PEMBAHASAN UMUM
135
136
10oC (50oF), sedangkan untuk sampel B titik kabut = 20oC (68oF), titik tuang =
19oC (66,2oF) dan titik beku = 16oC (60,8oF).
Penentuan vapuor pressure dapat diukur dengan cara memanaskan sampel
minyak dalam cup yang dihubungkan dengan chamber dan pressure gauge.
Karena pemanasan maka molekul cairan akan menguap dan semakin lama
tekanan uap yang dihasilkan semakin besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
temperature berbanding lurus dengan tekanan uap. Dalam percobaan kali ini,
didapatkan nilai tekanan uap pada temperatur 40 °C , 50 °C, 55°C , 60oC Sampel
A pada suhu 40oC = 0,28 psig, 50oC = 0,35 psig, 55oC = 0,41 psig, 60oC = 0,6
psig dan pada Sampel B suhu 40oC = 0 psig, 50oC = 0,2 psig, 55oC = 0,3 psig,
60oC = 0,43 psig. Semakin tinggi tekanan uap, maka akan .semakin rendah
viskositasnya, dan juga sebaliknya. Hal ini dikarenakan crude oil yang
mempunyai viskositas rendah lebih banyak mengandung senyawa hidrokarbon
dan ikatan rantainya lebih pendek sehingga lebih mudah untuk menguap.
Penentuan viskositas kinematik secara coba-coba (Tentative Method). Pada
percobaan ini kita harus mempertahankan suhu agar tetap konstan seperti yang
diinginkan yaitu dimana sampel dimasukkan dalam bath dengan maksud untuk
pengkondisian temperatur. Alat yang digunakan adalah rangkaian viscometer
dengan metode Basic Calibration yaitu mengukur waktu yang diperlukan
sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang
disebabkan oleh cairan itu sendiri. Viskositas kinematik yang diperoleh dari hasil
percobaan pada sampel A = 0,030975 Stokes sampel B = 0,037714 Stokes. Mutu
dari minyak bumi bergantung pada specific gravity-nya yang sangat berpengaruh
terhadap nilai viskositasnya, dimana fraksi ringan yang terkandung dalam minyak
mentah lebih banyak dari fraksi beratnya atau semakin ringan minyak bumi yang
akan kita produksikan maka semakin kecil harga viskositas minyak tersebut,
sehingga semakin mudah minyak tersebut untuk mengalir. Hal ini akan sangat
menguntungkan karena akan membuat harga jual minyak yang kita dapatkan
tersebut semakin mahal. Karena minyak yang di harapkan dapat mudah mengalir.
Analisa kimiawi air formasi. Air formasi yang ikut terproduksi akan
ditentukan kadar pH dan beberapa unsur kimia atau ion-ion dilakukan segera
138
setelah contoh air formasi didapatkan, karena tidak stabil dan mudah bereaksi. Air
formasi dianalisa dan hasilnya di plot menjadi grafik. Metode yang umum
digunakan adalah Diagram Stiff. Jika harganya nol maka air dalam keadaan
setimbang. Sedangkan jika harga bernilai positif maka air cenderung membentuk
endapan (scale) dan jika bernilai negative maka air cenderung bersifat terlarut.
Secara garis besar, penelitian air formasi ini akan dapat memberikan informasi
mengenai seberapa banyak kadar unsur dan ion yang terkandung dalam air
formasi tersebut, sehingga dapat digunakan untuk mengantisipasi dampak berupa
kerusakan terhadap pipa pemboran maupun alat – alat produksi lainnya akibat
adanya scale dan korosi . Dari percobaan diperoleh hasil : ∑ anion = 1131,893 dan
∑ kation = 92,34, dan indeks stabilitas (SI) CaCo3 0oC = -0,62, 20oC = -0,38, 40oC
= 0,06, 60oC = 0,66, 80oC = 1,34, 100oC = 2,12. Dari diagram stiff didapat untuk
konsentrasi anion OH- = 0 Me/L, HCO3- = 2,82 Me/L, CO3- = 1,34 Me/L, SO4- =
0,973 Me/L dan CL- = 1126,79 Me/L, sedangkan untuk konsentrasi kation Ba2+ =
0 Me/L, Fe2+ = 83,34 Me/L, Mg2+ = 0 dan Ca2+ = 9. Maka dapat ditarik
kesimpulan adanya kandungan scale CaCO3 (karbonat) yang cukup besar, scale Fe
(besi) yang cukup besar dan scale SO4 tidak terlalu besar dalam kata lain
didominasi oleh scale CaCO3 (karbonat) dan scale Fe (besi). Dari perhitungan
index stabilitas (SI) CaCO3 vs temperatur kita dapat menentukan apakah pada
suhu tertentu bernilai positif (+) yang dapat menyebabkan terbentuknya scale atau
negatif (-) yang dapat mnyebabkan terbentuknya korosi. Dan dari percobaan
didapat indeks stabilitas (SI) CaCo3 0oC = -0,62, 20oC = -0,38, 40oC = 0,06, 60oC
= 0,66, 80oC = 1,34, 100oC = 2,12, yang artinya pada suhu 0oC, 20oC akan
terbentuk korosi dan pada suhu 40oC, 60oC, 80oC, 100oC akan terbentuk scale.
Setelah kita mengetahui index stabilitas (SI) selanjutnya yaitu perbandingan
korosifitas dengan Ph (tekanan hidrostatis) yang dimana pada Ph < 7 atau Ph ≥ 13
maka laju korosinya tinggi sedangkan pada Ph > 7 atau Ph ≤ 13 maka laju
korosinya rendah.