Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan komponen utama dalam tumbuhan, dimana air menyusun 60-
90% dari berat daun. Jumlah air yang dikandung tiap tanaman berbeda-beda, hal ini
bergantung pada habitat dan jenis spesies tumbuhan tersebut. Tumbuhan herba lebih
banyak mengandung air daripada tumbuhan perdu. Tumbuhan yang berdaun tebal
mempunyai kadar air antara 85-90 %, tumbuhan hidrofik 85-98 % dan tumbuhan
mesofil mempunyai kadar air antara 100-300 %. Peristiwa imbibisi, difusi, osmosis
dan transpor aktif merupakan mekanisme yang dilakukan tumbuhan untuk menyerap
air.

Difusi dapat disebut sebagai berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari zat
yang berkonsentrasi tinggi menuju zat yang berkonsentrasi rendah. Dalam keadaan
setimbang proses difusi akan berhenti meskipun perpindahan molekul tetap terjadi
walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Difusi dipengaruhi oleh temperatur,
konsentrasi zat terlarut, tekanan dan partikel adsorptif. Sedangkan osmosis dapat
dikatakan sebagai air yang dapat menembus membran sel sehingga dapat masuk
kedalam sel-sel akar (Suyitno, 2011).

Untuk melihat gejala adanya mekanisme difusi osmosis yang terjadi pada
tumbuhan, maka dilakukan praktikum menggunakan alat osmometer dengan kentang
yang digunakan sebagai membran untuk mengetahui apakah zat pelarut berpindah
dari konsentrasi tinggi menuju konsentrasi yang rendah ataupun sebaliknya.

B. Tujuan
1. Menemukan fakta mengenai gejala difusi-osmosis.
2. Mengamati efek konsentrasi larutan terhadap kecepatan difusi.
3. Menunjukkan arah gerakan air pada peristiwa difusi osmosis.
4. Mendeskripsikan pengertian difusi osmosis.

Anda mungkin juga menyukai