Anda di halaman 1dari 5

ROLE PLAY

Di suatu pedesaan bernama desa Asri. Terdapat kelompok masyarakat


yang masih memegang teguh prinsip dari orang tua. Desa tersebut terbilang masih
tertinggal karena jauh dari perkotaan dan jauh dari fasilitas publik yang layak.
Masyarakat di sana lebih memilih untuk mempercayai apa kata orang yang lebih
tua dari mereka seperti tetua kampung ataupun orang paling tua di keluarga.

Diceritakan dalam desa tersebut terdapat sebuah keluarga, dalam keluarga


tersebut terdapat seorang bayi yang baru lahir empat bulan yang lalu.

Di pagi harinya...

Ibu : aduh anak ibu makin gede ya. Laper terus bawaannya

Nenek : sini biar ibu yang gendong, sama kamu nangis terus. Nanti
ibu yang momong, nanti kalau laper ibu kasih pisang aja. Di belakang banyak
pisang.

Ibu : kok dikasih pisang bu? Kan Bram masih kecil, aku masih
bisa nyusuin

Nenek : ih kamu tau apa, ibu aja anaknya udah tujuh. Ibu kasih
pisang sehat-sehat saja. Malah sekarang kakak-kakakmu sukses semua dan pinter-
pinter.

Ibu : apa iya bu? Berarti aku dulu kecilnya makan pisang terus
ya bu.

Nenek : iya, buktinya kamu bisa sampai sekarang, nah itu makan
pisang waktu kecil.

Lalu nenek, memberikan Bram pisang. Tiba-tiba seorang tetangga lewat di


depan mereka dan ikut mendengar.

Tetangga 1 : Bu kok bayinya dikasih pisang.

Nenek : iya, tradisi saya mengajarkan bayi dikasih pisang supaya


cepat besar dan pintar.

Tetangga 1 : oh iya, saya juga punya bayi kalau begitu saya kasih juga.
Makasih nek infonya

Nenek : iya sama-sama


Lalu sang nenek rajin memberikan pisang kepada cucu nya selama
beberapa hari sehingga menyebabkan sang bayi tidak bisa BAB dan selalu
menangis. Namun keluarga tidak tahu apa penyebab sang bayi menangis, lalu
mereka membawa sang bayi ke puskesmas terdekat.

Ibu : Selamat pagi sus,

Perawat 3 : pagi bu, ada yang bisa saya bantu?

Ibu : ini sus anak saya sering menangis dan terlihat beberapa
hari ini belum BAB

Perawat 3 : baik bu tunggu sebentar saya akan panggilkan dokter

Ibu : baik sus terimakasih

Lalu tidak lama kemudian dokter datang untuk memeriksa bayi

Dokter : anak nya umur berapa bu

Ibu : 4 bulan sus

Dokter : ibu anaknya terakhir kali di kasih makan apa?

Ibu : saya tidak memberikan apa-apa dok, tapi terakhir kali ibu
saya sering memberikan pisang kepada anak saya

Dokter : siapa yang membenarkan bahwa bayi boleh dikasih pisang


bu?

Ibu : ibu saya dok yang menyarankan untuk dikasih pisang

Dokter : baiklah bu, saya akan memberikan obat agar anak ibu bisa
BAB, dan penjelasan mengenai pemberian pisang akan dijelaskan dengan perawat
ya bu..

Ibu : baiklah dok

Setelah dokter memberikan obat kepada bayi, sang ibu diberikan


penjelasan olah perawat bahwa bayi berumur 4 bulan belum boleh memakan
pisang.

Ibu : jadi bagaimana sus

Perawat 3 : alasan ibu memberi anak pisang kenap bu?


Ibu : bukan saya sus yang memberikan anak saya
pisang, tetapi ibu saya karena menurut dia jika bayi diberikan pisang anak bisa
berkembang lebih cepat.

Perawat 3 : jadi begini buk, memberikan pisang sebelum 6 bulan


kepada bayi bisa menyebabkan terjadinya infeksi pencernaan dan alergi makanan
itu karena sistem pencernaan bayi belum sempurna untuk mencerna dan menerima
makanan yang lebih bertekstur seperti pisang. Sebaiknya bayi dibawah 6 bulan
lebih baik di berikan asi eksklusif saja buk karena teksturnya encer setelah 6 bulan
baru bisa diberikan makanan kental seperti pisang.

Ibu : ohh jadi seperti itu ya sus, jadi bagaimana anak saya
sudah terlanjur diberikan pisang sus

Perawat 3 : iya bu, jadi anak ibu mengalami sembelit, tapi


tenang saja, dokter sudah menangani anak ibu kok..

Ibu : baiklah sus terimakasih ya sus atas informasinya


saya akan menyarankan ibu saya agar tidak memberi pisang lagi

Perawat 3 : baik buu.

Beberapa hari kemudian dibuatlah sosialisasi kepada masyarakat di daerah


tersebut. Tujuannya agar masyarakat lebih mengetahui tentang makanan untuk
bayi.

Bu RT : Assalamualaikum Wr.Wb. Perkenalkan kami dari


tenaga puskesmas akan memberikan penyuluhan tentang makanan yang boleh
dikonsumsi oleh bayi. Nanti setelah materi diberikan oleh petugas kesehatan, akan
dibuka sesi tanya jawab. Materinya akan dibawakan oleh ibu Nora dan ibu Desi.

