Anda di halaman 1dari 28

KOMITE

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Ketua Komite Kesehatan Gigi dan Mulut


drg. Tritarayati, SH, MH.Kes

Disampaikan pada:
Pertemuan Koordinasi Komite Kesehatan Gigi dan Mulut
Jakarta, 15 April 2019
LATAR BELAKANG
• Undang – undang no.36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada
pasal 93 : pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi
• WHO menyebutkan bahwa kesehatan gigi dan mulut yang buruk
memiliki efek negatif terhadap produktivitas dan performa
pendidikan serta mempengaruhi tumbuh kembang dan kualitas
hidup
• Karies gigi merupakan major health burden, merupakan penyakit
gigi dan mulut yang banyak ditemukan dan diderita oleh 60 – 90
% anak usia sekolah
• Strategi for oral health in south east asia, 2013 – 2020 (WHO,
2013) menargetkan penurunan angka kematian akibat kanker
mulut 25% dan penurunan angka karies sebesar 25 % di tahun
2025
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 89 Tahun 2015 tentang
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/MENKES/9/2015 tentang Rencana Aksi Nasional
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 2015 – 2019
• Keputusan Menteri Kesehatan nomor 189 tahun 2019
tentang Komite Kesehatan Gigi dan Mulut
DIPERLUKAN
SATU WADAH KOMPETEN
• KONSEN TERHADAP KESGILUT
• MENGAWAL PROGRAM KESGILUT SECARA HOLISTIK
• PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KESGILUT

Keputusan Menteri Kesehatan nomor 189 tahun 2019


tentang Komite Kesehatan Gigi dan Mulut
STRUKTUR
KOMITE KESEHATAN GIGI DAN MULUT
PENASEHAT PENGARAH
Menteri Kesehatan Sekretaris Jenderal
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
Direktur Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kepala Badan Litbangkes
Kepala Badan PPSDMK
Inspektur Jenderal

KETUA
drg. Tritarayati, SH, MH.Kes SEKRETARIS I
Direktur Yankes Primer
drg. Saraswati, MPH
WAKIL KETUA SEKRETARIS II
Dr. drg. Laksmi Dwiati, MHA
drg. Indra R. Dharmawan, MKM
Prof. Dr. drg.Tri Erri Astoeti, M.Kes

SUB KOMITE SUB KOMITE SUB KOMITE SUB KOMITE


Advokasi, Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan Manajemen dan Mutu Pelayanan Kesehatan Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Penelitian & Pengembangan
1. Prof. Dr. drg. Anton Rahardjo, MKM (Ketua) 1. drg. Farichah Hanum, M.Kes (ketua) 1. drg. Iwan Dewanto, MMR, Ph.D (Ketua) 1. Dr. drg Taufan Bramantoro, M.Kes (Ketua)
2. Sundoyo, SH, MKM. M.Hum 2. drg. Arianti Anaya, MKM 2. drg. Doni Arianto, MKM 2. drg. Agus Suprapto, M.Kes
3. drg. Widyawati, MKM 3. drg. Harry Agung Tjahyadi, M.Kes 3. dr. Laode M. Hajar Dony 3. drg. Rudi Kurniawan, M.Kes
4. drg. Diono Susilo, MPH 4. dr. Nida Rohmawati, MPH 4. Dr. drg. Julita Hendrartini, M.Kes 4. Dr. drg Masagus Zainuri, M.BioMed
5. drg. Widyawati Garini 5. drg. Ni Kadek Diahantari 5. drg. Naniek Isnaini, M.Kes 5. drg. Melissa Adiatman, Ph.D
6. drg. Nuzulisa Zulkifli 6. Epi Nopiah, S.Pd, M.AP 6. drg. Bulan Rachmadi, M.Kes 6. drg. Tince Jovina, M.Epid
TUGAS DAN FUNGSI KOMITE
1. Menyusun rencana strategis dan rencana aksi upaya kesehatan
gigi dan mulut;
2. Merancang metodologi pelaksanaan dan evaluasi terkait program
upaya kesehatan gigi dan mulut;
3. Menyusun program penanggulangan penyakit gigi dan mulut
berdasarkan fase tumbuh kembang dan kekhususan kebutuhan
penanganan pada fase tertentu dan penyandang disabilitas;
4. Melakukan advokasi agar penyelenggaraan program upaya
kesehatan gigi dan mulut yang telah disusun dapat dilaksanakan
oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, organisasi profesi
kedokteran gigi, dan masyarakat;
5. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana strategis
dan rencana aksi, agar target yang sudah ditetapkan tercapai;
TUGAS DAN FUNGSI KOMITE
6. Melakukan penyebaran/sosialisasi informasi kepada
masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, terkait upaya
kesehatan gigi dan mulut;
7. Mengusulkan kebijakan, pedoman, dan panduan yang
diperlukan untuk tercapainya target upaya kesehatan gigi dan
mulut;
8. Melakukan kolaborasi internasional dengan pihak-pihak yang
terkait upaya kesehatan gigi dan mulut; dan
9. Memberikan rekomendasi atas penyelesaian masalah yang
mungkin timbul terkait pelaksanaan upaya kesehatan gigi dan
mulut.
SITUASI
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
INDONESIA
STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Aceh

