Anda di halaman 1dari 40

Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo

Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT


(RKS)

PASAL 01
URAIAN UMUM
01. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah : Pekerjaan Penataan Sarana
Puskesmas Rawabogo yang berlokasi di Rawabogo, Ciwidey, Kabupaten
Bandung.
02. Dalam pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus melaksanakan sesuai dengan
ketentuan dalam dokumen kontrak yang antara lain terdiri dari :
- Rencana Gambar dan Syarat-syarat (RKS).
- Gambar Bestek, Detail dan Gambar Konstruksi berikut Keputusan Direksi
Lapangan.
- Risalah Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
03. Bila terjadi ketidak sesuaian antara gambar rencana dan keadaan lapangan, maka
Pemborong diharuskan berkonsultasi dengan Direksi Lapangan.
04. Pemborong harus menyerahkan contoh bahan untuk pekerjaan guna mendapat
persetujuan Direksi

PASAL 02
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan meliputi pengadaan secara memadai akan tenaga ahli, alat-alat bantu
dan bahan material sesuai dengan jenis pekerjaannya yaitu :
Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo Yang meliputi :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN PAGAR / BENTENG BELAKANG
a) Pekerjaan Pondasi
b) Pekerjaan Pembetonan
c) Pekerjaan Pasangan Pagar
d) Pekerjaan Saluran
e) Pekerjaan Pengecatan
3. PEKERJAAN GUDANG
a) Pekerjaan Tanah dan Pondasi
b) Pekerjaan Pembetonan
c) Pekerjaan Psangan Dinding
d) Pekerjaan Kusen
e) Pekerjaan Penutup Lantai
f) Pekerjaan Pengecatan
g) Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
4. PEKERJAAN REHABILITASI BANGUNAN
a) Pekerjaan Pagar Pembatas
b) Pekerjaan Lantai, Kusen dn Kanopi
c) Pekerjaan Pembuatan Spultumboot

Pekerjaan lain-lain dan segala sesuatu yang nyata-nyata termasuk dalam pekerjaan ini.

PASAL 03
SITUASI / LOKASI
01. Lokasi pekerjaan yang akan didirikan adalah di Puskesmas Rawabogo, Ciwidey,
Kabupaten Bandung .

1|
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

02. Setelah Rapat Penjelasan akan ditunjukan lokasi dimana bangunan akan
dilaksanakan. Untuk itu hendaknya Penyedia Jasa / Rekanan mengadakan
penelitian yang seksama, agar mendapat informasi tentang situasi, lingkup
pekerjaan dimana bangunan tersebut akan dibangun.
03. Kelalaian atau kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan dasar untuk
mengajukan klaim dikemudian hari.
04. Satuan Ukuran.
Semua ukuran dalam gambar dinyatakan dengan metrik.

05. Ukuran Pokok.


Pengukuran atas lantai ubin dinyatakan ± 0,00 cm dan akan ditentukan kemudian di
lapangan. Selanjutnya semua ukuran tinggi dalam gambar diambil dari tinggi ubin ±
0,00 cm.

06. Mengukur Letak Bangunan.

Ketentuan letak bangunan diukur dibawah pengawasan Direksi dengan patok yang
dipancang kuat-kuat dengan papan bangunan (bouwplank) yang diketam rata pada
sisi atasnya.
Pemborong harus menyediakan pembantu secukupnya yang paham dalam cara-
cara pengukuran.

07. Ukuran Penduga.


Ukuran penduga adalah ukuran (induk ukuran) dari mana ketinggian dan
kedalaman diambil berupa balok panjang 2 m berpenampang 5 x 7 cm dengan
semua sisi diketam rata dan diresidu 2 x, dipancang tegak lurus pada tanah
bangunan sedalam 100 cm. Ukuran penduga ini dinyatakan dengan huruf P dibuat
oleh Pemborong dengan pengawasan Direksi dan harus dipelihara selama
pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 04
PEKERJAAN PERSIAPAN
4.1. LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan ini meliputi hal-hal berikut tetapi tidak terbatas pada :
• Pembuatan drainase sementara,
• Pengamanan proyek dan daerah kerja,
• Perlengkapan keselamatan kerja,
• Pembuatan utilitas sementara,
• Pembuatan papan nama proyek,
• Pembersihan,
• Dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan agar pelaksanaan pekerjaan berjalan
lancar.

4.2. STANDAR/RUJUKAN.
Pekerjaan ini harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku dan sesuai
petunjuk Pengawas Lapangan.

4.3. PROSEDUR UMUM.


4.3.1. ALAT–ALAT KERJA
Kontraktor harus mendatangkan alat-alat kerja yang dibutuhkan, sesuai
dengan jenis pekerjaan yang berkaitan.

2|
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

Daftar alat-alat yang akan digunakan harus diberikan kepada Pengawas


Lapangan untuk disetujui terlebih dahulu.

4.3.2. FASILITAS KONSTRUKSI.


Kontraktor harus membuat daftar fasilitas konstruksi dan pengendalian
sementara yang meliputi seluruh fasilitas yang diperlukan selama masa
pelaksanaan, untuk dipelajari dan disetujui Pengawas Lapangan.

4.4. BAHAN-BAHAN.
Bahan-bahan dan peralatan untuk pekerjaan ini harus disediakan oleh
Kontraktor sesuai ketentuan dalam butir 4.5.

4.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

4.5.1. UMUM
Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti ketentuan-ketentuan seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.
Barang-barang bekas bongkaran yang masih bisa digunakan kembali harus
disimpan dan diserahkan kepada Pemilik Proyek melalui Pengawas Lapangan.

4.5.2. Pembuatan Drainase Sementara.


Jika dianggap perlu, Kontraktor harus membuat saluran drainase sementara
selama proyek berlangsung, baik untuk pengeringan air hujan, maupun air
tanah sehingga dapat menjamin terhindarnya proyek dari kemungkinan
genangan air yang mengganggu kelancaran pekerjaan maupun daerah kerja
sekitarnya.

4.5.3. Jalan Masuk Sementara.


Kontraktor harus memperhatikan jalan masuk sementara menuju lokasi
pekerjaan.
Lokasi dan arah jalan masuk akan ditentukan kemudian oleh Pengawas
Lapangan.

4.5.4. Keamanan Proyek dan Pengamanan Daerah Kerja.


4.5.4.1. Kontraktor harus menjamin keamanan proyek, baik untuk barang-barang milik
kontraktor maupun barang-barang milik Pemilik Proyek.
Kontraktor harus menempatkan petugas-petugas keamanan selama 24 jam
setiap hari selama proyek berlangsung.

4.5.4.2. Kontraktor wajib memasang rambu-rambu peringatan pada tempat-tempat yang


mudah dilihat baik oleh pejalan kaki maupun pengemudi kendaraan bermotor.

4.5.5. Perlengkapan Keselamatan Kerja.


Kontraktor harus menyediakan alat-alat P3K dan keselamatan kerja
secukupnya selama proyek berlangsung untuk kepentingan para pekerja dan
semua yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.

4.5.6. Pembuatan Utilitas Sementara.


Kontraktor wajib membuat dan mengadakan utilitas sementara selama proyek
berlangsung, yang antara lain terdiri sebagai berikut :
• Pengadaan air kerja.

3|
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

• Pembuatan penerangan.

4.5.7. Pembuatan Papan Nama.


Kontraktor wajib membuat papan nama proyek dalam ukuran yang memadai dan
dipasang kokoh pada tempatnya, dengan besar tulisan yang dapat terbaca pada
jarak yang cukup. Bahan papan nama dapat dibuat dari papan kayu atau baja
pelat lembaran lapis seng.

4.5.8. Pembersihan.

4.5.8.1. Selama proyek berlangsung, Kontraktor harus menjaga kebersihan dan


mengatur lokasi bahan bangunan dan alat kerja serta daerah kerja sehingga
kelancaran pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat karenanya.
4.5.8.2. Pembersihan tumbuh-tumbuhan yang ada pada lokasi peruntukan kerja sesuai
petunjuk Gambar Kerja dan Pengawas Lapangan.
4.5.8.3. Sesudah proyek selesai dan sebelum dilakukan penyerahan pekerjaan kepada
pemilik proyek, kontraktor harus membersihkan seluruh daerah kerja dari
segala macam peralatan tersebut, sisa-sisa bahan bangunan, bekas bongkaran
dan bangunan-Direksikeet, termasuk pengangkutannya ke suatu tempat di
lingkungan Pemilik Proyek tanpa tambahan biaya.

PASAL 05

PEKERJAAN PENGUKURAN

5.1. LINGKUP PEKERJAAN.


Pekerjaan Pengukuran Site Peruntukan / Bangunan Existing / Lahan yang
tersedia untuk Bangunan Sarana Puskesmas Rawabogo.

Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pengukuran batas/garis dan elevasi


persiapan lahan dan pekerjaan pengukuran lainnya yang ditentukan dalam
Gambar Kerja dan/atau yang ditentukan Pengawas Lapangan dan termasuk
penyediaan tim ukur yang berpengalaman dan peralatan pengukuran lengkap
dan akurat yang memenuhi ketentuan.

5.2. PROSEDUR UMUM.

5.2.1. Data Standar Pengukuran.

Standar pengukuran berdasarkan poligon tertutup tiga titik koordinat dan patok
akan disediakan Pemilik Proyek dan akan menjadi patokan pengukuran yang
dilakukan Kontraktor.
Bila Kontraktor berkeberatan atas penentuan sistim koordinat tersebut, maka
dalam 1 (satu) minggu setelah penentuan, Kontraktor dapat mengajukan
keberatan secara tertulis beserta data pendukung untuk kemudian akan
dipertimbangkan oleh Pengawas Lapangan.

5.2.2. Persyaratan Pengukuran.


Kontraktor harus melaksanakan perhitungan pengukuran dan pemeriksaan untuk
mendapatkan lokasi yang tepat sesuai Gambar Kerja dan harus disetujui
Pengawas Lapangan.

4|
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

5.2.3. Tim Pengukur dan Peralatan.

Kontraktor harus menyediakan tim ukur yang ahli yang disetujui terlebih dahulu
oleh Pengawas Lapangan, dan mereka bertanggung jawab memberikan
informasi dan data yang berkaitan dengan pengukuran kepada Pengawas
Lapangan. Kontraktor harus menggunakan sejumlah peralatan pengukuran yang
memadai, akurat dan t dan disetujui Pengawas Lapangan.

5.4.2. Pemeriksaan Ketepatan.


Semua elemen pengukuran, pemeriksaan dan penyetelan harus diperiksa
Pengawas Lapangan pada waktu-waktu tertentu selama pelaksanaan proyek.
Kontraktor harus membantu Pengawas Lapangan selama pemeriksaan
pengukuran lapangan.
Pengukuran yang tidak sempurna yang dikerjakan Kontraktor, harus diperbaiki
dan diulang tanpa tambahan biaya.
Kontraktor harus menjaga semua tanda dan garis yang dibutuhkan agar tetap
terlihat jelas selama pemeriksaan.
Setiap pemeriksaan yang dilakukan Pengawas Lapangan tidak membebaskan
Kontraktor dari seluruh tanggung jawabnya membuat pengukuran yang tepat
untuk kerataan, elevasi, kemiringan, dimensi dan posisi setiap struktur atau
fasilitas.

PASAL 06
PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH

6.1.0. LINGKUP PEKERJAAN.


Pekerjaan ini meliputi seluruh pelaksanaan penimbunan tanah dari luar lokasi
dengan penempatan dan pemadatan bahan-bahan yang disetujui pada tempat-
tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau sesuai petunjuk
Pengawas Lapangan.

6.2.0. STANDAR/RUJUKAN.

6.2.1. Semua standar lokal yang berlaku, yang tertinggi atau terkuat yang berlaku.

6.3.0. PROSEDUR UMUM.

6.3.1. Umum.
6.3.1.1. Laporan yang menggambarkan kondisi tanah selama penyelidikan di lokasi
dilaksanakan, dapat dilihat pada Pengawas Lapangan.
Laporan tersebut tidak dapat menjamin dengan akurat bahwa keadaan sekarang
sesuai dengan isi laporan.
Kontraktor wajib bertanggung jawab atas semua kondisi tanah yang ada,
sebelum maupun setelah pelaksanaan pekerjaan.

6.3.1.2. Pengupasan, pemotongan, penimbunan, pemadatan dan lainnya yang


berkaitan dengan pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan persetujuan
Pengawas Lapangan.
Setiap hasil pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan dan tidak disetujui
Pengawas Lapangan harus diperbaiki dengan cara yang disetujui Pengawas
Lapangan, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

6.3.2. Timbunan.

5|
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

Daerah timbunan dan/atau urukan harus menggunakan bahan-bahan yang


disetujui Pengawas Lapangan.
Bahan-bahan untuk timbunan dan/atau urukan harus bebas dari bahan organik,
lumpur dan batu-batuan lebih besar dari 15 cm dan harus dalam keadaan kering.

6.3.3. Pemadatan.

Kontraktor harus menyediakan alat-alat yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini.


Pemadatan dengan air yang berlebihan tidak diijinkan sama sekali.

6.3.4. Pemeriksaan.

6.3.4.1. Semua bahan dan setiap bagian atau detail pekerjaan harus diperiksa dan
disetujui Pengawas Lapangan.
Pengawas Lapangan harus diberi kemudahan untuk memeriksa setiap
pekerjaan dan Kontraktor wajib menyediakan informasi dan detail yang
dibutuhkan untuk melengkapi pemeriksaan.

6.3.4.2. Pekerjaan tanah dan pemadatan harus dibatasi pada daerah tertentu selama
berlangsungnya pengujian, sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.

6.3.4.3. Pengawas Lapangan dapat menginstruksikan Kontraktor untuk membongkar


atau membuka suatu bagian pekerjaan yang dinilai tidak memenuhi ketentuan.
Setelah pemeriksaan, Kontraktor harus mengembalikan bagian pekerjaan tadi
sesuai dengan persyaratan dalam Spesifikasi Teknis ini.

6.3.4.4. Kontraktor tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan bila garis dan elevasi belum
ditetapkan.
Setiap pekerjaan Kontraktor yang bertentangan dengan Gambar Kerja,
Spesifikasi Teknis atau petunjuk Pengawas Lapangan, atau setiap pekerjaan
tambahan yang dikerjakan tanpa sepengetahuan Pengawas Lapangan, akan
ditolak dan harus diganti, dan biaya sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

6.4.0. BAHAN-BAHAN.
Tanah Urugan dari luar lokasi berbutir / berbatu dan tidak mengandung
merlumpur
Semua bahan untuk timbunan dan/atau urukan harus terdiri dari bahan-bahan
yang disetujui oleh Pengawas Lapangan dan harus bebas dari akar-akar,
lumpur dan bahan-bahan lain yang merusak, sesuai ketentuan Pasal 4.

6.5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

6.5.1. Umum.
Sebelum menempatkan bahan timbunan, lahan yang telah dikupas harus digilas
sampai tercapai kepadatan tanah yang diinginkan. Bahan-bahan yang tidak
diinginkan harus disingkirkan dan diganti dengan bahan yang disetujui. Bahan
timbunan ditempatkan secara horisontal lapis demi lapis dan setiap lapis lepas
memiliki ketebalan maksimal 20 cm dan setiap lapisnya harus dipadatkan
dengan baik.
Pengawas Lapangan dapat mengubah ketebalan setiap lapisan, karena
peralatan, bahan atau kondisi lainnya, yang menurut pendapatnya penting
untuk menjamin diperolehnya tingkat pemadatan yang diinginkan. Semua
urukan harus ditempatkan mendatar bertingkat. Bila urukan akan ditempatkan

6|
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

di atas permukaan miring, permukaan tersebut harus dibuat bertanggul


sehingga permukaan yang miring dapat dihindarkan.
Permukaan timbunan harus landai ke arah saluran/parit. Muka tanah harus
landai menjauhi puncak timbunan untuk mengurangi erosi.
Kemiringan timbunan harus 1,5 (horisontal) berbanding 1 (vertikal) atau lebih
landai.

6.5.2. Persiapan Pondasi untuk Timbunan.

6.5.2.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan timbunan, semua pekerjaan persiapan


permukaan tanah harus sudah diselesaikan sesuai ketentuan Pasal 4.

Semua tanah berumput, rumput dan tanaman yang rusak/busuk harus


disingkirkan dari bagian atas permukaan tanah, dan 15 cm bagian atas
permukaan tanah harus dipadatkan sampai 90% kepadatan kering.

6.5.2.2. Bila timbunan akan dilaksanakan pada sisi bukit atau lereng, lereng yang ada
dilonggarkan dengan bajak sampai kedalaman tidak kurang dari 10 cm untuk
memastikan ikatan yang baik antara timbunan dengan pondasi timbunan yang
telah ada.
Bahan yang telah dilonggarkan tersebut harus digunakan berbarengan dengan
lapisan pertama bahan timbunan yang akan ditempatkan.

6.5.2.3. Bila timbunan yang telah ada akan dilebarkan atau disertakan ke dalam timbunan
yang baru, lereng-lereng timbunan yang ada harus dilonggarkan dengan bajak
sampai kedalaman 10 cm, atau bila tidak memungkinkan, tangga-tangga pada
sisi-sisi horisontal dan vertikal harus diselangkan pada lereng yang ada sampai
kedalaman tidak lebih dari 20 cm dan timbunan dibentuk lapis demi lapis seperti
ditentukan/disyaratkan sampai mencapai elevasi landasan pondasi lama
sebelum ketinggiannya bertambah.

6.5.2.4. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, dimana permukaan tanah akan
ditutup/ditimbun dengan bahan tidak kurang dari 30 cm, permukaan tanah lama
harus dipadatkan untuk lapisan timbunan baru.
Kedalaman total keseluruhan tidak boleh melebihi kedalaman lapisan yang
diijinkan, dan dipadatkan sampai minimal 95% dari kepadatan kering maksimal
seperti ditentukan oleh AASHTO T180, dengan nilai CBR minimal 6% .

6.5.3. Penempatan Timbunan.

6.5.3.1. Umum.
Kecuali ditentukan lain, semua timbunan harus dilaksanakan lapis demi lapis
kira-kira sejajar dengan permukaan tanah yang telah disiapkan atau landasan
jalan. Selama pengerjaan timbunan, permukaan yang rata yang memiliki
puncak yang memadai harus senantiasa dijaga untuk memungkinkan
pengeringan. Timbunan harus dikerjakan sesuai dengan tingkat dan bentuk
potongan yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Setelah pekerjaan timbunan
selesai, bentuk timbunan harus tetap terjaga sampai disetujui.

6.5.3.2. Timbunan Tanah.

Timbunan tanah harus dibuat dari bahan-bahan yang disetujui yang berasal dari
tempat yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan.

7|
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

Kecuali untuk timbunan di rawa-rawa, timbunan tanah harus dibuat dalam


lapisan yang berurutan selebar penampang dan sepanjang yang diijinkan untuk
metoda pemadatan.

Sebelum pemadatan, semua lapisan tidak boleh melebihi dari 20 cm pada


tempat-tempat yang akan dilalui pneumatic tire roller dan tidak melebihi dari 30
cm untuk tempat-tempat yang akan dilalui roller tipe lainnya yang disetujui.

6.5.3.3. Timbunan di Air Tanah Dangkal.


Timbunan di sawah-sawah atau kubangan air, harus dilaksanakan sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja atau sesuai ketentuan yang diberikan kemudian.

6.5.3.4. Timbunan Bersebelahan dengan Saluran Air.

Timbunan yang bersebelahan dengan Saluran Air yang tidak bisa dipadatkan
dengan roller, harus dipadatkan dengan cara sesuai ketentuan.
Bahan timbunan yang ditempatkan bersebelahan dengan suatu bagian struktur
dan 2 (dua) lapisan pertamanya ditempatkan di pinggir Saluran Pas. Batu kali
atau konstruksi sejenis, harus bebas dari batu-batuan lebih besar dari 10 cm dan
memiliki gradasi yang sesuai agar pemadatan berjalan dengan baik.

6.5.4. Pemadatan.

Pemadatan harus dikerjakan sampai mencapai kepadatan yang sebanding


dengan kepadatan bahan di sebelahnya atau sesuai ketentuan..
Bila pemadatan tidak memenuhi ketentuan, perbaikan harus dilakukan sampai
nilai kepadatan yang ditentukan tercapai.
Bahan timbunan di atas lapisan yang pemadatannya tidak memenuhi ketentuan
harus dibongkar dan harus dipadatkan kembali sesuai petunjuk Pengawas
Lapangan.

PASAL 07
PEKERJAAN GALIAN DAN TANAH

7.1 Lingkup pekerjaan ini meliputi :


a. Pembuangan tanah bekas stripping 30 cm dan penebangan pohon/semak dan
pemindahan barang-barang yang merintangi pekerjaan.
b. Urugan kembali bekas galian dan penimbunan
c. Pemadatan pada setiap lapisan timbunan.

7.2 Pembongkaran dan Pembersihan


Pembersihan lapangan pekerjaan dilakukan dengan membuang rumput/tanah
humus/top soil 20 cm. sampah atau bahan lainnya yang mengganggu,
menebang pohon dan mencabut akarnya serta membuang sesuai petunjuk.

7.3 Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Plat Beton Setempat, Sloof dan Pondasi Pas.
Batu Kali

a. Galian tanah / untuk Pondasi Plat Beton setempat harus sesuai dengan
ukuran dalam gambar untuk pemasangan , sloof beton dan pasangan lantai
kerja, dasar galian harus dipadatkan/ ditumbuk.

8|
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

b. Jika galian melampaui batas kedalaman, pemborong harus menimbun


kembali dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum.
c. Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung
ke tempat yang direncanakan, atau tempat sementara yang disetujui Direksi.

7.4 Pekerjaan Urugan / Timbunan dan Pemadatan

a. Tanah yang dipergunakan untuk pengurugan harus dari tanah yang baik dan
memenuhi syarat teknis, bebas dari akar, bahan-bahan organis, barang
bekas/sampah dan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan direksi dan
jika diizinkan dapat digunakan tanah bekas galian.

b. Tanah bekas galian harus ditimbun sedemikian rupa, sehingga tidak


mengganggu bouwplank dan lobang pondasi.

c. Urugan tanah peninggian lantai, harus dilaksanakan sesuai dengan gambar


kerja. Ukuran yang tercantum dalam gambar kerja adalah ukuran tanah
urugan dalam keadaan padat.
Untuk urugan tanah peninggian lantai dengan tinggi ukuran lebih dari 20 cm,
maka pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis dimana tebal setiap lapisan
adalah 20 cm (maksimal).
Pemadatan tanah peninggian lantai, harus menggunakan Stamper dan
dilaksanakan sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran dinding.

d. Pemadatan subgrade fill khusus termasuk pasir kerikil dan batu harus
seluruhnya dipadatkan hingga mencapai 90% kepadatan maximum. Ini
meliputi semua daerah (bangunan dan bukan bangunan) untuk jalan
pengerasan aspal/Paving block dan di bawah bangunan-bangunan di dalam
batas areal yang harus dilaksanakan.

e. Urugan pada lereng harus dilakukan dengan membuat bertangga pada lereng
tersebut untuk memberikan kaitan yang kokoh terhadap tanah urugan.

f. Urugan pasir dilaksanakan pada bagian-bagian ; di bawah lantai, di bawah


saluran air hujan / Grevel, serta tempat-tempat lain seperti ditunjukkan pada
gambar.
Lapisan pasir urug, harus dipadatkan dengan cara di timbris setelah terlebih
dahulu disiram air secara merata, sehingga urugan pasir tersebut benar-benar
padat.

7.5 Pembentukan Muka Tanah ( finish grading )


a. Muka tanah dimana bangunan akan berdiri di atasnya harus dibentuk dengan
rata dan baik, sesui dengan garis ketinggian atau kedalaman menurut
gambar rencana.
b. Daerah-daerah yang akan menerima Slabs, Base Court atau pengerasan,
pembentukan permukaan terakhir tidak boleh menyimpang lebih dari 1,5 cm
dari ketinggian yang ditetapkan.
c. Daerah yang akan ditanami atau dibiarkan terbuka, penyimpangannya tidak
boleh lebih dari 3 cm dari ketinggian yang ditentukan.
d. Untuk mencegah longsor dan erosi harus dibuatkan parit sementara dan
buatlah kemiringan 2%.

9|
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

7.6 Harga satuan yang tercantum penawaran harus sudah mencangkup semua
biaya; pekerja-pekerja, pembersihan, penimbunan/pemadatan dan pembuangan
hasil galian.

PASAL 08
PEKERJAAN PONDASI

Pondasi utama untuk menunjang pembangunan sarana puskesmas Rawabogo yang


dipakai adalah pondasi Telapak Beton bertulang mutu beton K.175 sesuai dengan
gambar detail.

8.1 Pondasi Plat / telapak beton bertulang 0,60x0,60 m’, merupakan pondasi struktur
utama bangunan :

a. Galian pondasi Plat beton/telapak bertulang ukuran 60x60 cm dilaksanakan


manual sampai dengan kedalaman sesuai gambar.
Dilaksanakan dengan seksama dibawah pengawasan Konsultan, vertical
dan lubang harus terjaga, tidak runtuh / longsor, bersih dari kotor dan
sampah.

b. Lubang Galian untuk Pondasi Plat beton setempat maupun pondasi pas. Batu
kali dalam kondisi kering, siapkan pomda air yang memadai.

c. Lantai kerja untuk untuk dasar pondasi telapak beton dilaksanakan dengan
adukan 1pc:3kr:5psr dengan ketebalan 7 cm

d. Pamasangan besi tulangan Pondasi Plat beton sesuai gambar dia 10 mm


dengan tulangan beugel dilaksanakan apabila kondisi lantai kerja / lubang
kering dan bahan / adukan cor sudah disiapkan /langsung di cor.
Material Batu Split harus keras, bermutu baik, dan tidak poros. Batu kapur,
batu berpenampang bulat, berpori besar dan terbungkus lumpur tidak
diperkenankan untuk dipakai.

