Karakteristik Tanah
DISUSUN OLEH:
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Tanah adalah lapisan yang menempati lapisan atas kulit bumi yang terdiri dari benda
padat (bahan anorganik dan organik) serta air dan udara tanah. Selain itu tanah (bahasa Yunani:
pedon; bahasa Latin: solum) bisa juga diartikan sebagai bagian kerak bumi yang tersusun dari
mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi
karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus
sebagai penopang akar.
Karena fungsinya yang sangat vital, maka dari itu diperlukan pemahaman yang
mendalam tentang tanah dalam kehidupan kita sehari-hari terutama saat berhubungan dengan
suatu perencanaan kontruksi, perencanaan pembangunan infrastruktur pemerintah,
perencanaan galian, dll yang juga sangat vital perannya di kehidupan kita dan akan fatal bila
terjadi kesalahan. Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang mempelajari
perilaku tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh
gaya-gaya yang bekerja. Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun
1925 melalui bukunya "Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage" (Mekanika
Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas prinsip-prinsip dasar dari
ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga
Terzaghi disebut sebagai "Bapak Mekanika Tanah".
Oleh karena itu, seorang insinyur wajib mengetahui dan memahami ilmu mekanka
tanah atau lebih khususnya mengenai sifat-sifat tanah dan pengaruh gaya-gaya yang bekerja
pada tanah sebelum memulai perencanaan suatu proyek pembangunan. Hal ini dimaksudkan
untuk meminimalisir kesalahan agar proyek dapat berjalan lancar dan tidak mengalami hal-hal
yang tidak diinginkan.
BAB II
ISI
2. Bentuk Prisma
Sumbu vertikal lebih berkembang dari lainnya, bagian samping agak datar (flat),
menghasilkan bangunan bentuk pilar. Jika puncak ped berbentuk bulat disebut
dengan struktur colmnar, jika datar disebut prisma.
3. Bentuk Gumpal
Perkembangan ketiga dimensi lebih kurang sama dan ped-ped berbentuk serupa
dengan muka datar atau bulat. Jika mukanya datar dan pinggirannya bersudut
tajam, maka strukturnya dinamakan gumpal bersudut (angular blocky).
4. Tiang (columnar)
Yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih besar daripada sumbu
horizontal dengan bagian atasnya membuloat, struktur ini terdapat pada horison
B pada tanah iklim kering.
b. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan permukaan tanah yang bersangkutan. Tekstur tanah
dipengaruhi oleh ukuran tiap butir yang ada di dalam tanah. Komponen mineral dari
tanah adalah pasir, lumpur dan tanah liat. Pada umumnya, tanah asli merupakan
campuran dari butir butir yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Dalam
sistem klasifikai tanah berdasarkan tekstur, tanah diberi nama atas dasar komponen
utama yang dikandungnya, missal lempung berpasir (sandy clay), lempung
berlanau (silty clay) dan seterusnya Berikut ini merupakan Tabel Klasifikasi
Ukuran Partikel :
Sumber Soil separates
d. Drainase Tanah
Drainase tanah adalah kemampuan tanah dalam mengalirkan serta mengatuskan
kelebihan air yang ada di dalam tanah atau di permukaan tanah. Tanah yang
memiliki drainase buruk akan menyebabkan air cenderung menggenang.
e. Udara Tanah
Komponen udara tanah (atmosfer tanah) sama pentingnya dibandingkan dengan
fase padat dan cair bagi produktivitas tanah. Oksigen diperlukan bagi pernafasan
akar-akar tanaman, mikrobia, dan hewantanah. Karbondioksida membantu
melarutkan zat-zat hara sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Gas nitrogen
membantu produksi senyawa nitrogen oleh bakteria simbiotik dan non-simbiotik.
Uap air (bagian dari udara tanah) mencagah pengeringan akarakar tanaman dan
mikrobia, dan membantu memindahkan air di dalam tanah
f. Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah berarti kemampuan tanah untuk menempel pada objek lain dan
kemampuan tanah untuk menghindari deformasi atau berpisah.
g. Suhu Tanah
Temperatur tanah penting bagi germinasi biji tanaman, pertumbuhan akar tanaman
serta menyediakan nutrisi bagi tanaman tersebut
h. Permeabilitas Tanah
Permeambilitas tanah merupakan kecepatan air dalam merembes ke dalam tanah
secara horizontal dan vertikal melalui pori -pori tanah. Kecepatan perembesan air
ini dipengaruhi oleh tekstur tanah. Permeabilitas tanah juga diartikan sebagai
kecepatan tanah dalam meresapkan air dalam kondisi jenuh
i. Porositas Tanah
Semakin tinggi kepadatan tanah maka semakin rendah porositasnya dan sebaliknya
semakin rendah kepadatan tanah semakin rendah porositasnya
Flora Tanah
Dibedakan menjadi makroflora dan mikroflora
1) Makroflora
Tanaman-tanaman tinggi merupakan makroflora sebagai produsen primer
bahan organic dan penyimpanan energy surya. Akar-akar tanaman
meningkatkan agregasi tanah, dank arena akar menembus ke lapisan tanah yang
dalam maka bila membusuk menjadi sumber humus tidak hanya dilapisan atas
tetapi juga dilapisan yang lebih dalam.
2) Mikroflora
Mikroflora dalam tanah sangat beraneka ragam. Bakteri, fungi, actinomycetes,
dan algae dapat ditemukan pada setiap contoh tanah. Bakteri, fungi, dan
actinomycetes membantu pembentukan struktur tanah yang mantap karena
tumbuhan mikro ini dapat mengeluarkan (sekresi) zat perekat yang tidak mudah
larut dalam air. Dalam hal pembentukan struktur tanah ini, fungi dan
actinomycetes jauh lebih efisien (lebih 17 kali lebih efisien) daripada bakteri,
tetapi bakteri mempunyai fungsi lain yang lebih penting. Bakteri autotroph
bermanfaat bagi manusia mempengaruhi sifat-sifat tanah sehubungan dengan
cara bakteri tersebut untuk mendapatkan energy. Bakteri autotroph dalam tanah
terpenting adalah bakteri nitrifikasi yang dapat mengoksidasi ammonia
nitrit (oleh nitrosomonas) dan nitrit nitrat (oleh nitrobacter). Sifat biologi
tanah pada jenis tanah Alfisol secara keseluruhan yaitu memiliki kehidupan
organisme tanah yang rendah, baik fauna tanah maupun flora tanah, karena jenis
tanah Alfisol memiliki BOT yang rendah padahal BOT adalah makanan
organisme tanah, khusunya cacing tanah. Sehingga, akibat keberadaan BOT
tersebut mempengaruhi pula keberadaan organisme dalam tanah yang banyak
membawa pengaruh pada kesuburan tanah itu sendiri.
2. Tanah Humus
berasal dari bahan induk organik seperti dari hutan rawa atau rumput rawa, dengan
ciri dan sifat: tidak terjadi diferensiasi horizon secara jelas, ketebalan lebih dari 0,5
meter, warna coklat hingga kehitaman, tekstur debu lempung, tidak berstruktur,
konsistensi tidak lekat-agak lekat.
3. Tanah Podsol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri dari
horizon albic (A2) dan spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir
struktur gumpal, konsistensi lekat, kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat
masam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran kation sangat rendah, peka
terhadap erosi.
4. Tanah Latosol
Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon, kedalaman
dalam, tekstur lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur hingga
agak teguh, warna coklat merah hingga kuning.
5. Regosol
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir,
struktur berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral, kesuburan
sedang, berasal dari bahan induk material vulkanik piroklastis atau pasir pantai.
6. Tanah Litosol
Jenis tanah ini berupa tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan profil, batuan
induknya batuan beku atau batuan sedimen keras, dan kedalaman tanah dangkal (<
30 cm) bahkan kadang-kadang merupakan singkapan batuan induk (outerop)
Daftar Pustaka
Sugiharyanto. 2009. Diktat Mata Kuliah Geografi Tanah. Jurusan Pendidikan Geografi:
Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta.