Tujuan penyuluhan
a. Tujuan umum :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas diharapkan 75% materi tentang
penyakit TBC (TUBERKULOSIS) dapat tersampaikan kepada warga.
b. Tujuan khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan tentang TBC (TUBERKULOSIS) 1x 30 menit
diharapkan masyarakat mengerti tentang penyakit Tuberkulosis (TBC).
1. Tujuan
1.2.1. Menjelaskan pengertian TBC (TUBERKULOSIS)
1.2.2. Menjelaskan penyebab TBC (TUBERKULOSIS)
1.2.3. Menjelaskan tanda dan gejala dari TBC (TUBERKULOSIS)
1.2.4. Menjelaskan penularan TBC (TUBERKULOSIS)
1.2.5. Menjelaskan pencegahan TBC (TUBERKULOSIS)
1.2.6. Menjelaskan pengobatan TBC (TUBERKULOSIS)
1.2.7. Menjelaskan orang yang dapat berisiko TBC (TUBERKULOSIS)
1.2.8. Menjelaskan pemeriksaan diasnostik TBC (TUBERKULOSIS)
2. Kegiatan penyuluhan
2.1. Materi
2.2. Pengertian TBC (TUBERKULOSIS)
2.3. Penyebab TBC (TUBERKULOSIS)
2.4. Tanda dan gejala TBC (TUBERKULOSIS)
2.5. Menjelaskan penularan TBC (TUBERKULOSIS)
2.6. Menjelaskan pencegahan TBC (TUBERKULOSIS)
2.7. Menjelaskan pengobatan TBC (TUBERKULOSIS)
2.8. Menjelaskan orang yang dapat berisiko TBC (TUBERKULOSIS)
1
Langkah langkah kegiatan / strategi
No Tahap Waktu Kegiatan
1. Pembukaan 2 menit 1. Perkenalan
2. Menjelaskan kegiatan
2. Apersepsi 5 menit 1. Menanyakan pengetahuan
masyarakat tentang
penyakit TBC
(TUBERKULOSIS)
2
diasnostik TBC
(TUBERKULOSIS)
2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
3.Sarana Penunjang
3.1 Metode
Ceramah
Diskusi dan tanya jawab
Demonstrasi
3.2 Media dan Alat
1. Lembar Balik
2. Multi Media
3. Masker
4. Desinfektan
5. Sputum cup
3
4. Sasaran
Masyarakat Haji Mena Kec. Rajabasa Lampung Selatan
4
Lampiran Materi
TBC (TUBERKULOSIS)
1. Pengertian
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman micobacterium
tuberculosis. Sebagian besar kuman TBC menyerang paru-paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh yang lain. Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan
Mycobacterium tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang
olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru (IPD, FK, UI).
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer , 1999).
TB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC
(Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman menyerang Paru, tetapi
dapat juga mengenai organ tubuh lain (Dep Kes, 2003). Kuman TB berbentuk
batang mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pewarnaan yang
disebut pula Basil Tahan Asam (BTA).
2. Penyebab
Etiologi Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium Tuberculosis yang berbentuk
batang dan Tahan asam ( Price, 1997 ). Penyebab Tuberculosis adalah M.
Tuberculosis bentuk batang panjang 1 – 4 / m. Dengan tebal 0,3 – 0,5 m. selain
itu juga kuman lain yang memberi infeksi yang sama yaitu M. Bovis, M. Kansasii,
M. Intracellutare.
Penyakit TBC paru disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium
Tuberculosis). Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan
terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan
Asam (BTA), kuman TBC cepat mati terhadap sinar matahari langsung, tetapi
dapat bertahan hidup selama beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab.
Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant, tertidur lama selama beberapa
tahun. Sumber penularan adalah penderita TBC BTA positif. Pada waktu batuk
atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percik
dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu
kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup
kedalam saluran pernapasan. Selama kuman TBC masuk kedalam tubuh manusia
melalui pernapasa, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh
5
lainnya, melalui system peredaran darah, system saluran limfe, saluran napas,
atau penyebaran langsung kebagian-bagian tubuh lainnya. Daya penularan dari
seseorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari
parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular
penderita tersebut. Bila hasl pemeriksaan dahak negative (tidak terlihat kuman),
maka penderita tersebut dianggap tidak menular.
Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang terinfeksi oleh Myobacterium
Tuberculosis :
1. Herediter : resistensi seseornag terhadap infeksi kemungkinan diturunkan.
2. Jenis kelamin : pada akhir masa anak-anak dan remaja, angka kematian
dan kesakitan lebih banyak terjadi pada anak perempuan.
3. Usia : pada masa bayi kemungkinan terinfeksi sangat tinggi.
4. Pada masa puber dan remaja dimana masa pertumbuhan yang cepat,
kemungkinan infeksi cukup tinggi karena diit yang tidak adekuat.
5. Keadaan stress : situasi yang penuh stress (injury atau penyakit, kurang
nutrisi, stress emosional, kelelahan yang kronik).
6. Meningkatnya sekresi steroid adrenaql yang menekan reaksi inflamasi dan
memudahkan untuk penyebarluasan infeksi.
7. Anak yang mendapat terapi kortikosteroid kemungkinan terinfeksi lebuh
mudah.
8. Nutrisi : status nutrisi kurang
9. Infeksi berulang : HIV, Measles, Pertusis.
10. Tidak mematuhi aturan perubahan.
3. Tanda dan gejala
Gejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa
sputum, malaise, gejala flu, demam ringan, nyeri dada, batuk darah
( Mansjoer, 1999)
Gejala lain yaitu kelelahan, anorexia, penurunan Berat badan ( Luckman dkk,
93)
a. Demam : subfebril menyerupai influenza.
b. Batuk : batuk kering (non produktif), batuk produktif (sputum)
c. Hemaptoe
6
d. Sesak Nafas : pada penyakit TB yang sudah lanjut dimana infiltrasinya
sudah ½ bagian paru-paru.
e. Nyeri dada
f. Malaise : anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri otot,
keringat malam.
4. Penularan
Penyakit tuberculosis (TBC) bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan
pasien TBC, seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan apabila
menggunakan sendok dan handuk secara bersamaan.
5. Pencegahaan
Cara penularan TBC perlu diwaspadai dengan mengambil tindakan-tindakan
pencegahan selayaknya untuk menghindarkan infeksi tetes dari penderita ke
orang. Salah satu cara adalah batuk dan bersin sambil menutup mulut/hidung
dengan sapu tangan atau tissue untuk kemudian didesinfeksi dengan lysol atau
dibakar. Bila penderita berbicara, jangan terlampau dekat dengan lawan bicaranya.
Ventilasi yang baik dari ruangan juga memperkecil bahaya penularan.
Anak-anak dibawah usia satu tahun dari keluarga yang menderita TBC perlu
divaksinasi BCG sebagai pencegahan, bersamaan dengan pemberian isoniazid 2-
10 mg/kg selama 6 buan (kemoprofilaksis)
a) Pemeriksaan kontak, yaitu pemeriksaan terhadap individu yang bergaul
erat dengan penderita tuberkulosisi paru BTA postif. Pemeriksaan
meliputi tes tuberkulin, klinis dan radiologis. Bila tes tuberkulin positif,
maka pemeriksaan radiologis foto thorax diulang pada 6 dan 12 bulan
mendatang. Bila massih negatif diberikan BCG vaksinasi. Bila positif,
berarti terjadi konversi hasil tes tuberkulin dan diberikan
kemoprofilaksis.
b) Mass chest x-ray, yaitu pemeriksaan massal terhadap kelompok-
kelompok populasi tertentu misalnya : karyawan
rumahsakit/puskesmas/balai pengobatan, penghuni rumah tahanan dan
siswa-siswi pesantren.
7
6. Pengobatan
Jenis obat yang dipakai
a. Obat Primer b. Obat Sekunder
1. Isoniazid (H) 1. Ekonamid
2. Rifampisin (R) 2. Protionamid
3. Pirazinamid (Z) 3. Sikloserin
4. Streptomisin 4. Kanamisin
5. Etambutol (E) 5. PAS (Para Amino Saliciclyc Acid)
6. Tiasetazon
7. Viomisin
8. Kapreomisin
Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat jangka waktu lebih panjang dan jenis
obat lebih sedikit untuk mencegah terjadinya kelembutan. Tahab lanjutan penting
untuk membunuh kuman persisten (dormant) sehingga mencegah terjadinya
kekambuhan.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8082027/LAPORAN_PENDAHULUAN_TUBERKUL
OSIS_PARU_TBC
https://www.alodokter.com/tuberkulosis