Anda di halaman 1dari 14

MIX DESIGN BETON

Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Teknologi Bahan yang diampu
oleh:

Dr. H. Nanang Dalil Herman, S.T., M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 3

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim.

Alhamdulillahirabil‘alamin, rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehigga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dr. H.
Nanang Dalil Herman, S.T., M.Pd. dan Ben Novarro Batubara, ST., MT. Pada mata kuliah
Teknologi Bahan.

Kami beharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan rekan-
rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca umumnya.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Dr. H. Nanang Dalil Herman, S.T., M.Pd. dan
Ben Novarro Batubara, ST., MT. selaku dosen dari mata kuliah Teknologi Bahan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Bandung, 7 Januari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1


1.2. Identifikasi maslah ............................................................................. 2
1.3. Batasan Masalah ................................................................................ 2
1.4. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.5. Tujuan ................................................................................................ 2
1.6. Sistematika ......................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1……………………………………………………….
Gambar 2………………………………………………………...
Gambar 3………………………………………………………...
DAFTAR TABEL

Tabel 1…………………………………………………………….
Tabel 2……………………………………………………………
Tabel 3…………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang masih sangat banyak dipakai dalam
pembangunan fisik. Harganya yang relatif murah dan kemudahan dalam pelaksanaannya
membuat beton semakin tak tergantikan dalam dunia konstruksi. Namun selain keuntungan
yang dimilikinya beton juga memiliki beberapa kekurangan seperti tegangan tarik yang rendah,
daktibilitas rendah, dan keseragaman mutu yang bervariatif. Karena kekurangan yang
dimilikinya maka diperlukan pengetahuan yang cukup luas,antara lain mengenai sifat bahan
dasarnya,cara pembuatannya, cara evaluasi, dan variasi bahan tambahnya agar dapat
meningkatkan fungsi beton itu sendiri menjadi lebih maksimal.

Dalam pembuatannya, keseragaman kualitas beton sangat dipengaruhi oleh keseragaman


bahan dasar dan metode pelaksanaan. Pada prakteknya dilapangan, umumnya beton yang
disuplai oleh perusahaan pembuatan beton (ready mix) telah terjamin keseragaman bahan
dasarnya. Untuk mendapatkan kualitas dan keseragaman beton sesuai seperti yang disyaratkan
maka pelaksanakan pembuatan beton harus dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur.
Yang dimaksud dengan kualitas beton seperti yang disyaratkan disini adalah kuat tekan beton
pada umur ke-28 hari. Oleh karena sebab-sebab diatas maka diperlukan adanya kontrol kualitas
yang dapat mengetahui kemungkinan terjadinya output yang tidak sesuai dengan yang
disyaratkan sedini mungkin.

Pada zaman dahulu nenek orang-orang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan
mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Perekat dan penguat bangunan ini awalnya
merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman
Kerajaan Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas dinamai
pozzuolana.
1.2 Identifikasi Masalah

Pada umumnya jika berhubungan dengan syarat, tuntutan mutu dan keawetan beton yang
tinggi, selain kualitas agregat kasar dan halus sebagai material penyusun beton, ada beberapa
faktor lain yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan adalah waktu campur pengadukan
beton dan faktor air semen.

Kekuatan beton bergantung pada beberapa aspek, salah satu diantaranya adalah nilai faktor
air semen (fas) yang dipakai dalam adukan beton itu sendiri. Untuk mencapai adukan beton
yang memenuhi syarat, maka adukan beton yang menggunakan nilai fas yang besar, akan lebih
sedikit membutuhkan pasta semen, sebaliknya adonan beton yang menggunakan faktor air
semen kecil, akan lebih banyak membutuhkan pasta semen. Dengan demikian jelas, bahwa
nilai faktor air semen dalam suatu adukan beton erat sekali kaitannya dengan jumlah semen
yang diperlukan dalam adukan beton tersebut, selanjutnya akan mempengaruhi kekuatan beton
itu sendiri (Armeyn, 2006).

1.3 Batasan Masalah

Persoalan yang dibahas dibatasi oleh bagaimana cara membuat beton menurut SNI di
Indonesia dari dahulu hingga saat ini. Membuat beton menurut SNI menjadi bahasan pokok.

1.4 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Beton?
2. Apa saja sifat-sifat beton?
3. Bagaimana cara membuat beton menurut SNI?

