Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Neo Konseling

Volume 00 Number 00 20XX


ISSN: Print 1412-XXXX – Online XXXX-XXXX
DOI: 10.24036/xxxxxxxxxxx-x-xx
Received Month DD, 20YY; Revised Month DD, 20YY; Accepted Month DD, 20yy
Avalaible Online: http://neo.ppj.unp.ac.id/index.php/neo

Penguasaan Kompetensi Dasar Terhadap Kinerja Guru


BK/Koneslor
Azzah Tahani Haura
Universitas Negeri Padang
e-mail: azzahhau97@gmail.com

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru BK/Konselor melaui penguasaan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan berdasarkan Permendiknas No. 27 tahun 2008 tentang
kualifikasi dan kompetensi konselor. Penelitian menggunakan metode studi kepustakaan. Jika
penguasaan kompetensi dasar seorang guru BK/Konselor baik, maka kinerja mereka pun akan
baik. Latar belakang penelitian ini adalah penguasaan kompetensi dasar Konselor dalam
meningkatkan kinerja guru BK.

Keywords: Kompetensi dasar, Kinerja

This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, which permits unrestricted use, distribution,
and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2019 by author

Introduction
Konselor sekolah adalah seorang tenaga professional yang memperoleh pendidikan khusus di
perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh wilayah pada pelayanan bimbingan dan konseling” (Winkel,
2005). Menurut Prayitno & Amti (2004) menyatakan bahwa “konselor ialah tenaga inti dan ahli dalam
bidang pelayanan bimbingan dan konseling”. Sedangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (PERMENDIKBUD) Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling, Konselor
atau Guru Bimbingan dan Konseling di satuan pendidikan bertugas merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut layanan bimbingan dan konseling.
Kinerja guru bimbingan dan konseling adalah pelaksanaan tugas-tugas sebagai guru pembimbing.
Tugas-tugas tersebut telah diatur oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional dalam
bentuk Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri dan Panduan Teknis penyelenggaraannya, serta Standar
Profesi Konseling. Dalam Surat Keputusan Bersama Kemendikbud dan Kepala BAKN No.0433/P/1993
dan No. 25 tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
pasal 1, ayat 11 sampai dengan 14 (dalam Lubis, 2011) menyebutkan bahwa: Guru pembimbing adalah
guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan
bimbingan dan konseling terhadap jumlah peserta didik, menyusun program bimbingan dan konseling,
melaksanakan bimbingan dan konseling, mengevaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling,
menganalisis hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling, dan tindak lanjut pelaksanaan
bimbingan dan konseling.
Kinerja guru BK/Konselor merupakan tolak ukur dari keberhasilan suatu program Bimbingan dan
Konseling. Dalam melaksanakan tugasnya, pekerjaan guru BK/Konselor telah ditetapkan dalam UU No.
14 tahun 2005 tentang kewajiban guru. Utnuk itu kinerja guru BK/Konselor dapat ditingkatkan melalui
peningkatan penguasaan kompetensi dasar seorang konselor. Untuk mewujudkan hal tersebut tentu harus
ada keinginan dari guru BK/Konselor.
Kinerja Guru BK/Konselor
Kinerja guru bimbingan dan konseling adalah pelaksanaan tugas-tugas sebagai guru pembimbing.
Wirawan (2009) mengemukakan kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Mangkunegara (2011), kinerja
(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggang jawab yang diberikan kepadanya.

