FATWA
Masa Bakti 2015 - 2018 MAJETIS KEHORMATAN ETIK KEDOKTERAN
PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA
Ketua Umum/Presidenl
Prol.Dr. l. 0etama Marsis,Sp.o0 (MKEK PB rDrl
Nomor:0l Tahun 2016
lGlua Malelh l(shormatan Tentang
Eti* (ed0ktsran (Ml(El()/Ghailman ol Honorary
Board ol Medical Ethics
DR,DrPrijo Sidipratomo,Sp,Bad
KEBIRI KIMIA
Profesi dokter sebenarnya bukan dalam posisi setuju atau tidak setuju dalam
menyikapi tambahan pemberatan hukuman berupa kebiri kimia kepada
(olua Putna/lmmediate Past PrEsidBit
Dr. Zaenal Abidin,SH,MH pelaku kejahatan seksual luar biasa tersebut, tetapi dokter hanya
berkeyakinan teguh secara konsisten kepada sumpah profesinya, yaitu
SekrBtarls Jenderal/Geneml Secrelary sumpah dokter
Dr Moh. Adib khumaidi,Sp.0l
MENGINGAT :
MENIMBANG
L. Alasan keberadaan profesi dokter dalam kehidupan yang
Masa Bakli 2015 - 2018
sebenar-benarnya (roison d'etre| adalah untuk membantu
l(elua Umum/PrssidBfll penyembuhan orang sakit, mengurangi rasa sakit dan
Prol.Dr l. 0etama Marsis,Sp.0G
meringankan penderitaan pasiennya, serta berusaha
meningkatkan kebahagiaan pasien/ keluarganya. Hal
l(otua Maielis l(ehormalan
Etlk [edoktoran (MKE|(ychakman 0l Hono]ary
tersebut sesuai dengan sumpah dokter dan kode etik
Board ol Modical El[hs
0fi .0rPriio $idiprallno,$p.Bad
kedokteran yang prinsip etiknya adalah beneficence (berbuat
baik), non maleficence (tidak merugikan), autanomy
(menghormati otonomi pasien) dan iustice (adil)
Netua Maielis K0legium l(edoktera0
lnd0nesia (MKl(I)/Chairman 0l 80ard 0l lmonssian
Modical Collegium
2. Dokter benar -
benar menghayati bahwa ia tidak boleh
Pr0l. 0R.0r l]avid S Perdanakusuma,Sp.BP.RE (() memperlakukan badannya sendiri maupun orang lain dengan
semena-mena. Hal tersebut dikuatkan dalam Kode Etik
Kedokteran lndonesia (KODEKI,2012), dan tidak ada satu
(etua Malslh Pen0embangan
Pelayaoan Keprolrsiar (lltPPl()/Chalrman ol Board pasal pun dari 21 pasal kode etik, dan 28 pasal disiplin
ol Deve,opmenl ot Medi6al S€ruices
Dr Poodio Hffrtom,Sp.oS (tr) Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran yang
memperbolehkan dokter berbuat atau mencederai orang
Walil l(elum Umum/l(slua Terdlih
lain atas dasar kemanusiaan
President Ehct
0r, Daong fil Faqih,SH,MH
3. Para dokter sebagai komunitas moral lmorol communityl
patuh menjaga keluhuran profesinya sesuai dengan sumpah
dokter yang telah dilafalkannya: "Soyd akan membdktikan
l(etua Pulnallmmedialo Past Prosidenl
Dr Zaenal Abidin,SH,MH hidup soya gunq kepentingon perikemonusioon" dan
seterusnya, dimana sumpah dokter tersebut diucapkan sekali
Sekretaris Jenderal/0eneral Secrotary dan berlaku untuk seumur hidup, serta akan
0r. Moh. Adib khumaldi,Sp.0I
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
4. Dokter melanggar etik kedokteran masih seorang dokter dan
Bendahara Umum & Manajemen Aset organisasi/ menjadi tugas organisasi profesi untuk membinanya, tetapi
General Treasrrer & Financo osy0l0pmsnl
0t tilul Albab,Sp.0G bila dokter telah melanggar sumpah kedokteran maka dia
tidak pantas lagi untuk menjalankan profesi mulia tersebut
5. Dalam eksekusi hukuman mati pun, dokter tidak pernah
dilibatkan secara langsung sebagai eksekutor hukuman,
tetapi hanya berperan sebagai pendamping untuk
memastikan apakah terpidana telah meninggal dunia
6. Seorang dokter dapat berfungsi sebagai dokter (pengobat),
karena telah terjadi hubungan antara dokter dengan pasien.