1.5 Tujuan
1. Mengetahui pengertian beton.
2. Mengetahui apa saja sifat-sifat beton.
3. Mengetahui cara pembuatan beton menurut SNI.
1.6 Sistematika

Untuk lebih jelas memahami makalah ini, maka materi – materi dalam makalah ini
dikelompokkan menjadi beberapa bab dan sub bab dengan sistematika penyampaian
sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan
1.6 Sistematika

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1

2.2

2.3

3. BAB III METODELOGI


3.1. Lokasi Kegiatan
3.2. Waktu Kegiatan
3.3. Metode
3.4. Data Primer Dan Data Sekunder
3.5. Instrumen
3.6. Teknik Analisis
3.7. Kerangka Berpikir
3.8. Sampel, Populasi,Teknik Sampling
3.9. Diagram Alir
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
4.2
5. BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan

5.2 Implikasi

5.3 Rekomendasi

6. DAFTAR PUSTAKA
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Beton


Dalam KBBI, Beton adalah campuran semen, kerikil, dan pasir yang diaduk dengan air
untuk tiang rumah, pilar, dinding, dsb. Dalam pengertian umum beton berarti campuran bahan
bangunan berupa pasir dan kerikil atau koral kemudian diikat semen bercampur air. Sifat beton
berubah karena sifat semen, agregat dan air, maupun perbandingan pencampurannya. Untuk
mendapatkan beton optimum pada penggunaan yang khas, perlu dipilih bahan yang sesuai dan
dicampur secara tepat. Seiring dengan penambahan umur, beton akan semakin mengeras dan
akan mencapai kekuatan rencana (f’c) pada usia 28 hari.
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrauliklain, agregat halus,
agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa
padat (SNI-03-2847-2002). Beton juga dapat didefinisikan sebagai bahan bangunan dan
kontruksi yang sifat-sifatnya dapat ditentukan terlebih dahulu dengan mengadakan
perencanaan dan pengawasan yang teliti terhadap bahan-bahan yang dipilih (Dr.Wuryati
Samekto, M.Pd danCandra Rahmadiyanto, S.T.,2001).

2.2. Sifat-sifat Beton

Sifat dan karakteristik beton :


1. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan
hancur tarik yang rendah.

2. Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen lengkung
atau tarikan.

3. Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak yang makin
lama makin besar.
4. Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal dengan proses
hidrasi.
5. Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran sehingga beton
dapat dipadatkan dengan mudah.
6. Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen berjarak
semakin jauh sehingga kekuatan beton akan berkurang.
7. Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk memeriksa dan mengetahui
perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi.
8. Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus dipertahankan untuk
mendapatkan hasil yang direncanakan.
9. Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen konstruksi akan mampu
memikul beban luar yang bekerja padanya.
10. Untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka dipasang
tulangan baja pada daerah yang tertarik.
11. Pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton yang kuat dalam menerima gaya tekan serta
tulangan baja yang kuat menerima gayatarik.
12. Dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan hargayang relative rendah.
13. Beton hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya mencapai 50 tahun
serta elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta aman terhadap bahaya
kebakaran.
14. Salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi dengan massa jenis γc
sekitar 2400 kg/m3 bahan ini memiliki berat jenis 23,54 kN/m3 ( 1000g kg setara dengan 1
kN,di mana gravitasi dalam cm/dt2), mengakibatkan bangunan betonsangat berat.
15. Kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa susut dan
rangkak.
BAB III

METODOLOGI

3.1. Lokasi Kegiatan


Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.

3.2. Waktu Kegiatan


Malakah ini dikerjakan dalam kurun waktu 7 hari, 1-7 Januari 2020.

3.3. Metode
Metode yang digunakan merupakan metode studi literatur.

3.4. Data Primer Dan Data Sekunder

Data Primer : -
Data Sekunder : jurnal, buku, blog website (internet).

3.5. Instrumen

Instrument penelitian untuk penelitian kualitatif merupakan sebuah metode yang


menekankan paa aspek pemahaman lebih mendalam terhadap suatu masalah daripada
melihat suatu permasalahan.

3.6. Teknik Analisis

Teknik mengumpulkan data yang digunakan dalam makalah ini adalah studi literatur
(pustaka) yaitu mengumpulkan data dari bebagai hasil tulisan ilmiah yang berkaitan
dengan materi bahasan.

3.7. Kerangka Berpikir


3.8. Sampel, Populasi,Teknik Sampling

Mahasiswa / i Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan


Indonesia.

3.9.Diagram Alir

Mulai

Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai