Anda di halaman 1dari 3

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT SINGKONG (Manihot Esculenta

Cranz) SEBAGAI BAHAN BIOPLASTIK


Inggar Novita*
Department S1-Kimia FIA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
inggar.17012@mhs.its.ac.id

Permasalahan sampah plastic sudah menjadi hal yang umum dijumpai dalam lingkungan
masyarakat Indonesia. Data menunjukkan sekitar 175.000 ton sampah plastik digunakan
dengan setiap masyarakat Indonesia menyumbang 0,7 kilogram sampah per hari. Dengan
kenyataan ini, tentunya tidak mengherankan apabila Indonesia dinobatkan sebagai negara
kedua penyumbang sampah terbesar setelah Cina (Kumala, 2018). Pembuatan sampah
memanfaatkan polimer sintesis yang sukar diurai secara alami. Sifat ini menyebabkan
sampah cenderung tertumpuk di tempat pembuangan akhir yang berimbas pada kerusakan
lingkungan sekitar (Haryanto, 2017). Sebagai masyarakat modern yang selalu
menginginkan hal praktis, cepat dan stabil, tentunya penggunaan plastic tidak dapat
dipisahkan. Namun semakin banyak plastic yang digunakan tentunya juga akan
memberikan dampak buruk bagi lingkungan sekitar, oleh karena itu diperlukan solusi
untuk mnegatasi masalah tersebut salah satunya dengan mengganti bahan plastic dengan
menggunakan bioplastic yang lebih ramah lingkungan ( Darni & Utami, 2010).

Bioplastic merupakan plastic yang sebagian atau seluruh bahannya terbuat dari zat organic
daripada minyak bumi dan memiliki sifat biodegradable yang ramah lingkungan.
Keuntungan yang didapat dari bioplastic selain ramah lingkungan adalah tidak adanya
kandungan bisphenol A (BPA) sehingga aman untuk dijadikan tempat yang berhubungan
langsung dengan makanan. Adapun bioplastic dalam pembuatannya hanya menghasilkan
sedikit gas rumah kaca daripada pembuatan plastic dengan menggunakan minyak bumi,
polylactic acid (PCA) merupakan hasil dari pengolahan peralatan manufaktur yang sudah
ada (Staff, n.d.). Sebagai negara yang memiliki sumber daya alam luas, Indonesia memiliki
potensi penelitian dan pengembangan teknologi bioplastic ini, bahan baku yang dapat
dimanfaatkan diantaranya singkong, umbi jalar, jagung, sagu, tepung tapioka, kacang
kedelai dan rumput laut (Suryanto et al., 2016). Pati adalah bagian yang digunakan dari
bahan tersebut untuk membuat bioplastic. Pemilihan Pati sebagai bahan bioplastic
didasarkan karena Pati mudah didapat dan memiliki sifat mudah didegradasi menjadi
senyawa-senyawa yang ramah lingkungan oleh microorganisme sehingga tidak merugikan
( Darni & Utami, 2010).

Pati banyak terkandung pada tanaman salah satunya adalah singkong (Manihot Esculenta
Cranz).Limbah kulit singkong yang sering diabaikan dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bioplastic , hal ini dikarenakan kulit singkong mengandung Pati dengan jumlah yang cukup
tinggi. Adapun ketersediaannya juga melimpah, hal ini dibuktikan oleh penelitian
didapatkan bahwa pada setiap berat singkong akan menghasilkan 16 % limbah kulit dari
jumlah berar totalnya. Selain itu Berdasarkan data BPS 2008, produksi singkong di Indonesia
mencapai angka 3.3 juta ton/tahun (Waluyo, n.d.). Faktor dipilihnya kulit singkong sebagai bahan
bioplastic selanjutnya karena apabila ditambahkan plasticizer gliserol akan bersifat transparan,
jernih, homogeny, fleksibel dan mempermudah mobilitasnya (Titani, 2017).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suryati dkk diperoleh bahwa biodegradabilitas yang
dihasilkan bervariasi sesuai dengan kondisi berupa suhu dan waktu pengeringan (Suryati et al,
2016). Dengan melihat data yang ada sangat disayangkan apabila pemanfaatan limbah
singkong hingga saat ini masih jarang dilakukan, dan penelitiannya juga masih sangat
terbatas. Diharapkan setelahnya, Bioplactic dapat menjadi solusi terkait masalah sampah
plastic yang yang sudah mendunia ini.
Daftar Pustaka

Darni, Y., Utami, H., 2010. Studi Pembuatan dan Karakteristik Sifat Mekanik
dan Hidrofobisitas Bioplastik dari Pati Sorgum. Rekayasa Kimia dan Lingkungan. Vol. 7. hal. 88-
93.

Haryanto., Titani,F,R., 2017. Bioplastik dari Tepung Tapioka dan Tepung Maizena. Techno. Vol
18. hal 001-006.

Kumala, A., 2018. Sampah Plastik di Indonesia Terbanyak Kedua di Dunia, Kita Harus
Bagaimana? Mojok.
Staff, C.M., n.d. Everything You Need to Know About Bioplastics [WWW Document]. URL
https://www.creativemechanisms.com/blog/everything-you-need-to-know-about-
bioplastics (accessed 5.14.18).
Suryanto, H., Wanjaya, R., Wahyuningtiyas, N., Puspitasari, P., Sukarni, S., 2016. Struktur dan
Kekerasan Bioplastik dari Pati Singkong.
Suryati, Meriatna, Marlina.,2016. Optimasi Proses Pembuatan Bioplastik dari Pati Limbah Kulit
Singkong. Teknologi Kimia Unimal 5. Vol 1. hal 78 - 91

Waluyo, R., n.d. Kulit singkong.diakses pada 14 mei

Anda mungkin juga menyukai