Anda di halaman 1dari 34

PENGURUS BESAR

IKATAN DOKTER INDONESIA


THE INDONESIAN MEDIGAL ASSOGIATION
CENTRAL EXEGUTIVE BOARD
Jl. Dr. G.S.S.Y Ratulangie No. 29 Jakarta 10350 Telp 021-3150679 - 3900277 Fax : 3900473
Email : pbidi@idionline.org - Website : www.idionline.org

Jakarta, I Agustus 2019


Masa Bakti 2018 -2021

Nomor : a1szAPBlF.4fi8l2019
Ketua Umum/President Lampiran : 3 (tiga) Bundel
Dr. Daeng M Faqih,SH,MH
Perihal : Panduan Kemoterapi

Ketua Majelis Kehormatan


Etik Kedokteran (MKEK)/Chahman of Honorary Kepada Yth.
Board of Medical Ethics:
Dr. Broto Wasisto,DTM&H,MPH
Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan
BPJS Kesehatan
Di
Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Jakarta
Indonesia (MKKI)/Chariman of Board of lndonesian
Medical Collegium :
Prof. DR.Dr. David S Perdanakusuma,Sp.BP-RE (K)

Dengan hormat,
l(etua Majelis Pengembangan
Pelayanan Keprofesian (MPPK)/Chakman of Board Sehubungan dengan Surat Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan
of Development of Medical Services :
Dr. Poedjo Hartono,Sp.0G (K)
Kesehatan BPJS Kesehatan No.2843/lll.2l131g tanggal 4 Maret 2019 perihal
standar kemoterapi dan menindaklanjuti surat kami No.00763/PBlF .UA3|2A19
tanggal 11 Maret 2019, bersama ini kami sampaikan Panduan Kemoterapi
Wakil Ketua Umum I / Ketua Terpilih
dari perhimpunan terkait sebagai berikut:
Vice President I / President Elect
Dr. Moh. Adib Khumaidi, Sp.0T
1. PERHOMPEDIN : Panduan Pemberian Kemoterapi Sitostatika, Terapi
target, lmunoterapi untuk pasien Rawat Jalan dan Rawat lnap
2. :
PERABOI lndikasi Rawat lnap dan Rawat Jalan pada pemberian
Kemoterapi
Wakil Ketua [Jmum ll / Vice Plesident ll
Dr. Slamet Budiarto,SH,MH.Kes
3. POGI : Panduan Kemoterapi Kanker Ginekologi Rawat Jalan dan Rawat
lnap

Kami mohon kiranya panduan tersebut dapat meniadi acuan dalam


Wakil Kelua lJmum lll / Vice President lll penyusunan kebijakan terkait pelayanan kennoterapi dalam rangka
Dr. Prasetyo Widhi Buwono,Sp.PD-KH0M
memberikan pelayanan jaminan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien
dan berkualitas kepada pe$erta.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan


Ketua Purna/lmmediate Past President :

Prof.Dr. l. oetama Marsis,Sp.OG terimakasih.

Sekretaris Jenderal/General Secretary :

DR. Dr. Henry Salim S,regar,Sp.0G (K)

Bendahara Umum / General Treasurer


Dr. Nusye E Zamsiar, MS, Sp.0k NPA

Yth. Direktur Utama BPJS Kesehatan


Yth. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Rl
Yth. Kepala Pusat Pembiayaan & Jaminan Kesehatan Kemenkes Rl
HIMPUNAN ONKOLOGI GINEKOLOGI INDONESIA
Indonesian Society of Gynecologic Oncology (INASGO)

Sekretariat : Gedung A Lt. 3 , Public Wing - Medical Staff Onkologi


Departement Obstetri & Ginekologi RS Dr. Cipto Mangunkusumo
Jl. Diponegoro No. 71, Telp. (021) 3140966
Jakarta 10430, Indonesia
E-mail : organisasi.hogi@gmail.com

Nomor : 088/Sekr/HOGI/VIII/2019 Jakarta, 8 Agustus 2019


Lampiran : Tabel kemoterapi rawat jalan dan rawat inap untuk kanker ginekologi
Hal : Panduan Kemoterapi Kanker Ginekologi

Kepada Yth.
Ketua Pengurus Pusat POGI
Di Jakarta

Bersama ini dikirimkan protokol pemberian kemoterapi kasus kanker ginekologi dengan mempertimbangkan regimen,
dosis, cara pemberian, lama pemberian dan efek samping untuk dibagi dalam kategori kemoterapi rawat jalan dan
kemoterapi rawat inap sesuai dengan literatur, guideline, PNPK HOGI dan daftar obat anti neoplastik dari Formularium
Nasional serta asupan dari seluruh anggota Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia. Untuk selanjutnya protokol ini kiranya
dapat segera diusulkan kepada BPJS dan Kementerian Kesehatan.

Berikut dilampirkan tabel kemoterapi rawat jalan dan rawat inap untuk kanker ginekologi.

Atas kerjasamanya diucapkan banyak terima kasih.

Hormat kami,

Ketua HOGI Sekretaris HOGI

Prof. Dr. dr. Andrijono , SpOG. K.Onk Dr. dr. Gatot Purwoto, SpOG.K.Onk

Tembusan :

1. Ketua Pokja JKN PB POGI


2. Arsip HOGI
PEDOMAN KEMOTERAPI RAWAT JALAN
No. Penyakit Regimen Dosis Pelarut Premedikasi Cara Durasi Catatan
Kemoterapi Pemberian Pemberian
1. Kanker serviks Cisplatin 30-40 mg/m2 NaCl 0,9% Antiemetik IV 2-6 jam
(Radiosensitizer)
2. Penyakit Metotreksat 15-20 mg/m2 NaCl 0,9% - IV atau IM Beberapa 5 hari
Trofoblas menit berturut-turut
Maligna Low
Risk
3. Penyakit Actinomycin D 0,5 NaCl 0,9% - IV Beberapa 5 hari
Trofoblas mg/pemberian menit berturut-turut
Maligna Low
Risk
4. Kanker ovarium Cisplatin 60-75 mg/m2 NaCl 0,9% Antiemetik IV Lebih dari 1 Rehidrasi
jam
5. Kanker ovarium Carboplatin AUC 5-6 Dx-5% Antiemetik, IV Lebih dari 1 -
450-1000 deksametason jam
mg/pemberian
6. Kanker ovarium Paclitaxel 175 mg/m2 NaCl 0,9% Antiemetik, IV 3 jam Precaution: set
deksametason infus propilen
free
7. Kanker ovarium Docetaxel 80 mg/m2 NaCl 0,9% Deksametason IV 90 menit Precaution: set
1 hari infus propilen
sebelum free
kemoterapi
8. Kanker ovarium Gemcitabine 1000 mg/m2 NaCl 0,9% - IV 1 jam Diberikan pada
D1 dan D8
PEDOMAN KEMOTERAPI RAWAT INAP
No. Penyakit Regimen Dosis Pelarut Premedikasi Cara Durasi Catatan
Kemoterapi Injeksi Pemberian Pemberian
Kombinasi
1. Kanker ovarium Cisplatin 60-75 mg/m2 NaCl 0,9% Antiemetik IV drip Lebih dari 1 jam Rehidrasi;
precaution:
fungsi ginjal
2. Kanker ovarium Carboplatin AUC 5-6 NaCl 0,9% Antiemetik, IV drip Lebih dari 1 jam Rehidrasi
450-1000 mg/ deksametason
pemberian
3. Penyakit Metotreksat 50-100 mg/m2 NaCl 0,9% Folinic Acid IV drip 1 jam -
Trofoblas (dosis
Maligna (PTM) 15mg/12 jam
High Risk untuk 4 hari)
4. Penyakit Etoposide 100 mg/ NaCl 0,9% - IV drip 1 jam -
Trofoblas pemberian
Maligna (PTM)
High Risk
5. Penyakit Actinomycin D 0,5 mg/ NaCl 0,9% - IV drip Beberapa menit -
Trofoblas pemberian
Maligna (PTM)
High Risk
6. Penyakit Cyclophospamid 600 mg/m2 NaCl 0,9% - IV drip 1 jam -
Trofoblas
Maligna (PTM)
High Risk
7. Penyakit Vincristine 0,8 mg/m2 - - IV bolus Beberapa menit -
Trofoblas
Maligna (PTM)
High Risk
8. Penyakit Vinblastin 10 mg/ - - IV bolus Beberapa menit -
Trofoblas pemberian
Maligna (PTM)
High Risk
9. Sarkoma, dll Ifosfamid 1000 mg/m2/hari NaCl 0,9% Mesna (dosis IV bolus 30 menit -
selama 5 hari 240 mg/m2)
10. Sarkoma Ifosfamid 2-3 g/m2/24 jam NaCl 0,9% Mesna (dosis IV drip 24 jam Dosis Mesna
(continuus) 170% dari diberikan:
dosis 20% 2 jam
ifosfamid sebelum;
diberikan 100% 24 jam
terbagi) saat
pemberian;
50% 12 jam
pasca
pemberian
11. Sarkoma Doxorubicin 45 mg/m2 NaCl 0,9% - IV drip 2 jam Precaution:
kardiotoksik
12. Kanker ovarium Bleomicin 15 mg/ NaCl 0,9% - IV bolus Beberapa menit -
non epitelial, pemberian
kanker serviks
Panduan Pemberian Kemoterapi Sitostatika dan Terapi Target
untuk Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan

A. Pendahuluan
Pada jaman dahulu, hampir semua kemoterapi diberikan melalui rawat inap
terutama untuk pemantauan efek samping dan komplikasi obat. Namun seiring
dengan berjalannya waktu dan perkembangan obat-obat kemoterapi maupun
obat-obat pendukung serta fasilitas pemberian kemoterapi, saat ini semakin
banyak kemoterapi yang dapat diberikan melalui rawat jalan atau rawat
singkat/one day care (O.D.C) sehingga pasien tidak perlu menginap lagi di
rumah sakit. Perkembangan tekhnologi kesehatan dan farmaklogi yang pesat,
khususnya di bidang pemberian kemoterapi, membuat prosedur pemberian
kemoterapi menjadi lebih sederhana dengan efek samping yang lebih mudah
dikontrol.
Keuntungan kemoterapi diberikan melalui rawat jalan atau O.D.C. antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Biaya yang harus dibayar pasien menjadi lebih murah.
2. Situasi pemberian kemoterapi menjadi lebih aman dan nyaman untuk
pasien.
3. Waktu yang digunakan lebih efisien karena pasien dapat segera pulang
begitu kemoterapi selesai diberikan.
4. Pasien mendapat asuhan langsung dari tenaga medis dan paramedis yang
telah terlatih secara spesifik untuk pemberian kemoterapi.
5. Menghindarkan pasien dari keharusan untuk bermalam di rumah sakit.
Namun demikian, beberapa kemoterapi hingga saat ini masih tetap harus
diberikan melalui rawat inap. Beberapa dikaitkan dengan metode pemberiannya
yang masih sulit untuk dilakukan melalui rawat jalan, yang lainnya menyangkut efek
samping pengobatan yang berat sehingga butuh pemantauan lebih intensif di ruang
rawat inap.

