Anda di halaman 1dari 27

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN KEMANGKON
Jln. Raya Panican-Kedungbenda Km. 2 Telp. 0281 6591566

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN UKGMD (UPAYA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT DESA)

1.PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan


nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar tercipta derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting
dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai


upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggung
jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Visi pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju
terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran kecamatan masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
sehat dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu serta adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator kecamatan sehat adalah lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan
kesehatan yang bermutu, serta derajat kesehatan penduduk kecamatan.

2.LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan suatu unit organisasi kesehatan yang merupakan pusat


pengembangan, melaksanakan pembinaan dan juga memberikan upaya pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya melalui berbagai kegiatan pokok puskesmas.
Upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu kegiatan pokok puskesmas
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dengan melibatkan peran serta masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas, yang meliputi :

1. Upaya kesehatan gigi dan mulut yang bersifat pelayanan khusus, dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan gigi
2. Upaya kesehatan gigi dan mulut yang bersifat umum, dilaksanakan integrasi dengan
kegiatan pokok puskesmas lainnya dan dapat dilaksanakan oleh tenaga non kesehatan
gigi serta dukungan partisipasi aktif masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tepat
guna
3.TUJUAN

a.Tujuan Umum

Upaya kesehatan gigi di Puskesmas secara umum bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan
gigi masyarakat yang optimal.

b.Tujuan Khusus

Secara khusus upaya kesehatan gigi di Puskesmas bertujuan untuk :

1. Meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam kemampuan pelihara diri
di bidang kesehatan gigi dan mulut serta mencari pengobatan sedini mungkin. Yang
dimaksud pelihara diri dalam kesehatan gigi dan mulut adalah kemampuan untuk :
a. Memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut
b. Mencegah terjadinya penyakit gigi, jaringan penyangga gigi serta jaringan lainnya dari
mulut
c. Mengenal adanya penyakit atau kelainan dalam mulut sedini mungkin, kemudian
mencari sarana pengobatan yang benar
2. Menurunkan prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat dengan
upaya perlindungan/pencegahan tanpa mengabaikan upaya penyembuhan dan
pemulihan, terutama pada kelompok masyarakat yang rawan
3. Terhindarnya dan berkurangnya gangguan fungsi kunyah akibat kerusakan atau penyakit
gigi dan mulut

4.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan terintegrasi dengan upaya kesehatan lainnya yang berhubungan dengan peran serta
masyarakat, yang secara operasional dilakukan melalui pendekatan Posyandu. Rincian kegiatan
UKGMD adalah :

a. Melakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat


b. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut di Posyandu yang dilakukan secara bergantian
oleh dokter gigi atau perawat gigi

5.CARA MELAKUKAN KEGIATAN

Tahap pelaksanaan kegiatan UKGMD adalah sebagai berikut :

a. Tahap persiapan di Puskesmas


b. Tahap Perencanaan meliputi :
o Membuat Rencana Usulan Kegiatan UKGMD
o Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan UKGMD
c. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pada hari, waktu dan tempat yang sudah dijadwalkan, petugas (dokter gigi atau perawat
gigi) mendatangi Posyandu. Kegiatan yang dilakukan meliputi : melakukan penyuluhan
tentang kesehatan gigi dan mulut pada kader/pengunjung posyandu, melakukan
pemeriksaan gigi dan mulut pada balita yang datang ke posyandu.
d. Tahap Pembinaan

6.SASARAN

Sasaran kegiatan UKGMD adalah masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas yang telah
berperan serta dan memiliki otoaktifitas di bidang kesehatan terutama kader kesehatan, ibu
hamil, anak balita/prasekolah dan lansia.

7.JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan kegiatan UKGMD meliputi 19 desa, dilaksanakan dalam periode bulan
Januari – Desember 2019.

8.RENCANA EVALUASI

Evaluasi pelaksanaan kegiatan UKGMD dilakukan pada lokakarya mini Puskesmas bulanan dan
tribulanan. Penilaian cakupan pelayanan dilaksanakan pada akhir tahun melalui stratifikasi
Puskesmas. Variabel yang dinilai :

o Cakupan desa di wilayah Puskesmas dengan kegiatan UKGMD


o Frekuensi pembinaan petugas kesehatan ke desa

9.PENCATATAN DAN PELAPORAN

Hasil pelaksanaan kegiatan UKGMD dicatat dalam blanko Laporan Kesehatan Gigi dan Mulut
baik pada laporan bulanan maupun laporan semester.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN KEMANGKON
Jln. Raya Panican-Kedungbenda Km. 2 Telp. 0281 6591566

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN UKGS (UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH)

1.PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan


nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar tercipta derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting
dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai


upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggung
jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Visi pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju
terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran kecamatan masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
sehat dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu serta adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator kecamatan sehat adalah lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan
kesehatan yang bermutu, serta derajat kesehatan penduduk kecamatan.

2.LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan gigi sebagai salah satu program Puskesmas ditujukan kepada
keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan gigi dapat dilakukan di
dalam gedung Puskesmas maupun di luar gedung Puskesmas. Upaya Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS) merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan gigi di luar gedung. UKGS adalah
bagian integral dari Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut secara terencana, pada murid terutama murid Sekolah Tingkat Dasar dalam suatu
kurun waktu tertentu, dan diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS. UKGS
ditekankan pada upaya promotif dan preventif. Untuk perluasan jangkauan tersebut dapat
didelegasikan pada tenaga non dental (guru,dokter kecil, dan tenaga kesehatan lainnya). Upaya
kesehatan gigi dan mulut melalui jalur sekolah baru mencapai anak sekolah di Tingkat
Pendididkan Dasar (STPD).
3.TUJUAN

a.Tujuan Umum

Tujuan umum kegiatan UKGS adalah untuk meningkatkan kemampuan pelihara diri anak
sekolah di bidang kesehatan gigi dan mulut guna memperoleh status kesehatan gigi anak
sekolah yang optimal.

