Anda di halaman 1dari 11

VIRUS

Disusun Oleh:
Maryeni Nova Yanze, S.Pd, Gr

BIOLOGI KELAS X PROGRAM MIPA


SMA 3 TULANG BAWANG TENGAH
3.4
VIRUS
BIOLOGI KELAS X SMA 2 PERGURUAN “CIKINI”

KOMPETENSI Menganalisis struktur, replikasi dan peran virus


DASAR dalam kehidupan

1. Siswa mampu menjelaskan karakteristik virus


TUJUAN
2. Siswa mampu menjelaskan struktur virus dan
PEMBELAJARAN fungsinya
3. Siswa mampu membedakan siklus litik dan lisogenik
pada replikasi virus
4. Siswa mampu mengklasifikasikan virus berdasarkan
materi genetik
5. Siswa mampu menganalisis peranan virus dalam
kehidupan
6. Siswa mampu membuat poster mengenai bahaya
virus dalam kehidupan seperti AIDS, demam
berdarah, ebola, flu burung, cacar, hepatitis, dan
rabies
7. Siswa mampu melakukan kampanye mengenai
bahaya virus dalam kehidupan seperti AIDS, demam
berdarah, ebola, flu burung, cacar, hepatitis, dan
rabies

PETA KONSEP
Virus

Karakteristik
Virus Struktur Virus Klasifikasi Virus Peranan Virus

Berdasarkan hospesnya
Berdasarkan materi genetik
Metaorganisme Mikroskopis Aseluler Replikasi

Virus bakteri
Siklus Litik (bakteriofage) Virus DNA

Siklus Lisogenik Virus tumbuhan Virus RNA

Virus
hewan/
manusia
2 Page

Virus
BIOLOGI KELAS X SMA 3 TULANG BAWANG TENGAH

VIRUS
Pendahuluan
Pada pertengahan tahun 2019 setiap hari ada saja laporan korban akibat virus
Australia yang berjatuhan di media televisi maupun media elektronik. Seperti yang
diberitakan oleh salah satu media Australia yang memberitakan seorang gadis berusia 13
tahun bernama Crystal lee Wightley meninggal akibat flu Australia. Gadis tersebut
menderita flu selama tiga hari yang pada akhirnya meninggal. Pada pertengahan tahun
2019 ada 131.000 kasus flu di seluruh Australia dan sudah terdapat 287 kasus kematian
menurut Departemen Kesehatan Federal Australia.
Beberapa panti jompo di New South Wales juga bergulat dengan wabah flu
dikarenakan orang tua sangat rentan terhadap influenza dan penularan flu sangat cepat.
Sehingga Departemen Kesehatan New South Wales mendesak keluarga dan penghuni
panti jompo untuk mendapatkan vaksin terhadap flu atau menunda kunjungan jika tidak
sehat.
Dari kejadian wabah flu sekarang, pemerintah
Australia Selatan meluncurkan kampanye edukasi
melalui poster maupun mengkampanyekan melalui
situs
https://www.sahealth.sa.gov.au/wps/wcm/connect/Pu
blic+Content/SA+Health+Internet/Healthy+living/Prot
ecting+your+health/Preventing+disease+and+infection
/Flu+stops+with+you/ .
Empat cara terbaik untuk menghindari flu:
1. Dapatkan vaksinasi terhadap flu
2. Cuci tangan secara teratur
3. Saat batuk dan bersin tutup dengan tisu atau
siku
4. Jika kondisi tubuh tidak sehat maka tetaplah
tinggal di rumah.

Gambar 1. Poster Kampanye


Selain virus flu Australia, juga terdapat banyak
Pencegahan Wabah Flu
macam virus penyebab penyakit seperti flu, polio, Australia
SARS, HIV, dan lain-lain. Pada bahan ajar ini akan
dipelajari mengenai karakteristik, struktur, replikasi,
dan peranan virus dalam kehidupan.
3
Page

Virus
A. Karakteristik Virus
Virus memiliki karakteristik atau ciri yang sangat berbeda sama sekali dengan
organisme lain. Hal ini dikarenakan virus merupakan satu sistem yang paling
sederhana. Virus berasal dari bahasa latin virulae yang artinya ‘menular’. Cabang
biologi yang mempelajari tentang virus adalah virologi. Adapun karakter virus yang
telah diidentifikasi oleh para ilmuwan adalah sebagai berikut:
1. Virus hanya dapat hidup pada sel hidup atau bersifat parasit intraseluler obligat.
2. Virus memiliki ukuran sangat kecil.
Ukuran virus yang paling kecil
memiliki ukuran diameter 20 nm
dengan jumlah gen 4, lebih kecil dari
ribosom dan yang paling besar
memiliki beberapa ratus gen, virus
yang paling besar dengan diameter
80 nm (Virus Ebola) juga tidak
dapat dilihat dengan mikroskop
cahaya sehingga untuk pengamatan
virus di gunakan mikroskop elektron.
3. Virus tidak memiliki enzim metabolisme Gambardan tidak memiliki
2. Ukuran ribosom
virus lebih kecil daripada ataupun
bakteri
perangkat/organel sel lainnya, namun beberapa virus memiliki enzim untuk proses
replikasi dan transkripsi dengan melakukan kombinasi dengan enzim sel inang,
misalnya Virus Herpes.
4. Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang tertentu. Jenis
inang yang dapat diinfeksi oleh virus ini disebut kisaran inang, yang penentuannya
tergantung pada evolusi pengenalan yang yang dilakukan virus tersebut dengan
menggunakan kesesuaian " lock and key “ atau lubang dan kunci antara protein di
bagian luar virus dengan molekul reseptor (penerima) spesifik pada permukaan sel
inang.
5. Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel penginfeksi yang terdiri
dari asam nukleat yang terbungkus di dalam lapisan pelindung, pada beberapa
kasus asam nukleatnya terdapat di dalam selubung membran. Penemuan yang
dilakukan oleh Stanley Miller, bahwa beberapa virus dapat dikristalkan sehingga
virus bukanlah sel hidup, sebab sel yang paling sederhana pun tidak dapat
beragregasi menjadi kristal. Akan tetapi, virus memiliki DNA atau RNA sehingga
virus dapat juga dikategorikan organisme hidup.
6. Genom virus lebih beragam dari genom konvensional (DNA untai tunggal atau
single heliks) yang dimiliki oleh organisme lainnya, genom virus mungkin terdiri
dari DNA untai ganda, RNA untai ganda, DNA untai tunggal ataupun dapat juga RNA
untai tunggal tergantung dari tipe virusnya

B. Struktur Virus
Virus tersusun dari asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau
asam ribonukleat (RNA) yang dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid.
1. Kapsid merupakan lapisan pembungkus tubuh virus yang berfungsi memberi
bentuk tubuh virus dan melindungi virus dari kondisi lingkungan sekitarnya.
Kapsid tersusun atas kapsomer yang berupa protein.
4
Page
2. Kepala virus berisi materi genetik (asam nukleat), yaitu
DNA atau RNA.
3. Ekor merupakan bagian tubuh virus yang penting untuk
melekatkan diri dengan sel inang serta untuk
memasukkan materi genetik virus ke sel inang. Serabut
ekor, sebagai reseptor (penerima rangsang), Bagian
dasar/ papan dasar, berfungsi untuk penetrasi.

Adapun bentuk virus terdiri dari berbagai macam. Seperti batang,


Gambar polihedral,
3. Struktur Virus
bola, maupun bentuk T. Berikut macam-macam bentuk tubuh virus tersebut lengkap
dengan contohnya.
Batang Polihedral Bola Bentuk T

Gambar 4. Berbagai macam bentuk Virus

1. Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).
2. Bentuk tubuh bola dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS (HIV), ebola,
dan influenza.
3. Bentuk tubuh polihedral dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.
4. Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang bakteri Eschericia coli.

C. Replikasi Virus
Virus hanya dapat bereproduksi dalam sel hidup atau jaringan hidup lain. Cara
reproduksi virus ada dua macam, yaitu melalui daur litik dan daur lisogenik.

1. Daur Litik
Daur litik yang dilakukan oleh virus adalah sebagai berikut.
a. Fase Adsorbsi
5

Fase adsorbsi ditandai dengan melekatnya ekor virus pada dinding sel bakteri.
Page

Virus menempel hanya pada tempat-tempat khusus, yaitu pada permukaan


dinding sel bakteri yang memiliki protein khusus yang dapat ditempeli protein
virus. Menempelnya virus pada protein diding sel bakteri itu sangat khas, mirip
kunci dan gembok. Virus dapat menempel pada sel-sel tertentu yang diinginkan
karena memiliki reseptor pada ujung-ujung serabut ekor. Setelah menempel,
virus mengeluarkan enzim lisozim (enzim penghancur) sehingga terbentuk
lubang pada dinding bakteri dan sel inang.
b. Fase Injeksi/ Penetrasi
Dinding sel bakteri dilarutkan oleh enzim dari virus. Melalui lubang yang sudah
dilarutkan oleh enzim virus tersebut, materi genetik virus berupa DNA atau
RNA dimasukkan ke dalam bakteri.
c. Fase Sintesis
Enzim lisozim yang disintesis virus selain dapat menghancurkan dinding sel,
juga dapat menghancurkan DNA sel inang. Proses ini membuat sintesis DNA
bakteri berhenti. DNA bakteri kemudian digantikan oleh DNA virus, sehingga
DNA virus mengendalikan secara penuh kehidupan dari sel bakteri. Pada fase
inilah virus mereplikasi dirinya secara berulang. DNA virus mengendalikan
sintesis DNA dan protein sel inang untuk kemudian dijadikan kapsid virus baru.
d. Fase Perakitan
Kapsid yang disintesis mula-mula terpisah-pisah antara bagian kepala, ekor,
dan serabut ekor. Bagian-bagian kapsid itu dirakit menjadi menjadi kapsid virus
yang utuh, kemudian DNA virus masuk didalamnya. Kini terbentuklah tubuh
virus yang utuh. Jumlah virus yang tebentuk 100-200 buah.
e. Fase Litik
Ketika perakitan virus selesai, virus telah memproduksi enzim lisozim lagi,
yakni enzim penghancur yang akan menghancurkan dinding sel bakteri.
Dinding sel bakteri hancur, dinding sel bakteri mengalami lisis (pecah), dan
virus-virus baru akan keluar untuk mencari inang yang lain. Fase ini merupakan
fase lisisnya sel bakteri namun bagi virus merupakan fase penghamburan virus.

Gambar 5. Siklus Litik Virus

2. Daur Lisogenik

Siklus lisogenik adalah siklus reproduksi atau replikasi virus yang tidak
menyebabkan kematian sel inang pada akhir prosesnya. Setelah adsorbsi dan
injeksi, DNA virus akan berintegrasi dengan kromosom bakteri secara profage.
Sintesis DNA bakteri tidak dapat langsung dilakukan virus karena bakteri masih
6
Page

mempunyai imunitas. Setelah imunitas bakteri hilang, DNA virus barulah dapat
mengendalikan DNA bakteri. Pada tahapan ini, proses replikasi virus akan terjadi
seperti siklus litik.
a. Fase Adsorbsi
Fase adsorbsi ditandai dengan melekatnya ekor virus pada dinding sel bakteri.
Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim lisozim (enzim penghancur)
sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri dan sel inang.
b. Fase Injeksi
Dinding sel bakteri dilarutkan oleh enzim dari virus. Melalui lubang yang sudah
dilarutkan oleh enzim virus tersebut, materi genetik virus dimasukkan ke dalam
bakteri.
c. Fase Penggabungan dan Pembelahan
DNA bakteri berbentuk sirkuler, yakni seperti kalung yang tidak berujung dan
berpangkal. Mula-mula DNA bakteri putus, kemudian DNA virus
menggabungkan diri diantara benang yang putus tersebut, dan akhirnya
membentuk DNA sikuler baru yang telah disisipi DNA virus. Dengan kata lain, di
dalam DNA bakteri terkandung DNA genetik Virus. Dalam keadaan tersebut itu,
DNA virus tidak aktif, yang dikenal sebagai profage. Karena DNA virus menjadi
satu dengan DNA bakteri, maka jika DNA bakteri melakukan replikasi, profage
juga ikut melakukan replikasi.
d. Fase Sintesis dan Perakitan
Karena radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu profage aktif. Profage tersebut
memisahkan diri dari DNA bakteri, kemudian menghanacurkan DNA bakteri.
Selanjutnya, DNA virus mengadakan sintesis yakni mensintesis protein untuk
digunakan sebagi kapsid bagi virus-virus baru dan juga melakukan replikasi
DNA sehingga DNA virus menjadi banyak.
Kapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi sebagai
selubang virus. Kapsid yang terbentuk mencapai 100-200 kapsid baru.
Selanjutnya DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus
yang baru.
e. Fase Litik
Setelah terbetuk virus-virus baru terjadilah lisis sel bakteri (uraian sama
dengan daur litik). Virus-virus yang terbentuk berhamburan keluar sel bakteri
guna menyerang bakteri baru. Dalam daur selanjutnya virus dapat mengalami
daur litik atau daur lisogenik.
7
Page

Gambar 6. Siklus Litik & Lisogenik Virus


D. Klasifikasi Virus
1. Berdasarkan Tempat Hidupnya
a. Virus bakteri (bakteriofage)
Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan
menyerang bakteri.
b. Virus tumbuhan
Virus yang parasitpada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada
tumbuhan. Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan tungro.
c. Virus hewan/ manusia
Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis,
virus Vaccina, dan virus Influenza.

2. Berdasarkan Keberadaan Selubung yang Melapisi Nukleokapsid


Dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
a. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus ini meiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran. Membran terdiri
dari dua lipid dan protein, (biasanya glikoprotein). Membran ini berfungsi
sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi. Contoh poxvirus,
herpesvirus, orthomyxovirus, paramyxovirus, rhabdovirus, togavirus, dan
retrovirus.
b. Virus yang tidak memiliki selubung
Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh:
Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.

3. Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat


Dibedakan menjadi:
a. DNA pita tunggal (DNA ss)
b. DNA pita ganda (DNA ds)
c. RNA pita tunggal (RNA ss)
d. RNA pita ganda (RNA ds)

Tabel 1. Klasifikasi Virus

E. Peranan Virus
1. Virus yang Merugikan
8

Virus dapat menyebabkan beberapa penyakit pada tubuh manusia. Serangan


Page

virus ini dapat merugikan manusia. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus
adalah influenza, pilek, cacar, polio, herpes, rabies, gondong, mata belek, ebola,
kanker, cacar air, hepatitis, dan demam berdarah.

ng disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Biasanya, influ

n menimbulkan bekas pada tubuh dan wajah. Masa inkubasi virus ini adalah 12 – 16 hari. Gejala yang ditimbulkan oleh virus ini adalah suhu badan tera

kaku. Jika virus ini menyerang selaput otak dan merusak sel saraf otak depan, akan menyebabkan kelumpuhan. Sumber virus berada dalam saluran usu

Setelah 7 hari, penderita akan mengalami pendarahan di dalam tubuh dan menderita kerusakan ginjal dan hati. Keadaan ini menimbulkan demam, sak

Herpes Genitalis
Herpes genetalis disebabkan oleh virus Herpes simpleks. Rasa gatal dan sakit di daerah kelamin menyebabkan penderita mengga
9 Page
Demam Berdarah (DB)
Penyebab penyakit demam berdarah adalah infeksi virus Dengue. Virus ini ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Infeksi vi

rang penyakit ini belum ada obatnya. Penyakit AIDS ditularkan melalui hubungan seksual, kontak dengan darah yang tercemar HIV (transfusi darah), da

2. Virus Menguntungkan
a. Vektor dalam rekayasa genetika
Dalam rekayasa genetika, untuk menghasilkan makhluk hidup yang
mempunyai sifat-sifat menguntungkan dapat dilakukan dengan memindahkan
gen pembawa sifat menguntungkan tadi, kemudian menghasilkan sifat-sifat
yang dibawa oleh gen tersebut. Untuk memasukkan atau membawa gen yang
akan dipindahkan dari organisme asal ke organisme baru, diperlukan suatu
pembawa atau vektor. Vektor yang tepat adalah virus.

b. Pembuatan vaksin
Cara membuat vaksin yaitu dengan melemahkan atau mematikan virus
dilemahkan atau dimatikan sehingga kemampuannya menimbulkan penyakit
menurun atau hilang. Jika vaksin ini diberikan kepada orang yang sehat orang
tersebut akan menjadi kebal terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus
10

tertentu karena di dalam tubuh orang yang bersangkutan telah terbentuk


antibodi.
Page
Kesimpulan
1. Ciri-ciri virus adalah berukuran mikroskopis, diameter antara 20 – 300 nm, tersusun
atas materi genetik (berupa DNA atau RNA) dan protein pelindung yang disebut
kapsid, bentuk beraneka macam, bersifat parasit, dapat dikristalkan, dan hanya dapat
berkembang biak di dalam sel hidup
2. Virus mempunyai sifat sebagai benda mati (dapat dikristalkan) dan benda hidup
(dapat berkembang biak). Namun virus bukan sel karena hanya mempunyai asam
nukleat dan selubung protein, belum mempunyai membran sel, sitoplasma, organel,
dan tidak melakukan metabolisme.
3. Virus memanfaatkan kemampuan metabolisme sel inang yang diinfeksinya untuk
memperbanyak virus. Terdapat dua daur infeksi virus yaitu daur litik dan daur
lisogenik.
4. Tahapan replikasi virus adalah adsobrsi, injeksi, sintesis protein, penggandaan materi
genetik virus, pematangan atau perakitan, dan litik atau rusaknya sel inang.
5. Kegunaan virus yaitu sebagai bahan penelitian genetik, sebagai pembawa gen dalam
rekayasa genetika, dan menghasilkan vaksin.
6. Penyakit yang disebabkan oleh virus pada manusia contohnya AIDS, cacar air, ebola,
rabies, polio, dan hepatitis. Penyakit akibat virus pada hewan contohnya penyakit
mulut dan kuku, rabies, dan penyakit sampar. Penyakit akibat virus pada tumbuhan
contohnya virus mosaik tembakau, virus tungro, CVPD, daun menggulung pada
tanaman kentang, dan ujung daun mengeriting pada tanaman bit.
7. Serangan virus dapat dicegah dengan pola hidup bersih, tubuh yang sehat, dan
vaksinasi. Vaksin dapat berupa virus yang telah dimatikan atau virus hidup yang telah
dilemahkan dan sekarang dikembangkan virus multivalen.

Daftar Pustaka
Anshori, Moch, dkk. BSE: Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Campbell, recee. 2007. Biologi. Jakarta: Gramedia.

Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Martin, Lisa. 2019. Artikel: Melbourne girl, 13, dies from the flu as national death toll nears
300 Crystal-lee Wightley dies at her family’s home three days after getting sick.
Diunduh dari https://www.theguardian.com/australia-
11

news/2019/jul/08/melbourne-girl-13-dies-from-the-flu-as-national-death-toll-
Page

nears-300

Anda mungkin juga menyukai