B. Panduan pemberian kemoterapi rawat jalan dan rawat inap


1. Indikasi pemberian Kemoterapi yang memerlukan rawat inap
Beberapa indikasi pemberian kemoterapi yang masih harus dirawat inap
antara lain1:
a. Infus cisplatin ≥75 mg/m2.
Alasan: perlu hidrasi, pemantauan intake output, kadang perlu
pemeriksaan laboratorium berkala.
b. Infus methotrexate dosis tinggi ( ≥500 mg/m2)2.
Alasan: memerlukan cara khusus dalam pemberian cairan setelah
kemoterapi, alkalinisasi urine dan pemeriksaan darah berkala.
c. Kemoterapi menggunakan Ifosfamide.
Alasan: Komplikasi berupa sistitis hemoragika. Walaupun sistitis
hemoragika dapat dicegah dengan pemberian uromitexan, waktu paruh
uromitexan lebih pendek dibandingkan dengan ifosfamide, sehingga perlu
pemberian uromitexan dengan infus kontinu sekitar 12 jam.
d. Kemoterapi agresif untuk leukemia akut.
Alasan: biasanya penderita sudah dalam kondisi yang tidak baik, perlu
berbagai macam kombinasi obat-obat antineoplastik, perlu transfusi,
antibiotik, anti jamur, kondisi dapat memburuk selama kemoterapi.
e. Kemoterapi dosis tinggi atau yang membutuhkan tranplantasi sumsum
tulang (rescue/autologous/alogenik). Contoh kemoterapi dosis tinggi adalah
yang mengandung obat-obat sebagai berikut: doxorubicin >90 mg/m2,
cisplatin >100 mg/m2, cyclophosphamide >1.000 mg/m2, ifosfamide
>9.000 mg/m2, etoposide >500 mg/m2 dan sitarabin >1.000 mg/m2. 3
f. Kemoterapi dengan potensi emetogenik tinggi.
Alasan: Penderita berpotensi mengalami dehidrasi akibat mual muntah,
perlu obat-obat anti emetetik setelah pemberian kemoterapi dan juga
pemberian cairan
g. Kemoterapi pada pasien dengan kondisi penyulit/komorbiditas yang
memerlukan pemantauan khusus.
Misalnya penderita dengan penyakit paru, penyakit jantung, dan diabetes
yang memerlukan pemantauan kontinu setelah pemberian kemoterapi.
Kondisi khusus lain, misalnya : kompresi tulang belakang yang
mengakibatkan kelumpuhan, sindroma lisis tumor spontan, atau kanker
yang berpotensi menimbulkan sindroma lisis tumor setelah pemberian
kemoterapi.
h. Kemoterapi yang membutuhkan waktu pemberian dan observasi > 6 jam.
i. Kemoterapi yang diberikan dengan prosedur khusus, misalnya
intraarterial/TACE, intraperitoneal, dsb.
j. Kemoterapi yang diberikan dengan radioterapi secara konkomitan.
k. Kemoterapi yang diberikan sebagai uji klinis.
l. Kemoterapi yang diprediksi dapat menimbulkan derajat toksisitas berat
(sesuai dengan kriteria CTCAE v5.0 grade ≥3)

Sumber:
1. Malin Dollinger. Guidelines for hospitalization for chemotherapy. Oncologist [Internet].
1996;1(1 & 2):107–11. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10387975
2. LaCasce AS. Therapeutic use and toxicity of high-dose methotrexate [Internet].
Uptodate. 2019 [cited 2019 Jun 25]. Available from:
https://www.uptodate.com/contents/therapeutic-use-and-toxicity-of-high-dose-
methotrexate/print
3. Lalami Y, Paesmans M, Muanza F, Barette M, Plehiers B, Dubreucq L, et al. Can we
predict the duration of chemotherapy-induced neutropenia in febrile neutropenic
patients, focusing on regimen-specific risk factors? A retrospective analysis. Ann
Oncol. 2006;17(3):507–14.
2. Alur Pemberian Kemoterapi Sitostatika dan Terapi Target

Ya
Status fungsional pasien ECOG WHO ≥2 ?

Tidak Boleh Kemoterapi*)


Tidak

Pasien dengan komorbid/penyulit yang


belum terkendali/teratasi?
 Gangguan fungsi organ vital
(jantung, hati, ginjal, paru, dsb.) Ya
 Gangguan metabolik (DM,
hipertensi, gangguan elektrolit,
dsb).
 Infeksi aktif (Hep. B, Hep C, HIV,
Tuberkulosis, dsb.)

Tidak

Ya
Waktu rehidrasi dan pemberian obat lebih
dari 6 jam?

Tidak

Kemoterapi diberikan konkomitan dengan Ya


radioterapi?
Kemoterapi Rawat Inap

Tidak

Kemoterapi dengan derajat toksisitas


berat? Ya
 Risiko febrile neutropenia ≥ 20%
 Potensi emetogenik tinggi.
 Sesuai grade ≥3 kriteria CTCAE v5.0

Tidak

Rejimen dengan toksisitas spesifik yang


membutuhkan observasi? Ya
 Hipersensitivitas hingga syok
anafilaktik.
 Gangguan irama atau fungsi
jantung akut

Tidak

Kemoterapi Rawat Jalan

*) Pasien dirawat untuk perbaikan keadaan umum dan Aspek obat


pengobatan komorbiditas sampai layak diberikan Kemoterapi Aspek pasien
3. Regimen kemoterapi Sitostatika yang pemberiannya membutuhkan rawat
inap:
 Semua regimen Taksan  Efek samping : Kardiovaskuler ( Bradikardia )
 Semua regimen Ifosfamide  monitoring komplikasi cystitis hemoragik
setelah pemberian regimen
a. Payudara
1) Vinorelbine-ifosfamide
2) Paclitaxel
3) Docetaxel
4) Doxorubicin, Paclitaxel
5) Doxorubicin, Docetaxel
6) Docetaxel, Cyclophosphamide
7) Docetaxel, Carboplatin
8) TAC (Docetaxel, Doxorubicin, Cyclophosphamide)
9) Docetaxel, Capecitabine
10) Gemcitabine, Paclitaxel

b. Ginekologi
1) Servix
a) Cisplatin-paclitaxel
b) Cisplatin-ifosfamide
c) TIP (Paclitaxel, Cisplatin, Ifosfamide)
d) EP (Etoposide, Cisplatin)
e) Cisplatin, Vinorelbine

2) Ovarium
a) Ifosfamide
b) Ifosfamide-Paclitaxel
c) Paclitaxel – Carboplatin
d) Cisplatin-Paclitaxel

c. Paru
1) NSCLC
a) Docetaxel
b) Paclitaxel
c) Cisplatin-Paclitaxel
d) Cisplatin-Docetaxel
e) Cisplatin-Gemcitabine
f) Cisplatin-Vinorelbine
g) Cisplatin-pemetrexed
h) Docetaxel-Carboplatin
i) Paclitaxel-Carboplatin
j) Paclitaxel-Gemcitabine
k) Cisplatin-Irinotecan
l) NIP (Vinorelbine, Ifosfamide, Cisplatine)
m)GIN (Gemcitabine, Ifosfamide, Vinorelbine)
2) SCLC
a) EP (Etoposide, Cisplatin)
b) EC (Etoposide, Carboplatin)
c) CAE (Cyclophosphamide, Doxorubicin, Etoposide)
d) V-ICE (Vincristine, Ifosfamide, Carboplatin, Etoposide)
e) VIP (Etoposide, Ifosfamide, Cisplatine)
f) Paclitaxel
g) Paclitaxel-Carboplatin

d. Kolorektal
1) FUFA (5-FU, Folinic acid)
2) FOLFOX (Folinic acid, 5-FU, Oxaliplatin) ± cetuximab / ± bevacizumab
3) FOLFIRI (Folinic acid, 5-FU, Irinotecan) ± cetuximab / ± bevacizumab
4) FOLFOXIRI (Folinic acid, 5-FU, Oxaliplatin, Irinotecan) ± cetuximab / ±
bevacizumab

e. Head and Neck dan Nasofaring


1) PF (Cisplatin, 5-FU) ± cetuximab
2) CF (Carboplatin, 5-FU) ± cetuximab
3) TP (Docetaxel, Cisplatin)
4) CP (Paclitaxel, Cisplatin)
5) TPF (Docetaxel, Cisplatin, 5-FU) ± cetuximab
6) TIP (Paclitaxel, Ifosfamide, Cisplatin/Carboplatin)
7) IFL (Ifosfamide, 5-FU, Folinic acid)
8) Cisplatin - Concomitant radiotherapy (n.b. dosis cisplatin 100 mg/m2)
9) Cetuximab - Radiotherapy

f. Limfoma
1) Non-Hodgkin
a) FC ± R (Fludarabine, Cyclophophamide ± Rituximab)
b) R ± ICE (Rituximab ± Ifosfamide, Carboplatin, Etoposide)
c) R ± DHAP (Rituximab ± Dexamethasone, Cytarabine, Cisplatin)
d) R ± VIM (Rituximab ± Etoposide, Ifosfamide, Methotrexate)
e) EPIC (Etoposide, Prednisolone, Ifosfamide, Carboplatin)
f) IVE (Ifosfamide, Etoposide, Epirubicin)
g) MINE (Mithoxantrone, Ifosfamide, Etoposide)
h) ESHAP (Etoposide, Methylprednisolone, Cytarabine, Cisplatin)
i) R ± CHOEP (Rituximab ± Cyclophosphamide, Doxorubicin, Vincristine,
Etoposide, Prednisone)
j) R ± Hyper-CVAD (Rituximab ± Cyclophosphamide, Vincristine,
Doxorubicin, Dexamethasone, Methotrexate, Cytarabine)
k) CODOX-M (Cyclophosphamide, Vincristine, Doxorubicin, Folinic acid,
Methotrexate)
l) IVAC (Ifosfamide, Etoposide, Cytarabine)
m)R ± CHOP (Rituximab ± Cyclophosphamide, Doxorubicin, Vincristine,
Prednisone)
n) Bendamustine ± Rituximab

2) Hodgkin
a) BEACOPP (Bleomycin, Etoposide, Doxorubicin, Cyclophosphamide,
Vincristine, Procarbazine, Pretnisone)
b) IVE (Ifosfamide, Etoposide, Epirubicin)
c) ICE (Ifosfamide, Carboplatin, Etoposide)
d) IGEV (Ifosfamide, Gemcitabine, Vinorelbine, Prednisolone)
e) ASHAP (Doxorubicin, Methylprednisolone, Cytarabine, Cisplatin)
f) DHAP (Dexamethasone, Cytarabine, Cisplatin)

4. Terapi target dengan / tanpa kombinasi kemoterapi sitostatika yang


pemberiannya memerlukan rawat inap.
a. Rituximab  untuk terapi Limfoma Non-Hodgkin
Alasan :
 Reaksi hipersensitivitas yang berakibat fatal (Misalnya, syok
anafilaktik)
 Pemberiannya secara sensitisasi, yaitu
1) 1 jam pertama : 100 cc
2) 1 jam kedua : 200 cc
3) 1 jam ketiga : 300 cc
Sehingga memerlukan pemantauan ketat tanda vital / hemodinamik
b. Cetuximab
Alasan :
 Reaksi hipersensitivitas yang berakibat fatal (Misalnya, syok
anafilaktik)
 Diberikan dengan monitoring ketat secara infus > 2 jam
 Kemoterapi yang diberikan berikutnya harus dengan interval > 1 jam
untuk penilaian reaksi hipersensitivitas yang timbul lebih lambat
Sehingga memerlukan pemantauan ketat tanda vital / hemodinamik
c. Bevacizumab
 Protokol Pemberian
 Jangan diberikan secara bolus intravena.
 Berikan hanya sebagai infus intravena (IV).
 Jangan memulai obat hingga setidaknya 28 hari setelah operasi besar.
 Berikan obat setelah sayatan bedah sepenuhnya sembuh.
 Infus pertama: Berikan infus lebih dari 90 menit.
 Infus berikutnya: Berikan infus kedua lebih dari 60 menit jika infus
pertama ditoleransi; berikan semua infus berikutnya lebih dari 30 menit
jika infus lebih dari 60 menit ditoleransi.
 Efek samping
 Reaksi hipersensitivitas yang berakibat fatal (syok anafilaktik)
Sehingga memerlukan rawat inap

d. Trastuzumab
 Protokol pemberian
 Hanya untuk infus intravena (IV). Jangan diberikan sebagai IV bolus.
Jangan gantikan Herceptin (trastuzumab) dengan atau dengan ado-
trastuzumab emtansine.
 Efek samping
 Reaksi hipersensitivitas yang berakibat fatal (syok anafilaktik)
Sehingga memerlukan rawat inap

