Anda di halaman 1dari 5

Jawaban UAS EOR Ganjil 18/19

1. a. Tekanan Tercampur Minimum pada injeksi solvent? Dan cara penentuannya?


b. Kenapa CO2 lebih sering digunakan sebagai injeksi solvent dibandingkan fluida
lainnya?

a. Temperatur Tecampur Minimum (TTM) atau Minimum Miscibility Pressure (MMP)


adalah tekanan terendah disaat fluida pendorong (gas solvent) akan dapat bercampur
dengan minyak yang didesak melalui proses kelarutan dinamik atau kelarutan multi
kontak. Semakin tercampur gas solvent dengan minyak, maka makin efisien
pendesakan yang terjadi. Karena makin terlarut gas solvent ke dalam minyak, maka
minyak akan lebih mudah untuk dipindahkan sehingga menghasilkan recovery factor
yang lebih besar. Grafik MMP digambarkan :

Penentuan TTM :
a. Korelasi (Yellig dan Metcalfe, Holm dan Josendal, dan lain-lain)
b. Persamaan keadaan (equation of state)
c. Percobaan laboratorium (Rissing Bubble Apparatus dan Slim Tube)

b. Alasan CO2 lebih sering digunakan sebagai gas solvent daripada fluida lainnya
adalah :
 CO2 adalah gas yang melimpah namun juga menimbulkan polusi di atmosfer
 CO2 yang terproduksi dari industri tidak digunakan dan hanya di lepaskan
begitu saja ke atmosfer
 CO2 lebih murah daripada gas hidrokarbon dan lebih aman untuk
menanganinya
 2 – 3 kali lebih viscous
 3 – 4 kali lebih tinggi densitasnya
 Bercampur pada tekanan yang lebih rendah
 Bercampur dengan minyak lebih banyak
 Lebih rendah MMP nya
 Lebih mudah bercampur dibandingkan N2 atau gas hidrokarbon
2. a. Gambarkan dan jelaskan fungsinya pendesakan Polymer Flooding dan ASP antara
sumur injeksi dan produksi?
b. Screening Criteria untuk alkaline dan surfactant flooding?
a. Jawaban :
 Polymer Flooding

Fungsi dari polymer flooding adalah untuk memperbaiki sifat fluida pendesak,
dengan harapan perolehan minyaknya akan lebih besar. Injeksi polimer pada
kondisi reservoir seperti diatas dapat digunakan. Polimer yang terlarut dalam air
injeksi akan mengentalkan air, mengurangi mobilitas air dan mencegah air
menerobos minyak. Hal ini akan berpengaruh pada mobility ratio yang terjadi
antara fluida pendesak dengan minyak.
 ASP Flooding (kombinasi Alkaline, Surfactant, Polymer)

ASP flooding memiliki peran tersendiri. Peran Alkaline adalah untuk


menurunkan tekanan kapiler sehingga diharapkan wetabilitas batuan berubah.
Batuan yang awalnya oil wet atau water wet, diharapkan agar lebih cenderung
untuk menjadi water wet, sehingga minyak tidak lagi menempel di batuan dan
minyak lebih mudah untuk dipindahkan. Peran Surfactant adalah untuk
menurunkan tegangan antar muka antara air dan minyak agar tekanan kapiler
pada daerah penyempitan pori-pori dapat dikurangi, minyak akan terpecah
menjadi mikro emulsi sehingga minyak dapat didesak dan diproduksikan ke
permukaan. Peran Injeksi polymer menyebabkan viskositas air naik sehingga
perbandingan mobilitas air-minyak turun dan pada akhirnya akan meningkatkan
efisiensi penyapuan.

3. a. Gambarkan dan jelaskan Mekanisme Steam Flooding dan Steam Stimulation?


