Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

ILMU PENYAKIT DALAM HEWAN BESAR (IPDHB)

“PNEUMOTORAKS”

Oleh:
ADE SYAHRIANI ARITONANG (1602101010197)
Kelas 5

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2019
Pendahuluan
Pneumotoraks adalah adanya udara dalam rongga pleura yang diagnosis
diyakinkan dengan pemeriksaan sinar tembus dada. Dimana diagnosis pneumotoraks
tergantung kepada garis yang dibentuk pleura pada tepi paru-paru yang memisahkan
dengan dinding dada, mediastinum atau diafragma oleh udara, dan juga tidak adanya
bayangan di luar garis ini. Pneumotoraks berhubungan dengan berbagai macam
kelainan paru meliputi emfisema, trauma, tuberculosis (Asril,2003).
Definisi
Pneumotoraks adalah keadaan dimana terdapat udara atau gas dalam rongga
pleura. Dalam keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara, supaya paru-paru
leluasa mengembang terhadap rongga thoraks.
Masuknya udara ke dalam rongga pleura dibedakan atas, Kahar (2000) :
1. Pneumotoraks spontan: Timbul sobekan subpleura dari bulla sehingga udara dalam
rongga pleura melalui suatu lubang robekan atau katup. Keadaan ini dapat terjadi
berulang kali dan sering menjadi keadaan yang kronis. Penyebab lain ialah suatu
trauma tertutup terhadap dinding dan fistula bronkopleural akibat neoplasma atau
inflamasi.
2. Udara lingkungan luar masuk ke dalam rongga pleura melalui luka tusuk atau
pneumotoraks disengaja (artificial) dengan terapi dalam hal pengeluaran atau
pengecilan kavitas proses spesifik yang sekarang tidak dilakukan lagi. Tujuan
pneumotoraks sengaja lainnya ialah diagnostik untuk membedakan massa apakah
berasal dari pleura atau jaringan paru. Penyebab-penyebab lain ialah akibat tindakan
biopsi paru dan pengeluaran cairan rongga pleura.
3. Masuknya udara melalui mediastinum yang biasanya disebabkan trauma pada trakea
atau esophagus akibat tindakan pemeriksaan dengan alat-alat (endoskopi) atau benda
asing tajam yang tertelan. Keganasan dalam mediastinum dapat pula mengakibatkan
udara dalam rongga pleura melalui fistula antara saluran nafas proksimal dengan
rongga pleura.
4. Udara berasal dari subdiafragma dengan robekan lambung akibat suatu trauma atau
abses subdiafragma dengan kuman pembentuk gas.
Pneumotoraks dapat juga dibagi atas, Kahar (2000) :
1. Pneumotoraks Terbuka: Gangguan pada dinding dada berupa hubungan langsung
antara ruang pleura dan lingkungan atau terbentuk saluran terbuka yang dapat
menyebabkan udara dapat keluar masuk dengan bebas ke rongga pleura selama proses
respirasi.
2. Pneumotoraks Tertutup: Misal terdapat robekan pada pleura viseralis dan paru atau
jalan nafas atau esofagus, sehingga masuk vakum pleura karena tekanan vakum pleura
negatif.
3. Pneumotoraks Valvular: Jika udara dapat masuk ke dalam paru pada proses inspirasi
tetapi tidak dapat keluar paru ketika proses ekspirasi. Akibat hal ini dapat terjadi
peningkatan tekanan intrapleural. Karena tekanan intrapleural meningkat maka dapat
terjadi tension pneumotoraks.
Gejala Klinis
Pada umumnya, pneumotoraks akan disertai trauma pada dada, robeknya
jaringan pada paru-paru. Luka gigitan dan akibat dari suatu kecelakaan dapat menjadi
penyebab pneumotoraks. Pada anjing akan mengalami kesulitan bernapas, terutama
pada inhalasi. Pernapasan akan menjadi cepat, dangkal. Jika pernapasan sangat
terbatas, lidah, gusi dan bibir akan menjadi biru. Terlepas dari tingkat cedera , anjing
dengan pneumotoraks akan gelisah dan mencoba untuk berbaring dalam posisi tegak
pada tulang dada . Posisi ini dikenal sebagai sternum recumbency . posisi tegak ini
membantu anjing paru-paru lebih mudah mengembang (Foster, 2015).
Kausa Pneumothorax
 Traumatik

Pneumothorax traumatikk merupakan bentuk penumothorax yang paling umum


terjadi pada anjing. Pneumothorax traumatik dapat bebentuk terbuka atau tertutup,
namun biasanya dalam bentuk tertutup. Pnemuthorax traumatik tertutup biasanya
disebabkan dari hasil trauma benda tumpul (kecelakan kendaraaan bermotor).

 Pneumothorax Spontaneous

Pneumotoraks spontan bukan hasil dari cedera traumatis dan diklasifikasikan


sebagai pneumotoraks tertutup. Pneumotoraks spontan kurang umum daripada
pneumotoraks traumatik, pneumotoraks ini memiliki beberapa etiologi yang berbeda,
yang diklasifikasikan sebagai primer (tidak ada bukti klinis yang jelas dari pulmonary
disease) atau sekunder (bukti klinis yang jelas dari pulmonary disease). Penyebab
paling umum dari pneumotoraks spontan adalah pecahnya blebs paru atau adanya bula
(bulosa emfisema).

 Iatrogenic

Thoracic aspirasi menggunakan needle halus merupakan penyebab umum dari


pneumothorax iatrogenik tertutup. efusi kronis seperti chylothorax, pyothorax, dan
efusi pleura ganas meningkatkan risiko pneumotoraks setelah aspirasi dada. Efusi
kronis sering mengakibatkan fibrosis pleuritis, yang mengarah ke persistensi dan
bukannya penutupan cepat fistula parenkim-pleura.
Pathogenesis Pneumothorax

Pneumothorax dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya yaitu


traumatis, spontan dan iatrogenic. Penyebab paling umum dari pneumothorax adalah
trauma thorax seperti luka gigitan, luka tembakan dan lain-lain. Sedangkan
pneumothorax spontan sering merupkan hasil dari emphisema bullosa dan
pneumothorax iatrogenik adalah komplikasi dari prosedur yang melibatkan
pneumothorax (Maritato, 2009).

Pneumothorax, sering menjadi penyebab sesak (dsypnoe) pada anjing dan


kucing. Pneumothorax didefinisikan sebagai akumulasi udara di dalam rongga pleura.
Udara dapat berasal dari saluran pernafasan atau kerongkongan, atau bisa masuk ke
rongga thorax melalui penetrasi luka yang ada pada dinding thorax. Pneumothorax
menyebabkan peningkatan tekanan intrathorax dan collapse paru-paru. Volume tidal
menurun dan ketidakcocokkan ventilasi atau perfusi berkembang yang selanjutnya
mengarah ke hypoksemia atau rendahnya kadar oksigen dalam darah. Jika tekanan
pleura melebihi vena central dan arteri pulmonalis dan tekanan vena (seperti dalam
tension pneumothorax), hal itu juga menyebabkan menurunnya vena yang kembali ke
jantung, sehingga menyebabkan penurunan cardiac output (curah jantung). Ischemia
miokardia juga dapat menyebabkan turunnya cardiac output (curah jantung). Dengan
turunnya cardiac output maka dapat mengakibatkan takikardia (detak jantung
meningkat diatas normal), hipotensi sistemik dan shock. Hal ini dapat terjadi dengan
cepat, terutama dengan tension pneumothorax (Bovens, 2012).

Traumatic pneumothorax

Traumatik pneumothorax adalah bentuk pneumothorax yang paling umum


ditemukan pada anjing. Pneumothorax ada yang terbuka maupun tertutup. Namun,
biasanya tertutup. Traumatic pneumothorax tertutup sering diakibatkan karena hasil
trauma tumpul (misalnya kecelakaan mobil). Ketika dada tertekan karena tertutupnya
glottis, cabang bronkus atau parenkim paru-paru bisa pecah dengan kebocoran udara
yang dihasilkan menjadi space pleura. Fraktur tulang rusuk dapat menyayat lobus paru-
paru, menghasilkan traumatic pneumothorax tertutup. Traumatic pneumothorax
terbuka dihasilkan dari cedera dada seperti tertusuk, tertembak atau luka gigitan.

Spontaneus pneumothorax

Spontaneus pneumothorax bukan karena cedera traumatis dan diklasifikasikan


sebagai tertutup. Pneumothorax spontan kurang umum dibanding traumatik
pneumothorax. Pneumothorax spontan memiliki beberapa etiologi yang berbeda, dapat
diklasifikasikan sebagai primer (tidak ada bukti klinis yang jelas dari penyakit paru-
paru) atau sekunder (ada bukti klinis yang jelas dari penyakit paru-paru). Penyebab
yang paling sering dari pneumothorax spontan adalah pecahnya blebs atau bullae
(emphysema bullosa). Pulmonary blebs dihasilkan dari udara yang menumpuk dalam
pleura. Bullae adalah hasil dari kehancuran dan pelebaran dari alveoli, obstruksi
sekunder dari saluran udara kecil dan ditemukannya parenkim baru. Blebs paling sering
muncul di puncak lobus paru-paru(pada gambar di bawah). Penyebab lain dari
pneumothorax spontan adalah pneumonia, infeksi granulomatosa kronis, dan
neoplasia.