b.Tujuan Khusus

Tujuan khusus kegiatan UKGS adalah :

o Murid STPD (Sekolah Tingkat Pendidikan Dasar ) memiliki pengetahuan tentang


kesehatan gigi dan mulut
o Murid STPD memiliki sikap kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut
o Murid STPD binaan UKGS telah mendapat pengobatan medik dasar atas permintaan

4.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Yang dilaksanakan oleh tim UKGS yaitu paket optimal UKS atau UKGS tahap III (paripurna)
meliputi :

o Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi dan mulut
o Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
o Penjaringan kesehatan gigi dan mulut murid-murid kelas I
o Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit gigi
o Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada kelas I sampai kelas VI
o Pelayanan medik gigi dasar sesuai kebutuhan pada kelas terpilih

5. CARA MELAKUKAN KEGIATAN

Tahap pelaksanaan kegiatan UKGS adalah sebagai berikut :

a. Tahap persiapan di Puskesmas


b. Tahap Perencanaan meliputi :
o Membuat Rencana Usulan Kegiatan UKGS
o Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan UKGS
c. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pada hari, waktu dan tempat yang sudah dijadwalkan, petugas (dokter gigi atau perawat
gigi) mendatangi SD/MI. Kegiatan yang dilakukan meliputi : melakukan penyuluhan
tentang kesehatan gigi dan mulut, melakukan pemeriksaan gigi dan mulut pada murid
kelas III dan kelas V, memberikan rujukan pada murid-murid yang membutuhkan
perawatan lebih lanjut di Puskesmas, seperti pada kasus gigi persistensi yang perlu
pencabutan, kasus karies gigi yang perlu penambalan / penumpatan gigi.
d. Tahap Pembinaan
6.SASARAN

Sasaran kegiatan UKGS adalah murid kelas I sampai dengan kelas VI terutama kelas selektif
(kelas III dan kelas V).

7.JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan kegiatan UKGS meliputi 10 SD/MI, dilaksanakan dalam periode bulan
Januari – Desember 2019.

8.RENCANA EVALUASI

Evaluasi pelaksanaan kegiatan UKGS dilakukan pada lokakarya mini Puskesmas bulanan dan
tribulanan. Penilaian cakupan pelayanan dilaksanakan pada akhir tahun melalui stratifikasi
Puskesmas. Variabel yang dinilai :

o Cakupan sekolah di wilayah Puskesmas yang melaksanakan UKGS


o Cakupan murid jenjang kelas terpilih (selektif) yang memperoleh perawatan
o Frekuensi pembinaan petugas kesehatan ke sekolah

9.PENCATATAN DAN PELAPORAN

Hasil pelaksanaan kegiatan UKGS dicatat dalam blanko Laporan Kesehatan Gigi dan Mulut baik
pada laporan bulanan maupun laporan semester.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN KEMANGKON
Jln. Raya Panican-Kedungbenda Km. 2 Telp. 0281 6591566

KERANGKA ACUAN KEGIATAN BEDAH KASUS

BAGI PETUGAS PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS KEMANGKON

1.PENDAHULUAN

Akreditasi adalah salah satu metode untuk mengukur kinerja suatu unit organisasi.
Akreditasi Puskesmas merupakan pengakuan oleh pemerintah kepada sarana kesehatan yang
telah memenuhi standar yang ditetapkan. Penerapan Akreditasi Puskesmas sasaran utamanya
adalah sesuai dengan upaya kesehatan wajib puskesmas yaitu Upaya Promosi Kesehatan,
Upaya Kesehatan Lingkungan, Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana,
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Upaya
Pengobatan dengan Pelayanan Klinis, dan dilengkapi dengan sistem pelayanan Administrasi
dan Manajemen, yang merupakan standar manajemen puskesmas dengan instrumen akreditasi
sebagai panduannya.

Akreditasi Puskesmas berkaitan erat dengan masalah mutu. Menurut Crosby,1984 yang
dimaksud dengan mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah dipenuhi. Mutu
pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang di satu pihak menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata dan tata cara penyelenggaraanya sesuai standar dan kode etik yang telah
ditetapkan (Kemenkes RI).

2.LATAR BELAKANG

Dimensi mutu yang berkaitan erat dengan Akreditasi Puskesmas meliputi : akses
terhadap pelayanan, keefektifan, efisiensi, keamanan, kelangsungan layanan, kompetensi
teknik, kenyamanan, dan hubungan antar manusia. Tujuan utama Akreditasi Puskesmas adalah
untuk pembinaan peningkatan mutu sistem manajemen dan mutu pelayanan.

Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bersifat statis namun terus berkembang dari waktu
ke waktu. Oleh karena itu pengembangan kompetensi teknis bagi petugas pelayanan medik di
Puskesmas harus mendapat perhatian. Diharapkan tersedia peluang yang besar bagi petugas
untuk mengembangkan kompetensinya, antara lain melalui keikutsertaan pada seminar ilmiah
dan pelatihan. Puskesmas dapat pula memberikan wahana bagi pengembangan pengetahuan
dan keterampilan petugas pelayanan klinis, misalnya melalui kegiatan Bedah Kasus yang
diselenggarakan secara rutin di Puskesmas.
3.TUJUAN

a.Tujuan Umum

Tujuan umum kegiatan Bedah Kasus adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
petugas Pelayanan Klinis dalam rangka pengembangan kompetensi teknis bagi petugas
Pelayanan Klinis di Puskesmas Kemangkon.

b.Tujuan Khusus

Tujuan khusus kegiatan Bedah Kasus adalah :

o Meningkatkan pengetahuan petugas (dokter,perawat,bidan) tentang berbagai penyakit


dan perkembangan terbaru dari penyakit tersebut
o Meningkatkan keterampilan petugas dalam mendiagnosa suatu penyakit
o Meningkatkan keterampilan petugas dalam memberikan terapi / pengobatan yang tepat
bagi pasien
o Meningkatkan mutu pelayanan di Unit Pelayanan Klinis Puskesmas Kemangkon

4.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Bedah Kasus bagi petugas Pelayanan Klinis Puskesmas Kemangkon meliputi :

o Pemaparan study pustaka tentang berbagai penyakit dan perkembangan terbaru dari
penyakit tersebut
o Study kasus tentang penyakit-penyakit yang sering dijumpai di Puskesmas

5. CARA MELAKUKAN KEGIATAN

Tahap pelaksanaan kegiatan Bedah Kasus adalah sebagai berikut :

a. Tahap persiapan di Puskesmas


b. Tahap Perencanaan meliputi :
o Membuat Rencana Usulan Kegiatan Bedah Kasus
o Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan Bedah Kasus
c. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pada hari, waktu dan tempat yang sudah dijadwalkan, petugas Pelayanan Klinis (dokter,
dokter gigi, bidan, perawat) berkumpul di aula Puskesmas. Kegiatan yang dilakukan
meliputi :
o Pembukaan kegiatan Bedah Kasus oleh moderator
o Penyajian materi Bedah Kasus oleh tim penyaji
o Forum diskusi dan tanya jawab tentang materi Bedah Kasus yang telah
disampaikan oleh tim penyaji
o Penutup
6.SASARAN

Sasaran kegiatan Bedah Kasus adalah seluruh petugas Unit Pelayanan Klinis Puskesmas
Kemangkon yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, petugas kamar obat, petugas
PKM dan petugas PKL.

7.JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan kegiatan Bedah Kasus dilaksanakan 1 kali sebulan dalam periode bulan
Januari - Desember 2019.

8.RENCANA EVALUASI

Evaluasi pelaksanaan kegiatan Bedah Kasus dilakukan pada lokakarya mini Puskesmas bulanan
dan tribulanan. Evaluasi pada akhir tahun dilakukan dengan menilai frekuensi kegiatan Bedah
Kasus yang telah dilaksanakan dalam periode 1 tahun.

9.PENCATATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan Bedah Kasus dicatat dalam Laporan Penyelenggaraan Pertemuan Bedah Kasus dan
dalam kumpulan notulen Kegiatan Bedah Kasus dengan lampiran berupa undangan, daftar hadir,
dan materi Bedah Kasus dari masing-masing kegiatan.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN KEMANGKON
Jln. Raya Panican-Kedungbenda Km. 2 Telp. 0281 6591566

KERANGKA ACUAN EVALUASI KELENGKAPAN

REKAM MEDIK

1.PENDAHULUAN

Akreditasi adalah salah satu metode untuk mengukur kinerja suatu unit organisasi.
Akreditasi Puskesmas merupakan pengakuan oleh pemerintah kepada sarana kesehatan yang
telah memenuhi standar yang ditetapkan. Penerapan Akreditasi Puskesmas sasaran utamanya
adalah sesuai dengan upaya kesehatan wajib puskesmas yaitu Upaya Promosi Kesehatan,
Upaya Kesehatan Lingkungan, Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana,
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Upaya
Pengobatan dengan Pelayanan Klinis, dan dilengkapi dengan sistem pelayanan Administrasi
dan Manajemen, yang merupakan standar manajemen puskesmas dengan instrumen akreditasi
sebagai panduannya.

Akreditasi Puskesmas berkaitan erat dengan masalah mutu. Menurut Crosby,1984 yang
dimaksud dengan mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah dipenuhi. Mutu
pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang di satu pihak menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata dan tata cara penyelenggaraanya sesuai standar dan kode etik yang telah
ditetapkan (Kemenkes RI).

Dimensi mutu yang berkaitan erat dengan Akreditasi Puskesmas meliputi : akses
terhadap pelayanan, keefektifan, efisiensi, keamanan, kelangsungan layanan, kompetensi
teknik, kenyamanan, dan hubungan antar manusia. Tujuan utama Akreditasi Puskesmas adalah
untuk pembinaan peningkatan mutu sistem manajemen dan mutu pelayanan.

2.LATAR BELAKANG

Rekam medik adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Menurut PERMENKES No.269/MENKES/PER/III/2008 isi rekam medik untuk pasien rawat jalan
pada sarana kesehatan sekurang-kurangnya memuat :

a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan/atau tindakan
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
i. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
j. Persetujuan tindakan medik bila diperlukan
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan

Isi rekam medik untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya memuat :

a. Identitas pasien
b. Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan
c. Identitas pengantar pasien
d. Tanggal dan waktu
e. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit
f. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
g. Diagnosis
h. Pengobatan dan/ tindakan
i. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat darurat dan
rencana tindak lanjut
j. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan
k. Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke sarana
pelayanan kesehatan lain
l. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

Rekam medik harus segera dibuat dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan
baik di Unit Pengobatan Umum, Unit Pengobatan Gigi, Unit Pelayanan Gawat Darurat maupun
di KIA.

Pada setiap tindakan klinis yang dilakukan di Unit Pengobatan Umum, Unit Pengobatan
Gigi, Unit Pelayanan Gawat Darurat, maupun KIA harus dilengkapi dengan inform consent /
persetujuan tindakan medik setelah pasien diberikan penjelasan secara jelas mengenai tindakan
klinis yang akan dilakukan, manfaat dan resiko yang mungkin timbul. Untuk menilai efektifitas
sistem pengisian rekam medik, dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kelengkapan rekam
medik secara periodik.

3.TUJUAN

a.Tujuan Umum

Tujuan umum kegiatan Evaluasi Kelengkapan Rekam Medik adalah untuk menilai efektifitas
sistem penulisan rekam medik di Puskesmas Kemangkon.

b.Tujuan Khusus

Tujuan khusus kegiatan Evaluasi Kelengkapan Rekam Medik adalah :


a. Untuk menilai apakah petugas Unit Pelayanan Medik telah menerapkan penulisan rekam
medik sesuai aturan pada PERMENKES No.269/MENKES/PER/III/2008
b. Untuk membiasakan petugas Unit Pelayanan Medik dalam menulis catatan hasil
pemeriksaan, rencana therapy, dan penyuluhan singkat dalam rekam medik pasien agar
sesuai aturan yang berlaku sebagai bahan perlindungan hukum bagi pasien dan petugas
Unit Pelayanan Klinis

4.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Evaluasi Kelengkapan Rekam Medik di Unit Pelayanan MKlinis Puskesmas


Kemangkon meliputi :

o Menilai rekam medik pasien secara acak sejumlah 25 buah rekam medik pada setiap
minggu
o Melakukan analisa hasil evaluasi kelengkapan rekam medik setiap 3 bulan sekali

5. CARA MELAKUKAN KEGIATAN

Tahap pelaksanaan kegiatan Evaluasi Kelengkapan Rekam Medik adalah sebagai berikut :

a. Tahap persiapan di Puskesmas


b. Tahap Perencanaan meliputi :
o Membuat Rencana Usulan Kegiatan Evaluasi Kelengkapan Rekam Medik
o Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan Evaluasi Kelengkapan Rekam Medik
c. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pada waktu yang sudah dijadwalkan, petugas Unit Pelayanan Klinis Puskesmas
Kemangkon yang diserahi tugas menilai kelengkapan rekam medik melakukan kegiatan
yang meliputi :
o Mengambil 20 buah rekam medik secara acak setiap minggu
o Menilai kelengkapan data identitas pasien, catatan hasil anamnesa, pemeriksaan
fisik, rencana therapy dan penyuluhan singkat untuk pasien dalam rekam medik
tersebut

6.SASARAN

Sasaran kegiatan Evaluasi Kelengkapan Rekam Medik adalah rekam medik yang ditulis oleh
petugas dari Pelayanan Klinis Puskesmas Kemangkon.

7.JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan kegiatan Evaluasi Kelengkapan Rekam Medik dilaksanakan pada setiap
minggu tiap bulan dalam periode bulan Januari - Desember 2019.
8.RENCANA EVALUASI

Hasil pengumpulan data dari kegiatan Evaluasi Kelengkapan Rekam Medik dianalisa dalam
periode 3 bulan sekali. Evaluasi pada akhir tahun dilakukan dengan menilai frekuensi kegiatan
Evaluasi Kelengkapan Rekam Medik yang telah dilaksanakan dalam periode 1 tahun.

9.PENCATATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan Evaluasi Kelengkapan Rekam Medik dicatat dalam Laporan Hasil Analisa Evaluasi
Kelengkapan Rekam Medik.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN KEMANGKON
Jln. Raya Panican-Kedungbenda Km. 2 Telp. 0281 6591566

KERANGKA ACUAN PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN

DI UNIT PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS KEMANGKON

1.PENDAHULUAN

Akreditasi adalah salah satu metode untuk mengukur kinerja suatu unit organisasi.
Akreditasi Puskesmas merupakan pengakuan oleh pemerintah kepada sarana kesehatan yang
telah memenuhi standar yang ditetapkan. Penerapan Akreditasi Puskesmas sasaran utamanya
adalah sesuai dengan upaya kesehatan wajib puskesmas yaitu Upaya Promosi Kesehatan,
Upaya Kesehatan Lingkungan, Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana,
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Upaya
Pengobatan dengan Pelayanan Klinis, dan dilengkapi dengan sistem pelayanan Administrasi
dan Manajemen, yang merupakan standar manajemen Puskesmas dengan instrumen akreditasi
sebagai panduannya.

Akreditasi Puskesmas berkaitan erat dengan masalah mutu. Menurut Crosby,1984 yang
dimaksud dengan mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah dipenuhi. Mutu
pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang di satu pihak menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata dan tata cara penyelenggaraanya sesuai standar dan kode etik yang telah
ditetapkan (Kemenkes RI).

Dimensi mutu yang berkaitan erat dengan Akreditasi Puskesmas meliputi : akses
terhadap pelayanan, keefektifan, efisiensi, keamanan, kelangsungan layanan, kompetensi
teknik, kenyamanan, dan hubungan antar manusia. Tujuan utama Akreditasi Puskesmas adalah
untuk pembinaan peningkatan mutu sistem manajemen dan mutu pelayanan.

2.LATAR BELAKANG

Salah satu standar yang dipersyaratkan dalam Akreditasi Puskesmas adalah tersedianya
peralatan dan tempat pemeriksaan yang memadai untuk melakukan pengkajian awal pasien
secara paripurna. Untuk memenuhi standar ini, Puskesmas harus menetapkan standar alat
pemeriksaan yang harus ada di setiap unit pelayanan. Alat-alat kesehatan tersebut harus
diinventarisir dengan baik, dilakukan pengechekan secara berkala agar apabila petugas
menjumpai ada alat yang rusak segera dapat ditindaklanjuti supaya tidak menghambat
pelayanan bagi pasien. Daftar inventaris alat kesehatan, buku pemantauan alat, dan kartu kontrol
adalah dokumen akreditasi yang harus disiapkan.
Standar lain yang dipersyaratkan dalam Akreditasi Puskesmas yang berkaitan dengan
pemeliharaan alat kesehatan adalah peralatan kesehatan yang ada hendaknya ditempatkan di
lingkungan pelayanan dengan tepat sesuai dengan fungsinya. Perlu dibuat kebijakan dan
prosedur untuk memisahkan alat yang bersih dan yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi,
alat yang membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat khusus yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakkannya. Prosedur penempatan alat-alat
kesehatan tersebut harus pula mencakup jaminan keamanan bagi petugas dan pasien.

