Anda di halaman 1dari 11

NAMA :REGINA FINESKA BR SINUHAJI

NIM :06151281823024
PRODI :PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
MATA KULIAH :PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

IDENTITAS BUKU
Judul Buku :Bebas dari Sekolah
Pengarang :Ivan illich
Penerbit :Sinar Harapan
Tahun terbit :1982
Hasil Resume
A.Mengapa Sistem Pendidikan Formal Harus Ditolak
Ivan illich melihat bahwa bukan hanya pendidikan tetapi realitas sosial telah
dibentuk dari sistem pendidikan formal.Sebagai contoh di Amerika Serikat,biaya sekolah
untuk orang miskin dan kaya sama besarnya dan keduanya harus tunduk pada sistem
pendidikan.Ketergantungan terhadap pendidikan formal membuat masyarakat kaya maupun
miskin menjadi ragu untuk melakukan sesuatu secara mandiri.
Di Amerika Serikat biaya untuk menangani kemiskinan besar sekali.Tetapi dampak
yang ditimbulkannya adalah besarnya ketergantungan,kemarahan,frustasi,dan tuntutan yang
lebih banyak.Kaum miskin di Amerika Serikat berdasarkan pengalaman mampu
membuktikan bahwa adanya pandangan yang keliru terkait dasar penyusunan undang-
undang yang dibentuk sistem pendidikan formal.
Tahun 1965-1968 di Amerika Serikat lebih dari tiga milyar dollar dibelanjakan oleh
sekolah-sekolah di Amerika Serikat untuk membantu sekitar 6 juta anak miskin.Di Amerika
Serikat juga dibuat program”Title One”.Program ini merupakan program bantuan paling
besar yang pernah diberikan dalam bidang pendidikan,tetapi hasilnya anak-anak miskin
tidak memperoleh peningkatan pengetahuan.
Jika dievaluasi maka ada tiga alasan kegagalan total pendidikan kelompok
miskin,yaitu:
1.Biaya yang dikeluarkan masih belum cukup,dengan cara yang diukur.
2.Penggunaan uang yang tidak tepat.
3.Hanya mengandalkan sistem pendidikan sekolah masih tidak bisa mengatasi kekurangan
pendidikan.
Tidak dapat dihindari bahwa wajib belajar sekolah sebenarnya menimbulkan
polarisasi dalam masyarakat,dan ini juga membuat penilaian bangsa-bangsa di dunia
melalui sistem kasta.Kesempatan untuk mendapat pendidikan adalah tujuan dan hal wajar
yang menjadi keinginan untuk dilaksanakan tetapi dengan keharusan sekolah sama saja
kemiringan bahwa keselamatan sama dengan lembaga gereja.Sekolah diibaratkanseperti
agama dunia yang dianut proletar modern dan memberikan janji tanpa bukti akan
keselamatan kepada kaum miskin zaman teknologi ini.Negara kebangsaan telah
memeluknya,mengatur warga negaranya untuk mengikuti jadwal sekolah secara bertahap
untuk mendapatkan ijazah.
Sekarang ini,sekolah merupakan bagian-bagian terbesar dari dana yang dikeluarkan
untuk pendidikan.Tetapi,saat ini tetap adanya kursus dengan biaya yang lebih murah dari
pada pendidikan setaraf.Hal ini menjadi pertimbangan bagi anak-anak yang cukup kaya
atau tidak sekolah,atau bagi orang yang ditugaskan oleh angkatan bersenjata atau
perusahaan besar untuk mengikuti penataran.
Dalam suatu program untuk menghapus pendidikan formal di Amerika Serikat
secara cepat,pertama-tama dana untuk penataran harus dibatasi.Tetapi orang yang memilih
pendidikan di antara banyak keterampilan tertentu atas biaya negara tidak boleh ada
hambatan.
