Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)

Topik : CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)


Waktu : 01 April 2020
Sasaran : Masyarakat Haji Menna Kec. Rajabasa Lampung Selatan

Tujuan penyuluhan
a. Tujuan umum :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas diharapkan 75% materi tentang
penyakit CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE) Tujuan khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan tentang HIPERTIROID 1x 30 menit diharapkan
masyarakat mengerti tentang penyakit
1. Tujuan
1.2.1. Menjelaskan pengertian CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
1.2.2. Menjelaskan penyebab CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
1.2.3. Menjelaskan tanda dan gejala dari CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
1.2.4. Menjelaskan pencegahan CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
1.2.5. Menjelaskan pengobatan CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
1.2.6. Menjelaskan komplikasi dari CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
1.2.7. Menjelaskan pemeriksaan diasnostik CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)

2. Kegiatan penyuluhan
2.1. Materi
2.2. Pengertian CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
2.3. Penyebab CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
2.4. Tanda dan gejala CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
2.5. Menjelaskan pencegahan CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
2.6. Menjelaskan pengobatan CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
2.7. Menjelaskan komplikasi CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
2..8. Menjelaskan diagnostik CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)

1
Langkah langkah kegiatan / strategi
No Tahap Waktu Kegiatan
1. Pembukaan 2 menit 1. Perkenalan
2. Menjelaskan kegiatan
2. Apersepsi 5 menit Menanyakan pengetahuan
masyarakat tentang
penyakit CKD
(CHRONIC KIDNEY
DISEASE)

3. Ceramah 20 menit 1. Menjelaskan tentang


a. Menjelaskan
pengertian CKD
(CHRONIC KIDNEY
DISEASE)
b. Menjelaskan
penyebab CKD
(CHRONIC KIDNEY
DISEASE)
c. Menjelaskan tanda
dan gejala dari CKD
(CHRONIC KIDNEY
DISEASE)
d. Menjelaskan
pencegahan CKD
(CHRONIC KIDNEY
DISEASE)
e. Menjelaskan
pengobatan CKD
(CHRONIC KIDNEY
DISEASE)
f. Menjelaskan
komplikasi CKD

2
(CHRONIC KIDNEY
DISEASE)
g. Menjelaskan
pemeriksaan
diasnostik CKD
(CHRONIC KIDNEY
DISEASE)
2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya

5. Penutup 3 menit 1. Menyimpulkan hasil


penyuluhan
2. Evaluasi

3.Sarana Penunjang
1.1 Metode
Ceramah
Diskusi dan tanya jawab
1.2 Media dan Alat
1. Lembar Balik
2. Multi Media

2. Sasaran
Masyarakat Haji Mena Kec. Rajabasa Lampung Selatan

3. Tempat dan Waktu


Tempat : Haji Mena Kec. Rajabasa Lampung Selatan
Waktu : 08.00 WIB
Tanggal : 20 April 2020
4. Evaluasi
4.1 Evaluasi Struktur
4.1.1 ruangan kondusif untuk kegiatan
4.1.2 peralatan memadai dan berfungsi

3
4.1.3 media dan materi tersedia dan memadai
4.1.4 masyarakat hadir
4.1.5 SDM memadai
4.2 Evaluasi proses
4.2.1 ketepatan waktu pelaksanaan
4.2.2 peran serta aktif masyarakat
4.2.3 kesesuaian peran dan fungsi mahasiswa
4.2.4 faktor pendukung dan penghambat kegiatan
4.3 Evaluasi hasil pertanyaan dan di ajukan terdiri dari 6 soal :
1. Apakah pengertian CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)?
2. Sebutkan penyebab CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)?
3. Sebutkan tanda dan gejala CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)?
4. Sebutkan pencegahan CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)?
5. Sebutkan pengobatan CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)?
Hasilnya adalah peserta dapat :
5.3.1 Peserta dapat menyebutkan pengertian CKD (CHRONIC KIDNEY
DISEASE)
5.3.2 Peserta dapat menyebutkan penyebab CKD (CHRONIC KIDNEY
DISEASE)
5.3.3 Peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala CKD (CHRONIC
KIDNEY DISEASE)
5.3.4 Peserta dapat menyebutkan pencegahaan CKD (CHRONIC KIDNEY
DISEASE)
5.3.5 Peserta dapat menyebutkan pengobatan CKD (CHRONIC KIDNEY
DISEASE)

Lampiran Materi
PENYAKIT CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)

1. Pengertian
Penyakit ginjal kronis (PGK) atau gagal ginjal kronis (GGK) adalah kondisi saat
fungsi ginjal menurun secara bertahap karena kerusakan ginjal. Secara medis, gagal

4
ginjal kronis didefinisikan sebagai penurunan laju penyaringan atau filtrasi ginjal
selama 3 bulan atau lebih.  

Ginjal berfungsi menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah sebelum
dibuang melalui cairan urine. Setiap hari, kedua ginjal menyaring sekitar 120-150
liter darah, dan menghasilkan sekitar 1-2 liter urine.

Di dalam setiap ginjal, terdapat unit penyaring atau nefron yang terdiri dari
glomerulus dan tubulus. Glomerulus menyaring cairan dan limbah untuk
dikeluarkan, serta mencegah keluarnya sel darah dan molekul besar yang
berbentuk protein.
Selanjutnya, saat darah melewati unit penyaring tubulus, mineral yang
dibutuhkan tubuh disaring kembali sedangkan sisanya dibuang sebagai limbah.
Selain menyaring limbah dan kelebihan cairan, fungsi ginjal lain yang penting
dalam tubuh, di antaranya:

 Menghasilkan enzim renin yang menjaga tekanan darah dan kadar garam dalam
tubuh tetap normal.
 Membuat hormon eritropoietin yang merangsang sumsum tulang memproduksi
sel darah merah.
 Memproduksi vitamin Ddalam bentuk aktif yang menjaga kesehatan tulang.

Dalam kondisi gagal ginjal kronis, cairan dan elektrolit, serta limbah dapat
menumpuk dalam tubuh. Gejala dapat terasa lebih jelas saat fungsi ginjal sudah
semakin menurun. Pada tahap akhir GGK, kondisi penderita dapat berbahaya jika
tidak ditangani dengan terapi pengganti ginjal, salah satunya cuci darah.

2. Penyebab

Penyebab paling umum (75%) dari CKD pada orang dewasa adalah diabetes
mellitus, hipertensi, dan glomerulonefritis.[5] Penyebab lainnya adalah infeksi
ginjal dan sumbatan batu ginjal. Wilayah geografis tertentu memiliki insiden
tinggi nefropati HIV. Sedangkan pada anak-anak CKD umumya disebabkan oleh
infeksi ginjal.[6]

Secara historis, penyakit ginjal telah diklasifikasikan menurut bagian anatomi


ginjal yang terlibat, yaitu:

5
 Vaskular, termasuk penyakit pembuluh besar seperti bilateral stenosis arteri
ginjal dan penyakit pembuluh kecil seperti nefropati iskemik, hemolitik uremik
sindrom- dan vaskulitis
 Glomerulus, terdiri dari kelompok yang beragam dan subclassified ke
o Penyakit glomerulus primer seperti glomerulosklerosis focal
segmental dan IgA nefritis
o Penyakit glomerulus sekunder seperti nefropati diabetes dan nefritis lupus

 Tubulointerstitial termasuk penyakit ginjal polikistik, obat dan racun-diinduksi


tubulointerstitial nefritis kronis dan nefropati refluks
 Obstruktif seperti dengan bilateral batu ginjal dan penyakit pada prostat
 Pada kasus yang jarang terjadi, cacing pin menginfeksi ginjal juga dapat
menyebabkan nefropati.

3. Tanda dan gejala

CKD awalnya tanpa gejala spesifik dan hanya dapat dideteksi sebagai peningkatan
dalam serum kreatinin atau protein dalam urin. Sebagai [ginjal []] fungsi menurun:

 Tanda atau gejala umum awal adalah gatal-gatal secara terus-menerus di bagian
tubuh atau badan (bervariasi).
 Tidak nafsu makan.
 Pembengkakan cairan di bagian kulit, contohnya di bagian kulit kaki, betis, dan
area yang tidak biasanya.
 Hemoglobin menurun drastis pada kisaran 6-9, ditandai dengan lemas dan tidak
kuat untuk berjalan kaki dalam waktu yang lama, gejala ini merupakan tanda awal
sebelum ke arah yg lebih kritis.
 Karena Hemoglobin menurun, aktivitas normal biasanya terasa lebih berat dari
biasanya.
 Sulit buang air kecil, jika volume atau kuantitas buang air kecil menurun, perlu
diwaspadai.
 Tekanan darah meningkat karena kelebihan cairan dan produksi hormon vasoaktif
yang diciptakan oleh ginjal melalui RAS (renin-angiotensin system). Ini

6
meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami hipertensi dan / atau gagal
jantung.
 Urea terakumulasi, yang dapat menyebabkan azotemia dan akhirnya uremia (gejala
mulai dari kelesuan ke perikarditis dan ensefalopati). Urea diekskresikan oleh
keringat dan mengkristal pada kulit ("frost uremic").
 Kalium terakumulasi dalam darah (dikenal sebagai hiperkalemia dengan berbagai
gejala termasuk malaise dan berpotensi fatal aritmia jantung s)
 Erythropoietin sintesis menurun (berpotensi menyebabkan anemia, yang
menyebabkan kelelahan)
 overload volume yang Fluida - gejala dapat berkisar dari ringan edema untuk
mengancam kehidupan edema paru
 Hyperphosphatemia - karena ekskresi fosfat berkurang, terkait
dengan hipokalsemia (karena 1,25 hidroksivitamin D 3 ]] defisiensi), yang karena
stimulasi faktor pertumbuhan fibroblast -23-
o Belakangan ini berkembang menjadi hiperparatiroidisme
sekunder, osteodistrofi ginjal dan kalsifikasi vaskular yang berfungsi juga
mengganggu jantung.
 Metabolik asidosis, karena akumulasi sulfat, fosfat, asam urat dll ini dapat
menyebabkan aktivitas enzim diubah oleh kelebihan asam yang bekerja pada
enzim dan eksitabilitas juga meningkat membran jantung dan saraf dengan promosi
[hiperkalemia []] karena kelebihan asam (asidemia) [4]

Orang dengan penyakit ginjal kronis menderita dipercepat aterosklerosis dan lebih


mungkin untuk mengembangkan penyakit kardiovaskuler daripada populasi umum.
Pasien yang menderita penyakit ginjal kronis dan penyakit kardiovaskular
cenderung memiliki prognosis lebih buruk dibanding mereka yang menderita
hanya dari yang terakhir.

4. Pengobatan

Jika telah mencocokkan ciri-ciri atau gejala tersebut dengan kondisi diri pribadi,
harap segera dibawa ke rumah sakit untuk diagnosis lanjutan. Sampaikan kondisi-
kondisi yang telah ada, biasanya dianjurkan test laboratorium menyeluruh.

7
Langkah-langkah medis ditempuh tergantung hasil tes laboratorium. Indikator
penting:

 Darah lengkap, termasuk hemoglobin.


 Ureum dan kreatinin

Setelah dilakukan perawatan (biasanya rawat inap) karena kondisi psikis pasien
juga bermasalah. Ureum dan kreatinin yang tinggi dapat menyebabkan kondisi
psikis dan otak tidak terkendali, suka marah-marah tanpa sebab, dan emosi tidak
terkontrol. Keluarga harus mentoleransi perilaku pasien yang seperti itu, dan terus
sabar sebelum cuci darah pertama. Biasanya setelah cuci darah kedua, perilaku
pasien mulai tenang dan bisa diajak berbicara / ngobrol. Dan biasanya pasien tidak
ingat akan kondisi sebelum Hemodialisis tersebut. Karena pada umumnya, jika
angka Ureum dan kreatinin telah sangat jauh tinggi melewati ambang batas, maka
kondisi emosional biasanya terjadi.

Pengobatan gagal ginjal kronis berupa pengganti ginjal. Ada 2 jenis pengobatan
yang diterapkan pada pasien:

 Hemodialisis menggunakan mesin, keunggulannya, tidak perlu repot. Harap


dicatat setiap pasien yang sudah terkena Gagal ginjal kronis harus mengontrol
asupan / masuk nya cairan / air minum per hari, maksimal 600 milliliter atau 0.6
Liter (setara 1 botol). Ingat per hari. Jika tidak terkontrol, pada saat proses rutin
Hemodialisis, biasanya mesin akan menarik sampai kepada berat kering terpenuhi
sehingga akhirnya pasien mengalami keram pada kaki, atau tekanan darah tidak
stabil (biasanya menjadi turun drastis). Berat kering adalah berat normal karena air
sudah dibuang dari tubuh (karena pasien Gagal ginjal kronis tidak dapat buang air
kecil lagi).
 CAPD mandiri
 Selain Hemodialisis atau CAPD, poin ke tiga adalah pengobatan alternatif.
Akan tetapi, jangan mencoba sedikitpun meninggalkan Hemodialisis atau CAPD
selagi menjalani pengobatan alternatif. Karena kenyataan di lapangan, memang ada
yang berhasil dalam mengimplementasikan pengobatan alternatif, namun tidak
sedikit pula yang sia-sia bahkan berakhir lebih parah lagi seperti dialami almarhum
penyanyi dan MC terkenal Krisbiantoro[9].

