MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Sebagian Tugas
Mata Kuliah PANCASILAH
DISUSUN OLEH :
Kelompok : 2
Semester:1
Kelas : A
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya yang berjudul “ETIKA
POLITIK BERDASARKAN PANCASILA” tujuan makalah ini adalah untuk mengkaji konsep
dan makna etika politik berdasrkan pancasila. Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapat
bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu dalam kesempatan ini, tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs Agus Zainal M.Pd
2. Rekan- rekan kelas IA prodi Pendidikan Non Formal
Adapun dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat kekeliruan dan
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan karya-
karya berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi penulis
sendiri.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ……………………………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….........
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………
C. Tujuan……………………………………………………………………………
D. Manfaat……………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengantar
B.Pengertian nilai ,norma dan moral
C.Nilai dasar,nilai instrumental dan nilai praktis
D.Etika Politik
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
C.TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
• Nilai material
• Nilai vital
• Nilai kerohanian :
1. Nilai kebenaran
2. Nilai keindahan
3. Nilai kebaikan
4. Nilai religius
C.NILAI DASAR,NILAI INSTRUMEN DAN NILAI PRAKTIS
A. Nilai dasar
Nilai dasar tidak dapat diamati melalui indera manusia, namun berkaitan dengan tingkah
laku manusia atau segala aspek kehidupan manusia yang bersifat nyata.
Nilai bersifat universal karena menyangkut hakikat kenyataan objektif segala sesuatu
misalnya Tuhan, manusia atau segala sesuatu lainnya.
B. Nilai instrumental
Merupakan suatu pedoman yang dapat diukur dan diarahkan, sehingga dapat dikatakan
bahwa nilai instrumental juga merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar.
C.Nilai praksis
D.ETIKA POLITIK
1.Pengertian Politik
Pengertian politik berasal dari kosa kata politics,yang memiliki makna bermacam-macam
kegiatan dalam suatu sistem politik atau Negara yang menyangkut proses penentuan tujuan-
tujuan dari sistem dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan
atau deecisionmaking mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu
menyangkut seleksi antara beberapa alternative dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-
tujuan yang telah dipilih itu.
Dalam kehidupan manusia secara alamiah,jaminan atas kebebasan manusia baik sebagai
individu Maupun makhluk sosial sulit untuk dapat dilaksanakan,karena terjadinya
pembentukan kepentingan diantara mereka sehingga terdapat suatu kemungkinan terjadinya
anarkhisme dalam masyarakat. Dalam hubungan inilah manusia memerlukan suatu
masyarakat hokum yang mampu menjamin hak-haknya,dan masyarakat itulah yang disebut
Negara. Oleh karena itu berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial, dimensi politis mencakup lingkaran kelembagaan hukum dan
Negara,sistem-sistem nulai serta ideologi yang memberikan legitimasi kepadanya.
Sebagai dasar filsafat Negara pancasila tidaknhanya merupakan sumber deripasi peraturan
perundang undangan,melainkan juga merupakan sumber moralitas terutama dalam
hubungannya dengan legitimasi kekuasaan,hukum serta berbagai kebujakan pelaksanaan dan
penyelenggaraan Negara. Sial pertama’Ketuhanan yang Maha Esa’ ,serta sila
kedua’Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’adalah merupakan sumber nilai-nilai moral bagi
kehidupan,kenangsaan dan kenegaraan
Kebijakan serta keputusan yang diambil dalam pelaksanaan kenegaraan baik menyangkut
politik dalam negeri maupun luar negeri,ekonomi baik nasional mauoun global,yang
menyangkut rakyat, dan lainnya berdasarkan hukum yang berlaku(legitimasi hukum), harus
mendapat legitimasi rakyat(legistimasi demokratis)dan juga harus berdasarkan prinsip-
prinsip moralitas(legitimasi moral). Misalnya kebijakan harga bbm,tariff dasar listrik,tariff
telpon,kebijakan ekonomi mikro ataupun makro,reformasi infrastruktur politik serta
kebijaksanaan politik daklam maupun luar negeri harus didasarkan juga atas prinsip tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Etika adalah sebuah ilmu yaitu sebagai salah satu cabang Ilmu Filsafat. Politik berasal
dari kata politics yang memiliki makna bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem
politik atau negara yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem itu dan
diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu. Jadi, etika politik adalah suatu tata kelakuan
atau hal yang sewajarnya dilakukan dalam bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem
politik atau negara yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem itu dan
diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan kenegaraan. Sedangkan etika politik berdasarkan
Pancasila adalah etika berpolitik sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek
itu sendiri. Nilai dibagi menjadi 3 macam, yaitu: nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai
praksis. Nilai-nilai etika yang terkandung dalam Pancasila tertuang di berbagai tatanan,
yaitu: tatanan bermasyarakat, tatanan bernegara, tatanan kerja sama antarnegara atau tatanan
luar negeri, tatanan Pemerintah Daerah, tatanan hidup beragama, tatanan bela negara,
tatanan pendidikan, tatanan berserikat, tatanan hukum dan keikutsertaan dalam
pemerintahan dengan nilai-nilai dasar kesamaan bagi setiap warga negara dan kewajiban
menjunjung pemerintahan tanpa kecuali, dan tatanan kesejahteraan sosial dengan nilai dasar
kemakmuran masyarakat yang diutamakan dan bukan kemakmuran perseorangan. Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa lebih berkaitan dengan legitimasi moral. Sila II juga merupakan
sumber nilai-nilai moralitas dalam kehidupan masyarakat. Bangsa Indonesia sebagian dari
umat manusia di dunia hidup secara bersama dalam suatu wilayah dengan suatu cita-cita
serta prinsip-prinsip hidup demi kesejahteraan bersama (sila III). Negara berasal dari rakyat
dan segala kebijaksanaan dan kekuasaan yang dilakukan senantiasa untuk rakyat (sila IV).
Oleh karena itu rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara. Keadilan dalam hidup
bersama (keadilan sosial) sebagaimana terkandung pada sila V, merupakan tujuan dalam
kehidupan negara.
B.SARAN
Saran yang bisa saya sampaikain mengenai pembahasan diatas adalah kita sebagai
generasi penerus wajib mempelajari mengenai Etika Politik, Nilai, Norma dan Moral yang
berlaku dan yang sudah ditetapkan dalam masyarakat. Hal itu bertujuan agar kita dapat
melakukan tindakan yang sesusai dengan aturan jika kelak kita nanti ingin mengikuti
organisasi kepolitikan agar kita tau mana perbuatan yang baik dan buruk sehingga pada
akhirnya tidak akan merugikan orang banyak.
DAFTAR PUSTAKA