Disusun oleh:
Wahyu Nur Annisa
1910206145
A. Latar Belakang
Proses keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang sistematis
yang digunakan baik pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas. Pada keperawatan
keluarga perawat dapat mengkonseptualisasikan keluarga sebagai unit pelayanan dan
keluarga sebagai unit atau sistem, maka fokusnya adalah keluarga.
Perawat keluarga adalah perawat teregistrasi dan berpartisipasi untuk
menggunakan hasil riset, mengembangkan dan melaksanakan kebijakan di bidang
kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case manajemen dan konsultasi. Fokus utama
dalam asuhan keperawatan keluarga adalah untuk memandirikan klien dan keluarga,
meningkatkan status kesehatan klien dan keluarga dengan berperan sebagai pendidik,
advokat bagi klien, sebagai manajer kasus, serta memberikan spirit pada klien dan
keluarganya.
Tahap perkenalan atau bina hubungan saling percaya merupakan hal yang penting
dalam tahap awal untuk memulai suatu kegiatan, terutama dalam proses keperawatan
keluarga sebagai langkah awal menjalin trust dan pengambilan informasi yang
berkelanjutan pada keluarga binaan sebelum dilakukannya pengkajian lebih lanjut.
B. Rencana keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan kegiatan BHSP tercipta hubungan saling percaya antara keluarga
dengan mahasiswa.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 20 menit diharapkan :
a. Tercipta hubungan saling percaya keluarga dengan mahasiswa.
b. Mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan
c. Mahasiswa melakukan kontrak waktu kegiatan selanjutnya dengan keluarga
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan anggota
keluarga
2. Media dan alat
Media yang digunakan alat tulis dan format pengkajian keluarga.
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Selasa, 21 Januari 2020
Waktu : 16.00 WIB
Alamat : Rumah Tn. S RT 04 RW 05, Mejing Wetan, Ambarketawang,
Gamping, Sleman, Yogyakarta.
4. Rencana kegiatan
Pengenalan, bina hubungan saling percaya (BHSP) antara keluarga dan mahasiswa
serta pengkajian awal dalam rangka mencari data tentang masalah kesehatan keluarga.
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Membuat laporan pendahuluan yang sudah disiapkan sejak satu hari sebelum
kunjungan.
b. Berkunjung ke rumah Tn. S untuk melakukan perkenalan, menjelaskan maksud
dan tujuan, bina hubungan saling percaya (BHSP) dan pengkajian awal untuk
mencari data tentang masalah kesehatan keluarga.
2. Kriteria proses
a. Perkenalan mahasiswa dan keluarga berjalan dengan baik.
b. Keluarga mau menerima kedatangan mahasiswa dan menyambut dengan baik
c. Tercipta hubungan saling percaya
d. Anggota keluarga kooperatif dan berpartisifasi aktif dalam proses wawancara
e. Adanya kesepakatan waktu untuk kunjungan selanjutnya
3. Kriteria Hasil
a. Mahasiswa mampu berinteraksi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa mampu membina hubungan saling percaya dengan keluarga
c. Keluarga dan mahasiswa menyepakati kontrak waktu untuk kunjungan
selanjutnya dalam rangka pengkajian dan menemukan solusi untuk masalah yang
dialami keluarga.
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 21 Januari 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan pertama pada hari Selasa, 21 Januari 2020 jam 16.00 WIB. Maksud dan
tujuan dari pertemuan pertama yaitu untuk membina hubungan saling percaya antara
keluarga Tn. S dan mahasiswa serta kontrak waktu pertemuan selanjutnya.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa Indonesia.
Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa dengan baik,
keluarga bersedia menjadi keluarga binaan dari mahasiswa.
B. Hasil Kegiatan BHSP
Dari kegiatan BHSP mahasiwa mengetahui nama kepala keluarga yaitu Tn.S.
Keluarga Tn.S menerima baik mahasiswa dan bersedia menjadi pasien kelolaan mahasiswa
dan menyepakati kontrak waktu berikutnya. Besok bertemu dengan keluarga setiap jam 16.00-
17.00 WIB keluarga menerima.
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan yang
ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat atau sakit (Friedman
et.al, 2003). Tujuannya adalah untuk membantu keluarga dan membantu dirinya sendiri
untuk mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi atau kesejahteraan dalam keadaan sehat atau
sakit, dalam konteks tujuan utama mereka, aspirasi, dan kemampuannya.
Menurut Bailon dan Maglaya (1978), keluarga adalah dua atau lebih individu yang
hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perawinan atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Sebelum dilakukannya sebuah implementasi pada keluarga perlu adanya
pengkajian terlebih dahulu, sehingga diperoleh data yang akurat yang dapat menunjang
penegakan suatu diagnosa keperawatan keluarga. Pengkajian adalah suatu tahapan dimana
seorang perawat mengambil informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga
yang dibinanya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan pengkajian
terhadap keluarga Tn. S yang kemudian akan dilajutkan dengan pemberian asuhan
keperawatan terhadap keluarga Tn.S.
B. Proses Keperawatan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dan keluarga bersama melakukan pengkajian keluarga untuk lebih
mengetahui masalah yang dialaminya
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dan keluarga membina hubungan saling percaya
b. Mahasiswa dan keluarga mendapat informasi tentang permasalahan kesehatan yang
terjadi di keluarga Tn. S.
c. Mahasiswa dan keluarga dapat bersama-sama menyimpulkan permasalahan
kesehatan keluarga yang terjadi dan mampu mengatasi permasalahan yang ada.
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan dengan wawancara dan diskusi
2. Media
Media yang digunakan dengan format pengkajian keluarga dan Nursing Kit
3. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Rabu, 22 Januari 2020
Waktu : Pkl 16.00 – 17.00 WIB
Alamat : Rumah keluarga Tn. S, RT 04 RW 05, Mejing Wetan,
Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta
4. Rencana kegiatan
Diskusi dan wawancara tentang data keluarga meliputi:
a. Data Umum
b. Data Lingkungan
c. Tahap Perkembangan Keluarga
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi Keluarga
f. Stres dan Koping Keluarga
g. Harapan Keluarga
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan ke keluarga yaitu membawa format pengkajian keluarga. Mahasiswa
langsung mendatangi keluarga Tn. S untuk melakukan pengkajian keluarga.
2. Evaluasi Proses
a. Pengkajian keluarga berjalan dengan baik
b. Keluarga kooperatif dengan bersedia mengutarakan semua permasalahan
kesehatan yang terjadi pada keluarga
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiwa mampu berinteraksi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa dan keluarga mampu menemukan permasalahan kesehatan yang
terjadi.
E. PENGESAHAN
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
Kegiatan:
1. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan keluarga yang kedua, adalah untuk bersama-sama
berdiskusi dan menggali permasalahan kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn. S.
2. Kontrak waktu lamanya pertemuan pada hari ini kurang lebih selama 30 menit.
3. Lebih membina hubungan saling percaya bahwa dengan adanya keluarga binaan, sehingga
hubungan antara mahasiswa dan keluarga dapat lebih erat.
4. Meyakinkan keluarga bahwa segala informasi tentang keluarga yang diberikan kepada
Mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta adalah merupakan rahasia kedua belah pihak,
sehingga keluarga tidak perlu sungkan atau bahkan khawatir jika informasi kesehatannya akan
diketahui oleh orang lain.
5. Melakukan diskusi bersama dengan anggota keluarga untuk menggali permasalahan
kesehatan yang terjadi pada keluarga Tn. S.
6. Melakukan kontrak waktu yang telah disepakati untuk pertemuan selanjutnya dan diusahakan
waktu tersebut tidak mengganggu dari kegiatan (acara keluarga).
