Disusun Oleh :
Puji serta syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Analisis
dan Pengukuran Kerja (APK). Laporan ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata
kuliah Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja.
1. Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M. selaku instruktur Praktikum Analisis dan
Pengukuran Kerja
2. Alfi Herdiansyah, S.T. selaku instruktur Praktikum Analisis dan Pengukuran
Kerja
3. Asisten praktikum Aliyah Mira K dan Muhammad Akbar
4. Orang tua, sahabat, kerabat, dan pihak-pihak yang tidak bias penyusun sebutkan
satu persatu.
Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik serta saran
yang membangun masih penyususn harapkan untuk penyempurnaan laporan ini.
Mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, dan
bagi penysun sendiri.
Penyusun
i
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................1
1.1.1 Pengukuran Waktu Langsung (Stopwatch) ........................................1
4.2.3 Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku .........22
ii
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
iii
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Proses Vakum Kemasan ...................................................................13
Gambar 4.2 Proses Pemasangan Label .................................................................14
Gambar 4.3 Proses Packing ..................................................................................14
Gambar 4.4 Grafik Keseragaman Data Vakum Kemasan ....................................19
Gambar 4.5 Grafik Keseragaman Data Pemasangan Label Kemasan..................20
Gambar 4.6 Grafik Keseragaman Data Packing ..................................................20
iv
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perfomance Rating Sistem Westing House .............................................9
Tabel 4.1 Pengukuran Waktu Proses Vakum……………………………………15
Tabel 4.2 Pengukuran Waktu Pemasangan Label .................................................15
Tabel 4.3 Pengukuran Waktu Packing ..................................................................15
Tabel 4.4 Pengolahan Data Waktu Vakum ...........................................................16
Tabel 4.5 Pengolahan Data Waktu Pemasangan Label .........................................16
Tabel 4.6 Pengolahan Data Waktu Packing Kemasan ..........................................17
Tabel 4.7 Uji Keseragaman Data Waktu Vakum ..................................................18
Tabel 4.8 Uji Keseragaman Data Waktu Pemasangan Label ................................18
Tabel 4.9 Uji Keseragaman Data Waktu Packing .................................................19
Tabel 4.10 Uji Kecukupan Data ............................................................................21
Tabel 4.11 Penyesuaian Westinghouse Setiap Operator........................................22
Tabel 4.12 Kelonggaran Westinghouse Setiap Operator .......................................23
Tabel 4.13 Waktu Siklus, Waktu Normal dan Waktu Baku.................................23
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
Kelompok 2 2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
pembatasan kerja yang baik agar berjalan secara efisien. Dalam hal ini, setiap jenis
pekerjaan dibedakan hingga detail dan spesifik.
5. Melatih Operator.
Agar seluruh perencanaan berjalan dengan baik, operator perlu mendapatkan
pelatihan. Hal ini biasanya diakomodir oleh atasan dan pejabat teratas perusahaan.
Akan tetapi, belakangan marak lembaga profesional yang bergerak dalam hal
training seperti ini.
Pengukuran kerja langsung yaitu pengukuran kerja yang dilakukan secara langsung
di suatu tempat dimana pekerjaan tersebut dijalankan. pengukuran kerja langsung
meliputi: pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study) dan metode sampling.
Kelompok 2 4
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
Pengukuran kerja tidak langsung yaitu perhitungan waktu tanpa harus berada
ditempat pekerjaan akan tetapi harus mampu membaca tabel-tabel yang tersedia
dan mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen-elemen gerakan. Pengukuran
kerja tidak langsung meliputi: Data Waktu Baku dan data waktu gerakan.
Waktu baku merupakan waktu yang seharusnya digunakan oleh operator yang
normal pada keadaan yang normal untuk memproduksi satu unit produk dari
beberapa data jenis produk. Waktu standar atau baku juga merupakan toleransi
untuk beristirahat untuk mengatasi kelelahan. Jangka waktu penggunaan waktu
standar ada batasannya, hal ini terjadi karena proses produksi terus dikembangkan
dan berubah secara kontinyu, sehingga waktu standar yang telah dipergunakan tidak
representatif lagi, oleh karena itu waktu standar harus selalu diperbaharui.
Menghitung waktu standar dilakukan dengan melakukan pengamatan jumlah
produktif pada sampling pekerjaan. Penetapan waktu baku atau standard
dilaksanakan dengan cara:
Kelompok 2 5
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
Kelompok 2 6
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
Mendapatkan hasil kerja yang baik, tentu diperlukan perancangan sistem kerja yang
baik pula. Sistem kerja harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan hasil kerja yang diinginkan. Prinsip ekonomi gerakan terkait juga
dengan studi gerakan, karena sistem kerja harus dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat memungkinkan dilakukan gerakan-gerakan yang ekonomis. Prinsip
ekonomi gerakan yang akan dibahas dihubungkan dengan tubuh manusia dan
gerakannya, pengaturan tata letak tempat kerja dan perancangan peralatan.
1. Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan Perancangan Peralatan
a. Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan bila menggunakan.
b. Sebaiknya peralatan dirancang sesederhana mungkin agar mempunyai lebih
dari satu kegunaan. Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan Dengan
Perancangan Peralatan
c. Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam
pemegangan dan penyimpanan.
d. Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, maka beban yang
didistribusikan pada jari harus sesuai dengan kekuatan masing-masing jari.
2. Melakukan Pengukuran
a. Waktu siklus
Waktu siklus adalah waktu antara penyelesaian dari dua pertemuan berturut-
turut, asumsikan konstan untuk semua pertemuan untuk memberikan
kecepatan konveyer. Waktu siklus juga dapat berarti waktu penyelesaian
bahan baku produksi mulai dari bahan baku menjadi bahan jadi, dimana hal
tersebut dikerjakan di tempat kerja tersebut. Waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan elemen-elemen kerja pada umumnya akan sedikit berbeda dari
satu siklus ke siklus lainnya, walaupun pekerja bekerja secara normal dan
bekerja secara wajar. Penyelesaian masing-masing elemen itu diselesaikan
dalam waktu yang berbeda.
Aktivitas pengukuran kerja pada dasarnya merupakan proses sampling.
Konsekuensinya adalah semakin besar jumlah siklus kerja diukur maka akan
semakin mendekati kebenaran akan data waktu yang diperoleh. Konsistensi
dari hasil pengukuran dan pembacaan waktu merupakan hal yang sangat
Kelompok 2 7
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
diperlukan dalam proses pengukuran kerja. Semakin kecil variasi data yang
ada, jumlah pengukuran yang harus dilakukan akan semakin sedikit.
Kelompok 2 8
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
Kelompok 2 9
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
b. Effort
Effort disini sangat berkait dengan keterampilan (skill) dimana suatu
keterampilan dan usaha yang dikombinasikan dengan baik maka akan
terjadi hubungan antara keterampilan dan usaha.
c. Condition
Condition merupakan kondisi kerja misalnya ideal, excellent, good,
average, fair dan poor.
Kelompok 2 10
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
d. Consistency
Konsistensi ini perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap
pengukuran waktu angka-angka yang dicatat tidak pernah sama, waktu
penyelesaiannya selalu berubah-ubah dari dari satu siklus ke siklus
lainnya.
3. Cara Obyektif
Pada cara ini terdapat 2 faktor yang harus diperhatikan, yaitu: kecepatan
kerja dan tingkat kesulitan kerja. Waktu normal pekerja ditentukan oleh
seberapa besar harga P. Pekerja akan bekerja secara wajar bila P = 1,
pekerja akan bekerja terlalu cepat apabila P > 1, dan P < 1 maka pekerja
bekerja secara lambat.
