Nomor : a1szAPBlF.4fi8l2019
Ketua Umum/President Lampiran : 3 (tiga) Bundel
Dr. Daeng M Faqih,SH,MH
Perihal : Panduan Kemoterapi
Dengan hormat,
l(etua Majelis Pengembangan
Pelayanan Keprofesian (MPPK)/Chakman of Board Sehubungan dengan Surat Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan
of Development of Medical Services :
Dr. Poedjo Hartono,Sp.0G (K)
Kesehatan BPJS Kesehatan No.2843/lll.2l131g tanggal 4 Maret 2019 perihal
standar kemoterapi dan menindaklanjuti surat kami No.00763/PBlF .UA3|2A19
tanggal 11 Maret 2019, bersama ini kami sampaikan Panduan Kemoterapi
Wakil Ketua Umum I / Ketua Terpilih
dari perhimpunan terkait sebagai berikut:
Vice President I / President Elect
Dr. Moh. Adib Khumaidi, Sp.0T
1. PERHOMPEDIN : Panduan Pemberian Kemoterapi Sitostatika, Terapi
target, lmunoterapi untuk pasien Rawat Jalan dan Rawat lnap
2. :
PERABOI lndikasi Rawat lnap dan Rawat Jalan pada pemberian
Kemoterapi
Wakil Ketua [Jmum ll / Vice Plesident ll
Dr. Slamet Budiarto,SH,MH.Kes
3. POGI : Panduan Kemoterapi Kanker Ginekologi Rawat Jalan dan Rawat
lnap
Kepada Yth.
Ketua Pengurus Pusat POGI
Di Jakarta
Bersama ini dikirimkan protokol pemberian kemoterapi kasus kanker ginekologi dengan mempertimbangkan regimen,
dosis, cara pemberian, lama pemberian dan efek samping untuk dibagi dalam kategori kemoterapi rawat jalan dan
kemoterapi rawat inap sesuai dengan literatur, guideline, PNPK HOGI dan daftar obat anti neoplastik dari Formularium
Nasional serta asupan dari seluruh anggota Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia. Untuk selanjutnya protokol ini kiranya
dapat segera diusulkan kepada BPJS dan Kementerian Kesehatan.
Berikut dilampirkan tabel kemoterapi rawat jalan dan rawat inap untuk kanker ginekologi.
Hormat kami,
Prof. Dr. dr. Andrijono , SpOG. K.Onk Dr. dr. Gatot Purwoto, SpOG.K.Onk
Tembusan :
A. Pendahuluan
Pada jaman dahulu, hampir semua kemoterapi diberikan melalui rawat inap
terutama untuk pemantauan efek samping dan komplikasi obat. Namun seiring
dengan berjalannya waktu dan perkembangan obat-obat kemoterapi maupun
obat-obat pendukung serta fasilitas pemberian kemoterapi, saat ini semakin
banyak kemoterapi yang dapat diberikan melalui rawat jalan atau rawat
singkat/one day care (O.D.C) sehingga pasien tidak perlu menginap lagi di
rumah sakit. Perkembangan tekhnologi kesehatan dan farmaklogi yang pesat,
khususnya di bidang pemberian kemoterapi, membuat prosedur pemberian
kemoterapi menjadi lebih sederhana dengan efek samping yang lebih mudah
dikontrol.
Keuntungan kemoterapi diberikan melalui rawat jalan atau O.D.C. antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Biaya yang harus dibayar pasien menjadi lebih murah.
2. Situasi pemberian kemoterapi menjadi lebih aman dan nyaman untuk
pasien.
3. Waktu yang digunakan lebih efisien karena pasien dapat segera pulang
begitu kemoterapi selesai diberikan.
4. Pasien mendapat asuhan langsung dari tenaga medis dan paramedis yang
telah terlatih secara spesifik untuk pemberian kemoterapi.
