Anda di halaman 1dari 13

ETIKA POLITIK BERDASARKAN PANCASILAH

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Sebagian Tugas
Mata Kuliah PANCASILAH

DISUSUN OLEH :
Kelompok : 2
Semester:1
Kelas : A

1. AYU DALEREVA A1J019017


2. JESSY LIDIA SARI A1J019015
3. GITA MERLIANA A1J019013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NON FORMAL


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya yang berjudul “ETIKA
POLITIK BERDASARKAN PANCASILA” tujuan makalah ini adalah untuk mengkaji konsep
dan makna etika politik berdasrkan pancasila. Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapat
bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu dalam kesempatan ini, tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs Agus Zainal M.Pd
2. Rekan- rekan kelas IA prodi Pendidikan Non Formal

Adapun dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat kekeliruan dan
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan karya-
karya berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi penulis
sendiri.

Bengkulu, 1 oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL ……………………………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….........

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………
C. Tujuan……………………………………………………………………………
D. Manfaat……………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN
A.Pengantar
B.Pengertian nilai ,norma dan moral
C.Nilai dasar,nilai instrumental dan nilai praktis
D.Etika Politik

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulam
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pancasila sebagai dasar Negara, pedoman dan tolok ukur kehidupan berbangsa dan
bernegara di Republik Indonesia. Tidak lain dengan kehidupan berpolitik, etika politik Indonesia
tertanam dalam jiwa Pancasila. Kesadaran etik yang merupakan kesadaran relational akan
tumbuh subur bagi warga masyarakat Indonesia ketika nilai-nilai pancasila itu diyakini
kebenarannya, kesadaran etik juga akan lebih berkembang ketika nilai dan moral pancasila itu
dapat di breakdown kedalam norma-norma yang di berlakukan di Indonesia .
Pancasila juga sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai
sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran dari norma baik norma hukum, norma moral
maupun norma kenegaraan lainya. Dalam filsafat pancasila terkandung didalamnya suatu
pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif
(menyeluruh) dan sistem pemikira ini merupakan suatu nilai, Oleh karena itu suatu pemikiran
filsafat tidak secara langsung menyajikan norma-norma yang merupakan pedoman dalam suatu
tindakan atau aspek prasis melainkan suatu nilai yan bersifat mendasar.
Nilai-nilai pancasila kemudian dijabarkan dalam suatu norma yang jelas sehingga
merupakan suatu pedoman.Dalam pengertian inilah maka pancasila berkedudukan sebagai
sumber dari segala hukum di Indonesia, pancasila juga merupakan suatu cita-cita moral yang
luhur yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara
dan berasal dari bangsa indonesia sendiri sebagai asal mula (kausa materialis).
Pancasila bukanlah merupakan pedoman yang berlangsung bersifat normatif ataupun
praksis melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai etika yang merupakan sumber hukum baik
meliputi norma moral maupun norma hukum, yang pada giliranya harus dijabarkan lebih lanjut
dalam norma-norma etika, moral maupun norma hukum dalam kehidupan kenegaraan maupun
norma hokum dalam kehidupan kenegaraan maupun kebangsaan.
B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian etika?


2. Apa pengertian nilai, norma dan moral?
3. Apa itu hierarkhi nilai?
4. Bagaimana hubungan antara nilai, norma dan moral?
5. Bagaimana pengertian etika politik dan politik?
6. Apa definisi dimensi politisi manusia?
7. Nilai-nilai apa yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber etika politik ?

C.TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari etika.


2. Untuk mengetahui pengertian nilai, norma dan moral dalam konteks pancasila sebagai
etika politik.
3. Untuk mengetahui pengertian hierarkhi nilai.
4. Dapat mengerti hubungan antara nilai, norma dan moral dalam konteks pancasila
sebagai etika politik.
5. Untuk mengetahui pengertian etika politik dan politik.
6. Untuk mengetahui definisi dimensi politisi manusia.
7. Dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber etika
politik.
D.MANFAAT
Para pembaca dapat mengetahui tentang awal munculnya etika politik, memahami pengertian
dari etika dan memahami pengertian dari politik, karena sebelum kita mempelejari apa itu yang
dimaksud dengan etika polotik kita harus memahami dulu apa pengertian dari Etika. Dan juga
dengan membaca makalah kami ini pembaca dapat memahami apa yang di maksud dengan etika
politik, mengetahui serta memahami pengertian dari nilai, norma dan moral.Dan manfaat lain
kita bisa mengetahui serta memahami peran pancasila sebagai sumber etika politik di Negara kita
yaitu Tanah Airku Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGANTAR
1.PENGERTIAN ETIKA
Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu etika umum dan
etika khusus,etika merupakan suatu oemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral.Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap
yang bertanggung jawab terhadap dan berbagai ajaran moral(suseno,1987). Etika umum
mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia,sedangkan etika
khusus membahas prinsip-prinsip dalam hubungan dengan berbagai aspek kehiduoan
manusia(suseno,1987). Etika khusus dibagi menjadi etika individual yang membahas kewajiban
manusia terhadap diri sendiri dan etika sosial yang membahas tentang kewajiban manusia
terhadap manusia lain dalam hidup masyarakat, yang merupakan suatu bagian terbesar dari etika
khusus