North Kalimantan

Riau West Kalimantan East North Sulawesi


Kalimantan
Gorontalo

Riau
Nort Sumatera West
Island
Central Papua
Sulawesi Papua
Noth Maluku
Bangka-
Belitung
West Sumatera West
Sulawesi

Bengkulu
Central Kalimantan
South Kalimantan
South
East
Sulaw
Malu
ku
Populasi 267 Juta
Jaka esi
rta Central South
Java East Java
Sulaw
Bant esi
en West Nusa Tenggara
West
Java Yogyakar
ta
B East Nusa Tenggara
al
i

Rasio Dokter Gigi


1: 10.000 (29.867)
Dokter Gigi Spesialis 3353
Rata – rata penduduk Indonesia memiliki 4 – 5
gigi yang bermasalah (Riskesdas 2018)
PREVALENSI KARIES GIGI DAN PENGALAMAN KARIES GIGI
(DMFT/dmft) MENURUT USIA STANDAR WHO TAHUN 2018
(RISKESDAS 2018)
7 7,8 5 DMFT : Decay Missing Filled Teeth untuk gigi tetap
dmft : decay missing filled teeth untuk gigi sulung
34,5 32,6
dmft DMFT
95
93 92,2 USIA
5-6 12 15 35-44 65+
(Tahun)
65,5 67,4 RERATA 8.43 1.89 2.40 7.02 17.12
Kategori DMFT populasi menurut
WHO:
• 12 tahun, RENDAH (1.2 – 2.6)
5-6 tahun
5 tahun 12 tahun 15 tahun 35-44 tahun 65+ tahun • 35 – 44 tahun, RENDAH (5.0 – 8.9)
GIGI SULUNG 17.4% memiliki
DMFT > 3
KELOMPOK USIA 67.3% anak usia 5 tahun
WHO and FDI memiliki angka pengalaman karies gigi (dmft) ≥6
target : WHO and FDI target:
50% dari anak Tidak ada lagi anak % Penduduk Bebas Karies Gigi (masuk dalam kategori karies anak usia dini yang
5-6 tahun
bebas dari
usia 12 tahun
dengan DMFT> 3 parah/Severe Early Childhood Caries (S-ECC))
% Penduduk Memiliki Karies Gigi
karies gigi
BLOK
PROPORSI PENDUDUK YANG MEMILIKI MASALAH GIGI & MULUT GIGI
DAN MENERIMA PELAYANAN DARI TENAGA MEDIS GIGI UTILISASI
MENURUT PROVINSI 2018
Dari 57.6% penduduk INDONESIA yang mengakui mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut
hanya sejumlah 10.2% yang telah mendapatkan pelayanan dari tenaga medis