3.TUJUAN

a.Tujuan Umum

Tujuan umum kegiatan Pemeliharaan Alat Kesehatan adalah agar tersedianya peralatan dan
tempat pemeriksaan yang memadai untuk melakukan pengkajian awal pasien secara paripurna.

b.Tujuan Khusus

Tujuan khusus kegiatan Pemeliharaan Alat Kesehatan adalah :

o Semua alat kesehatan yang ada di setiap Unit Pelayanan Klinis terinventarisir dengan
baik
o Terdapat sistem pengechekan secara berkala terhadap alat-alat kesehatan tersebut
o Apabila petugas menjumpai ada alat yang rusak segera dapat ditindaklanjuti supaya tidak
menghambat pelayanan bagi pasien

4.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Pemeliharaan Alat Kesehatan di Unit Pelayanan Klinis Puskesmas Kemangkon


meliputi :

o Petugas pengelola Alkes menginventarisir semua alat kesehatan yang ada di setiap unit
Pelayanan Klinis
o Petugas pengelola Alkes mencatat dan melaporkan alat kesehatan yang rusak untuk
kemudian ditindaklanjuti oleh Puskesmas

5. CARA MELAKUKAN KEGIATAN

Tahap pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Alat Kesehatan adalah sebagai berikut :

a. Tahap persiapan di Puskesmas


b. Tahap Perencanaan meliputi :
o Membuat Rencana Usulan Kegiatan Pemeliharaan Alat Kesehatan
o Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Alat Kesehatan
c. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pada waktu yang sudah dijadwalkan, petugas pengelola Alkes Unit Pelayanan Klinis
Puskesmas Kemangkon melakukan kegiatan yang meliputi :
o Menginventarisir semua alat kesehatan yang ada di setiap unit Pelayanan Klinis
o Melaporkan alat kesehatan yang rusak untuk kemudian ditindaklanjuti oleh
Puskesmas

6.SASARAN

Sasaran kegiatan Pemeliharaan Alat Kesehatan adalah semua alat kesehatan yang ada di Unit
Pelayanan Klinis Puskesmas Kemangkon.

7.JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Alat Kesehatan dilaksanakan tiap 3 bulan sekali
dalam periode bulan Januari - Desember 2019.

8.RENCANA EVALUASI

Hasil pengumpulan data dari kegiatan Pemeliharaan Alat Kesehatan dianalisa setiap 3 bulan
sekali.

9.PENCATATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan Pemeliharaan Alat Kesehatan dicatat dalam daftar inventaris alat kesehatan, buku
pemantauan alat, dan kartu kontrol alat yang ada di setiap ruangan Unit Pelayanan Klinis
Puskesmas Kemangkon.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN KEMANGKON
Jln. Raya Panican-Kedungbenda Km. 2 Telp. 0281 6591566

KERANGKA ACUAN KAJIAN WAKTU PELAYANAN

DI UNIT PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS KEMANGKON

1.PENDAHULUAN

Akreditasi adalah salah satu metode untuk mengukur kinerja suatu unit organisasi.
Akreditasi Puskesmas merupakan pengakuan oleh pemerintah kepada sarana kesehatan yang
telah memenuhi standar yang ditetapkan. Penerapan Akreditasi Puskesmas sasaran utamanya
adalah sesuai dengan upaya kesehatan wajib puskesmas yaitu Upaya Promosi Kesehatan,
Upaya Kesehatan Lingkungan, Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana,
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Upaya
Pengobatan dengan Pelayanan Klinis, dan dilengkapi dengan sistem pelayanan Administrasi
dan Manajemen, yang merupakan standar manajemen puskesmas dengan instrumen akreditasi
sebagai panduannya.

Akreditasi Puskesmas berkaitan erat dengan masalah mutu. Menurut Crosby,1984 yang
dimaksud dengan mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah dipenuhi. Mutu
pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang di satu pihak menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata dan tata cara penyelenggaraanya sesuai standar dan kode etik yang telah
ditetapkan (Kemenkes RI).

2.LATAR BELAKANG

Dimensi mutu yang berkaitan erat dengan Akreditasi Puskesmas meliputi : akses
terhadap pelayanan, keefektifan, efisiensi, keamanan, kelangsungan layanan, kompetensi
teknik, kenyamanan, dan hubungan antar manusia. Tujuan utama Akreditasi Puskesmas adalah
untuk pembinaan peningkatan mutu sistem manajemen dan mutu pelayanan.

Kajian waktu pelayanan berhubungan erat dengan dimensi mutu efektifitas,


kesinambungan pelayanan dan efisiensi. Kegiatan ini bertujuan untuk menggambarkan
kecepatan pelayanan dalam suatu unit pelayanan. Puskesmas harus menetapkan standar waktu
pemeriksaan masing-masing tindakan yang ada di setiap unit pelayanan. Secara berkala
dilakukan pengumpulan data dan analisa hasil survey waktu pelayanan untuk membandingkan
apakah kecepatan pelayanan yang ada sudah sesuai standar yang ditentukan.