5. Menghindarkan pasien dari keharusan untuk bermalam di rumah sakit.
Namun demikian, beberapa kemoterapi hingga saat ini masih tetap harus
diberikan melalui rawat inap. Beberapa dikaitkan dengan metode pemberiannya
yang masih sulit untuk dilakukan melalui rawat jalan, yang lainnya menyangkut efek
samping pengobatan yang berat sehingga butuh pemantauan lebih intensif di ruang
rawat inap.
Sumber:
1. Malin Dollinger. Guidelines for hospitalization for chemotherapy. Oncologist [Internet].
1996;1(1 & 2):107–11. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10387975
2. LaCasce AS. Therapeutic use and toxicity of high-dose methotrexate [Internet].
Uptodate. 2019 [cited 2019 Jun 25]. Available from:
https://www.uptodate.com/contents/therapeutic-use-and-toxicity-of-high-dose-
methotrexate/print
3. Lalami Y, Paesmans M, Muanza F, Barette M, Plehiers B, Dubreucq L, et al. Can we
predict the duration of chemotherapy-induced neutropenia in febrile neutropenic
patients, focusing on regimen-specific risk factors? A retrospective analysis. Ann
Oncol. 2006;17(3):507–14.
2. Alur Pemberian Kemoterapi Sitostatika dan Terapi Target
Ya
Status fungsional pasien ECOG WHO ≥2 ?
Tidak
Ya
Waktu rehidrasi dan pemberian obat lebih
dari 6 jam?
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
b. Ginekologi
1) Servix
a) Cisplatin-paclitaxel
b) Cisplatin-ifosfamide
c) TIP (Paclitaxel, Cisplatin, Ifosfamide)
d) EP (Etoposide, Cisplatin)
e) Cisplatin, Vinorelbine
2) Ovarium
a) Ifosfamide
b) Ifosfamide-Paclitaxel
c) Paclitaxel – Carboplatin
d) Cisplatin-Paclitaxel
c. Paru
1) NSCLC
a) Docetaxel
b) Paclitaxel
c) Cisplatin-Paclitaxel
d) Cisplatin-Docetaxel
e) Cisplatin-Gemcitabine
f) Cisplatin-Vinorelbine
g) Cisplatin-pemetrexed
h) Docetaxel-Carboplatin
i) Paclitaxel-Carboplatin
j) Paclitaxel-Gemcitabine
k) Cisplatin-Irinotecan
l) NIP (Vinorelbine, Ifosfamide, Cisplatine)
m)GIN (Gemcitabine, Ifosfamide, Vinorelbine)
2) SCLC
a) EP (Etoposide, Cisplatin)
b) EC (Etoposide, Carboplatin)
c) CAE (Cyclophosphamide, Doxorubicin, Etoposide)
d) V-ICE (Vincristine, Ifosfamide, Carboplatin, Etoposide)
e) VIP (Etoposide, Ifosfamide, Cisplatine)
f) Paclitaxel
g) Paclitaxel-Carboplatin
d. Kolorektal
1) FUFA (5-FU, Folinic acid)
2) FOLFOX (Folinic acid, 5-FU, Oxaliplatin) ± cetuximab / ± bevacizumab
3) FOLFIRI (Folinic acid, 5-FU, Irinotecan) ± cetuximab / ± bevacizumab
4) FOLFOXIRI (Folinic acid, 5-FU, Oxaliplatin, Irinotecan) ± cetuximab / ±
bevacizumab
f. Limfoma
1) Non-Hodgkin
a) FC ± R (Fludarabine, Cyclophophamide ± Rituximab)
b) R ± ICE (Rituximab ± Ifosfamide, Carboplatin, Etoposide)
c) R ± DHAP (Rituximab ± Dexamethasone, Cytarabine, Cisplatin)
d) R ± VIM (Rituximab ± Etoposide, Ifosfamide, Methotrexate)