Pneumothorax iatrogenik

Aspirasi jarum pada thorax adalah penyebab umum dari pneumothorax


iatrogenik tertutup. Efusi kronis seperti chylothorax, pyothorax dan efusi pleura ganas
meningkatkan resiko pneumothorax setelah aspirasi dada.

Gejala klinis yang paling umum dari pneumothorax adalah tachypnea


(pernafasan yang cepat dan dangkal karena ketidakseimbangan antara karbondioksida
dan oksigen di dalam tubuh), dsypnoe (sesak nafas), intoleransi exercise, lethargy dan
anorexia. Prognosis untuk pneumothorax. Prognosis untuk pneumothorax traumatic
adalah sangat bagus apabila tidak ada cedera lain yang mengancam nyawanya. Untuk
pneumothorax spontan, prognosisnya tergantung pada penyebab yang mendasarinya
dan metode untuk pengobatannya. Sedangkan prognosis untuk iatrogenic
pneumothorax masih dianggap baik dan dapat sembuh (Maritato 2009).

PENGOBATAN
Karena atelektasis dan ventilasi / perfusi mismatch dapat menyebabkan
hipoksia, hewan dengan pneumotoraks dapat mengambil manfaat dari suplemen
oxygen (Bennett RA. et al, 1989). Oksigen terapi juga dapat bermanfaat karena hewan-
hewan ini mungkin memiliki pernafasan dan asidosis metabolik dan hypercapnia
(Willard, 1993). Pada hewan dengan pneumotoraks tertutup, oksigen Terapi dapat
mempercepat resolusi pneumothorax. Fisiologi penuh di belakang mekanisme ini
adalah di luar lingkup ini. Namun, itu didasarkan pada perbedaan tekanan parsial gas
darah. The paru udara pneumothorax mengandung terutama nitrogen dan oksigen
(~21%) dan minor lainnya konstituen. Tekanan parsial oksigen dalam darah adalah
sekitar 100 mm Hg di permukaan laut dan tekanan udara normal (760 mm Hg) 0,46
Ketika kandungan oksigen dari udara dikirim ke hewan lebih tinggi dari 21%, yang
tekanan parsial dalam darah meningkat. Ini menyebabkan penurunan tekanan parsial
gas-gas lainnya di dalam darah (misalnya, nitrogen), yang pada gilirannya menciptakan
gradien tekanan untuk ini gas untuk berdifusi dari pneumotoraks ke darah dan akhirnya
keluar dari sistem melalui respirasi. Oksigen dapat disampaikan oleh masker, kanula
hidung, atau kandang / tangki. Ini penting untuk meminimalkan stres pada hewan
tersebut Oleh karena itu, untuk pasien gelisah atau bersemangat, sebuahkandang
oksigen dapat menjadi pilihan terbaik.

PENCEGAHAN
Vaksinasi rutin untuk pencegahan dapat dilakukan untuk mencegah penyakit
yang parah. Kitten sebaiknya divaksinasi pada umur 8-10 minggu, kemudian diulang
pada umur 12-14 minggu, setelah itu baru diulang setiap tahun. (Willard, 1993)
Referensi

Asril Bahar. 2003. Penyakit-penyakit Pleura, Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid II. Balai
Penerbit FKUI : Jakarta.

Bovens, Catherine. 2012. Approaches to Diagnosis and Treatment of Pneumothorax.


London : Vet time

Foster and Smith. 2015. Pneumothorax (Air in the Chest Cavity) in Dogs. Education
Staff : Philadelphia

Kahar Kusumawidjaja, 2000, Pleura dan Mediastinum, Radiologi diagnositik. Balai


Penerbit FKUI : Jakarta.

Maritato, Karl C. Et al. 2009. Pneumothorax. Louisiana : Louisiana Veterinary Referral


Center Mandeville, Compendium: Continuing Education for Veterinarians

Willard T. Blood gases. In: Willard T, Turnwald GH, eds. Small Animal Clinical Diagnosis by
Laboratory Methods. 3rd ed. Philadelphia: Saunders; 1999:93-107.

Anda mungkin juga menyukai