8
Kutipan: Sejak tahun 1975 Krisbiantoro secara rutin menjalani pemeriksaan ginjal
di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat hingga sekarang. Tetapi, ia mengaku
selama 36 tahun menderita sakit ginjal itu tak jarang terkena godaan ”setan”. Kris
pun mengaku pernah mengonsumsi berbagai jamu, makan darah ular dan menjalani
pengobatan alternatif tetapi hasilnya sia-sia belaka. Tak jarang perilakunya itu
terkadang malahan mengancam jiwanya. Tidak mengherankan bila ia harus
menjalani opname di RS PGI Cikini hingga 4 (empat) kali.

Jika pasien tetap bersikukuh meninggalkan Hemodialisis atau CAPD (yang


memang faktanya berbiaya mahal), keputusan ada di tangan Anda.

Tujuan terapi adalah untuk memperlambat atau menghentikan perkembangan CKD


ke tahap 5. Pengendalian tekanan darah dan pengobatan penyakit asli, kapanpun
layak, adalah prinsip-prinsip yang luas dari manajemen. Umumnya, ACE
inhibitor atau ARB yang digunakan, karena mereka telah ditemukan untuk
memperlambat perkembangan CKD ke tahap 5.[10][11] Meskipun penggunaan ACE
inhibitor dan ARB merupakan standar saat ini perawatan untuk pasien dengan
CKD, pasien semakin kehilangan fungsi ginjal sedangkan pada obat-obat ini,
seperti yang terlihat dalam {{[12] dan RENAAL [13] studi, yang melaporkan
penurunan dari waktu ke waktu diperkirakan laju filtrasi glomerulus (akurat
mengukur perkembangan CKD, sebagaimana tercantum dalam K / DOQI pedoman
<nama ref = "KDQOI" />) pada pasien yang diobati oleh metode konvensional.

Saat ini, beberapa senyawa dalam pembangunan untuk CKD. Ini termasuk, tetapi
tidak terbatas pada, bardoxolone metil,[14] olmesartan medoxomil, sulodexide, dan
avosentan [15].

Penggantian eritropoietin dan calcitriol, dua hormon diproses oleh ginjal, sering


diperlukan pada pasien dengan CKD maju. Fosfat binder juga digunakan untuk
mengontrol serum fosfat tingkat, yang biasanya meningkat pada penyakit ginjal
kronis lanjut.

Ketika seseorang mencapai tahap 5 CKD, terapi penggantian ginjal diperlukan,


dalam bentuk baik dialisis atau cangkok.

Normalisasi hemoglobin belum ditemukan menjadi manfaat apapun [16]

Orang dengan CKD berada pada risiko nyata terhadap penyakit kardiovaskular,
dan sering memiliki faktor risiko lain untuk penyakit jantung,
9
seperti hiperlipidemia. Penyebab paling umum kematian pada orang dengan CKD
karena penyakit kardiovaskular daripada kegagalan ginjal. Pengobatan agresif
hiperlipidemia dibenarkan 

5. Komplikasi

Gagal ginjal kronis dapat memicu sejumlah komplikasi, antara lain:

 Gangguan elektrolit, seperti penumpukan fosfor dan hiperkalemia atau kenaikan


kadar kalium yang tinggi dalam darah.
 Penyakit jantung dan pembuluh darah.
 Anemia atau kekurangan sel darah merah.
 Kerusakan sistem saraf pusat dan menimbulkan kejang.

6. Pemeriksaan diagnostik

Diagnosis ditetapkan setelah mengetahui gejala, riwayat penyakit penderita dan


keluarga, serta melakukan pemeriksaan fisik. Untuk memastikan kondisi ginjal
penderita, dokter perlu melakukan beberapa tes untuk menilai fungsi ginjal dan
mendeteksi kerusakan ginjal. Tes tersebut meliputi:

 Tes darah. Tes ini untuk mengetahui kerja ginjal dengan melihat kadar
limbah dalam darah, seperti kreatinin dan ureum.
 Tes urine. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi tidak normal
yang mengindikasikan kerusakan ginjal. Dalam tes ini, kadar albumin dan kreatinin
dalam urine diperiksa, begitu juga keberadaan protein atau darah dalam urine.
 Pemindaian. Pemindaian ini bertujuan melihat struktur dan ukuran ginjal, dan
dapat dilakukan dengan USG, MRI, dan CT scan.
 Biopsi ginjal. Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel kecil dari jaringan
ginjal, yang selanjutnya dianalisis di laboratorium untuk menentukan penyebab
kerusakan ginjal.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/gagal-ginjal-kronis/diagnosis

https://www.alodokter.com/gagal-ginjal-kronis

https://id.wikipedia.org/wiki/Gagal_ginjal_kronis

11

Anda mungkin juga menyukai