e) EPIC (Etoposide, Prednisolone, Ifosfamide, Carboplatin)
f) IVE (Ifosfamide, Etoposide, Epirubicin)
g) MINE (Mithoxantrone, Ifosfamide, Etoposide)
h) ESHAP (Etoposide, Methylprednisolone, Cytarabine, Cisplatin)
i) R ± CHOEP (Rituximab ± Cyclophosphamide, Doxorubicin, Vincristine,
Etoposide, Prednisone)
j) R ± Hyper-CVAD (Rituximab ± Cyclophosphamide, Vincristine,
Doxorubicin, Dexamethasone, Methotrexate, Cytarabine)
k) CODOX-M (Cyclophosphamide, Vincristine, Doxorubicin, Folinic acid,
Methotrexate)
l) IVAC (Ifosfamide, Etoposide, Cytarabine)
m)R ± CHOP (Rituximab ± Cyclophosphamide, Doxorubicin, Vincristine,
Prednisone)
n) Bendamustine ± Rituximab
2) Hodgkin
a) BEACOPP (Bleomycin, Etoposide, Doxorubicin, Cyclophosphamide,
Vincristine, Procarbazine, Pretnisone)
b) IVE (Ifosfamide, Etoposide, Epirubicin)
c) ICE (Ifosfamide, Carboplatin, Etoposide)
d) IGEV (Ifosfamide, Gemcitabine, Vinorelbine, Prednisolone)
e) ASHAP (Doxorubicin, Methylprednisolone, Cytarabine, Cisplatin)
f) DHAP (Dexamethasone, Cytarabine, Cisplatin)
d. Trastuzumab
Protokol pemberian
Hanya untuk infus intravena (IV). Jangan diberikan sebagai IV bolus.
Jangan gantikan Herceptin (trastuzumab) dengan atau dengan ado-
trastuzumab emtansine.
Efek samping
Reaksi hipersensitivitas yang berakibat fatal (syok anafilaktik)
Sehingga memerlukan rawat inap
2) Ginekologi
a) Servix
i. Cisplatin
ii. Vinorelbine
b) Ovarium
i. Carboplatin
ii. Paclitaxel
iii. PLD (Pegylated Liposomal Doxorubicin)
iv. Gemcitabine
v. Gemcitabine – Carboplatin
3) Paru
a) NSCLC
i. Pemetrexed
ii. Gemcitabine
iii. Vinorelbine
iv. Gemcitabine-Carboplatin
v. Gemcitabine-Vinorelbine
b) SCLC
i. CAV (Cyclophosphamide, Doxorubicin, Vincristine)
ii. Irinotecan-Cisplatin
iii. Irinotecan-Carboplatin
4) Kolorektal
a) Oxaliplatin
b) CapeOx (Capecitabine, Oxaliplatin)
c) Irinotecan
d) IRINOX (Irinotecan, Oxaliplatin)
e) XELIRI (Capecitabine, Irinotecan)
6) Limfoma
a) Non-Hodgkin
i. CHOP (Cyclophosphamide, Doxorubicin, Vincristine, Prednisone)
ii. CVP (Cyclophosphamide, Vincristine, Prednisone)
iii. Bortezomibe
b) Hodgkin
i. ABVD (Doxorubicin, Bleomycin, Vinblastine, Dacarbazine)
ii. COPP (Cyclophosphamide, Vincristine, Procarbazine, Prednisone)
Lampiran
Daftar referensi :
1. ESMO Clinical Practice Guidelines in Lowe Gastrointestinal Cancer 2017
2. ESMO Clinical Practice Guidelines in Lung & Chest Tumor 2018
3. ESMO Clinical Practice Guidelines in Gynaecological Malignancies 2018
4. ESMO Clinical Practice Guidelines in Breast Cancer 2017
5. ESMO Clinical Practice Guidelines in Head and Neck Cancer 2013
6. ESMO Clinical Practice Guidelines in Sarcoma and GIST 2018
7. ESMO Clinical Practice Guidelines in Urogenital Cancer 2018
8. ESMO Clinical Practice Guidelines in Lymphoma 2018