Penduduk yang
bermasalah bermasalah gilut
gilut
tenaga medis
Menerima gigi dari tenaga medis gigi
pelayanan
RERATA INDONESIA 73,5%
57,6%
45%

16.4%
5.1% 10,2%

Sultra

Maluku
Kaltara
Sumsel

Jateng

Banten
Kepri

Kalteng

Sumut

Babel

Sulut

Sulteng
Jambi

Jatim

Riau

Malut

Kalsel
Papua

Aceh

Gorontalo

Sulsel
Pabar
NTT

NTB

INDONESIA
Jabar
Bali
Bengkulu

Kalbar
Kaltim

DIY
Lampung

Sumbar

Sulbar
DKI
Memiliki Masalah Gigi& Mulut Dibawah Rerata Memiliki Masalah Gigi& Mulut Diatas Rerata
13 PROVINSI 21 PROVINSI
PROPORSI PENDUDUK YANG MEMILIKI MASALAH GIGI & MULUT
DAN MENERIMA PELAYANAN DARI TENAGA MEDIS GIGI
MENURUT PROVINSI 2018
Dari 57.6% penduduk INDONESIA yang mengakui mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut
hanya sejumlah 10.2% yang telah mendapatkan pelayanan dari tenaga medis

Penduduk yang
bermasalah bermasalah gilut
gilut
Menerima
tenaga pelayanan
medis gigidari tenaga medis gigi RERATA INDONESIA 73,5%
57,6%
45%

16.4%
5.1% 10,2%

Sultra

Maluku
Kaltara
Sumsel

Jateng

Babel

Banten
Kepri

Kalteng

Sumut

Sulut
Jambi

Jatim

Riau

Sulteng
Malut

Kalsel
Papua

Aceh

Gorontalo

Sulsel
Pabar
NTT

NTB

INDONESIA
Jabar
Bali
Bengkulu

Kalbar
Kaltim

DIY
Lampung

Sumbar

Sulbar
DKI
Memiliki Masalah Gigi& Mulut Dibawah Rerata Memiliki Masalah Gigi& Mulut Diatas Rerata
13 PROVINSI 21 PROVINSI
Puskesmas Kekurangan
Tenaga Kesehatan di Indonesia tahun 2018
NO TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS Jumlah Pusk KURANG Nakes
Jumlah %

1 DOKTER UMUM 1,602 16.31%

2 DOKTER GIGI 4,303 43.81%

3 PERAWAT 340 3.46%

4 BIDAN 451 4.59%

5 TENAGA KEFARMASIAN 9,903 2,848 29.00%

6 TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT 3,929 40.01%

7 TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN 3,229 32.88%

8 TENAGA GIZI 2,910 29.63%

9 AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK 4,211 42.88%


Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang Puskesmas
Sumber Data: Pusrengun 2018
KEBIJAKAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
SAAT INI
RENCANA AKSI NASIONAL KESEHATAN GIGI DAN MULUT
2015 - 2030

2015 - 2020 2020 - 2025 2025 - 2030


• DMF-T Umur 12 : 1,26 • DMF-T Umur 12 : 1,14 • DMF-T Umur 12 : 1
• 50% Puskesmas dengan • 75% Puskesmas dengan • 75% Puskesmas dengan
standar program Kesgilut standar Program standar Program Kesgilut
• 50% SD dengan UKGS Kesgilut • 75% SD dengan UKGS
Tahap III • 75% SD dengan UKGS Tahap III
Tahap III • 50% pelaksanaan UKGM
KEPMENKES NO.9 Tahun 2015 • 50% Pelaksanaan
UKGM

BEBAS KARIES
2030
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DENGAN PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN
• Penjaringan kes. peserta didik
• Meja skrining/promkes di Posyandu
• Penilaian faktor resiko karies
• Penjaringan kes. Peserta didik • Upaya preventif (UKGS)
• UKGS tingkat lanjut bagi anak SMP/A &
remaja

Anak SD
PUS & WUS
Balita
• Konseling Kesehatan Gigi
dan mulut Anak SMP/A & remaja • Pemeliharaan kesgilut
• Pelayanan Promotif, (pembiasaan menyikat
preventif dan kuratif gigi sejak dini/knee to
knee)
• ASI eksklusif
Bayi • Pemberian makan
• Menghindari susu dot
Persalinan, nifas &
neonatal

•Pemeliharaan
kesgilut pada bayi
Lansia berkualitas
Pemeriksaan
Kehamilan
• Skrining kesgilut
• Pemeliharaan
kesgilut
SPM Bidang esehatan
• Dasar:
• Peraturan Pemerintah nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal
• Permenkes nomer 4 tahun 2019 tentang SPM bidang
Kesehatan
• Pemda wajib memenuhi hak dasar rakyatnya
• Meliputi seluruh kelompok umur (bumil, bulin, bayi, balita,
usia sekolah, usia produksi dan usia lanjut)
• Meliputi 5 penyakit utama: TB, HIV/AIDS, Hipertensi, DM,
ODGJ
• Sifatnya: promotif, preventif & deteksi dini
• Cakupan harus 100% (berbasis hak azasi manusia)
SPM Kesehatan Kab/Kota
Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas:
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil;
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin;
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
4. Pelayanan kesehatan balita;
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar; (termasuk pemeriksaan gigi)
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus).
PENEMPATAN NUSANTARA SEHAT BERBASIS
TIM & INDIVIDU TAHUN 2017 - 2018
No JENIS TENAGA 2017 2018 (Okt)
1 Dokter 66 96
2 Dokter Gigi 82 83
3 Perawat 274 171
4 Bidan 222 298
5 Tenaga Kesehatan Masyarakat 190 178
6 Tenaga Kesehatan Lingkungan 166 151
7 Ahli Teknologi Laboratorium Medik 185 196
8 Tenaga Gizi 291 294
9 Tenaga Kefarmasian 187 220
TOTAL 1663 1687
Sumber : Badan PPSDMK, November 2018
PERMASALAHAN

1. Belum ada yang mengawal program kesgilut terutama program promotif, preventif
secara holistic
2. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut belum merata di semua lapisan masyarakat
dan di pelosok daerah Indonesia
3. Kurangnya koordinasi dengan Daerah sehingga program Kesehatan gigi dan mulut
tidak berjalan maksimal.
4. Kegiatan yang dilakukan hanya skrining dan tidak ada tindaklanjut.
5. SDM kesehatan gigi dan mulut dirasakan masih kurang, karena penyebaran tenaga
yang ada belum merata. Masih banyak Puskesmas belum memiliki tenaga
kesehatan gigi dan mulutnya sesuai dengan standar yang berlaku.
6. Pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan gigi masih terbatas
TUGAS KOMITE
NO SUB KOMITE SUB KOMITE SUB KOMITE SUB KOMITE
Advokasi, Pemberdayaan Manajemen dan Mutu Pembiayaan dan Penelitian &
Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan Jaminan Pengembangan
Kemitraan Kesehatan
RENCANA KERJA KOMITE TAHUN 2019
NO
NO KEGIATAN
KEGIATAN APRIL
APRIL MEI MEI JUNI JUNI JULI JULI AGS AGS SEPT SEPT OKT OKT NOV NOVDES DES

Rapat Koordinasi 1
5 MAIN PROJECTS OF WHO HQ WORKPLAN 2018-20

Global Oral Health Report

Phase Down Use of Dental Amalgam

Population-based Strategies to Oral Diseases


Prevention

Digital Technology to Improve Oral Health

Global Oral Health Information Systems


TERIMA KASIH

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes @ditjenyankes


SEJARAH KESEHATAN GIGI
DAN MULUT

Anda mungkin juga menyukai