Pernyataan Sikap PMK 3 2020 PDF
Pernyataan Sikap PMK 3 2020 PDF
Lampiran :-
Hal : Pernyataan Sikap
Kepada Yth.
Menteri Kesehatan RI
Dr.dr.Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K)
d/a Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X 5 Kav. 4-9, Jakarta 12950
Dengan hormat,
Salam sejahtera kami sampaikan, semoga bapak Menteri Kesehatan dalam lindungan
Allah Tuhan Yang Maha kuasa.
Bapak Menteri, Pelayanan Kefarmasian di RS merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan RS yang berorientasi kepada pelayanan pasien,
penyediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu
dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinik.
Apoteker khususnya yang bekerja di Rumah Sakit dituntut untuk merealisasikan
perluasan paradigma Pelayanan Kefarmasian dari orientasi produk menjadi orientasi pasien.
Untuk itu keberadaan Apoteker perlu ditingkatkan secara terus menerus agar perubahan
paradigma tersebut dapat diimplementasikan demi tercapainya cita-cita Indonesia Sehat 2025.
Apoteker dapat memenuhi hak pasien agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan
termasuk tuntutan hukum. Apoteker dapat memberikan Pelayanan Kefarmasian secara
komprehensif dan simultan baik yang bersifat manajerial maupun farmasi klinik.
Peran Apoteker dalam pelayanan Farmasi Klinis adalah menjamin efektivitas ,
keamanan dan ketepatan pemberian obat dan terapi, serta menjamin keberlangsungan terapi
obat yang rasional, sehingga keberhasilan terapi optimal yang di harapkan masyarakat dapat
tercapai. Disisi lain efisiensi biaya penggunaan perbekalan Farmasi dapat dikelola melalui
Farmakoekonomi, sehingga kebocoran terkait Perbekalan Farmasi dapat ditekan.
Beberapa waktu yang lalu, kami mendapatkan salinan PMK. No.3 Tahun 2020 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Seiring waktu, Farmasis Indonesia Bersatu (FIB)
menerima aduan dari ratusan Apoteker dari seluruh Indonesia yang merasa resah dengan
pemberlakuan PMK tersebut. Berlandaskan aspirasi yang masuk, maka tim ahli dan praktisi
Farmasis Indonesia Bersatu (FIB) melakukan kajian terhadap PMK.3 Tahun 2020, dengan
hasil sebagai berikut ;
Dari uraian di atas, Kami Farmasis Indonesia Bersatu (FIB) menyatakan sikap sebagai
berikut;
1. Menolak implementasi PMK No.3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit.
2. Mendesak Menteri Kesehatan menunda implementasi PMK No.3 Tahun 2020 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.
3. Mendorong Menteri Kesehatan merevisi PMK No.3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit dengan melibatkan praktisi Apoteker RS yang kompeten
serta seluruh Organisasi Apoteker tanpa terkecuali.
Demikian pernyataan sikap dari kami, untuk dapat di tindaklanjuti demi kemaslahatan
bersama, demi keamanan masyarakat dan demi tegaknya marwah profesi tenaga kesehatan
tanpa terkecuali
Semoga Allah Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kebijaksanan dan rahmatnya
bagi kita semua, Aamiin.
PRESIDIUM NASIONAL
FARMASIS INDONESIA BERSATU
Tembusan :
1. Presiden RI
2. Komisi IX DPR RI
3. Ombudsman RI
4. Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan
5. PP IAI
6. Dewan Pengawas PP IAI
7. PD IAI Seluruh Indonesia
8. Arsip