- Adukan yang digunakan sesuai dengan Mix Design untuk pengecoran


pondasi Plat beton dengan kekentalan beton / slum maks. 30 Cm
- Air yang dipakai harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimiawi yang
dapat merusak pondasi; asam alkali atau bahan organik.
- Pasir beton harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran
organik dan bahan kimia yang dapat merusak pondasi.

8.2 Pondasi dibawah dinding dipakai pondasi pasangan batu kali, adukan 1pc;3psr
dan adukan 1pc:5psr sesuai dengan gambar detail.
Pondasi bangunan lajur batu kali, serta pondasi setempat batu kali yang terdiri
dari :

a. Alas Pondasi :
Dilaksanakan dengan perbaikan struktur tanah dengan urugan pasir
yang dipadatkan, ditimbris dan disiram air setebal 10 cm.

b. Lantai kerja :
Aanstamping adalah pasangan batu belah kosong, berdiri tegak setinggi 15
cm, ditimbris pasir atau batu pecah hingga kokoh.

10 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

c. Pasangan Batu Kali :


Material batu kali/belah harus keras, bermutu baik, dan tidak poreus. Batu
kapur, batu berpenampang bulat, berpori besar dan terbungkus lumpur tidak
diperkenankan untuk dipakai.

- Adukan yang digunakan untuk pasangan pondasi adalah 1pc:5ps untuk


bagian atas pondasi +30cm dari pondasi teratas (pasangan trasraam).
- Air yang dipakai harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimiawi yang
dapat merusak pondasi; asam alkali atau bahan organik.
- Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran
organik dan bahan kimia yang dapat merusak pondasi.

d Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran


penempatannya, kedalaman, besaran lebar, letak dan kondisi dasar galian.

Sebelum pemasangan pondasi Plat / Telapak Beton dimulai, pemborong


harus mendapat izin dari direksi mengenai hal tersebut secara tertulis.

PASAL 09
URUGAN PASIR

9.1 Urugan pasir dilakukan dibawah semua ubin/lapisan lantai dalam keadaan padat.
9.2 Sebelum pelapis lantai dipasang, lapisan pasir harus dipadatkan kembali
dengan cara mengairi sehingga rata permukaannya. Pasir urug harus bersih dari
segala kotoran.
PASAL 10
PASANGAN BATU BATA

10.1 Pasangan batu bata dilaksanakan pada semua dinding, rollag dan lain-lain
seperti tertera pada gambar.
10.2 Pasangan bata melintang dengan adukan trasraam atau biasa (rollag) harus
dipasang dibawah semua dinding dan lapisan selasar yang tidak berdiri di atas
sloof beton di bawah pasangan lain yang nyata-nyata diperlukan.
10.3 Pasangan dinding harus dipasang oleh tukang yang ahli, harus tegak lurus, rata
sehingga pada pekerjaan lainnya dapat diselesaikan dengan plesteran yang sama
tebal pada semua bagian.

10.4 Pasangan bata miring (rollag) dipasang diatas semua kusen bila diatas kusen
tersebut masih ada dinding bata setinggi lebih dari 30 cm yang tidak disangga
beton.

10.5 Pasangan bata pada sudut atau pada semua pertemuan dinding, harus
dilaksanakan dibawah pimpinan yang ahli dan teliti, hasilnya sesuai dengan yang
direncanakan.

10.6 Pasangan bata dengan sudut siku, Pelaksana harus mempunyai alat siku yang
cukup besar, paling sedikit 60, 80, 100 cm dengan sudut 90 derajat.

10.7 Ketidaksikuan dinding akan mengakibatkan kesulitan memasang ubin atau


langit-langit. Pembongkaran dan pemasangan kembali dinding akibat kekurang
ahlian Pelaksana, harus dipertanggungjawabkan oleh pemborong.

11 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

10.8 Pasangan dinding dipakai bata produksi setempat dengan kualitas terbaik, dengan
ukuran tidak jauh menyimpang dari 6 x 12 x 24 cm sebaiknya jangan dipakai bata
ringan yang ketebalannya kurang dari 10 cm, bata yang dipakai harus yang
benar-benar matang, mempunyai bentuk dan permukaan rata tanpa cacat. Sesuai
dengan AV Pasal 21 tahun 1941, bata ringan harus kuat menahan tekanan
minimal 30 kg/cm2, dan untuk seluruh pekerjaan harus dipergunakan bata ringan
dari produksi dan ukuran yang sama. Bata ringan yang pecah separuhnya hanya
boleh dipasang untuk tepi atau sudut yang memerlukan ukuran pendek.

PASAL 11
PEKERJAAN ADUKAN
11.1 Adukan pasangan bata ringan menggunakan semen instan memakai campuran 1
pc : 5 ps.

11.2 Semua adukan baik untuk pasangan batu bata maupun pondasi batu kali tidak
diperbolehkan memakai kapur dan semen merah terkecuali untuk adukan bata
ringan menggunakan semen instan
11.3 Mencampur bahan-bahan adukan harus sampai merata dan dikerjakan dalam
keadaan kering, yang kemudian diaduk dengan air sehingga merata.
11.4 Adukan lain yang sudah lebih dari 2 jam dan sudah mengeras tidak boleh
dipergunakan lagi karena daya lekatnya sudah berkurang.

PASAL 12
PERSYARATAN BAHAN-BAHAN
12.1 Semen Portland.
Semen yang dimaksud ialah Semen kualitas Bagus ASTM 400 keluaran pabrik
semen terkenal dan harus sampai ditempat dalam keadaan baik, terbungkus
dalam kantong asli dari pabrik. Semen yang telah rusak tidak boleh dipakai dan
harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan. Semen harus disimpan dalam
ruangan tertutup, diatas lantai papan yang terangkat dan tidak lembab. Kantong
berisi semen tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 lapis. Untuk seluruh pekerjaan
harus dipergunakan satu merek semen.

12.2 Air.
Air sebagai bahan campuran beton dan adukan, harus bersih dan tidak
mengandung asam, garam alkali atau bahan 12ias12ic, dan zat-zat lain yang
12ias menurunkan kekuatan struktur.

12.3 Pasir.
Pasir laut tidak boleh dipergunakan dalam hal ini. Pasir harus bebas dari bahan
12rganic, garam, asam, lumpur, serta kotoran-kotoran lainnya.

PASAL 13
PEKERJAAN PLESTERAN
13.1 Komposisi campuran bahan plesteran atau syarat-syaratnya sama dengan bahan-
bahan pasangannya.
13.2 Plesteran trasraam ditetapkan pada pasangan trasraam dan beton.
Sedangkan pada plesteran biasa ditetapkan pada semua pasangan bata biasa.
12 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

13.3 Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, pasangan harus dibasahi terlebih dahulu,
sedangkan sisanya harus dikeruk sedalam 1 cm. Pekerjaan plesteran harus
dikerjakan oleh tukang yang ahli dengan penuh ketelitian. Pengawas/Pelaksana
harus penuh perhatian, mengawas dan meneliti terhadap kesempurnaan
pekerjaan. Bidang plesteran yang tidak rata, tidak melekat pada tembok, miring,
retak atau cacat harus diulangi. Demikian pula sudut permuan bidang, alur atau
tali air dan penyelesaian lain yang tidak siku atau tidak lurus, harus diulangi /
diperbaiki sehingga memuaskan Direksi. Dan seluruh biaya penanggulangan /
perbaikan menjadi tanggung jawab Pemborong.
13.4 Pasir yang dipakai untuk plesteran disaring / di ayak hingga halus.
13.5 Semua plesteran diratakan dengan acian, diplamur dan digosok hingga halus
sebelum diberi cat dasar.

PASAL 14
PEKERJAAN STRUKTUR BETON
14.1. Pekerjaan Beton

Yang dimaksud dengan Struktur Beton adalah :


- Pondasi Telapak / Plat Beton
- Kolom beton struktur 20/20 dan Kolom Praktis
- Balok-balok beton, Konsol maupun Plat Lantai Beton dan dak
Untuk beton bertulang yang bersifat struktur mutu beton yang digunakan K-
175 dimana beton harus mempunyai kekuatan tekan dan kareakteristik
sebesar 175 kg/cm2 (minimal). Untuk mendapatkan mutu beton seperti yang
disyaratkan (K-175), maka Pemborong harus membuat Mix Design dengan
membawa contoh bahan yang akan dipergunakan seperti pasir brton split
beton dan semen untuk dibuat komposisi/campuran yang mencapai
krakter beton yang diharapkan pada lab. Yang berwenang dan membuat
Kubus beton campuran dari bahan-bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan setiap volume pengecoran 5 m3 .

14.1.1. Pekerjaan Pembesian / Penulangan.

14.1.1 Lingkup Pekerjaan


Yang dimaksud dengan pekerjaan pembesian penulangan meliputi
antara laing pembesian untuk dimensi:
 12mm, luas penampang 1,13 cm2, berat 0,887 kg/cm2
 10mm, luas penampang 0,79 cm2, berat 0,620 kg/cm2
 8mm, luas penampang 0,50 cm2, berat 0,393 kg/cm2
serta lingkup pekerjaan yang terdapat dlam gambar-gambar kerja.

14.1.2 Persyaratan bahan dan pelaksanaan


a. Bahan baja tulangan yang dipakai adalah baja polos U-24.
b. Baja tulangan harus bebas dari kotoran, lapisan minyak, karat dan
tidak cacat (retak, mengelupas dan sebagainya), serta mempunyai
penampang yang sama rata.
c. Pemasangan baja tulangan dilakukan sesuai dengan gambar kerja
atau atas petunjuk pengawas lapangan/team teknis direksi.
d. Hubungan antara baja tulangan satu dengan yang lainnya harus
menggunakan kawat beton, diikat dengan kuat, tidak bergeser
selama pengecoran.
e. Baja tulangan tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali
dengan cara apapun yang akan dapat merusak bahannya.
13 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

f. Jika diperlukan penyambungan baja tulangan, maka bentuk dari


sambungan harus seijin Pengawas, overlap pada sambungan
untuk baja tulangan sedikitnya 40 kali diameter batang, kecuali
bila ditetapkan secara pasti pada gambar kerja dan harus
mendapat persetujuan pengawas/team teknis direksi.

14.2 Pekerjaan Pembuatan Campuran Beton

14.2.1 Lingkup pekerjaan


Yang dimaksud dengan pekerjaan pembuatan campuran beton ini
meliputi pembuatan campuran beton, pengadaan bahan, pengangkutan
adukan dan pengecoran seluruh pekerjaan beton.

14.2.2 Campuran Beton


a. Untuk beton ini harus dipakai campuran beton 1 PC : 2 Psr : 3 Kr
dengan bahan sesuai Spesifikasi yang akan dijelaskan di bawah
yaitu Bahan Semen Pasir dan Kerikil serta air harus dari bahan yang
baik, kwalitas bagus serta bersih dari kotoran.
b. Dalam melaksanakan beton dengan campuran yang direncanakan,
jumlah semen minimum dan nilai faktor air semen maksimum yang
dipakai harus disesuaikan dengan keadaan sekeliling.
Dalam hal ini dianjurkan untuk memakai jumlah semen minimum dan
nilai faktor air semen maksimum. Dimana faktor air semen tersebut
berlaku untuk agregat yang berada dalam keadaan kering muka.

14.2.3 Kekentalan Adukan Beton


Kekentalan (konsistensi) adukan beton harus disesuaikan dengan cara
transportasi, cara pemadatan, jenis konstruksi yang bersangkutan dan
kerapatan dari tulangan.
Kekentalan adukan beton tergantung pada berbagai hal, antara lain
jumlah dan jenis semen, nilai faktor air semen, jenis dan susunan butir
dari agregat serta penggunaan bahan-bahan pembantu.

14.3 Persyaratan
14.3.1 Semen
 Semua semen yang digunakan adalah semen Portland Jenis II
menurut NI-8 atau Type-I menurut STM.
 Semua semen yang akan dipakai harus satu merk, tidak diperbolehkan
menggunakan bermacam-macam merk untuk suatu konstruksi/struktur
yang sama, selain itu semen yang diterima dalam keadaan kantong-
kantong masih disegel dan tidak pecah.
 Semen yang tidak memenuhi persyaratan harus dikeluarkan dari
proyek selama 1 x 24 jam.
14.3.2 Agregat
 Agregat kasar harus berupa koral/batu pecah yang mempunyai
susunan gradasi baik, keras tidak porous, tajam dan bentuknya relatif
kubus.
 Agregat kasar mempunyai ukuran butir berada antara 5 sampai
dengan 20 mm, ukuran yang lebih besar dari 30 mm untuk
penggunaannya harus mendapat persetujuan pengawas/team teknis
yang ditunjuk direksi. Gradasi dan agregat secara keseluruhan harus
dapat menghasilkan mutu beton yang dikehendaki, padat dan
mempunyai daya kerja yang baik dengan semen & air dalam proporsi
campuran yang akan dipakai.

14 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

 Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%


(ditentukan terhadap berat kering).
 Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat
melalui ayak 0,063 mm apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka
agregat kasar harus dicuci.
 Agregat halus (pasir) berupa pasir alam bukan pasir laut.
 Agregat halus mempunyai modulus kehalusan butir antara 2 sampai
dengan 32. Jika diselidiki dengan saringan standard, berbentuk tajam
dan keras.
14.3.3 A i r
Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah
air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung minyak, asam alkali, tidak
mengandung organisme yang dapat memberikan efek merusak beton.
14.3.4 Persyaratan Pelaksanaan
Kontraktor diharuskan menempatkan tenaga pelaksana yang betul-betul
ahli dalam bidang pekerjaan ini, paling tidak sudah beberapa kali
mengerjakan proyek yang sama dengan Kegiatan yang akan dikerjakan
sekarang.
a. Pengadukan semua mutu beton harus dilakukan dengan mesin
pengaduk yang dilengkapi dengan alat-alat yang dapat mengukur
dengan tepat jumlah air pencampur yang dimasukkan ke dalam drum
pengaduk.
b. Adukan beton yang dibuat setempat (site mixing) harus memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan dari Campuran tersebut, baik
ukuran semen, agregat kasar, agregat halus, maupun banyaknya air.
14.4. Bekisting
14.4.1 Persiapan Pemasangan
a. Sebelum pelaksanaan Kontraktor diwajibkan mengesahkan gambar
rencana bekisting dan bila perlu disertakan dengan perhitungannya
kepada direksi untuk mendapat persetujuan.
b. Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada
perubahan bentuk yang nyata dan cukup kuat pada saat menerima
beban sementara maupun beban tetap sesuai dengan jalannya
pengecoran. Semua bekisting akan diberi penguat datar dan silang
sehingga kemungkinan bergetar, bergeser saat pengecoran dapat
dihindari.
c. Cetakan beton dari kayu lembaran/multipleks tebal 18 mm, untuk
kolom dan plat harus rapih, datar dengan rangka kayu 5/7, 5/10, 6/12
dan tiap-tiap penyangga tidak lebih dari 50 cm, kuat dan tidak
mungkin untuk melengkung/berubah bentuk.
d. Untuk stoot werk alternatif lain dibolehkan dengan memakai scaf-
folding dan form work system agar lebih mudah dan praktis dalam
pelaksanaan maupun pembongkarannya.
e. Semua tiang penyangga/scaffolding tidak boleh ditempatkan
langsung di atas tanah, tetapi berpijak di atas balok kayu rata atau
lantai kerja lainnya dengan kokoh.
f. Kontraktor diwajibkan membuat beton deking agar tulangan tidak
menempel pada permukaan bekisting, ketebalan daripada beton
deking tersebut harus disesuaikan dengan selimut beton yang
diizinkan.
g. Sebelum pengecoran dilaksanakan, semua permukaan cetakan
harus bersih dari segala sesuatu yang dapat mengurangi mutu beton
dan kekuatannya, jika diperlukan cetakan dapat dilapisi Mould
Oil/Release agent, pemakaian sesuai ketentuan dari produk pabrik.
15 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

14.4.2 Pembongkaran Cetakan Beton


a. Pembongkaran dilakukan dimana bagian dari konstruksi tersebut
harus dapat memikul berat sendiri dan beban pelaksanaan.
b. Pekerjaan pembongkaran cetakan boleh dilaksanakan apabila beton
sudah mencapai umur 21 hari, atau pembongkaran harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan batas pada mutu beton
berdasarkan hasil pengujian.
c. Pekerjaan pembongkaran cetakan harus dilaporkan dan disetujui
oleh pengawas/team teknis yang ditunjuk direksi.

14.4.3 Perawatan Cuting


a. Sebelum beton mulai mengeras, pada hari pertama harus disiram
atau digenangi dengan air selama paling sedikit 2 minggu secara
terus menerus.
b. Tidak diperkenankan pada beton yang belum cukup umur/mengeras
sudah diberi beban yang berat, terkecuali seiizn pengawas/team
teknis yang ditunjuk direksi.

14.5. Pengecoran

14.5.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian utama


dari pekerjaan, kontraktor harus memberitahukan pengawas untuk
mendapat persetujuan.
14.5.2 Adukan campuran beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran
dengan menggunakan cara/metode yang sepraktis mungkin, sehingga
dapat mencukupi kebutuhan, kontinuitas pengecoran serta tidak
memungkinkan adanya penyerapan agregat dan tercampurnya dengan
bahan-bahan dari luar.

14.5.3 Pada pengecoran baru yaitu sambungan aisan beton lama dengan beton
baru, maka pada permukaan beton lama terlebih dahulu harus
dibersihkan dan dikasarkan dengan menyikat sampai agregat kasar
tampak, kemudian disiram dengan perekat calbond dengan jumlah
pemakaian 0,3 liter untuk 1 m2 permukaan dicampur dengan  21%
dengan cara dilaburkan.

14.5.4 Agar pembetonan tidak terjadi rongga, maka selama pengecoran ber-
langsung beton dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator.
14.5.5 Selama pengecoran harus terlindungi dari terik matahari sehingga tidak
terjadi penguapan yang cepat, serta perlindungan dari air hujan. Semua
permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah selama 14 hari,
dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada
permukaan beton tersebut terutama pada waktu cuaca panas.

PASAL 15
PEKERJAAN ACUAN (BEKESTING)

15.1. Untuk acuan dipakai papan kelas II yang lurus dengan tebal 2 cm sehingga tidak
berubah bentuk setelah pengecoran beton dilaksanakan.

16 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

15.2. Hendaknya dipakai papan yang panjang minimal 2 m guna menjamin kelurusan
beton yang dicetak. Ukuran lebih pendek diperbolehkan apabila memang ukuran
kurang dari 2 m yang diperlukan.
15.3. Sisa papan dimana akan dilakukan penyambungan supaya diketam rata dan
lurus, untuk menjamin kerapatan sambungan. Demikian pula untuk sisi dimana
akan berfungsi sebagai rel untuk papan penutup pada sisi pengecoran.
15.4. Pemasangan acuan harus dilakukan dengan penuh ketelitian, baik ukuran, tegak
lurus, tidak bengkok-bengkok ataupun patah sambungan acuan/miring.
15.5. Acuan harus dipasang sedemikian kuatnya sehingga sanggup menahan getaran
vibrator, beban beton dan kejutan lainnya tanpa mengalami perubahan bentuk.
15.6. Perintah membongkar acuan karena kurang ketelitiannya pekerjaan /
pemasangan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.
15.7. Beberapa saat dilakukan pengecoran beton acuan harus dibasahi untuk
merapatkan sambungan, celah-celah yang memungkinkan air semen keluar
harus disumbat dengan kertas pembungkus semen.
15.8. Acuan baru boleh dibuka setelah beton mengalami periode pengerasan sesuai
dengan yang disyaratkan PBI 1971.
15.9. Setelah acuan dibuka, Pemborong tidak boleh melakukan apapun pada
permukaan beton, tanpa izin tertulis dari Direksi.

PASAL 16
PEKERJAAN KAYU
Persyaratan Umum.
16.1. Kayu yang akan dipakai harus dalam keadaan kelembaban kurang dari 15%.
16.2. Harus dipakai kayu mulus, tidak mempunyai mata kayu, tidak cacat dan
harus lurus. Selama pelaksanaan mutu dan kekeringan kayu harus dijaga
dengan menyimpannya ditempat yang kering, terlindung dari hujan dan panas
matahari.
16.3. Semua pekerjaan kayu yang terlihat dari sisi bawah rangka plafond harus diserut
rata dan lurus, juga tampak kayu yang akan dipelitur / di teak oil / di cat /
dipinotek harus benar-benar rata dan lurus.
16.4. Semua pekerjaan sambung - menyambung kayu harus dikerjakan dengan penuh
ketelitian dan keahlian, rata dan rapi.
16.5. Direksi berhak menolak pekerjaan-pekerjaan yang tidak rapi dan tidak
memuaskan.

Pasal. 17
PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, DAUN JENDELA

17.1. Lingkup pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi :


- Pekerjaan kusen pintu, jendela, (kusen, daun pintu & jendela, lemari built in)
- dan lain-lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

17.2. Persyaratan Umum

a. Semua pekerjaan Kusen Aluminium disini harus memenuhi persyaratan yang


tercantum dalam pasal Pekerjaan kusen alumunium di Buku RKS ini.

b. Semua pekerjaan metal disini harus memenuhi persyaratan yang tercantum


dalam pasal Pekerjaan metal di buku RKS ini.

17 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

c. Semua pekerjaan kaca disini harus memenuhi persyaratan yang tercantum


dalam pasal pekerjaan kaca dan cermin dalam Buku RKS ini.

d. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan pula


uraian dalam pasal Pekerjaan Perlengkapan Pintu, Jendela, Bovenlicht di buku
RKS ini.

17.3. Persyaratan Bahan

a. Semua bahan kusen dan rangka partisi adalah Alumunium yang dikeluarkan
kualitas bagus,Kusen C 4” Rangka daun jendela 4x10 cm ketebalan Bahan
Alumunium 1,0 mm – 1,15 mm, Finishing anodized.

b. Semua bahan metal harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam pasal
pekerjaan metal dalam Buku RKS ini.

c. Daun pintu dibuat dari bahan Alumunium yang sama dengan kusennya yaitu
kualitas yang bagus untuk pintu bagian luar Panil kaca dan pintu panel Multi Plek
9 mm double lapis Megatik, sedangkan untuk Pintu KM/WC pintu Spandrel dari
rangka Aluminium Penutup Spandrel dan Kaca .

d. Penempatan dan ukuran serta bentuk kusen,daun pintu dan jendelan


disesuaikan dengan gambar, begitu pula dengan tipe-tipe profil alumunium yang
dipergunakan.

e. Bahan panel untuk partisi adalah Calsy Board dengan ketebalan 8 mm dua lapis
dan bagian atasnya kaca 5mm atau sesuai dengan desain dalam gambar.

17.4. Persyaratan Teknis

a. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar dan


kondisi lapangan serta membuat gambar Shop Drawing.

b. Tipe Pintu/Jendela dan dinding partisi yang terpasang harus sesuai Daftar tipe
yang tertera dalam Gambar dengan memperhatikan ukuran-ukuran, Bentuk
Profil, Material, Detail Arah Bukaan dan lain-lain, dengan petunjuk sbb :

GAMBAR URAIAN
* Denah Lokasi, jenis bukaan, Engsel-Engsel
* Daftar Merk, kualitas, bentuk, ukuran, jendela
Jenis Pintu/ material finish, tipe, anti corrosive treatment,
glass hardware dan lain-lain.

* Shop Tipe/jenis ukuran,lokasi dan kedudukan


Drawing pintu dan jendela,
Detail

c. Semua ukuran dan bentuk kusen maupun daun pintu, jendela, bovenlicht yang
tercantum dalam gambar Kerja adalah ukuran jadi.

d. Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela Alumunium

18 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

1). Disyaratkan dipasang angker tulangan beton D 10 mm bentuk L pada kusen


pintu, jendela dan bovenlicht. Jumlah angker; minimal 2 (dua) buah untuk
kusen jendela dan bovenlicht, minimal 3 (tiga) buah untuk kusen pintu
pada masing-masing tiang terluar. Ukuran dan jarak penempatan sesuai
dengan Gambar Kerja atau petunjuk Konsultan Pengawas.

2). Disyaratkan pula dipasang angker tulangan beton D 12 bentuk I pada kedua
ujung bawah kusen pintu, untuk ditanam dalam "neut" atau sepatu kusen.
Ukuran angker sesuai Gambar kerja atau petunjuk Konsultan Pengawas.

3). Disyaratkan pula dibuat alur air pada sisi sebelah luar kusen pada dua
batang kusen vertikal dan sebuah batang kusen bagian bawah; untuk
kusen pintu, jendela, maupun bovenlicht.

4). Sambungan-sambungan pertemuan dan sudut harus benar-benar tegak


lurus, kokoh dan tidak dapat digerak-gerakan, serta pengerjaannya harus
rapi. Sistem sambungan adalah sistem pasak lubang.

5). Persiapan sebelum pamasangan


a). Semua kusen Aluminium harus sudah sesuai dengan keinginan user
baik
mengenai warna dan corak.
b). Kontraktor harus memperhatikan dan meneliti kembali letak-letak dan
ukuran lubang-lubang pintu maupun jendela dan bovenlicht serta tipe-
tipe jendela, bovenlicht, maupun pintu yang dipasang.

6). Pemasangan kusen kayu dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan


dinding dan pekerjaan kolom praktis/ kolom struktur, khususnya untuk
kusen kusen yang diapit oleh kolom praktis/kolom struktur.

7) Pemasangan kusen Alumunium dilaksanakan setelah pemasangan kolom


maupun balok sudah dicor dan dalam keadaan kering.

e. Pekerjaan Daun Pintu Panil Multiplex

1). Rangka Daun Pintu Aluminium.


Sambungan-sambungan pertemuan dan sudut harus benar-benar tegak
lurus, kokoh dan tidak dapat di gerakan-gerakan, serta pengerjaan harus
rapi. Sistem sambungan adalah sistem pasak-lubang.

2). Panil daun pintu adalah Multiplek 12 mm lapis teakwood rangka Aluminium
kualitas bagus untuk pintu R. Pelayanan dan R Tunggu.
Daun pin Panil Kaca Rangka Alumunium untuk pintu bagian luar / pintu
keluar bangunan.
Khusus pintu daerah basah/toilet, panil sisi dalam harus dibuat rata rangka
luar dan dilapis formika.

f. Pekerjaan Daun Jendela dan Bovenlicht Alumunium

1). Rangka daun jendela dan bovenlicht.


Memenuhi persyaratan yang tercantum dalam butir (4.g.01) di pasal ini.
Digunakan Alumunium dengan profil sesuai dengan gambar kerja.

19 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

2). Kaca
Pemasangan kaca harus sedemikian rupa sehingga tidak akan pecah pada
waktu mengembang. Kaca harus terpasang dengan kokoh, tidak dapat
digerakkan dan rapi.

g. Setiap bagian dari pekerjaan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan seperti
yang tertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai dengan Gambar Kerja, ketidak
cocokan, kesalahan maupun kekurangan lain akibat kelalaian dan ketidak telitian
Kontraktor dalam Gambar Pelelangan; dan atau perbaikan finish yang tidak
memuaskan akan ditolak dan harus diganti hingga disetujui Pengawas Lapangan
Perbaikan, Perubahan dan Penggantian harus dilaksanakan atas biaya
Kontraktor dan tidak dapat di claim sebagai pekerjaan tambah, maupun
penambahan waktu.

h. Perubahan bahan/material karena alasan tertentu harus diajukan kepada


Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.Semua
perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan
yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan yang mengakibatkan
pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai Pekerjaan Kurang.

i. Semua pekerjaan yang telah dikerjakan dan atau telah terpasang harus segera
dilindungi terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang memenuhi syarat.

j. Pekerjaan dinding partisi / Penyekat Ruangan

1). Rangka dinding partisi.


Memenuhi persyaratan yang tercantum dalam butir (4.g.01) di pasal ini.
Digunakan Alumunium BORAL sesuai dengan gambar kerja.
2). Rock Wall ukuran 1.2 x 0.60 t = 5 cm dipasang pada bagian dalam partisi
double gibsum.
3). Penutup dinding partisi dari bahan Calsy Board dengan ketebalan bahan 8
mm
Dipasang dua muka pada bagian dalam dan luar (Double).
4). Dinding partisi dua muka Finishin dengan Cat Tembok.

Pasal 18

PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA

18.1. Lingkup Pekerjaan.

Pekerjaan ini meliputi : pengadaan dan pemasangan semua bahan perlengkapan


pintu dan jendela seperti : Kunci, Engsel, Sloot dan hardware lainnya yang
dipergunakan di dalam pekerjaan ini :
- Pekerjaan perlengkapan pintu dan jendela.
- Pekerjaan perlengkapan pintu rangka alumunium
- Dan lain-lain seperti yangtercantumdalam Gambar Kerja

18.2. Persyaratan Bahan.

a. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang


tercantum dalam Buku Spesifikasi ini.

20 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

b. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan


persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Pemilihan hardware pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan pintu.
d. Engsel

1). Pintu untuk daun pintu kayu dipakai engsel kupu-kupu bahan Stainless
Steel.
Pemakaian engsel adalah 3 (tiga) buah tiap daun pintu
2) Daun pintu Alumunium menggunakan engsel tanam atas bawah “FLOOR
HINGED” dengan spesifikasi dan dapat menahan bobot minimal 60 kg setiap
daunnnya.
3). Daun Jendela Alumunium
Dipakai sistem engsel geser ayun /Casemen (Friction Stay)/ Stainless Steel,
yang merangkap berfungsi sebagai hak angin dan slot. Bahan difinish
Galvanis dipasang pada atas dan bawah 1/3 lebar daun jendela.

e. Kunci dan Sloot

1). Semua pintu kayu digunakan kunci silinder handle metal warna Silver,
kecuali KM/WC bagian dalam dipakai kunci WC /Kunci slot.
2). Semua pintu harus dipasang sloot, untuk pintu satu daun dipasang satu
buah sloot pada bagian pinggir, sedangkan untuk pintu dua buah daun
dipakai sloot tanam atas bawah dari bahan steel di Galvanisir atau Stainles
Steel.

20.3. Persyaratan Teknis

Seluruh perangkat perlengkapan : pintu dan jendela ini harus bekerja dengan baik
sebelum dan sesudah pemasangan. untuk itu, harus dilakukan pengujian secara
kasar dan halus.

20.4. Persyaratan Pelaksanaan

a. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing (Gambar Detail Pelaksanaan)


berdasarkan keadaan di Lapangan dan standar standar pabrikasi.
b. Shop Drawing harus disetujui dahulu oleh Pengawas Lapangan.
c. Engsel

1). Pemasangan engsel pintu adalah + 30 cm dari permukaan atas dan bawah
pintu
2). Pemasangan engsel Whitco Stay (gesek) adalah dipasang atas dan bawah
yang pada posisi 1/3 lebar jendela atau sesuai spesifikasi dari Pabrik..

Pasal 19
PEKERJAAN KACA DAN CERMIN

19.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi :
a. Pekerjaan Kaca
Untuk semua kaca jendela dan bovenlicht yang meliputi;
- Kaca tebal 5 mm, untuk jendela atau seperti tercantum dalam gambar kerja.
b. Pekerjaan Cermin
Untuk semua cermin dalam Toilet seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

21 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

19.2. Persyaratan Bahan

a. Semua kaca yang dipakai harus memenuhi standard SII 0189-78. Semua
cermin harus sesuai dengan NI-3. Kaca dan cermin harus bebas dari cacat dan
noda, bebas sulfida maupun bercak-bercak lain, produk kualitas Bagus.
b. Type bahan
1). Kaca Ryben
- tebal 5 mm : untuk jendela, pintu kaca dan bovenlich.
2). Cermin
Tipe Clear Glass Float Type tebal 5 mm dengan salah satu permukaan
dilapisi perak (Chemical Depositosital Sirver).

19.3 . Persyaratan Teknis

a. Syarat Mutu
1). Dimensi
Toleransi Tebal kaca dan cermin lembaran tidak boleh melebihi toleransi
tebal 0,3 mm. Toleransi Lebar dan panjang Kaca dan cermin adalah 1,5
mm sampai 2 mm.
2). Kaca dan cermin lembaran harus mempunyai sudut siku, tepi potongan rata
dan lurus, bebas dari cacat dan noda.
3). Cermin
Lapisan perak/"Chemical deposited silver" pada cermin yang dipakai harus
terlihat merata. Apabila terjadi bercak- bercak hitam, maka harus diganti
atas biaya Kontraktor.

19.4. Persyaratan Pelaksanaan

a. Pemotongan harus rapih dan lurus dan harus menggunakan alat Pemotong
Kaca/cermin khusus. Sisi kaca/cermin yang tampak maupun yang tidak tampak
akibat pemotongan harus digurinda dan dihaluskan.
b. Kaca dan cermin yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan
benturan dan diberi tanda agar mudah diketahui
c. Pekerjaan Kaca

1). Kaca harus dipotong menurut ukuran kaca dengan kelonggaran cukup,
sehingga pada waktu kaca mengembang tidak pecah.
2). Sepanjang alur kaca "sponing" dan list kayu harus dibersihkan, diplamur dan
dicat sebelum kaca dipasang.
3). Tepi kaca pada sambungan dan antara kaca dengan kayu, harus diberi
"Sealant" tipe "Silicone Glass Sealant". Tidak diperkenankan "Sealant"
mengenai kaca terpasang lebih dari 0,5 cm dari batas garis sambungan
dengan kaca.

d. Pekerjaan Cermin

1). Cermin dalam pekerjaan harus dipasang pada rangka kayu dibuat khusus
seuai ukuran, walaupun rangka kayu tersebut tidak disajikan dalam gambar
kerja.
2). Pemasangan cermin diatas rangka kayu dengan memakai seke- rup.
Jarak pemasangan sekrup maksimal 60 cm, kepala sekrup yang timbul di
permukaan kaca ditutup oleh penutup yang di verchroom.

22 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

e. Kwalitas Pekerjaan.

1). Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca dan cermin akibat
pemasangan list, maupun sekrup.
2). Kaca dan cermin harus telah terkunci dengan baik, sempurna dan tidak
bergeser dari Sponing.
3). Semua kaca dan cermin pada saat terpasang tidak boleh bergelombang.
Apabila masih terlihat adalah gelombang, maka kaca dan cermin tersebut
harus dibongkar dan diperbaiki/diganti. Biaya untuk hal ini adalah
tanggung jawab Kontraktor, tidak dapat di "claim" sebagai pekerjaan
tambah.

f. Kaca dan cermin yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan
benturan dan harus diberi tanda agar mudah diketahui.
PASAL 20
PEKERJAAN LANTAI

20.1 Lingkup Pekerjaan


Pelapisan lantai dengan Ubin Keramik :
Untuk seluruh lantai bangunan Gedung digunakan lantai pasangan keramik 40/40
kwalitas bagus presesi bagus, pemasangan nat rapi dan lurus tidak cacat mampu
menahan beban 450 kg/cm2, tahan terhadap goresan dan noda, untuk tangga
parquet kayu kecuali pada lantai dan dinding Spultumboot dipergunakan keramik
25/25 untuk lantai dan 25/40 untuk dinding kualitas Bagus.

20.2 Adukan
a. Adukan untuk lantai rabat beton dipakai perbandingan 1 PC : 3 PS : 5 KR.
b. Adukan untuk pemasangan lantai keramik adalah :
- 1 PC : 5 PS untuk pemasangan seluruh lantai selain ketentuan di atas.

23.3 Pelaksanaan Pekerjaan


a. Seluruh rongga pada bagian belakang ubin harus berisi dengan adukan pada
waktu pemasangan. Bila ada pemotongan tidak boleh kurang dari setengah
ukuran ubin.
b. Pada sisi yang berbatasan dengan saluran di buat pasangan pembatas terbuat
dari pasangan bata daerah dengan adukan 1 PC : 5 PS, diplester pada bagian
yang terlihat, kemudian diaci.
c. Pekerjaan lantai yang tidak lurus/waterpass, siar yang tidak lurus/berombak,
retak dan cacat lainnya, harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.

PASAL 21
PEKERJAAN CAT
21.1. Cat Kayu List Plank

1.1. Cat meni kayu dilakukan pada pekerjaan kayu yang akan dicat juga pada
bagian-bagian yang akan menempel pada dinding / pasangan dan
sambungan.
1.2. Khusus untuk kosen yang akan dicat, pekerjaan meni harus seizin Direksi,
setelah Direksi memeriksa kualitas / keadaan kosen tersebut.
1.3. Pendempulan setelah meni kering, seluruh permukaan kayu diplamur dan
diampelas halus sehingga hasilnya memuaskan.

23 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

1.4. Pengecatan terakhir baru dilakukan setelah semua pekerjaan sebelumnya


benar-benar kering dan mendapat persetujuan Direksi.
1.5. Pengecatan harus dilakukan lapis demi lapis dengan cat yang tidak terlalu
kendal disaat udara kering agar tidak akan terjadi pecah-pecah dikemudian
hari.
1.6. Cat yang dipergunakan adalah kualitas bagus untuk tembok interior, cat
dinding luar kualitas bagus Tahan cuaca dan langit-langit digunakan cat
sekualias cat dinding. Warna ditentukan kemudian.
1.7. Tidak dibenarkan mengecat pada waktu hari hujan, disore hari atau malam
hari.
1.8. Cat yang tidak rata, retak-retak atau cacat harus diulangi sehingga
memuaskan Direksi.

21.2. Cat Logam.

3.1. Meni besi dilakukan pada seluruh pekerjaan besi dan seng yang akan
tergenang air.
3.2. Cat besi dilakukan pada talang-talang air, pipa-pipa saluran dan yang
lainnya yang tampak dari luar.
3.3. Digunakan cat kayu/besi kualitas bagus / cat minyak, warna ditentukan
kemudian.

21.3. Cat Dinding.

4.1. Semua dinding dipakai cat kualitas bagus dan langit-langit yang tidak
tertutup bahan lainnya harus dicat dengan kualitas Bagus, warna ditentukan
kemudian.
4.2. Sebelum dicat semua dinding harus rata / licin dan telah diplamur serta
dihampelas halus.
4.3. Jegongan plint pada dinding tembok setinggi 10 cm dari lantai harus dicat
dengan cat minyak warna gelap. Sebelumnya batas plint dengan dinding
harus diselesaikan dengan lurus rata dan sama tingginya.

PASAL 22
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
A1. UMUM

- Pekerjaan – pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi :


penyediaan seluruh pekerja, material, perlengkapan, peralatan dan
melaksanakan seluruh pekerjaan sistem listrik sehingga dapat beroperasi secara
sempurna.

- Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling


melengkapi dan sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi
bersifat mengikat.

- Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh


Pelaksana Instalatur yang mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai
pekerja-pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, serta
perusahaan tersebut terdaftar sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang
pas instalatur kelas tertinggi (C) yang masih berlaku untuk tahun terakhir yang
berjalan.

24 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

- Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut “Peraturan Umum Instalasi


Listrik Indonesia/Peraturan PLN” edisi terakhir sebagai petunjuk dan juga
peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan standard-standard /kode-
kode lainnya yang diakui (VDE, DIN, IEC).

- Pelaksana atas bebannya harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan


yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan sehingga sistem dapat bekerja
dengan baik.

- Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan


dan instalasi sistem Lokasi yang ditunjukkan adalah merupakan posisi-posisi
perkiraan.
Pelaksana atas bebannya harus memodifikasi tata letak tersebut sebagai mana
yang dibutuhkan untuk pemasangan-pemasangan yang sempurna/baik dari
peralatan-peralatan sistem.

- Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tapi tidak ditunjukkan
dalam gambar atau sebaliknya harus dipasang atas beban Pelaksana, seperti
pekerjaan lain yang disebut oleh spesifikasi dan ditunjukkan oleh gambar.

1. BIDANG PEKERJAAN YANG DIKERJAKAN

Pekerjaan yang harus diselesaikan meliputi :

- Penyambungan daya listrik PLN, termasuk pengurusan administrasinya,


semua biaya resmi akan dibayarkan oleh pemilik.
- Penyediaan dan pemasangan kabel dari Panel MDP Existing ke SDP.
- Penyediaan dan pemasangan panel-panel :
SDP;
Panel-panel penerangan dan Daya
Panel Penerangan Luar
- Instalasi distribusi dari panel penerangan dan daya.
- Instalasi penerangan, lampu dan generasi power outlet/stop kontak.
- Penyediaan dan pemasangan instalasi penerangan lengkap dengan
komponen dan accessoriesnya.
- Instalasi distribusi dari panel SDP ke Genset.
- Pengadaan dan pemasangan sistem penangkap petir.
- Pengadaan dan pemasangan seluruh sistem pentanahan netral, untuk
peralatan-peralatan, power house dan lain-lain.
- Pengujian serta pengetesan terhadap seluruh material, pemasanganya serta
sistem secara keseluruhan.

2. KLAUSAL YANG DISEBUTKAN

Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain
maka ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain
tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya.
Kalau terjadi hal yang saling bertentangan antar gambar atau terhadap
spesifikasi teknis, maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai
bobot biaya yang paling tinggi.

25 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

3. KOORDINASI PEKERJAAN

Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian
yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut di
dalam proyek harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan yang lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/merinci setiap pekerjaan
sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan pengawas/pemberi tugas.

4. MATERIAL DAN “WORKMANSHIP”

Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru
dan material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus
dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai
keterampilan yang memuaskan.
Pelaksana harus melengkapi surat sertifikat yang sah untuk setiap personal ahli,
yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian
masing-masing.

5. DAFTAR MATERIAL

Pada waktu mengajukan penawaran, pelaksana harus


menyertakan/melampirkan “Daftar Material” yang lebih diperinci dari semua
bahan yang akan dipasang pada proyek dan harus disebut pabrik, merk,
manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog, daftar material yang diajukan
pada waktu penawaran ini adalah mengikat, dan harus diajukan lengkap tidak
boleh sebagian-sebagian.

6. NAMA PABRIK/MERK YANG DITENTUKAN

- Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu
jenis bahan/komponen, maka pelaksana wajib menawarkan dan
memasamg sesuai dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi
Pelaksana pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah
tidak terdapat lagi pada pasaran ataupun sukar didapat dipasaran.

- Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk


sebagai pemenang, pelaksana harus segera memesannya pada
keagenannya di Indonesia. Apabila pelaksana telah berusaha untuk
memesannya, namun pada saat pemesanan bahan/merk tersebut
tidak/sukar diperoleh, maka pemberi tugas akan menentukan sendiri
alternatif merk lain dengan spesifikasi minimal yang sama. Jadi setelah 1
(satu) bulan penunjukan pemenang, pemborong harus memberikan foto
copy dari pemesanan material yang diimport pada keagenan ataupun
importir lainnya, telah menyatakan bahwa material-material tersebut telah
dipesan (order import).

7. SHOP DRAWING

- Setelah perjanjian pemborongan ditandatangani, dalam hal ini sebelum


daftar spesifikasi material diajukan, pelaksana diharuskan menyerahkan
shop drawing untuk disetujui pemberi tugas dan melalui pengawas.

26 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

- Shop drawing harus termasuk katalog data dari pabriknya, literatur


mengenai uraian-uraian diagram pengkabelan, data ukuran dimensi, data
pembuatan dan nama serta alamat yang terdekat dari service dan grup
perusahaan pemeliharaan yang tetap yang menyediakan persediaan/stock
suku cadang yang terus menerus, shop drawings harus diberi catatan dari
pelaksana, yang menyatakan bahwa ada yang dianjurkan sudah sesuai
dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan data untuk setiap
sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh
koordinasi komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari
keseluruhan sistim, penyerahan sebagian-sebagian tidak akan
diperhatikan. Gambar shop drawing harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.

- Shop drawings yang harus diajukan adalah :

a. Panel SDP, layout semua peralatan, dan accessoriesnya pada ruang


power house.
b. Panel-panel daya dan penerangan, out-let box, dan lain-lain.
c. Kontrol untuk pompa-pompa.
d. Detail-detail pemasangan lampu (harus dikoordinasikan dengan
arsitek).
e. Pemasangan kabel tray/tranch cable di ruang power house.
f. Dan lain-lain yang diminta oleh Pemberi Tugas/Pengawas.

8. SUBTITUSI

a. Produk yang Disebutkan Nama Pabriknya

Material, peralatan, perkakas, accesoriesnya yang disebutkan nama


pabriknya dalam spesifikasi. Pelaksana harus melengkapi produk yang
disebutkan dalam spesifikasi, atau dapat mengajukan produk pengganti
yang setara, disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan
persetujuan konsultan pemberi tugas/pengawas sebelum pemesanan.

b. Produk yang Tidak Disebutkan Nama Pabriknya

Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak


disebutkan nama pabriknya didalam spesifikasi.
Pelaksana harus mengajukan secara tertulis nama negara dari pabrik yang
menghasilkannya, katalog, dan selanjutnya menguraikan data yang
menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang dipergunakan
adalah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi proyek.

9. CONTOH
Seluruh material dan peralatan, harus dengan sebenarnya dan diproduksi
secara memadai oleh pelaksana, baik sebelum, selama pengerjaan maupun
selesai instalasi (dalam masa garansi).
Material dan peralatan, yang mengalami kerusakan sebagai akibat dari
pemasangan yang ceroboh dan proteksi yang tidak memadai tidak dapat diterima
untuk instalasi pada proyek.

27 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

10. PROTEKSI
Seluruh material dan peralatan, harus dengan sebenarnya dan diproteksi secara
memadai oleh pelaksana, baik sebelum, selama pengerjaan maupun sesudah
selesai instalasi (dalam masa garansi). Material dan peralatan, yang mengalami
kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan proteksi yang
tidak memadai tidak dapat diterima untuk instalasi pada proyek.

11. ACCES OPENING

Pelaksana harus menyediakan acces opening (bukaan-bukaan) untuk instalasi


dan pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan (acces opening) yang terdapat
pada konstruksi bangunan, seperti dinding-dinding, langit-langit, dan seterusnya
harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan.
Penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan
kerusakan pada permukaan yang berdekatan.

12. PENGECATAN

- Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik dan tambahan


pengecatan di lapangan tidak dispesifikasikan, maka seluruh permukaan
yang cacat harus diperbaiki ataupun pengecatan kembali untuk
memperoleh hasil pengecatan yang uniform.
Apabila peralatan belum dicat dari pabrik. Pelaksana harus bertanggung
jawab atas pengecatan tersebut.

- Seluruh rangka, penutup cover plate dan pintu panel listrik seluruhnya
harus diberi cat dasar atau prima coat dan diberi pelapis cat akhir
(finishing paint). Cat akhir ini dengan warna akan ditentukan kemudian.

- Penentuan jenis warna dan merk cat, sebelumnya harus dimintakan


persetujuan pada pemberi tugas/pengawas.
Pengecatan dikerjakan dengan proses “stove ennameled” untuk lampu,
sedangkan untuk panel listrik harus dibuat tahan karat dengan cara
“galvanized cadmium plating” atau dengan “zine chromatic primer” harus
dicat dengan cat bakar.

13. PENGETESAN

- Pelaksana harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan


harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat
dari seluruh sistem.

- Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami


kerusakan/cacat/salah harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi
untuk operasi yang sebenarnya/normal/benar. Seluruh pengkabelan,
instalasi dan peralatan harus dicheck dan ditest oleh PLN untuk
mendapatkan instalasi ‘keur”.

- Pelaksana harus bertanggung jawab untuk memperoleh persetujuan PLN


bagi pemasangan sistem jaringan listrik dan seluruh biaya ditanggung atas
beban pelaksana.

28 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

14. DATA SUKU CADANG


Sejak pengiriman dari bagian-bagian dan peralatan ke tempat lapangan,
pelaksana harus menyerahkan kepada pengawas daftar lengkap dari suku
cadang (spare parts) dan menyerahkan untuk masing-masing bagian disertai
dengan daftar harga satuan dan alamat supplier dan tambahan daftar dari suku
cadang dan supply yang secara normal harus dalam setiap pembelian atau suku
cadang yang disebutkan dalam spec yang harus dilengkapi oleh pelaksana
dengan biaya dari pelaksana.

15. BUILT IN INSERT, SLEEVES DAN PERLENGKAPANNYA


Pelaksana harus melengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi
keperluan built-in beton atau pekerjaan konstruksi. Pelaksana juga harus
melengkapi keterangan mengenai instruksinya, dimensi lay-out dan keperluan
informasi lainnya bagi pekerjaan instalasi yang seharusnya.

16. BUKU PETUNJUK (MANUAL) DAN INSTRUKSI


Pelaksana harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan dan manual
cara mengoperasikan. Bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian peralatan ini
harus dalam bahasa Indonesia.

17. GAMBAR-GAMBAR
- Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlah serta
persyaratan dari keperluan instalasi. Instalasi harus disesuaikan kondisi
setempat pada proyek. Gambar-gambar mengenai arsitektur dan struktur
harus berkaitan dengan kontruksi dan detail akhir dari proyek, sedangkan
gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan detail yang berhubungan
dengan masing-masing pekerjaan.
- Pelaksana harus melengkapi gambar untuk pemasangan seperti shop
drawing dan gambar-gambar detail. Pelaksana wajib memeriksa terhadap
kemungkinan kesalahan/ketidak cocokan baik dari segi besaran listriknya,
fisik maupun pemasangan dan lain-lain.
- Bila ada ketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ni harus
disampaikan secara tertulis 4 (empat) hari sebelum dilakukan penjelasan
tender (aanwizijing).

18. PERIHAL IKLIM

- Temperatur luar ruangan antara 18 o s/d 35 oC pada curah hujan tinggi, dan
dengan ketinggian  15 m dari permukaan laut (sea level).
- Temperatur dalam ruangan antara 20 o s/d 30 oC, dengan kelembaban
90%.
- Seluruh peralatan harus tahan terhadap pengoperasian secara terus
menerus (continue) pada temperatur maximum 50 oC dengan temperatur
rata-rata 30 oC untuk periode 24 jam.
- Seluruh peralatan juga harus tahan terhadap iklim tropis dan kelembaban.

A2. PRINSIP DESIGN

1. UMUM
Prinsip dari pada sistem supply, distribusi dan proteksi dijelaskan disini.

2. PRINSIP SUPPLY LISTRIK


- Supply utama diperoleh dari PLN dengan tegangan 220/380 V, 50 Hz 3
phase.

29 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

- Pada keadaan PLN mati, supply diperoleh dari generator set dengan
kemampuan pelayanan 100% dengan tegangan 380/220 Volt, 50 Hz, 3
phase, 4 kawat.
- Antara supply dari PLN dan supply dari Generator harus terpisah secara
listrik dengan sistem interlocking.

3. PRINSIP DISTRIBUSI

- Distribusi secara radial dari panel utama ke panel-panel di tiap lantai dan
bangunan.
- Karakteristik tegangan 380 Volt/220 Volt, 50 Hz, 3 phase, 4 kawat.
- Distribusi daya untuk penerangan , fire alarm, sound system dan telephone
dipisahkan dengan distribusi daya untuk pompa-pompa, dan motor-motor.
- Tegangan jatuh untuk penerangan  2% dan tegangan jatuh untuk mesin-
mesin maksimum  5%.
4. PROTEKSI

- Untuk proteksi sistem listrik dilengkapi dengan proteksi terhadap hubungan


singkat di panel, proteksi terhadap overload dan hubungan singkat untuk
panel utama dan panel-panel daya, kecuali ditunjukkan lain pada gambar.
- Untuk proteksi generator, dilengkapi dengan proteksi terhadap reverse
power, under voltage, overload, hubungan singkat dan lain-lain.
- Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan ke kabel
tanah (grounded/ditanahkan), dan semua panel harus ditanahkan dengan
elektroda terpisah.
- Untuk sistem pentanahan bangunan power house, kabel pentanahan (G)
harus berhubungan secara tertutup (loop).
- Netral pentanahan kedua generator harus terpisah juga terhadap
transformator.

5. PENTANAHAN NETRAL

- Titik netral (0) dari generator harus ditanahkan secara terpisah, dan harus
ditanahkan langsung (solidly grounded).
- Pentanahan netral (0) harus terpisah dengan pentanahan pengaman (G)
- Tahanan pentanahan maksimum 2 ohm

A3. TEKNIS INSTALASI KABEL / WIRING

1. U M U M

- Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi


persyaratan PUIL/LMK. Semua kabel /kawat harus jelas tertulis ukuran,
jenis kabel, nomor dan jenis pintalannya. Semua kawat dengan
penampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat secara dipilin (stranded).
Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5
mm2 kecuali dengan pemakaian remote control. Kecuali dipersyaratkan
lain, konduktor yang dipakai ialah dari type :
- Untuk instalasi penerangan adalah NYM.
- Untuk kabel distribusi dan penerangan taman dengan menggunakan kabel
NYFGbY atau NYY.
- Semua kabel harus berada didalam konduit PVC, yang disesuaikan dengan
ukurannya. Cable tray, cable trench, kabel rack harus diklem dan di gambar
dalam shop drawing lebih dahulu sebelum pemasangan.

30 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

2. SPLICE / PENCABANGAN

- Tidak diperkenankan adanya “splice” ataupun sambungan-sambungan baik


dalam feeder maupun cabang-cabang kecuali outlet atau kotak-kotak
penghubung yang bisa dicapai (accessible).
- Sambungan pada kabel cirkuit cabang harus dibuat secara mekanis dan
harus teguh secara elektris dengan cara-cara “solderless connectir”.
Jenis kabel tekanan, jenis “compression atau soldered”. Dalam membuat
“splice” konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan
baik, demikian sehingga semua konduktor tesambung , tidak ada kabel-
kabel telanjang yang kelihatan dan lepas oleh getaran . Semua sambungan
kabel baik didalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus
mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi
dengan porselen atau bakelite ataupun PVC, yang diameternya
disesuaikan dengan diameter kabel.

3. BAHAN ISOLASI

Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC,
asbes, gelas, tape sintetis, resin, splice, case, commposition, dan lain-lain
tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut anjuran
perwakilan pemerintah dan atau manufacturer.

4. PENYAMBUNGAN KABEL

- Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak


penyambungan yang khusus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain).
Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Konsultan
Pengawas/perencana.
- Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-
namanya masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi
sebelum dan sesudah penyambungan oleh Konsultan Pengawas.
- Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-
penyambungan tembaga yang dilapisi timah putih dengan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran-ukuran yang sesuai.

- Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pihak pabrik harus diikuti,


misalnya temperatur-temperatur pengecoran, dan semua lobang-lobang
udara harus terbuka selama pengecoran.
- Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus
dilindungi dengan pipa baja dengn tebal 3mm setinggi minimum 2,5 m.

5. SALURAN PENGHANTAR DALAM BANGUNAN


- Untuk instalasi saluran penghantar diluar bangunan, saluran beton, kecuali
untuk penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized 0,3”. Saluran
beton dilengkapi dengan man-hole untuk belokan-belokan.
- Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit diameter
minimum 5 / 8 “. Setiap pencabangan ataupun pengambilan saluran keluar
harus menggunakan juction box yang sesuai, dan sambungan yang lebih
dari satu harus menggunakan terminal strip didalam junction box.
- Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus
dilengkapi dengan “Socket / locknut”, sehingga pipa tidak mudah tercabut
dari panel.

31 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

- Bila tidak tentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian
muka lantai s/d 2m harus dimasukkan dalam pipa logam. Pipa harus diklem
kebangunan pada setiap jarak 50 cm.
- Untuk instalasi penerangan didaerah tanpa menggunakan ceiling gantung,
saluran penghantar (conduit) ditanam dalam beton.
- Untuk instalasi penerangan didaerah yang menggunakan ceiling gantung
saluran penghantar (conduit) dipasang diatas kabel tray dan diletakkan
diatas ceiling.

6. INSTALASI SAKELAR DAN STOP KONTAK (OUT LET)

a. Sakelar-sakelar
- Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mechanisasi dengan rating 5A-
10A 250 v, sakelar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan
lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain, sakelar-sakelar itu
bingkainya harus dipasang rata pada tembok pada ketinggian 140 cm
diatas lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh MK
pengawas. Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-
kotak dan ring, dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-
sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak yang berdekatan.

b. Stop Kontak
- Stop kontak pada dinding harus dipasang sejajar diatas permukaan
dinding finish. Wall outlet dipasang dibagian atas daripada box dengan
accessories yang sesuai, diusahakan pemasangan disesuaikn dengan
rencana / petunjuk harus rapih dan juga memperhatikan estetikanya,
dan mendapat persetujuan dari pengawas

A4. INSTALASI FIXTURES PENERANGAN

1. UMUM

Fixtures penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat
dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus
rapih dan baik, tebal plat baja yang dipaki untuk fixture minimum 0,7 mm .
Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari semua fixture yang akan
dipasang kepada Konsultan Manajeman Konstruksi untuk disetujui.

2. KABEL – KABEL UNTUK FIXTURE

Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk “fixture”harus ditutup


asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm 2.
Kawat-kawat harus dilindungi dengan “tape” atau tubing disemua tempat yang
mungkin ada abrasi.

Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali


diperlukan penggantungan rantai atau kalau pemasangan / perencanaan fixture
menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu armature dan
penggantungan.

3. LAMPU -LAMPU

Semu fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan
persyaratan dan gambar. Untuk lampu pijar memakai lamp holder dan base type

32 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

edison screw kabel metal tidak boleh dihubungkan kecenter control, kecuali
dipersyaratkan lain.

Lampu flouresent haruslah dari jenis day light. Semua lampu flourescent atau
lampu lainnya yang memerlukan perbaikan faktor daya harus dilengkapi dengan
capasitor. Dalam spesifikasi ini besarnya “microfarad” dari kapasitor untuk setiap
lampu tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan hasil akhir dari power
factor menjadi sekurang-kurangnya 0,85 – 0,96.

A5. INSTALASI / KONSTRUKSI PANEL

1. KABINET

Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2,0 mm,
kabinet untuk “panel boar” mempunyai ukuran yang proposional seperti yang
dipersyaratkan untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan ukuran pada
gambar perencana atau menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran
yang dipakai tidak terlalu padat.

Frame/ rangka panel harus digrounding / ditanahkan pada kabinet dengan cara-
cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel “panel board” serta
tutupnya.

Kabinet dengan kabel-kabel “trough feeder” harus diatur sedemikian sehingga


ada saluran dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel
board. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci. Untuk satu kabinet
harus disediakan 2 buah anak kunci, dengan sistem Master Key yang harus
mendapat persetujuan lebih dahulu dari pemberi tugas.

2. FINISHING

Semua kabinet harus dicat dengan warna yang telah ditentukan oleh pengawas.
Semua kabinet dari panel board listrik, harus dibuat tahan karat dengan cara
“galvanized cadmium plating” atau dengan “zinc chromate primer”. Selain yang
tersebut diatas, harus dilapisi dengan lapisan anti karat yaitu sebagai berikut :
- Bagian dalam dari box dan pintu
- Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadmium plating tak perlu dicat
kalau seluruhnya terpendam, kalau dipakai zinc chromate primer harus
dicat dengan cat bakar.

3. PEMASANGAN PANEL
Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel
dengan mudah masih dapat dijangkau tergantung dari macam / type panel.
Maka bila diperlukan alas / pondasi / penumpu/ penggantung maka kontraktor
harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar.

4. PANEL DISTRIBUSI UTAMA


Panel distribusi utama harus seperti ditunjuk pada gambar, kecuali ditunjuk lain.
Seluruh assembly termasuk housing, bus-bar, alat-alat pelindung harus
direncanakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan
persyaratan. Panel distribusi utama harus dari jenis in door type terbuat dari plat
baja. Konstruksi harus terbuat dari rangk baja struktur yang kaku, yang bisa
mempertahankan srtukturnya oleh strees mekanis pada waktu hubungan singkat.
Rangka ini secara lengkap dibungkus pada bagian bawah, atas dan sisi dengan

33 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

palat-plat penutup dengan cukup louver untuk ventilasi dimana perlu untuk
mengatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus dan bagian-
bagian yang bertegangan sesuai dengan persyaratan PUIL / LMK / VDE untuk
peralatan yang tertutup. Material-material yang bertegangan harus dicegah
dengan sempurna terhadap kemungkinan percikan air. Semua meteran dan
tombol transfer yang dipersyaratkan harus dikelompokkan pada satu panel yang
berengsel yang tersembunyi.

5. PAPAN NAMA
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan nama,
pada pintu atau panel dekat pada pemutusan dan dapat dilihat dengan mudah.
Cara-cara pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas rangkaian dari
pemutus daya atau alat-alat yang sambung padanya. Keterangan mengena ini
harus diajukkan dalam shop drawings.

6. BUS BAR / REL


- Busbar minimal dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapisi dengan
lapis perak dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150 % dari
arus beban terpasang yang ukurannya sesuai dengan aturan PUIL ( daftar
No. 630 – DI – D4 / PUIL 1977 ) . Semua busbar /rel harus dicat dan
dipegang oleh bahan isolator dengan kuat dan baik kerangka panel.
Semua busbar / rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan yang
disebutkan pada PUIL. Cat-cat tersebut harus tahan sampai temperatur 75
o
C. Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistim 3
phase 4 kawat seperti ditunjuk dalam gambar.
- Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah, dan
sebuah bus pertanahan yang telanjang diklem dengan kuat pada frame dan
dari peralatan perlu ditanahkan (5 bar). Gambar 2 pelaksanaan (shop
drawings) harus menunjukkan ukuran-ukuran dari bar-bar dan susunannya.
Ukuran dari bus harus sepanjang panel dan harus disediakan cara-cara
penyambungan dikemudian hari.

7. TERMINAL DAN MUR – BAUT


Semua terminal cabang harus diberi lapis tembaga dan disekrup dengan
menggunakan mur-baut-ring bahan galvani.

8. CADANGAN / PENYAMBUNGAN DIKEMUDIAN HARI


Bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan maka ruangan-ruangan
tersebut harus dilengkapi dengan bus, klem-klem pemasangan, pendukung dan
sebagainya. Untuk peralatan yang dipasang dikemudian hari dapat berupa
equipment bus-bar, panel baru, switch, circuit breaker dan lain-lain.

9. ALAT – ALAT UKUR


Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat seperti pada gambar. Meter-
meter adalah dari type “Moving Iron Van Type” khusus untuk panel, dengan
scale sirkular, flush atau semi flush, dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 9
x 6 mm, skala linier dan ketelitian 2,5%.
Posisi dari saklar putar untuk volmeter (voltmeter selector swicth) harus ditandai
dengan jelas.

10. TRANSFORMATOR ARUS


Trafo arus adalah dari type kering, dalam ruangan type jendela dengan
perbandingan kumparan yang sesuai dengan ketelitian 0,3 dengan perbandingan
kumparan yang sesuai dengan ketelitian 0,3 dengan burden sesuai dengan

34 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

standard-standard VDE. Pemasangan harus kuat dan dapat menahan gaya-gaya


dinamis dan mekanis.
Trafo arus untuk ampermeter juga boleh dipergunakan bersamaan dengan KWH
meter asalkan ketelitiannya masih baik. Bila tidak baik maka harus dipergunakan
trafo arus khusus.

11. SIKRING
Sikring adalah dari type kapasitas interupsi tinggi mempunyai kapasitas 200 KA.
Semua sikring harus dipasang pada sisi sumber peralatan yang dapat dicabut
(draw out) atau disisi bekas dari peralatan lainnya setiap panel harus disiapkan
sikring cadangan.

12. KABEL-KABEL PENGONTROL


Kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang di pabrik/bengkel secara
lengkap dan dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan mekanis. Ukuran
minimum adalah 1.5 mm2 dari type 600 volt,PVC.

13. MERK PABRIK


Semua peralatan pengaman arus diusahakan buatan satu pabrik peralatan-
peralatan sejenis harus dapat salaing dipindahkan dan ditukar dengan tempatnya
pada frame panel. Panel adalah assembling Panel Siemens, Otessa, Merlin
Gerin, Simerti atau setara yang mendapat persetujuan dari pemberi tugas.

14. PILOT LAMP


Semua tutup muka panel harus dilengkapi dengan :
- Pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R, S dan T.
- Pilot lamp untuk push-button on/off, untuk menyatakan sistem telah on atau
off.
- Pilot lamp untuk remote control pada panel, untuk menyatakan sistem telah
menjalankan/memberhentikan sistem yang diinginkan.

