Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA


Tn. S DENGAN MASALAH DIABETES MELLITUS DI RT 04
RW 05 DUSUN MEJING WETAN
AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

Disusun oleh:
Wahyu Nur Annisa
1910206145

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. S DENGAN


MASALAH HIPERTENSI DI RT 04 RW 05 DUSUN MEJING WETAN
AMBARKETAWANG GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Nama mahasiswa : Wahyu Nur Annisa


Laporan kunjungan :I
Tanggal : Selasa, 21 Januari 2020
Materi : Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)

A. Latar Belakang
Proses keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang sistematis
yang digunakan baik pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas. Pada keperawatan
keluarga perawat dapat mengkonseptualisasikan keluarga sebagai unit pelayanan dan
keluarga sebagai unit atau sistem, maka fokusnya adalah keluarga.
Perawat keluarga adalah perawat teregistrasi dan berpartisipasi untuk
menggunakan hasil riset, mengembangkan dan melaksanakan kebijakan di bidang
kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case manajemen dan konsultasi. Fokus utama
dalam asuhan keperawatan keluarga adalah untuk memandirikan klien dan keluarga,
meningkatkan status kesehatan klien dan keluarga dengan berperan sebagai pendidik,
advokat bagi klien, sebagai manajer kasus, serta memberikan spirit pada klien dan
keluarganya.
Tahap perkenalan atau bina hubungan saling percaya merupakan hal yang penting
dalam tahap awal untuk memulai suatu kegiatan, terutama dalam proses keperawatan
keluarga sebagai langkah awal menjalin trust dan pengambilan informasi yang
berkelanjutan pada keluarga binaan sebelum dilakukannya pengkajian lebih lanjut.
B. Rencana keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan kegiatan BHSP tercipta hubungan saling percaya antara keluarga
dengan mahasiswa.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 20 menit diharapkan :
a. Tercipta hubungan saling percaya keluarga dengan mahasiswa.
b. Mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan
c. Mahasiswa melakukan kontrak waktu kegiatan selanjutnya dengan keluarga
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan anggota
keluarga
2. Media dan alat
Media yang digunakan alat tulis dan format pengkajian keluarga.
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Selasa, 21 Januari 2020
Waktu : 16.00 WIB
Alamat : Rumah Tn. S RT 04 RW 05, Mejing Wetan, Ambarketawang,
Gamping, Sleman, Yogyakarta.
4. Rencana kegiatan
Pengenalan, bina hubungan saling percaya (BHSP) antara keluarga dan mahasiswa
serta pengkajian awal dalam rangka mencari data tentang masalah kesehatan keluarga.
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Membuat laporan pendahuluan yang sudah disiapkan sejak satu hari sebelum
kunjungan.
b. Berkunjung ke rumah Tn. S untuk melakukan perkenalan, menjelaskan maksud
dan tujuan, bina hubungan saling percaya (BHSP) dan pengkajian awal untuk
mencari data tentang masalah kesehatan keluarga.
2. Kriteria proses
a. Perkenalan mahasiswa dan keluarga berjalan dengan baik.
b. Keluarga mau menerima kedatangan mahasiswa dan menyambut dengan baik
c. Tercipta hubungan saling percaya
d. Anggota keluarga kooperatif dan berpartisifasi aktif dalam proses wawancara
e. Adanya kesepakatan waktu untuk kunjungan selanjutnya
3. Kriteria Hasil
a. Mahasiswa mampu berinteraksi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa mampu membina hubungan saling percaya dengan keluarga
c. Keluarga dan mahasiswa menyepakati kontrak waktu untuk kunjungan
selanjutnya dalam rangka pengkajian dan menemukan solusi untuk masalah yang
dialami keluarga.
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 21 Januari 2020

Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing

Wahyu Nur Annisa Hari Mulyani, S.Kep., Ns


LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan pertama pada hari Selasa, 21 Januari 2020 jam 16.00 WIB. Maksud dan
tujuan dari pertemuan pertama yaitu untuk membina hubungan saling percaya antara
keluarga Tn. S dan mahasiswa serta kontrak waktu pertemuan selanjutnya.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa Indonesia.
Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa dengan baik,
keluarga bersedia menjadi keluarga binaan dari mahasiswa.
B. Hasil Kegiatan BHSP
Dari kegiatan BHSP mahasiwa mengetahui nama kepala keluarga yaitu Tn.S.
Keluarga Tn.S menerima baik mahasiswa dan bersedia menjadi pasien kelolaan mahasiswa
dan menyepakati kontrak waktu berikutnya. Besok bertemu dengan keluarga setiap jam 16.00-
17.00 WIB keluarga menerima.
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. S DENGAN


MASALAH HIPERTENSI DI RT 04 RW 05 DUSUN MEJING WETAN
AMBARKETAWANG GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Nama mahasiswa : Wahyu Nur Annisa


Laporan kunjungan : II
Tanggal : Rabu, 22 Januari 2020
Materi : Pengkajian tahap I

A. Latar Belakang
Praktik keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan yang
ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat atau sakit (Friedman
et.al, 2003). Tujuannya adalah untuk membantu keluarga dan membantu dirinya sendiri
untuk mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi atau kesejahteraan dalam keadaan sehat atau
sakit, dalam konteks tujuan utama mereka, aspirasi, dan kemampuannya.
Menurut Bailon dan Maglaya (1978), keluarga adalah dua atau lebih individu yang
hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perawinan atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Sebelum dilakukannya sebuah implementasi pada keluarga perlu adanya
pengkajian terlebih dahulu, sehingga diperoleh data yang akurat yang dapat menunjang
penegakan suatu diagnosa keperawatan keluarga. Pengkajian adalah suatu tahapan dimana
seorang perawat mengambil informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga
yang dibinanya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan pengkajian
terhadap keluarga Tn. S yang kemudian akan dilajutkan dengan pemberian asuhan
keperawatan terhadap keluarga Tn.S.
B. Proses Keperawatan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dan keluarga bersama melakukan pengkajian keluarga untuk lebih
mengetahui masalah yang dialaminya
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dan keluarga membina hubungan saling percaya
b. Mahasiswa dan keluarga mendapat informasi tentang permasalahan kesehatan yang
terjadi di keluarga Tn. S.
c. Mahasiswa dan keluarga dapat bersama-sama menyimpulkan permasalahan
kesehatan keluarga yang terjadi dan mampu mengatasi permasalahan yang ada.
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan dengan wawancara dan diskusi
2. Media
Media yang digunakan dengan format pengkajian keluarga dan Nursing Kit
3. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Rabu, 22 Januari 2020
Waktu : Pkl 16.00 – 17.00 WIB
Alamat : Rumah keluarga Tn. S, RT 04 RW 05, Mejing Wetan,
Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta
4. Rencana kegiatan
Diskusi dan wawancara tentang data keluarga meliputi:
a. Data Umum
b. Data Lingkungan
c. Tahap Perkembangan Keluarga
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi Keluarga
f. Stres dan Koping Keluarga
g. Harapan Keluarga
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan ke keluarga yaitu membawa format pengkajian keluarga. Mahasiswa
langsung mendatangi keluarga Tn. S untuk melakukan pengkajian keluarga.
2. Evaluasi Proses
a. Pengkajian keluarga berjalan dengan baik
b. Keluarga kooperatif dengan bersedia mengutarakan semua permasalahan
kesehatan yang terjadi pada keluarga
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiwa mampu berinteraksi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa dan keluarga mampu menemukan permasalahan kesehatan yang
terjadi.
E. PENGESAHAN

Yogyakarta, 22 Januari 2020

Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing

Wahyu Nur Annisa Hari Mulyani, S.Kep., Ns


LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

Kegiatan:
1. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan keluarga yang kedua, adalah untuk bersama-sama
berdiskusi dan menggali permasalahan kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn. S.
2. Kontrak waktu lamanya pertemuan pada hari ini kurang lebih selama 30 menit.
3. Lebih membina hubungan saling percaya bahwa dengan adanya keluarga binaan, sehingga
hubungan antara mahasiswa dan keluarga dapat lebih erat.
4. Meyakinkan keluarga bahwa segala informasi tentang keluarga yang diberikan kepada
Mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta adalah merupakan rahasia kedua belah pihak,
sehingga keluarga tidak perlu sungkan atau bahkan khawatir jika informasi kesehatannya akan
diketahui oleh orang lain.
5. Melakukan diskusi bersama dengan anggota keluarga untuk menggali permasalahan
kesehatan yang terjadi pada keluarga Tn. S.
6. Melakukan kontrak waktu yang telah disepakati untuk pertemuan selanjutnya dan diusahakan
waktu tersebut tidak mengganggu dari kegiatan (acara keluarga).
A. PENJAJAKAN TAHAP I
1. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 53 tahun
4. Alamat : Rt 04 Rw 05, Mejing Wetan, Ambarketawang
Gamping, Sleman, Yogyakarta
5. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta
6. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
7. Agama : Islam
8. Suku bangsa : Jawa
9. Tanggal pengkajian : 22 – 01 – 2020
10. Komposisi keluarga
No Nama JK Hub dgn KK Umur Pend. Agama Pekerjaan

1 Tn. S L Kepala 53 th SMA Islam Wiraswasta


Keluarga
2 Ny. S P Istri 52 th SMA Islam Wiraswasta

3 An. N P Anak 22 th SMA Islam Mahasiswa

4 An. R L Anak 19 th SMA Islam Pelajar

5 An. A L Anak 17 th SMA Islam Pelajar

11. Genogram

Keterangan :

: Perempuan : Laki-laki sudah meninggal

: Laki-laki : Perempuan sudah meninggal

: Hubungan perkawinan

: Garis keturunan

: Tinggal satu rumah

12. Tipe Keluarga

Keluarga Tn. S adalah merupakan tipe keluarga Nuclear family dengan komposisi Tn.
S sebagai kepala keluarga, dan Ny. S istrinya serta anak tinggal bersama.
13. Latar Belakang Budaya
a. Latar belakang etnis keluarga
Keluarga berasal dari jawa.
b. Tempat tinggal keluarga
Kebanyakan masyarakat sekitar tempat tinggal bersuku jawa.
c. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi
Tn. S sering mengikuti acara perkumpulan RT dan RW, seperti arisan RT. Tn. S
sering ke pengajian dan masjid. Ny. S sering mengikuti arisan RT maupun RW,
dan sering mengikuti pengajian.
d. Kebiasaan diet dan berbusana
Keluarga makan nasi dan lauk-pauk seperti tempe, ayam, tahu, ikan, sayur.
Sedangkan cara berpakaian keluarga Tn. S dan keluarga menggunakan pakaian
yang sederhana.
e. Struktur kekuasaan keluarga
Kekuasaan keluarga dipegang oleh kepala keluarga yaitu Tn. S
f. Bahasa
Dalam kehidupan sehari-hari keluarga menggunakan bahasa jawa dan bahasa
Indonesia.
g. Penggunaan jasa-jasa kesehatan
Ketika sakit keluarga berobat ke puskesmas.

14. Status sosial ekonomi keluarga


Tn. S adalah seorang wiraswasta dan Ny. S wiraswasta. Penghasilan keluarga ± Rp
1.000.000,00 per bulan.
15. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang melakukan rekreasi.

II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini adalah keluarga inti (Nuclear) struktur
keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak
2. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn. S mengatakan tidak ada riwayat penyakit pada keluarganya, tetapi pada istriya
terdapat turunan penyakit DM dan istrinya terkena DM.
3. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga mengatakan memiliki riwayat penyakit dari keluarga sebelumnya.

III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Rumah permanen, milik sendiri, lantai semen.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Di sebelah kanan dan kiri terdapat rumah yang berdekatan. Jarak antara rumah Tn. S
dengan tetangga dekat. Kegiatan warga sekitarnya terorganisir dalam wadah
perkumpulan RT dan RW.
3. Mobilitas geografi keluarga
Tn. S dan keluarga tinggal menetap dirumah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat (buat ecomap)

Fasilitas kesehatan
Masjid
Perkumpulan

Tempat Kerja
arisan

Interaksi dengan
masyarakat
Keterangan :
: selalu/sering dilakukan
: kadang-kadang

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Pola komunikasi keluarga
Dalam keseharian komunikasi antar anggota keluarga maupun dengan masyarakat
menggunakan bahasa jawa dan bahasa indonesia.
2. Struktur kekuatan keluarga
Tn. S mengatakan semua keputusan selalu dilakukan secara musyawarah bersama
keluarga.
3. Struktur peran (formal dan informal)
Tn. S sebagai kepala keluarga yang mengambil keputusan.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga menganggap kesehatan adalah penting. Tidak mempunyai keyakinan yang
berhubungan dengan kesehatan.

