Anda di halaman 1dari 4

1.

Perkembangan anak usia dini

Tumbuh kembang anak ditentukan oleh interaksi antar faktor bawaan dan lingkungan
(nature dan nurture). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nature dan nurture adalah
saling terkait antara satu dengan yang lainnya karena kedua hal tersebut sangat menentukan
pembentukan perilaku anak. Menurut Breckenridge dan Vincent dikutip oleh Mandagi, dkk
(2018 : 36) mengemukakan bahwa perkembangan dapat didefinisikan sebagai timbulnya atau
meningkatnya kapasitas seseorang untuk secara bertahap makin besar fasilitasnya dalam
berfungsi. Pendapat lain tentang perkembangan anak disampaikan Hurlock yang
mengemukakan bahwa istilah pertumbuhan dan perkembangan banyak digunakan orang
secara bergantian. Kedua istilah ini berbeda dan dapat dipisahkan, namun keduanya tidak
berdiri sendiri.

Pertumbuhan (growth) adalah proses peningkatan yang ada pada diri seseorang yang
bersifat kuantitatif atau peningkatan dalam hal ukuran, sedangkan perkembangan
(development) adalah proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-
organ tubuh kearah keadaan yang mungkin terorganisasi di mana organ-organ tubuh bisa
dikendalikan sesuai dengan kemauan dan organ-organ tubuh bisa berfungsi sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Perkembangan mempunyai 2 aspek perubahan yaitu dapat terjadi
dalam bentuk perubahan secara kualitatif maupun kuantitatif atau kedua-duanya serempak,
keduanya tidak dapat dipertukarkan tetapi tidak dapat dipisahkan karena saling terikat.

Dikatakan bahwa seorang anak “bertumbuh” dan “bertumbuh dewasa”, anak bertumbuh
dalam ukuran dan anak “bertumbuh dewasa” atau menjadi dewasa dalam struktur dan
fungsinya. Perkembangan merupakan hasil dari proses kematangan dan belajar. Proses
kematangan intrinsik adalah terbukanya karakteristik yang secara potensial terdapat pada
individu yang berasal dari warisan genetik. Belajar merupakan perkembangan yang berasal
dari latihan dan usaha. Melalui belajar anak memiliki kemampuan untuk menggunakan
berbagai sumber yang telah diwariskan kepadanya, tetapi perlu mendapatkan kesempatan
untuk belajar.

Perkembangan anak berlangsung secara berkesinambungan tetapi ada yang cepat dan ada
yang lambat, bagi anak yang perkembangannya mengalami penyimpangan yang sangat
menyimpang dibandingkan dengan anak normal dengan usia yang sama, maka anak tersebut
dapat dikategorikan anak berkebutuhan khusus.
Tahapan perkembangan anak menurut Santrock (1978) :

a. Periode pralahir (pembuahan sampai lahir)


b. Masa neonatus (lahir sampai 10-14 hari)
c. Masa bayi (2 minggu – 2 tahun)
d. Masa kanak-kanak ( 2 tahun s.d remaja) di bagi menjadi 2 yakni masa usia dini (2-6
tahun) dan akhir masa kanak-kanak (6-13/14 tahun)
e. Masa puber (11-16 tahun).

Sedangkan Havighurst (1972) membagi seluruh masa perkembangan anak atas fase-fase,
yaitu masa infancy (bayi) dari 0 - ½ tahun, masa early childhood (anak awal) 2/3 – 5/5 tahun,
masa late childhood (anak) dari 5/7 tahun – masa pubertas. Tahapan perkembangan anak
terbagi dalam beberapa tahapan masa perkembangan di mana setiap tahapan masa
perkembangan terdapat ciri perkembangan yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Mempelajari dan memahami aspek perkembangan anak adalah salah satu kompetensi
yang harus dimiliki oleh orang dewasa atau orangtua. Menurut Ausubel, konsep adalah
benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi atau ciri-ciri yang memiliki ciri khas yang
mewakili setiap budaya oleh suatu tanda atau simbol.

Menurut santrock yang dikutip oleh Latifa (2017:187) perkembangan merupakan


bagian dari perubahan yang dimulai dari masa konsepsi dan berlanjut sepanjang rentang
kehidupannya.

Menurut F.J Monks,dkk yang dikutip oleh Latifa (2017:187) perkembangan


merupakan proses menuju kesempurnaan yang tidak dapat diulang kembali berdasarkan
pertumbuhan, pematangan dan belajar.

Menurut Chaplin yang dikutip oleh Latifa (2017:187) perkembangan merupakan


perubahan yang terjadi pada organism dari lahir sampai mati, adanya pertumbuhan dan
perubahan intergrasi jasmani ke dalam fungsional dan munculnya kedewasaan.

Kesimpulannya perkembangan adalah perubahan yang tidak dapat diulang berdasarkan


pertumbuhan, pematangan dan belajar dari masa konsepsi dan berlanjut sepanjang
kehidupannya.

Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif individu
dalam rentang kehidupannya, mulai dari maa konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa
remaja, masa dewasa. Perkembangan individu merupakan integrasi dari beberapa proses
yakni biologis, kognitif, dan sosio-emosional.

Proses perubahan yang terjadi dalam diri individu meliputi beberapa aspek sebagai
implikasinya yakni :

a. aspek perkembangan fisik motorik menurut Kuhlen dan Thompson menyatakan bahwa
perkembangan fisik individu meliputi empat aspek yakni : pertama, struktur fisik. Kedua,
sistem syaraf. Ketiga, kekuatan otot. Keempat, kelenjar endoktrin.

b. aspek perkembangan kognitif atau intelektual , perkembangan kognitif berkaitan dengan


potensi intelektual yang dimiliki individu yakni kemampuan untuk berfikir dan memecahkan
masalah, aspek kognitif juga dipengruhi oleh perkembangan sel-sel syaraf pusat di otak.

c. aspek perkembangan sosial, perkembangan sosial individu ditandai dengan pencapaian


kematangan dalam interaksi sosialnya, bagaimana dia mampu bergaul, beradaptasi dengan
lingkungannya dan menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok.

d. aspek perkembangan bahasa, media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan


pesan dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati bersama.

e. aspek perkembangan emosi, menurut Retno yang dikutip oleh Latifa (2017:189) emosi
merupakan perasaan intens yang ditunjukkan kepada seseorang atau suatu kejadian.

f. aspek perkembangan moral dan penghayatan agama, perkembangan moral berkaitan


dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh individu dalam
interaksinya dengan orang lain.

Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan anak di antaranya : Pertama, faktor


genetik/hereditas merupakan faktor internal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan individu. Kedua, faktor lingkungan (nurture) merupakan faktor eksternal yang
turut membentuk dan mempengaruhi perkembangan individu. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa faktor genetik bersifat potensial dan lingkungan yang menjadikannya
aktual. Perkembangan anak usia dini nantinya di analisis berdasarkan aspek-aspek
perkembangan yang telah ada sesuai dengan kenyataan yang otentik dimana guru harus
menilai sesuai fakta yang terjadi dari sumber-sumber yang valid.
Latifa, Umi. 2017. Aspek Perkembangan Pada anak sekolah dasar: masalah dan
perkembangannya. Vol.1, No.2. 186:196.

Mandagi, Mieke.O, Putri Ni Luh. 2018. Asesmen Pembelajaran AUD dan TK. : Makariya
Waya.

Anda mungkin juga menyukai