Anda di halaman 1dari 1

Sementara, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Ishomuddin

menilai akar munculnya radikalisme dipengaruhi oleh pemahaman ilmu agama yang dangkal,
terkait maksud diturunkannya agama yang sesungguhnya menarik orang pada kebaikan dan
menghindarkan dari keburukan. Selain pengetahuan agama yang rendah, radikalisme juga
dipengaruhi oleh wawasan yang kurang luas dalam hal kehidupan berbangsa dan bernegara,
khususnya berkaitan dengan kebhinnekaan di Indonesia.

https://www.voaindonesia.com/a/radikalisme-dan-intoleransi-di-indonesia/4631469.html

petrus riski, 27 oktober 2018

"(Yang rentan terpapar paham ini) salah satunya seperti adik-adik mahasiswa sekalian. Kenapa?
Karena masih mencari jati dirinya. Ketika masih mencari jati diri, kemudian terpengaruh, lalu
dia bisa membentuk kelompok tertentu yang berkembang secara terus-menerus. Nah, ini yang
harus diantisipasi. Kalau dibiarkan berkembang, akan berbahaya terhadap persatuan dan
kesatuan bangsa," ujar Gatot.

Gatot mengingatkan mahasiswa saat ini yang merupakan pengguna aktif media sosial akan
bahaya penyebaran paham radikalisme, yang disebutnya sebagai paham yang memberi
toleransi untuk menggunakan kekerasan dalam mengubah sosial politik di suatu negara.

Adhi Indra - detikNews

Minggu, 18 Agu 2019 17:10 WIB

https://m.detik.com/news/berita/d-4670914/kuliah-umum-di-trisakti-kapolda-metro-bicara-
intoleransi-radikalisme

Anda mungkin juga menyukai