A. PENJAJAKAN TAHAP I
1. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 53 tahun
4. Alamat : Rt 04 Rw 05, Mejing Wetan, Ambarketawang
Gamping, Sleman, Yogyakarta
5. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta
6. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
7. Agama : Islam
8. Suku bangsa : Jawa
9. Tanggal pengkajian : 22 – 01 – 2020
10. Komposisi keluarga
No Nama JK Hub dgn KK Umur Pend. Agama Pekerjaan
11. Genogram
Keterangan :
: Hubungan perkawinan
: Garis keturunan
Keluarga Tn. S adalah merupakan tipe keluarga Nuclear family dengan komposisi Tn.
S sebagai kepala keluarga, dan Ny. S istrinya serta anak tinggal bersama.
13. Latar Belakang Budaya
a. Latar belakang etnis keluarga
Keluarga berasal dari jawa.
b. Tempat tinggal keluarga
Kebanyakan masyarakat sekitar tempat tinggal bersuku jawa.
c. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi
Tn. S sering mengikuti acara perkumpulan RT dan RW, seperti arisan RT. Tn. S
sering ke pengajian dan masjid. Ny. S sering mengikuti arisan RT maupun RW,
dan sering mengikuti pengajian.
d. Kebiasaan diet dan berbusana
Keluarga makan nasi dan lauk-pauk seperti tempe, ayam, tahu, ikan, sayur.
Sedangkan cara berpakaian keluarga Tn. S dan keluarga menggunakan pakaian
yang sederhana.
e. Struktur kekuasaan keluarga
Kekuasaan keluarga dipegang oleh kepala keluarga yaitu Tn. S
f. Bahasa
Dalam kehidupan sehari-hari keluarga menggunakan bahasa jawa dan bahasa
Indonesia.
g. Penggunaan jasa-jasa kesehatan
Ketika sakit keluarga berobat ke puskesmas.
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Rumah permanen, milik sendiri, lantai semen.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Di sebelah kanan dan kiri terdapat rumah yang berdekatan. Jarak antara rumah Tn. S
dengan tetangga dekat. Kegiatan warga sekitarnya terorganisir dalam wadah
perkumpulan RT dan RW.
3. Mobilitas geografi keluarga
Tn. S dan keluarga tinggal menetap dirumah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat (buat ecomap)
Fasilitas kesehatan
Masjid
Perkumpulan
Tempat Kerja
arisan
Interaksi dengan
masyarakat
Keterangan :
: selalu/sering dilakukan
: kadang-kadang
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif keluarga
a. Keadaan kesehatan
Ny. S mengatakan bahwa dari keluarganya memiliki riwayat penyakit DM. Ny. S
mengatakan bahwa dia rutin minum obat dan periksa ke puskesmas.
b. Kebersihan perorangan
Keluarga Tn. S mempunyai kebiasaan mandi 2x kali sehari dan menggosok gigi 2
kali sehari yaitu pada saat mandi begitu juga Ny. S dan anaknya.
c. Penyakit sering diderita
Ny. S mengatakan jika dia terkena DM.
d. Penyakit keturunan dan penyakit kronis/menular
Ny. S mengatakan dari keluarganya ada yang memiliki DM.
e. Kecatatan keluarga
Tidak ada kecacatan pada keluarga Tn. S.
f. Pola makan
Pola makan keluarga 3 kali sehari dengan menu makanan yang beragam yang
terdiri dari nasi, sayur dan lauk pauk.
g. Pola istirahat
Kebiasaan tidur malam keluarga sekitar jam 21.00 – 03.00WIB
2. Fungsi psikologis keluarga
a. Keadaan emosi
Keadaan emosi keluarga stabil, keluarga merasa senang dan merasa kehilangan/
sedih terhadap adanya kehilangan.
b. Kebiasaan buruk
Tidak ada kebiasaan buruk pada keluarga Tn. S.
c. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan oleh Tn. S
d. Ketergantungan obat/ bahan
Tn. S mengatakan tidak ada ketergantungan obat, Ny. S mengatakan rutin minum
obat.
e. Mencari pelayanan kesehatan
Apabila salah satu keluarga Tn. S merasa sakit atau tidak enak badan serta
dirasakan perlu mendapatkan pertolongan dari petugas kesehatan maka keluarga
membawa anggota yang sakit tersebut ke puskesmas.
