Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DILEMA IPTEK TERHADAP PERAWATAN PASIEN HIV AIDS

Disusun Oleh :

Yollanda Trimelta

1802116

Dosen pembimbing: Ns. Andika Herlina, M. Kep

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmatNya kelompok dapat menyelesaikan tugas
Praktik Keperawatan Transkultural tentang “Dilema IPTEK Terhadap
Perawatan Pasien HIV AIDS” dalam bentuk makalah.
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki saya. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini
agar dapat bermanfaat bagi semua pihak di masa yang akan datang.

Padang, Juni 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................2

A. Defenisi...........................................................................................................2

B. Dampak IPTEK dalam Kesehatan..................................................................2

C. Definisi HIV AIDS........................................................................................3

D. Prinsip Mengatasi Dilema IPTEK...................................................................4

E. Pengkajian Yang Berhubungan Dengan Teknologi........................................5

BAB III......................................................................................................................7

PENUTUP..................................................................................................................7

A. Kesimpulan.....................................................................................................7

B. Saran................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................8
SS

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dilema IPTEK dalam ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh
usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Teknologi adalah
metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan
atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yangg diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia. Sebagian beranggapan teknologi adalah
barang atau sesuatu yang baru.
Nilai budaya yang berbeda melalui proses interaksi sosial,
Transcultural Nursing merupakan suatu area kajian ilmiah yang berkaitan
dengan perbedaan maupun kesamaan nilai nilai budaya ( nilai budaya yang
berbeda, ras, yang mempengaruhi pada seorang perawat saat melakukan
asuhan keperawatan kepada klien/ pasien ). Leininger ( 1991 )

B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi dari dilema, keperawatan transkultural dan IPTEK?
2. Apa dampak IPTEK dalam kesehatan?
3. Apa defenisi HIV AIDS
4. Bagaimana prinsip mengatasi dilema IPTEK?
5. Pengkajian yang berhubungan dengan teknologi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari dilema, keperawatan transkultural, dan
IPTEK.
2. Untuk mengetahui dampak IPTEK dalam kesehatan.
3. Untuk mengetahui defenisi pasien HIV AIDS
4. Untuk mengetahui prinsip mengatasi dilema IPTEK.
5. Untuk mengetahui pengkajian yang berhubungan dengan teknologi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), dilema mengandung arti
situasi sulit yg mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua kemungkinan
yg sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan, situasi yg sulit
dan membingungkan. Dilema, suatu pilihan yang kadang-kadang sulit sekali
untuk menentukan pilihan.
Definisi iptek dalam perkembangannya merupakan iptek harus didasari
terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab. agar semua masyarakat
merasakan iptek secara merata. di satu sisi telah terjadi perkembangan yang
sangat baik di aspek kesehatan yang banyak ditemukan alat-alat iptek dalam
kesehatan seperti:
1. Endoscopy, Magnetic Ressonance Imaging (MRI)
2. Termografi
3. Pulse Oxymetri
4. X-RAY (sinar X)
5. CT-SCAN
6. Electro Myograph (EMG)
7. Electro Encephalography (EEG), dll.

B. Dampak IPTEK dalam Kesehatan


1. Dampak Positif
a. Perkembangan teknologi dapat membuka banyak lapangan pekerjaan
baru, sehingga sumber daya manusia dapat berperan, baik tenaga
maupun pikiran.
b. Terpenuhinya kebutuhan manusia akan kemakmuran materi,
kemudahan serta manusia dapat mendayagunakan sumber daya alam
lebih efektif dan efisien.
c. Manusia dapat mengubah sistem transformasi dan komunikasi sehingga
menimbulkan kemudahan.
Berikut ini merupakan beberapa yang kita ketahui dan lazim kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari:
a. Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius,
transplantasi vaksinasi bidang kedokteran dan pengobatan dalam rangka
peningkatan kesehatan masyarakat telah maju dengan pesat. Penemuan
dalam bidang-bidang tersebut telah membebaskan manusia dari bahaya
maut, akibat penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperti,
cacar, pes, malaria, TBC, tumor, kanker, dan lain-lain.
b. Ditemukannya alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang telah
rusak. Misalnya mata (baik mata buatan maupun donor mata), ginjal
dan jantung.
c. Ditemukannya keahlian dalam bidang operasi plastik, sehingga hidung
yang pesek dapat menjadi mancung, dan lain-lain.
d. Diketemukannya peralatan untuk mengolah sampah dan limbah
sehingga sampah dan limbah tidak lagi mengganggu kelangsungan
hidup manusia.

2. Dampak Negatif

2
Kemampuan teknologi dalam mengatasi berbagai permasalahan
kesehatan tidak menutup kemungkinan juga akan menimbulkan dampak
negatif. Yaitu timbulnya penyakit-penyakit baru, baik langsung maupun
tidak langsung.
a. Efek radiasi yang berpotensi menimbulkan penyakit baru
Sejumlah penelitian yang dilakuan menunjukkan radiasi telepon
genggam berakibat buruk terhadap tubuh manusia. Misalnya
meningkatkan risiko terkena tumor telinga dan kanker otak,
berpengaruh buruk pada jaringan otak, merusak dan mengurangi
jumlah sperma hingga 30 persen, mengakibatkan meningioma,
neurinoma akustik, acoustic melanoma, dan kanker kelenjar
ludah. Sayangnya, tak satu pun 6 vendor telepon seluler terbesar
dunia merespon hasil-hasil penelitian tersebut.
b. Efek Ketergantungan
Teknologi yang kian berkembang juga dapat menimbulkan timbal
balik yang bersifat negatif seperti sifat ketergantungan. Para
pengkonsumsi obat antibiotik yang banyak beredar di masyarakat
ternyata tidak semata-mata hanya mengurangi keluhan yang ada
tetapi juga menimbulkan ketergantungan dengan intensitas yang
berbeda-beda dari masing-masing jenis antibiotik.
c. Kesalahan Persepsi
Efek negatif yang juga dapat timbul karena kesalahan dari
persepsi masyarakat dalam mengkaji suatu pengetahuan yang ia
dapatkan. Salah satu contoh yang terjadi di kalangan masyarakat
adalah maraknya keinginan para penikmat kolesterol berlebih.
Mereka memiliki anggapan yang mengatakan bahwa untuk
mngurangi berat badan maka salah satu hal yang harus dilakukan adalah
mengurangi jumlah porsi serta kuantiatas makanan yang
dikonsumsi.
d. Kerahasiaan seseorang tidak terjamin
Majunya peradaban teknologi juga tidak menjamin bahwa
penggunanya merasa aman atau terlindungi terhadap sesuatu yang
berhubungan dengan privasi. Sekarang telah diciptakan pula
perangkat lunak yang bisa mengukur risiko kanker payudara bagi
wanita. Pasien bisa mengirim email untuk meminta rekaman
medik ke dokter. Namun hal ini masih dinilai memiliki
permasalahan yang kaitannya dengan privasi pasien dan
keamanan data tersebut.
e. Terganggunya syaraf manusia
Syaraf merupakan organ vital yang perlu dilindungi. Namun
teknologi juga menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini
berbahaya bagi stabilitas syaraf. Salah satu contoh printer yang
menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebih rendah
bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini
printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser
printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf
manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa
nyeri.
C. Definisi HIV AIDS
3
a. HIV
HIV merupakan singkatan dari “Human Immunodeficiency Virus”. HIV
merupakan retovirus Yng menjangkit sel-sel sistem kekebalan tubuh
manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages, komponen-
komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau
menggangu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan defisiensi kekebaln
tubuh.
b. AIDS
AIDS merupakan singkatan dari “Acquired Immunodeficiency Syndrome”
dan menggambarkan berbagai gejala memerangi infeksi yang terkait dengan
menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai
penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi
tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi
AIDS.

D. Prinsip Mengatasi Dilema IPTEK


Menurut Ismaini (2001), ada beberapa prinsip yang mengatasi dilema
IPTEK di antaranya:
1. Otonomi
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berpikir logis dan memutuskan. Orang dewasa dianggap
kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri,
memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang
dihargai. Prinsip otonomi ini adalah bentuk respek terhadap
seseorang, juga dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa
dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan
diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak hak pasien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya.
2. Benefisiensi
Benefisiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik.
Kebaikan juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau
kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Kadang-kadang
dalam situasi pelayanan kesehatan kebaikan menjadi konflik
dengan otonomi.
3. Keadilan (justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal
dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam praktek
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar
sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
4. Nonmalefisien
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/ cedera secara fisik
dan psikologik.

4
5. Veracity (kejujuran)
Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi
akurat, komprehensif dan objektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan penerimaan
6. Fidelity
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada
komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia
pasien. Ketaatan, kesetiaan adalah kewajiban seeorang untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan itu
menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang
menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah
untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
7. Kerahasiaan (confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi
tentang klien harus dijaga privasi-nya. Apa yang terdapat dalam
dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam
rangka pengobatan klien. Tak ada satu orangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijin kan oleh klien
dengan bukti persetujuannya. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikannya pada teman atau keluarga tentang
klien dengan tenaga kesehatan lain harus dicegah.
8. Akuntabilitas (accountability)
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa
tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan
untuk menilai orang lain. Akuntabilitas merupakan standar yang
pasti yang mana tindakan seorang professional dapat dinilai
dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

E. Pengkajian Yang Berhubungan Dengan Teknologi


Menurut Pratiwi (2011), Teknologi kesehatan adalah sarana yang
memungkinkan manusia untuk memilih atau mendapat penawaran
menyelesaikan masalah dalam pelayanan kesehatan. Berkaitan dengan
pemanfaatan teknologi kesehatan maka perawat perlu mengkaji berupa persepsi
klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi masalah
kesehatan saat ini, alasan mencari bantuan kesehatan, persepsi sehat sakit,
kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan. Alasan klien tidak mau
operasi dan klien memilih pengobatan alternatif. Klien mengikuti tes
laboraturium darah dan memahami makna hasil tes tersebut. Beberapa hal yang
perlu dikaji tentang teknologi adalah :
1. Menurut pasien apakah teknologi kesehatan itu ?
2. Bagaimanakah persepsi pasien terhadap teknologi kesehatan ?
3. Adakah pantangan pasien terhadap teknologi kesehatan, menyangkut
waktu, alat dan tempat ?
4. Pernahkan pasien mengenal teknologi kesehatan ?
5
5. Tahukah pasien manfaat teknologi kesehatan ?
6. Bagaimanakah kebiasaan pasien mengunakan berbagai teknologi selain
teknologi kesehatan ?

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Definisi iptek dalam perkembangannya merupakan iptek harus didasari
terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab. agar semua masyarakat
merasakan iptek secara merata.
Dampak iptek dalam aspek kesehatan, antara lain yaitu:
1. Perkembangan teknologi dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru,
sehingga sumber daya manusia dapat berperan, baik tenaga maupun
pikiran.
2. Terpenuhinya kebutuhan manusia akan kemakmuran materi, kemudahan
serta manusia dapat mendayagunakan sumber daya alam lebih efektif dan
efisien.
3. Manusia dapat mengubah sistem transformasi dan komunikasi sehingga
menimbulkan kemudahan.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya mahasiswa
keperawatan dapat memperoleh ilmu yang lebih tentang “Dilema IPTEK
Terhadap Perawatan Pasien HIV AIDS”. Semoga makalah ini dapat dijadikan
sumber literatur yang layak digunakan untuk mahasiswa.

7
DAFTAR PUSTAKA

Farma, Budi. Makalah Dilema IPTEK dalam Transkultural Nursing.


www.academia.edu. (Diunduh 02 Maret 2020)
Prayuda, Bryan. Dilema IPTEK. slideplayer.com. (Diunduh 02 Maret 2020)

Anda mungkin juga menyukai