Hak yang sama bagi setiap orang untuk menggunakan kompetensi belajar dan
mengajar sekarang ini hanyalah dimiliki oleh guru-guru yang berijazah.Masyarakat bebas
dari sistem pendidikan mencakup suatu pendekatan baru bagi pendidikan insidental atau
informal.Hampir semua pendidikan bersifat kompleks,sepanjang hayat dan tidak
terencana.Masyarakat yang ada saat ini adalah hasil dari rancangan-rancangan yang dibuat
secara sadar,dan adanya kesempatan belajar harus juga dimasukkan didalamnya.
Mutu pendidikan dan lembaga belajar harus diperbaiki karena pengajaran
khususnya pendidikan sepanjang hayat mulai terlupakan.saai ini manusia diharapkan untuk
tidak lagi cenderung bersembunyidibalik sertifikat yang diperoleh dari sekolah.
Adanya kewajiban bersekolah pada hakikatnya sudah membagi masyarakat
manapun menjadi dua dunia:ada jangka waktu,proses,pelayanan dan profesi yang
“akademis” atau “pendagogis”,sedangkan yang lainnya tidak.
Penghapusan sistem sekolah wajib tergantung pada pemimpin-pemimpin yang telah
dibesarkan dalam dunia sekolah.Kurikulum tidak bisa lagi dibuat menjadi dalih bagi orang-
orang yang bekerja di sekolah tetapi setiap orang yang bekerja disekolah diharapkan
mampu mewujudkan tanggung jawab atas tugasnya.
B.Fenomenologi Sekolah
Sekolah diartikan sebagai sebuah proses yang berkaitan dengan batas umur serta
guru yang menuntut kehadiran penuh mengikuti kurikulum.
1.Umur
Sekolah mengelompokkan orang menurut umur.Ada 3 premis yang dikelompokkan
begitu saja yaitu:Anak harus sekolah,anak harus belajar di sekolah , dan anak hanya dapat
diberi pelajaran di sekolah.
Di abad yang lalu,”anak-anak” dari keluarga menengah mendapat pendidikan di
rumah ,dengan dibantu guru dan sekolah pribadi.Tetapi setelah datangnya masyarakat
industri maka produksi besar-besaran “masa kana-kanak” ini dimungkinkan dapat
dijangkau orang banyak.
Karena zaman sekarang kebanyakan orang sudah tinggal di kota industri maka
kebanyakan tidak mengalami masa kanak-kanak.Sebagian besar keluarga di dunia memang
tidak menginginkan atau tidak bisa menyediakan masa kanak-kanak dalam pengertian
modern bagi anak-anak mereka.
Jika tidak ada lembaga pengajaran yang mengenal batas umur dan bersifat
wajib,maka tidak akan ada lagi masalah ”masa kanak-kanak”.Penghapusan sekolah
diharapkan mampu mengakhiri diskriminasi yang ada pada bayi,orang dewasa ,orang tua.
2.Guru dan murid
Menurut definisi yang ada maka anak adalah murid.Tetapi di dalam kenyataannya
murid mempelajari sebagian besar pengetahuantanpa guru.Setiap orang tahu bagaimana
hidup di luar sekolah.Kita belajar berbicara dan bekerja tanpa campur tangan guru.
Orang-orang tua yang miskin yang menginginkan anak-anak mereka bersekolah
tidak begitu peduli tentang apa yang dipelajari oleh anak-anak mereka disekolah ,tetapi
lebih memikirkan uang yang akan dihasilkan oleh ijazah mereka.Sebagian dari riset
pendidikan menunjukkan bahwa anak-anak yang bersekolah tidak mendapat apa yang
seharusnya diajarkan oleh guru kepada murid-muridnya tetapi dari kelompok-kelompok
teman sebaya ,dari komik, dari pengamatan .Guru sering menghambat pengetahuan sejati
tentang masalah,seperti yang dilakukan di sekolah.
Sekolah pada hakikatnya cenderung menyerap seluruh waktu dan energi murid dan
guru.Di situasi yang seperti ini,guru dianggap sebagai pengawas,pengkhotbah,dan
penyembuh.Tiga peran tersebut merupakan dasar kewibawaan guru berdasarkan macam-
macam tuntutan.