4. Cara Persentase
Pada cara ini besar faktor penyesuaian sepenuhnya ditentukan oleh
pengukur melalui pengamatannya selama melakukan pengukuran. Jadi
sesuai dengan pengukurannya pengamat menentukan harga p yang
menurut pendapatnya menghasilkan waktu normal bila harga ini dikalikan
dengan waktu siklus.
5. Cara Bedaux.
Pada dasarnya cara Bedaux tidak banyak berbeda dengan cara Shumard,
hanya berbeda pada nilai-nilai dinyatakan dalam “B”.
6. Cara Sintesis.
Pada cara waktu penyelesaian setiap elemen gerakan dibandingkan dengan
harga-harga yang diperoleh dari tabel dan data waktu gerakan untuk
kemudian dihitung harga rata-ratanya
Kelompok 2 11
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
kegiatan ini adalah ke kamar kecil, ibadah, minum, makan, dan lain
sebagainya.
Kelompok 2 12
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
2. Profil Operator
a. Operator I
Nama Operator : Rahmat
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 25 tahun
Gambar 4.1 di atas merupakan gambar proses vakum kemasan di PT. OGAWA
INDONESIA.
13
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
b. Operator II
Nama Operator : Herdiansyah
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 25 tahun
c. Operator III
Nama Operator : Munawar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 28 tahun
Kelompok 2 14
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
3. Data Pengamatan
Tabel 4.1 Pengukuran Waktu Proses Vakum
Kelompok 2 15
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
Kelompok 2 16
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
1. Rata-Rata Subgroup :
xi
X= k
X= 43.26
X= = 4.33
10
2. Standar Deviasi
∑(𝑥 − 𝑥 )2
𝜎=√
𝑁−1
𝜎 = 0,6724
x
n
0,6724
𝜎𝑥 = =0,2126
√10
Kelompok 2 17
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
4. Batas Kendali
Batas Kendali Atas (BKA)
BKA = 𝑥 + 3𝜎
BKA = 4,33 + (3 x 0,2126) = 4.96 detik
Batas Kendali Bawah (BKB)
BKB = 𝑥 − 3𝜎
BKB = 4.33 - (3 x 0,2126) = 3.68 detik
Kelompok 2 18
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
5.5
5 4.96
Waktu (Detik)
4.662
4.5 4.53 4.56
4.371 4.336 4.289
4.24 4.232 4.136
4
3.906
3.68
3.5
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sub Grup
Kelompok 2 19
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
18
17 17.13
Waktu (Detik)
16.53
16 15.86 15.93 16.03
15.82
15.59 15.51 15.61
15 15.13
14.6
14 14.19
13
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sub Grup
25
Waktu (Detik)
24 24.23
23.88
23.59 23.5 23.4
23.3
23 22.92 22.75 22.74 22.73
22.41
22 22.01
21
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sub Grup
Kelompok 2 20
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
Ketelitian (s) : 5%
Keyakinan (k) : 95% = 2
k/s = 2/0.05 = 40
∑𝑥 = (𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + ⋯ + 𝑥200)
∑𝑥 2 = (𝑥12 + 𝑥22 + 𝑥32 + ⋯ + 𝑥200²)
1. Vakum kemasan
2
2
40√100(1916,37) − (432,62)
𝑁′ = ( )
432,62
N′ = 38,26
Maka kesimpulannya 38,26 < 100, berarti data vakum kemasan cukup
2. Pemasangan Label
2
2
40√100(24761,12) − (1565,97)
𝑁′ = ( )
1565,97
N′ = 15,56
Maka kesimpulannya 15,56 < 100, berarti data pemasangan label cukup
3. Packing Kemasan
2
2
40√100(53602,85) − (3212,31)
𝑁′ = ( )
2312,31
N′ = 4,04
Maka kesimpulannya 4,04 < 100, berarti data packing kemasan cukup
Tabel 4.10 Uji Kecukupan Data
Vakum Pemasangan Packing
Kemasan Label Produk
Kecukupan Data (N`) 38,26 15,56 4,04
Kesimpulan Data Cukup Data Cukup Data Cukup
(Sumber: Pengolahan Data)
Kelompok 2 21
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
b. Pemasangan label
1565,97
𝑊𝑠 = = 15,66 detik
100
c. Packing kemasan
2312,31
𝑊𝑠 = = 23,12 detik
100
𝑊𝑛 = (𝑃 + 1)𝑥𝑊𝑠
a. Vakum kemasan
𝑊𝑛 = (0,23 + 1) 𝑥 4,33 = 5,32 detik
b. Pemasangan label
𝑊𝑛 = (0,23 + 1) 𝑥 15,66 = 19,26 detik
c. Packing kemasan
𝑊𝑛 = (0,23 + 1) 𝑥 23,12 = 28,44 detik
𝑊𝑏 = (1 + 𝐴%)𝑥𝑊n
a. Vakum kemasan
𝑊𝑏 = (1 + 28%) 𝑥 5,32 = 6,81 detik
b. Pemasangan label
𝑊𝑏 = (1 + 33,5%) 𝑥 19,26 = 26,11 detik
Kelompok 2 22
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
c. Packing kemasan
𝑊𝑏 = (1 + 34,5%) 𝑥 28,44 = 38,25 detik
Kelompok 2 23
BAB V
ANALISIS
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, yaitu tentang packing dan labeling
produk dengan sub group masing-masing sebanyak 10 kali didapatkan waktu siklus
yang berbeda-beda dari tiap data. Berdasarkan data tersebut, waktu tercepat yang
diperlukan untuk packing adalah 20,19 detik, sedangkan waktu terlamanya adalah
25,98 detik. Waktu tercepat untuk labeling adalah 12,00 detik dan waktu terlama
adalah 17,89, dan waktu tercepat untuk proses vakum adalah 3,00 detik dan waktu
terlama adalah 5,6. Waktu tercepat tersebut dapat tercapai karena produk sudah
tersusun rapih dan tersedia secara continue dari proses sebelumnya, sedangkan hal
yang menghambat proses packing yaitu operator harus mengambil kemasan di
tempat yang lebih jauh.
Melalui pengolahan data, didapat angka 24,2312 detik untuk batas atas dan
22,0150 detik untuk batas bawah, proses labeling didapat angka 17,13 detik untuk
batas atas dan 14,19 detik untuk batas bawah dan untuk proses vakum didapat angka
4,9641 detik untuk batas atas dan 3,6883 detik untuk batas bawah, setelah di plot
ke dalam grafik, seluruh data masuk ke dalam batas kendali yang berarti tidak ada
kejanggalan dalam proses packing tersebut.
Penentuan waktu normal yang didapat dilihat dari hasil tabel westing house.. Waktu
normal tersebut yang nantinya akan digunakan untuk penentuan waktu baku. Waktu
baku merupakan waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal atau
pada umumnya dalam menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam system
kerja terbaik saat itu dengan mempertimbangkan allowance.
24
Universitas Widyatama Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja
Waktu siklus, waktu normal dan waktu baku setiap proses dapat dilihat di Tabel
4.13 Waktu Siklus, Waktu Normal dan Waktu Baku
Berdasarkan data analisa table di atas dapat diketahui data waktu dari setiap proses
pengukuran sangat terlihat berbeda dari mulai waktu siklus, waktu normal dan
waktu baku, karena waktu normal dan waktu baku merupakan perhitungan dari
waktu siklus yang sudah dipengaruhi oleh penyesuaian dan kelonggaran. Ketiga
proses ini mengutamakan ketelitian pengukuran dan fokus penglihatan mata
dengan pencahayaan yang baik. Waktu siklus total pada proses vakum kemasan,
pemasangan label, dan packing produk adalah 43,11 detik diantara total waktu
normal 53,02 detik dan total waktu baku 71,17
Kelompok 2 25
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
6.2 SARAN
26
DAFTAR PUSTAKA
27