B.PENGERTIAN NILAI,NORMA DAN MORAL


1.PENGERTIAN NILA,NORMA DAN MORAL
Didalam Dictionary of sosciology and related sciences dikemukakan bahwa nilai adalah
kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari
suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok.Dengan demikian maka
nilai itu sebenarnya adalah suatu kenyataan-kenyataan lain sebagai pembawa nilai(wartrager). Di
dalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita,harapan-harapan,dambaan-dambaan dan
keharusannya
2.HIERARKHI NILAI
Terdapat berbagai macam pandangan tentang nilai hal ini sangat tergantung pada titik tolak
dan sudut pandangnya masinh-masing dalam menentukan tentang pengertian serta hirrarkhi nilai.
Max sceler mengemukakan bahwa nilai-nilai yang ada, tidak sama luhurnya dan sama
tingginya. Nilai-nilai itu secara senyatanya ada yang lebih tinggi da nada yang lebih rendah
dibandingakn dengan nilai niali lainnya. Menurut tinggi rendahnya, iali dapat dikelompokan
dalan 4 tingkatan sebagai berikut;
1. Nilai-nilai kenikmatan
2. Nilai-nilai kehidupan
3. Nilai-nilai kejiwaan
4. Nilai-nilai kerohanian

Walter G Everet menggolong-golongkan nilai-nilai manusiawi kedalam 8 kelompok yaitu


1. Nilai-nilai ekonomis
2. Nilai-nilai kejasmanian
3. Nilai-nilai hiburan
4. Nilai-nilai sosial
5. Nilai-nilai watak
6. Nilai-nilai estetis
7. Nilai-nilai intelektual
8. Nilai-nilai keagamaan

Notonagoro membagi nilai menjadi 3 macam :

• Nilai material
• Nilai vital
• Nilai kerohanian :

1. Nilai kebenaran

2. Nilai keindahan

3. Nilai kebaikan

4. Nilai religius
C.NILAI DASAR,NILAI INSTRUMEN DAN NILAI PRAKTIS

A. Nilai dasar

Nilai dasar tidak dapat diamati melalui indera manusia, namun berkaitan dengan tingkah
laku manusia atau segala aspek kehidupan manusia yang bersifat nyata.

Nilai bersifat universal karena menyangkut hakikat kenyataan objektif segala sesuatu
misalnya Tuhan, manusia atau segala sesuatu lainnya.

B. Nilai instrumental

Merupakan suatu pedoman yang dapat diukur dan diarahkan, sehingga dapat dikatakan
bahwa nilai instrumental juga merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar.

C.Nilai praksis

Merupakan perwujudan dari nilai instrumental sehingga dapat berbeda-beda wujudnya,


namun demikian tidak bisa menyimpang atau bahkan tidak dapat bertentangan karena nilai
dasar, nilai instrumental dan nilai praksis merupakan suatu sistem perwujudan yang tidak
boleh menyimpang dari sistem tersebut.

D.ETIKA POLITIK

1.Pengertian Politik

Pengertian politik berasal dari kosa kata politics,yang memiliki makna bermacam-macam
kegiatan dalam suatu sistem politik atau Negara yang menyangkut proses penentuan tujuan-
tujuan dari sistem dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan
atau deecisionmaking mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu
menyangkut seleksi antara beberapa alternative dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-
tujuan yang telah dipilih itu.

2.Dimensi Politik manusia

A.Manusia sebagai makhluk individu-sosial


Berbagai paham antarpokogi filsafat memandang hakikat sifat kodrat manusia,dari kaca
mata yang berbeda –beda. Paham individualisme yang merupakan cikal bakal paham
liberalism,memandang manusia sebagai makhluk individu yang bebas. Konsekuensinya dalam
setiap kehidupan masyarakat,bangsa mauoun Negara dasar ontologis merupakan dasar moral
politik Negara.

