Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penyusun
dapat menyelesaikan modul pembelajaran Biologi ini.
Pembelajaran Biologi tidak akan lepas dari kegiatan dan ketrampilan seperti menghafalkan,
memahami, dan melihat secara langsung (praktikum). Untuk kegiatan pembelajaran
ketrampilan tersebut di atas, selain media pembelajaran seperti buku, preparat buatan dan
audio visual lainnya siswa juga perlu memiliki modul.
Menguasai pelajaran Biologi dengan baik dan bisa menggunakannya dalam kehidupan
sehari-hari tentulah menjadi idaman. Namun seringkali kita menemui hambatan dalam
mempelajarinya. Salah satu hambatan tersebut adalah kesulitan memahami materi karena
penyajian yang berbelit-belit dan kurang jelas, penggunaan bahasa yang sulit dipahami dan
waktu penyampaian yang kurang.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penyusun mencoba membuat modul yang dilengkapi
dengan penjelasan materi sehingga mudah dipahami dan kegiatan belajar mengajar
berlangsung efektif dan efisien.
Dalam menyusun modul ini tentunya banyak kekurangan, untuk itu penyusun menerima
kritik dan saran yang membangun dari para pengguna modul ini.Akhirnya semoga modul ini
bermanfaat dan dapat meningkatkan pemahaman materi Biologi bagi para pengguna modul
ini.
Penyusun
Kompetensi Dasar
Tujuan
KINGDOM FUNGI
KINGDOM FUNGI
Keberhasilan anda dalam mempelajari materi Kingdom Fungi menggunakan modul ini
bergantung pada ketekunan dan kedisiplinan dalam memahami dan mematuhi langkah belajar
yang ada. Belajar dengan modul ini dapat dilakukan secara kelompok ataupun mandiri, baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
Berikut ini langkah-langkah yang perlu diikuti dalam proses mempelajari materi fungi
menggunakan modul ini:
1. Pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan system pembelajaran mandiri. Diharapkan
seluruh peserta didik dapat belajar secara aktif dengan mengumpulkan berbagai sumber
selain modul ini, misalnya melalui majalah media elektronik maupun melalui internet.
2. Pelajarilah modul ini dengan teliti hingga anda bisa kuasai dengan baik.
3. Guru atau instruktur berperan sebagai fasilitator dan pengarah dalam semua materi di modul
ini sehingga diharapkan dapat terjadi komunikasi timbal balik yang efektif dalam
mempercepat proses penguasaan kompetensi peserta didik.
KINGDOM FUNGI
A. PENDAHULUAN
Coba kamu amati halaman rumahmu saat musim hujan atau tempat-
tempatlain yang lembap dan teduh. Apakah kamu menemukan suatu
organismeberbentuk payung berwarna putih? Organisme tersebut
adalah jamur ataucendawan. Apakah kamu sering melihat jamur? Atau
mungkin jamur merupakanmakanan favorit kamu?Secara sekilas,
jamur nampak seperti tumbuhan. Masih ingat dengan sistemklasifikasi
makhluk hidup? Dalam sistem klasifikasi dua kingdom,
jamurdikelompokkan sebagai tumbuhan. Namun, dalam sistem
klasifikasi limakingdom oleh Whittaker, jamur diklasifikasikan dalam
kingdom mandiri yaitukingdom Fungi (Jamur). Menurutmu kira-kira
apa dasar Whittaker melakukan halitu? Mari kita kaji bersama.
Fungi adalah organisme yang sudah memiliki membran inti (eukariotik). Fungi
ada yang uniseluler (bersel satu) dan ada yang multiseluler (bersel banyak).Namun,
sebagian besar fungi adalah eukariotik mutiseluler.Anggota kingdom Fungi memiliki ciri
khusus, yaitu eukariotik yang memilikidinding sel, namun tidak memiliki klorofil. Karena
tidak memiliki klorofil seperti halnya tumbuhan, fungi tidak dapat membuat makanannya
sendiri yang berupa bahan organik. Artinya fungi bersifat heterotrof.
Lalu bagaimana fungi memperoleh makanan (nutrisi)? Fungi mengambil makanan dengan
absorpsi(penyerapan). Fungi menyerap zat organik dari lingkungannya. Bahan organik yang
diserap selain digunakan langsung untuk mempertahankan hidupnya, juga ada yang disimpan
dalam bentuk glikogen. Sebelum diserap, zat organik kompleks akan diuraikan menjadi zat
organik sederhana oleh enzim yang dikeluarkan oleh jamur. Penguraian atau pencernaan zat
organik di luar sel atau tubuh fungi disebut sebagai pencernaan ekstrasel. Artinya fungi
melakukan pencernaan ekstrasel. Fungi akan mencerna makanan di luar tubuhnya dengan
cara mensekresikan enzim-enzim hidrolitik yang sangat ampuh ke dalam makanan tersebut.
Enzim-enzim itu akan menguraikan molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana yang dapat diserap dan digunakan oleh fungi.
Fungi menyerap makanan melalui pencernaan ektrasel. Fungi bersifat heterotrof atau
memperoleh zat organik dari hasil sintesisorganisme lain. Zat organik dapat berasal dari sisa-
sisa organisme mati dan bahan tak hidup atau dari organisme hidup. Cara memperoleh
makanan (nutrisi) yang absorptif ini menjadikan fungi terspesialisasi sebagai pengurai
(saproba), parasit, atau simbion-simbion mutualistik.
KINGDOM FUNGI
Gambar. Macam-macam fungi berdasarkan cara memperoleh makanan
(a) Fungi saprofit yang tumbuh pada serasah, (b) Rhizopus, fungi parasit pada
buah strawberry, (c) Fungi yang bersimbiosis dengan algae membentuk lichens.
(a) Fungi saprofit menyerap zat-zat makanan dari bahan organik yang sudah mati, seperti
pohon yang sudah tumbang, bangkai hewan, atau buangan organisme hidup. Di dalam
proses nutrisi saprofit ini, fungi menguraikan bahan organik tersebut.
(b) Fungi parasitik menyerap zat-zat makanan dari sel-sel inang yang masih hidup.
Beberapa jenis fungi parasitik, misalnya seperti spesies tertentu yang menginfeksi paru-
paru manusia, bersifat patogenik.
(c) Fungi mutualistik juga menyerap zat makanan dari organisme inang, akan tetapi fungi
tersebut membalasnya dengan fungsi yang menguntungkan bagi pasangannya dalam hal
tertentu, misalnya membantu suatu tumbuhan di dalam proses pengambilan mineral dari
tanah.
2. Habitat Fungi
Dimanakah kamu pernah melihat fungi? Apakah kamu pernah melihat fungi di lapangan atau
di hutan? Apakah kamu dapat melihat pertumbuhan berwarnaputih seperti bulu pada roti
yang sudah kadaluarsa, warna putih pada tempe, dan warna orange pada oncom? Warna
putih seperti bulu pada roti yang telah kadaluarsa, warna putih pada tempe, dan warna
orange pada oncom itulah yang disebut dengan fungi.
Fungi hidup pada lingkungan yang beragam. Fungi hidup dimana pun, baik tanah maupun
air. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat-tempat yang lembap.Beberapa
jenis fungi juga hidup pada organismemenjadi parasit atau non parasit. Fungi bersifat
kosmopolitan, artinya fungi dapat hidup di lingkungan manapun. Fungi yang hidup
bersimbiosis dengan algae (ganggang) membentuk lichens (lumut kerak).
Fungi ada yang bersifat menguntungkan dan merugikan (parasit).Fungi dapat menguraikan
kayu, menyerang tumbuhan, merusak makanan, dan menyebabkan penyakit lain pada
manusia seperti gatal-gatal pada kaki atlet dan penyakit yang lebih buruk lagi. Akan tetapi,
ekosistem akan musnah jika tidak ada fungi yang menguraikan organisme mati, dedaunan
yang gugur, feses, dan bahan organik lain.
KINGDOM FUNGI
3. Struktur Tubuh Fungi
Apakah kamu pernah melihat fungi yang berupa benang membentuk lapisan seperti kapas,
bercak, atau embun tepung (mildew) pada buah atau makanan? Apakah kamu pernah melihat
fungi yang berbentuk seperti mangkuk, payung, setengah lingkaran, kuping, atau bulat?
Macam-macam fungi yang pernah kamu lihat memiliki struktur tubuh yang sama. Tubuh
fungi tersusun atas hifa.
Kecuali khamir yang merupakan organisme uniseluler, tubuh fungi terdiri atas unit-unit yang
disebut hifae (tunggal, hifa). Hifa adalah benang halus yang merupakan bagian dari dinding
tubuler yang mengelilingi membran plasma dansitoplasma. Sitoplasma mengandung organel
yang umum ditemukan pada eukariotik. Jalinan hifa akan membentuk miselium (jamak,
miselia), yaitu merupakan jaringan “makan” dari suatu fungi. Miselia fungi dapat berukuran
sangat besar, meskipun miselia umumnya tidak terlihat oleh mata kita karena miselia hidup di
bawah permukaan tanah.
Hifa fungi memiliki dinding sel. Sebagian besar fungi adalah organisme multiseluler dengan
hifa yang dibagi menjadi sel-sel oleh dinding yang bersilangan, atau septa (tunggal, septum).
Septa umumnya memiliki pori yang cukup besar agar ribosom, mitokondria, dan bahkan
nukleus dapat menglair dari satu sel ke sel lain. Dinding sel merupakan salah satu komponen
penting dari fungi dan merupakan 15% sampai 30% dari berat kering fungi. Dinding sel
berfungsi menyebabkan kekakuan sel dan kekuatan pada sel. Pada umumnya dinding sel ragi
lebih tebal (200-300 nm) disbanding sel kapang (200 nm).Dinding sel fungi berasal dari
kitin. Kitin (chitin) merupakan suatu polisakarida yang mengandung nitrogen yang kuat
namun fleksibel.
Apakah menurutmu fungi dapat bergerak? Fungi tidak dapatbergerak aktif. Fungi adalah
organisme yang tidak bergerak. Akan tetapi, miselium mengatasi ketidakmampuan bergerak
itu dengan menjulurkan ujung-ujung hifanya dengan cepat ke teritori baru. Miselium fungi
tumbuh dengan sangat cepat, bertambah sebanyak satu kilometer hifa setiap hari seiring
bercabangnya miselium di dalam sumber makanan. Pertumbuhan yang demikian cepat ini
bisa terjadi karena protein dan bahanbahan lain yang disintesis oleh keseluruhan miselium
KINGDOM FUNGI
tersebut disalurkan oleh aliran sitoplasmik ke bagian ujung dari hifa yang menjulur. Fungi
menghimpunenergi dan sumberdayanya untuk menambah panjang hifa yang tentunya akan
menambah luas permukaan absorptif kseseluruhan, bukan ukuran diameternya.
a. Divisi Zygomycota
Pernahkah kamu melihat roti yang berjamur? Pernahkah kamu melihat tempe? Coba
perhatikan. Fungi yang terdapat pada roti dan tempe tersebut merupakan salah satu jenis
fungi Zygomycota. Sudah berapa dalam kamu mengenal fungi dari kelompok Zygomycota?
Mari kita analisis bersama.
KINGDOM FUNGI
Tubuh Zygomycota terdiri atas hifa yang tidak bersekat (hifa senositik). Bagian tertentu dari
hifa berdiferensiasi membentuk sporangium yang didukung sporangiofor. Sporangium adalah
struktur penghasil spora vegetatif. Zygomycetes (zygote fungi) memiliki zygosporangium.
Zygosporangium (jamak, zygosporangia) merupakan alat reproduksi seksual yang berdinding
tebal dan berwarna kehitaman. Zygomycota tidak memiliki tubuh buah.
b. Divisi Ascomycota
KINGDOM FUNGI
Ascomycota (sac fungi) memiliki asci (asco). Asci (asco) merupakan struktur seperti kantung.
Pada Ascomycota yang memiliki tubuh buah, asci (asco) terdapat pada tubuh buah yang
disebut askokarp. Pada askokarp terdapat banyak askus (jamak, asci/asco). Setiap askus akan
menghasilkan askospora. Ascomycota (sac fungi) memiliki asci (asco) yang memproduksi
spora pada reproduksi seksual. Dimanakah tempat hidup fungi dari kelompok Ascomycota?
Ascomycota hidup di laut, air tawar, dan darat. Ascomycota umumnyahidup saprofit pada
tanah dan sisa-sisa organisme. Sebagian Ascomycotalainnya merupakan parasit pada
tumbuhan dan hewan. Fungi Ascomycota ada yang hidup di laut dan merupakan salah satu
saproba utama. Khamir hidup di lingkungan yang mengandung gula, misalnya pada bunga
dan buah. Jenis Ascomycetes yang hidup di tanah misalnya fungi Tuber melanosporum
danmorel (Morchella esculenta) membentuk mikoriza yang bersimbiosis dengan akar
tumbuhan tinggi. Diperkirakan sekitar separuh dari 60 ribu spesies Ascomycetes yang
teridentifikasi hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak (lichen).
c. Divisi Basidiomycota
Apakah kamu suka makan bakmi, pizza, atau sup? Apakah kamu pernah mengamati ada
sejenis fungi yang dijadikan sebagai pelengkap makanan tersebut? Fungi pada makanan
tersebut adalah fungi (jamur) merang. Apakah kamu pernah melihat fungi yang berbentuk
seperti payung, kancing atau kuping (lembaran)? Fungi-fungi tersebut merupakan salah satu
jenis Basidiomycota.
KINGDOM FUNGI
Basidiomycotamemiliki basidium. Sudah berapa dalamkamu mengenal fungi dari kelompok
Basidiomycota? Mari kita analisis bersama. Basidiomycota adalah fungi multiseluler yang
hifanya bersekat. HifavegetatifBasidiomycota terdapat dalam substratnya (tempat hidupnya),
misalnya pada kulit kayu, tanah, atau serasah daun. Jalinan hifa generatif fungi ini ada yang
membentuk tubuh buah dan ada yang tidak membentuk tubuh buah. Tubuh
buah pada Basidiomycota disebut basidiokarp. Basidiokarp berukuran makroskopis sehingga
dapat dilihat dengan mata telanjang. Bentuk basidiokarp bermacam-macam, misalnya seperti
payung, kuping, atau setengah lingkaran. Basidiokarp ada yang memiliki batang dan ada
yang tidak. Pada bagian bawah tudung basidiokarp terdapat lembaran-lembaran (bilah). Pada
lembaran ini terbentuk banyak basidium yang akan menghasilkanspora basidium
(basidispora). Basidiospora merupakan spora generatif.
d. Divisi Deuteromycota
Gambar Tinea
versicolorpenyebab penyakit panu
(Sumber : www.materi78.co.nr)
Fungi yang tidak diketahui reproduksi seksualnya disebut fungitidak sempurna (imperfect
fungi). Fungi tidak sempurna dimasukkan kedalamkelompok Deuteromycota.
Deuteromycota bukan kelompok fungi yangsebenarnya dalam klasifikasi fungi. Setiap jenis
fungi yang sudah diidentifikasitetapi belum diketahui reproduksi seksualnya dikelompokkan
dalamDeuteromycota. Fungi tidak sempurna bereproduksi secara aseksual dengancara
menghasilkan spora. Diantara fungi tidak sempurna yang lebih tidak umumadalah beberapa
fungi pemangsa yang hidup di tanah yang menjerat,membunuh, dan memakan protista dan
hewan kecil khususnya cacing gilig ataunematoda. Hal ini memberikan senyawa yang
mengandung nitrogen tambahan,yang sangat tipis persediaannya dalam kayu yang sedang
diurai.
KINGDOM FUNGI
Jika cara reproduksi suatu jenis fungi Deuteromycota diketahui, fungitersebut
dikelompokkan ulang menjadi anggota salah satu divisi fungiZygomycota, Ascomycota, atau
Basidiomycota sesuai dengan carareproduksinya. Perubahan pengelompokkan fungi tersebut
akan mengubahnama spesiesnya. Contohnya, fungi oncom sebelumnya dikelompokkan
dalamDeuteromycota. Nama Monilia sitophila diubah menjadi Neurospora crassadalam
kelompok Ascomycota. Perubahan ini dilakukan setelah ditemukan bahwafungi oncom
tersebut melakukan reproduksi seksual dengan menghasilkan askospora. Beberapa fungi
Deuteromycota lainnya yang diklasifikasi ulang menjadi Ascomycota antara lain fungi dari
genus Aspergillus, Candida, dan Penicillium. Oleh ahli mikologi, nama genus Aspergillus
diubah menjadi Eurotium, Candida menjadi Pichia, dan Penicillium menjadi Talaromyces
a. Divisi Zygomycota
Zygomycota dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual
adalah dengan spora nonmotil yang dihasilkan oleh sporangium, sedangkan reproduksi
seksualnya dengan konjugasi. Reproduksi seksualnya sebagai berikut,
KINGDOM FUNGI
7. Dihasilkan dua hifa baru dengan jenis berbeda yang kemudian siap bertemu
kembali.
b. Divisi Ascomycota
Reproduksi aseksualnya menghasilkan spora konidium yang terbentuk pada ujung hifa
khusus yang disebut konidiofor. Reproduksi seksualnya membentuk askospora di dalam
askus dengan tahapan sebagai berikut
KINGDOM FUNGI
c. Divisi Basidiomycota
1. Hifa dua jamur yang berbeda jenis (+/-) akan saling bertemu.
2. Hifa (+) dan hifa (-) saling bertemu (singami).
3. Hifa (+) dan hifa (-) melakukan peleburan sitoplasma (plasmogami) dan
pertukuran materi genetik pada basidiokarp dan terbentuk basidio-basidio berisi
materi genetik (fase dikaryotik).
4. Terjadi peleburan materi genetik (karyogami) hifa jamur (+) dan hifa jamur (-),
dan fase dikaryotik berakhir.
5. Basidiospora meiosis menjadi total 4 spora.
6. Basidiospora disebar oleh basidia-basidia dan membentuk hifa baru, miselium
baru, dan siklus berulang.
d. Divisi Deuteromycota
KINGDOM FUNGI
D. Peranan Jamur Dalam Kehidupan
a. Zygomycota
b. Ascomycota
c. Basidiomycota
d. Deuteromycota
KINGDOM FUNGI
KINGDOM FUNGI
E. Simbiosis Jamur
Hifa khusus, yaitu rizoid dari jamur, berfungsi sebagai pelekat. Alga memperoleh air dan
unsur esensial dari jamur, dan sebaliknya alga memberikan makanan hasil fotosintesis
kepada jamur. Reproduksi lumut kerak dilakukan dengan fragmentasi atau dengan
soredium. Soredium terdiri atas satu atau beberapa sel alga yang terbungkus rapat oleh hifa
jamur. Jika serodium terlepas dan terbawa angin atau air ke tempat lain akan tumbuh
menjadi lumut kerak baru.
Massa halus pada permukaan alga dan jamur masing-masing dapat menjadi individu baru.
Terjadinya simbiosis ini sebenarnya secara kebetulan saja. Jika jamur tidak berjumpa alga,
kedua organisme itu tetap dapat hidup sendiri-sendiri. Menurut bentuknya, lumut kerak
dapat dibagi menjadi 3 kelompok :
a. Krustos, bentuknya seperti bercak/kerak pada pohon, misalnya Graphis.
b. Folios, bentuknya seperti daun pada bebatuan, misalnya Umbellicaria dan Parmelia yang
tumbuh pada bebatuan.
c. Frutikos, bentuknya seperti serabut/jenggot/semak, misalnya Usnea langisima, disebut
janggut resi yang panjangnya dapat mencapai beberapa meter. Genus Cladonia dapat
Gambar 15 menutupi luaskerak
Struktur lumut di kutub Utara dan kawasan subarktik.
(Sumber : Campbell, 2002)
KINGDOM FUNGI
Gambar 16 Bentuk-bentuk lumut kerak
(Sumber : materi78.co.nr)
Lumut kerak bermanfaat sebagai makanan bagi hewan, sebagai bahan pewarna dan
penyamak, digunakan dalam industri parfum, produksi litmus dan indikator tingkat polusi.
Mikoriza merupakan hasil dari simbiosis akar jamur (Zygomycota, Ascomycota atau
Basidiomycota) dengan akar tumbuhan. Mekanisme simbiosis mikoriza :
a. Jamur mendapat asam amino dan glukosa dari tumbuhan, dan menyediakan air dan
mineral bagi tumbuhan, menyediakan hormon pertumbuhan bagi tumbuhan, dan melindungi
akar tumbuhan dari infeksi.
b. Tumbuhan memberikan hasil fotosintesis dan mendapat air dan mineral yang disediakan
jamur.
Mikoriza terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Ektomikoriza, yaitu hifa jamur hanya menembus epidermis akar, sehingga
menyelubungi akar tumbuhan. Jamur ini tubuh buahnya seperti payung, bola atau bulat,
hifanya hanya menembus epidermis akar, dan tidak sampai menembus korteks. Jamur
ektomikoriza tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa bersimbiosis dengan akar
tumbuhan inangnya. Dari tumbuhan inangnya, jamur memperoleh bahan makanan,
seperti gula, vitamin, asam amino dan makanan lainnnya, sedangkan tumbuhan
inangnya mendapatkan air dan unsur-unsur dari tanah lebih banyak tanpa memerlukan
rambut akar. Jamur ektomikoriza yang bersimbiosis dengan tanaman Pinus bentuknya
seperti payung. Dengan ektomikoriza, tumbuhan pinus lebih tahan kekeringan dan
terlindung dari hama jamur.
b. Endomikoriza, yaitu hifa jamur menembus jaringan korteks, sehingga hifanya tidak
terlihat. Terdapat pada akar tumbuhan anggrek, kol, bit dan berbagai pohon.
Endomikoriza dapat hidup tanpa bersimbiosis dan terdapat pada berbagai jenis pohon, di
tanah, dan tidak memiliki inang khusus. Pada tumbuhan polong-polongan, jamur ini
dapat merangsang pertumbuhan bintil-bintil akar yang bersimbiosis dengan Rhizobium.
KINGDOM FUNGI
Gambar 17 Struktur Endomikoriza dan Ektomikoriza
(Sumber : materi78.co.nr)
Rangkuman
KINGDOM FUNGI
bersifat heterotrof yaitu sebagai saprofit, parasit, dan hidup bersimbiosis dengan
organisme lain.
Jamur bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan
pembelahan sel, fragmentasi, membentuk kuncup, dan membentuk spora aseksual.
Reproduksi seksual dengan konjugasi hifa (+) dan hifa (–) membentuk zigot yang
kemudian menghasilkan spora seksual.
KINGDOM FUNGI
DAFTAR PUSTAKA
KINGDOM FUNGI
Anonim. 2013. Basidiomycota. Diakses pada http://id.wikipedia.org/ wiki/Basidiomycota.
tanggal 09 September 2019. Pukul 19.21
Anonim. 2013. Epidermophyton floccosum. Diakses pada http://en. wikipedia.
org/wiki/Epidermophyton_floccosum. tanggal 09 September 2019. Pukul 19.23
Anonim. 2013. Aspergilus niger . diaksess pada http://id.wikipedia.org
/wiki/Aspergillus_niger . tanggal 09 September 2019. Pukul 19.35
Champbell, dkk. 2003. Biologi edisi 5 jilid 2. Jakarta : Erlangga
Faris Muhammad. 2009. Deuteromycota. Diakses padahttp://yeadhi.
blogspot.com/2009/12/modul-deuteromycota.html?m=1 pada tanggal 09 September 2019.
Pukul 20.00
Hamidi hafizul. 2013. Ciri-ciri jamur Zygomycota. Diakses pada http://
sibasarok.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-jamur-zigomycota. html?m=1 tanggal 09 September
2019. Pukul 21.00
Pratiwi, D.A, dkk. 2012. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Priyadi Arif. 2009. Biologi. Jakarta: Yudhistira
KINGDOM FUNGI
“Apabila di dalam diri
seseorang masih ada rasa
malu dan takut untuk
berbuat suatu kebaikan,
maka jaminan orang
tersebut adalah tidak akan
bertemunya ia dengan
kemajuan selangkah pun.”
Soekarno