Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

“MASTITIS”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

1. Azalia Meinatasha (PO.71.24.1.18.006)


2. Feny Fidya Nanda (PO.71.24.1.18.016)
3. Meily Anggraini (PO.71.24.1.18.024)
4. Raihanah Fathindya P (PO.71.24.1.18.029)
5. Yulia Sari (PO.71.24.1.18.039)

DOSEN PEMBIMBING : APRILINA, SST., M.Keb

TINGKAT : II REGULER A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

JURUSAN KEBIDANAN

2019
A. Perubahan Sistem Pernapasan

Saat lahir bayi berpindah tempat dari suasana hangat dilingkungan rahim ke dunia
luar tempat dilakukannya peran eksistensi mandiri. Bayi harus dapat melakukan transisi
hebat ini dengan tangkas. Untuk mencapai hal ini serangkaian fungsi adaptif
dikembangkan untuk mengakomodasi perubahan drastis dari lingkungan di dalam
kandungan ke lingkungan diluar kandungan (Myles, 2009). Selama dalam uterus, janin
mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran
gas harus melalui paru – paru.

Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang bercabnga dan
kemudian bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus proses ini terus
berlanjit sampai sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolusnakan
sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya gerakan napas
sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak matang akan mengurangi
kelangsungan hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak
tercukupinya jumlah surfaktan. Pernafasan normal pada orang dewasa adalah 16-24 kali
per menit. Pada ibu post partum umumnya pernafasan lambat atau normal.

B. Perubahan Sistem Peredaran Darah

Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan
mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan.Untuk
membuat sirkulasi yang baik, kehidupan diluar rahim harus terjadi 2 perubahan besar :

a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung

b. Perubahan duktus arteriousus antara paru-paru dan aorta.

Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem
pembuluh. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh mengubah tekanan dengan cara
mengurangi /meningkatkan resistensinya, sehingga mengubah aliran darah.

Dua peristiwa yang merubah tekanan dalam system pembuluh darah

1) Pada saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan
atrium kanan menurun, tekanan atrium menurun karena berkurangnya aliran darah ke
atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan
itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit
mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.

2) Pernafasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah paru-paru dan


meningkatkan tekanan pada atrium kanan oksigen pada pernafasan ini menimbulkan
relaksasi dan terbukanya system pembuluh darah paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru
mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan dengan
peningkatan tekanan atrium kanan ini dan penurunan pada atrium kiri, toramen kanan ini
dan penusuran pada atrium kiri, foramen ovali secara fungsional akan menutup.

Vena umbilikus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup
secara fungsional dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem.
Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.

C. Sistem Pengaturan Suhu dan Metabolisme

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami
stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan luar
yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat
kulit, pada lingkungan yang dingin , pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil
merupakan usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya.
Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk
produksi panas. Timbunan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu
meningkatkan panas tubuh sampai 100%.

Untuk membakar lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna
mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak
dapat diproduksi ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam
waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan semakin
banyak persediaan lemak coklat bayi. Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai
mengalami hipoglikemia, hipoksia dan asidosis. Sehingga upaya pencegahan kehilangan
panas merupakan rioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan
panas pada BBL
a. Metabolisme

Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan


tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi harus mulai
mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa
darah akan turun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).

D. Perubahan Sistem Ginjal

Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur
kebutuhan cairan dan elektrolit. Hal ini terlibat pada fungsi ginjal, yaitu sebagai pengatur
air, pengatur konsentrasi garam dalam dara, pengatur keseimbangan asam basa darah, dan
ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam. Janin menhasilkan sejumlah besar urine
encer yang merupakan sumber penting cairan amnion. Bayi baru lahir mengekresikan
sedikit urine pada 48 jam pertama kehidupan, seringkali hanya 30 hingga 60 ml. Ginjal
sudah berfungsi, tetapi belum sempurna. BBL harus BAK dalam 24 jam pertama, jumlah
urin 20 – 30 ml/hr dan meningkat menjadi 100 – 200 ml/hr pada akhir minggu pertama

E. Perubahan Sistem Reproduksi

1. Pada anak Laki- laki

Anak laki—laki tidak menghasilkan sperma sampai pubertas tetapi anak


perempuan mempunyai ovum atau sel telur dalam indung telurnya. Kedua jenis
kelamin ini mungkin memperllihatkan pembesaran payudara, terkadang disertai
sekresi cairan pada puting pada hhari 4-5 karena adanya gejala berhentinya
sirkulasi hormon ibu.

2. Pada Anak Perempuan

Pada anak perempuan, peningkatan kadar estrogen selama masa hamil yang
diikuti dengan penurunan setelah bayi lahir mengakibatkan pengelaran suatu cairan
atau terkadang bercak darah melalui vagina.

 Semua struktur kulit sudah ada tapi belum matur.

 Epidermis & dermis tidak terikat dengan erat dan sangat tipis

 Verniks caseosa bersatu dengan epidermis


 Bayi aterm memiliki kulit erithemathous

 Kulit sering kelihatan berbintik & lurik-lurik

 Tangan dan kaki sedikit sianosis (acrosianosis)

F. Perubahan Sistem Musculoskeleta

Otot sudah dalam keadaan lengkap pada saat lahir, tetapi tumbuh melalui proses
hipertrofi. Ubun – ubun besar akan tetap terbuka hingga usia 18 bulan. Kepala bayi cukup
bulan berukuran seperempat panjang tubuh. Lengan sedikit lebih panjang daripada
tungkai.

Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus, pembuluh darah yang berada
di antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit, sehingga akan menghentikan perdarahan.
Ligamen-ligamen, diafragma pelvis, serta fasia yang meregang pada waktu persalinan,
secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali. Stabilisasi secara sempurna
terjadi pada 6-8 minggu setelah persalinan.

G. Perubahan Sistem Saraf

1. Sebelum lahir

Janin berespons terhadap kebisingan, sinar yang kuat, stimulasi yang


mengganggu pada kulit dan penurunan suhu dengan mengubah respon otono,
misalnya kecepatan denyut jantung dan dengan bergerak. Gerakan janin dapat
dirasakan sejak usia 14 minggu. Diperkirakan membantu pertumbuhan otot dan
ekstremitas.

2. Setelah lahir

Setelah lahir, susunan saraf mengalami perkembanagn pesat sebagai respons


terhadap peningkatan input sensorik. Reflex mungkin tertekan pada 24 jam pertama,
terutama apabila terjadi penyaluran transplasenta analgesia narkotik, tetapi kemudian
beberapa reflex mulai tampak.
Refleks pada bayi antara lain sebagai berikut :

1. Refleks Moro

Refleks dimana bayi akan mengembangkan tangan lebar-lebar dan melebarkan


jari-jari, lalu membalikkan dengan tarikan yang cepat seakan-akan memeluk
seseorang. Refleks moro biasanya ada pada saat lahir dan hilang setelah berusia 3-4
bulan.

2. Refleks Rooting

Refleks ini timbul karena stimulasi taktil pipi dan daerah mulut. Bayi akan
memutar kepala seakan mencari putting susu.refleks ini biasanya menghilang pada
usia tujuh bulan.

3. Refleks Sucking

Refleks ini timbul bersama refleks rooting untuk mengisap putting susu dan
menelan ASI.

4. Refleks batuk dan bersin

Refleks ini timbul untuk melindungi bayi dan obstruksi pernapasan.

H. Perubahan Sistem Integument

Pada bayi baru lahir cukup bulan, kulit bewarna merah. Sementara itu, bayi
premature memiliki kulit tembus pandang. Bayi baru lahir tidak memerlukan
pemakaian bedak atau krim karena zat-zat kimia dapat mempengaruhi kulit bayi.

 Semua struktur kulit sudah ada tapi belum matur.

 Epidermis & dermis tidak terikat dengan erat dan sangat tipis

 Verniks caseosa bersatu dengan epidermis

 Bayi aterm memiliki kulit erithemathous

 Kulit sering kelihatan berbintik & lurik-lurik

 Tangan dan kaki sedikit sianosis (acrosianosis)


I. Perlindungan Internal

Anda mungkin juga menyukai