1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan sampai saat ini.
berbagai masalah fisik yang muncul akibat dari penyakit ini misalnya
penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, dan gangguan aktivitas
lainnya. Selain itu, penderita kanker juga mengalami gangguan psikososial
dan spiritual yang menghabat kuaita hidup seseorang dan keluarganya.
Perawatan paliatif merupakan bagian penting dalam perawatan pasien
terminal, yang dapat dilakukan secara sederhana sering kali prioritas utama
adalah kualitas hidup dan bukan kesembuhan dari penyakit pasien. Tujuann
perawatan paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup seseorang dan
menganggap kematian adalah proses yang normal tanpa harus mempercepat
atau menundanya. Selain itu menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual ,
mengusahakan pasien tetap aktif sampai akhr hayatnya dan membantu
mengatasi duka cita pada keluarganya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan bahwa terdapat beberapa ha
yang akan dibahas yaitu:
1. Apakah Pengertian Keperawatan Paliatif?
2. Apa Sajakah Tahapan Teori Kubbler Ross?
3. Apakah Tujuan Paliatif Care?
4. Apa Sajakah Prinsip Paliatif Care?
5. Bagaimanakah Sikap Yang Harus Dimiliki Perawat Untuk Perawatan
Paliatif?
2
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa maksud dari keperawatan paliatif
2. Untuk mengetahui apa saja tahapan dalam teori kehilangan atau teori
kubbler ross
3. Untuk mengetahui tujuan dari paliatif care
4. Untuk mengetahui prinsip yang digunakan dalam paliatif care
5. Untuk mengetahui sikap yang harus dimiliki perawat dalam melakukan
perawatan paliatif
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keperawatan Paliatif
Perawatan paliatif (dari bahasa Latin ''palliare''untuk jubah) adalah setiap
bentuk perawatan medis atau perawatan yang berkonsentrasi pada
pengurangan keparahan gejala penyakit, daripada berusaha untuk
menghentikan, menunda, atau sebaliknya perkembangan dari penyakit itu
sendiri atau memberikan menyembuhkan.
Pengertian Paliatif careMenurut WHO palliative care merupakan
pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dalam
menghadapi masalah yang berkaitan dengan masalah yang mengancam jiwa,
melalui pencegahan dan menghentikan penderitaan dengan identifikasi dan
penilaian dini, penangnanan nyeri dan masalah lainnya, seperti fisik,
psikologis, sosial dan spiritual(WHO, 2017).
Paliatif care berarti mengoptimalkan perawatan pasien dan keluarga untuk
meningkatkan kualitas hidup dengan mengantisipasi, mencegah, dan
mengobati penderitaan.
Paliatif caremeliputi seluruh rangkaian penyakit melibatkan penanganan
fisik, kebutuhan intelektual, emosional, sosial dan spiritual untuk
memfasilitasi otonomi pasien, dan pilihan dalam kehidupan. (Ferrell, 2015)
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Paliatif
caremerupakan sebuah pendekatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup
orang-orang dengan penyakit yang mengancam jiwa klien dan keluarganya
dalam menghadapi masalah tersebut, baik dari aspek fisik, psikologis, sosial,
maupun spiritual.
2.2 Teori Kubbler Ross
Paliatif care erat kaitannya dengan kondisi terminal. Kondisi terminal
adalah suatu kondisi ata keadaan dimana seseorang mengalami penyakit/sakit
yang tidak mempunyai haraan untuk sembuh sehinga dekat dengan proses
kematian.
Teori kubbler ross adalah teori yang dikenal dengan sebutan Lima
Tahapan Kedukaan (The Five Stages of Grief) atau Lima Teori Kehilangan
4
(The Five Stages of Coping With Loss), pertama kali diperkenalkan oleh Dr.
Elisabeth Kubler Ross pada bukunya tahun 1969, On Death and Dying.
Lima tahapan teori Kubbler Ross, yang lebih dikenal dengan singkatannya
dalam bentuk DABDA, termasuk:
5
Tahapan ketiga melibatkan harapan supaya individu dapat sedemikian
rupa menghambat atau menunda kematian. Biasanya, kesepakatan untuk
perpanjangan hidup dibuat kepada kekuasaan yang lebih tinggi dalam
bentuk pertukaran atas gaya hidup yang berubah. Secara psikologis,
individu mengatakan, "Saya mengerti saya akan mati, tetapi jika saja saya
memiliki lebih banyak waktu..."
4. Depresi (Depression) — "Saya sangat sedih, mengapa perduli dengan
lainnya?"; "Saya akan mati .. Apa keuntungannya?"; "Saya merindukan
orang saya cintai, mengapa melanjutkan?"
Pada tahapan keempat merupakan puncaknya. Seseorang bisa saja menjadi
sangat tidak berdaya dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
sampai pada tahap berikutnya. Penderita menolak dibesuk dan
menghabiskan banyak waktu untuk menangis dan berduka. Proses ini
memberikan kesempatan kepada pasien yang sekarat untuk memutus
hubungan dengan sesuatu yang dicintai ataupun disayangi. Tidak
disarankan untuk mencoba menghibur individu yang berada pada tahapan
ini. Ini merupakan waktu penting untuk berduka yang harus dilalui.
5. Penerimaan (Acceptance) — "Semuanya akan baik-baik saja."; "Saya
tidak dapat melawannya, Saya sebaiknya bersiap untuk hal itu."
Ini merupakan tahapan terakhir, individu tiba pada kondisi sebagai
makhluk hidup atau kepada yang dicintainya dan bisa menerima apa yang
telah terjadi.
6
mengalami dalam urutan tahapan yang berbeda, sebagian akan mengalami
kembali dan bagian lain mungkin akan terjebak pada satu tahapan.
7
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan
keluarganya.
2.5 Sikap Yang Harus Dimiliki Perawat Untuk Perawatan Paliatif
Sebagai seseorang yang memberikan bantuan dalam perawatan paliatif ada
beberapa sikap yang harus dimiliki yaitu:
1. Mempunyai falsafah hidup yang kokoh, agama, dan sistim nilai.
2. Mempunya kemampuan untuk tidak “Judgemental” terhadap pasien yang
mempunyai sistem nilai berbeda.
3. Mempunyai kemampuan mendengar dengan baik dan memotivasi pasien.
4. Tidak menunjukan reaksi berlebihan jika terdapat bau ataupun kondisi
yang tidak wajar.
5. Mampu mengkaji, mengevaluasi secara cermat dari perilaku non verbal.
6. Senantiasa menemukan cara untuk menangani setiap masalah.
7. Menunjukan perilaku caring.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keperawatan paliatif atau paliatif care adalah pendekatan yang bertujuan
untuk mengurangi penderitaan klien, meningkatkan kualitas hidupnya, juga
memberi dukungan kepada keluarganya baik dari aspek fisik, psikologis,
sosial, maupun spiritual. Tujuan utama perawatan paliatif bukan untuk
menyembuhkan penyakit dan yang ditangani bukan hanya penderita tapi
keluarganya juga.
Adapun tahapan dalm teori Kubber Ross yaitu : Penyangkalan (Denial);
Marah (Anger); Menawar (Bargaining); Depresi (Depression); Penerimaan
(Acceptance).
3.2 SARAN
Sebagai calon perawat sebaiknya kita memahami dengan benar konsep
keperawatan paliatif ini agar kita bisa menerapkan dengan baik karena kita
akan membantu orang lain dalam menghadapi sebuah masalah misalnya pada
pasien terminal dan membantu keluarganya.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/22345/BAB%20II.pdf?se
quence=5&isAllowed=y. Diakses pukul:11.09
10