9. ESMO Clinical Practice Guidelines in Leukemia and Myeloma 2018
10. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Colon Cancer Version 3.2018
11. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Rectal Cancer Version 3.2018
12. NCCN Clinical Pactice Guidelines in NSCLC Version 6.2018
13. NCCN Clinical Pactice Guidelines in SCLC Version 2.2018
14. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Cervical Cancer Version 1.2017
15. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Ovarian Cancer Version 2.2018
16. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Bladder Cancer 2.2017
17. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Breast Cancer Version 1.2018
18. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Prostate Cancer Version 4.2018
19. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Head and Neck Cancers Version 2.2018
20. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Acute Myeloid Leukemia Version 2.2018
21. NCCN Clinical Pactice Guidelines in Acute Lymphoblastic Leukemia Version 1.2018
ffiffiffiffiesffiffi.ffi ffiw"%&x_
Pff ffi ffi E fltp? Pu ru,&rl3 eF€ $"$ ffi fl #e"H ffi#a,## i
$H B Fd ffi #ffi Hs$e
BIOAI{G PENDIDIKAI{
diantaranya penggunaan regimen kemoterapi. lError! Bookmark not defined',2
Sahh satu bentuk
Dr. dr. Wirsma A(if Harahap, SpB(()onk
Dr. dr. Desak GA Suprabawat', SpB(K)on
Dr. dr. Em,in Daf,il Yutian, SpB(KlOnk
strategi yang dapat dijadikan pilihan adalah dengan membuat kebijakan berupa
Dr. dr. I Wayan Sudarsa, SpB(l()onk
Dr. dr, Rmadhan, SpB{K)onk justifikasi indikasi rawat jalan dan rawat inap pasien dengan kemoterapi. Implementasi
BIDAiIG PETIELITIAN
Dr. dr. Daan Xhmbri, gpB(()0nk. M. l{es
dr, Heru Puffianh, SpB(K)onk, M. Epid
kebijakan tersebut diharapkan dapat menurunkan jumlah pasien kemoterapi yang tidak
Dr. dr. I KeMwidiana, SpB(K)onk
0r. dr. Samuel J. Haryono, SpBl0onk
Dr. dr. YusutHeriady, Sp8(K)Onk
memenuhi kriteria rawat inap dan menurunkan biayaregimen yang terkait.3
BIOATIG REGISTRASI KANKER
dr. I Gusti Ngurah Gun8wan Wibisana, SpB(K)onk
Beberapa regimen kemoterapi yang sebelumnya membutuhkan rawat inap, kini
dr, tuif winata, spB{K}onk
dr, Krisfna Maria Siswiandari, SpB(K)onk
dr Priyambada, SpB(K)of, k
umumnya tidak lagi diperlukan, diantaranya; protokol 5-FU selama 5 hari yang dapat
dr. Sdman Ardi Syarnsu, SpB{()onk
{Fp silffieffi#fi}
Yh{fi $ruffi#ruE$*eru $#fldHyy #F suffiffiic&L fl}r""ifl*$-#ffiy
{,"s.s"#}
Sekretariat : pusat Kanker Nasional RS Kanker "DHARMAIS.
Bagian Bedah Onkologi Lantai 4 .ll. Letjend 5. Parman 84-86 Slipi Jakarta 11420,
lndonesia.
TelplFax : 02156967525 E-mail : pglabr:inu1q(Sryrarl.com website :
,Ui,lu1&.-5l,qlAbgiroryi
BIOAi{G PEIIGEMBAT{GAI'i
sebelumnya.