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif keluarga
a. Keadaan kesehatan
Ny. S mengatakan bahwa dari keluarganya memiliki riwayat penyakit DM. Ny. S
mengatakan bahwa dia rutin minum obat dan periksa ke puskesmas.
b. Kebersihan perorangan
Keluarga Tn. S mempunyai kebiasaan mandi 2x kali sehari dan menggosok gigi 2
kali sehari yaitu pada saat mandi begitu juga Ny. S dan anaknya.
c. Penyakit sering diderita
Ny. S mengatakan jika dia terkena DM.
d. Penyakit keturunan dan penyakit kronis/menular
Ny. S mengatakan dari keluarganya ada yang memiliki DM.
e. Kecatatan keluarga
Tidak ada kecacatan pada keluarga Tn. S.
f. Pola makan
Pola makan keluarga 3 kali sehari dengan menu makanan yang beragam yang
terdiri dari nasi, sayur dan lauk pauk.
g. Pola istirahat
Kebiasaan tidur malam keluarga sekitar jam 21.00 – 03.00WIB
2. Fungsi psikologis keluarga
a. Keadaan emosi
Keadaan emosi keluarga stabil, keluarga merasa senang dan merasa kehilangan/
sedih terhadap adanya kehilangan.
b. Kebiasaan buruk
Tidak ada kebiasaan buruk pada keluarga Tn. S.
c. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan oleh Tn. S
d. Ketergantungan obat/ bahan
Tn. S mengatakan tidak ada ketergantungan obat, Ny. S mengatakan rutin minum
obat.
e. Mencari pelayanan kesehatan
Apabila salah satu keluarga Tn. S merasa sakit atau tidak enak badan serta
dirasakan perlu mendapatkan pertolongan dari petugas kesehatan maka keluarga
membawa anggota yang sakit tersebut ke puskesmas.

3. Fungsi sosial keluarga


a. Tingkat pendidikan
Pendidikan Tn. S (SMA) dan Ny. S (SMA).
b. Hubungan antar keluarga
Hubungan antar anggota keluarga baik dan harmonis.
c. Hubungan dengan orang lain
Hubungan dengan tetangga dan orang lain dalam masyarakat baik dan harmonis.
d. Kegiatan organisasi sosial
Keluarga mengikuti kegiatan sosial yang ada dimasyarakat, seperti perkumpulan
RT/RW.
e. Keadaan ekonomi
Pendapatan tetap keluarga per bulan ± Rp.1.000.000,00 per bulan.
4. Fungsi spiritual
a. Ketaatan beribadah
Keluarga taat menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
b. Keyakinan kesehatan
Keluarga yakin bahwa sakit merupakan cobaan dari Allah SWT. dan pasti ada jalan
untuk kesembuhan.

5. Fungsi kultural
a. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan oleh Tn. S dan dilakukan dengan musyawarah
b. Adat yang mempengaruhi kesehatan
Keluarga Tn. S tidak memiliki kepercayaan adat dalam menjaga kesehatan
keluarga.

6. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. S memiliki 3 anak.

7. Fungsi ekonomi
Keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
8. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan:
Masalah kesehatan keluarga yang sedang dihadapi keluarga Tn. S adalah DM.
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
Apabila keluarga Tn. S merasa sakit dan tidak bisa disembuhkan dengan perawatan
yang dilakukan oleh keluarga,baru diperiksakan ke puskesmas.
c. Memberi perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
Tn. S mengatakan apabila ada keluarga yang sakit maka istri yaitu Ny. S merawat
keluarga yang sakit.
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
Kondisi rumah bersih, Tn. S mengatakan rumah sudah sehat karena sudah terdapat
jendela, ventilasi dan ada cahaya yang masuk kedalam rumah.
e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan :
Keluarga Tn. S memeriksakan kesehatan ke puskesmas.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Tn. S dan Ny. S mengalami stressor ketika sakit
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
Keluarga Tn. S mengatakan mencegah terjadi sakit dengan sebisa mungkin mengatur
pola istirahat.
3. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping keluarga Tn. S berasal dari dukungan keluarga sendiri.
VII. Harapan Keluarga
Tn. S berharap jika akan-anaknya tidak memiliki sakit keturunan.

VIII. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Umum : Composmentis
2. TTV : Ny. S (130/80mmHg), Tn. S (135/80mmHg)
3. Rambut : Bersih, tumbuh merata
4. Mata : Tidak anemis
5. Hidung : Tidak terdapat polip, bersih
6. Mulut : Bersih tidak bau
7. Gigi : Rapi, bersih
8. Telinga : Bersih
9. Dada : Simetris, suara nafas vesikuler
10. Abdomen : Tidak ada nyeri tekan
11. Ekstremitas : Tidak ada cacat
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. S DENGAN


MASALAH DIABETES MELLITUS DI RT 04 RW 05 DUSUN MEJING WETAN
AMBARKETAWANG GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Nama mahasiswa : Wahyu Nur Annisa


Laporan kunjungan : III
Tanggal : Kamis, 23 Januari 2020
Materi : Pengkajian tahap II
A. Latar Belakang
Praktik keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan yang
ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat atau sakit (Friedman
et.al, 2003). Tujuannya adalah untuk membantu keluarga dan membantu dirinya sendiri untuk
mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi atau kesejahteraan dalam keadaan sehat atau sakit,
dalam konteks tujuan utama mereka, aspirasi, dan kemampuannya.
Menurut Bailon dan Maglaya, keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup
dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu budaya.
Sebelum dilakukannya sebuah implementasi pada keluarga perlu adanya pengkajian
terlebih dahulu, sehingga diperoleh data yang akurat yang dapat menunjang penegakan suatu
diagnosa keperawatan keluarga. Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat
mengambil informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan pengkajian terhadap keluarga Tn. S
yang kemudian akan dilajutkan dengan pemberian asuhan keperawatan terhadap keluarga Tn.
S.
B. Proses Keperawatan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dan keluarga bersama melakukan pengkajian keluarga untuk lebih mengetahui
masalah yang dialaminya
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dan keluarga membina hubungan saling percaya
b. Mahasiswa dan keluarga mendapat informasi tentang permasalahan kesehatan yang
terjadi di keluarga Tn. S
c. Mahasiswa dan keluarga dapat bersama-sama menyimpulkan permasalahan kesehatan
keluarga yang terjadi dan mampu mengatasi permasalahan yang ada.
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan dengan wawancara dan diskusi
2. Media
Media yang digunakan dengan format pengkajian keluarga dan Nursing Kit
3. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Kamis, 23 Januari 2010
Waktu : Pkl 16.00 WIB
Alamat : Rumah keluarga Tn. S, RT 04, RW 05, Mejing Wetan,
Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
4. Rencana Tindakan
Pengkajian dan pengambilan data keluarga
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan ke keluarga yaitu membawa format pengkajian keluarga. Mahasiswa langsung
mendatangi keluarga Tn. S untuk melakukan pengkajian keluarga.
2. Evaluasi Proses
a. Pengkajian keluarga berjalan dengan baik
b. Keluarga kooperatif dengan bersedia mengutarakan semua permasalahan kesehatan
yang terjadi pada keluarga
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiwa mampu berinteraksi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa dan keluarga mampu menemukan permasalahan kesehatan yang terjadi
E. PENGESAHAN

Yogyakarta, 23 Januari 2020

Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing

Wahyu Nur Annisa Hari Mulyani, S.Kep., Ns


LAPORAN HASIL KUNJUNGAN
Kegiatan:
1. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan keluarga yang ketiga, adalah untuk bersama-sama
berdiskusi dan menggali permasalahan kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn. S.
2. Kontrak waktu lamanya pertemuan pada hari ini kurang lebih selama 30 menit.
3. Lebih membina hubungan saling percaya antara mahasiswa dan keluarga binaan, diharapkan
hubungan antara mahasiswa dan keluarga dapat lebih erat.
4. Melakukan pengkajian lebih mendalam terkait pengetahuan Tn. S tentang DM.
5. Melakukan kontrak waktu yang telah disepakati untuk pertemuan selanjutnya dan diusahakan
waktu tersebut tidak mengganggu dari kegiatan (acara keluarga).
B. PENJAJAKAN TAHAP II
I. Penjajakan Berdasarkan Pelaksanaan 5 Tugas Kesehatan Keluarga
Tugas
NO Kesehatan Tanggal DM
Keluarga
A. Mengenal Masalah

1 Pengertian Kamis 23 Ny. S sedikit mengetahui tentang DM


Januari 2020
2 Penyebab Kamis 23 Ny. S mengatakan keturunan
Januari 2020

3 Tanda dan Kamis 23 Ny. S mengatakan cepat lelah, sering


Januari 2020
Gejala mngantuk.

4 Identifikasi Kamis 23 Ny. S rutin memeriksakan kesehatannya di


Januari 2020
tingkat puskesmas.
keseriusan
masalah
dalam
keluarga
B.
1 Akibat Kamis 23 Ny. S mengatakan aktivitas terganggu.
Januari 2020
2 Keputusan Kamis 23 Ny. S mengatakan apabila merasa sakit maka
Januari 2020
Keluarga istirahat terlebih dahulu, jika tidak sembuh
baru diperiksakan ke puskesmas.

C.

1 Cara- cara Kamis 23 Ny. S mengatakan rutin melakukan


Januari 2020
perawatan pemeriksaan kesehatan
yang sudah
dilakukan
keluarga

2 Cara- cara Kamis 23 Ny. S mengatakan mengurangi yang manis-


Januari 2020
pencegahan manis.

D.

1 Lingkungan Kamis 23 Tn. C mengatakan belum tahu modifikasi


Januari 2020
Fisik lingkungan untuk masalah DM

2 Lingkungan Kamis 23 Ny. S mengatakan selalu mendekatkan diri


Januari 2020
Psikologis pada Allah agar selalu diberi kesehatan

E. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

1 Pelayanan Kamis 23 Ny. S mengatakan rutin ke puskesmas.


Januari 2020
Kesehatan
yang biasa
dikunjungi
keluarga
2 Frekuensi Kamis 23 Ny. S mengatakan memeriksaka rutin ke
kunjungan Januari 2020 puskesmas.
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. S DENGAN


MASALAH HIPERTENSI DI RT 04 RW 05 DUSUN MEJING WETAN
AMBARKETAWANG GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Nama mahasiswa : Wahyu Nur Annisa


Laporan kunjungan : IV
Tanggal : Jum’at, 24 Januari 2020
Materi : Kontrak waktu Implementasi

A. Latar Belakang
Praktik keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan yang
ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat atau sakit (Friedman
et.al, 2003). Tujuannya adalah untuk membantu keluarga dan membantu dirinya sendiri untuk
mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi atau kesejahteraan dalam keadaan sehat atau sakit,
dalam konteks tujuan utama mereka, aspirasi, dan kemampuannya.
Menurut Bailon dan Maglaya, keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup
dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu budaya.
Sebelum dilakukannya sebuah implementasi pada keluarga perlu adanya pengkajian
terlebih dahulu, sehingga diperoleh data yang akurat yang dapat menunjang penegakan suatu
diagnosa keperawatan keluarga. Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat
mengambil informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan kontrak waktu terhadap keluarga Tn.
S yang kemudian akan dilanjutkan dengan pemberian asuhan keperawatan terhadap keluarga
Tn. S.
B. Proses Keperawatan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dan keluarga bersama menentukan waktu kapan dilakukan implementasi
penyuluhan tentang DM.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dan keluarga membina hubungan saling percaya
b. Mahasiswa dan keluarga mendapat informasi tentang permasalahan kesehatan yang
terjadi di keluarga Tn. S
c. Mahasiswa dan keluarga dapat bersama-sama menyimpulkan permasalahan
kesehatan keluarga yang terjadi dan mampu mengatasi permasalahan yang ada.
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan dengan diskusi dan tanya jawab
2. Media
Tidak memakai
3. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Jum’at, 24 Januari 2020
Waktu : Pkl 16.00 WIB
Alamat :Rumah keluarga Tn. S, RT 04, RW 05, Mejing Wetan,
Ambarketawang, Gamping Sleman.
4. Rencana Tindakan
Kontrak waktu implementasi
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan ke keluarga yaitu membawa format pengkajian keluarga. Mahasiswa langsung
mendatangi keluarga Tn. S untuk melakukan kontrak waktu dengan keluarga.
2. Evaluasi Proses
a. Kontrak waktu berjalan dengan baik
b. Keluarga kooperatif dengan bersedia mengutarakan semua permasalahan kesehatan
yang terjadi pada keluarga
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiwa mampu berinteraksi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa dan keluarga mampu menentukan waktu untuk implementasi.
E. PENGESAHAN

Yogyakarta, 24 Januari 2020

Mengetahui,

Mahasiswa Pembimbing

Wahyu Nur Annisa Hari Mulyani, S.Kep., Ns


LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

Kegiatan :
1. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan keluarga yang keempat, adalah untuk
melakukan kontrak waktu implementasi
2. Kontrak waktu lamanya pertemuan pada hari ini kurang lebih selama 30 menit.
3. Lebih membina hubungan saling percaya antara mahasiswa dan keluarga binaan,
diharapkan hubungan antara mahasiswa dan keluarga dapat lebih erat.
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. S DENGAN


MASALAH HIPERTENSI DI RT 04 RW 05 DUSUN MEJING WETAN
AMBARKETAWANG GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Nama mahasiswa : Wahyu Nur Annisa


Laporan kunjungan :V
Tanggal : Sabtu, 25 Januari 2020
Materi : Penyuluhan mengenai DM
A. Latar Belakang
Diabetes Melitus merupakan kelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan
kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Brunner & Suddarth, 2001). Diabetes Melitus
adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan
manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat (Price, Slyvia Anderson, 1995). Diabetes
Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh
karena adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah akibat kekurangan insulin baik
absolut maupun relatif (Soegondo, 2002).Tanda dan gejala diabetes melitus
Berdasarkan hasil wawancara dan pemeriksaan pada keluarga Tn S ditemukan Ny. S
mengalami DM dikarenakan keturunan. Sehingga penulis mencoba untuk melaksanakan
penyuluhan.
B. Proses Keperawatan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dan keluarga bersama menentukan waktu kapan dilakukan implementasi
penyuluhan tentang hipertensi
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dan keluarga membina hubungan saling percaya
b. Mahasiswa dan keluarga mendapat informasi tentang permasalahan kesehatan yang
terjadi di keluarga Tn. S.
c. Mahasiswa dan keluarga dapat bersama-sama menyimpulkan permasalahan kesehatan
keluarga yang terjadi dan mampu mengatasi permasalahan yang ada.
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan dengan diskusi dan tanya jawab
2. Media
Media yang digunakan Pantum dan Demontrasi
3. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Sabtu, 25 Januari 2020
Waktu : Pkl 16.00 WIB
Alamat : Rumah keluarga Tn. S RT 04 RW 05 Dusun Mejing Wetan,
Ambarketawang, Gamping Sleman.
4. Rencana Tindakan
Pendidikan kesehatan mengenai hipertensi
Demonstrasi cara mengatasi hipertensi
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Keluarga mampu memberikan respon yang baik terhadap materi yang telah
disampaikan
b. Keluarga jadi lebih paham dan mengetahui terkait dengan materi yang telah
disampaikan
2. Evaluasi proses
a. Komunikasi teraupetik
b. Keluarga kooperatif
c. Penyuluhan tentang masalah hipertensi dapat berjalan dengan lancer
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiswa mampum menjelaskan tentang hipertensi
b. Mahasiswa mampu menjawab seluruh pertanyaan yang dilontarkan dari keluarga
c. Mahasiswa mampu membina hubungan yang lebih dekat dengan keluarga
E. PENGESAHAN

Yogyakarta, 25 Januari 2020

Mengetahui,

Mahasiswa Pembimbing

Wahyu Nur Annisa Hari Mulyani, S.Kep., Ns


LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan kelima pada Sabtu, 25 Januari 2020, pukul 16.00 WIB. Maksud dan
tujuan dari pertemuan kelima yaitu untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga khususnya pada Tn. S terkait masalah DM. Serta dapat memberikan kontrak
waktu untuk pertemuan selanjutnya.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa Indonesia
dan bahasa Jawa. Keluarga kooperatif merespon kegiatan dari penyuluhan pendidikan
kesehatan terkait dengan DM yang dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa juga sangat
kooperatif menjawab pertanyaan dari keluarga.
3. Respon Keluarga
Saat kunjungan 5 bertemu dengan Tn. S dengan respon keluarga yang sangat
baik, keluarga juga sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan pendidikan kesehatan
tentang DM yang diberikan oleh mahasiswa.
B. Hasil Kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang DM
Dari kegiatan penyuluhan pendidikan kesehatan tentang hipertensi mahasiswa
dapat mengetahui seberapa besar keinginan keluarga untuk mencegah hipertensi dengan
benar serta mahasiswa dapat mengetahui pengetahuan dan pemahaman keluarga terkait
dengan DM yang dialami oleh Ny. S dan mengetahui cara penanganan DM dengan benar
dan keluarga juga sudah menyepakati kontrak waktu selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. S DENGAN


MASALAH HIPERTENSI DI RT 04 RW 05 DUSUN MEJING WETAN
AMBARKETAWANG GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Nama mahasiswa : Wahyu Nur Annisa


Laporan kunjungan : VI
Tanggal : Minggu, 26 Januari 2020
Materi : Evaluasi pengetahuan dan rencana senam kaki DM
A. LATAR BELAKANG
1. Identifikasi Masalah
Ny. S mengalami DM tetapi kurang mengetahui tentang penanganan DM. Kurang
pengetahuan tentang DM. Pada pertemuan sebelumnya telah dijelaskan tentang
pengetahuan tentang DM sehingga sedikit peningkatan tentang pengetahuan DM akan
bertambah.
2. Rencana keperawatan
a. Diagnosa keperawatan keluarga
Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Ny. S
b. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 minggu Ny. S dapat memelihara
kesehatannya secara efektif
c. Tujuan khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit Ny. S dapat mengerti
tentang: pengertian, jenis, penyebab serta tanda dan gejala DM.
3. Rancangan Kegiatan
a. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan anggota
keluarga.
b. Media dan alat
Leaflet
c. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Minggu, 26 Januari 2020
Waktu : 16.00 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn. S RT 04 RW 05 Mejing Wetan,
Ambarketawang, Gamping, Sleman.
4. Rencana kegiatan
Pengorganisasian Waktu dan Acara
No. Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta

1. 2 menit Pembukaan a. Menjawab salam


a. Memberi salam b. Mendengarkan dan
b. Memperkenalkan diri memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan a. Mendengarkan dan
a. Menjelaskan tujuan memperhatikan
kedatangan. b. Mendengarkan dan
b. Menjelaskan tentang: DM. memperhatikan
c. Kontrak waktu untuk c. Mendengarkan dan
pertemuan selanjutnya. memperhatikan

4. 3 menit Penutup a. Menjawab pertanyaan


mahasiswa
a. Evaluasi
b. Berdiskusi
b. Kontrak waktu kegiatan
menentukan rencana
selanjutnya
kegiatan selanjutnya
c. Mengucapkan terima kasih
c. Menjawab salam
dan mengakhiri pertemuan
dengan salam.
5. PENGESAHAN

Yogyakarta, 26 Januari 2020

Mengetahui,

Mahasiswa Pembimbing

Wahyu Nur Annisa Hari Mulyani, S.Kep., Ns


LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

Pertemuan ke : VI
Hari / Tanggal : Minggu, 26 Januari 2020
Waktu : 16.00 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn. S RT 04 RW 05 Mejing Wetan
Kegiatan : Demonstrasi senam kaki DM

1. Menjelaskan kepada keluarga Tn. S bahwa pertemuan Minggu, 26 Januari 2020 merupakan
kontrak waktu sebelumnya terkait penyuluhan DM dan pelatihan senam kaki DM.
2. Meyakinkan keluarga bahwa segala informasi tentang keluarga yang diberikan kepada
Mahasiswa Ners Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta merupakan rahasia kedua belah pihak,
sehingga keluarga tidak perlu sungkan atau bahkan khawatir jika informasi kesehatannya
akan diketahui oleh orang lain.
3. Melakukan penyuluhan DM dan pelatihan senam kaki DM.
4. Didapatkan hasil bahwa Ny. S dan keluarga sudah mengerti apa yang dimaksud dengan
DM dan dapat mempraktekkan senam kaki DM yang baik dan benar seperti yang telah
diajarkan oleh mahasiswa.
5. Melakukan kontrak waktu yang telah disepakati untuk pertemuan selanjutnya yaitu
implementasi untuk masalah kesiapan meningkatkan pengetahuan Ny. S tentang DM.
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. S DENGAN


MASALAH HIPERTENSI DI RT 04 RW 05 DUSUN MEJING WETAN
AMBARKETAWANG GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Nama mahasiswa : Wahyu Nur Annisa


Laporan kunjungan : VII
Tanggal : Rabu, 29 Januari 2020
Materi : Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut

I. Latar Belakang
Keperawatan keluarga di tujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam
membantu individu, keluarga, dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemberian pelayanan kesehatan,
perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya di komunitas, sehingga komunitas dapat
menerima.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan
kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya
pesan tersebut masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang
kesehatan yang lebih baik. Akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh
tentang kesehatan yang lebih baik. Akhirnya pengetahuan tersebut dapat berpengaruh terhadap
perilakunya. Ny. S tidak mengetahui mengenai DM dan cara senam kaki DM dengan benar.
Oleh karena itu, penting diadakan penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang DM.
Setelah dilakukan penyuluhan maka untuk mengetahui pemahaman klien perlu diadakan
adanya evaluasi dan rencana tindak lanjut. Hal ini dilakukan agar setelah penyuluhan selesai
maka Ny. S akan mempraktekkan apa yang telah di ajarkan pada saat penyuluhan.
II. Proses Keperawatan
i. Diagnosa keperawatan
Defisiensi pengetahuan tentang DM pada Ny. S
ii. Tujuan
a. Tujuan Umum
Melakukan pendidikan kesehatan kepada Ny. S sehingga masalah kesehatan yang
terjadi pada keluarga tersebut terselesaikan.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan:
1) Ny. S mampu mengetahui dan memahami tentang DM dan cara senam kaki DM yang
benar.
III. Implementasi Keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan dengan berdiskusi ceramah dan tanya jawab
2. Media
Media yang digunakan dengan leaflet dan demonstrasi
3. Waktu
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Januari 2020
Waktu :14.00 – 14.30 WIB
Tempat : Rumah Tn. S, RT 04 RW 05, Mejing Wetan, Ambarketawang,
Gamping Sleman.
IV. Rencana Kegiatan
Melakukan pendidikan kesehatan mengenai DM.
V. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Persiapan dilakukan sebelumnya, termasuk persiapan media SAP
b. Sudah dilakukan kontrak waktu dengan warga untuk dilakukan penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Penyuluhan berjalan lancar dan keluarga memperhatikan penjelasan mahasiswa
b. Keluarga berperan aktif dalam diskusi dan tanya jawab
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiswa dan keluarga mampu berinteraksi dengan baik
b. An.A paham mengenai DM dan dapat melakukan senam kaki DM yang benar

PENGESAHAN

Yogyakarta, 29 Januari 2020

Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing

Wahyu Nur Annisa Hari Mulyani, S.Kep., Ns


LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

Pertemuan ke : VII
Hari / Tanggal : Rabu, 29 Januari 2020
Waktu : 15.30 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn. S RT 04 RW 05 Mejing Wetan
Kegiatan : Evaluasi senam DM

1. Melakukan evaluasi akhir pada keluarga Tn. S, selain itu keluarga juga diminta untuk
menyebutkan kesan yang didapatkan selama 7 kali pertemuan.
2. Melakukan tanya jawab kepada keluarga terkait dengan materi yang telah disampaikan
beberapa hari yang lalu. Saat dilakukan evaluasi keluarga tampak tenang dan santai serta yakin
dalam menjawab semua pertanyaan mahasiswa. Keluarga Tn. S dapat menjawab sekitar 80%
dari total pertanyaan yang diberikan.
3. Mahasiswa menyimpulkan hasil dari proses keperawatan yang dilakukan selama 7 kali
pertemuan.
4. Memberikan reinforcement kepada keluarga Tn. S untuk jawaban atas setiap pertanyaan yang
diajukan.
5. Mahasiswa berpamitan dan meminta maaf serta berterima kasih atas kerjasama yang diberikan
oleh anggota keluarga.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIABETES MELLITUS

A. Identifikasi Masalah
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi
yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang
disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas atau keduanya dan
menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropati (Nurarif
,2015). Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit degeneratif dan salah satu
penyakit tidak menular yang meningkat jumlahnya dimasa datang, World Health
Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2025 angka kejadian DM meningkat
menjadi 300 juta orang.
Meningkatnya prevalensi DM di negara berkembang salah satunya perubahan gaya
hidup. Indonesia salah satu negara yang masuk dengan negara yang prevalensi DM juga
meningkat dan diperkirakan pada tahun 2025 DM di Indonesia menjadi urutan kelima (12.4
juta orang) dari sebelumnya urutan ketujuh pada tahun 1995 (4.7 juta orang) (Suyono, 2014).
International Diabetes Federation Tahun 2013 juga menyatakan bahwa lebih dari 382 juta
orang di dunia menderita DM dan Indonesia merupakan negara yang menempati urutan ke
5 di dunia dengan jumlah penderita diabetes sebanyak 8,5 juta jiwa (International Diabetes
Federation, 2013).
Ny. S menceritakan mengenai riwayat kesehatan memiliki penyakit DM. selain itu,
Ny. S mengatakan banyak tahu mengenai penyakit DM secara jelas itu seperti apa. Ny. S
juga kontrol rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter praktik selama sebulan sekali. Ny.
S mengatakan ingin mengetahui lebih jelas mengenai penyakit DM, pencegahan dan senam
kaki DM.
B. Pengantar
Bidang Studi : Keperawatan Keluarga
Topik : Diabetes Mellitus
Subtopik : Diabetes Mellitus
Sasaran : Ny. S
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Januari 2020
Waktu : 14.00 WIB
Waktu : 30 Menit
Tempat : Rumah Tn. S
C. Tujuan Instruksional Umum
Diharapkan Ny. S mengetahui tentang DM dan dapat melakukan cara pencegahan yang
benar.

D. Tujuan Instruksional Khusus


Ny. S diharapkan dapat mengetahui tentang:

1. Pengertian DM
2. Tanda gejala DM
3. Komplikasi DM
4. Penanganan DM
E. Materi
Terlampir
F. Media
1. Leaflet
G. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
H. Kegiatan Pembelajaran
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 3 Menit 1. Pembukaan: a. Menjawab


a. Memberi salam salam
b. Perkenalan b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan
d. Menyebutkan materi / pokok bahasan yang memperhatikan
akan disampaikan. c. Mendengarkan
dan
memperhatikan
d. Mendengarkan
dan
memperhatikan
2. 20 Menit Pelaksanaan: Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan memperhatikan
dan teratur. materi yang
Materi: disampaikan
1. Pengertian DM
2. Tanda dan gejala DM
3. Komplikasi DM
4. Penanganan DM
3. 5 Menit Evaluasi: a. Bertanya kepada
pemateri
1. Tanya jawab tentang materi penyuluhan b. Menyimpulkan
2. Memberi pujian atau dukungan kepada Ny. S semua materi
dan evaluasi keberhasilan pendidikan penyuluhan
kesehatan yang telah
diberikan
4. 2 Menit Penutup:
a. Menyampaikan terimakasih atas perhatian a. Mendengarkan
dan waktu yang telah diberikan kepada dan
peserta memperhatikan
b. Mengucapkan salam penutup b. Menjawab
salam

PENGESAHAN
Yogyakarta, 26 Januari 2020

Mengetahui,

Mahasiswa Pembimbing

Wahyu Nur Annisa Hari Mulyani, S.Kep., Ns


LAMPIRAN MATERI

DIABETES MELLITUS

A. Pengertian
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin
yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin (Soegondo dkk, 2009). DM merupakan
suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Hiperglikemia adalah suatu kondisi medik berupa peningkatan kadar glukosa dalam darah
melebihi batas normal. Hiperglikemia merupakan salah satu tanda khas penyakit diabetes
mellitus (DM), meskipun juga mungkin didapatka pada beberapa keadaan yang lain.
B. Tanda Gejala
Gejala yang sering muncul menurut ADA (American Diabetes Association) (2015) yaitu
sering buang air kecil (poliuri), merasa sering haus (polidipsi) dan merasa sering lapar
(polifagi). Terdapat gejala lain yang sering muncul yaitu kelelahan, pandangan kabur,
kehilangan berat badan meskipun banyak makan (tipe I) dan kesemutan, nyeri atau mati rasa
pada tangan atau kaki. Hal ini juga disampaikan oleh Ghoffar (2012) dengan penambahan
koordinasi gerak anggota tubuh yang terganggu dan timbul gatal-gatal yang sering
mengganggu (Pruritus).
C. Komplikasi DM
1. Sistem kardiovaskuler (peredaran darah jantung) seperti hipertensi, infarck miokard (
gangguan pada otot jantung).
2. Mata: retinopathy diabetika, katarak
3. Saraf: neropathy diabetika
4. Paru-paru: TBC (tuberculosis)
5. Ginjal: pielonefritis (infeksi pada piala ginjal), Glumerulosklerosis (Pengerasan pada
glomerolus).
6. Hati: Sirosis Hepatis (Pengerasan pada hati)
7. Kulit: Gangren (jaringan mati pada kulit, jaringan), ulcus (luka)
D. Pencegahan DM
1. Mempertahankan berat badan ideal
2. Rutin beraktivitas fisik 30 menit setiap hari. Biasakan beraktivitas dengan intensitas
sedang setiap hari untuk mengendalikan berat badan.
3. Makan makanan sehat antara 3-5 porsi buah dan sayuran sehari, dan kurangi asupan gula,
garam dan lemak jenuh.
4. Hindari penggunaan tembakau (merokok, tembakau kunyah) dan hindari mengonsumsi
alkohol
5. Kelola stress
6. Tes glukosa darah dan kadar HbA1c secara teratur
DAFTAR PUSTAKA
1. https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2019/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-
Pencegahan-Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-PERKENI-2015.pdf
2. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/33760/Chapter%20II.pdf;jses
si onid=49F65AE9B788A342BCA050A3D79EE659?sequence=4
3. http://digilib.unila.ac.id/6567/15/BAB%20II.pdf
4. https://core.ac.uk/download/pdf/148615940.pdf
5. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/33760/Chapter%20II.pdf;jses
si onid=49F65AE9B788A342BCA050A3D79EE659?sequence=4
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SENAM KAKI DM

I. Identifikasi Masalah
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi
yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang
disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas atau keduanya dan
menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropati (Nurarif
,2015). Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit degeneratif dan salah satu
penyakit tidak menular yang meningkat jumlahnya dimasa datang, World Health
Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2025 angka kejadian DM meningkat
menjadi 300 juta orang.
Meningkatnya prevalensi DM di negara berkembang salah satunya perubahan gaya
hidup. Indonesia salah satu negara yang masuk dengan negara yang prevalensi DM juga
meningkat dan diperkirakan pada tahun 2025 DM di Indonesia menjadi urutan kelima (12.4
juta orang) dari sebelumnya urutan ketujuh pada tahun 1995 (4.7 juta orang) (Suyono, 2014).
International Diabetes Federation Tahun 2013 juga menyatakan bahwa lebih dari 382 juta
orang di dunia menderita DM dan Indonesia merupakan negara yang menempati urutan ke
5 di dunia dengan jumlah penderita diabetes sebanyak 8,5 juta jiwa (International Diabetes
Federation, 2013).
Ny. S menceritakan mengenai riwayat kesehatan memiliki penyakit DM. selain itu,
Ny. S mengatakan banyak tahu mengenai penyakit DM secara jelas itu seperti apa. Ny. S
juga kontrol rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter praktik selama sebulan sekali. Ny.
S mengatakan ingin mengetahui lebih jelas mengenai penyakit DM, pencegahan dan senam
kaki DM.
J. Pengantar
Bidang Studi : Keperawatan Keluarga
Topik : Diabetes Mellitus
Subtopik : Senam Kaki DM
Sasaran : Ny. S
Hari/Tanggal : Minggu, 26 Januari 2020
Waktu : 16.00 WIB
Waktu : 30 Menit
Tempat : Rumah Tn. S
K. Tujuan Instruksional Umum
Diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai senam kaki DM, keluarga
Ny. S khususnya Ny. S mengetahui tentang senam kaki DM

L. Tujuan Instruksional Khusus


Ny. S diharapkan dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian senam kaki DM
2. Tujuan senam kaki DM
3. Kriteria diagnose DM
M. Materi
Terlampir
N. Media
Leaflet
O. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
P. Kegiatan Pembelajaran
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 3 Menit 1. Pembukaan: a. Menjawab salam


a. Memberi salam b. Mendengarkan
b. Perkenalan dan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
d. Menyebutkan materi / pokok bahasan yang c. Mendengarkan
akan disampaikan. dan
memperhatikan
d.
e. Mendengarkan
dan
memperhatikan
2. 20 Menit Pelaksanaan: Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan memperhatikan
dan teratur. materi yang
Materi: disampaikan
1. Pengertian Senam kaki DM
2. Tujuan senam kaki DM
3. Kriteria senam kaki DM
3. 5 Menit Evaluasi: c. Bertanya kepada
pemateri
3. Tanya jawab tentang materi penyuluhan d. Menyimpulkan
4. Memberi pujian atau dukungan kepada Ny. S semua materi
dan evaluasi keberhasilan pendidikan penyuluhan
kesehatan yang telah
diberikan

4. 2 Menit Penutup:
c. Menyampaikan terimakasih atas perhatian c. Mendengarkan
dan waktu yang telah diberikan kepada dan
peserta memperhatikan
d. Mengucapkan salam penutup d. Menjawab
salam

PENGESAHAN
Yogyakarta, 26 Januari 2020

Mengetahui,

Mahasiswa Pembimbing

Wahyu Nur Annisa Hari Mulyani, S.Kep., Ns


LAMPIRAN MATERI

SENAM KAKI DM

A. Pengertian Senam Kaki DM


Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus
untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.
Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otototot kecil
kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan
kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi.
B. Tujuan Senam Kaki DM
a. Memperbaiki sirkulasi darah
b. Memperkuat otot-otot kecil
c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
C. Implementasi Senam Kaki DM
a. Persiapan Alat : Kertas Koran 2 lembar, Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi
duduk), hanskun.
b. Persiapan Klien : Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam kaki
c. Persiapan lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, Jaga privacy
pasien
d. Prosedur Pelaksanaan :
1.Perawat cuci tangan
2. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas
bangku dengan kaki menyentuh lantai

3. Pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai


4. Dengan tumit yang diletakkan dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan
keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.

5. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas.
Kemudian sebaliknya pada kaki yang lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai
dan tumit kaki diangkatkan ke atas. Gerakan ini dilakukan secara bersamaan
pada kaki kanan dan kiri bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

6. Tumit kaki diletakkan di lantai. Kemudian bagian ujung jari kaki diangkat ke
atas dan buat gerakan memutar pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

7. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Kemudian tumit diangkat dan buat gerakan
memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

8. Kemudian angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Lalu gerakan jari-jari kaki
kedepan kemudian turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan.
Ulangi gerakan ini sebanyak 10 kali.
9. Selanjutnya luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut
dan gerakkan ujung jari-jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
10. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi, namun gunakan kedua kaki kanan dan
kiri secara bersamaan. Ulangi gerakan tersebut sebanyak 10 kali.
11. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Kemudian gerakan
pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.
12. Selanjutnya luruskan salah satu kaki dan angkat, lalu putar kaki pada
pergelangan kaki, lakukan gerakan seperti menulis di udara dengan kaki dari
angka 1 hingga 10 lakukan secara bergantian.

13. Letakkan selembar koran dilantai. Kemudian bentuk kertas koran tersebut
menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Lalu buka kembali bola tersebut
menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Gerakan ini
dilakukan hanya sekali saja.
14. Kemudian robek koran menjadi 2 bagian, lalu pisahkan kedua bagian koran
tersebut.
15. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki.
16. Kemudian pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki
lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh tadi.
17. Lalu bungkus semua sobekan-sobekan tadi dengan kedua kaki kanan dan kiri
menjadi bentuk bola.
DAFTAR PUSTAKA

1. American Diabetic Association. (2007). Diabetes meilitus. (online),


http://www.diabetes.org, diakses 24 Januari 2020
2. Setyananto, Purwo. (2009). Senam Kaki Untuk Cegah Diabetic Foot di
Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Unit RS Ciremai Cirebon.
(online),
3. http://www.kesad.mil.id/content/senam-kaki, diakses 24 Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai