Anda di halaman 1dari 11

MATERI

1. BOR (Bed Occupancy Ratio) = Rata-rata jumlah pasien keluar * jumlah kapasitas tempat
tidur * 100%. Angka yang menunjukkan presentase tempat tidur yg digunakan dalam
satu tahun, BOR ideal = 75 – 85 %.
2. AVLOS (Average Lengt Of Stay) = rata jumlah pasien keluar * periode * jumlah hari
perawatan. Angka yang menunjukkan rata-rata lamanya seorang pasien dirawat, AVLOS
ideal = 3 -12 hari.
3. TOI (Turn Over Interval) = (jumlah kapasitas tempat tidur – rata jumlah pasien keluar) *
periode / jumlah hari perawatan. Rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur tidak terisi,
yaitu waktu antara sebuah tempat tidur ditinggalkan pasien sampai dengan saat ditempati
lagi oleh pasien lain berikutnya, TOI ideal = 1 – 3 hari.
4. BTO (Bed Turn Over) = jumlah hari perawatan / jumlah kapasitas tempat tidur. Angka
yang menunjukkan tingkat penggunaan sebuah tempat tidur, rata-rata jumlah pasien yang
menggunakan setiap tempat tidur dalam tahun yang bersangkutan. BTO ideal => 30 kali.
Cara Menghitung BOR, ALVOS, TOI, BTO, GDR, NDR
kali ini saya akan memposting tentang cara menghitung BOR LOS ALVOS TOI GDR NDR BTO, dimana dari hasil perhitungan
angka yang dimana angka yang ada akan digunakan dalam pembuatan grafik barber johnson dan untuk melihat efisiensi
pelayanan dirumah sakit, tak usah berlama-lama..cekidot..

Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang keadaan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari
berbagai segi, yaitu :
• Tingkat Pemanfaatan sarana pelayanan
• Mutu Pelayanan
• Tingkat Efisiensi Pelayanan
Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit, diperlukan berbagai indikator. Selain itu agar
informasi yang ada dapat bermakna harus ada nilai parameter yang akan dipakai sebagai nilai banding antara fakta dengan
standard yang diinginkan.

Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan
rumah sakit. Indikator-indikator berikut bersumber dari sensus harian rawat inap :

1. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)


BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period under
consideration”. Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan
waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.
Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Rumus :
BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur X Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%
2. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)
AVLOS menurut Huffman (1994) adalah “The average hospitalization stay of inpatient discharged during the period
under consideration”. AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila
diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai
AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
Rumus :
AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
3. TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi
berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur
kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Rumus :
TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup +mati)
4. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)
BTO menurut Huffman (1994) adalah “…the net effect of changed in occupancy rate and length of stay”. BTO menurut
Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam
satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.Rumus :
BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur
5. NDR (Net Death Rate)
NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.
Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.
Rumus :
NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) ) X 1000 ‰

6. GDR (Gross Death Rate)


GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.
Rumus :
GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000 ‰

7. Rata-rata Kunjungan Poliklinik per hari

Indikator ini dipakai untuk menilai tingkat pemanfaatan poliklinik rumah sakit. Angka rata-rata ini apabila dibandingkan dengan
jumlah penduduk diwilayahnya akan memberikan gambaran cakupan pelayanan dari suatu rumah sakit.

Jumlah kunjungan poliklinik


Rumus : _______________________________________
Jumlah hari buka klinik
1.SASARAN KESELAMATAN PASIEN ( SKP )
PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang anda Ada 6 sasaran keselamatan pasien di rumah sakit :
ketahui tentang ( Acuan : Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1961
sasaran tahun 2011 )
keselamatan 1. Ketepatan Identifikasi Pasien;
pasien di rumah
2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif;
sakit ? 3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien
operasi;
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan; dan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh
2. Bagaimana 1. Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan
prosedur di gelang identitas pasien.
rumah sakit
2. Ada 2 cara identitas yaitu menggunakan NAMA dan
dalam TANGGAL LAHIR yang di sesuaikan dengan tanda
mengidentifikasi pengenal resmi.
pasien ? 3. Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan
pada kondisi kegawatdaruratan pasien di UGD, ICU
dan Kamar Operasi dengan tetap memperhatikan data
pada gelang identitas pasien.
3. Kapan dilakukan 1. Saat pemberian obat,
proses verifikasi2. Saat pemberian transfusi darah,
identitas pasien 3. Saat pengambilan sampel untuk pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan radiologi
4. Saat dilakukan tindakan medis
4. Gelang 1. Gelang identitas
identifikasi apa a. Pasien laki-laki : BIRU
saja yangb. Pasien perempuan : MERAH MUDA
digunakan 2. Gelang pasien risiko jatuh : KUNING
dirumah sakit ? 3. Gelang Alergi : MERAH
5. Bagaimana Sesuai dengan SPO Pemasangan gelang
prosedur identifikasi pasien
pemasangan
gelang
identifikasi ?
6. Dapatkah anda Rumah sakit menggunakan tehnik SBAR (Situation-
menjelaskan Background-Assesment-Recommendation) dalam
tentang cara melaporkan kondisi pasien untuk meningkatkan
komunikasi yang efektivitas komunikasi antar pemberi layanan.
efektif di rumah 1. Situation : kondisi terkini yang terjadi pada pasien.
sakit ? 2. Background : Informasi penting apa yang
berhubungan dengan kondisi pasien terkini.
3. Assesment : Hasil pengkajian kondisi pasien terkini
4. Recommendation : Apa yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah pasien saat ini.
 Rumah sakit konsisten dalam melakukan verifikasi
terhadap akurasi dari komunikasi lisan dengan catat,
baca kembali dan konfirmasi ulang (CABAK)
terhadap perintah yang diberikan.
 Pelaporan kondisi pasien kepada DPJP pasien
menjadi tanggung jawab dokter ruangan yang
bertugas.
7. Apa saja yang Obat – obatan yang termasuk dalam high alert
termasuk obat – medication adalah :
obat high alert1. Elektrolit pekat : KCI, MgS04, Natrium Bikarbonat,
medication di NaCl > 0.9%
rumah sakit ? 2. NORUM ( Nama Obat Rupa Ucapan Mirip ) / LASA
(Look Alike Sound Alike)
Pengelolaan high alert medication :
 Penyimpangan di lokasi khusus dengan akses terbatas
dan diberipenandaan yang jelas berupa stiker
berwarna merah bertuliskan “ High Alert “
 NaCl > 0,9% dan KCl tidak boleh disimpan di ruang
perawatan kecuali di Unit Perawatan Intensif (ICU).
 Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit
pekat harus memastikan bahwa elektrolit pekat
disimpan dilokasi dengan akses terbatas bagi petugas
yang diberi wewenang.
 Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker warna
merah bertuliskan “ High Alert “ dan khusus untuk
elektrolit pekat, harus ditempelkan stiker yang
dituliskan “ Elektrolit pekat, harus diencerkan
sebelum diberikan “.

8. Tahukah anda Proses time out ini merupakan standar operasi yang
bagaimana meliputi pembacaan dan pengisian formulir sign in
prosedur check yang dilakukan sebelum pasien dianestesi di holding
list keselamatan area, time out yang dilakukan di ruang operasi sesaat
operasi ? sebelum incisi pasien operasi dan sign out setelah
operasi selesai (dapat dilakukan di recovery room).
Proses sign in, time out dan sign out ini dipandu oleh
perawat sirkuler dan diikuti oleh operator, dokter
anestesi, perawat.
9. Bagaimanakah Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter
standar prosedur melakukan 6 langkah kebersihan tangan pada 5
cuci tangan yang momen yang telah ditentukan, yakni :
benar di rumah 1. Sebelum kontak dengan pasien
sakit ? 2. Sesudah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan asepsis
4. Sesudah terkena cairan tubuh pasien
5. Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Ada 2 cara cuci tangan yaitu :
1. HANDWASH – dengan air mengalir
Waktunya : 40 – 60 detik
2. HANDRUB – dengan gel berbasis alcohol
Waktunya : 20-30 detik
10. Bagaimanakah 1. Penilaian risiko jatuh dilakukan saat pengkajian awal
cara mengkaji dengan menggunakan metode pengkajian risiko jatuh
pasien risiko yang telah ditetapkan oleh RS Royal progress.
jatuh ? Penilaian risiko jatuh pada pasien anak menggunkan
scoring HUMPTY DUMPTY dan pada pasien
dewasa menggunakan scoring MORSE.
2. Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan
kemudian dapat dijadikan dasar pemberian
rekomendasi kepada dokter untuk tatalaksana lebih
lanjut.
3. Perawat memasang stiker risiko berwarna KUNING
di pergelangan tangan pasien dan mengedukasi pasien
dan atau keluarga maksud pemasangan gelang
tersebut.
4. SPO Pengkajian dan pencegahan pasien risisko jatuh
5. Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara
berkala sesuai hasil penilaian risiko jatuh pasien dan
jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan.
11. Apa yang Dilakukan tatalaksana pasien jatuh dan membuat
dilakukan jika laporan insiden keselamatan pasien.
ada pasien yang
jatuh ?

2. HAK PASIEN DAN KELUARGA ( HPK )


No. PERTANYAAN JAWABAN
1. Tahukah anda Mayapada Hospital Tangerang bertanggung jawab
tentang untuk melindungi dan mengedepankan hak pasien dan
bagaimana hak keluarga sesuai UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang
pasien di rumah Rumah Sakit yaitu :
sakit ? 1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata
tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
2. Pasien berhak informasi tentang hak dan kewajiban
pasien.
3. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi,
adil, jujur dan tanpa diskriminasi.
4. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan
efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik
dan materi.
5. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan
efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik
dan materi.
6. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas
pelayanan yang didapatkan.
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan
sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit.
8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit
yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai
Surat Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar
Rumah Sakit.
9. Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan
penyakit yang diderita termasuk data – data medisnya.
10. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi
diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternative tindakan, resiko dan
kompliksi yang mungkin terjadi dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan
biaya pengobatan.
11. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak
atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan
kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai
agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Pasien berhak memperoleh keamanan dan
keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit.
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas
perilaku Rumah Sakit terhadap dirinya.
16. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani
yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan
yang dianutnya.
17. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut Rumah
Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengabn standar baik
secara perdata maupun pidana.
18. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit
yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui
media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
pertauran perundang – undangan.
2. Bagaimana Pemberian informasi dan edukasi diberikan sesuai
prosedur kebutuhan, dan diberikan oleh petugas dengan
pemberian kompetensi yang sesuai yaitu PANITIA PKRS.
informasi dan SPO Pemberian informasi dan edukasi
edukasi kepada
pasien &
keluarga?
3. Bagaimana Persetujuan Tindakan Kedokteran (acuan :
prosedur Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran dari
pemberian Konsil Kedokteran Indonesia)

informed consent Pernyataan persetujuan (lnformed Consent) dari
kepada pasien & pasien didapat melalui suatu proses yang ditetapkan
keluarga? rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih,
dalam bahasa yang dipahami pasien.
SPO Pemberian Informed Consent
 Informed consent diperoleh sebelum operasi,
Siapa yang anestesi, penggunaan darah atau produk darah dan
memberikan tindakan serta pengobatan lain yang berisiko tinggi.
informed  Semua tindakan kedokteran harus mendapat
consent? persetujuan pasien dan atau
 Keluarga setelah mendapat penjelasan yang cukup
Apa saja yang tentang hal--‐hal yang berkaitan dengan tindakan
diinformasikan tersebut dari Dokter Penanggungjawab Pasien
saat informed (DPJP).
consent?  Informed consent menginformasikan tentang :
diagnosis (WD & DD), dasar diagnosis, tindakan
kedokteran, indikasi tindakan, tata cara, tujuan, risiko,
komplikasi, prognosis, alternatif & risiko.
4. Bagaimana 1. Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanan
pasien kerohanian rutin dan atas permintaan. Pasien yang
mendapatkan membutuhkan pelayanan kerohanian akan mengisi
Informasi Formulir permintaan pelayanan kerohanian.
pelayanan 2. Kemudian perawat akan menghubung petugas terkait
kerohanian sesuai daftar yang ada.
Di RS? SPO Pelayanan Kerohanian

5. Bagaimana RS Saat dilakukan pemeriksaan, konsultasi, tatalaksana


melindungi antar pasien akan dibatasi dengan tirai.
kebutuhan SPO Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien
privasi pasien?
6. Bagaimana RS 1. Kriteria kekerasan fisik di lingkungan Rumah Sakit
melindungi terdiri atas: pelecehan seksual, pemukulan,
pasien penelantaran dan pemaksaan fisik terhadap pasien
Terhadap baik yang dilakukan oleh penunggu pengunjung
kekerasan fisik? pasien maupun petugas.
2. Kecuali terdapat indikasi, petugas kesehatan dapat
melakukan pemaksaan fisik (seperti pengekangan)
sesuai standar medis dan etika rumah sakit yang
berlaku.
3. Setiap petugas keamanan sudah terlatih untuk
menangani hal tersebut.
4. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada
dalam rumah sakit harus menggunakan tanda
pengenal berupa gelang identitas pasien, kartu
visitor/pengunjung atau name tag karyawan.
SPO Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik
7. Bagaimana SPO Perlindungan Barang Milik Pasien
prosedur
melindungi
barang milik
pasien?

8. Apa yang1. Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan


dilakukan RS pasien untuk menolak pelayanan resusitasi.
jika pasien Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus dicatat
menolak/ di Rekam medis pasien dan di formulir DO Not
memberhentikan Resuscitate (DNR).
tindakan 2. Formulir DNR harus diisi dengan lengkap dan
(resusitasi) atau disimpan di rekam medis pasien. Alasan
pengobatan yang diputuskannya tindakan DNR dan orang yang terlibat
diberikan? dalam pengambilan keputusan harus dicatat di rekam
medis pasien dan formulir DNR. Keputusan harus
dikomunikasikan kepada semua orang yang terlibat
dalam aspek perawatan pasien.
SPO Penolakan Tindakan atau Pengobatan

3. PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA ( PPK )


NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Siapa yang Semua pemberian informasi dan edukasi kepada pasien
memberikan dan keluarga diberikan oleh petugas yang berkompeten
edukasi kepada dan dikoordinasi oleh Panitia PKRS.
pasien dan
keluarga ?
2. Bagaimana SPO Pemberian informasi atau edukasi
prosedur
pemberian
informasi atau
edukasi kepada
pasien &
keluarga?
3. Bagaimana cara Melakukan verifikasi bahwa pasien dan keluarga
Anda mengetahui memahami edukasi yang diberikan.
pencapaian SPO Pemberian informasi atau edukasi
keberhasilan
edukasi yang
diberikan?
4. Apa bukti
1. Ada bahan materi yang diberikan kepada pasien dan
edukasi telah atau keluarga
diberikan kepada 2. Ada dokumen pemberian edukasi berupa formulir
pasien? pemberian edukasi yang ditandatangani oleh pemberi
edukasi dan penerima edukasi.

3. PENINGKATAN MUTU DAN


KESELAMATAN PASIEN
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apakah definisi1. Insiden meliputi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
kejadian sentinel Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera
? (KTC), Kondisi Potensial Cedera (KPC) dan Kejadian
Sentinel.
2. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan
kematian atau cedera yang serius; biasanya dipakai untuk
kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat
diterima seperti: operasi pada bagian tubuh yang salah.
3. Kejadian sentinel :
o Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan
perjalanan alamiah atau kondisi yang mendasari
penyakitnya. Contoh bunuh diri
o Kehilangan fungsi utama (major) secara permanen yang
tidak terkait dengan perjalanan alamiah penyakit pasien
atau kondisi yang mendasari penyakitnya
o Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi
o Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama
orang yang bukan orang tuanya.
4. Pelaporan insiden tidak boleh lebih dari 2 x 24 jam
5. MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS ( MDGS )
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang anda 1. Rumah sakit melaksanakan program PONEK (Pelayanan
ketahui tentang Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif) untuk
PONEK RS ? menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan
kesehatan ibu.
2. Rumah sakit membentuk Tim/Panitia PONEK untuk
menjalankan program PONEK RS.
2. Apa yang Anda 1. Rumah sakit melaksanakan penanggulangan TB sesuai
ketahui tentang dengan pedoman strategi DOTS (Direct Observe Therapy
TB- ‐DOTS RS? Shortcourse)
2. Rumah sakit membentuk Tim/Panitia TB DOTS untuk
menjalankan program
3. TB DOTS RS.

6. AKSES KE PELAYANAN DAN


KOMUNITAS PELAYANAN ( APK )
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana 1. Skrining dilakukan pada kontak pertama untuk menetapkan
prosedur apakah pasien dapat dilayani oleh RS.
skrining di IGD?2. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, visual atau
pengamatan, pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium
klinik atau diagnostik imajing sebelumnya.
SPO Skrining Pasien
2. Bagaimana SPO Penerimaan Pasien Rawat Inap
prosedur SPO Penerimaan Pasien Rawat Jalan
penerimaan
pasien rawat inap
dan rawat jalan?
3. Bagaimana Rumah sakit melaksanakan proses triase berbasis bukti
prosedur triase ? untuk memprioritaskan pasien sesuai dengan kegawatannya
4. Bagaimana prosedur transfer yang berlaku di rumah sakit ?
SPO Transfer Pasien Intra Rumah Sakit
5. Bagaimana prosedur Dalam 48 jam setelah pasien masuk,perawat akan
pemulangan membuat discharge planning pasien yang mencakup
pasien? beberapa topik dan kriteria tentang bagaimana pasien
akan dirawat setelah pulang. Hal ini
didokumentasikan
Di formulir pengkajian awal keperawatan rawat inap.

8. ASSESMEN PASIEN ( AP )
NO PERTANYAAN JAWABAN
Bagaimana prosedur Status gizi dinilai dengan menggunakan criteria
1.
pengkajian status gizi MUST (Malnutrition Universal Screening Tool)
pasien di rumah sakit? untuk mengidentifikasi dan menetalaksana
Pasien dewasa yang mengalami gizi buruk, kurang gizi
atu obesitas.
9. PELAYANAN PASIEN ( PP )
NO PERTANYAAN JAWABAN
Bagaimana prosedur Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara
1.
penyimpanan, mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan.
penyajian dan Makanan didistribusi secara tepat waktu dan
pendistribusian memenuhi permintaan.
makanan kepada SPO Penyimpanan, Penyajian dan Pendistribusian
pasien? Makanan
Pesiapan Pasien
2. Terminal Rumah sakit memahami kebutuhan pasien yang unik
pada akhir kehidupan.
SPO Pelayanan Pasien Terminal

10. MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT ( MPO )


NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa saja daftar obat- Daftar obat--‐obatan LASA ( Look A ike Sound
obatan yang termasuk Alike ) dapat ditemukan di :
dalam NORUM? SPO Obat--‐obatan Sound Alike Look Alike dan
juga pada buku quality and safety.
Contoh obat look alike adalah obat‐obat dengan
tampilan yang mirip namun sebenarnya berbeda dosis
(misalnya Amlodipin 5mg dan Amlodipin 10 mg).
Sementara Contoh obat sound alike adalah
azithromycin dan erythromycin (terdengar mirip).
2. Bagaimana kebijakan Obat-obatan high alert (Kalium klorida 7,46% dalam
penyimpanan ampul dan Natrium klorida 3% dalam kolf) hanya
elektrolit pekat di RS? disimpan di ruang rawat intensif (ICU, NICU,HCU) (
di tempat yang ditandai dengan stiker merah). Obat
high alert tersebut diberi stiker “high alert” berwarna
merah dan khusus untuk larutan elektrolit pekat juga
diberi penandaan stiker yang bertuliskan
“ elektrolit pekat, harus diencerkan sebelum
diberikan!”.
3. Bagaimana prosedur 1. Obat emergensi disimpan dalam troli/kit/lemari
pengelolaan obat emergensi terkunci, diperiksa, dipastikan selalu
emergensi di rumah tersedia dan harus diganti segera jika jenis dan
sakit ? jumlahnya sudah tidak sesuai lagi dengan daftar yang
ditempel/digantung ditroli/kit/lemari emergensi.
Perbekalan farmasi dan penguncian troli tersebut
dikontrol oleh farmasi.
2. Troli akan dibuka 3 bulan sekali untuk dilakukan
pemeriksaan kesesuaian perbekalan farmasi dengan
daftar, ketepatan penyimpanan dan tanggal
kadaluwarsa.

4. Bagaimana alur Baik dokter maupun perawat yang menemukan


pelaporan insiden terjadinya medication error
apabila terjadi Boleh melaporkan kejadian tersebut.
Medication error ? SPO Pelaporan Insiden
5. Bagaimanakah Resep harus memenuhi kelengkapan:
kebijakan 1. Nama pasien, tanggal lahir atau umur pasien (jika
RS tentang tidak dapat mengingat tanggal lahir, no rekam medik
persyaratan dan berat badan pasien (untuk pasien anak)
Resep yang lengkap? 2. Nama dokter, tanggal penulisan resep dan ruang
pelayanan
3. Mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian kanan
atas lembar resep manual
4. Menuliskan tanda R/ pada setiap sediaan. Untuk nama
obat tunggal ditulis dengan nama generik. Untuk obat
kombinasi ditulis sesuai nama dalam Formularium,
dilengkapi dengan bentuk sediaan obat
(contoh: injeksi, tablet, kapsul, salep), serta
kekuatannya (contoh: 500 mg, 1 gram)
5. Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap
jenis/bahan obat dan jumlah bahan obat (untuk bahan
padat : mikrogram, miligram, gram) dan untuk cairan:
tetes, milliliter, liter.
6. Pencampuran beberapa obat dalam satu sediaan tidak
dianjurkan, kecuali sediaan dalam bentuk campuran
tersebut telah terbukti aman dan efektif.
7. Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian).
Untuk aturan pakai jika perlu atau prn atau “pro re
nata”, harus dituliskan dosis maksimal dalam sehari.

11. MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN


INFORMASI ( MKI )
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Adakah standarisasi RS telah mensosialisasikan standarisasi singkatan
singkatan dan simbol dan symbol yang boleh digunakan dalam pelayanan
yang boleh dipakai di
RS ini ?
2. Bagaimana cara RS Rumah sakit mengembangkan suatu kebijakan bahwa
melindungi berkas yang diberikan kewenangan mengakses rekam medis
rekam klinis pasien adalah para praktisi kesehatan yang
Medis pasien dari memberikan layanan kepada pasien tersebut.
kehilangan /kerusakan
/penyalahgunaan?

12. KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF ( KPS )


NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Dapatkah anda1. Uraian jabatan adalah proses, metode dan teknik untuk
menjelaskan uraian memperoleh data jabatan yang diolah menjadi informasi
jabatan anda ? jabatan dan disajikan untuk kepentingan program
pegawai serta memberikan umpan balik bagi organisasi
dan tatalaksana.
2. Uraian jabatan staf bersifat personal tergantung pada
jabatan yang dimiliki.
3. Secara umum uraian jabatan tersebut terdiri dari nama,
jabatan, misi organisasi, misi jabatan, hasil kerja, bahan
kerja, perangkat kerja, sifat jabatan, pelaksanaan tugas
(uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang),
4. Nama jabatan bawahan langsung, korelasi jabatan,
kondisi pelaksanaan kerja,
5. Persyaratan jabatan, kondisi fisik, butiran informasi
lain dan surat tugas.
6. Uraian jabatan ini disimpan oleh bagian administrasi di
masing-masing departemen/divisi/unit tempat bertugas
dan salinannya harus dimiliki oleh setiap staf medis
yang bersangkutan.

13. PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN INFEKSI ( PPI )
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana pemilahan Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
sampah medis dan non Sakit telah menetapkan Pemisahan sampah medis dan
Medis / benda tajam non medis. Sampah medis dibuang di tempat sampah
/cair medis berkantung plastic kuning Sampah non medis
dibuang di tempat sampah non medis berkantung plastik
hitam Sampah benda tajam dan Jarum dibuang di tempa
sampah khusus yang tidak dapat tembus (puncture
proof) dan tidak direuse yaitu safety box. Limbah cair
dibuang di wastafel atau kloset

2. Apakah RS Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah


Menerapkan Sakit telah menetapkan Pemisahan pasien infeksius dan
pemisahan non infeksius sesuai dengan SPO perawatan pasien di
Pasien infeksius dan ruang isolasi infeksi.
non infeksius? Pasien ditempatkan sesuai dengan sumber infeksi,
apakah lewat kontak, airborne, dan droplet.

14. MANAJEMEN FASILITAS DAN


KESELAMATAN ( MFK )
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana prosedur Prosedur penggunaan APAR (alat pemadam api ringan)
penggunaan APAR ? :
1. Tarik keluar segel pengaman handle picu
2. Angkat nozel ke area bebas
3. Tekan handle picu sedikit sampai gas CO2 / powder
keluar
4. Bawa APAR ke titik api
5. Arahkan nozel ke titik api dan tekan handle picu
6. Jarak APAR dengan titik api : 2 meter
2. Bagaimana Jalur Sesuai dengan SPO yang telah ditetapkan dan petunjuk
Evakuasi ? dari Tim MFK.

Anda mungkin juga menyukai