B.Dimensi politis kehidupan manusia

Dalam kehidupan manusia secara alamiah,jaminan atas kebebasan manusia baik sebagai
individu Maupun makhluk sosial sulit untuk dapat dilaksanakan,karena terjadinya
pembentukan kepentingan diantara mereka sehingga terdapat suatu kemungkinan terjadinya
anarkhisme dalam masyarakat. Dalam hubungan inilah manusia memerlukan suatu
masyarakat hokum yang mampu menjamin hak-haknya,dan masyarakat itulah yang disebut
Negara. Oleh karena itu berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial, dimensi politis mencakup lingkaran kelembagaan hukum dan
Negara,sistem-sistem nulai serta ideologi yang memberikan legitimasi kepadanya.

3.Nilai-nilai Pancasila sebagai Sumber Etika Politik

Sebagai dasar filsafat Negara pancasila tidaknhanya merupakan sumber deripasi peraturan
perundang undangan,melainkan juga merupakan sumber moralitas terutama dalam
hubungannya dengan legitimasi kekuasaan,hukum serta berbagai kebujakan pelaksanaan dan
penyelenggaraan Negara. Sial pertama’Ketuhanan yang Maha Esa’ ,serta sila
kedua’Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’adalah merupakan sumber nilai-nilai moral bagi
kehidupan,kenangsaan dan kenegaraan

Kebijakan serta keputusan yang diambil dalam pelaksanaan kenegaraan baik menyangkut
politik dalam negeri maupun luar negeri,ekonomi baik nasional mauoun global,yang
menyangkut rakyat, dan lainnya berdasarkan hukum yang berlaku(legitimasi hukum), harus
mendapat legitimasi rakyat(legistimasi demokratis)dan juga harus berdasarkan prinsip-
prinsip moralitas(legitimasi moral). Misalnya kebijakan harga bbm,tariff dasar listrik,tariff
telpon,kebijakan ekonomi mikro ataupun makro,reformasi infrastruktur politik serta
kebijaksanaan politik daklam maupun luar negeri harus didasarkan juga atas prinsip tersebut.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Etika adalah sebuah ilmu yaitu sebagai salah satu cabang Ilmu Filsafat. Politik berasal
dari kata politics yang memiliki makna bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem
politik atau negara yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem itu dan
diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu. Jadi, etika politik adalah suatu tata kelakuan
atau hal yang sewajarnya dilakukan dalam bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem
politik atau negara yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem itu dan
diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan kenegaraan. Sedangkan etika politik berdasarkan
Pancasila adalah etika berpolitik sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek
itu sendiri. Nilai dibagi menjadi 3 macam, yaitu: nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai
praksis. Nilai-nilai etika yang terkandung dalam Pancasila tertuang di berbagai tatanan,
yaitu: tatanan bermasyarakat, tatanan bernegara, tatanan kerja sama antarnegara atau tatanan
luar negeri, tatanan Pemerintah Daerah, tatanan hidup beragama, tatanan bela negara,
tatanan pendidikan, tatanan berserikat, tatanan hukum dan keikutsertaan dalam
pemerintahan dengan nilai-nilai dasar kesamaan bagi setiap warga negara dan kewajiban
menjunjung pemerintahan tanpa kecuali, dan tatanan kesejahteraan sosial dengan nilai dasar
kemakmuran masyarakat yang diutamakan dan bukan kemakmuran perseorangan. Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa lebih berkaitan dengan legitimasi moral. Sila II juga merupakan
sumber nilai-nilai moralitas dalam kehidupan masyarakat. Bangsa Indonesia sebagian dari
umat manusia di dunia hidup secara bersama dalam suatu wilayah dengan suatu cita-cita
serta prinsip-prinsip hidup demi kesejahteraan bersama (sila III). Negara berasal dari rakyat
dan segala kebijaksanaan dan kekuasaan yang dilakukan senantiasa untuk rakyat (sila IV).
Oleh karena itu rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara. Keadilan dalam hidup
bersama (keadilan sosial) sebagaimana terkandung pada sila V, merupakan tujuan dalam
kehidupan negara.
B.SARAN

Saran yang bisa saya sampaikain mengenai pembahasan diatas adalah kita sebagai
generasi penerus wajib mempelajari mengenai Etika Politik, Nilai, Norma dan Moral yang
berlaku dan yang sudah ditetapkan dalam masyarakat. Hal itu bertujuan agar kita dapat
melakukan tindakan yang sesusai dengan aturan jika kelak kita nanti ingin mengikuti
organisasi kepolitikan agar kita tau mana perbuatan yang baik dan buruk sehingga pada
akhirnya tidak akan merugikan orang banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Suseno Von Magnis,1987,Etika Politik,Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan


Modern.PT.Gramedia,Jakarta

Anda mungkin juga menyukai