Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

Pendidikan Demokrasi

A. Pengertian Demokrasi

Secara etimologis Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani, “demos”


berarti rakyat dan “kratos/kratein” berarti kekuasaan. Konsep dasar demikrasi
berarti “rakyat berkuasa”. Definisi singkat utuk istilah demokrasi yang diartikan
sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.

Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara memberi ketentuan dalam


masalah-masalah pokok mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai
kebijaksanaan negara, karena kebijaksanaan tersebut menentukan kehidupan
rakyat (Noer, 1983:207). Jadi, negara demokrasi adalah negara yang
diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat, atau jika ditinjau
dari sudut organisasi, ia berarti pengorganisasian negara dilakukan oleh rakyat
sendiri atau atas persetujuan rakyat karena kedaulatan berada ditangan rakyat.

Dalam hubungannya ini menurut Henry B. Mayo bahwa sistem politik


demokratis adalah sistem yang menunjukkan bahwa kebijaksanaan umum
ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif
oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip
kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminya kebebasan
politik

B. Pengertian Pendidikan Demokrasi

Pendidikan yang demokratik adalah pendidikan yang memberikan


kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan di
sekolah sesuai dengan kemampuannya. Pengertian demokratik di sini
mencakup arti baik secara horizontal maupun vertikal.
Maksud demokrasi secara horizontal adalah bahwa setiap anak, tidak
ada kecualinya, mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati
pendidikan sekolah. Hal ini tercermin pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yaitu:
“Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”. Sementara itu,
demokrasi secara vertikal ialah bahwa setiap anak mendapat kesempatan yang
sama untuk mencapai tingkat pendidikan sekolah yang setinggi-tingginya
sesuai dengan kemampuannya.

Sedangkan demokrasi pendidikan dalam pengertian yang luas


mengandung tiga hal yaitu :

1. Rasa hormat terhadap harkat sesama manusia demokrasi pada prinsip


ini dianggap sebagai pilar pertama untuk menjamin persaudaraan hak manusia
dengan tidak memandang jenis kelamin, umur, warna kulit, agama dan bangsa.
Dalam pendidikan, nilai-nilai inilah yang ditanamkan dengan memandang
perbedaan antara satu dengan yang lainnya baik hubungan antara sesama
peserta didik atau hubungan dengan gurunya yang saling menghargai dan
menghormati.
2. Setiap manusia memiliki perubahan ke arah pikiran yang sehat
Dari prinsip inilah timbul pandangan bahwa manusia itu harus dididik, karena
dengan pendidikan itu manusia akan berubah dan berkembang ke arah yang
lebih sehat, baik dan sempurna. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga
pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan anak didik untuk
berpikir dan memecahkan persoalan-persoalannya sendiri secara teratur,
sistematis dan komprehensif serta kritis sehingga anak didik memiliki wawasan,
kemampuan dan kesempatan yang luas.
3. Rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama
Dalam konteks ini, pengertian demokrasi tidaklah dibatasi oleh kepentingan
individu-individu lain. Dengan kata lain, seseorang menjadi bebas karena orang
lain menghormati kepentingannya. Oleh sebab itu, tidak ada seseorang yang
karena kebebasannya berbuat sesuka hatinya sehingga merusak kebebasan
orang lain atau kebebasannya sendiri.

Dan apabila dihubungkan dengan pendidikan maka definisi demokrasi


pendidikan menurut beberapa ahli sebagaimana berikut:

a. Dalam kamus New book of Knowledge volum 4 disebutkan bahwa yang


dimaksud dengan demokrasi pendidikan adalah demokrasi yang memberikan
kesempatan pendidikan yang sama kepada semua orang, tanpa membedakan
suku, kepercayaan, warna dan status social.

b. Vebrianto demokrasi pendidikan adalah pendidikan yang memberikan


kesempatan yang lama kepada setiap anak (pesert didik) mencapai tingkat
pendidikan sekolah yang setinggi-tingginya sesuai dengan kemampuannya.

c. Sugarda Purbakatwaja demokrasi pendidikan adalah pengajaran pendidikan


yang semua anggota masyarakat mendapatkan pengajaran dan pendidikan
secara adil.

d. M. Muchyidin Dimjati dan M. Roqib Demokrasi pendidikan adalah pendidikan


yang berprinsip dasar rasa cinta dan kasih sayang terhadap semua.