Untuk memahami apa artinya membebaskan masyarakat dari sistem sekolah,dan
tidak sekadar memperbaharui lembaga pendidikan,sekarang sebaiknya lembaga-lembaga
pendidikan memusatkan perhatian pada kurikulum terselubung(hidden currriculum) dalam
pendidikan sekolah.
C.Ritualisasi Kemajuan
Saat ini universitas memiliki monopoli baik dalam hal dana pendidikan maupun
dalam hal memberikan kedudukan sosial,universitas menerima baik penemu maupun orang
yang berpotensial berbeda pendapat.Di setiap negara jumlah biaya yang dikeluarkan
seseorang lulusan universitas menentukan standart bagi semua orang.Universitas
mempunyai kuasa untuk memaksakan standar-standar konsumen baik di tempat kerja
maupun dirumah,dan dilakukan disetiap bagian dunia dan di bawah setiap sistem politik.
Kemampuan universitas untuk menentukan tujuan-tujuan konsumen(consumer
goals) adalah sesuatu hal yanga baru.Untuk bisa berhasil dalam hidup ini,seorang pencari
ilmu (scholastic) pertama-tama harus menjadi pegawai negeri,kalau bisa lebih baik menjadi
pejabat gereja.
Dosen dan mahasiswa berkumpul untuk membaca teks dosen yang lain,yang sudah
lama meninggal,dan kata-kata hidup dari dosen yang sudah meninggal itu memberi
perspektif baru pada berbagai kesesatan zaman sekarang.Pada waktu itu universitas
merupakan komunitas penelitian akademis dan keresahan yang endemis.
Sistem pendidikan saat ini menjalankan fungsi rangkap tiga yang sedianya
dijalankan oleh gereja-gereja yang berkuasa sepanjang sejarah.Sekolah sebagi tempat
ditemukannya banyak mitos-mitos,pelembagaan kontradiksi-kontradiksimitos tersebut,serta
tempat upacara-upacara yang menyelubungi antara relaita dan mitos.
Universitas di Amerika sudah merupakan puncak dari ritus insiasi yang paling
lengkap yang pernah dikenal di dunia.Usaha pembaharuan taraf universitas nampaknya
sama seperti membangun daerah reyot yang menjulang tinggi.Hanya generasi yang tumbuh
tanpa adanya sekolah wajib akan mampu menciptakan kembali universitas.
*Mitos Nilai-nilai yang Telah Melembaga
Di sekolah lah ditemukan mitos konsumsi tanpa batas.Mitos ini didasarkan adanya
keyakinan bahwa proses itu senantiasa menhasilkan sesuatu proses yang berharga,dan oleh
sebab itu produksi pastilah menghasilkan permintaan.
Belajar adalah kegiatan manusia yang tidak memerlukan manipulasi oleh orang
lain.Sebagian besar pengetahuan yang didapat bukan dari pengajaran melainkan hasil
partisipasi bebas dari masalah-masalah yang penuh arti.
*Mitos tentang Ukuran Nilai
Nilai-nilai yang sudah dilembagakan di sekolah dapat diukur ,termasuk imajinasi-
imajinasi bahkan manusia itu sendiri.Sekolah seolah-oalah memerinci pengetahuan sebagai
“mata pelajaran”,dan membangun suatau kurikulum pengajaran yang sudah lebih dulu
disiapkan dalam diri murid serta mengukur hasilnya dalam skala Internasional.
*Mitos tentang “Paket Nilai-nilai”
Sekolah menawarkan kurikulum dari diadakannya riset-riset yang dianggap ilmiah
dan atas dasar riset-riset yang dianggap ilmiah dan atas dasar riset tersebut para ahli
perencana pendidikan meramalkan kebutuhan di masa depan dengan alat-alat perisahaan
dan dalam batas-batas yang ditentukan anggaran dan tabu.
Dalam kenyataan,murid-murid yang kritis sering sekali semakin giat menolak
pengajaran karena mereka menyadari diri mereka dimanipulasi secara lebih komperhensif.