5. Regimen kemoterapi Sitostatika dan terapi target yang memungkinkan


untuk diberikan melalui rawat jalan:
 Pasien kemoterapi rawat jalan harus memenuhi persyaratan rawat jalan
pada bagan Alur Pemberian Kemoterapi Sitostatika dan Terapi Target di
atas.
 Pasca kemoterapi perlu dilakukan monitoring efek samping kemoterapi yang
dapat muncul secara cepat maupun lambat melalui kunjungan berkala ke
poliklinik sambil mempersiapkan pasien untuk siklus selanjutnya.
 Contoh obat-obat kemoterapi sitostatika dan terapi target yang dapat
diberikan melalui rawat jalan, antara lain:
A. Semua bentuk sediaan per oral (contoh: capecitabine, hidroksiurea,
mercaptopurine, talidomid, lenalidomid, lapatinib, erlotinib, gefitinib, afatinib,
imatinib, nilotinib, dsb.)
B. Bentuk sediaan parenteral berdasarkan jenis kanker:
1) Payudara
a) CMF (Cyclophosphamide, Methotrexate, 5-FU)
b) AC (Doxorubicin, Cyclophosphamide)
c) EC (Epirubicin, Cyclophosphamide)
d) FAC (5-FU, Doxorubicin, Cyclophosphamide)
e) FEC (5-FU, Epirubicin, Cyclophosphamide)
f) Vinorelbine
g) Vinorelbine, Gemcitabine
h) Gemcitabine

2) Ginekologi
a) Servix
i. Cisplatin
ii. Vinorelbine

b) Ovarium
i. Carboplatin
ii. Paclitaxel
iii. PLD (Pegylated Liposomal Doxorubicin)
iv. Gemcitabine
v. Gemcitabine – Carboplatin

3) Paru
a) NSCLC
i. Pemetrexed
ii. Gemcitabine
iii. Vinorelbine
iv. Gemcitabine-Carboplatin
v. Gemcitabine-Vinorelbine

b) SCLC
i. CAV (Cyclophosphamide, Doxorubicin, Vincristine)
ii. Irinotecan-Cisplatin
iii. Irinotecan-Carboplatin

4) Kolorektal
a) Oxaliplatin
b) CapeOx (Capecitabine, Oxaliplatin)
c) Irinotecan
d) IRINOX (Irinotecan, Oxaliplatin)
e) XELIRI (Capecitabine, Irinotecan)

5) Head and Neck dan Nasofaring


a) Methotrexate
b) Cisplatin - Concurrent radiotherapy (n.b. dosis cisplatin 40 mg/m2)
c) Cisplatin – Gemcitabine

6) Limfoma
a) Non-Hodgkin
i. CHOP (Cyclophosphamide, Doxorubicin, Vincristine, Prednisone)
ii. CVP (Cyclophosphamide, Vincristine, Prednisone)
iii. Bortezomibe

b) Hodgkin
i. ABVD (Doxorubicin, Bleomycin, Vinblastine, Dacarbazine)
ii. COPP (Cyclophosphamide, Vincristine, Procarbazine, Prednisone)
Lampiran

Daftar Protokol Kemoterapi Berdasarkan Waktu Pemberian

Kemoterapi Pada Kanker Kolorektal


A. Kanker kolorektal stadium dini (Stadium II A-C / T3, N0, M0; T4a-b, N0, M0, risiko
tinggi))
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 5-FU & Folinic Acid i.v., 46-48 jam Rawat inap
2 Capecitabine Oral, hari 1-14 Rawat jalan
B. Kanker kolorektal lokal lanjut/rekuren/metastasis
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
Stadium III (T apapun, N1-2, M0)
1 FOLFOX Rawat inap
Oxaliplatin 2 jam
Leucovorin 2 jam
5-FU bolus lanjut drip 46-48 jam
2 CapeOx/XELOX Rawat inap
Capecitabine Oral, hari 1-14
Oxaliplatin 2 jam
5 5-FU & Folinic Acid i.v., 46-48 jam Rawat inap
4 Capecitabine Oral, hari 1-14 Rawat jalan
Stadium IV (T apapun, N apapun, M1)
6 FOLFOX + Bevacizumab Rawat inap
Oxaliplatin 2 jam
Leucovorin 2 jam
5-FU bolus lanjut drip 46-48 jam
Bevacizumab 10-15 menit
7 FOLFOX + Cetuximab Rawat inap
(KRAS/NRAS WT) 2 jam
Oxaliplatin 2 jam
Leucovorin 46-48 jam
5-FU bolus lanjut drip 2 jam
Cetuximab
8 FOLFIRI + Cetuximab Rawat inap
(KRAS/NRAS WT) 30-90 menit
Irinotecan 30-90 menit
Leucovorin 46-48 jam
5-FU bolus lanjut drip 2 jam
Cetuximab
9 FOLFIRI + Bevacizumab Rawat inap
Irinotecan 30-90 menit
Leucovorin 30-90 menit
5-FU bolus lanjut drip 46-48 jam
Bevacizumab 10-15 menit
10 CapeOx + Bevacizumab Rawat jalan
Capecitabine Oral, hari 1-14
Oxaliplatin 2 jam
Bevacizumab 10-15 menit
Kemoterapi Kanker Paru Stadium Lanjut
A. NSCLC (non small cell lung carcinoma)
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Carboplatin 30 menit iv hari 1 Rawat inap
Etoposide 1 jam iv hari 1-3
2 Cisplatin* 2 jam iv hari 1 Rawat inap
Etoposide 1 jam iv hari 1-3
3 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv Rawat inap
Bevacizumab 1,5 jam iv
4 Pemetrexed 10 menit iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv
Bevacizumab 1,5 jam iv
5 Cisplatin* 2 jam iv Rawat jalan
Pemetrexed 10 menit iv
Bevacizumab 1,5 jam iv
6 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv Rawat inap
7 Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv Rawat inap
8 Carboplatin 30 menit iv hari 1 Rawat jalan
Gemcitabine 30 menit iv hari 1
dan 8
9 Pemetrexed 10 menit iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv
10 Cisplatin* 2 jam iv Rawat jalan
Pemetrexed 10 menit iv
11 Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan
Cisplatin* 2 jam iv Rawat inap
12 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Cisplatin* 2 jam iv Rawat inap
13 Carboplatin 30 menit iv hari 1 Rawat jalan
Vinorelbine 10 menit iv hari 1
dan 8
14 Cisplatin* 2 jam iv hari 1 Rawat jalan
Vinorelbine 10 menit iv hari 1
dan 8
15 Cisplatin* 2 jam iv hari 1 Rawat jalan
Gemcitabine 30 menit iv hari 1
dan 8
16 Docetaxel 1 jam iv hari 1 Rawat jalan
Gemcitabine 30 menit iv hari 1 Rawat inap
dan 8
17 Gemcitabine 30 menit iv hari 1 Rawat jalan
dan 8
Vinorelbine 10 menit iv hari 1
dan 8
*Rehidrasi cisplatin pada pasien gagal jantung kongestif memerlukan rawat inap
B. SCLC (small cell lung carcinoma)
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Cisplatin* 2 jam iv hari 1 Rawat inap
Etoposide 1 jam iv hari 1-3
2 Carboplatin 30 menit iv hari 1 Rawat inap
Etoposide 1 jam iv hari 1-3
*Rehidrasi cisplatin pada pasien gagal jantung kongestif memerlukan rawat inap

Kemoterapi kanker ginekologi


A. Kanker ovarium
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv Rawat inap
2 Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv Rawat inap
3 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv Rawat inap
Bevacizumab 1,5 jam iv
B. Kanker serviks
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Cisplatin* 2 jam iv Rawat inap
2 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Cisplatin* 2 jam iv Rawat inap
Bevacizumab 1,5 jam iv
3 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv Rawat inap
4 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv Rawat inap
Bevacizumab 1,5 jam iv
5 Cisplatin* 2 jam iv hari 1 Rawat jalan
Gemcitabine 30 menit iv hari 1
dan 8
*Rehidrasi cisplatin pada pasien gagal jantung kongestif memerlukan rawat inap
C. Kanker endometrium
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv Rawat inap
2 Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv Rawat inap
3 Cisplatin* 2 jam iv Rawat jalan
Doxorubicin 1 jam iv
4 Cisplatin* 2 jam iv Rawat jalan
Doxorubicin 1 jam iv Rawat inap
Paclitaxel 3 jam iv
*Rehidrasi cisplatin pada pasien gagal jantung kongestif memerlukan rawat inap
Kemoterapi Kanker Payudara
A. Stadium awal ajuvan/neoajuvan HER2 positif
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Doxorubicin 1 jam iv Rawat jalan
Cyclofosfamid 1 jam iv
4 siklus, lanjut
Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Trastuzumab 1,5 jam iv Rawat inap
4 siklus, lanjut
Trastuzumab sampai 1 tahun 1,5 jam iv Rawat jalan
2 Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv Rawat inap
Trastuzumab 1,5 jam iv
6 siklus, lanjut
Trastuzumab sampai 1 tahun 1,5 jam iv
Rawat jalan
3 Doxorubicin 1 jam iv Rawat jalan
Cyclofosfamid 1 jam iv
4 siklus, lanjut
Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan
Trastuzumab 1,5 jam iv Rawat inap
4 siklus, lanjut
Trastuzumab sampai 1 tahun 1,5 jam iv Rawat jalan
B. Stadium awal ajuvan/neoajuvan HER2 negatif
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Doxorubicin 1 jam iv Rawat jalan
Cyclofosfamid 1 jam iv
4 siklus, lanjut
Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
4 siklus Rawat inap
2 Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan
Cyclofosfamid 1 jam iv Rawat inap
3 Doxorubicin 1 jam iv Rawat jalan
Cyclofosfamid 1 jam iv
4 siklus, lanjut
Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan
4 siklus Rawat inap
4 Epirubicin 30 menit iv Rawat jalan
Cyclofosfamid 1 jam iv
C. Rekuren atau metastasis HER2 postif
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan
Trastuzumab 1,5 jam iv Rawat inap
2 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Trastuzumab 1,5 jam iv Rawat inap
3 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv Rawat inap
Trastuzumab 1,5 jam iv
4 Vinorelbine 10 menit iv Rawat jalan
Trastuzumab 1,5 jam iv
5 Capecitabine Oral hari 1-14 Rawat jalan
Trastuzumab 1,5 jam iv
6 Capecitabine Oral Rawat jalan
Lapatinib Oral
D. Rekuren atau metastasis HER2 negatif
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan, Rawat
inap
2 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan, Rawat
inap
3 Carboplatin 30 menit iv Rawat jalan
4 Cisplatin* 2 jam iv Rawat jalan
5 Capecitabine Oral hari 1-14 Rawat jalan
6 Vinorelbine 10 menit iv Rawat jalan
7 Doxorubicin 1 jam iv Rawat jalan
8 Doxorubicin 1 jam iv Rawat jalan
Cyclofosfamid 1 jam iv
9 Epirubicin 30 menit iv Rawat jalan
Cyclofosfamid 1 jam iv
10 Gemcitabine 30 menit hari 1 dan 8 Rawat jalan
Paclitaxel 3 jam iv Rawat inap
11 Gemcitabine 30 menit hari 1 dan 8 Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv
12 Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan
Capecitabine Oral hari 1-14 Rawat inap
*Rehidrasi cisplatin pada pasien gagal jantung kongestif memerlukan rawat inap

Kemoterapi Kanker Leher Kepala


A. Kanker kepala leher sel skuamosa
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Docetaxel 1 jam iv Rawat inap
Cisplatin 2 jam iv
5-FU iv kontinu hari 1-4
atau hari 1-5
2 Cisplatin 2 jam iv Rawat inap
5-FU iv kontinu hari 1-4
3 Paclitaxel 3 jam iv Rawat inap
Ifosfamide 2 jam iv hari 1-3
dengan mesna
Cisplatin 2 jam iv
4 Paclitaxel 3 jam iv Rawat inap
Ifosfamide 2 jam iv hari 1-3
dengan mesna
Carboplatin 30 menit
5 Methotrexate Bolus iv 1x/minggu Rawat jalan
6 Cetuximab 2 jam iv Rawat jalan
7 Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan
Cisplatin 2 jam iv Rawat inap
8 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Cisplatin* 2 jam iv Rawat inap
9 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan, Rawat
inap
Carboplatin 30 menit iv
*Rehidrasi cisplatin pada pasien gagal jantung kongestif memerlukan rawat inap
B. Kanker nasofaring
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Ifosfamide 4 jam iv dengan Rawat inap
mesna, hari 1-5
Folinic acid Bolus iv hari 1-5
5-FU 20 jam hari 1-5
2 Cisplatin 2 jam iv Rawat inap
5-FU iv kontinu hari 1-4
3 Docetaxel 1 jam iv Rawat inap
Cisplatin 2 jam iv
5-FU iv kontinu hari 1-4
atau hari 1-5
4 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Cisplatin* 2 jam iv Rawat inap
5 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv Rawat inap
6 Gemcitabine 30 menit iv hari Rawat jalan
1,8,15
Cisplatin* 2 jam iv
*Rehidrasi cisplatin pada pasien gagal jantung kongestif memerlukan rawat inap
C. Kanker kelenjar ludah
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Cisplatin 2 jam iv Rawat inap
5-FU iv kontinu hari 1-4
2 Cisplatin 2 jam iv hari 1-3 Rawat inap
Mitoxantrone iv

