PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anggaran
Menurut Mardiasmo (2005), anggaran adalah pernyataan mengenai estimasi kinerja yang
hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, dan
penganggaran merupakan proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran.
Dalam pengertian lain, anggaran dapat dikatakan sebagai sebuah rencana finansial yang
menyatakan hal-hal berikut.
B. Fungsi Anggaran
D. Karakteristik Anggaran
E. Prinsip-Prinsip Anggaran
Dalam buku yang berjudul Introducing Public Administration, Shafritz dan Russel
menyebutkan sejumlah prinsip penganggaran sudah mengacu pada perkembangan terakhir
dalam masyarakat, yaitu:
1) Demokratis
Anggaran harus ditetapkan melalui suatu proses yang mengikutsertakan sebanyak
mungkin unsur masyarakat, selain harus dibahas dan mendapatkan persetujuan dari
legislatif.
2) Adil
Anggaran negara harus diarahkan secara optimal bagi kepentingan orang banyak dan
secara proporsional dialokasikan ke semua kelompok dalam masyarakat sesuai dengan
kebutuhan.
3) Transparan
Proses perencanaan, pelaksanaan, serta pertanggungjawaban anggaran negara yang
harus diketahui tidak saja oleh wakil rakyat, tetapi juga masyarakat umum.
4) Bermoral tinggi
Pengelolaan anggaran negara berpegang pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku, serta senantiasa mengacu pada etika dan moral yang tinggi.
5) Berhati-hati
Pengelolaan anggaran negara juga harus dilakukan secara berhati-hati, karena posisi
sumber daya jumlahnya terbatas dan mahal harganya.
6) Akuntabel
Pengelolaan keuangan organisasi harus dapat dipertanggungjawabkan setiap saat secara
internal maupun eksternal kepada rakyat.
F. Tahapan Penganggaran
1) Penetapan prosedur dan tim penganggaran tahun terkait
Prosedur dibutuhkan untuk memberikan arahan yang jelas dan sebagai pengendalian
agar anggaran yang disusun tidak mengandung kesalahan yang material. Sedangkan
tim penganggaran nantinya akan bertugas menyusun anggaran tahun terkait.
2) Penetapan dokumen standar harga
Dokumen standar harga ditujukan untuk mengendalikan harga berbagai kebutuhan
organisasi.
3) Penyebaran dan pengisian formulir rencana kerja dan anggaran
Pedoman pengisian formulir rencana kerja dan anggaran adalah dokumen standar harga
serta draft atau dokumen perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
4) Rekapitulasi kertas kerja
Rekapitulasi adalah proses meringkas atau mengumpulkan data dari kertas kerja.
5) Pembahasan perubahan dan penyelesaian draft anggaran pendapatan dan belanja
Tahapan selanjutnya yaitu melakukan pembahasan anggaran untuk periode berikutnya
dan menyelesaikan draft anggaran dengan melakukan pengecekan ulang terhadap draft
anggaram yang dibuat.
6) Penetapan anggaran pendapatan dan belanja
Draft anggaran yang telah selesai ditetapkan menjadi anggaran.
1) Pendekatan Fungsional
Kepentingan Formal merupakan refleksi anggaran sebagai produk dari suatu entitas
mandiri. Kepentingan hukum merupakan pemberi makna yang solid bagi anggaran
suatu entitas tertentu. Melalui proses negoisasi, keputusan legislati akan menjadi
produk hukum yang diterima umum baik secara psikologi, motivasi, maupun moral.
Dalam hal ini, proses penyusunan anggaran harus dapat menjamin pelaksanaan fungsi
anggran yaitu alokasi, stabilisasi, dan distribusi. Ini berarti perspektif ekonomi tidak
dapat dihilangkan begitu saja dalam setiap pengkajian anggaran publik.
Alokasi anggaran dapat dikatakan efektif apabila bisa menyeimbangkan
berbagai permintaan dalam organisasi, baik dari organisasi, baik dari organisasi sektor
sawasta maupun sektor publik, dan strategi pencapaian tujuan (visi) yang telah
ditetapkan. Distribusi anggaran selalu dikaitkan dengan agen pengeluaran publik dan
terlaksananya layanan publik yang lebih baik.
3) Pendekatan Psikologi/Motivasi
Dana non budgetair adalah dana yang ada di luar anggaran, tidak tercatat dalam APBN
atau APBD. Secara prinsip, dana nonbudgetair adalah dana yang sengaja dikumpulkan secara
ilegal oleh instansi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendesak atau kebutuhan lainnya
di luar dana legal yang dialokasikan APBN atau APBD. Cara yang dapat dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dana non budgetair, diantaranya:
1. Satuan kerja dan instansi pemerintahan harus dapat melaporkan semua pendapatan,
pengeluaran, penerimaan, dan pembiayaan yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Penegasan terhadap penegakan hukum mengenai pengumpulan dana non budgetair.
3. Kerja sama dan integritas dari semua pihak yang terlibat, baik penyusun anggaran,
pengawas keuangan, serta penegak hukum.
4. Memegang teguh prinsip penganggaran yang ada.
Belanja daerah, atau yang dikenal dengan pengeluaran pemerintah daerah dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), merupakan salah satu faktor
pendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Sehingga belanja daerah dikenal sebagai salah
satu instrumen kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah (pemerintah daerah) di
samping pos pendapatan pemerintah daerah. Semakin besar belanja daerah diharapkan
akan semakin meningkatkan kegiatan perekonomian daerah (terjadi ekspansi
perekonomian).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi organisasi
sector public. Anggaraan public penting sabab anggaran membantu menentukan tingkat
kebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrument kebijakan viskal pemerintah untuk
mempengaruhi keadaan ekonomi melalui kebijakan pengeluaran dan perajakan. Dengan
anggaran, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya yang langka untuk menggerakkan
pembangunan social ekonomi, menjamin kesinambungan dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Dan yang penting lagi, anggaran merupakan sarana untuk menunjukkan
akuntabilitas pemerintah terhadap public.
Anggaran publik terdiri dari anggaran operasional dan anggaran modal. Anggaran
modal adalah pengeluaran yang dilakukan secara rutin dan tidak menambah kekayaan serta
manfaat hanya untuk satu tahun anggaran. Sedangkan anggaran modal (asset) manfaatnya
lebih dari satu tahun anggaran dan menambah kekayaan.
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari penulisan makalah ini yaitu diharapkan pemerintah
maupun pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran publik dapat bekerja dengan
lebih baik dan memegang teguh prinsip anggaran. Selain itu, diharapkan makalah ini dapat
menjadi sumber referensi bagi para civitas akademika untuk dapat memahami lebih jauh
mengenai anggaran sektor publik.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlanggga.
Nordiawan, Deddi dan Ayuningtyas Hertianti. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Kedua.
Jakarta: Salemba Empat