ORGANISA$
dr, Septiman, SpB{K) onk
dr. Agus Sutarman, SpB(K)Onk
dr. H. Benny Xusuma, SpE(()onk, MARS
7. Terapi kombinasi kemoterapi dan radiasi
dr. Bob Andinata, SpB(K)Onk
BIDATIG PEIIDIDIXATI
Umumnya membutuhkan observasi lebih dari 6 jam
Dr. dr. Wirsma Arif Harahap, SpB(K)Ook
Dr. dr. Desak GA Suprabawali, SpBiK)on
Dr. dr. Emin Danil Yulian, SpB(K)onk
10. Kemoterapi dosis inisial saat di rawat inap
Dr. dr. I Wayan Sudarsa, SpB(K)onk
Dr. dr. Rarfladhan, SpB(KlOnk
Pada kondisi tertentu, dibutuhkan kemoterapi secara cepat saat diagnosis
BIDANG PENELIIIAN
0r. dr. Daan Khambri, SpB(K)onk. M. Kes
dr, Heru Puruanto, SpB(l()onk, M. Epid
ditegakkan. Dosis inisial dari kemoterapi diberikan sebelum hari terakhir pasien
0r dr. I Ketutwidiana, SpB(()onk
Dr. dr, Samue! J. Haryono, SpB(K)onk
Dr. dr. Yusuf Heriady, SpB(K)Onk
di rawat inap
BIOANG REGISTRA$ KANKER 11. Pemberian obat kemoterapi pada tindakan pleurodesis atas indikasi efusi
dr. I Gusli Ngurah Gunawan Wibisana, Sp8(K)Onk
df. Arif winata, spB(K)onk
dr. Krislina Maria Siswiandri, SpB(K)Onk
dr. Priyambada, SpB{K)Onk
pleura pada metastasis kanker
dr. Salmaf, Ardi Syamsu, SpB(K)0nk
{pF pffi$qeffi#*}
Y$"$# $$Uffi#f,HfrS$,&ru $#t6trEy #F SUffi#$eeil, #rufl#*.##y {$.s.s.#}
Sekretariat : Pusat Kanker Nasional RS Kanker "DHARMAIS.
Bagian Bedah Onkologi Lantai 4 Jl. Letjend 5. Parman 84-86 Slipi Jakarta 1"t420,lndonesia.
Telp/Fax :02156967525 E-mail : pelabS4lidg(lgntail.cor,r website : wWW pg1-qhoLlcll
BIOANG PEI'IDIOIKAN
Dr. dr, Wrsrna ArifHarahap, SpB(K)onk Beberapa senter di Amerika Serikat yang tergabung dalam UnitedHealthCare
Dr. dr. oesak GA Suprabawati, SpB(K)On
Dr, df, EMin Danil Yulian, SpB(K)Onk
Dr, dr. I Wayan Sudarsa, SpB{K)Onk menggunakan guideline yang termasuk di dalamnya kriteria rawat inap pasien dengan
0r. dr. Ramadhan, SpB{K)Onk
BIDANG PENEUTIAII kemoterapi. Meskipun sebagian besar regimen kemoterapi dapat diberikan secara aman
Dr. dr. Daan Khambri, SpB(K)onk. M. Kes
dr. Heru Pumanlo, SpB{K)onk, ir. Epid
Dr, dr I Ketut Widiana, SpB(K)onk
Dr. dr. Samuel J. Haryono, SpB(K)onk
dan efektif di fasilitas rawat jalan, namun beberapa regimen dianggap lebih baik
Dr. dr. YusufHeriady, SpB{K)onk
diberikan pada unit rawat inap terkait dengan resiko toksisitas dan komorbiditas pasien
BIDAI'IG REGISTRAS KANKER
dr. I Gust Ngursh Gunawan Wibisana, SpB(K)Onk
dr. Arif winata, spB(K)onk yang terkait,2
dr. Kristina Maria Siswiandari, SpB{()onk
dr. Priymbeda, SpB(l()Onk
dr. Salman Ardi Syamsu, SpB{X)onk
#
F il r:e 6""{ * fu} $* $# f+,$ da &* e ffi $- $ ffi ra ffi *4 {"i ru ffi r",},", # # * g ru ffi # iu *: g l,ft
'&
KETUA PERABOI :
dr. Walta Gautama ST, SpB(X)onk
IIVAKIL KETUA I:
Kondisi klinis lainnya termasuk pasien leukemia yang menjalani terapi induksi atau