Kemoterapi Kanker Sarkoma Jaringan Lunak Dan Kulit


No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Ifosfamide 2 jam iv hari 1-4 Rawat inap
dengan mesna
Doxorubicin Iv kontinu hari 1-3
2 Ifosfamide 4 jam iv dengan Rawat inap
mesna hari 1-3
3 Trabectedin 24 jam iv Rawat inap
4 Epirubicin 30 menit iv Rawat inap
Ifosfamide 1 jam iv hari 1-5
atau hari 1-3
dengan mesna
5 Doxorubicin iv kontinu hari 1-4 Rawat inap
Dacarbazine iv kontinu hari 1-4
Ifosfamide iv kontinu hari 1-3
dengan mesna
6 Gemcitabine 30 menit iv hari 1,8 Rawat jalan
Docetaxel 1 jam iv Rawat inap
7 Paclitaxel 3 jam iv hari Rawat jalan, Rawat
inap
8 Doxorubicin 1 jam iv Rawat jalan
Kemoterapi Kanker Urogenital
A. Kanker prostat
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan, Rawat
inap
2 Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan, Rawat
Carboplatin 30 menit iv inap
B. Kanker buli
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Gemcitabine 30 menit iv hari 1 Rawat jalan
dan 8
Cisplatin* 2 jam iv
2 Docetaxel 1 jam iv Rawat jalan
Cisplatin* 2 jam iv Rawat inap
3 Paclitaxel 3 jam iv Rawat jalan
Carboplatin 30 menit iv Rawat inap
4 Gemcitabine 30 menit iv hari 1 Rawat jalan
dan 8 Rawat inap
Paclitaxel 3 jam iv
5 Gemcitabine 30 menit iv hari 1 Rawat jalan
dan 8
Carboplatin 30 menit iv
*Rehidrasi cisplatin pada pasien gagal jantung kongestif memerlukan rawat inap
C. Kanker testis
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Bleomycin Hari 1,8 dan 15 Rawat inap
Etoposide Hari 1-5
Cisplatin Hari 1-5
2 Etoposide Hari 1-5 Rawat inap
Cisplatin Hari 1-5
3 Paclitaxel Hari 1 Rawat inap
Ifosfamide dengan Mesna Hari 1-5
Cisplatin Hari 1-5

CCRT (concurrent chemotherapy and radiotherapy)


A. Kanker serviks
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Cisplatin* 2 jam iv Rawat jalan
(6-8 siklus, interval 7
hari)
*Rehidrasi cisplatin pada pasien gagal jantung kongestif memerlukan rawat inap
B. Kanker kepala leher
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Cisplatin* 2 jam iv Rawat jalan
(6-8 siklus, interval 7
hari)
2 Cetuximab 2 jam iv Rawat jalan
*Rehidrasi cisplatin pada pasien gagal jantung kongestif memerlukan rawat inap
C. Kanker rektum
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 5-FU 24 jam iv Rawat inap
2 Capecitabine. oral hari 1-5 Rawat jalan

Kemoterapi Pada Non Hodgkin Lymphoma


A. Low grade NHL
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Bendamustine 2 jam (hari 1-2) i.v Rawat inap
2 Fludarabine i.v (hari 1-5) Rawat inap
3 Cladribine i.v (hari 1-5) Rawat inap
4 Fludarabine 30 menit i.v (hr 1-5) Rawat inap
Cyclofosfamid 30 menit i.v (hr 1)
± Rituximab 3 jam (hari 1) i.v
5 Fludarabine 30 menit i.v (hr 1-3) Rawat inap
Cyclofosfamid 30 menit i.v (hr 1-3)
± Rituximab 3 jam (hari 1) i.v
Mitoxantron 2 jam (hari 1) i.v
6 ± Rituximab 3 jam (hari 1) i.v Rawat jalan
Cyclofosfamid 2 jam (hari 1) i.v
Doxorubicin 2 jam (hari 1) i.v
Vincristin 2 jam (hari 1) i.v
Prednison Hari 1-5 oral
7 Cyclofosfamid 2 jam (hari 1) i.v Rawat jalan
Vincristin 2 jam (hari 1) i.v
Prednison Hari 1-5 oral
± Rituximab 3 jam (hari 1) i.v
8 Rituximab 3 jam (hari 1) i.v Rawat jalan
Doxorubicin 2 jam (hari 1) i.v
Prednison Hari 1-5 oral
Etoposide 1 jam (hari 1) i.v
B. High grade NHL
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Rituximab 3 jam (hari 1) i.v Rawat inap
Ifosfamide 24 jam dengan
Mesna (hari 4)
Carboplatin 4 jam (hari 4) i.v
Etoposide Hari 1-3 i.v
2 Ifosfamide 24 jam dengan Rawat inap
Mesna (hari 4)
Etoposide Hari 1-3 i.v
Epirubicine Hari 1 i.v
3 Ifosfamide 24 jam dengan Rawat inap
Mesna (hari 4)
Etoposide Hari 1-3 i.v
Mitoxantrone 2 jam (hari 1) i.v
4 Etoposide 1 jam (hari 1) i.v Rawat inap
Prednison Hari 1-5 oral
Ifofosfamide
24 jam dengan
Carboplatin Mesna (hari 4)
30 menit i.v (hari 1-
2)
5 Dexamethason Oral atau iv (hari 1- Rawat inap
4)
Cytarabin 3 jam (hari 2) i.v
Cisplatin 24 jam (hari 1) i.v
± Rituximab 3 jam (hari 1) i.v
6 Cyclofosfamid (hari 1-5) i.v Rawat inap
Doxorubicin 2 jam (hari 1) i.v
Vincristin 2 jam (hari I,8,15)
i.v
Methotrexat 1 jam (hari 10)
Folinic acid 12 jam (hari 12)lalu
tiap 6 jam
7 Etoposide 1 jam (hari 1-5) i.v Rawat inap
Ifofosfamide 24 jam dengan
Mesna (hari 1-5)
Cytarabin 3 jam (hari 1-2) i.v
8 Rituximab 3 jam (hari 1) i.v Rawat jalan
Gentamicin 2 jam (hari 1) i.v
Oxaliplatin 24 jam (hari 1) i.v
9 Rituximab 3 jam (hari 1) i.v Rawat jalan
Cyclofosfamid 2 jam (hari 1) i.v
Doxorubicin 2 jam (hari 1) i.v
Vincristin 2 jam (hari 1) i.v
Prednison Hari 1-5 oral
10 Rituximab 3 jam (hari I) i.v Rawat jalan
Doxorubicin 2 jam (hari 1) i.v
Vincristin 2 jam (hari 1) i.v
Prednison Hari 1-5 oral
Etoposide 1 jam (hari 1) i.v

Kemoterapi Pada Hodgkin Lymphoma


No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Ifosfamide 24 jam dengan Rawat inap
Mesna (hari 1)
Etoposide Hari 1-3 i.v
Epirubicine Hari 1 i.v

2. Ifosfamide 24 jam dengan Rawat inap


Mesna (hari 4)
4 jam (hari 4) i.v
Carboplatin i.v hari 2
Etoposide Hari 1-3 i.v
3 Doxorubicine i.v (hari 1-4) Rawat inap
Cisplatin i.v (hari 1-4)
Cytarabine 2 jam i.v (hari 2)
Methylprednisolon
15 menit i.v (hari 1-
5)
4 Bleomycin i.v (hari 8) Rawat inap
Etoposide i.v (hari 1-3)
Doxorubicin i.v (hari 1)
Cyclofosfamid i.v (hari 1)
Vincristin i.v (hari 8)
Procarbazine oral (hari 1-7)
Prednison oral (hari 1-14)
5 Doxorubicin i.v hari 1 dan 14 Rawat jalan
Bleomycin i.v hari 1 dan 14
Vinblastin i.v hari 1 dan 14
Dacarbazin i.v hari 1 dan 14

Kemoterapi Pada Multiple Myeloma


No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Vincristin iv hari 1-4 Rawat inap
Doxorubicin iv hari 1-4
Dexamethason Oral hari 1-4
2 Melphalan Per oral Rawat jalan
Prednison

Kemoterapi Pada Leukemia Akut


A. Acute myeloid leukemia
(catatan : kemo induksi harus dilakukan di ruangan khusus rawat inap)
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 Regimen 7+3 (Induksi remisi) Rawat inap
 Daunorubisin 45-80 mg/m2 Hari ke 1-3 (bolus
15 menit)
 Cytarabine 100-200 Hari ke 1-7. Infus
mg/m2/hari kontinous 24 jam
2 Regimen 7+3 (Induksi remisi) Rawat inap
 Idarubisin 12 mg/ m2 Hari 1-3 (bolus 15
menit)
 Cytarabine 100 mg/m2 Hari ke 1-7. Infus
kontinous 24 jam
3 Kemoterapi paliatif Rawat inap
 Cytarabine 20 mg / 12 jam Hari 1-10
subkutan
4 Regimen FLAG Rawat inap
 Fludarabine 30 mg/m2 iv Hari 1-5 (drip iv 30
menit)
 Cytarabine 2000 mg/m2 iv Hari 1-5 (drip
kotinus 24 jam)
 G-CSF 300 ug Hari 0-5 dan
Sampai tercapai
hematopoetik
recovery
B. Acute lymphoid leukemia
No Regimen kemoterapi Waktu pemberian Pemberian
1 CALBG Protocol
Siklus I: Induksi (durasi: 4 Rawat inap
minggu)
 Cyclophosphamid Hari 1 (iv drip 60
1200mg/m2 menit)
 Daunorubisin 45 mg/m2 Hari 1-3 (iv drip 15
menit)
 Vincristin 2 mg Hari 1, 8, 15, 22 (iv
drip 10 menit)
 Prednison 60 mg/m2 peroral Hari 1-21 lalu tapp
 Asparginase 6000 IU/m2 Hari ke 5, 8, 11,
15,18,22 (inj sc)
 Filgastrim 5ug/kgbb/hari Mulai hari ke 4 dan
selanjutnya sampai
ANC > 1000
(catatan : kemo induksi harus
dilakukan di ruangan khusus rawat
inap)

Siklus II A dan II B (durasi: 4


minggu) Rawat inap
Hari 1
 Intratekal MTx 15 mg
Hari 1
 Cyclophosphamid 1000
mg/m2
 Mercaptopurin Hari 1-14
60mg/m2/hari
 Cytarabine 75 mg/m2/hari Hari 1-4 dan 8-11
 Vincristine 2 mg Hari ke 15 dan 22
 Asparginase 6000 IU/m2 Hari ke 15,18, 22
dan 25

Siklus III (CNS profilaksis dan Rawat inap


maintenance). Durasi 12 minggu
 Radiasi kepala 24 Gy Hari ke 1-12
 Intratekal MTx 15 mg Hari ke
1,8,15,22,29
 Mercaptopurin 60
mg/m2/hari (PO) Hari ke 1-70
 Mterotrexate 20 mg/m2
(PO) Hari ke 36,43,
50,57,64

Siklus IV Late Intesification Rawat jalan


(Durasi 8 minggu)
 Doxorubisin 30 mg/m2 (iv) Hari 1, 8, 15
 Vincristine 2 mg (iv) Hari 1,8, 15
 Dexamethason 10
mg/m2/hari (po) Hari 1-14, tappering
 Cyclophosphamide 1000 lalu stop
mg/m2 (iv) Hari ke 29
 Thioguanin 60 mg/m2/hari
(po) Hari ke 29-42
 Cytarabine 75 mg/m2/hari
(sc) Hari ke 29-32 dan
36-39
Siklus V : Prolonged maintenace
(ulang setiap 28 hari sampai 24 Rawat jalan
bulan setelah diagnosis)
 Vincristine 2mg (iv)
Hari ke 1
 Prednison 60 mg/m2/hari
(po) Hari ke 1-5
 Mercaptopurin 60
Hari ke 1-28
mg/m2/hari (po)
 Metrotrexate 20 mg/m2 (po)
Hari ke 1, 8, 15,22
2 Regimen DVP (induksi remisi) Rawat inap
 Daunorubisin 45 mg/m2 iv Hari ke 1-3
 Vincristine 2 mg iv Hari 1, 8, 15, 22
 Prednison 60 mg/m2 po Hari ke 1-35