*Mitos kemajuan yang Akan Terulang dengan Sendirinya
Hal aneh yang terjadi saat ini adalah ketika biaya pendidikan per kapita meningkat
maka akan menaikkan nilai murid dalam pandangannya sendiri dan juga di
pasaran.Pembaharu pendidikan memberikan janji kepada setiap generasi baru bahwa
mereka akan mendapat pendidikan yang lebih baik, dan masyarakat dididik untuk
menginginkan apa yang mereka tawarkan dalam bidang bidang pendidikan.
*Sandiwara Upacara dan Agama Dunia Baru
Di negara maju umur anak-anak meninggalkan bangku sekolah lebih cepat daripada
peningkatan umur rata-rata.Mitos konsumsi yang tak habis-habisnya kini menggantikan
kepercayaan akan hidup abadi.
Sekolah tidak pernah menutup pintu bagi siapa pun tanpa menawarkan kesempatan
lagi pada orang itu,untuk mengikuti pendidikan yang menyembuhkan,dewasa dan tak henti-
hentinya.Dimana-mana, semua anak mengetahui bahwa sebenarnya mereka mendapatkan
kesempatan meskipun tidak sama,dalam satu undian yang wajib,dan kesamaan hak yang
diandaikan menurut standar Internasional.
*Kerajaan yang Akan datang:Universalisasi Harapan
Sekolah menggabungkan harapan harapan dari konsumen yang diungkapkan dalam
tuntutan-tuntutan sekolah,sementara keyakinan-keyakinan produsen diungkapkan melaluyi
upacara-upacara sekolah.
Dalam sistem sekolah ,murid semakin lama akan semakin bergantung pada
guru.Harapan adalah kerajaan yang ditanamkan di sekolah sifatnya inpersonal dan bukan
bersifat kenabian,bersifat universal bukan bersifat lokal.
*Alienasi Baru
Sekolah merupakan pasaran tenaga kerja yang paling cepat berkembang.Sekolah
juga memberikan kesempatan yang tak terbatas untuk pemborosan yang sudah disahkan
selama daya perusaknya belum disadari dan harga barang-barang murah terus meningkat.
Alienasi,dalam pengertian tradisional merupakan akibat langsung dari kenyataan
sejarah bahwa kerja untuk menciptakan(create) dan menciptakan kembali (recreate)ada
dua kemungkinan bahwa sekolah bisa menguasai orang sepanjang hidup,atau memberi
kepastian bahwa mereka akan dapat dipergunakan oleh lembaga.Penghapusan sistem
pendidikan formal merupakn akar setiap gerakan untuk pembebasan umat manusia.
*Potensi revolusioner untuk membebaskan masyarakat bersekolah
Pembebasan dianggap sebagai suatu hasil dari proses kelembagaan.Hanya dengan
membebaskan diri dari sekolah kita dapat menghilangkan ilusi tersebut.Harus berusaha
agar dapat membebaskan diri dari pendidikan sekolah wajib.
Sekolah telah menjadi masalah sosial.Sekolah kini diserang dari segala penjuru di
seluruh dunia yang mempelopori usaha-usaha percobaan baru.Kesadaran untuk bebas dari
sekolah harus tumbuh didalam diri.Karena selama orang tidak secara nyata menyadari
bahwa proses yang mengantarkannya untuk mengambil bagian dalam kekuatan-kekuatan
dunia yang bersifat ritual,ia tidak akan bisa melepaskan diri dari sihir yang
membelenggunya untuk membentuk dunia baru.
D. Spektrum Institusional
Ivan illich berpendapat bahwa masa depan yang kita inginkan tergantung kebebasan
kita untuk bekerja atau hidup untu konsumen.Semua itu tergantung pada usaha kita
menciptakan gaya baru yang membuat kita bisa hidup spontan dan bebas,namun tetap
berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
Kita harus bijak memilih antara dua tipe lempaga yang secara radikal
berlawanan.Tipe lembaga yang dominan disebut Ivan illich adalah lembaga
manipulatif.Tipe lembaga yang asatu lagi ada,tetapi sulit hidupnya.Lembga yang sesuai
dengan tipe-tipe itu sederhana dan tidak begitu menonjol;tetapi model-model inilah yang
diambil menjadi contoh untuk masa depan yang kita inginkan.Dan Ivan menyebutnya
konvival dan menyarankan agar tipe seperti ini diletakkan di sebelah kiri spektrum
institusional,baik untuk menunjukkkan bahwa adanya lembaga-lembaga yang tempatnya di
antara kedua ekstrem ,maupun untuk menjelelaskan bagaimana lembaga yang terbentuk
dapat merubah warna yang memungkinkan kegiatan menjadi lembaga yang
mengorganisasikan produksi.
Pada sisi ekstrem yang sama dalam spektrum itu juga kita akan menemukan badan
sosial yang mengkhususkan diri dalam memanipulasi klien-klien mereka.Adanya sisi lain
dari spektrum terdapat lembaga-lembaga yang mudah dikenal karena kebiasaan-kebiasaan
spontan lembaga-lembaga convival.
Lembaga manipulatif sayap kanan akan menyebabkan orang”kecanduan” secara
sosial atau psikologis.Lembaga-lembaga sayap kiri yang bergerak atas kemampuannya
sendiri juga cenderung membatasi diri.
Adapun lembaga-lembaga yang berguna bagi masyarakat adalah sistem jalan raya
umum.Unsur utama dari biaya keseluruhan mobil-mobil perlu pembahasan yang lebih
banyak,karena hal itu merujuk kepada lembaga sayap kanan yaitu sekolah.
*Kepentingan umum yang keliru
Sistem jalan raya merupakan suatu jaringan yang menghubungkan tempat yang satu
dengan tempat yang lain melintasi jarak yang cukup jauh.Tetapi kita harus mampu
embedakan apa yang akan menjelaskan hakikat baik tentang jalan raya maupun hakikat
barang-barang kebutuhan yang sejati.Jalan-jalan serba guna adalah barang kebutuhan
umum yang sejati.Jalan raya merupakan cagar swasta, yang sebagian pembiayaannya
dibebankan kepada rakyat umum.
Sekolah-sekolah menciptakan kebutuhan akan seluruh lembaga -lembaga modern
yang memenuhi sisi kanan spektrum.Siapa yang mempertanyakan kebutuhan akan sekolah
maka akan diserang dan dicap sebagai orang yang tidak punya perasaan atau bersifat
imperialis.
*Sekolah sebagai kepentingan umum yang palsu.
Sesungguhnya secara relaita bahwa sekolah hanya terbuka bagi mereka yang selalu
memperbaiki surat-surat kepercayaan mereka.Sekolah-sekolah juga didasarkan atas
hipotesis yang juga palsu,bahwa pengetahuan adalah hasil pengajaran berdasarkan
kurikulum.Saat ini sekolah bersifat wajib,tak kunjung akhir,dan bersaing.Konvergensi
corak-corak institusi menjangkiti perawatan kesehatan,perdagangan,tata usaha personal dan
kehidupan berpolitik.Semua proses kelembagaan ini menumpuk pada ujung sisi manipulatif
dalam spektrum ini.
Yang dipertaruhkan dalam pilihan antara sisi kanan dan sisi kiri spektrum
institusional adalah hakikat kehidupan manusia.Manusia harus mampu memilih apakah
ingin menjadi kaya atau ingin bebas untuk menggunakannya.
Aristoteles menyadari bahwa ”membuat dan bertindak” itu berbeda.Karena
bertindak itu bukanlah suatu cara membuat ,dan membuat itu juga tidak pula suatu cara
bertindak yang sungguh-sungguh.Membuat selalu mempunyai tujuan yang lain
darinya,sedangkan tindakan tidak demikian.Karena tindakan baik itu sendiri merupakan
tujuan.Teknologi memberikan waktu bebas kepada manusia yang dapat diisinya dengan
berbuat atau bertindak.Pilihan ini merupakan suatu keharusan di zaman sesudah industri.