dr. R, Maman Abdurahman, SpB(K)onk
YI,AKIL KETUA II:
dr. I Ged€ 8!dhi Setiawaf,. Sp8(()Onk
konsolidasi, kemoterapi intra artenaT, profilaksis tumor lysis syndrome pada
$EKRETARIS:
dr. M, Yadi Permana, SpB(K)onk
BEIIDAHARA:
beberapa kasus high grade lymphorna dan komorbiditas lain yang membutuhkan
dr. Febriyanto Xurniawan, SpB(K)Onk
BIDAIIG PENDIDIKAN
langsung. Selain itu, sebuah studi menunjukkan, Outpatient-based chemotherapy selain
Dr dr. WirsmaArif Harahap, SpB(K)onk
Dr dr. Desak GA Supraba{aU, Sp8(K)on
Dr. dr. Eruin Danil Yulian, SpB(()onk
menekan kebutuhan rawat inap juga diduga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien
Dr. dr, I Wayan Sudarsa, SpB{K)onk
Dr. dr. Ramadhan, SpB{K)oilk
tanpa menurunkan angka respon terhadap terapi dan survival pada pasien lansia.a
BIDAI'IG PENELITIAN
Dr. dr. Daan Khambri, SpB{K)onk. M. (es
dr. Heru PuNanto, Sp8(K)onk, M. Epid
0r dr, I Kelul Widiana, SpB(K)onk Semoga dengan adanya masukan dari PERABOI dapat membuat pela-v*anan
0r. dr. Samuel J. Haryono, SpB(K)Onk
Dr. dr. YusufHeriady, SpB{()Onk
kemoterapi pada pasien menjadi lebih baik sehingga menjaga kendali mutu serta
BIDANG REGISTR.ASI KA}IKER
dr, I Gusti Ngurah Gunawan Wiblsana, Sp8(X)onk
dr. Arif Winata, SpB(KlOnk
kendali biaya dengan tetap memperhatikan keselamatan pasien.
dr. Kristina Maria Siswiandarl, SpB(K)onk
dr. Priyffibada, SpB(K)onk
dr. Salman Ardi Syamsu, SpB(K)Onk
DEWAII PERTIffBATIGAT{
Dr. dr. Didid Tjindarbumi, Sp8{k)onk
Prof, dr. H, Muchlis Ramli, SpB(K)onk
Dr dr, Dimyalj Achmad, SpB(K)onk
RETERENSI
MAJELIS PERIIITTIBANGAN EnK PERABO| (MPEP)
dr. Dradjet R. Suardi, SpB(g0nk
I Dollinger M. Guidelines for hospitalization for chemotherapy. The Oncologist
0r. Evert D.C Poetiray, SpB(K)onk
dr. Djoko Handoyo, SpB(K)Onk 1996;1:107-lll
dr. Bumansyah Senapi, SPB(K)onk
Proi Dr,dr. Tlakra W. Manuaba, SpB (K)0nk
Prof. Dr. dr Daniel Sampepaylng, SpB(l()0nk
Prof. Dr. dr, leguh Aryandono, SpB(K)onk
Prof. dr. H. Azamris, spB(()onk
2 Chemotherapy Observation or Inpatient Hospitalization . UnitedHealthcare West
KETUA PEMBO:
dr, Walta Gautama ST, SpB(K)onk
Medical Management Guideline diakses dari
WAKIL KETUA I: https://www.uhcprovider.com/contentldamlprovider/docs/public/policies/comm-
dr. R. Maman Abdurahman, SpB(K)0nk
I4'AXIL
'(EIUA
dr. i Gede
,, J
,IDAI.IG PENDIDIKAiI
)r. dr, Wirsma ArifHarahap, SpB(K)onk
)r. dr. Desak GA Suprabawat, SpB(()on
k. dr. EMin Danil Yulian, SpB{K)onk
)r. dr, I Wayan Sudarsa, SBB(K)onk
)r. dr. Ramadhan, SpB(K)Onk
IIDAT{G PEIIELITIAN
lr. dr. Daan Khambri, SpB(K)0nk, M. Kes
r. Heru Pusianto, SpBiK)onk, l,{. Epid
rr. dr. i Ketutwdiana, SpB(K)Onk
rr. dr. Samuel J. Haryono, SpB(K)onk
rr. dr. YusufHoriady, SpB(K)onk