Daftar referensi :
1. ESMO Clinical Practice Guidelines in Lowe Gastrointestinal Cancer 2017
2. ESMO Clinical Practice Guidelines in Lung & Chest Tumor 2018
3. ESMO Clinical Practice Guidelines in Gynaecological Malignancies 2018
4. ESMO Clinical Practice Guidelines in Breast Cancer 2017
5. ESMO Clinical Practice Guidelines in Head and Neck Cancer 2013
6. ESMO Clinical Practice Guidelines in Sarcoma and GIST 2018
7. ESMO Clinical Practice Guidelines in Urogenital Cancer 2018
8. ESMO Clinical Practice Guidelines in Lymphoma 2018
9. ESMO Clinical Practice Guidelines in Leukemia and Myeloma 2018
10. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Colon Cancer Version 3.2018
11. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Rectal Cancer Version 3.2018
12. NCCN Clinical Pactice Guidelines in NSCLC Version 6.2018
13. NCCN Clinical Pactice Guidelines in SCLC Version 2.2018
14. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Cervical Cancer Version 1.2017
15. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Ovarian Cancer Version 2.2018
16. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Bladder Cancer 2.2017
17. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Breast Cancer Version 1.2018
18. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Prostate Cancer Version 4.2018
19. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Head and Neck Cancers Version 2.2018
20. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Acute Myeloid Leukemia Version 2.2018
21. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Acute Lymphoblastic Leukemia Version 1.2018
ffiffiffiffiesffiffi.ffi ffiw"%&x_
Pff ffi ffi E fltp? Pu ru,&rl3 eF€ $"$ ffi fl #e"H ffi#a,## i
$H B Fd ffi #ffi Hs$e

Ms 3" hg fr e fq Ll # rs il,s e,s.{


{f,rF i-}f,iffi-qi:{i:}i}
ru $#*$ fl y_y *
fl" s L+ ffi # * $. # e, r;# tr* # y i. $. s. {i
sekretariat : pusat Kanker Nasional RS Kanker "DHARMAT'-
Bagian Bedah onkologi Lantai 4 Ji. Letjend s. Parrnan g4-g6
te {

slipi Jakarta t1.42a,lndonesia.


l

Telp/Fax : a2L 56g61525 E-maii :


ai'rab{-rr.4i!d!@gi&r.ctrrn website : */ww.rer.diloi..c.x

SUSUIIA}I PE}IGURUS PUSAT


PERAEo| 2018.202., Nomer : l4llPERAB0tpUSATtVilt/19
02 Agustus 2019
DEWATJ PENNilBAIIGAI,I Lamp : 6 halaman
Dr. dr. Drdid Tjindarbumr, SpBiK)Onk
Proi dr H. lt uchtis Ramti, SpB(K)Onh
Perihal : Kemoterapi Rawat lnap Rawat Jalan
Dr. dr. Dimyatj Achmad, SpB(K)Onk

MAJELIS PER'IIIIBAIIGAil ErlK PERABOI (MPEP)


dr. Dradjat R. Suardi, SpB(K)Onk
Dr. Evert D C Poetiray, SpB(K)Onk
Yang terhormat,
dr. ojoko Handoyo, SpBiK)onk Ketua Pengurus Besar lkatan Dokter lndonesia
dr. Burmansyah Senapi, SpB(Kionk
Prof. Dr.dr. Tjakra W. Manuaba. SpB (()Oflk Jalan Dr. Sam Ratutangi No. 29, Menteng, Rf.2/RW.3,
Prof. Dr. dr. Daniet Sampepayuno. SpB(KjOnk
Prof. Dr. dr. Ieguh Aryandono. SpB(()Onk
Gondangdia, Menteng, Jakarta pusat
Prof. dr. H. Azmris, SpB{K)onk Di-
(ETUA PERABOI : Tempat
dr. Walla Gautama ST, SpB{K)Onk
WAKIL I(ETUA I:
dr. R. Maman Abdurahman, SpB(K)Onk
WAK'L XETUA II,
dr I Gede Budhi Setiawail, SoB(i()Onk Dengan Hormat,
SEKRETARIS:
dr. M. Yadi Permana, SpB{K)Onk
BENDAHARA Bersama ini kami kirimkan kembali surat yang telah kami
sampaikan ke pB rDr seberumnya no OT2pERABor
I

dr. Febriyanto Kurniawan, SpB{K)Onk


PU SAT/I I l/1 9 tanggat 21 |,tarct 201 9,
BIDANG PEIIGEMBAI,IGAT{ ORGAI{ISAsI
dr. Septman, SpB{(} Onk
dr. Aous Sutarman, SpB(K)Ont
dr. H. Benny (usuma. SpB(k)Onk, MARS
Sesual dengan hasil rapat yang diadakan oleh Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehataan Kementrian
Kesehataan Republik lndonesia pada hari selasa 19 Maret 2019
dr. BobAndinata, spB(K)Onk
di h;td Erian yang dihadirioleh perwakilan Badan
BIDAI.IG PEI,I GEMBAIiIGAiI ORGAI,I
Penyelenggara Jaminan kesehatan (BpJS) ( Undangan terlampir).
dr Suyatno. SpB(K)0nk
dr. Hery Susito, SpB(K)onk
Dalam rangka memperhatikay g1!en!atety dan efisiensi pasien,
dr. lskandar, SpB(()Onk
Dr. dr. Kristanb yuli yar8a. SpB(X)onk
maka bersama ini, pengurus pusat perhimpunan
dr. Mulawan Umar, SpB (K)onk
Ahli Bedah Onkotogi tndonesia(pERAB0t) menyatakan :
1.Pemberian obat kemoterapi melalui infus atau intravenadilakukan
di rawat inap.
BIDANG ADVOKASI OAII LEGISLASI
Dr, dr, Darvdto, S.H, SpB(X)oflk
dr. Ai'imal Syafarudin. SpB{K)ont
2'Pemberian kemoterapi kedalam rongga dada atau thorak ,ntut
k.perrua n pleurodesisdilakukan di rawat
inap.
3'
dr. Eddy Heman Tanggo, SpB{K}Onk.
dr. Eka Yudhanto, M.Sr., fired., SDB(K)Onk Pemberian obat kemoterapihormonalterapiuntuk kanker melaluioral,
subkutan (sC) atau lntra Muscular
BIOANG ONKOTOGI SOSIAL OAII PEiIGABDIAN (lM) dapat ditakukan di rawat Jatan.
MASYARAI(AT
:dr. Abdul Rachman, SpB(K)onk
dr. Dedy Hemansyah SpB(K)Onk Sikap PERAB0I diatas adalah merupakan kesimpulan dari penjabaran yang
dr. Muhaimin, spB(K)onk kami lampirkan juga dalam surat ini.
dr. Muhamad. M.Si., Med., SpB(K)Onk
Dr. dr. R. Yohana, SpB(l()Onk
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan
terima kasih.
BIDAI{G PENOIDIKATI
0r. dr. Wirma ftil Harahap, SpB(KlOnk
Dr. dr. Desak cA Suprabeati, SpB{K)On
Dr. dr. Eilin Danil Yulian, SpB(K)onk
Dr. dr. I Wayan Sudilsa, SpB(K)Onk
Hormat Kami
0r. dr. Ramadhan, SpB(K)Onk Pengurus Pusal PERABOI
BIDAI{G PEITELIIIAI{
0r. dr. Daan Khambri, SpB(X)onk. M. Kes
/I
Cr. Heru Punvafttc, Sp8(l()Onk, [4. Epid
lr. dr. I Ketut Widiana, SpB(K)Onk
)r. dr. Sarnuel J. Haryono, SpB(l{)onk
)r. dr. Y$ufHeriady, SpB(K)Onk

sIOANG REGISTRA$I KANKER


lr. I Gsti Ngurah Gunilan Wibisana. SpB(K)Onk
lr. Arif Winata, SpB(K)0nl
k. Kristina l4aria Srswiandari, SpB(K)Onk
k Pftyambada, Sp8(X)onk dr. Walta Gautama ST, SpB{K)Onk
k. Saiman Ardi Syamsu, SpB(K)Onk
Ketua
}IDAHG KESEJAHTERAAH ANGGOTA
r. Enos Hagogoan Siburian, SpB(K)onk
r, lskandar Ati, spB(K)onk
r. Kunt6 Setiari, SpB{X)onk
r. Suwardjo, SpB(K)onk
pffiffiffi&_$ffi&#s pws&Y
pHffi$"fi fi &$-*Lsffifim&H #ruK#L#ffi E rrum*ruffiS$&
:
'v$peiru&ru
{pF pfiffiAffiffi{}
THfi tEzum#russEeei S*etH?v *F 5UffiffitC&L #ruc#8"#ffiy {$.s.$.#}
Sekretariat : pusat Kanker Nasisnal RS Kanker "DHARMAIS,,
Bagian Bedah Onkologi Lantai 4 Jl. Letjend 5. Parman 84-86 Slipi Jakarta L!420,
lndonesia,
TeiplFax : A21 56967 525 E-mail : per-aboi pusat@gmai l.com website : www. peraboi.cqm

SUSUI{AII PE}IGURUS PUSAT


PERAB0I 20r8,202{ Indikasi Rawat Inap dan Rawat Jalan pada pemberian Kemoterapi
DEWAiI PERTIMBANGAN
0r. dr Didid T.iindarbumi, Spg{l00nk
Proi dr. H. l4uchlis Ramti, SpB(K)Onk
Dahulu, prosedur kemoterapi umumnya selalu dikerjakan di rumah sakit,
Dr. dr, Dimyali Achmad, SpB(K)onk

MAJEUS PERIIIIBAIiGAil ENK PERABOI (ITIPEP)


bahkanpadaprosedur kemoterapi yang relatif sederhana dan cepat, dengan tujuan untuk
dr. Dradjat R. Suardi, SpB(K)onk
Dr. Ev6rt D.C Poetiray, SpB(X)Onk
dr. Djoko Handoyo, SpB(()onk
menghindari efek samping langsung yang mungkin ditimbulkan dari kemoterapi.
dr. Burmansyah Senapi, SPB(K)Onk
Prot Dr.dr. Tjd(a W. Manuaba, SpB (K)0nk
Prof.Dr dr Daniel Sanpepayung, SpB(()Onk
Namun kini dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi di bidang kesehatan,
Prol Dr. dr. Teguh ffyandono, SpB{K)0nk
Prot dr. H. Azamris, SpB(K)onk terjadi peralihan pola dan sistem yang cukup signifikan dari rawat inap menjadi setting
XETUA PERABOI :

dr Walta Gaulama Sf, SpB(()onk


WAKILKETUA I:
rawat jalan. Indikasi rawat inap pada pasien kemoterapi kini terbatas pada kondisi
dr. R. Maman Abdurahman, SpB(K)onk
yyAx[ xEtuA t l
dr. I Gede Budhi Setiawan, SpB(K)Onk
spesifik tertentu. Berbagai parameter digunakan dalam pengambilan keputusan rawat
SEKNETARIS:
dr, M, Yadi Permana, SpB{K)Onk
BEilDAHAM:
inap pasien kemoterapi, termasuk keperluan untuk observasi iangsung yang lebih lama,
dr. Feb.iyanto Kurniawan, SpB(K)onk

