Anda di halaman 1dari 8

4.

2 Bahan dan perlengkapan


4.2.a. Kabel Fiber Optik
Gambar 9 Fiber Optik

Kabel fiber optik dibuat dari kaca yang dibungkus oleh pelindung dan material
penguat. Fiber optik menggunakan cahaya untuk menghantar isyarat,
berbeda dengan kabel tembaga yang menggunakan sinyalelektronik. karena
itu kabel jenis ini tidak terpengaruh dengan gangguan elektromagnet. Kabel
fiber optik sangat sesuai digunakan di kawasan yang banyak gangguan
elektromagnet dan jarak yang jauh. Kabel fiber optik mendukung transmisi
data berkecepatan tinggi tidak sama halnya dengan kabel tembaga (UTP dan
Coaxial). besarnya data yang dapat di transmisikan memungkinkan
penggunaan komunikasi yangmembutuhkan kecepatan seperti video
konference. 10BaseF, 100BaseF, 1000BaseF merujuk kepada spesifikasi fiber
optik yang membawa sinyal ethernet, angka F merujuk kepada Fiber.
Connector yang selalu digunakan untuk menyambung kabel fiber optik ialah
ST connector yang menyerupai BNC Connector. Namun begitu SC connector
akan menjadi lebih populer karena mudah digunakan. Penggunaan fiber optik
umumnya digunakan pada jaringan besar dan jaringan tulang punggung
(backbone). Tipe ini berisi satu serat kaca tipisyang mengalirkan data
dalam pulsa cahaya. Cahaya pulsa merepresentasikan informasi digital yang
dibawamelalui jaringan. Harga dan instalasi fiber optik memang
mahal walaupun kini semakin turun karena itu pada umumnya orang
kemudian mengkombinasikannya dengan kabel tembaga. berdasarkan jallur sinyal
yang dikirimkan, FO dibagi menjadi 2, yaitu Single mode dan Multi
mode.
Karakteristik dan ciri-ciri media tipe ini adalah :
Perlindungan terinfeksi ada
Maks. Bandwith 100 Mbps ~ 1 Gbps
Maks. kabel 2000 meter

1
Soket ST (Spring Loaded Twist)
Biaya mahal jika
Topologi fisik Bus & Star
INnstalasi paling rumit
Fungsi:
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk
komunikasi suara dan data.
4.2.b Kabel NYAF
Gambar 10 kabel NYAF 0,75 mm

4.2.c. Kabel NYY


Gambar 11 kabel NYY

4.2.c Sensor
Proximiti switch
Proximity Switch atau Sensor Proximity adalah alat pendeteksi yang bekerja
berdasarkan jarak obyek terhadap sensor. Karakteristik dari sensor ini adalah
menditeksi obyek benda dengan jarak yang cukup dekat, berkisar antara 1 mm

2
sampai beberapa centi meter saja sesuai type sensor yang digunakan. Proximity
Switch ini mempunyai tegangan kerja antara 10-30 Vdc dan ada juga yang
menggunakan tegangan 100-200VAC.
Gambar 12 Sensor Proximiti Switch

Hampir di setiap mesin mesin produksi sekarang ini menggunakan sensor jenis
ini, sebab selain praktis sensor ini termasuk sensor yang tahan terhadap
benturan ataupun goncangan, selain itu mudah pada saat melakukan perawatan
ataupun perbaikan penggantian.
Proximity Sensor terbagi 4 macam, yaitu:
Proximity Inductive
Proximity Capacitive
Proximiti Magnetk
Proximity Optik

Proximity Inductive
Berfungsi untuk mendeteksi obyek besi/metal. Meskipun terhalang oleh benda
non-metal, sensor akan tetap dapat mendeteksi selama dalam jarak (nilai)
normal sensing atau jangkauannya. Jika sensor mendeteksi adanya besi di area
sensingnya, maka kondisi output sensor akan berubah nilainya.
Gambar 13 Proximity Induktive

3
Sensor proximity Kapasitif
Sensor proximity kapasitif bekerja untuk mendeteksi ada atau tidaknya objek
dengan melihat perubahan nilai kapasitansi ketika didekatkan dengan benda
tertentu. Sensor ini akan membangkitkan medan elektrik dan nantinya akan
mendeteksi nilai kapasitansi ketika medan elektrik ini memotong suatu
objek. Dalam fisika kita punya persamaan untuk besarnya nilai kapasitansi
suatu benda .
Dari sini kita lihat bahwa perubahan nilai kapasitansi tergantung
beberapa faktor yaitu :
Jarakdan posisi benda di depan sensor proximity
Ukuran dan bentuk objek
Konstanta dielektrik benda tersebut

Karena hubungan perubahan jarak dengan benda dan nilai kapasitansi tidak
linier, maka sensor ini sulit dipakai sebagai pendeteksi jarak. Aplikasinya
hanya sebagai pendeteksi ada atau tidaknya benda (baik logam maupun
nonlogam) dengan mengatur nilai set point kapasitansinya terhadap benda
yang akan kita deteksi.
Sensor yang digunakan dalam training ini adalah jenis IFM KB0025
Capacitive Sensors 24Vdc.
Gambar 14 Sensor Kapasitif

Untuk mengecek sensor ini dapat bekerja atau tidak dapat menggunakan
relay untuk melihat relay nya terjadi kontak atau tidak ketika diletakkan
benda didepan sensor (juga untuk mengatur set point ketika terdeteksi ada
benda atau tidak dengan kontak relay). Sensor ini hanya menggunakan 2
kabel (Brown and Blue), jadi kita tidak perlu memperhatikan sensor ini tipe
PNP atau NPN
Gambar 15 Sensor NPN

4
Sensor Magnetik
Penggunaan saklar ini, biasanya digunakan bila keadaan sekitarnya tidak
memungkinkan memakai saklar mekanik, misalnya dikarenakan banyak debu,
pasir ataupun lembab. Biasanya saklar pembatas buluh ini diaktuasikan
dengan magnet yang terpasang pada silinder. Dengan adanya magnet, maka
buluh kawat akan tersambung ataupun terputus bila magnet itu mendekati
atau menjauhi buluh kawat tersebut
Gambar 16 sensor Magnetik

Fotoelektik (Photoelectric)
Sensor jarak jenis ini bekerja dengan memancarkan cahaya untuk mendektesi
benda-benda yang terdiri dari pemancar emitter (sumber cahaya) dan receiver
(penerima). Ada tiga type fotoelektic antara lain :
Direct Reflection
Gamabar 17 Sensor Foto elektrik

Reflection with reflector

Thru Beam

5
6
7
8

Anda mungkin juga menyukai