3.TUJUAN

a.Tujuan Umum
Tujuan umum kegiatan Kajian Waktu Pelayanan adalah untuk menilai efektifitas dan efisiensi
sistem pelayanan yang diberikan kepada pasien di Puskesmas Kemangkon.

b.Tujuan Khusus

Tujuan khusus kegiatan Kajian Waktu Pelayanan adalah :

o Untuk menggambarkan kecepatan pelayanan dalam suatu unit pelayanan


o Untuk membandingkan apakah kecepatan pelayanan yang ada apakah sudah sesuai
standar yang ditentukan

4.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Kajian Waktu Pelayanan di Unit Pelayanan Klinis Puskesmas Kemangkon meliputi:

a. Puskesmas menetapkan standar waktu pelayanan / tindakan dari masing-masing Unit


Pelayanan Klinis
b. Petugas masing-masing Unit Pelayanan Klinis melakukan survey waktu pelayanan
o Kajian waktu pelayanan di Unit Pendaftaran meliputi : waktu pelayanan
pendaftaran pasien baru, waktu pelayanan pasien lama membawa kartu berobat,
waktu pelayanan pasien lama tidak membawa kartu berobat
o Kajian waktu pelayanan di Unit Pemeriksaan Umum meliputi : waktu pelayanan
pemeriksaan pasien di Unit Pemeriksaan Umum, waktu tunggu pasien di Unit
Pemeriksaan Umum ( dimulai dari pasien meninggalkan loket sampai dipanggil
untuk diperiksa )
o Kajian waktu pelayanan di Unit Kesehatan Gigi dan Mulut meliputi : waktu
pelayanan pemeriksaan pasien di Unit Kesehatan Gigi dan Mulut, waktu
pelayanan masing-masing tindakan di Unit Kesehatan Gigi dan Mulut
o Kajian waktu pelayanan di Unit Laboratorium meliputi : waktu pelayanan masing-
masing jenis pemeriksaan di Unit Laboratorium, waktu tunggu rata-rata
pemeriksaan di Unit Laboratorium
o Kajian waktu pelayanan di Unit Farmasi meliputi: waktu pelayanan meracik obat
puyer, waktu pelayanan meracik obat non puyer, waktu tunggu rata-rata
pelayanan obat kepada pasien di Unit Kamar Obat
c. Petugas masing-masing Unit Pelayanan Klinis menganalisa hasil survey waktu
pelayanan dari masing-masing unit

5. CARA MELAKUKAN KEGIATAN

Tahap pelaksanaan kegiatan Kajian Waktu Pelayanan adalah sebagai berikut :

a. Tahap persiapan di Puskesmas


b. Tahap Perencanaan meliputi :
o Membuat Rencana Usulan Kegiatan Kajian Waktu Pelayanan
o Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan Kajian Waktu Pelayanan
c. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pada waktu yang sudah dijadwalkan, petugas dari masing-masing Unit Pelayanan Klinis
Puskesmas Kemangkon melakukan kegiatan yang meliputi :
o Petugas masing-masing Unit Pelayanan Klinis melakukan survey waktu
pelayanan
o Petugas masing-masing Unit Pelayanan Klinis menganalisa hasil survey waktu
pelayanan dari masing-masing unit

7.JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan kegiatan Kajian Waktu Pelayanan dilaksanakan pada minggu kedua setiap
bulan dalam periode bulan Januari - Desember 2019.

8.RENCANA EVALUASI

Hasil pengumpulan data dari kegiatan Kajian Waktu Pelayanan dianalisa setiap 3 bulan sekali.

9.PENCATATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan Kajian Waktu Pelayanan dicatat dalam Laporan Hasil Analisa Kajian Waktu Pelayanan
di Unit Pelayanan Klinis Puskesmas Kemangkon.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN KEMANGKON
Jln. Raya Panican-Kedungbenda Km. 2 Telp. 0281 6591566

KERANGKA ACUAN EVALUASI PENILAIAN ASUHAN

UNIT PELAYANAN MEDIK PUSKESMAS KEMANGKON

1.PENDAHULUAN

Akreditasi adalah salah satu metode untuk mengukur kinerja suatu unit organisasi.
Akreditasi Puskesmas merupakan pengakuan oleh pemerintah kepada sarana kesehatan yang
telah memenuhi standar yang ditetapkan. Penerapan Akreditasi Puskesmas sasaran utamanya
adalah sesuai dengan upaya kesehatan wajib puskesmas yaitu Upaya Promosi Kesehatan, Upaya
Kesehatan Lingkungan, Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana, Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Upaya Pengobatan
dengan Pelayanan Klinis, dan dilengkapi dengan sistem pelayanan Administrasi dan Manajemen,
yang merupakan standar manajemen puskesmas dengan instrumen akreditasi sebagai
panduannya.

Akreditasi Puskesmas berkaitan erat dengan masalah mutu. Menurut Crosby,1984 yang
dimaksud dengan mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah dipenuhi. Mutu pelayanan
kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan,
yang di satu pihak menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata dan tata cara penyelenggaraanya sesuai standar dan kode etik yang telah ditetapkan
(Kemenkes RI).

Dimensi mutu yang berkaitan erat dengan Akreditasi Puskesmas meliputi : akses terhadap
pelayanan, keefektifan, efisiensi, keamanan, kelangsungan layanan, kompetensi teknik,
kenyamanan, dan hubungan antar manusia. Tujuan utama Akreditasi Puskesmas adalah untuk
pembinaan peningkatan mutu sistem manajemen dan mutu pelayanan.

2.LATAR BELAKANG

Penilaian asuhan adalah suatu rangkaian kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh
tenaga profesional sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki yang didasarkan atas standar
operasional prosedur yang ditetapkan, mulai dari pengumpulan data sampai dengan
implementasinya. Suatu asuhan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga profesional
yang didasarkan atas standar operasional prosedur dapat dinilai melalui kinerja klinis.

Penilaian kinerja klinis perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil dari
kegiatan tersebut dalam bentuk cakupan. Untuk memperoleh cakupan di atas perlu adanya data-
data yang tepat dan lengkap. Pada dasarnya suatu rangkaian kegiatan yang didasarkan atas data
yang tepat dan benar akan sangat mudah untuk menilai/mengetahui asuhan tersebut.