BIDANG PEi'IGEMBAI'IGAI,I ORGAIIISASI


kebutuhan penggunaan fasilitas tertentu, pencegahan atau tata laksana terhadap efek
dr. Septman, SpB(K) onk
dr, Agus Sutarman, SpB(K)onk
dr. H. B€nfly Kusuma, SpB(X)onk, MARS
samping kemoterapi, dan untuk meminimalisir berbagai resiko yang tidak dapat
dr. Bob Andinata, SpB(K)onk

ditangani apabila pasien dipulangkan atau rawat jalan. I


BIDATIG PEITIGEMBAIIGAN ORGAI{
dr. Suyatno, SpB(l()0nk
dr. Hery Susilo, SpB(K)onk
dr, lskandar. SpB(K)Onk
Perubahan pola tersebut juga merupakan akibat dari meningkatnya biaya
Dr. df. Xristanlo Yuli Yarsa, SpB(K)0nk
dr. Mulawan Umar, SpB (K)onk pengobatan dan pelayanan kesehatan. Dengan adanya perubahan sistem kebiiakan
BIDATIG ADVOKASI DAI.I LEGISLASI
Dr, dr, Darwito, S,H, SpB(X)Onk pelayanan Rumah Sakit, maka berbagai metode yang potensial bermanfaat untuk cosf-
dr. Afimal Syafarudin, SpB(K)onk
dr. Eddy Herman Tanggo, SpB{K)Onk.
dr. Eka Yudhanb, M.Si,, fi4ed., SpB(K)Onk saving juga turut dikembangkan. Kini sangat penting bagi penyedia layanan kesehatan
BIOAI'IG OI{KOLOGI SOSIAL OAN PETIGABDIAII
MASYARAXAT
:dr. Abdul Rachman, SpB(K)onk
mempertimbangkan implementasi strategi cost-saving, salah satunya untuk
dr. Dedy Hemansyah, SpB{K)Onk
dL l,ruhaimin, SpB(K)onk
dr. Muhamad, M.Si., Med., Sp8(K)onk
memaksimalkan pengeluaran terkait obat-obatan yarlg relatif mahal, termasuk
Dr. dr, R. Yohana, SpB(K)onk

BIOAI{G PENDIDIKAI{
diantaranya penggunaan regimen kemoterapi. lError! Bookmark not defined',2
Sahh satu bentuk
Dr. dr. Wirsma A(if Harahap, SpB(()onk
Dr. dr. Desak GA Suprabawat', SpB(K)on
Dr. dr. Em,in Daf,il Yutian, SpB(KlOnk
strategi yang dapat dijadikan pilihan adalah dengan membuat kebijakan berupa
Dr. dr. I Wayan Sudarsa, SpB(l()onk
Dr. dr, Rmadhan, SpB{K)onk justifikasi indikasi rawat jalan dan rawat inap pasien dengan kemoterapi. Implementasi
BIDAiIG PETIELITIAN
Dr. dr. Daan Xhmbri, gpB(()0nk. M. l{es
dr, Heru Puffianh, SpB(K)onk, M. Epid
kebijakan tersebut diharapkan dapat menurunkan jumlah pasien kemoterapi yang tidak
Dr. dr. I KeMwidiana, SpB(K)onk
0r. dr. Samuel J. Haryono, SpBl0onk
Dr. dr. YusutHeriady, Sp8(K)Onk
memenuhi kriteria rawat inap dan menurunkan biayaregimen yang terkait.3
BIOATIG REGISTRASI KANKER
dr. I Gusti Ngurah Gun8wan Wibisana, SpB(K)onk
Beberapa regimen kemoterapi yang sebelumnya membutuhkan rawat inap, kini
dr, tuif winata, spB{K}onk
dr, Krisfna Maria Siswiandari, SpB(K)onk
dr Priyambada, SpB(K)of, k
umumnya tidak lagi diperlukan, diantaranya; protokol 5-FU selama 5 hari yang dapat
dr. Sdman Ardi Syarnsu, SpB{()onk

BIDAiIG KESEJAHTERAAI,I ANGGOTA


diberikan menggunakan perangkat pemompa obat melalui kateter vena sentral. Selain
dr. Enos Hagogoan Siburian, SpB(K)Onk
dr. lskandarAli, SpB{K)onk
dr. Kunta seraji, spB{()onk
itu pemberian Cisplatin dosis < 75 mglm2 dan pengobatan kemoterapi intravena jangka
dr, $uwardjo, SpB(K)onk
panjang yang tidak memerlukan observasi dan dapat menggunakan perangkat akses
vena khusus.l
ffiffiruffiffiffiffiffi #effiffi&w
sffiffi6"*$MpUru&$w,&${L$ ffiffiffi&F$ #{SK#*_##$ $rum#ruffis$e

{Fp silffieffi#fi}
Yh{fi $ruffi#ruE$*eru $#fldHyy #F suffiffiic&L fl}r""ifl*$-#ffiy
{,"s.s"#}
Sekretariat : pusat Kanker Nasional RS Kanker "DHARMAIS.
Bagian Bedah Onkologi Lantai 4 .ll. Letjend 5. Parman 84-86 Slipi Jakarta 11420,
lndonesia.
TelplFax : 02156967525 E-mail : pglabr:inu1q(Sryrarl.com website :
,Ui,lu1&.-5l,qlAbgiroryi

SUSUIIAH PEIIGURUS PUSAT


P8M80t2018.202' Berikut beberapa kondisi dan rasional yang dapat dijadikan pertimLrangan rawat inap
OEWATI PERTII.IBANGAI,I
Dr, dr. oidid Tjindarbumi, SpB(X)onk pasien kemoterapi, diantarany*' 1'2'Eror! Bookmark not defi ned.
Proi dr. H. Muchlis Ramti, SpB(K)Onk
Dr. dr. Dimyaf Achmad, SpB(K)onk

IIiAJELIS PERTIMBANGAiI ETIK PERABOI (MPEP}


1. Pasien yang Erendap*f kemoterapi regimen Cisplatin dengan dosis yang
dr. Dradjat R, Suardi, SpB{K)onk
Dr. Evert D.C Poetiray, SpB(K)Onk Iebih tinggi (75mg/m2 ataulebih).
dr Djoko Handoyo, SpB(K)onk
dr, Burmansyah Sonapi, SPB(K)onk
Prol DLdr. 'Iakra W. Manuaba, SpB (K)onk Rawat inap pada pasien terkait bertujuan untuk observasi intake parenteral dan
Proi Dr. dr. Daniel Sampepayung, SpB(X)onk
Prof. Dr, dr, Teguh Aryandono, SpBlKionk
Prot dr. H. Azamris, SpB(K)onk intravena serta untuk mengukur output cairan secara berkala" Pemberian obat
KETUA PERABOI :
dr. Walta Gadama ST, SpB(K)onk tambahan seperti Furosemid mungkin dibutuhkan, begitu pula halnya dengan
WAKILKETUA I:
dr. R. l,laman Abdurahman, SpB(()onk
WATIL KETUA II ; pemeriksaan laboratorium berkala sehingga mengharuskan pasien untuk
dr. I Gede Eudhi Setiawan.6p8(K)0nk
SEKRETARIS ;
dr, M, Yadi Permana, SpB(K)onk mendapat perawatan sementara di RS.
BEI{DAHARA:
dr Febriyanto Kurniawan, SpB{K)onk
* Pemberian regimen pada dosis yang lebih rendah dapat
BIDATIG PEIIGEMBAIIGAN ORGAITISASI
diberikan pada pasien
dr. Septiman, SpB(() onk
dr, Agus Sutarman, SpB{()Onk rawat jalan karena hidrasi yang dibutuhkan pre dan post terapi dapat dicapai
dr. H. Benny Kusuma, SpB(K)onk, ITIARS
dr Bob Andinata, spB(K)onk
dalam 4-6iam.
BIDANG PENGEMBANGAN ORGAN
dr. Suyatilo, SpB(K)onk
dr, Hery Susilo, SpB(()onk
dr, lskandar,SpB(K)Onk
2. Kemoterapi dengan prosedur khusus. Termasuk diantaranya kemoterapi intra
Dr, dr. KrisEnto Yuti Yarsa, SpB(K)onk
dr, Mulawan Umar, SpB (K)Onk arterial dan kemoembolisasi (umumnya melalui arteri hepatik). Prosedur khusus
BIOAIIG AOVOKASI DAN LEGISLASI
Dr, dr DaMito, S,H, SpB(0onk tersebut membutuhkan observasi ketat dalam beberapa hari.
dr. Afimal syafarudin, spB(K)onk
dr. Eddy Heman Tanggo, SpB(()onk.
dr. Eka Yudhanto, M,Si., Med., SpB{K)onk 3. Kernoterapi dosis tinggi dengan transplantasi sumsum tulang/ stem cell
BIOANG OIIKOLOGI SOSIAL DAi'I PEIIGABOIA},I
MASYARAXAT Rar.vat inap umumnya menjadi bagian dari protokol terapi, namun kini
rdr, Abdul Rachman, SpB(K)onk
dr. Dedy Hermansyah, SpB(K)onk
dr, l,ruhaimin, Spg(X)onk
dr Lluhamad, M.Si., Med., Spts(K)onk
berkembang sistem di berbagai center dimana pasien diberikan kemoterapi
Dr. dr. R. Yohana, SpB(()Onk
rawat jalan, dan kemudian dirau'at pada periode komplikasi atau hasil
BIt'AI{G PE}IOIDIKAII
Dr. dr, WirsmaArif Harahap, SpB(K)onk
Dr. dr. Desak GA Suprabawati, SpB(K)on pemeriksaan yang kurang bailCrendah pada hitung jenis
0r. dr. Erwin Danil Yulian, SpB(K)onk
Dr. dr, I Wayan Sudarsa, SpB(K)0nk
Dr. dr Ramadhan, SpB(K)onk 4. Kemoterapi dosis tinggi tanpa transplantasi sumsum tulanglstem cell
EIOANG PENELI^IIA},I
Dr. dr. Daan Khambri, SpB(()onk. M. Kes Pada kasus tertentu, dosis regimen kemoterapi dapat ditingkatkan secara
dr Heru Puryranr), SpB(K)Onk, M. Epid
Dr, dr, I Keftn Widiana, SpB(t()onk
Dr, dr. Samuel J. Haryom, SpB(K)onk signifikan misalnya pada Siklofosfamid dosis tinggi pada kantrier payudara dan
Dr. dr. YusufHeriady, SpB(K)Onk

BIDAiIG REGISTRASI KANKER sarkoma


dr. I Gusti Ngurah Gunawan Wbisana, SpB{K)onk
dr. Arif Wnata, SpB{()onk
dr, Kristina Maria Siswiandari, SpB(K)onk
dr. Priyambada, SpB{X)onk
5. Regimen kemoterapi dengan efek emetogenik berat.
di. Salman Ardi Syamsu, SpB(K)orlk
Agen-agen kemoterapi terlentu (d,acarbazine, cisplatin,kombinasi antrasikiin
BIDANG KESEJAHTEMAII ATIOGOTA
dr. Ems Hagogoan $ibunan, $pB(K)Onk
dr. lskandarAli, SpB{K)onk dan cvclophosphamide) herkaitan dengan nausea dan vomitus yang berat dan
dr. Kunta $etiali, SpB{X)onk
dr. Suwardjo, SpB(()onk
tidak cukup efektif dengan pemberian antiemetik oral. Pasien harus dirawat
pffiruffi&#ffiesffi pwffi&Y
pffiffiM$tu}pffi ru&ru .&$"*t* ffifrffi&**
{}rus{#{_##s $ruffi#&*ffi55e
ipp pfrffiAffi#i3
TF$ffi $r*ffi#rutrS*&!\fi 5##8ffiTV *F $rJffiSr*&8" #rufi#L##y {*.s"$"#}
Sekretariat : pusat Kanker Nasional RS Kanker "DHARMAIS"
Bagian Bedah Onkologi Lantai 4 Jl. Letjend S Parman 84-86 Slipi lakarta 11420, lndonesia.
Telp/Fax :021 55957525 E-mail : p_eraboipusai@gmail.r.onr website : www.f.l!l.a,boi,r.orn

SUSUiIAil PENGURUS PU$AT


pERABor 2018.202r
inap untuk kemudian diberikan antiemetik intravena dan observasi intake dan
DEWAI'I PERTMBAIGAI{
Dr. dr. Didid Tjifldarbumi, spB(K)onk
Prol dr, H. Muchlis Rarnli, SpB(K)onk
output cairan.
Dr. dr. Dimyali Achmad, SpB(K)onk

MAJELIS PERNTBAIIGAN ETIK PERABOI (MPEP)