5. Fungsi kultural
a. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan oleh Tn. S dan dilakukan dengan musyawarah
b. Adat yang mempengaruhi kesehatan
Keluarga Tn. S tidak memiliki kepercayaan adat dalam menjaga kesehatan
keluarga.
6. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. S memiliki 3 anak.
7. Fungsi ekonomi
Keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
8. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan:
Masalah kesehatan keluarga yang sedang dihadapi keluarga Tn. S adalah DM.
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
Apabila keluarga Tn. S merasa sakit dan tidak bisa disembuhkan dengan perawatan
yang dilakukan oleh keluarga,baru diperiksakan ke puskesmas.
c. Memberi perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
Tn. S mengatakan apabila ada keluarga yang sakit maka istri yaitu Ny. S merawat
keluarga yang sakit.
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
Kondisi rumah bersih, Tn. S mengatakan rumah sudah sehat karena sudah terdapat
jendela, ventilasi dan ada cahaya yang masuk kedalam rumah.
e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan :
Keluarga Tn. S memeriksakan kesehatan ke puskesmas.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Tn. S dan Ny. S mengalami stressor ketika sakit
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
Keluarga Tn. S mengatakan mencegah terjadi sakit dengan sebisa mungkin mengatur
pola istirahat.
3. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping keluarga Tn. S berasal dari dukungan keluarga sendiri.
VII. Harapan Keluarga
Tn. S berharap jika akan-anaknya tidak memiliki sakit keturunan.
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
C.
D.
A. Latar Belakang
Praktik keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan yang
ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat atau sakit (Friedman
et.al, 2003). Tujuannya adalah untuk membantu keluarga dan membantu dirinya sendiri untuk
mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi atau kesejahteraan dalam keadaan sehat atau sakit,
dalam konteks tujuan utama mereka, aspirasi, dan kemampuannya.
Menurut Bailon dan Maglaya, keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup
dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu budaya.
Sebelum dilakukannya sebuah implementasi pada keluarga perlu adanya pengkajian
terlebih dahulu, sehingga diperoleh data yang akurat yang dapat menunjang penegakan suatu
diagnosa keperawatan keluarga. Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat
mengambil informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan kontrak waktu terhadap keluarga Tn.
S yang kemudian akan dilanjutkan dengan pemberian asuhan keperawatan terhadap keluarga
Tn. S.
B. Proses Keperawatan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dan keluarga bersama menentukan waktu kapan dilakukan implementasi
penyuluhan tentang DM.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dan keluarga membina hubungan saling percaya
b. Mahasiswa dan keluarga mendapat informasi tentang permasalahan kesehatan yang
terjadi di keluarga Tn. S
c. Mahasiswa dan keluarga dapat bersama-sama menyimpulkan permasalahan
kesehatan keluarga yang terjadi dan mampu mengatasi permasalahan yang ada.
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan dengan diskusi dan tanya jawab
2. Media
Tidak memakai
3. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Jum’at, 24 Januari 2020
Waktu : Pkl 16.00 WIB
Alamat :Rumah keluarga Tn. S, RT 04, RW 05, Mejing Wetan,
Ambarketawang, Gamping Sleman.
4. Rencana Tindakan
Kontrak waktu implementasi
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan ke keluarga yaitu membawa format pengkajian keluarga. Mahasiswa langsung
mendatangi keluarga Tn. S untuk melakukan kontrak waktu dengan keluarga.
2. Evaluasi Proses
a. Kontrak waktu berjalan dengan baik
b. Keluarga kooperatif dengan bersedia mengutarakan semua permasalahan kesehatan
yang terjadi pada keluarga
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiwa mampu berinteraksi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa dan keluarga mampu menentukan waktu untuk implementasi.