E.Konsistensi Irasional
Menurut Ivan illich krisis pendidikan yang terjadi menuntut agar meninjau kembali
hakikat gagagsan wajib belajar secara umum itu sendiri,daripada meninjau metode-metode
pelaksanaanya.
Gerakan sekolah bebas merangsang para pendidik tidak konvensional,tetapi pada
akhirnya hal ini pun hanya didukung oleh ideologi konvensional mengenai pendidikan
sekolah.Kecaman atas sistem sekolah di Amerika oleh ahli behaviorism dan kecaman yang
datang dari para pendidik radikal angkatan baru rupanya bertentangan secara radikal.
Kebanyakan alternatif pendidikan yang telah diusulkan bertemu menuju sasaran
yang melekat pada usaha menghasilkan manusia yang sanggup bekerja sama yang melalui
kebutuhan pribadinya dipenuhi melalui spesialisasi dalam sistem Amerika.Para kritikus
yang kelihatannya radikal terhadap sistem sekolah tidak bersedia meninggalkan gagasan
bahwa mereka mempunyai kewajiban terhadap kaum muda,terutama anak-anak
miskin,kewajiban sekolah mereka, dengan kasih sayang atau penuh rasa takut,untuk
memasuki masyarakat yang memerlukan spesialisasi ketat.
Para siswa atas dasar alasan-alasan yang serupa,cenderung merasa cemas bilamana
mereka secara serius menyerah kepada kurikulum.Bahkan ketakutan mereka lebih daripada
petani di negeri Cina,karena sesungguhnya tujuan-tujuan hidup mereka yang dinyatakan
sebagai tanda-tanda yang gaib.
Beberapa waktu lamanya dalam dua generasi terakhir,komitmen pada terapi
mengalami masa kejayaannya dalam Kebudayaan Amerika dan guru-guru yang dipandang
sebagai ahli terapi.Sekarang guru-guru ahli terapi mengusulkan pendidikan seumur
hidup.Semua pendidik telah bersekongkol untuk merobohkan dinding-dinding ruang
kelas,dengan tujuan menjadikan kebudayaan seluruhnya menjadi tempat pendidikan.
Para pembaharu pendidikan masih beranggapan bahwa lembaga-lembaga
pendidikan itu bertindak sebagai saluran bagi program-program berupa paket.Pendidikan
dianggap sebagai hasil proses institusional yang dikelola oleh para pendidik.
F.Jaringan-jaringan Belajar
Di sekolah murid-murid tunduk kepada guru-guru yang memiliki ijazah agar
mereka juga dapat mencapai ijazah mereka sendiri.
Dimana-mana kurikulum pendidikan yang terselubung itu mengajak warga
masyarakt menerima mitos bahwa hanya birokrasi yang dibimbing oleh pengetahuan ilmiah
dapat efisien dan bijaksana.Identitas sistem sekolah memaksa kita untuk mengakui adanya
mitos yang meluas di selluruh dunia.
Orang ynag ingin belajar mengetahui bahwa ia memerlukan informasi dan
tanggapan kritis terhadap penggunaanya dari orang lain.Teman sebaya dapat menjadi rekan
untuk mengemukakan masalah menjadi teman membaca yang menjadi mudah .
Sarana-sarana pendidikan itu biasanya ditentukan menurut tujuan-tujuan kurikulum
para pendidik.Ivan illich mengusulkan untuk melakukan hal yang sebaliknya ,menentukan
empat pendekatan yang berbeda yang memungkinkan murid memperoleh kesempatan
untuk memanfaatkan setiap sumber pendidikan yang dapat membantu dalam mencapaui
tujuan-tujuannya sendiri:
1. Pelayanan acuan bagi sasaran pendidikan.
2. Pertukaran keahlian
3. Pasangan-pasangan teman sebaya.
4. Pelayanan acuan
Pengawasan sekolah terhadap peralatan pendidikan masih mempunyai dampak.Hal
ini meningkatkan harga barang-barang yang murah menjadi mahal.Bila penggunaan
barang-barang itu terbatas pada jam-jam yang dijadwalkan,tenaga-tenaga profesional harus
digaji untuk mengawasi,menyimpan,menggunakannya.