6. Terapi regimen Ifosfamid
dr. 0radjat R. Suardi, SpB(K)onk
Dr. Evert D,C Poetiray, SpB{K)onk
dr. ojoko Handoyo, SpB(()Onk
Ifbsfamid dapat menyebabkan efek toksik yang berat pada kandung kemih
dr. Burmansyah Senapi, SPB(K)onk
Proi Dr.dr. Tjakra W. fiIanuaba, SpB (K)onk
Prof Dr dr. Daniel Sampepayung, SpB(()Onk
apabila tidak diberikan agen uroprotektif Mesna@, secara simultan. Keduanya
Proi Dr. dr, Te0uh Aryandono, SpB(K)onk
Prot dr. H. Araffiis, SpB(K)onk diberikan secara intra vena, namun waktu paruh Ifosfamid lebih lama dibanding
KETUA PERABOI:
dr. Walta Gaotama ST, SpB(K)onk
WAXIL (€TUA I:
agen uroprotektif sehingga harus dilanjutkan hingga 12 jam setelah pemberian
dr, R, Maman Abdurahman, SpB(K)Onk
WAX}I XETUA T:
dr. I Gede Eudhi Setawan. Sp8{K)onk
Ifosmafid. sebagai opsi, MesnarD diberikan 6-12 jam sebelum pemberian
SEKRETARIS:
dr, M. Yadi Permana,
BEI{DAHARA:
SpB(()onk Ifosfamid oleh pasien sendiri dirumah melalui akses vena yang sudah disiapkan
dr. Febriyanto Kurniawan, SpB(K)onk

BIOAi{G PEIIGEMBAT{GAI'i
sebelumnya.
ORGANISA$
dr, Septiman, SpB{K) onk
dr. Agus Sutarman, SpB(K)Onk
dr. H. Benny Xusuma, SpE(()onk, MARS
7. Terapi kombinasi kemoterapi dan radiasi
dr. Bob Andinata, SpB(K)Onk

BIDANG PEIIGEMBAI,IGAI{ ORGAI{


Meskipun tidak selalu dikerjakan, kombinasi terapi tersebut dapat menyebabkan
dr. Suyatno, SpB(K)onk
dr, Hery Susilo, SpB(K)Onk nausea dan emesis berat sehingga harus dilakukan observasi dan hidrasi secara
dr. lskandar, SpB{X)onk
tu dr. Krjslanb yuli Yarsa SpB(KlOnk
dr. Mulawan Umar, SpB (K)Onk
kontinu
BIOAI{G ADVOKASI DAiI LEGISLASI
pr, dr. Dafl,rito, s,H, spB([)onk
dr, Afiimal Syafarudin, SpB(K)Onk
8. Komorbiditas/ masalah kesehatan tertentu pada pasien
dr. Eddy Herman Tanggo, SpB(K)Onk.
dr. Eka Yudhanb, M.Si., Med., SpB(K)onk Kornorbiditas tertentu membutuhkan observasi, evaluasi dan tata laksana yang
BIDANG OiII(OLOGI SOSIAL DAN PEHGABOIAN
MASYARAKAT
;dr. Abdul Rachman, SpB(K)onk
terpisah, misalnya penyakit paru atau jantung serta penyakit metabolik
dr. Dedy Hemansyah, SpB(()onk
dr. Muhaimjn, SpB(()onk
dr. Muhamad, M.Si., Med., SnB(K)Onk
9. Program kemoterapi yang kompleks
Dr. dr, R. Yohana, SpB(()onk

BIDATIG PEIIDIDIXATI
Umumnya membutuhkan observasi lebih dari 6 jam
Dr. dr. Wirsma Arif Harahap, SpB(K)Ook
Dr. dr. Desak GA Suprabawali, SpBiK)on
Dr. dr. Emin Danil Yulian, SpB(K)onk
10. Kemoterapi dosis inisial saat di rawat inap
Dr. dr. I Wayan Sudarsa, SpB(K)onk
Dr. dr. Rarfladhan, SpB(KlOnk
Pada kondisi tertentu, dibutuhkan kemoterapi secara cepat saat diagnosis
BIDANG PENELIIIAN
0r. dr. Daan Khambri, SpB(K)onk. M. Kes
dr, Heru Puruanto, SpB(l()onk, M. Epid
ditegakkan. Dosis inisial dari kemoterapi diberikan sebelum hari terakhir pasien
0r dr. I Ketutwidiana, SpB(()onk
Dr. dr, Samue! J. Haryono, SpB(K)onk
Dr. dr. Yusuf Heriady, SpB(K)Onk
di rawat inap
BIOANG REGISTRA$ KANKER 11. Pemberian obat kemoterapi pada tindakan pleurodesis atas indikasi efusi
dr. I Gusli Ngurah Gunawan Wibisana, Sp8(K)Onk
df. Arif winata, spB(K)onk
dr. Krislina Maria Siswiandri, SpB(K)Onk
dr. Priyambada, SpB{K)Onk
pleura pada metastasis kanker
dr. Salmaf, Ardi Syamsu, SpB(K)0nk

BIDAI'IG XESEJAHTERAAiI ANGGOTA


12. Rawat inap atas indikasi masalah kesehatan lainnya yang tidak berkaitan
dr. Enos Hagogoan Siburian, SpB(K)onk
dr, lskandar Ali, SpB(K)onk
dr. Kunta Setiaji, SpB(K)Onk
Misalnya pada pasien yang dirawat inap karena Diabetes Melitus, dan pada saat
dr. Suwardlo, SpB(K)onk
yang sama harus tetap menjalankan kemoterapi rutin

13. Pencegahan pada efek samping tertentu yang signifikan


pffiffiffiffiffiffiffi ffiffiffi&Y
pfr ffi f,4 * ft# p u $\xA&i &fi"{ E-{ ffi ffi meF* #ru H# L#{ft ge
$ $ ru ffi # pd
fl g

{pF pffi$qeffi#*}
Y$"$# $$Uffi#f,HfrS$,&ru $#t6trEy #F SUffi#$eeil, #rufl#*.##y {$.s.s.#}
Sekretariat : Pusat Kanker Nasional RS Kanker "DHARMAIS.
Bagian Bedah Onkologi Lantai 4 Jl. Letjend 5. Parman 84-86 Slipi Jakarta 1"t420,lndonesia.
Telp/Fax :02156967525 E-mail : pelabS4lidg(lgntail.cor,r website : wWW pg1-qhoLlcll

SUEUIIAI'I PEt{GURUS PUSAT


PERABot 20,t8-2021 Umumnya efek samping yang terjadi sebelum pasien dipulangkan. Contohnya
OEWAN PERIIMBAMGAT{
Dr. dr, Didid Tjindadumi, SpB(()Onk pada pemberian regimen Cisplatin dengan dosis dibawah 75mglm2, namun
Prof dr. H. Muchtis Ramli, spB(K)onk
Dr. dr. 0imyati Achmad, SpB(()Onk
demikian berpotensi menyebabkan gangguan pada renal sehingga harus
MAJEUS PERflMBAI{GAN ENK PERABOI (MPEP}
dr. Dradjat R, Suardi, SpB(()onk
Dr. Everl D.C Poetlray, SpB(K)Onk dilakukan observasi di rumah sakit
dr. Djoko Handoyo, SpB{()onk
dr Bumansyah Senapi, SPB(K)Onk
Prol Dr.dr. Tjakra W. Manuaba, SpB (K)onk 14. Protokol Metotreksat dosis tinggi
Prof. Dr. dr Daniel Sampepayung, Sp8{K)0nk
Prof, Dr, dr. Teguh Aryandono, SpB(K)onk
Proi dr. H. Azamrls, SpB(()onk Protokol tersebut membutuhkan teknik pemberian cairan yang sangat spesifik,
KETUA PERABOI :
dr. Walta Gautrma ST, SpB(K)onk alkalinisasi dan blood sampling untuk menentukkan level Metotreksat, juga
WAKIL KETUA I;
dr. R. Maman Abdurahman, SpB(X)o')k
},IAXIL KE'IUA il: termasuk pengukuran pH urin
dr. I Gede Eudhi Setiawafr, SpB(K)onk
SEKRETARIS;
dr. M, Yadi Pemana, SpB(()onk 15. Apabila pemberian kemoterapi merupakan keharusan meskipun terdapat
BEI'IDAHARA:
dr. Febriyarto Kurniawan, SpB(()onk
komorbiditas
BIDANG PETICEMBANGAN ORGAIIISASI
dr. Sepliman, SpB(() onk
dr. Agus Sutarman, SpB(K)onk Pasien tertentu harus mendapatkan kemoterapi sebagai pilihan terapi meskipun
dr. H. Eenny Kusuma. SpB(K)onk, MARS
dr. Bob Andinata, SpB(K)onk

BIDAT'IG PENGEMBAI.IGAII ORGAN


terdapat infeksi aktif demam yang tidak diketahui penyebabnya atau kadar
dr. Suyatno, SpB(K)Onk
dr, Hery Susilo, SpB(K)Onk leukosit dan platelet yang rendah. Umumnya pasien tidak mendapat pengawasan
dr lskandar, SpB{K)onk
Dr. dr. (ristanto Yuli Yarsa, SpB(K)onk
dI. Mulawan Umar, SpB (K)onk yang adekuat secara klinis dan laboratorium sebagai pasien rawatjalan
BIDAI{G ADVOU$ DAN LEGISLASI
Dr, dr, DaMito, S.H, SBB(()onk 16. Kondisi khusus tertentu lainnya
dr. Atimal syafarudin, spB{K)onk
dr. Eddy HermanTaf,ggo, SpB{K)onk,
dr. Eka Yudhanto, M.Si., Med., SpB(K)onk Yang tidak termasuk pada kondisi-kondisi diatas namun terindikasi untuk
BIDAI{G ONKOTOCI SOSIAT DAiI PE},IGABDIATI
IIIASYARAKAT mendapat kemoterapi dengan rawat inap, dan harus dijustifikasi kasus demi
:dr. Abdul Ra6hman, SpB(K)onk
dr. Dedy Hemansyah, SpB(K)Onk
dr. Muhaimin, SpB(()onk kasus oleh dokter yang menangani
dr. Muhamad, M.Si., Med., SpB(K)onk
0r, dr. R. Yohana, $pB(()Onk

BIOANG PEI'IDIOIKAN
Dr. dr, Wrsrna ArifHarahap, SpB(K)onk Beberapa senter di Amerika Serikat yang tergabung dalam UnitedHealthCare
Dr. dr. oesak GA Suprabawati, SpB(K)On
Dr, df, EMin Danil Yulian, SpB(K)Onk
Dr, dr. I Wayan Sudarsa, SpB{K)Onk menggunakan guideline yang termasuk di dalamnya kriteria rawat inap pasien dengan
0r. dr. Ramadhan, SpB{K)Onk

BIDANG PENEUTIAII kemoterapi. Meskipun sebagian besar regimen kemoterapi dapat diberikan secara aman
Dr. dr. Daan Khambri, SpB(K)onk. M. Kes
dr. Heru Pumanlo, SpB{K)onk, ir. Epid
Dr, dr I Ketut Widiana, SpB(K)onk
Dr. dr. Samuel J. Haryono, SpB(K)onk
dan efektif di fasilitas rawat jalan, namun beberapa regimen dianggap lebih baik
Dr. dr. YusufHeriady, SpB{K)onk
diberikan pada unit rawat inap terkait dengan resiko toksisitas dan komorbiditas pasien
BIDAI'IG REGISTRAS KANKER
dr. I Gust Ngursh Gunawan Wibisana, SpB(K)Onk
dr. Arif winata, spB(K)onk yang terkait,2
dr. Kristina Maria Siswiandari, SpB{()onk
dr. Priymbeda, SpB(l()Onk
dr. Salman Ardi Syamsu, SpB{X)onk

BIDAI'IG KESEJAHIERAAN ANGGOTA


dL Enos Hagogoan Siburian, $pB(K)onk
Kondisi klinis atau komplikasi kemoterapi yang mungkin membutuhkan rawat inap
dr. lskandar Ali, Sp8(K)onk
dr, Kunta Seliaji, SpB{K)onk
dr. Suwar .io, SpB(K)onk
o hipersensitivitas yang diketahui dari pemberian obat sebelumnya
o Gagal jantung kongestif dan penyakit ginjal kronis yang membutuhkan
observasi cairan dalam jumlah besar
ffiffiffiffiffiffiffiffi ffi€#ffi&K

#
F il r:e 6""{ * fu} $* $# f+,$ da &* e ffi $- $ ffi ra ffi *4 {"i ru ffi r",},", # # * g ru ffi # iu *: g l,ft
'&

'rHil ifUij{?$df;$i,4ru S#*:1$j"fY


{fi' ;:g i;A;*iiii
#$i $tjffi#E{.S,ls}r*,iilq}L{}#y it.:{.S.1.*i
Sekretariat : Pusat Kanker Nasional RS Kanker,,DHARMAIS"
Bagian Bedah Onkologi Lantai 4 Jl, Letjend S. Parman 84-86 Slipi Jakarta !l42O, lndonesia.
Telp/Fax : O21 56967525 E-mail : Fejabcipr1;1i@f,11q1coir.r websire : 5all;'y_pslneg!!-qnr

SUSU}IA}I PEI{GURU8 PUSAT


PERABo| 2018-10?1 Transcatheter arterial chemoembalization (TACE) atau intra-arterial
DEWAN PERTIMBANGAN
Dr. dr. Didid Tjindarbumi, SpB(K)onk chemotherapy in/usian
Proi dr. H, Muchtis Ramti, sp8(()onk
Dr, dr. Dimya0 Achmad, SpB{()onk
Pasien dengan komorbiditas yang membutuhkan observasi/rawat inap
MAJELIS PERTIMBANCAI,I EIIK PERABOI (i'PEP}
dr, Dradjat R. suardi, spB{K)onk
Dr. Evert D.C Poetiray, spB(K)onk
dr. Djoko Handoyo, SpB(K)onk
Kemoterapi yang diberikan saat pasien dirawat karena masalah kesehatan lain
dr. Burmansyah Senapi, SPB(K)onk
Prof. Dr.dr. Tjaka W Manuaba, SpB (K)onk
Prof. Dr. dn Daniel Sampepayung, SpB(K)onk
yang tidak terkait
Proi Dr, dr. Teguh Aryandono, SpB(K)onk
Prof. dr. H. Azamris, SpB(K)onk

KETUA PERABOI :
dr. Walta Gautama ST, SpB(X)onk
IIVAKIL KETUA I:
Kondisi klinis lainnya termasuk pasien leukemia yang menjalani terapi induksi atau
dr. R, Maman Abdurahman, SpB(K)onk
YI,AKIL KETUA II:
dr. I Ged€ 8!dhi Setiawaf,. Sp8(()Onk
konsolidasi, kemoterapi intra artenaT, profilaksis tumor lysis syndrome pada
$EKRETARIS:
dr. M, Yadi Permana, SpB(K)onk
BEIIDAHARA:
beberapa kasus high grade lymphorna dan komorbiditas lain yang membutuhkan
dr. Febriyanto Xurniawan, SpB(K)Onk

BIDANG PEI.IGEMBATiGAN ORGAiIISAS


fasilitas rawat inap
dr. Septiman, SpB(K) ook
dr. Agus Sutarman, SpB(K)onk
dr. H, Benny Kusuma, SpB(K)onk, MARS
dr. Bob Andinata, SpB(K)onk

BIDANG PEI{GEMBANGAI{ ORGAN


Di sisi lain, pemberian kemoterapi dengan rawat jalan memberikan manfaat
dr. &yatno, SpB(X)onk
dr. Hery Susito, Sp8(()onk
dr. lskandar SpB(K)0nk
selain untuk menekan biaya perawatan, juga memungkinkan pemberian obat yang
Dr dr. Kristanto Yuli Yar$a, SpB{X)onk
dr, Mulawan Umar, SpB (K)Onk mudah dan aman. Selain itu, dapat memberikan kenyamanan terutama pada pasien yang
BIDANG ADVOKASI OAII LEGISLASI
Dr. dr, Darwib, S.H, SpB(K)Onk
dr. Afrimal Syafarudin, SpB(K)onk
menolak pilihan rawat inap. Opsi rawat jalan tentunya akan meningkatkan kenyamanan
dr. Eddy Heman langgo, SpB{K)onk,
dr. Eka Yudhanto. [,,l.Si., Med., SpB(K)onk fisik dan psikologis pasien karena adanya rasa familiar dan nyaman di rumah. Rawat
BIDANG OIIKOLOGI SOSIAL DAI'I PEiIGABDIAII
MASYARAKAT jalan juga dapatmengurangi jam kunjungan ke rumah sakit yang lebih lama (overnight).
:dr. Abdul Rachman, SpB(K)onk
dr. Dedy Hemansyah, SpB{K)Onk
dr. Muhaimin, SpB(K)onk
dr. Mrhamad, M.9., Med., SpB({)Onk
Ahli bedah onkologi juga dapat mengontrol pemberian obat pada pasien secara
Dr. dr. R, Yohana, SpB(K)onk

BIDAIIG PENDIDIKAN
langsung. Selain itu, sebuah studi menunjukkan, Outpatient-based chemotherapy selain
Dr dr. WirsmaArif Harahap, SpB(K)onk
Dr dr. Desak GA Supraba{aU, Sp8(K)on
Dr. dr. Eruin Danil Yulian, SpB(()onk
menekan kebutuhan rawat inap juga diduga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien
Dr. dr, I Wayan Sudarsa, SpB{K)onk
Dr. dr. Ramadhan, SpB{K)oilk
tanpa menurunkan angka respon terhadap terapi dan survival pada pasien lansia.a
BIDAI'IG PENELITIAN
Dr. dr. Daan Khambri, SpB{K)onk. M. (es
dr. Heru PuNanto, Sp8(K)onk, M. Epid
0r dr, I Kelul Widiana, SpB(K)onk Semoga dengan adanya masukan dari PERABOI dapat membuat pela-v*anan
0r. dr. Samuel J. Haryono, SpB(K)Onk
Dr. dr. YusufHeriady, SpB{()Onk
kemoterapi pada pasien menjadi lebih baik sehingga menjaga kendali mutu serta
BIDANG REGISTR.ASI KA}IKER
dr, I Gusti Ngurah Gunawan Wiblsana, Sp8(X)onk
dr. Arif Winata, SpB(KlOnk
kendali biaya dengan tetap memperhatikan keselamatan pasien.
dr. Kristina Maria Siswiandarl, SpB(K)onk
dr. Priyffibada, SpB(K)onk
dr. Salman Ardi Syamsu, SpB(K)Onk

BIDANG XESEJAHTEMATI AI,IGGOTA


dr. Enos Hagogoan Siburian, SpB(K)Onk
dr. Irkaodar Ali, SpB(K)onk
dr. Kunta Setiaji, SpB(Klonk
dr. Suwardjo, SpB(Ki0nk
ffiffiffiffi#ffi&sffi ffiffiffi&Y
P ffi $q 14 g e# P L$ ru & ru & F$ # rd K# L## *
t $ ffi fi: ffi & Fg $ r'J L?# ru gg sA
{pP pflffiAffi#e}
Yffiil frruffi#ruilsaers $#{:$Hyy #$: sq.iffi#$il&,$_ #ru##L##y {E.s"s.#}
Sekretariat : pusat Kanker Nasional RS Kanker,,DHARMAIS,,
Bagian Bedah Onkologi Lantai 4 Jl. Letjend S. Parman 84-86 Slipi Jakarta j.1420, lndonesia.
T el p l F ax : O2 1, 569 67 5 25 E - m a l : pg1a bo615{pgni
i
Ad. cg m we bs ite : g1!ry/.pglalr o1.lqrll

SUSUilAI{ PE}IGURUS PUSAT


pERAEol 2018.202{

DEWAII PERTIffBATIGAT{
Dr. dr. Didid Tjindarbumi, Sp8{k)onk
Prof, dr. H, Muchlis Ramli, SpB(K)onk
Dr dr, Dimyalj Achmad, SpB(K)onk
RETERENSI
MAJELIS PERIIITTIBANGAN EnK PERABO| (MPEP)
dr. Dradjet R. Suardi, SpB(g0nk
I Dollinger M. Guidelines for hospitalization for chemotherapy. The Oncologist
0r. Evert D.C Poetiray, SpB(K)onk
dr. Djoko Handoyo, SpB(K)Onk 1996;1:107-lll
dr. Bumansyah Senapi, SPB(K)onk
Proi Dr,dr. Tlakra W. Manuaba, SpB (K)0nk
Prof. Dr. dr Daniel Sampepaylng, SpB(l()0nk
Prof. Dr. dr, leguh Aryandono, SpB(K)onk
Prof. dr. H. Azamris, spB(()onk
2 Chemotherapy Observation or Inpatient Hospitalization . UnitedHealthcare West
KETUA PEMBO:
dr, Walta Gautama ST, SpB(K)onk
Medical Management Guideline diakses dari
WAKIL KETUA I: https://www.uhcprovider.com/contentldamlprovider/docs/public/policies/comm-
dr. R. Maman Abdurahman, SpB(K)0nk
I4'AXIL
'(EIUA
dr. i Gede
,, J

Eudhi Setawan, SpB(X)Onk


medical -dru g/chemotherapy- obs ervati on-inpati ent-hospi t alizatian.p df
SEKRETARIS:
dr. M, Yadi Permana, SpB(K)Onk
BEI.IDAHARA:
dr. Febriyanto l(umiai{an, SpB{K)0nk 3 Foster AE, Reeves DJ. Inpatient antineoplastic medication administration and
BIDANG PENGEMBAiIGAi{ ORGAI{ISASI
dr. $epliman, SpB(K) onk
assoeiated drug costs: institution of a hospital policy limiting inpatient administration.
dr. Agus Sulaman, SpB(()onk
dr. H. Eenny Kusuma, SpB(K)onk, MARS
P&T. 2017;42:388
dr. Bob Andlnata, SpB(K)onk

BIOANG PE}IGEMEAiIGAN ORGAN


dr. Suyatlo, SpB(()onk 4Daly AB, Cuthbert R, Finnegan D, AmolC C, Craddock C, McMullin MF. A
dr. Hery Susilo, SpB(K)onk
dr, lskandar, SpB{K)Onk
Dr. dr, l(ristanto Yuli Yarsa, SpB(K)onk
comparison of inpatient and outpatient-based chemotherapy regimens for the
ir, Mulawan Umar, SpB (K)onk
treatment of acute myeloid leukaemia in the elderly. Ulster Med J 2019;S8(1):25-29
BIDANG ADVOKA$ DAiI LEGISLASI
)r. dr. 0arvrito, S,H, SpB(()Onk
ir. Aftimal syafarudin, spB(K)0nk
Jr. Eddy Herman Tanggo, SpB(()onk.
,r, Eka yudhanto. M,Si., tuled,, SpB(()onk

ilDANG ONKOLOGI SOSLqL DAI,I PENOAEI}IAiI


ITASYARAKAT
dr. Abdul Rachman, SpB(K)Onk
k. oedy Hemansyah, $pB{()Onk
k. Muhaimin, SpB{K}onk
lr, Muhamad, M.Si., Med.. SpB(K)onk
k. dr, R. Yohana, spB(K)onk

,IDAI.IG PENDIDIKAiI
)r. dr, Wirsma ArifHarahap, SpB(K)onk
)r. dr. Desak GA Suprabawat, SpB(()on
k. dr. EMin Danil Yulian, SpB{K)onk
)r. dr, I Wayan Sudarsa, SBB(K)onk
)r. dr. Ramadhan, SpB(K)Onk

IIDAT{G PEIIELITIAN
lr. dr. Daan Khambri, SpB(K)0nk, M. Kes
r. Heru Pusianto, SpBiK)onk, l,{. Epid
rr. dr. i Ketutwdiana, SpB(K)Onk
rr. dr. Samuel J. Haryono, SpB(K)onk
rr. dr. YusufHoriady, SpB(K)onk

IDAIIG REGISTRASI KANKER


r. I Gus{ Ngurah Gunawan Wbisana, SpE(K)Onk
r,l'rif Wnata,SpB(K)onk
r. Kristina Maria Siswiandari, SpB(K)onk
r. Priyambada SpB{()0nk
r. Salman Ardi Syam$u, SpB(K)onk

IDAiIG KESEJA}ITERAAI{ AI{GGOIA


', Enos Hagogoan Siburian, SpB(()Onk
'. lskandar Ali, SpB(K)onk
'. Kunta S€tial, SpB{K)Onk
'. Suwardjo, SpB(K)onk

Anda mungkin juga menyukai