E. PENGESAHAN
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
Kegiatan :
1. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan keluarga yang keempat, adalah untuk
melakukan kontrak waktu implementasi
2. Kontrak waktu lamanya pertemuan pada hari ini kurang lebih selama 30 menit.
3. Lebih membina hubungan saling percaya antara mahasiswa dan keluarga binaan,
diharapkan hubungan antara mahasiswa dan keluarga dapat lebih erat.
LAPORAN PENDAHULUAN
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan kelima pada Sabtu, 25 Januari 2020, pukul 16.00 WIB. Maksud dan
tujuan dari pertemuan kelima yaitu untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga khususnya pada Tn. S terkait masalah DM. Serta dapat memberikan kontrak
waktu untuk pertemuan selanjutnya.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa Indonesia
dan bahasa Jawa. Keluarga kooperatif merespon kegiatan dari penyuluhan pendidikan
kesehatan terkait dengan DM yang dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa juga sangat
kooperatif menjawab pertanyaan dari keluarga.
3. Respon Keluarga
Saat kunjungan 5 bertemu dengan Tn. S dengan respon keluarga yang sangat
baik, keluarga juga sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan pendidikan kesehatan
tentang DM yang diberikan oleh mahasiswa.
B. Hasil Kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang DM
Dari kegiatan penyuluhan pendidikan kesehatan tentang hipertensi mahasiswa
dapat mengetahui seberapa besar keinginan keluarga untuk mencegah hipertensi dengan
benar serta mahasiswa dapat mengetahui pengetahuan dan pemahaman keluarga terkait
dengan DM yang dialami oleh Ny. S dan mengetahui cara penanganan DM dengan benar
dan keluarga juga sudah menyepakati kontrak waktu selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
Pertemuan ke : VI
Hari / Tanggal : Minggu, 26 Januari 2020
Waktu : 16.00 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn. S RT 04 RW 05 Mejing Wetan
Kegiatan : Demonstrasi senam kaki DM
1. Menjelaskan kepada keluarga Tn. S bahwa pertemuan Minggu, 26 Januari 2020 merupakan
kontrak waktu sebelumnya terkait penyuluhan DM dan pelatihan senam kaki DM.
2. Meyakinkan keluarga bahwa segala informasi tentang keluarga yang diberikan kepada
Mahasiswa Ners Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta merupakan rahasia kedua belah pihak,
sehingga keluarga tidak perlu sungkan atau bahkan khawatir jika informasi kesehatannya
akan diketahui oleh orang lain.
3. Melakukan penyuluhan DM dan pelatihan senam kaki DM.
4. Didapatkan hasil bahwa Ny. S dan keluarga sudah mengerti apa yang dimaksud dengan
DM dan dapat mempraktekkan senam kaki DM yang baik dan benar seperti yang telah
diajarkan oleh mahasiswa.
5. Melakukan kontrak waktu yang telah disepakati untuk pertemuan selanjutnya yaitu
implementasi untuk masalah kesiapan meningkatkan pengetahuan Ny. S tentang DM.
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Keperawatan keluarga di tujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam
membantu individu, keluarga, dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemberian pelayanan kesehatan,
perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya di komunitas, sehingga komunitas dapat
menerima.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan
kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya
pesan tersebut masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang
kesehatan yang lebih baik. Akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh
tentang kesehatan yang lebih baik. Akhirnya pengetahuan tersebut dapat berpengaruh terhadap
perilakunya. Ny. S tidak mengetahui mengenai DM dan cara senam kaki DM dengan benar.
Oleh karena itu, penting diadakan penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang DM.
Setelah dilakukan penyuluhan maka untuk mengetahui pemahaman klien perlu diadakan
adanya evaluasi dan rencana tindak lanjut. Hal ini dilakukan agar setelah penyuluhan selesai
maka Ny. S akan mempraktekkan apa yang telah di ajarkan pada saat penyuluhan.
II. Proses Keperawatan
i. Diagnosa keperawatan
Defisiensi pengetahuan tentang DM pada Ny. S
ii. Tujuan
a. Tujuan Umum
Melakukan pendidikan kesehatan kepada Ny. S sehingga masalah kesehatan yang
terjadi pada keluarga tersebut terselesaikan.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan:
1) Ny. S mampu mengetahui dan memahami tentang DM dan cara senam kaki DM yang
benar.
III. Implementasi Keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan dengan berdiskusi ceramah dan tanya jawab
2. Media
Media yang digunakan dengan leaflet dan demonstrasi
3. Waktu
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Januari 2020
Waktu :14.00 – 14.30 WIB
Tempat : Rumah Tn. S, RT 04 RW 05, Mejing Wetan, Ambarketawang,
Gamping Sleman.
IV. Rencana Kegiatan
Melakukan pendidikan kesehatan mengenai DM.
V. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Persiapan dilakukan sebelumnya, termasuk persiapan media SAP
b. Sudah dilakukan kontrak waktu dengan warga untuk dilakukan penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Penyuluhan berjalan lancar dan keluarga memperhatikan penjelasan mahasiswa
b. Keluarga berperan aktif dalam diskusi dan tanya jawab
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiswa dan keluarga mampu berinteraksi dengan baik
b. An.A paham mengenai DM dan dapat melakukan senam kaki DM yang benar
PENGESAHAN
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
Pertemuan ke : VII
Hari / Tanggal : Rabu, 29 Januari 2020
Waktu : 15.30 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn. S RT 04 RW 05 Mejing Wetan
Kegiatan : Evaluasi senam DM
1. Melakukan evaluasi akhir pada keluarga Tn. S, selain itu keluarga juga diminta untuk
menyebutkan kesan yang didapatkan selama 7 kali pertemuan.
2. Melakukan tanya jawab kepada keluarga terkait dengan materi yang telah disampaikan
beberapa hari yang lalu. Saat dilakukan evaluasi keluarga tampak tenang dan santai serta yakin
dalam menjawab semua pertanyaan mahasiswa. Keluarga Tn. S dapat menjawab sekitar 80%
dari total pertanyaan yang diberikan.
3. Mahasiswa menyimpulkan hasil dari proses keperawatan yang dilakukan selama 7 kali
pertemuan.
4. Memberikan reinforcement kepada keluarga Tn. S untuk jawaban atas setiap pertanyaan yang
diajukan.
5. Mahasiswa berpamitan dan meminta maaf serta berterima kasih atas kerjasama yang diberikan
oleh anggota keluarga.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIABETES MELLITUS
A. Identifikasi Masalah
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi
yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang
disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas atau keduanya dan
menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropati (Nurarif
,2015). Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit degeneratif dan salah satu
penyakit tidak menular yang meningkat jumlahnya dimasa datang, World Health
Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2025 angka kejadian DM meningkat
menjadi 300 juta orang.
Meningkatnya prevalensi DM di negara berkembang salah satunya perubahan gaya
hidup. Indonesia salah satu negara yang masuk dengan negara yang prevalensi DM juga
meningkat dan diperkirakan pada tahun 2025 DM di Indonesia menjadi urutan kelima (12.4
juta orang) dari sebelumnya urutan ketujuh pada tahun 1995 (4.7 juta orang) (Suyono, 2014).
International Diabetes Federation Tahun 2013 juga menyatakan bahwa lebih dari 382 juta
orang di dunia menderita DM dan Indonesia merupakan negara yang menempati urutan ke
5 di dunia dengan jumlah penderita diabetes sebanyak 8,5 juta jiwa (International Diabetes
Federation, 2013).