b. Keuntungan dan kelemahan screening criteria Insitu Combustion?
a. Jawaban :
 Steam Stimulation
Mekanisme :
 Perforation dan Wellbore Cleaning
Minyak berat ditandai dengan faktor skin yang tinggi, sehubungan dengan
terjadinya endapan aspal di sekitar lubang sumur. Lubang perforasi kadang-
kadang tersumbat oleh campuran minyak berat dan pertikel-partikel padatan dari
formasi. Injeksi uap menaikkan temperatur sehingga endapan-endapan aspal
tersebut dapat dibersihkan dan laju produksi naik.
 Peningkatan Permeabilitas Relatif Minyak
Pada temperature tinggi, permeabilitas relatif minyak meningkat sehubungan
dengan penurunan saturasi minyak tersisa dan meningkatnya saturasi air
irreducible. Mekanisme ini sama dengan mekanisme yang terjadi pada injeksi air
panas.
 Kenaikan Tekanan (Drawdown)
Steam yang diinjeksikan akan menaikkan tekanan reservoir di sekitar lubang
sumur. Ketika sumur diproduksikan kembali pada tekanan alir dasar sumur yang
rendah akan menaikkan laju produksi. Hal ini dapat terjadi karena adanya
peningkatan perbedaan tekanan alir reservoir dengan tekanan alir dasar sumur.
 Pengaruh Gravity Drainage
Sebagian steam yang berada di reservoir pada fasa uap akan medorong minyak.
Sama dengan proses gravity drainage pada steam drive
 Steam Flooding :
Mekanisme :
 Destilasi Uap
Destilasi uap terjadi karena fraksi minyak ringan terpisah lebih awal akibat
kenaikan temperatur. Destilasi uap juga mengakibatkan pemecahan minyak yang
terjebak pada pori yang tidak berhubungan, dengan adanya pemecahan tersebut,
maka minyak akan terdistribusi ke dalam pori yang saling berhubungan sehingga
memungkinkan untuk didesak.
 Penurunan Viskositas
Fraksi minyak ringan yang didesak oleh uap akan mengalami peningkatan di zona
kondensat panas sehingga viskositas minyak akan turun, kenaikan temperatur
tersebut akan menaikkan perbandingan mobilitas air-minyak. Turunnya harga
viskositas akan mengakibatkan naiknya perbandingan mobilitas air-minyak
sehingga minyak akan lebih mudah mengalir ke permukaan.
 Pengembangan Panas
Pengembangan panas juga merupakan mekanisme perolehan minyak di zona
kondensat panas. Minyak mengembang karena kenaikan temperatur dan
saturasinya bertambah sehingga minyak lebih mudah untuk bergerak. Banyaknya
pengembangan ini tergantung pada komposisi minyak. Minyak ringan lebih besar
pengembangannya dibanding minyak berat
 Pendesakan Gas Terlarut
Pendesakan gas terlarut terjadi pada zona kondensat dingin. Pendesakan gas
terlarut ini merupakan proses pertukaran energi panas menjadi energi mekanik,
karena kenaikan temperatur, gas yang terlarut dalam minyak menjadi bebas. Gas
ini mengembang dan bertindak sebagai tenaga pendorong.
 Pendesakan Gas Terlarut
Pendesakan gas terlarut terjadi pada zona kondensat dingin. Pendesakan gas
terlarut ini merupakan proses pertukaran energi panas menjadi energi mekanik,
karena kenaikan temperatur, gas yang terlarut dalam minyak menjadi bebas. Gas
ini mengembang dan bertindak sebagai tenaga pendorong

b. Jawaban :
 Keuntungan :
 Bahan bakar yang digunakan untuk pembakaran berasal dari minyak residual
yang sudah tidak bisa diangkat ke permukaan
 Minyak yang dihasilkan relatif baik meskipun proses perolehannya dengan
temperatur yang tinggi (600 - 1500 oF)
 Kerugian :
 Instalasi proses In Situ Combustion memerlukan investasi yang besar.
 Masalah dalam pengoperasian :
 Air panas yang ikut terproduksi mempunyai pH rendah (asam) yang
mengandung besi dan sulfat akan mengakibatkan polusi lingkungan dan juga
masalah korosi.
 Penyumbatan sumur produksi karena terjadinya endapan karbon dan wax
sebagai hasil dari destilasi minyak mentah.
 Terproduksinya gas-gas yang berbahaya seperti karbon monoksida dan
hidrogen sulfida.

4. a. Kriteria Teknis dilakukan MEOR?


b. Mekanisme bioproduct activity terhadap sifat fisik minyak sehingga meningkatkan
perolehan minyak?
Microbial Effect
Modification of reservoir rock
Improvement of porosity and
Acids permeability
Reaction with calcareous CO2
production
Selective or nonselective plugging
Emulsification through adherence to
hydrocarbons
Modification of solid surfaces, e.g.,
Biomass wetting
Degradation and alteration of oil
Reduction of oil viscosity and oil pour
point
Desulfurization of oil
Reservoir repressurization
Gases Oil swelling
Viscosity reduction
(CO2, CH4. H2) Increase of permeability due to
solubilization of carbonate rocks by CO2
Solvents Dissolving of oil
Surface active agent Lowering of interfacial tension
Mobility control
Polymers
Selective or nonselective plugging

Anda mungkin juga menyukai