Prinsip-prinsip demokrasi dalam pendidikan dalam setiap pelaksanaan


pendidikan selalu terkait dengan masalah-masalah antara lain :

1. Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan


2. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan
3. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka
C. Demokrasi Pendidikan di Indonesia

Pengakuan terhadap hak asasi setiap individu anak bangsa untuk


menuntut pendidikan pada dasarnya telah mendapatkan pengakuan secara
legal sebagai-mana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 pasal
31 (1) yang berbunyi bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan. Oleh karena itu seluruh komponen bangsa yang mencakupi orang
tua, masyarakat, dan pemerintah memiliki kewajiban dalam bertanggung jawab
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.

Pendidikan demokrasi pada hakikatnya adalah sosialisasi nilai-nilai


demokrasi supaya bisa diterima dan diterapkan oleh setiap wn. Pendidikan
demokrasi mempersiapkan warga masyarakat berperilaku dan bertindak
demokratis. Pendidikan demokrasi melalui aktivitas menanamkan kepada
pengelola negara dan generasi muda terhadap pengetahuan, kesadaran dan
nilai-nilai demokrasi. Pengetahuan dan kesadaran terhadap nilai demokrasi
meliputi tiga hal: Pertama Kesadaran bahwa demokrasi adalah pola kehidupan
yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat itu sendiri. Demokrasi adalah
pilihan terbaik di antara yg buruk tentang pola hidup bernegara. Kedua
Demokrasi adalah sebuah learning process yang lama dan tidak sekedar
meniru masyarakat lain. Ketiga Kelangsungan demokrasi tergantung pada
keberhasilan mentransformasikan nilai-nilai demokrasi pada masyarakat.

Terkait dengan pernyataan tersebut, sejak tanggal 8 Juli 2003


pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menggantikan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989
yang dianggap sudah tidak memadai lagi. Pembaharuan Sistem Pendidikan
Nasioanal dilakukan untuk memperbarui visi, misi, dan strategi pembangunan
pendidikan nasional. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tersebut
secara tegas memperkuat tentang amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal
31 tentang pendidikan.
Selama ini memang kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan
pendidikan telah menuju pada upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,
sehingga secara konseptual pemerintah telah melaksanakan kewajibannya
sesuai dengan ketentuan undang-undang. Namun secara realitas masih cukup
banyak diantara kelompok usia sekolah yang tidak/belum dapat menikmati
pendidikan karena alasan tertentu baik karena ketidakterjangkauan biaya,
tempat maupun kesempatan, sehingga hak mereka seolah “terampas” dengan
sendirinya
Sebenarnya bangsa Indonesia telah menganut dan mengembangkan
asas demokrasi dalam pendidikan sejak diproklamasikannya kemerdekaan
hingga sekarang. Hal ini terdapat dalam :

1. UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2.

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pasal 5, 6, 7 dan pasal 8 ayat 1, 2 dan ayat 3.