3.TUJUAN

a.Tujuan umum

Tujuan umum : untuk mengetahui / mengukur keberhasilan suatu program

b.Tujuan khusus

Tujuan khusus :

o Untuk mengukur seberapa jauh penguasaan kinerja seseorang terhadap pekerjaan yang
dibebankannya
o Untuk mengetahui cakupan yang dicapai
o Agar petugas profesional bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur yang
ditetapkan

4.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas perlu adanya data-data yang tepat dan benar serta
lengkap. Kegiatan yang dilakukan berupa :

o Mengumpulkan data
o Menganalisa data
o Menentukan tindakan hasil analisa
o Melakukan tindakan dari hasil analisa

5.CARA MELAKUKAN KEGIATAN

Cara melakukan kegiatan :

o Mengumpulkan data melalui rekam medik


o Menganalisa data yang ada
o Menentukan hasil analisa
o Melakukan kegiatan berdasarkan hasil analisa (kunjungan rumah)
o Menyimpulkan hasil kegiatan

6.SASARAN

Sasaran dalam evaluasi penilaian asuhan mencakup beberapa aspek yaitu tenaga, data pasien.
Tenaga nantinya digunakan untuk mengetahui kinerja klinis, sedangkan data pasien untuk
mengetahui cakupan yang dicapai.

7.JADWAL

Kegiatan evaluasi penilaian asuhan dilakukan 6 bulan sekali


8.RENCANA EVALUASI

Hasil pengumpulan data dari kegiatan evaluasi penilaian asuhan dianalisa setiap 6 bulan sekali.
Hasilnya akan ditemukan kinerja klinis petugas dan cakupan angka kesembuhan terhadap
penyakit tertentu
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN KEMANGKON
Jln. Raya Panican-Kedungbenda Km. 2 Telp. 0281 6591566

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KAJI BANDING

UNIT PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS KEMANGKON

1.PENDAHULUAN

Akreditasi adalah salah satu metode untuk mengukur kinerja suatu unit organisasi.
Akreditasi Puskesmas merupakan pengakuan oleh pemerintah kepada sarana kesehatan yang
telah memenuhi standar yang ditetapkan. Penerapan Akreditasi Puskesmas sasaran utamanya
adalah sesuai dengan upaya kesehatan wajib puskesmas yaitu Upaya Promosi Kesehatan,
Upaya Kesehatan Lingkungan, Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana,
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Upaya
Pengobatan dengan Pelayanan Klinis, dan dilengkapi dengan sistem pelayanan Administrasi
dan Manajemen, yang merupakan standar manajemen puskesmas dengan instrumen akreditasi
sebagai panduannya.

Akreditasi Puskesmas berkaitan erat dengan masalah mutu. Menurut Crosby,1984 yang
dimaksud dengan mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah dipenuhi. Mutu
pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang di satu pihak menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata dan tata cara penyelenggaraanya sesuai standar dan kode etik yang telah
ditetapkan (Kemenkes RI).

Dimensi mutu yang berkaitan erat dengan Akreditasi Puskesmas meliputi : akses
terhadap pelayanan, keefektifan, efisiensi, keamanan, kelangsungan layanan, kompetensi
teknik, kenyamanan, dan hubungan antar manusia. Tujuan utama Akreditasi Puskesmas adalah
untuk pembinaan peningkatan mutu sistem manajemen dan mutu pelayanan.

II.PESERTA

Peserta kegiatan Kaji Banding adalah perwakilan petugas Unit Pelayanan Klinis Puskesmas
Kemangkon

III.NARASUMBER

Narasumber kegiatan Kaji Banding adalah Dinas Kesehatan Kabupaten beserta Tim Akreditasi
Puskesmas tujuan kegiatan Kaji Banding
IV.TUJUAN

Tujuan umum : dalam rangka pembinaan peningkatan mutu sistem manajemen dan mutu
pelayanan

Tujuan khusus :

o Sebagai salah satu kegiatan yang dipersyaratkan dalam Akreditasi Puskesmas


o Untuk membandingkan suatu sarana kesehatan dengan sarana kesehatan lain yang
serupa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas
o Hasil kegiatan Kaji Banding diharapkan dapat menjadi perbaikan dan peningkatan kinerja
seluruh petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan

V.PROSES PERTEMUAN

Tahap pelaksanaan kegiatan Kaji Banding adalah sebagai berikut :

a. Tahap persiapan di Puskesmas


b. Tahap Perencanaan meliputi :
o Membuat Rencana Usulan Kegiatan Kaji Banding
o Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan Kaji Banding
c. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pada hari, waktu dan tempat yang sudah dijadwalkan, petugas yang ditunjuk untuk
mengikuti kegiatan Kaji Banding berkumpul di Puskesmas Kemangkon untuk bersama-
sama pergi mengunjungi Puskesmas tujuan Kaji Banding. Kegiatan yang dilakukan di
Puskesmas tujuan Kaji Banding meliputi :
o Pembukaan
o Sambutan dari Dinas Kesehatan Kabupaten tujuan Kaji Banding
o Sambutan dan paparan dari Kepala Puskesmas tujuan Kaji Banding
o Sambutan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga
o Sambutan dari Kepala Puskesmas Kemangkon
o Acara inti kegiatan Kaji Banding
o Penutup

VI.JADWAL

Kegiatan Kaji Banding dilakukan minimal 1 tahun sekali

VI.RENCANA EVALUASI

Hasil kegiatan Kaji Banding direkap dan dilaporkan dalam Lokakarya Mini Puskesmas. Hasil
kegiatan Kaji Banding dijadikan bahan perbaikan dalam rangka meningkatkan kinerja petugas
dan mutu pelayanan kesehatan

VII.PENCATATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan Kaji Banding dicatat dalam Laporan Hasil Kaji Banding Unit Pelayanan Klinis
Puskesmas Kemangkon.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN KEMANGKON
Jln. Raya Panican-Kedungbenda Km. 2 Telp. 0281 6591566