Perawat 1 : Selamat pagi ibu-ibu. Bagaimana kabarnya?


Alhamdulillah baik ya bu. Ibu di sini saya akan memberikan materi tentang
makanan apa saja yang boleh dimakan oleh bayi berusia 0-6 bulan. Jadi, selama
bayi masih berumur di bawah 6 bulan. Bayi tidak boleh diberikan makanan selain
ASI eksklusif. Ada yang tau kenapa gak bu? Nah begini bu... bayi harus diberikan
makanan sesuai tekstur yang tepat, dari yang encer seperti ASI baru kemudian
bertahap kekentalan dan tekstur makananny, serta berangsur-angsur yang padat.
Jika bayi diberikan makanan selain ASI maka bisa berakibat pada sistem
pencernaan seperti sembelit, nanti juga bayi bisa kelebihan berat badan bu, jika
tidak cocok maka bayi akan alergi. Jika bayi diberikan makanan selain ASI saat
umur 0-6 bulan bisa jadi makanan tersebut masuk ke jalur pernafasannya karena
posisi duduk yang belum tepat. Selanjutnya ahli gizi akan memberikan info yang
terdapat dalam ASI serta makanan yang boleh dimakan setelah 6 bulan ya bu.

Ahli gizi : selamat pagi ibu-ibu. Ada yang tau kandungan ASI
enggak? Yang tau bisa angkat ya. Aduh sepertinya gak ada yang tau. Baiklah,
saya akan memaparkan kandungan ASI. Di dalam ASI terdapat kalori, lemak,
kolestrol, natrium, kalium, karbohidrat, protein, vit. A, Kalsium, Vit. D, Vit. B12.
Kandungan-kandungan tersebut sangat bagus untuk pertumbuhan anak ya ibu-ibu.

Setelah 6 bulan baru boleh diberikan makanan pendamping ASI seperti Serealia,
pisang, ubi, alpukat, daging ayam atau sapi, buah pir, tahu, roti gandum. Tetapi
ingat ya ibu-ibu, ibunya juga harus menjaga nutrisi untuk mereka agar bisa
merawat dan menjaga tumbuh kembang bayi. Selanjutnya saya berikan kepada
ibu RT.

Ibu RT : Ayo ibu, siapa yang mau bertanya. Silahkan sebutkan


nama dan pertanyaannya.

Masyarakat 1 : nama saya Ani. Saya akan bertanya tentang makanan


bayi, jadi anak saya sudah saya kasih makan pisang sebelum umur 6 bulan. Itu
bagaimana bu? Apakah berakibat bagi tumbuh kembang anak saya?

Masyarakat 2 : nama saya Ira, saya akan bertanya. Ibu kan saya sedang
menyusui. Makanan yang baik untuk saya dan ekonomis apa ya bu?

Masyarakat 3 : nama saya Rai. ibu kalau anaknya hanya diberi ASI
sampai umur 2 tahun bagaimana?

Masyarakat 4 : nama saya ibu nina saya mau tanya bu menurut


kepercayaan orang dahulu jika seorang bayi diare terus menurus apakah artinya
bayi itu mulai mengalami pertumbuhan seperti mau mulai merangkak, gigi
tumbuh ?

Ibu RT : terima kasih atas pertanyaannya. Pertanyaan ibu-ibu akan


dijawab oleh tim kesehatan.

Perawat 2 : terima kasih atas pertanyaan yang bagus-bagu dan


menarik. Untuk ibu Ani, sudah seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa jangan
memberi makanan selain ASI sebelum 6 bulan. Tetapi jika sudah terlanjur dan
tidak ada reaksi maka tidak apa-apa dengan catatan jangan diberikan makanan
sejenis itu atau selain asi ya bu. Jika terjadi masalah segeralah bawa anak ibu
untuk berobat maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Untuk ibu Ira bisa memakan sayur dan buah seperti bayam, wortel, brokoli,
alpukat, tomat, kacang. Makanan yang mengandung protein tanpa lemak seperti
tahu dan tempe. Biji-bijian seperti gandum dan kacang-kacangan. Lalu minum
susu.

Untuk ibu Rai, bayi akan kekurangan gizi dan akan mengalami kurang gizi. itu
karena bayi memerlukan gizi tambahan untuk tumbuh kembangnya.

Dan pertanyaan yang terakhir dari ibu nina bayi yang mengalami diare terus
menerus menurut kepercyaan orang dulu berarti akan mulai pertumbuhan. Saya
tidak bisa membenarkan dan menyalahkan untuk hal itu tetapi menurut ilmu
kesehatan seorang bayi yang mengalami diare terus menerus kemungkinan bayi
itu mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Tanda ringan bayi tampak rewel,
kehausan, gelisah, mata agak cukang, air mata yang dikeluarkan sedikit pada saat
menanggis serta buang air kecil berkurang. Dan untuk tanda berat bayi bisa
mengalami penurunan kesadaran dan bisa menyebabkan kematian.

Ibu RT: sekian ibu ibu yang dapata disampaikan petugas kesehatan semoga ibu
ibu dapat memahami apa yang telah disampaikan tadi. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai