat penghantar yang diperkenan kan
(allowable maximum tension), dalam satuan kg (kilogram)

contoh:
Kawat penghantar direntangkan pada dua titik tiang listrtik yang tingginya 15
meter, lebar kedua tiang 100 meter. Jika tekanan kawat mendatar 1500 kg, berat
kawat 1,5 kg/m.
Hitunglah andongan yang terjadi dan panjang kawat sebenarnya?
Kode Dok.
FORMULIR No. Revisi
Modul 04 Pemilihan Halaman
Hantaran Tanggal Berlaku

Diketahui: L = ½ x 100 meter = 50 meter


To = 1500 kg
Wc = 1,5 kg/m

2
S = Wc.L /2 To
2
S =1,5 (50) / 2. 1500

S= 1,25 meter

2 2 2
Lo = 2 L + Wc L / 3. To

2 2 2
Lo = 2.50 + (1,5). (50)/ 3. (1500)

Lo = 100 +

c. Jarak gawang
Penentuan jarak gawang dipengaruhi oleh :
(1) Kondisi geografis dan lingkungan
(2) Jarak aman konduktor dengan tanah
(3) Perhitungan tarikan dan andongan
(4) Efisiensi biaya
Mengingat hal itu maka penentuan jarak gawang adalah :
Daerah permukiman : jarak gawang SUTM murni, sebesar 50 – 60 meter,
jarak gawang SUTR murni, sebesar 40 – 50 meter.
Di luar permukiman : jarak gawang SUTM murni sebesar 60 – 80 meter.

Anda mungkin juga menyukai