Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KEWARGANEGARAAN

GEOPOLITIK
“Cara Pandang Masing-masing Bangsa”

Kelompok 1

Fathia Rianty G1A111001

Muhammad Yunus G1A111002

Nurul Khairiyah Amri G1A111003

Iqbal Zain Kurniadi G1A111004

Eni Fathonah G1A111005

Fika Putri Apriwati G1A111006

Mulia Dewanti G1A111007

Hafid Rezando G1A111008

Nevi Triayu Juwita G1A111009

Maila Frencilia G1A111010

Dosen Pembimbing : Drs. Edy Purwono, M.Hum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITAS JAMBI
2011/2012
Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasal dari kata “geografi” (sebagai ilmu dalam arti luas yang mencakup 7
aspek dasarnya) dan “ politik”(politik dalam arti kekuasaan/kekuatan) yang dipadukan menjadi
satu konsep sekaligus sebagai suatu ilmu dengan nama geopolitik.
Geopolitik diartikan sebagai konsepsi tentang bangsa dan negara yang didasarkan pada
kondisi dan konfigurasi geografi serta demografi negara yang bersangkutan, yang mengkaji
politik dengan sudut pandang spatial/keruangan dengan memanfaatkan fakta-fakta geografi, yang
hasilnya digunakan untuk penerapan politik.
Konsep geopolitik (bahkan geostrategi) berangkat dari konstelasi geografi ketatanegaraan
(baik meliputi bentuk, letak/posisi, luas, iklim, kekayaan alam dll) yang dimanfaatkan secara
optimal untuk demi kepentingan nasional dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan politik nasional (geopolitik) dan strategi nasional (geostrategik), sehingga tercapai
tujuan nasional.

Geopolitik diwujudkan dalam konsep wawasan nasional. Wawasan Nasional/kebangsaan


adalah “cara pandang suatu bangsa dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
serta dalam hubungan antarnegara yang merupakan hasil perenungan filsafat tentang diri dan
lingkungannya dengan memperhatikan sejarah dan kondisi social budaya serta memanfaatkan
konstelasi geografis guna menciptakan dorongan dan rangsangan dalam usaha mencapai tujuan
nasional” (KBBI,1996:1127) . Sedangkan bagi bangsa Indonesia dikenal dengan istilah
Wawasan Nusantara yang berarti cara pandang BI tentang diri dan lingkungannya sebagai negara
kepulauan (dimana laut sebagai penghubungnya) dan menyadari semua aspek kehidupan yang
ada mengandung keanekaragaman (penekannya dalam kata ini, bukan dalam satu kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam)
Wawasan Nasional Suatu Bangsa

Suatu bangsa yang telah mendirikan suatu negara, dalam menyelenggarakan


kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya. Pengaruh itu timbul dari hubungan
timbal balik antara filosofis bangsa, ideologi, aspirasi serta cita-cita dan kondisi sosial
masyarakat, budaya, tradisi, keadaan alam, wilayah serta pengalaman sejarahnya.

Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsep berupa wawasan nusantara untuk
menyelenggarakan kehidupannya. Wawasan ini dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan
hidup, keutuhan wilayah serta jati diri bangsa.

Kehidupan suatu bangsa dan negara senantiasa dipengaruhi oleh perkembangan


lingkungan strategis. Karena itu, wawasan itu harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa
dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis
dan dalam mengejar kejayaannya.

Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan, suatu bangsa perlu memperhatikan tiga
faktor utama:

1. Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup.

2. Jiwa, tekad, dan semangat manusianya atau rakyatnya.

3. Lingkungan sekitarnya.

Dengan demikian, wawasan nusantara adalah cara pandang suatu bangsa yang telah me-
negara tentang diri dan lingkungannya dalam ekisitensinya yang serba terhubung (melalui
interaksi dan interelasi) dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional (termasuk lokal dan
propinsional), regional, serta gelobal

Anda mungkin juga menyukai