PROPOSAL MAGANG
Oleh :
IKE MARDIANA
NPM 164101016
A. Latar Belakang
Menurut UU No 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
(Lansia), yang dimaksud dengan lansia adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 tahun ke atas. Sedangkan menurut Departemen Kesehatan
Indonesia tahun 2013, lansia dikatergorikan menjadi dua, yaitu Pralansia
(45-59 tahun) dan Lansia (60 tahun atau lebih) (Depkes, 2013).
Menurut Kemenkes (2019) menyebutkan bahwa Indonesia
mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,56%)
pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019, dan
diperkirakan akan terus meningkat dimana tahun 2035 menjadi 48,2 juta
jiwa (15,77%). Berdasarkan data Direktorat Kesehatan Keluarga sampai
dengan tahun 2018, sudah terdapat sekitar 48,4% Puskesmas (4.835
Puskesmas dari 9.993 Puskesmas) yang telah menyelenggarakan pelayanan
kesehatan Lansia dan sudah mempunyai 100.470 Posyandu Lansia. Terjadi
peningkatan sebesar 11,3% dari 37,1% dari tahun sebelumnya. Sedangkan
di Jawa Barat pada tahun 2018, persentase Puskesmas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan Lansia yaitu sebesar 54,8% (Kemenkes, 2018).
Peningkatan jumlah penduduk lansia, menuntut adanya peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan khusus bagi lansia. Dalam meningkatkan
kualitas pelayanan tersebut, maka perlu adanya pengukuran terhadap mutu
pelayanan. Pengukuran mutu pelayanan ini memiliki manfaat yang sangat
banyak diantaranya mengetahui bagaimana jalannya proses pelayanan.
Penentuan kualitas pelayanan dapat di tinjau dari lima dimensi yaitu
Reliability (kehandalan), Responsiveness (daya tanggap), Assurance
(jaminan), Empahty (empati), Tangible (bukti langsung) (Muninjaya, 2011).
Setiap perguruan tinggi selalu mengharapkan bahwa lulusannya
dapat mengaplikasikan ilmunya dengan baik sesuai dengan keilmuan yang
telah disampaikan semasa kuliah. Namun pada prakteknya di dunia kerja,
sangat sulit untuk dilaksanakan karena kurangnya pengalaman dan
gambaran situasi permasalahan di masyarakat serta perumusan alternatif
solusi permasalahan. Sehingga beberapan perguruan tinggi mewajibkan
adanya mata kuliah magang dalam kurikulumnya. Sehubungan dengan hal
tersebut maka salah satu upaya yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya adalah dengan
memperkenalkan dunia kerja melalui kegiatan magang/praktek kerja.
Melalui kegiatan magang ini mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan
ilmu yang telah didapat selama perkuliahan, sehingga bila memungkinkan
mampu memberikan masukan kepada instansi dalam terkait mutu pelayanan
di balai pengobatan Lansia. Berdasarkan pertimbangan tersebut, saya
bermaksud untuk mengajukan permohonan magang/kerja praktek di balai
pengobatan Lansia di Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran Mutu Pelayanan Balai Pengobatan Lanjut Usia
(Lansia) di Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui sarana dan prasarana di Balai Pengobatan Lansia di
Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut.
b. Mengetahui alur pendaftaran pasien Lansia ke Balai Pengobatan
Lansia di Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut.
c. Mengetahui data kunjungan pasien Lansia ke Balai Pengobatan
Lansia di Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut.
d. Mengetahui data penyakit pasien Lansia ke Balai Pengobatan Lansia
di Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut.
e. Mengetahui identifikasi masalah kesehatan pasien Lansia ke Balai
Pengobatan Lansia di Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisa
suatu proses kegiatan/aktivitas yang ada di instansi kesehatan.
b. Mendapatkan keterampilan dalam menganalisis gambaran mutu
pelayanan kesehatan di instansi kesehatan.
c. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia kerja bidang
administrasi dan kebijakan kesehatan, kesepadanan dalam hal
konsep keilmuan dengan aplikasi praktisinya.
2. Bagi Instansi Magang
a. Terjalinnya kerjasama yang baik antara instansi tempat magang
dengan lembaga pendidikan.
b. Laporan magang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
instansi tempat magang untuk urusan terkait mutu pelayanan di balai
pengobatan Lansia.
c. Mendapatkan data dan informasi mengenai mutu pelayanan
kesehatan di balai pengobatan Lansia.
3. Bagi Jurusan Kesehatan Masyarakat FIK Universitas Siliwangi
a. Terjalin kerjasama yang baik antara lembaga pendidikan dengan
instansi tempat magang.
b. Laporan magang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi untuk kegiatan
magang di tahun selanjutnya.
c. Meningkatkan kualitas lulusan melalui kegiatan magang.
BAB II
PELAKSANAAN
Mengetahui,
Ketua Jurusan