1
Jurnal Neo Konseling, Vol 1 No 1 2019 2

Menurut Nawawi (2006) mengemukakan bahwa kinerja merupakan gabungan dari tiga faktor yang
terdiri dari:
1. Pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
dalam bekerja. Faktor ini mencakup jenis dan jenjang pendidikan serta pelatihan yang pernah
diikuti di bidangnya.
2. Pengalaman, yang tidak sekadar berarti jumlah waktu atau lamanya dalam bekerja, tetapi
berkenaan juga dengan substansi yang dikerjakan yang jika dilaksanakan dalam waktu yang cukup
lama akan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan sesuatu bidang tertentu.
3. Kepribadian, berupa kondisi di dalam diri seseorang dalam menghadapi bidang kerjanya, seperti,
minat, bakat, kemampuan kerja sama/keterbukaan, ketekunan, kejujuran, motivasi kerja, dan
sikap terhadap pekerjaan.
Guru pembimbing adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap jumlah peserta didik, menyusun program
bimbingan dan konseling, melaksanakan bimbingan dan konseling, mengevaluasi pelaksanaan bimbingan
dan konseling, menganalisis hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling, dan tindak lanjut
pelaksanaan bimbingan dan konseling. Di dalam tugas pokok guru bimbingan dan konseling terkandung
unsurunsur utama yang dilakukan oleh guru pembimbing yaitu: 1) Bidang-bidang bimbingan (bimbingan
pribadi, sosial, belajar, dan karir), 2) jenis-jenis layanan (orientasi, informasi, penempatan/ penyaluran,
pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok), 3) jenis-jenis kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling (aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan
rumah, alih tangan kasus), 4) jumlah peserta didik yang menjadi asuhannya.
Kompetensi Dasar Guru BK/Konselor
Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Mulyasa, 2002: 37). Beberapa aspek yang terkandung dalam
konsep kompetensi menurut Gordon (1988:109, dalam Mulyasa, 2002: 38) yaitu pengetahuan
(knowledge), pemahaman (understanding), kemampuan (skill), nilai Nilai (value), sikap (attitude), dan
minat (interest). Aspek-aspek tersebut kemudian dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
a. Pengetahuan (knowledge); yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, misalnya seorang guru BK
mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan siswa
b. Pemahaman (understanding); yaitu kedalaman kognitif, dan afektif yang dimiliki oleh individu.
Misalnya seorang guru BK yang akan melaksanakan layanan BK harus memiliki pemahaman
yang baik terhadap karakteristik dan kondisi siswa agar dapat melaksanakan layanan secara efektif
dan efisien.
c. Kemampuan (skill); adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melaksanakan tugas atau
pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya kemampuan guru BK dalam memilih dan
melatihkan konten cara belajar efektif untuk meningkatkan kualitas belajar siswa
d. Nilai (value); adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psekologis telah
menyaty dalam diri seseorang. Misalnya standar perilaku guru BK dalam memberikan layanan
konseling seperti mampu menjaga rahasia, terbuka, dan jujur.
e. Sikap (attitude); yaitu perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaaksi terhadap suatu
rangsangan yang datang dari luar.
f. Minat (interest); adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Misalnya
minat untuk melakukan sesuatu.
Berdasarkan Permendiknas No. 27 tahun 2008 tentang kualifikasi dan kompetensi konselor,
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru BK/Konselor aialah:
a. Kompetensi Pedagogik
Guru BK/Konselor harus menguasai: (1) Menguasai teori dan praksis pendidikan, (2)
Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseli, (3) Menguasai
esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan.
b. Kompetensi Kepribadian
Guru BK/Konselor harus menguasai: (1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(2) Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas dan kebebasan
memilih, (3) Menunjukkan integritasdan stabilitas kepribadian yang kuat, (4) Menampilkan kinerja
berkualitas tinggi
c. Kompetensi Sosial
Guru BK/Konselor harus menguasai: (1) Mengimplementasikan kolaborasi intern di tempat
bekerja, (2) Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi bimbingan dan konseling, (3)
Mengimplementasikan kolaborasi antarprofesi

(Title)
Author name 1, Author name2 3

d. Kompetensi Profesional
Guru BK/Konselor harus menguasai: (1) Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk
memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli, (2) Menguasai kerangka teoretik dan praksis
bimbingan dan konseling, (3) Merancang program Bimbingan dan Konseling, (4)
Mengimplementasikan program Bimbingan dan Konseling yang komprehensif, (5) Menilai proses
dan hasil kegiatan Bimbingan dan Konseling, (6) Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika
profesional, (7) Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam bimbingan dan konseling.
Conclusion
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja Guru Bk/Konselor dapat dipengaruhi oleh
penguasaan kompetensi dasar. Sebagaimana yang telah dipaparkan,kinerja itu dipengaruhi oleh
pengetahuan, pengalaman dan kepribadian. Hal ini sejalan dengan aspek kompetensi dasar yang diatur
dalam Permendiknas No. 27 tahun 2008 tentang kualifikasi dan kompetensi konselor berupa kompetensi
pedagodik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
Semakin tinggi penguasaan seorang guru BK/Konselor maka akan semakin baik juga kinerja yang
ditampilkannya. Kinerja guru BK/Konselor merupakan suatu tolak ukur keberhasilah program pelayanan
konseling yang berlaku. Untuk meningkatkan kinerja guru BK/Konselor, sudah sepantasnya pada guru
BK/Konselor memulainya dari diri sendiri yaitu dengan meningkatkan penguasaannya terhadap
kompetensi dasar.
References
Lubis, Namora Lumangga. 2011. Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan Praktek. Jakarta :
Kencana.
Mangkunegara Anwar Prabu. 2011. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama
Mulyasa, E, 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nawawi Hadari & Martini Hadari (2004). Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (PERMENDIKBUD) Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Kementerian Pendidikan
Permendiknas No. 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Konselor. Jakaraka:
Kementerian Pendidikan
Prayitno & Amti, E. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Renika Cipta.
UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarata: Menteri Sekretaris Negara Bidang Perundang-
Undangan
Winkel.WS 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia : Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba
Empat

Jurnal Neo Konseling, Open Access Journal: http://neo.ppj.unp.ac.id/index.php/neo

Anda mungkin juga menyukai