Dalam hal kebiri kimia tidak terjadi hubungan antara dokter
dengan terpidana karena profesi dokter adalah independen,
sehingga seyogyanya tidak dibebanitugas yang berada di luar
tanggung jawabnya
PENGURUS BESAR
IKATAN DOKTER TNDONESIA
THE INDONESIAN MEDIGAL ASSOGIATION
GENTRAL EXEGUTIVE BOARD
Jl. Dr. G.S.S.Y Ratulangie No. 29 Jakarta 10350 Telp 021-3150679 - 3900277 Fax : 3900473
Email : pbidi@idionline.org - Website : www.idionline.org
MEMUTUSKAN
Masa BaHi 2015 - 2018
iGlua Uflum/Prs$idsnl
Prol,Dr. l. oetama Marsis,8p.oc
1. Profesi dokter di lndonesia sangat terikat pada sumpah
dokter, maka tidak dapat menerima secara langsung
Ketua Malelh l(ohormatafl
Elik Ked0hlerail (MKEK)/Chakman ol Honorary
bertindak sebagai eksekutor kebiri kimia
Soard ol Medical Elhics
DR.0r.ft ijo Sidipratomo,Sp.Sad
2. Pengertian dan pemahaman yang mendalam bagi kalangan
non medik khususnya kepada pejabat tinggi negara, wakil
rakyat, pembuat UU, penegak hukum agar profesi dokter
(etua Maielh (olsgium l(ed0kleran
lnd0nssia (MK()/Chairm0n o, Board 0l lndonoslrn tidak dilibatkan secara langsung sebagai eksekutor dalam
Medical Collegium
Prol. Dff.Dr. 0avid S Perdalalusuma,$p.BP-RE {0 tambahan pemberatan hukuman berupa kebiri kimia
3. Agar dokter senantiasa teguh dalam mengemban sumpah
dokter dan diharapkan mendapatkan dukungan penguatan
fietuaMai8lh Pengembangan
Pelayanan Keprolosian (MPPKyChahman 0t 80atd hukum dari pemerintah. Oleh sebab itu, agar tidak
0l llovslopmenl ol ilodlcal Sorulc8s
Dr Poedjo Hartono,Sp,0G (Kl mencantumkan dalam perundang-undangan ataupun dalam
pasal penjelasannya bahwa dokter adalah sebagai eksekutor
Demikian Fatwa MKEK PB lDl kami sampaikan, untuk mendapat perhatian dan
pemahaman yang mendalam dari semua pihak terkait. Kami yakin masih
lbtua Purna/lmmsdiat0 Pasl Prrsldrnl
0r Zaenal Abidin,SH,MH
banyak cara untuk membuat jera para terpidana tanpa harus memberikan
beban mental yang berat pada profesi dokter, yaitu berupa pencederaan
Sekretaris JendBrai/0eneral Secrelary
pada sumpah dokter
0r Moh. Adib lhumaidi,Sp.0T
Ditetapkan di : Jakarta
Bendahara Umum & Manaismon Asot orlanisasi/ Pada tanggal : 8 Juni 2016
oen0ral Treastrrcr & Fhanre 0evolopmenl
Dr, Ulul Albab,$p,0G