Ny. S menceritakan mengenai riwayat kesehatan memiliki penyakit DM. selain itu,
Ny. S mengatakan banyak tahu mengenai penyakit DM secara jelas itu seperti apa. Ny. S
juga kontrol rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter praktik selama sebulan sekali. Ny.
S mengatakan ingin mengetahui lebih jelas mengenai penyakit DM, pencegahan dan senam
kaki DM.
B. Pengantar
Bidang Studi : Keperawatan Keluarga
Topik : Diabetes Mellitus
Subtopik : Diabetes Mellitus
Sasaran : Ny. S
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Januari 2020
Waktu : 14.00 WIB
Waktu : 30 Menit
Tempat : Rumah Tn. S
C. Tujuan Instruksional Umum
Diharapkan Ny. S mengetahui tentang DM dan dapat melakukan cara pencegahan yang
benar.
1. Pengertian DM
2. Tanda gejala DM
3. Komplikasi DM
4. Penanganan DM
E. Materi
Terlampir
F. Media
1. Leaflet
G. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
H. Kegiatan Pembelajaran
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
PENGESAHAN
Yogyakarta, 26 Januari 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
DIABETES MELLITUS
A. Pengertian
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin
yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin (Soegondo dkk, 2009). DM merupakan
suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Hiperglikemia adalah suatu kondisi medik berupa peningkatan kadar glukosa dalam darah
melebihi batas normal. Hiperglikemia merupakan salah satu tanda khas penyakit diabetes
mellitus (DM), meskipun juga mungkin didapatka pada beberapa keadaan yang lain.
B. Tanda Gejala
Gejala yang sering muncul menurut ADA (American Diabetes Association) (2015) yaitu
sering buang air kecil (poliuri), merasa sering haus (polidipsi) dan merasa sering lapar
(polifagi). Terdapat gejala lain yang sering muncul yaitu kelelahan, pandangan kabur,
kehilangan berat badan meskipun banyak makan (tipe I) dan kesemutan, nyeri atau mati rasa
pada tangan atau kaki. Hal ini juga disampaikan oleh Ghoffar (2012) dengan penambahan
koordinasi gerak anggota tubuh yang terganggu dan timbul gatal-gatal yang sering
mengganggu (Pruritus).
C. Komplikasi DM
1. Sistem kardiovaskuler (peredaran darah jantung) seperti hipertensi, infarck miokard (
gangguan pada otot jantung).
2. Mata: retinopathy diabetika, katarak
3. Saraf: neropathy diabetika
4. Paru-paru: TBC (tuberculosis)
5. Ginjal: pielonefritis (infeksi pada piala ginjal), Glumerulosklerosis (Pengerasan pada
glomerolus).
6. Hati: Sirosis Hepatis (Pengerasan pada hati)
7. Kulit: Gangren (jaringan mati pada kulit, jaringan), ulcus (luka)
D. Pencegahan DM
1. Mempertahankan berat badan ideal
2. Rutin beraktivitas fisik 30 menit setiap hari. Biasakan beraktivitas dengan intensitas
sedang setiap hari untuk mengendalikan berat badan.
3. Makan makanan sehat antara 3-5 porsi buah dan sayuran sehari, dan kurangi asupan gula,
garam dan lemak jenuh.
4. Hindari penggunaan tembakau (merokok, tembakau kunyah) dan hindari mengonsumsi
alkohol
5. Kelola stress
6. Tes glukosa darah dan kadar HbA1c secara teratur
DAFTAR PUSTAKA
1. https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2019/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-
Pencegahan-Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-PERKENI-2015.pdf
2. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/33760/Chapter%20II.pdf;jses
si onid=49F65AE9B788A342BCA050A3D79EE659?sequence=4
3. http://digilib.unila.ac.id/6567/15/BAB%20II.pdf
4. https://core.ac.uk/download/pdf/148615940.pdf
5. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/33760/Chapter%20II.pdf;jses
si onid=49F65AE9B788A342BCA050A3D79EE659?sequence=4
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SENAM KAKI DM
I. Identifikasi Masalah
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi
yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang
disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas atau keduanya dan
menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropati (Nurarif
,2015). Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit degeneratif dan salah satu
penyakit tidak menular yang meningkat jumlahnya dimasa datang, World Health
Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2025 angka kejadian DM meningkat
menjadi 300 juta orang.
Meningkatnya prevalensi DM di negara berkembang salah satunya perubahan gaya
hidup. Indonesia salah satu negara yang masuk dengan negara yang prevalensi DM juga
meningkat dan diperkirakan pada tahun 2025 DM di Indonesia menjadi urutan kelima (12.4
juta orang) dari sebelumnya urutan ketujuh pada tahun 1995 (4.7 juta orang) (Suyono, 2014).
International Diabetes Federation Tahun 2013 juga menyatakan bahwa lebih dari 382 juta
orang di dunia menderita DM dan Indonesia merupakan negara yang menempati urutan ke
5 di dunia dengan jumlah penderita diabetes sebanyak 8,5 juta jiwa (International Diabetes
Federation, 2013).
Ny. S menceritakan mengenai riwayat kesehatan memiliki penyakit DM. selain itu,
Ny. S mengatakan banyak tahu mengenai penyakit DM secara jelas itu seperti apa. Ny. S
juga kontrol rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter praktik selama sebulan sekali. Ny.
S mengatakan ingin mengetahui lebih jelas mengenai penyakit DM, pencegahan dan senam
kaki DM.
J. Pengantar
Bidang Studi : Keperawatan Keluarga
Topik : Diabetes Mellitus
Subtopik : Senam Kaki DM
Sasaran : Ny. S
Hari/Tanggal : Minggu, 26 Januari 2020
Waktu : 16.00 WIB
Waktu : 30 Menit
Tempat : Rumah Tn. S
K. Tujuan Instruksional Umum
Diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai senam kaki DM, keluarga
Ny. S khususnya Ny. S mengetahui tentang senam kaki DM
4. 2 Menit Penutup:
c. Menyampaikan terimakasih atas perhatian c. Mendengarkan
dan waktu yang telah diberikan kepada dan
peserta memperhatikan
d. Mengucapkan salam penutup d. Menjawab
salam
PENGESAHAN
Yogyakarta, 26 Januari 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
SENAM KAKI DM
5. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas.
Kemudian sebaliknya pada kaki yang lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai
dan tumit kaki diangkatkan ke atas. Gerakan ini dilakukan secara bersamaan
pada kaki kanan dan kiri bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.
6. Tumit kaki diletakkan di lantai. Kemudian bagian ujung jari kaki diangkat ke
atas dan buat gerakan memutar pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
7. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Kemudian tumit diangkat dan buat gerakan
memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
8. Kemudian angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Lalu gerakan jari-jari kaki
kedepan kemudian turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan.
Ulangi gerakan ini sebanyak 10 kali.
9. Selanjutnya luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut
dan gerakkan ujung jari-jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
10. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi, namun gunakan kedua kaki kanan dan
kiri secara bersamaan. Ulangi gerakan tersebut sebanyak 10 kali.
11. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Kemudian gerakan
pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.
12. Selanjutnya luruskan salah satu kaki dan angkat, lalu putar kaki pada
pergelangan kaki, lakukan gerakan seperti menulis di udara dengan kaki dari
angka 1 hingga 10 lakukan secara bergantian.
13. Letakkan selembar koran dilantai. Kemudian bentuk kertas koran tersebut
menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Lalu buka kembali bola tersebut
menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Gerakan ini
dilakukan hanya sekali saja.
14. Kemudian robek koran menjadi 2 bagian, lalu pisahkan kedua bagian koran
tersebut.
15. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki.
16. Kemudian pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki
lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh tadi.
17. Lalu bungkus semua sobekan-sobekan tadi dengan kedua kaki kanan dan kiri
menjadi bentuk bola.
DAFTAR PUSTAKA