Perencanaan,rangsangan dan perundang-undangan dapat dipakai untuk membuka
potensi pendidikan dalam investasi besar masyarakat.Kesempatan penuh untuk
menggunakan sarana-sarana pendidikan tidak ada selama perusahaan-perusaan dagang
diperbolehkan menggabungkan perlindungan hukum yang dipertahankan oleh pernyatan
hak-hak manusia.
Guru-guru keterampilan termasuk dalam kelompok sumber yang berlainan dengan
sumber-sumber yang diperlukan untuk mempelajari keterampilan.Dan suatu ”model
keterampilan” adalah seseorang yang memiliki suatu keterampilan dan bersedia
memamerkan dan mempraktekkannya.
Apa yang menyebabkan keterampilan itu menjadi jarang dalam pasar pendidikan
adalah persyaratan lembaga bahwa mereka yang dapat memamerkan keterampilan itu tidak
boleh melakukannya kalau mereka tidak memperoleh kepercayaan umum melalui
ijazah.Sekolah menyebabkan terjadinya kekurangan orang-orang berketerampilan.
Usaha mendesak terus-menerus agar guru-guru diharuskan memiliki ijazah adalah
cara lain untuk mempertahankan keterampilan tetap masih langka.Pemberian ijazah
sekarang cenderung membatasi kebebasan pendidikan dengan cara mengubah hak pribadi
untuk menyebarkan pengetahuan sendiri.
Guru keterampilan memerlukan suatu perangsang untuk memberikan
pengabdiannya kepada murid.Adaapun salah satu caranya adalah melembagakan
pertukaran keterampilan dengan jalan mendirikan pusat-pusat keterampilan yang bebas
bagi masyarakat umum.
Pada dasarnya kebebasan tukar-menukar keterampilan secara menyeluruh harus
dijamin oleh hukum yang memungkinkan adanya perbedaan hanya berdasarkan
keterampilan yang telah teruji dan bukannya berdasarkan riwayat pendidikan.
Sistem sekolah yang menyenangkan adalah sistem yang membiarkan setiap orang
menentukan kegiatan dan memilih temannya sendiri.Sekolah-sekolah yang baik juga kan
berusaha menunjukkan minat yang sama dari para muridnya yang mengikuti suatu program
yang sama.
Sistem pasangan antara orang-orang yang sebaya tidak memerlukan perangsang
hanya saja memerlukan jaringan komunikasi.Membebaskan dari kemutlakan di sekolah
berarti menghapus kekuasaan seseorang pribadi untuk memaksa orang lain mengikuti suatu
pertemuan.
Tak dapat dipungkiri bahwa kehidupan di kota menjadi mahal karena penghuni lota
harus dididik untuk mengandalkan pelayanan kelembagaan yang kompleks bagi setiap
kebutuhan mereka.
Pembentukan dan pelaksanaan kerja sama pendidikan akan memerlukan bebebrapa
perancang dan penyelenggaraan administrator,tetapi tidak sebanyak atau menuntut corak
yang diperlukan oleh administrasi sekolah.
Penyelenggaraan jaringan biasanya memusatkan perhatian terutama pada
pembangunan dan perawatan jalan-jalan yang memudahkan orang sampai pada sumber-
sumber,dan ahli pendidikan biasanya membantu para pelajar menenmukan jalan tercepat
menuju sasarannya .
Pembebasan dari wajib sekolah,yaitu tidak dapat kita hentikan lagi,dapat berarti
datangnaya ”dunia baru yang tabah” yang dipimpin oleh para penyelenggara pendidikan
Revolusi pendidikan harus dibimbing oleh tujuan-tujuan tertentu:
1. Untuk membebaskan kesempatan barang-barang yang menghapuskan pengawasan oleh
orang-orang dan lembaga-lembaga terhadap nilai-nilai pendidikan.
2. Membebaskan keikutsertaan memiliki berbagai keterampilan dengan adanya jaminan
untuk mengajar atau melakukan keterampilan atas dasar permintaan.
3. Membebaskan sumber-sumber yang kritis dan kreatif
G.Lahir Kembalinya Manusia Epimenthean
Antara harapan (hope) dan ekspetasi (expectation) adalah berbeda.Harapan berarti
keyakinan yang penuh kepercayaan oada kebaikan alam,sedangakan ekspetasi berarti sikap
mengandalkan hasil-hasil yang direncanakan dan dikendalikan oleh manusia.
Orang-orang Yunani menuturkan cerita tentang dua orang bersaudara,Prometheus
dan Epimetheus.Yang pertama menasehati yang kedua agar jangan berhubungan dengan
Pandora.Di negara Yunani nama ”Epimetheus” berarti ”menengok ke belakang”
diterjemahkan berarti ”suram” atau ”kelu”.pada waktu Hesiod menuturkan kembali cerita
itu dalam bentuk yang klasik,orang-orang Yunani sudah menjadi bapak bangsa moral dan
pembenci wanita,yang panik setiap mengingat wanita pertama yaitu,Pandora.
Orang-orang primitif sejak dahulu mengandalkan keikutsertaan mereka dalam hal-
hal yang sifatnya sakral untuk mengininisiasikan pribadi mereka ke dalam adat istiadat di
masyarakat,tetapi orang-orang yang Yunani zaman klasik hanya mengakui sebagai orang
yang sejati,mereka yang mengikhlaskan dirinya untuk dibentuk oleh pendidikan sehingga
cocok dengan lembaga-lembag yang direncanakan orang tua mereka.
Jalan pikiran penduduk kota modern dalam tradisi mistis dilukiskan sebagai
Neraka.Manusia mengembangakan kekuatan menuntut segala sesuatu yang membawa
frustasi,karena tidak dapat membayangkan yang dikerjakan lembaga baginya.
Suasana tahun 1971 menguntungkan bagi perubahan arah yang penting dalam
mencari masa depan yang penuh harapan.Program-program mengatasi kemiskinan
menghasilkan lebih banyak orang yang miskin,perang di Asia menghasilkan lebih banyak
Vietcong,bantuan teknik menghasilkan lebih banyak keterbelakangan.Sekolah lebih banyak
menghasilkan lebih banyak anak putus sekolah dan usaha mengurangi pencemaran di suatu
bidang biasanya meningkatkan pencemaran di bidang lain.
Pendidikan yang membuat kita membutuhkan barang produksi sudah mencangkup
harga produksi.Sekolah membuat kita percaya bahwa bahwa kita membutuhkan masyarakat
yang ada seperti sekarang ini.
Usaha-usaha untuk menemukan perimbangan baru dalam lingkungan masyarakat
keseluruhan tergantung pada penghapusan pelembagaan nilai-nilai tersebut.
Prometheus berarti ”pandangan ke depan” atau kadang-kadang bahkan ”ia yang
menyebabkan Bintang Utara bergerak maju”.Dari perspektif manusia di bulan,Prometheus
dapat mengenal kembali Gaia yang biru gemerlap sebagai planet Harapan dan sebagai
Pelangi Manusia.
Disinilah mitos Yunani berubah menjadi nubuat yang penuh harap karena mitos ini
memberitakan kepada kita bahwa anak Prometheus adalah Deucalion,juru mudi bahtera
yang seperti Nuh selamat dari air bah dan menjadi bapa umat manusia yang baru yang
dibuatnya dari tanah bersama Pyrrha,putri Epimetheus dan Pandora.

Ivan illich menganjurkan agar pria dan wanita yang penuh harapan disebut orang-orang
Epimenthean.

Anda mungkin juga menyukai