Penyediaan dari pilot lamp yang disebutkan diatas merupakan keharusan ,


biarpun pada gambar-gambar tidak tertera.
Warna-warna untuk pilot lamp :
- Untuk phasa R : Warna merah.
- Untuk phasa S : Warna merah.
- Untuk phasa T : Warna merah.
- Untuk menyatakan sistem telah dijalankan dengan push-button atau dengan
saklar, ataupun dengan “time swicth”, menyatakan sistem on warna merah.
- Untuk menyatakan sistem telah off : warna hijau.

A6. PERALATAN LISTRIK

1. POWER CONTRACTOR
Rating Arus : 16 A, 32 A, 40 A
Insulation Rating : 660 V, voltage rating : 380 V, 50 Hz
Load : up to 150 kw
Rated Oil : 220 Volt, 50 Hz
Dilengkapi : Auxiliary contract

2. MOULDED CASE CIRCUIT BREAKER


Insulation rating : 380 Volt

35 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

Dilengkapi dengan : Thermal relase dan electromagnetic over


current relase
Rating Arus I: 16 A Breaking cap 2,5 KA 380 volt
32 A Breaking cap 2,5 KA
50 A Breaking cap 5 KA
100 A Breaking cap 22 KA
dan lain-lain sesuai gambar
perencanaan
3. TRAFO ARUS

Insulation Rating : 600 Volt


Class : 3
therm : 60 x In
Rated secondary current : 5A
Rated Burden Cap : 10 VA

4. AMPERE METER

Class : 1,5
Over Load Cap : 1,2 x In Continue
Ukuran : 90 x 90 mm
Skala : 0 – 250 Amp
Type : Moving Iron, untuk pengukuran AC
Ketelitian :  1,5% untuk pengukuran AC

5. VOLT METER
Class : 1,5
Over Load Cap : 1,2 x In Continue
Ukuran : 90 x 90 mm
Skala : 0 – 500 Volt
Ketelitian :  1,5% untuk pengukuran AC

6. LAMPU INDICATOR
Tabulator Lamp : Pijar 5 watt, diameter 54 mm
Warna : merah, kuning, biru, hijau

7. SELECTOR SWITCH

Type : Rotary swicth, untuk switching


Rated voltage : 380 Volt AC Insulation 660 Volt

A7. MATERIAL UNTUK INSTALASI

1. SAKELAR
Rocker Mechanisasi, modular, grid system, Rating 10 A, 220 Volt, Ac.
Type : Switch dan two way switch, push-push,
flush segi empat
Plates : Stainless steel
Merk : Jung type deluxe atau setara

2. SOCKET OUT-LET/OUT-LET DAN SWITCH TYPE DINDING


Flush Type.
Terminal : 2 P + e, 220 Volt, AC 10 Amp
Untuk Cut-let + switch : 13 – 16 Amp

36 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

Bentuk : Persegi dengan outlet, switch pilot


lamp
Merk Switch : Jung type deluxe atau setara

3. GRID SWITCH

Rocker mechanisasi, modular, grid system.


Rating switch : 20 Amp One-way SP switch
Group : Alabany satin brass flush atau Alabany
Matchrome flush
Bentuk : Persegi dengan outlet, switch pilot
lamp
Merk : MK atau setara dengan persetujuan
Konsultan Pengawas
4. CORD OTLET
Type, untuk Cord Outlet Telephone, telex, sound system dan lain-lain.
Bentuk : Persegi, dengan outlet plate stainlles
steel
Merk : Jung type deluxe atau setara

A8. FIXTURE DAN LAMPU

1. LAMPU/TUBE/BULB FLOURESCENT

a. Lampu LED 10 Watt


- Lumen 900
- Dilengkapi dengan starter dan capasitor khusus

2. ARMATURE LAMPU

b. Armature SL LED 10 Watt, open type, dengan reflektor

Seluruh armature dikerjakan seperti spesifikasi butir a diatas.

A9. PERSYARATAN BAHAN/MATERIAL

1. UMUM
- Semua material yang disupply dan dipasang oleh pemborong harus baru
dan material tersebut harus cocok untuk dipasang di daerah tropis.
- Material-material haruslah dari produk dengan kwalitas baik dari produksi
terbaru.
- Untuk material-material yang disebut dibawah ini maka pemborong harus
menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan
menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/agen/pabrik.
- Peralatan panel : Switch circuit breaker, relay-relay dan kontraktor.
- Peralatan lampu : Armature, bola lampu, ballast dan kapasitor.
- Peralatan instalasi : Stop kontak, saklar, grid switch, dimmer
- Kabel

2. DAFTAR MATERIAL

Untuk semua material yang ditawarkan maka pelaksana wajib mengisi daftar
material yang menyebutkan merk, type, kelas, lengkap dengan brosur/katalog
yang turut dilampirkan pada waktu tender.
37 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa


barang-barang produksi pabrik.

3. PENYEBUTAN MERK/PRODUK PABRIK

Apabila pada spesifikasi teknik ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk
tertentu terutama untuk material-material listrik utama, maka pelaksana wajib
mengajukan didalam penawarannya material yang disebutkan itu.

Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan
pada tabel material tidak dapat diadakan oleh pemborong yang diakibatkan oleh
sesuatu alasan kuat yang diterima pemilik, pengawas dan pemberi tugas, maka
dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada
pemborong.

Pasal 23
PEKERJAAN SANITASI

23.1. Lingkup pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan antara lain :


a. Distribusi AIR BERSIH dan Instalasi pemipaannya.
b. Pekerjaan Sistem Drainase Atap AIR HUJAN lengkap dengan Bak Kontrol,
pembuatan saluran dengan pasangan Batu kali.
c. Pekerjaan SANITER FIXTURE lengkap.
d. Pekerjaan Sistem Pembuangan AIR KOTOR dan FAECALIN lengkap dengan
TANGKI SEPTIK dan BAK RESAPAN, bak-bak kontrol dan bak resapan
pembuangan dari Laboratorium.

23.2 Persyaratan Umum


a. Semua pekerjaan ini harus memenuhi peraturan dan Normalisasi di
Indonesia diantaranya :
- Pedoman Plumbing Indonesia 1979.
- Standard Industri Indonesia.
- Peraturan PDAM tentang Instalasi Air Minum.
- Britis Standar (BA) untuk bahan-bahan.
- Peratura-peraturan lainnya yang berkaitan.
b. Bahan,material, peralatan yang tidak disertai data lengkap (brosur), tidak
diizinkan untuk dipasang dan harus diganti dengan yang baru.

23.3 Persyaratan Bahan.

a. Mutu Bahan Bahan harus bebas cacat dan kerusakan pabrik, bahan dalam
keadaan cacat lain yang tidak memenuhi syarat sanitasi tidak boleh
dipergunakan. Perlengkapan atau bahan plambing bekas tidak boleh
dipergunakan, kecuali apabila secara khusus dibenarkan dengan
memperhatikan segala ketentuan dalam pedoman. Perlengkapan atau bahan
plumbing yang sudah tidak sempurna lagi karena aus, rusak atau
membahayakan kesehatan, tidak boleh dipergunakan lagi. Semua bahan harus
diberi tanda sesuai dengan ketentuan yang dinyatakan dalam standar bahan
yang bersangkutan.

38 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

b. Jenis Sambungan Untuk Bahan Pipa Standar.


Untuk penyambungan pipa PVC harus menggunakan sampungan PVC,
sambungan pipa PVC dengan pipa standar lainnya harus dilakukan dengan
menggunakan fiting yang dibenarkan.

23.4 Penggunaan Bahan dan Persyaratan Pelaksanaan

a. Pipa-Pipa :

- Semua Pipa PVC, pipa penyambung, joint, fitting adalah PVC memenuhi
Standard SII, berasal dari pabrik yang sama. Produk Kelas AW ABU-ABU
atau setaraf, ukuran sesuai gambar kerja. Pipa PVC dipakai untuk instalasi
air kotor.
- Pipa PVC produk Kelas AW abu-abu dipakai untuk Pipa Air Bersih.
- Pipa/Buis Beton, bahan harus keras, padat, tidak berongga, mutu terbaik,
produk lokal, ukuran sesuai gambar kerja.
- KATUP dan STRAINER, katup penutup harus jenis GATE VALVE dipasang
setiap titik air sebelum masuk ke bangunan atau sesuai gambar.

b. Pekerjaan Instalasi Air Bersih.


Seluruh Instalasi Air Bersih menggunakan PIPA PVC kelas AW abu-abu.
Semua pemipaan dalam bangunan dipasang secara ‘inbow’.
Pelaksanaannya harus dikerjakan oleh orang yang ahli dalam bidangnya,
sehingga kebocoran-kebocoran yang mungkin terjadi dapat dihindari sedikit
mungkin. Sistem pemasangan pipa adalah ditanam (pada dinding) atau
dibawah lantai. Untuk pemipaan diluar bangunan yang ditanam harus diberi
pasir minimum 10 cm disekelilingnya dan apabila terjadi persilangan dengan
jalan maka kedalaman pipa minimal 60 cm dari atas jalan.

c. Pekerjaan Instalasi Air Kotor.


Seluruh Instalasi Air Kotor menggunakan pipa PVC kelas D / Kelas AW abu-
abu. Instalasi Air Kotor dari WASHTAFEL Disalurkan dan ditampung dalam
BAK KONTROL, Dari BAK ONTROL Disalurkan ke PIPA / SALURAN
INSTALASI ANDAL Yang telah ada.

Pasal 24

PEKERJAAN ALAT SANITAIR

24.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan alat sanitair meliputi ; pekerjaan pengadaan alat, tenaga dan
pemasangan, yang meliputi :

24.4 Floor Drain


Floor Drain dipasang pada setiap KM/WC dan urinoar seperti ditunjukan pada
gambar kerja.
Floor Drain yang digunakan adalah Floor Drain yang dilengkapi dengan penyekat
bau (leher angsa).
Kualitas yang disyaratkan adalah yang memenuhi SII.

24.5 Wastafel
Wastafel yang digunakan adalah kualitas Bagus Warna yang digunakan akan
ditentukan kemudian oleh Direksi. Wastafel dilengkapi dengan Kran, Cermin,
Gantungan, Handuk dan Pipa Pembuang.
39 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
Pekerjaan Penataan Sarana Puskesmas Rawabogo
Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2018

24.6 Kran dan Stop Kran


Kran yang digunakan adalah Kran Logam lapis vernikel setaraf Kakuday
memenuhi SII.
Setiap kran harus dipasang pada tempat dan ketinggian seperti yang ditunjukan
pada gambar kerja. Stop kran dipasang pada pipa di luar bangunan sebelum
masuk ke jaringan pemakai dengan penempatan sesuai gambar kerja. Type yang
digunakan setaraf merek INA, dengan diameter sesuai dengan gambar kerja.

PASAL 25
PENYELESAIAN PEKERJAAN

25.1. Sebelum Penyerahan Pertama yang direncanakan, Pemborong harus meneliti


bidang-bidang pekerjaan yang belum sempurna dan harus segera memperbaiki
dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab.

25.2. Pekerjaan yang perlu mendapat penelitian akhir antara lain, penyelesaian
konstruksi atap, penyelesaian tembok, pemasangan kusen-kusen, pemasangan
pintu dan jendela, penyelesaian pemasangan list-list langit-
langit / jendela, kerapihan pemasangan ubin dan plint, kesempurnaan
pengecatan terutama dibagian belakang dan tembok-tembok tersembunyi,
lampu-lampu sesuai dengan jenis dan besarnya watt serta pengecekan
pemasangan kaca-kaca. Harus diteliti pada kerapihan pemasangan atap, talang-
talang, listplank, saluran-saluran dan sebagainya.

25.3. Pada waktu penyerahan pekerjaan ruangan harus sudah rapi, licin dan mengkilat,
serta dibersihkan dari segala macam sampah dan kotoran lainnya.

25.4. Pemborong harus menyelesaikan pekerjaan ini seluruhnya dengan baik sehingga
memuaskan Direksi dan Bouwheer, serta tidak memerlukan lagi pekerjaan
perbaikan.

25.5. Meskipun telah ada Pengawas, dan unsur-unsur lainnya semua penyimpangan
dari ketentuan bestek dan gambar tetap menjadi tanggungjawab Pemborong.
Kecuali ada bukti tertulis bahwa perintah penyimpangan tersebut atas perintah
Direksi, yang dapat ditunjukan kepada Direksi / Bouwheer.

25.6. Pemborong wajib menyerahkan bahan atap / genting sebanyak 100 buah kepada
proyek sebagai cadangan. Genteng tersebut harus diserahkan sebelum
dilaksanakan Serah Terima Kedua.

250.7. Setelah Penyerahan Kedua, semua barang-barang / peralatan yang menjadi


milik Pemborong harus segera diangkut dari lokasi Kegiatan.

Bandung, 2018
Dibuat Oleh
Konsultan Perencana
PT. GUMILANG SAJATI

( HANDI BURHANUDDIN, SE.)


Direktur
40 |
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)

Anda mungkin juga menyukai