3. Garis-garis Besar Haluan Negara di Sektor Pendidikan.

D. Permasalahan Pendidikan di Indonesia

Salah satu penghambat dalam pendidikan di Indonesia adalah


munculnya beberapa masalah. Padahal pendidikan merupakan cara yang
utama dalam peningkatan mutu SDM Indonesia. Kali ini masalah yang muncul
dalam pembahasan makalah demokrasi pendidikan di Indonesia meliputi :
a. Rendahnya partisipasi masyarakat UUSPN pasal 54 ayat 2 menyatakan
bahwa peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta
perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi
kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan
pendidikan.
b. Rendahnya inisiatif kebijakan yang kurang demokratis
Telah dijelaskan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan.
Kebijakan Pemerintah ini kurang demokratis dalam hal kurang meratanya
pendidikan. Pemerintah hanya mempertimbangkan potensi pendidikan secara
nasional. Padahal setiap daerah potensi dalam hal pendidikan berbeda-beda.
Masalah ini menimbulkan kurang demokratisnya kebijakan pemerintah.
c. Tantangan kehidupan global Lambat laun semua hal mengalami
perkembangan. Salah satunya dalam hal pendidikan. Pendidikan juga
mengalami perkembangan secara global. Buktinya pemerintah kita
menyempurnakan kurikulum yang dulunya hanya menyangkut kognitif saja.
Sekarang terdiri aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Lebih khusus dalam hal
demokrasi pendidikan juga mengalami perkembangan. Tapi hal-hal yang terkait
dalam pendidikan belum mengikuti perkembangan global.

E. Usaha Dalam Penyelesaian Permasalahan Pendidikan di Indonesia

Dalam menyelesaikan permasalah pendidikan di Indonesia terdapat


beberapa usaha, antara lain sebagai berikut :

a. Upaya peningkatan mutu pendidikan dilakukan dengan menetapkan


tujuan dan standar kompetensi pendidikan misalnya dengan penyempurnaan
kurikulum ,pelaksanaan paradigma pendidikan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan dasar Negara Indonesia yaitu
pancasila yang didalamnya mengandung unsur – unsur pendidikan yang
Berketuhanan,Berkemanusiaan,dan Berbudi pekerti luhur dengan
diterapkannya paradigma ini maka demokrasi pendidikan akan dapat
diwujudkan.
b. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan misalnya kebijakan
pemerintah dengan mencananangkan DANA BOS [bantuan operasional
sekolah] ini sangat bermanfaat untuk perbaikan gedung – gedung sekolah ,
menambah media belajar siswa ,untuk memperbaiki sarana dan prasarana
pendidikan yang kurang memadai,menambah referensi buku – buku
perpustakaan , membuat laboratorium praktek sesuai standar selain DANA
BOS ada juga beasiswa bagi anak yang orang tuanya kurang mampu maupun
anak yang berprestasi baik ,ini sangat membantu kelangsungan pendidikan
mereka.
c. Peningkatan relevansi pendidikan mengandung arti karena ada
ketidakserasian antara hasil pendidikan [output] dengan kebutuhan dunia kerja
.Yang menjadi masalah utama karena ketrampilan yang di miliki tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan .Sehingga sekarang banyak berdiri sekolah – sekolah
kejuruan yang mencetak siswa untuk dapat mempunyai ketrampilan sesuai
profesi yang diinginkan .Misal STM , SMK, Sekolah ketrampilan.
d. Untuk mengatasi rendahnya kualitas guru pemerintah sekarang
mengeluarkan kebijakan bahwa guru SD minimal harus S1 [strata 1] dan dalam
proses belajar mengajar harus sesuai dengan kode etik guru untuk
meminimalisir hal- hal yang tidak diinginkan,serta guru itu tidak hanya mengajar
tetapi harus memberi contoh yang baik atau teladan bagi siswa – siswanya.
e. Untuk mengatasi rendahnya kesejahteraan guru sekarang pemerintah
menaikkan gaji guru ,berupa gaji pokok,tunjangan yang melekat pada gaji
,tunjangan profesi dan lain – lain ,sehingga dengan meningkatkan
kesejahteraan guru diharapkan guru itu dapat mencintai profesinya dengan
utuh artinya guru itu tidak akan mencari pekerjaan sampingan untuk menambah
penghasilan jadi dapat berkonsentrasi dalam proses pendidikan khususnya
proses belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai