Anda di halaman 1dari 9

Nama : Safira Chairunnisa

Nim : 1172050090
Kelas : 5c/ Pendidikan Matematika
Mata kuliah : Program Linear
Tugas : Ceramah dan doa
Ceramah

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakaatuh.

ِ َ‫ٍ َخات َ ِم األ َ ْن ِبي‬،‫س ِي ِدنَا ُم َح َّمد‬


‫اء‬ َ ‫علَى‬ َ ‫ص ِل‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.‫واليقين‬
ِ ‫ان‬ ِ ْ ‫ الَّذِي َحبَانَا ِب‬،‫ق ا ْل ُم ِبي ِْن‬
ِ ‫اْل ْي َم‬ ِ ‫ا َ ْل َح ْم ُد ِهللِ ا ْل َم ِل ِك ا ْل َح‬
‫ أ َ َّما بَ ْع ُد‬.‫الد ْي ِن‬
ِ ‫ان ِإلَى يَ ْو ِم‬ َ ْ‫ َو َم ْن ت َ ِبعَ ُه ْم ِب ِإح‬،‫ص َحا ِب ِه األ َ ْخيَ ِار أَجْ َم ِعين‬
ٍ ‫س‬ ْ َ ‫ َوأ‬،‫ط ِيبِ ِين‬
َّ ‫علَى آ ِل ِه ال‬َ ‫ َو‬،‫س ِلين‬ َ ‫َوال ُم ْر‬

Syukur tak lupa kita panjatkan kepada yang maha kuasa, yang kekuasaannya tidak ada
tandingannya. Tuhan yang Maha Esa Allah SWT. Yang mana karna limpahan kasih sayang-
Nya kita dapat berkumpul dimajlis yang mudah-mudahan dirahmati Allah seperti sekarang ini,
aamiin.

Sholawat dan salam marilah kita hanturkan kepada junjungan nabi akhiruzzaman,
kekasih sang rahman, pendobrak kedzoliman, bagunda nabi Muhammad Saw. Yang mana telah
membawa umat-nya dari zaman kebodohan hingga zaman yang penuh dengan cahaya keilmuan
seperti sekarang ini.

Ditempat yang mubarokah ini, izinkan saya sekiranya menyampaikan ceramah yang berjudul
“Pentingnya Tidak Berputus Asa dengan Taubatmu”

Dosa, bertaubat, berbuat dosa lagi lalu bertaubat. Sering terjadi, karena iman yang
senantiasa naik dan turun seperti dalam hadis Rasulullah bersabda :

ُ‫س ْبعُونَ بَابًا فَأ َ ْدنَا َها إِ َما َطة‬ ْ ‫اْلي َمانُ ِب‬
َ ‫ض ٌع َو‬ ِ « -‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ‫َّللا‬ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫ع َْن أ َ ِبى ُه َري َْرةَ قَا َل قَا َل َر‬
َّ َّ‫يق َوأ َ ْرفَعُ َها قَ ْو ُل الَ إِلَ َه إِال‬
» ُ‫َّللا‬ َّ ‫األَذَى ع َِن ال‬
ِ ‫ط ِر‬

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu


‘alaihi wa sallam bersabda, “Iman itu ada tujuh puluh sekian pintu. Yang paling rendah dari
iman adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan. Yang paling tinggi adalah kalimat laa
ilaha illallah.” (HR. Muslim, no. 35 dan Tirmidzi, no. 2614)

Karena dinyatakan dalam hadits bahwa iman itu ada yang rendah dan ada yang tinggi
menunjukkan bahwa iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang. Abu al-Hajjâj Mujâhid bin
Jabr al-Makki (wafat tahun 104 H) menyatakan:

َ ‫ا ِإلي ِْمانُ قَ ْول َو‬


ُ ُ‫ع َم ٌل يَ ِز ْي ُد َو يَ ْنق‬
‫ص‬

Iman itu adalah perkataan dan perbuatan, bertambah dan berkurang. Diriwayatkan oleh
`Abdullâh bin Ahmad dalam kitab As-Sunnah 1/335.

Iman yang bertambah dan berkurang bisa jadi adalah salah satu alasan seseorang
berbuat dosa kemudian bertaubat. Seseorang yang kembali berbuat dosa mungkin sedang
berada di fase imannya yang berkurang. Meskipun bukan berarti iman yang sedang berkurang
menjadi alasan terus menerus seseorang melakukan kesalahan berulang kali. Karena meskipun
Allah Maha Penerima Taubat, seseorang tidak bisa melakukan taubat dengan tidak sungguh-
sungguh dengan dalih setelah melakukan dosa bisa bertaubat kmbali. Taubat yang Allah terima
ialah taubat yang sungguh-sungguh tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi. Meskipun
berulang kali bertaubat atas kesalahan yang sama, asal sungguh sungguh In Syaa Allah, Allah
mengampuni dosa kita. Semoga tak pernah terbesit sedikitpun pemikiran untuk putus asa akan
ampunan Allah.

Jamaah yang mudah-mudahan Allah rahmati

Menjadi hamba yang Allah cintai adalah keinginan setiap orang yang beriman. Jika kita
belum bisa menjadi hamba yang dicintai karena kita berbuat kebaikan karena Allah, karna
Allah mencintai orang orang yang berbuat kebaikan seperti dalam suroh Ali Imran ayat 134 :

ِ ْ‫َّللاُ يُ ِحب ا ْل ُمح‬


َ‫سنِين‬ ِ َّ‫َاظ ِمينَ ا ْلغَ ْي َظ َوا ْل َعافِينَ ع َِن الن‬
َّ ‫اس ۗ َو‬ ِ ‫اء َوا ْلك‬
ِ ‫اء َوالض ََّّر‬ َّ ‫الَّ ِذينَ يُ ْن ِفقُونَ فِي ال‬
ِ ‫س َّر‬

Yang Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Atau belum mampu menjadi hamba yang di cintai Allah karena sungguh-sungguh
bertakwa, takut sekali maksiat. Dalam Al-Quran Allah surah Ali Imran Ayat 76 berfirman:

َّ َّ‫بَلَ ٰى َم ْن أ َ ْوفَ ٰى بِعَ ْه ِد ِه َواتَّقَ ٰى فَ ِإن‬


َ‫َّللاَ يُ ِحب ا ْل ُمت َّ ِقين‬

Yang Artinya: (Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan
bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.

Atau masih belum mampu menjadi hamba Allah yang sabar dari berbagai macam ujian.
Seperti yang disebutkan dalam Al-Quran surah Ali- Imran ayat 146 :

ْ ‫ضعُفُوا َو َما ا‬
ۗ ‫ستَكَانُوا‬ َ ‫َّللاِ َو َما‬
َّ ‫سبِي ِل‬ َ َ ‫ير فَ َما َو َهنُوا ِل َما أ‬
َ ‫صابَ ُه ْم فِي‬ ٌ ِ‫َو َكأَيِ ْن ِم ْن نَبِي ٍّ قَات َ َل َمعَهُ ِربِيونَ َكث‬
َ‫صابِ ِرين‬
َّ ‫َّللاُ يُ ِحب ال‬
َّ ‫َو‬

Yang artinya: Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah
besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang
menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh).
Allah menyukai orang-orang yang sabar.

Atau masih belum mampu menjadi hamba Allah yang tawakkal setelah ikhtiar dan doa
maksimal. Dalam Al-Quran surah Ali Imran ayat 159 Allah berfirman:

ْ ‫ع ْن ُه ْم َوا‬
‫ست َ ْغ ِف ْر‬ ُ ‫ب ََل ْنفَضوا ِم ْن َح ْو ِلكَ ۖ فَاع‬
َ ‫ْف‬ ِ ‫غ ِلي َظ ا ْلقَ ْل‬
َ ‫ظا‬ ًّ َ‫َّللاِ ِل ْنتَ لَ ُه ْم ۖ َولَ ْو ُك ْنتَ ف‬
َّ َ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍّة ِمن‬
َ‫َّللاَ يُ ِحب ا ْل ُمت َ َو ِك ِلين‬ َّ ‫علَى‬
َّ َّ‫َّللاِ ۚ إِن‬ َ ‫لَ ُه ْم َوشَا ِو ْر ُه ْم فِي ْاْل َ ْم ِر ۖ فَ ِإذَا ع ََز ْمتَ فَت َ َو َّك ْل‬

Yang artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Atau belum mampu menjadi hamba Allah yang berjihad di jalan Allah . Dalam Al-
Quran surah As-Shaff ayat 4 Allah berfirman :
‫وص‬
ٌ ‫ص‬ُ ‫صفًّا َكأَنَّ ُه ْم بُ ْن َيانٌ َم ْر‬ َ ‫َّللاَ يُ ِحب الَّ ِذينَ يُقَاتِلُونَ فِي‬
َ ‫سبِي ِل ِه‬ َّ َّ‫إِن‬
Yang artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

Jika kita tidak bisa menjadi hamba yang Allah cintai karena yang saya sebutkan di atas,
Maka jadilah kita sebagai hamba yang Allah cintai karena sungguh-sungguh bertaubat, tidak
pernah mengulangi maksiatnya lagi. Dalam Al-Quaran surah Albaqarah ayat 222 Allah
befirman :

‫يض ۖ َو ََل ت َ ْق َربُوهُنَّ َحت َّ ٰى يَ ْط ُه ْرنَ ۖ فَ ِإذَا‬ َ ِ‫يض ۖ قُ ْل ُه َو أَذًى فَا ْعت َ ِزلُوا الن‬
ِ ‫سا َء فِي ا ْل َم ِح‬ ِ ‫سأَلُونَكَ ع َِن ا ْل َم ِح‬
ْ َ‫َوي‬
َ‫َّللاَ يُ ِحب الت َّ َّوابِينَ َويُ ِحب ا ْل ُمت َ َط ِه ِرين‬
َّ َّ‫َّللاُ ۚ إِن‬ ُ ‫ت َ َط َّه ْرنَ فَأْتُوهُنَّ ِم ْن َحي‬
َّ ‫ْث أ َ َم َر ُك ُم‬
Yang artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu
adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu
haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah
suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri.

Bertaubat dan terus bertaubat tanpa ada sedikitpun rasa Putus asa akan taubat yang
berulang kali. Karna sungguh salah satu yang setan inginkan bukan hanya kita yang melakukan
maksiat. Tapi juga menginginkan untuk kita hamba Allah PUTUS ASA akan taubat kepada
Allah. Allah berfirman dalam Al-Quran surah Az Zumar ayat 53 yang berbunyi :

َ ُ‫َّللاَ يَ ْغ ِف ُر الذن‬
‫وب َج ِميعًا ۚ إِنَّهُ ُه َو‬ ُ َ‫علَ ٰى أ َ ْنفُس ِِه ْم ََل ت َ ْقن‬
َّ ‫طوا ِم ْن َرحْ َم ِة‬
َّ َّ‫َّللاِ ۚ إِن‬ ْ َ ‫ِي الَّ ِذينَ أ‬
َ ‫س َرفُوا‬ َ ‫قُ ْل يَا ِعبَاد‬
‫الر ِحي ُم‬
َّ ‫ور‬ُ ُ‫ا ْلغَف‬

Yang Artinya : Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.

Asbabunnuzul atau sebab turun ayat tersebut yaitu Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim
dengan sanad yang shahih, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ayat ini (az-Zumar: 53)
turun berkenaan dengan kaum musyrikin Mekah, yang keterlaluan dalam melakukan maksiat.
Ayat ini memperingatkan mereka untuk tidak putus harapan mencari ampunan Allah.

Diriwayatkan oleh al-Hakim dan ath-Thabarani, yang bersumber dari Ibnu ‘Umar
bahwa Ibnu ‘Umar berkata: “Kami pernah menganggap bahwa tobat seseorang yang
menyeleweng dari agama Islam, bahkan meninggalkannya dengan penuh kesadaran, tidak akan
diterima. Ketika Rasulullah tiba di Madinah (saat hijrah dari Mekah) turunlah ayat ini (az-
Zumar: 53)”, yang menegaskan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-hamba-Nya
walaupun telah melampaui batas.

Diriwayatkan oleh ath-Thabarani dengan sanad yang lemah yang bersumber dari Ibnu
‘Abbas bahwa Rasulullah mengirim utusan kepada Wahsyi (pembunuh paman beliau,
Hamzah) agar dia masuk Islam. Wahsyi menjawab: “Bagaimana mungkin engkau mengajak
aku masuk agama Islam, padahal engkau menganggap bahwa orang yang membunuh, berzina,
atau syirik, akan mendapat siksa, bahkan dilipatgandakan siksanya pada hari kiamat, serta
abadi di dalamnya dengan terhina. Aku termasuk orang seperti itu. Apakah ada pengecualian
bagiku?” Maka turunlah surah Maryam ayat 60 dan surah al-Furqon ayat 70, yang
menunjukkan jalan seharusnya. Setelah turun ayat tersebut, Wahsyi berkata: “Syarat itu terlalu
berat bagiku. Mungkin aku tidak akan sanggup melaksanakannya.” Maka turunlah surah an-
Nisa’ ayat 48 dan 116, yang menegaskan bahwa Allah akan mengampuni dosa seseorang
kecuali syirik. Sehubungan dengan turunnya ayat tersebut, Wahsyi berkata: “Aku masih ragu,
apakah aku termasuk orang yang dikehendaki Allah untuk diampuni? Apakah ada ketentuan
selain itu?” Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas (az-Zumar: 53) yang melarang
berputus asa dari rahmat Allah. Setelah ayat tersebut turun, Wahsyi berkata: “Inilah yang aku
harapkan.” Kemudian iapun masuk Islam.

Jelas dari ayat tersebut dan penjabaran sebab turunnya, bahwa janganlah kita sebagai
hamba Allah berputus asa akan ampunan Allah. Karena Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Jangan sampai apa yang di inginkan setan yaitu kita berputus asa akan ampunan
Allah terwujud. Karena mungkin saat berfikir untuk berputus asa akan taubat atau ampunan
Allah hal pertama yang kita lupakan adalah melupakan bahwa Allah Maha Pengampun, Maha
Pengasih, Maha Penyayang dan yang terpenting Maha Penerima Taubat. Sekalipun dosa kita
sebanyak buih dilautan. Dalam hadits berbunyi :
Anas bin Malik menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

َ‫علَى َما كَانَ فِيكَ َوالَ أُبَا ِلى يَا ا ْبنَ آ َد َم لَ ْو بَلَغَتْ ذُنُوبُك‬ َ َ‫غفَ ْرتُ لَك‬ َّ ‫قَا َل‬
َ ‫َّللاُ يَا ا ْبنَ آ َد َم إِنَّكَ َما َدع َْوتَنِى َو َر َج ْوتَنِى‬
‫ض َخ َطايَا ث ُ َّم لَ ِقيتَنِى‬ ِ ‫ب األ َ ْر‬
ِ ‫غفَ ْرتُ لَكَ َوالَ أُبَا ِلى يَا ا ْبنَ آ َد َم إِنَّكَ لَ ْو أَت َ ْيتَنِى بِقُ َرا‬ ْ ‫اء ث ُ َّم ا‬
َ ‫ست َ ْغفَ ْرتَنِى‬ َّ ‫عنَانَ ال‬
ِ ‫س َم‬ َ
ً‫ش ْيئ ًا ألَت َ ْيت ُكَ بِقُ َرابِ َها َم ْغ ِف َرة‬
َ ‫الَ تُش ِْركُ بِى‬

”Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku,
maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya
dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan.
Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi
dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu
dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi no. 3540. Abu Isa mengatakan bahwa
hadits ini ghorib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Jika masih bingung mengapa bisa begitu ? Jelas karea Allah mencintai hambanya yang
bertaubat, seperti yang telah disebutkan di atas.

Sekarang, marilah kita senantiasa terus bertaubat. Jangan lelah untuk senantiasa
bertaubat, apalagi berputus asa akan Ampunan Allah atau atas taubat kita. Karna bahkan
Rasullah yang sudah Allah jamin masuk surga pun telah memberikan contoh kepada umatnya
dalam meminta ampunan (istighfar) dan bertaubat kepada Allah Ta’ala. Beliau beristighfar dan
bertaubat lebih dari 70 kali bahkan sampai 100 kali dalam setiap hari. Sebagaimana dalam
hadits berbunyi :, sebagaimana diisyaratkan dalam hadits berikut ini,

َّ ‫ َو‬:‫سلَّ َم َيقُ ْو ُل‬


‫َّللاِ ِإنِي‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ِ‫َّللا‬
َّ ‫س ْو َل‬ُ ‫س ِمعْتُ َر‬ َ :َ‫ع ْنهُ قَال‬ َّ ‫َوع َْن أ َ ِبي ُه َري َْرةَ َر ِض َي‬
َ ُ‫َّللا‬
َ ‫يو ِم أ َ ْكث َ َر ِم ْن‬
ً‫س ْب ِع ْينَ َم َّرة‬ ُ ‫َّللا َوأ َ ت ُ ْو‬
ْ ‫ب ِإلَ ْي ِه فِي ا ْل‬ ْ َ ‫ْل‬
َّ ‫ست َ ْغ ِف ُر‬

Dari Abu Hurairah r.a berkata, saya mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Demi Allah,
sesungguhnya aku benar-benar memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya
setiap hari lebih dari tujuh puluh kali. (diriwayatkan al-Bukhari).

‫أخالَقِه َو ُم ُر ْوا ِب َم ْع ُر ْوفِ ِه َوا ْن َه ْوع َْن ُم ْنك َِر ِه أ َقُ ْو ُل قَ ْو ِلي ِ َهذأ‬ ْ ‫ِت ْلكَ ِه َي ت َ ْو ِج ْي َهاتِ ْي فَاتَّقُ ْو هللاَ َوت َ َحلَّقُ ْو ا ِب‬
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬ َّ ‫س ِل ِم ْينَ َوالعَ ْف ُو ِم ْن ُك ْم َوال‬
ْ ‫لي َولَ ُك ْم َو ِل َج ِمي ِْع ال ُم‬
ْ َ‫ست َ ْغ ِف ُرهللا‬
ْ ‫َوا‬
ُ ُ ‫ست َ ْغ ِف ُركَ َوأَت‬
َ‫وب إِلَ ْيك‬ ْ َ ‫ش َه ُد أ َ ْن َلَ إِلَهَ إَِلَّ أ َ ْنتَ أ‬
ْ َ ‫س ْب َحانَكَ اللَّ ُه َّم َوبِ َح ْم ِدكَ أ‬
ُ

Artinya :

“Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah SWT, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain
Allah, aku memohon ampunan dan bertaubat hanya pada-Mu.”

َ ُ‫سـهْــ َل اَِل َما َجعَـلَـه‬


ً‫سـهْـل‬ َ َ‫اَللهـم َل‬

“Ya Allah, mudahkanlah segala urusan kami. Karena tidak ada yang mudah kecuali Engkau
jadikan mudah.”

َ ‫ْواب ا ْلقُوة َواَب‬


‫ْواب‬ َ ‫ق َواَب‬
ِ ‫ْواب الر ْز‬ َ ‫ْواب ا ْلبَركَاة َواَب‬
َ ‫ْواب لن ْع َمه َواَب‬ َ ‫اب ا ْلخـي‬
َ ‫ْرواَب‬ َ ‫اَللهـم ْفت َ َح‬
َ ‫علَيْنا اَب َْو‬
‫ْواب السل َمة ِب َرحْ َمتِكَ يا َ ا َ ْر َح َم الر ِح ِمـيْن‬
َ ‫الص َح ِة َواَب‬

“Ya Allah, bukakanlah atas kami pintu kebajikan, pintu berkah, pintu rahmat, pintu kekuatan,
pintu reski, pintu kesehatan, pintu keselamatan. Karena hanya Engkaulah yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang.”

ْ ‫اَللهـم اِنا َ اَع ُْـوذُ بِكَ ِمنَ ال َه ِـم َوا ْل ُح ْز ِن و َاَع ُْـوذُ بِكَ ِمنَ ا ْل َع َج ِـز َوا ْل َك‬
‫س ِل‬

“Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari keragu – raguan hati dan duka cita. Dan kami
berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas.”

‫صب ًْرا َوثَبتْ ا َ ْقـدَا َمنَا‬ َ ‫َربنَا ا َ ْفر ْغ‬


َ ‫علَ ْينَا‬

ً َ‫عذ‬
‫اب النار‬ َ ‫َربنَا آتِنَا فِى لد ْنيا َح‬
َ ‫سنَة َوفِى اَلَ ِخ َرة َح‬
َ ‫سنة َوقِنأ‬

‫سليْن وا ْل َح ْم ُد ِلِلِ َرب ا ْلعَالَ ِميْن‬


َ ‫سلَ ٌم على ا ْل ُم ْر‬
َ ‫سب َحان َربكَ َرب ال ِعز ِة عَما يَ ِصفُ ْونَ َو‬
ُ

“Ya Allah, curahkanlah kesabaran atas kami, dan teguhkanlah pendirian kami terhadap cobaan
dan kebenaran.

Ya Allah, berkahilah semua ilmu yang kami dapat selama kegiatan ini, sehingga kami dapat
mengamalkan setelah kami bubar dan kerumah masing – masing.

Sehingga kami bisa menjadi suri tauladan dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.”
Doa-Doa

Doa Setelah Sholat Dhuha

َ‫ص َمة‬
ْ ‫ض َحا ُءكَ وا ْلبَ َها َء بَ َها ُءكَ وا ْل َج َما َل َج َمالُكَ َوالقُ َّوةَ قُ َّوت ُكَ وا ْلقُد َْرةَ قُد َْرت ُكَ َوا ْل ِع‬
ُ ‫ض َحآ َء‬ ُّ ‫اَللَّ ُه َّم ِإنَّ ال‬
‫ض َفأ َ ْخ ِرجْ هُ َوإِ ْن كَانَ ُم ْعس ًِرا‬ ِ ‫آء فَأ َ ْن ِز ْلهُ َوإِ ْن كَانَ فِى ْاأل َ ْر‬ َّ ‫ اللَّ ُه َّم إِ ْن كَانَ ِر ْزقِي فِى ال‬. َ‫ص َمت ُك‬
ِ ‫س َم‬ ْ ‫ِع‬
َ‫اءكَ َو َج َما ِلكَ َوقُ َّو ِتكَ َوقُد َْر ِتكَ آ ِت ِن ْى َمآ اَتَيْتَ ِع َبادَك‬
ِ ‫اءكَ َو َب َه‬ ِ ‫فَ َيس ِْر ُه َو ِإ ْن كَانَ َب ِع ْيدًا فَقَ ِر ْبهُ ِب َح‬
ُ ‫ق‬
ِ ‫ض َح‬
َ‫صا ِل ِحين‬
َّ ‫ال‬

“Yaa Allah, sesungguhnya waktu dhuha-Mu adalah waktu dhuha-Mu, dan keagungan adalah
keagungan-Mu, dan keindahan adalah keindahan-Mu, dan kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan
penjagaan adalah penjagaan-Mu. Yaa Allah, apabila rizqiku di atas langit maka turunkanlah,
dan apabila di bumi maka keluarkanlah, dan apabila sulit maka mudahkanlah, dan apabila jauh
maka dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, dan keagungan-Mu, dan keindahan-Mu, dan
kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang
shalih”

Doa Setelah Sholat Tahajjud

ِ ‫ت واْالَ ْر‬
‫ض َو َم ْن‬ َّ ‫ َولَكَ ْال َح ْمدُ ا َ ْنتَ َم ِلكُ ال‬.‫ض َو َم ْن فِ ْي ِه َّن‬
ِ ‫س َم َوا‬ ِ ‫ت َواْالَ ْر‬ َّ ‫لل ُه َّم َربَّنَا لَكَ ْال َح ْمدُ ا َ ْنتَ قَيِِّ ُم ال‬
ِ ‫س َم َوا‬
‫ َولَكَ ْال َح ْمدُ ا َ ْنتَ ْال َح ُّق َو َو ْعدُكَ ْال َح ُّق َو ِلقَا ُءكَ َح ٌّق‬.‫ض َو َم ْن فِ ْي ِه َّن‬ِ ‫ت َواْالَ ْر‬ِ ‫س َم َوا‬َّ ‫ َولَكَ ْال َح ْمدُ ا َ ْنتَ نُ ْو ُر ال‬.‫فِ ْي ِه َّن‬
َ‫ اَلل ُه َّم لَك‬.‫عةُ َح ٌّق‬
َ ‫سا‬ َّ ‫سلَّ َم َح ٌّق َوال‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ َّ‫َوقَ ْولُكَ َح ٌّق َو ْال َجنَّةُ َح ٌّق َوالن‬
َ ٌ‫ار َح ٌّق َوالنَّبِي ُّْونَ َح ٌّق َو ُم َح َّمد‬
َ ‫علَيْكَ ت ََو َّك ْلتُ َواِلَيْكَ اَنَبْتُ َو ِبكَ خَا‬
ُ‫ص ْمتُ َواِ َليْكَ َحا َك ْمتُ فَا ْغ ِف ْر ِل ْي َما َقد َّْمتُ َو َما ا َ َّخ ْرت‬ َ ‫ا َ ْسلَ ْمتُ َو ِبكَ ا َ َم ْنتُ َو‬
َ ‫ َوالَ َح ْو َل َوالَ قُ َّوة‬. َ‫ ا َ ْنتَ ْال ُمقَ ِدِّ ُم َوا َ ْنتَ ْال ُم َؤ ِ ِّخ ُر الَاِلَهَ اِالَّ ا َ ْنت‬.‫َو َما اَس َْر ْرتُ َو َما ا َ ْعلَ ْنتُ َو َما ا َ ْنتَ ا َ ْعلَ ُم ِب ِه ِمنِِّ ْي‬
ِ‫ِاالَّ ِبالل‬

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan
makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di
dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala
puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar.
Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian
pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu
aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu
aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya
ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang
kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha
Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya
upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

Anda mungkin juga menyukai