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KALIBRASI ALAT UKUR

DI UNIT PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS KEMANGKON

1.PENDAHULUAN

Akreditasi adalah salah satu metode untuk mengukur kinerja suatu unit organisasi.
Akreditasi Puskesmas merupakan pengakuan oleh pemerintah kepada sarana kesehatan yang
telah memenuhi standar yang ditetapkan. Penerapan Akreditasi Puskesmas sasaran utamanya
adalah sesuai dengan upaya kesehatan wajib puskesmas yaitu Upaya Promosi Kesehatan,
Upaya Kesehatan Lingkungan, Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana,
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Upaya
Pengobatan dengan Pelayanan Klinis, dan dilengkapi dengan sistem pelayanan Administrasi
dan Manajemen, yang merupakan standar manajemen puskesmas dengan instrumen akreditasi
sebagai panduannya.

Akreditasi Puskesmas berkaitan erat dengan masalah mutu. Menurut Crosby,1984 yang
dimaksud dengan mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah dipenuhi. Mutu
pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang di satu pihak menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata dan tata cara penyelenggaraanya sesuai standar dan kode etik yang telah
ditetapkan (Kemenkes RI).

Dimensi mutu yang berkaitan erat dengan Akreditasi Puskesmas meliputi : akses
terhadap pelayanan, keefektifan, efisiensi, keamanan, kelangsungan layanan, kompetensi
teknik, kenyamanan, dan hubungan antar manusia. Tujuan utama Akreditasi Puskesmas adalah
untuk pembinaan peningkatan mutu sistem manajemen dan mutu pelayanan.

2.LATAR BELAKANG

Salah satu standar yang dipersyaratkan dalam Akreditasi Puskesmas adalah tersedianya
peralatan dan tempat pemeriksaan yang memadai untuk melakukan pengkajian awal pasien
secara paripurna. Untuk memenuhi standar ini, Puskesmas harus menetapkan standar alat
pemeriksaan yang harus ada di setiap unit pelayanan. Alat-alat kesehatan tersebut harus
diinventarisir dengan baik, dilakukan pengechekan secara berkala agar apabila petugas
menjumpai ada alat yang rusak segera dapat ditindaklanjuti supaya tidak menghambat
pelayanan bagi pasien.

Alat ukur yang ada di Puskesmas haruslah memadai untuk melakukan pengkajian awal
pada pasien secara paripurna. Keharusan adanya jaminan kualitas terhadap peralatan di tempat
pelayanan melatarbelakangi kegiatan alat ukur.
Kalibrasi : Kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjuk alat /
bahan ukur dengan membandingkan terhadap standar ukur yang tertelusur ke standar
nasional / internasional.

Kalibrasi Eksternal : Kalibrasi yang dilakukan oleh suatu lembaga yang berwenang
terhadap alat – alat yang terukur milik PUSKESMAS

Kalibrasi Internal : Kalibrasi yang dilakukan oleh petugas PUSKESMAS dengan cara
membandingkan alat yang telah dikalibrasi eksternal sebagai acuan pengukuran dengan
alat sejenis yang ada di PUSKESMAS

3.TUJUAN

a.Tujuan Umum

Tujuan umum kegiatan Kalibrasi Alat Ukur adalah agar tersedianya peralatan yang memadai
untuk melakukan pengkajian awal pasien secara paripurna.

b.Tujuan Khusus

Tujuan khusus kegiatan Kalibrasi Alat Ukur adalah :

o Alat ukur di setiap Unit Pelayanan Klinis terjamin kualitasnya


o Alat ukur yang telah terkalibrasi akan menghasilkan data pengukuran yang akurat
o Apabila petugas menjumpai ada alat ukur yang rusak segera dapat ditindaklanjuti supaya
tidak menghambat pelayanan bagi pasien

4.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Kalibrasi Alat Ukur di Unit Pelayanan Klinis Puskesmas Kemangkon meliputi :

o Petugas penanggung jawab kalibrasi menginventarisir semua alat ukur yang ada di setiap
unit Pelayanan Klinis, Pustu dan PKD
o Petugas penanggung jawab kalibrasi mencatat dan melaporkan alat ukur yang akan
diusulkan untuk dikalibrasi
o Petugas penanggung jawab kalibrasi membawa alat ukur yang akan dikalibrasi ke Badan
Metrologi di Purwokerto

5. CARA MELAKUKAN KEGIATAN

Tahap pelaksanaan kegiatan Kalibrasi Alat Ukur adalah sebagai berikut :

a. Tahap persiapan di Puskesmas


b. Tahap Perencanaan meliputi :
o Membuat Rencana Usulan Kegiatan Kalibrasi Alat Ukur
o Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan Kalibrasi Alat Ukur
c. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pada waktu yang sudah dijadwalkan, penanggung jawab kalibrasi Unit Pelayanan Klinis
Puskesmas Kemangkon melakukan kegiatan yang meliputi :
o Menginventarisir semua alat ukur yang ada di setiap unit Pelayanan Klinis
o Membawa alat ukur yang akan dikalibrasi ke Badan Metrologi di Purwokerto

6.SASARAN

Sasaran kegiatan Kalibrasi Alat Ukur adalah alat ukur yang ada di Unit Pelayanan Klinis, Pustu
dan PKD di Puskesmas Kemangkon

7.JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan kegiatan Kalibrasi Alat Ukur adalah setahun sekali yaitu dilaksanakan pada
bulan November- Desember 2019

8.RENCANA EVALUASI

Hasil kegiatan Kalibrasi Alat Ukur dievaluasi pada akhir tahun

9.PENCATATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan Kalibrasi Alat Ukur dicatat dalam Laporan Kalibrasi Alat Ukur Unit Pelayanan Klinis
Puskesmas Kemangkon

Anda mungkin juga menyukai